Anda di halaman 1dari 7

RESIKO BUNUH DIRI

Fasilitator : Abdul Rokhman, S.Kep.,Ns,M.Kep

Oleh :
Kelompok 6 :
1. Afiatin Mas’ulah (1702012434)
2. Ayu Nita Sari (1702012443)
3. Hanifah Arum Anggraini (1702012451)
4. Lailatul Mukarromah (1702012459)
5. Nidya Apriliani (1702012467)
6. Shelly dwi choirun Nisa (1702012479)
7. Yaumil Iza Nur Aulia (1702012486)

PRODI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah S.W.T karena atas rahmat dan karunia-Nya lah
penyusun dapat menyelesaikan makalah yang membahas tentang “Resiko Bunuh Diri”. Makalah
ini disusun selain untuk menambah wawasan juga untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah
Keperawatan Jiwa.
Dalam kesempatan ini penyusun menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada dosen pembimbing yaitu Bapak Abdul Rokhman, S.Kep.,Ns,M.Kep
Dalam penyusunan makalah ini penyusun menyadari masih banyak kekurangan, maka
kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat diharapkan demi menambah
wawasan dan pengetahuan serta kemajuan dimasa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat khususnya bagi penyusun, umumnya bagi pembaca dan mudah-mudahan upaya
penyusun makalah ini senantiasa berada dalam ridho-Nya.

Lamongan, 20 September 2019

Penyusun
RESIKO BUNUH DIRI
TINDAKAN KEPERAWATAN

Tindakan keperawatan pada pasien dan keluarga terdiri dari tiga macam :

a. Ancaman atau percobaan bunuh diri


a) Tindakan keperawatan pada pasien percobaan diri
a) Tujuan keperawatan
Pasien tetap aman dan selamat
b) Tindakan keperawatan
Melindungi pasien dengan cara :
1. Temani pasien terus menerus sampai pasien dapat dipindahkan tempat
yang aman
2. Jauhkan semua benda yang berbahaya (misalnya, pisau, silet, gelas, dan tali
pinggang)
3. Periksa apakah pasien benar-benar telah meminum obatnya jika pasien
mendapatkan obat
4. Dengan lembut, jelaskan pada pasien bahwa anda akan melindungi pasien
sampai tidak ada keinginan bunuh diri.

SP 1 pasien : melindungi pasien dari percobaan bunuh diri. Peragakan komunikasi dibawah ini !
Orientasi
“Selamat pagi A, kenalkan saya adalah perawat B yang bertugas d ruang mawar ini, saya dinas pagi dari
jam 07.00 sampai 14.00.” “
“ bagaimana perasaan A hari ini ?”
“ bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang apa yang A rasakan selama ini. Dimana dan berapa lama
kita bicara ?”

Kerja
“bagaimana perasaan A setelah ini terjadi ? apakah dengan bencana ini A merasa paling menderita
didunia ini ? apakah A kehilangan kepercayaan diri ? apakah A merasa tidak berharga atau bahkan lebih
rendah daripada orang lain ? apakah A merasa bersalah atau mempersalahkan diri sendiri ? apakah A
sring mengalami kesulitan konsentrasi ? apakah A berniat untuk menyakiti diri sendiri, ingin bunuh diri
atau berharap bahwa A mati ? apakah A pernah mencoba untuk bunuh diri ? apa sebabnya, bagaimana
caranya? Apa yang A rasakan?” (jika klien telah menyampaiakan ide bunuh dirinya, segera dilanjutkan
dengan tindakan keperawatan untuk melindungi klien, misalnya dengan mengatakan, “ baiklah,
tampaknya A membutuhkan pertolongan segera karena ada keinginan untuk mengakhiri hidup. Saya
perlu memeriksa seluruh isi kamar A ini untuk memastikan tidak ada benda-benda yang membahayakan
A.”)

“ karena A nampaknya masih memilik keinginan yang kuat untuk mengakhiri hidup A, saya tidak akan
membiarkan A sendiri.”
“ apa yang A lakukan kalau keinginan bunuh diri muncul? Kalau keinginan itu muncul maka untuk
mengatasinya A harus langsung minta bantuan kepada perawat diruangan ini dan juga keluarga atau
teman yang sedang besukk. Jadi A jangan sendirian ya, katakana kepada perawat, keluarga, atau teman
jika ada dorongan untuk mengakhiri kehidupan”
“ saya percaya A dapat mengatasi masalah.”

Terminasi
“bagaimana perasaan A sekarang setelah mengetahui cara mengatasi perasaan ingin bunuh diri ?”
“ coba A sebutkan lagi cara tersebutu !”
“ saya akan menemani A sampai keingnan bunuh diri hilang. (Jangan meninggalkan pasien)”.

b. Isyarat bunuh diri dengan diagnosis harga diri rendah


1. Tindakan keperawatan pada pasien isyarat bunuh diri
a. Tujuan keperawatan
1. Pasien mendapat perlindungan dari lingkungannya.
2. Pasien mampu mengungkapkan perasaannya.
3. Pasien mampu meningkatan harga dirinya.
4. Pasien mampu menggunakan cara menyelesaikan masalah dengan baik.
b. Tindakan keperawatan
1. Mendiskusikan cara mengatasi keinginan bunuh diri, yaitu dengan meminta bantuan
dari keluarga atau teman.
2. Meningkatkan harga diri pasien dengan cara :
a. Memberikan kesemptan pasien mengungkapkan perasaan nya
b. Memberikan pujian jika pasien mengatakan perasaan yang positif.
c. Meyakinkan pasien bahwa dirinya penting.
d. Mendiskusikan keadaan yang sepatutnya disyukuri oleh pasien.
e. Merencanakan aktivitas yang dapat pasien lakukan.
3. Tingkatkan kemampuan menyelesaikan masalah dengan cara :
a. Mendiskusikan dengan pasien cara menyelesaikan masalahnya
b. Mendiskusikan dengan pasien efektivitas masing-masig cara mnyelesaikan
masalah
c. Mendiskusikan pasien cara menyelesaikan masalah yang lebih baik

SP 2 pasien : Melindungi pasien dengan isyarat bunuh diri

Peragakan komunikasi dibawah ini !

