Oleh :
Kelompok 6 :
1. Afiatin Mas’ulah (1702012434)
2. Ayu Nita Sari (1702012443)
3. Hanifah Arum Anggraini (1702012451)
4. Lailatul Mukarromah (1702012459)
5. Nidya Apriliani (1702012467)
6. Shelly dwi choirun Nisa (1702012479)
7. Yaumil Iza Nur Aulia (1702012486)
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah S.W.T karena atas rahmat dan karunia-Nya lah
penyusun dapat menyelesaikan makalah yang membahas tentang “Resiko Bunuh Diri”. Makalah
ini disusun selain untuk menambah wawasan juga untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah
Keperawatan Jiwa.
Dalam kesempatan ini penyusun menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada dosen pembimbing yaitu Bapak Abdul Rokhman, S.Kep.,Ns,M.Kep
Dalam penyusunan makalah ini penyusun menyadari masih banyak kekurangan, maka
kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat diharapkan demi menambah
wawasan dan pengetahuan serta kemajuan dimasa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat khususnya bagi penyusun, umumnya bagi pembaca dan mudah-mudahan upaya
penyusun makalah ini senantiasa berada dalam ridho-Nya.
Penyusun
RESIKO BUNUH DIRI
TINDAKAN KEPERAWATAN
Tindakan keperawatan pada pasien dan keluarga terdiri dari tiga macam :
SP 1 pasien : melindungi pasien dari percobaan bunuh diri. Peragakan komunikasi dibawah ini !
Orientasi
“Selamat pagi A, kenalkan saya adalah perawat B yang bertugas d ruang mawar ini, saya dinas pagi dari
jam 07.00 sampai 14.00.” “
“ bagaimana perasaan A hari ini ?”
“ bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang apa yang A rasakan selama ini. Dimana dan berapa lama
kita bicara ?”
Kerja
“bagaimana perasaan A setelah ini terjadi ? apakah dengan bencana ini A merasa paling menderita
didunia ini ? apakah A kehilangan kepercayaan diri ? apakah A merasa tidak berharga atau bahkan lebih
rendah daripada orang lain ? apakah A merasa bersalah atau mempersalahkan diri sendiri ? apakah A
sring mengalami kesulitan konsentrasi ? apakah A berniat untuk menyakiti diri sendiri, ingin bunuh diri
atau berharap bahwa A mati ? apakah A pernah mencoba untuk bunuh diri ? apa sebabnya, bagaimana
caranya? Apa yang A rasakan?” (jika klien telah menyampaiakan ide bunuh dirinya, segera dilanjutkan
dengan tindakan keperawatan untuk melindungi klien, misalnya dengan mengatakan, “ baiklah,
tampaknya A membutuhkan pertolongan segera karena ada keinginan untuk mengakhiri hidup. Saya
perlu memeriksa seluruh isi kamar A ini untuk memastikan tidak ada benda-benda yang membahayakan
A.”)
“ karena A nampaknya masih memilik keinginan yang kuat untuk mengakhiri hidup A, saya tidak akan
membiarkan A sendiri.”
“ apa yang A lakukan kalau keinginan bunuh diri muncul? Kalau keinginan itu muncul maka untuk
mengatasinya A harus langsung minta bantuan kepada perawat diruangan ini dan juga keluarga atau
teman yang sedang besukk. Jadi A jangan sendirian ya, katakana kepada perawat, keluarga, atau teman
jika ada dorongan untuk mengakhiri kehidupan”
“ saya percaya A dapat mengatasi masalah.”
Terminasi
“bagaimana perasaan A sekarang setelah mengetahui cara mengatasi perasaan ingin bunuh diri ?”
“ coba A sebutkan lagi cara tersebutu !”
“ saya akan menemani A sampai keingnan bunuh diri hilang. (Jangan meninggalkan pasien)”.
Orientasi :
“selamat pagi B ! masih ingat dengan saya ? bagaimana perasaan B sehari ini ? jadi, B merasa tidak perlu
hidup lagi didunia ini. Apakah B merasa ingin bunuh diri?”
“baiklah kalau begitu hari ini kita akan membahas tentang bagaimana cara mengatasi keinginan bunuh
diri. Mau berapa lama? Dimana? Disini aja ya?”