Orientasi :

“selamat pagi B ! masih ingat dengan saya ? bagaimana perasaan B sehari ini ? jadi, B merasa tidak perlu
hidup lagi didunia ini. Apakah B merasa ingin bunuh diri?”

“baiklah kalau begitu hari ini kita akan membahas tentang bagaimana cara mengatasi keinginan bunuh
diri. Mau berapa lama? Dimana? Disini aja ya?”

Kerja :

“baiklah, tampak nya kamu membutuhkan pertolongan segera ada keinginan mengakhiri hidup. Saya
perlu memeriksa seluruh isi kamar B ini untuk memastikan tidak ada benda-benda yang membahayakan
B.”

“ nah B, karena B tampak masih mempunyai keinginan yang kuat untuk mengakhiri hidup B, maka saya
akan tidak membiarkan B sendiri.”

“apa yang B lakukan kalau keinginan bunuh diri muncul? Kalau keinginan itu muncul, untuk
mengatasinya B harus langsung meminta bantuan kepada perawat atau keluarga dan teman yang
sedang besuk. Jadi, usahakan B jangan sendirian.”

Terminasi :

“bagaimana perasaan B setelah kita bercakap-cakap? Bisa sebutkan kembali apa yang telah kita
bicarakan tadi? Bagus B. Bagaimana masih ada dorongan untuk bunuh diri? Kalau masih ada perasaan
atau dorongan bunuh diri, tolong panggil segera saya atau perawat yang lain. Kalau sudah tidak ada
keinginan bunuh diri saya akan bertemu B lagi, untuk mebicarakan cara meningkatkan harga diri
setengah jam lagi dan disini saja.”
SP 3 Pasien : meningkatkan harga diri pasien isyarat bunuh diri

Peragakan komunikasi dibawah ini!

Orientasi :

“selamat pagi B ! bagaimana perasaan B saat ini ? masih adakah dorongan mengakhiri kehidupan ?baik,
sesuai janji kita dua jam yang lalu, sekarang koita akan membahas tentang rasa syukur atas pemberian
tuhan yang masih dimiliki. Mau berapa lama? Dimana?.”

Kerja

“apa saja dalam hidup B yang perlu disyukuri, siapa saja kir kira sedih dan rugi kalau B meninggal coba B
ceritakan hal hal yang baik dalam kehidupan B. keadaan yang bagaimana yang mebuat B merasa puas?
Bagus. Ternyata kehidupan B masih ada yang baik yang patut B syukuri. coba B sebutkan kegiatan apa
yang masih dapat B lakukan selama ini. Bagaimana kalau B mencoba melakukan kegiatan tersebut, mari
kita latih.”

Terminasi

“bagaimana perasaan B setelah kita bercakap-cakap? Bisa sebutkam kembali apa –apa saja yang B patut
syukur dalam hidup B? ingat dan ucapkan hal-hal yang baik dalam kehidupan B juka terjadi dorongan
mengakhiri kehidupan (afirmasi). Bagus B! Coba B ingat-ingat lagi hal-hal lain yang masih B miliki dan
perlu disyukuri! Nanti, jam 12 kita bahas tentang cara mengatasi masalah dengan baik. Dimana
tempatnya? Baiklah.”

“kalau ada perasaan-[erasaan yang tidak terkendali segera hubungi suster ya!”

SP 4 Pasien : meningkatkan kemampuan dalam menyelesaikan masalah pada pasien isyarat bunuh diri.

Peragakan komunikasi dibawah ini

Orientasi

“selamat siang, B. bagaimana perasaannya? Masih ada keinginan bunuh diri? Apa lagi hal-hal positif
yang perlu disyukuri? Bagus! Sekarang kita akan berdiskusi tentang bagaimana cara mengatasi masalah
yang selama ini timbul. Mau berapa lama? Disini saja, ya?”

Kerja

“coba ceritakan situasi yang membuat B ingin bunuh diri. Selain bunuh diri,apa lagi jalan keluarnya?
Ternyata banyak juga jalan keluarnya. Nah, coba kita diskusikan keuntungan dan kerugian cara tersebut.
Mari kita pilih cara mengatasi masalah yang paling menguntugkan! Menurut B cara yang mana? Ya, saya
setuju. B bisa coba! Mari kita buat rencana kegiatan untuk masa depan.”

Terminasi

“bagaimana perasaan B setelah kita bercakap-cakap? Apa cara mengatasi masalah yang akan B
gunakan? Coba dalam satu hari ini, B menyelesaikan masalah dengan cara yang dipilih B tadi. Besok di
jam yang sama kita akan bertemu lagi disini untuk membahas pengalaman B menggunakan cara yang
dipilih.

Anda mungkin juga menyukai