Kerja :
“baiklah, tampak nya kamu membutuhkan pertolongan segera ada keinginan mengakhiri hidup. Saya
perlu memeriksa seluruh isi kamar B ini untuk memastikan tidak ada benda-benda yang membahayakan
B.”
“ nah B, karena B tampak masih mempunyai keinginan yang kuat untuk mengakhiri hidup B, maka saya
akan tidak membiarkan B sendiri.”
“apa yang B lakukan kalau keinginan bunuh diri muncul? Kalau keinginan itu muncul, untuk
mengatasinya B harus langsung meminta bantuan kepada perawat atau keluarga dan teman yang
sedang besuk. Jadi, usahakan B jangan sendirian.”
Terminasi :
“bagaimana perasaan B setelah kita bercakap-cakap? Bisa sebutkan kembali apa yang telah kita
bicarakan tadi? Bagus B. Bagaimana masih ada dorongan untuk bunuh diri? Kalau masih ada perasaan
atau dorongan bunuh diri, tolong panggil segera saya atau perawat yang lain. Kalau sudah tidak ada
keinginan bunuh diri saya akan bertemu B lagi, untuk mebicarakan cara meningkatkan harga diri
setengah jam lagi dan disini saja.”
SP 3 Pasien : meningkatkan harga diri pasien isyarat bunuh diri
Orientasi :
“selamat pagi B ! bagaimana perasaan B saat ini ? masih adakah dorongan mengakhiri kehidupan ?baik,
sesuai janji kita dua jam yang lalu, sekarang koita akan membahas tentang rasa syukur atas pemberian
tuhan yang masih dimiliki. Mau berapa lama? Dimana?.”
Kerja
“apa saja dalam hidup B yang perlu disyukuri, siapa saja kir kira sedih dan rugi kalau B meninggal coba B
ceritakan hal hal yang baik dalam kehidupan B. keadaan yang bagaimana yang mebuat B merasa puas?
Bagus. Ternyata kehidupan B masih ada yang baik yang patut B syukuri. coba B sebutkan kegiatan apa
yang masih dapat B lakukan selama ini. Bagaimana kalau B mencoba melakukan kegiatan tersebut, mari
kita latih.”
Terminasi
“bagaimana perasaan B setelah kita bercakap-cakap? Bisa sebutkam kembali apa –apa saja yang B patut
syukur dalam hidup B? ingat dan ucapkan hal-hal yang baik dalam kehidupan B juka terjadi dorongan
mengakhiri kehidupan (afirmasi). Bagus B! Coba B ingat-ingat lagi hal-hal lain yang masih B miliki dan
perlu disyukuri! Nanti, jam 12 kita bahas tentang cara mengatasi masalah dengan baik. Dimana
tempatnya? Baiklah.”
“kalau ada perasaan-[erasaan yang tidak terkendali segera hubungi suster ya!”
SP 4 Pasien : meningkatkan kemampuan dalam menyelesaikan masalah pada pasien isyarat bunuh diri.
Orientasi
“selamat siang, B. bagaimana perasaannya? Masih ada keinginan bunuh diri? Apa lagi hal-hal positif
yang perlu disyukuri? Bagus! Sekarang kita akan berdiskusi tentang bagaimana cara mengatasi masalah
yang selama ini timbul. Mau berapa lama? Disini saja, ya?”
Kerja
“coba ceritakan situasi yang membuat B ingin bunuh diri. Selain bunuh diri,apa lagi jalan keluarnya?
Ternyata banyak juga jalan keluarnya. Nah, coba kita diskusikan keuntungan dan kerugian cara tersebut.
Mari kita pilih cara mengatasi masalah yang paling menguntugkan! Menurut B cara yang mana? Ya, saya
setuju. B bisa coba! Mari kita buat rencana kegiatan untuk masa depan.”
Terminasi
“bagaimana perasaan B setelah kita bercakap-cakap? Apa cara mengatasi masalah yang akan B
gunakan? Coba dalam satu hari ini, B menyelesaikan masalah dengan cara yang dipilih B tadi. Besok di
jam yang sama kita akan bertemu lagi disini untuk membahas pengalaman B menggunakan cara yang
dipilih.