848 1629 1 SM PDF
848 1629 1 SM PDF
I Made Sutarna
Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Surabaya
ABSTRAK
Kode etik perawat adalah merupakan pernyataan atau keyakinan yang mengungkapkan kepedulian moral,
nilai dan tujuan keperawatan. Kode etik bertujuan untuk memberikan alasan/dasar terhadap keputusan yang
menyangkut etika masalah etika dengan menggunakan model-model moralitas yang konsekuen dan absolut.
Sebagai landasan utama dalam kode etik adalah prinsip penghargaan terhadap orang lain, diikuti dengan prinsip
otonomi yang menempatkan pasien sebagai fokus dari keputusan yang rasional. Prinsip-prinsip lain yang perlu
diperhatikan adalah: prinsip kemurahan hati atau selalu berbuat baik, menghargai keyakinan atau hak-hak
istimewa individu (confidentially), selalu menepati janji (fidelity) dan memperlakukan individu-individu secara adil.
Prinsip yang terkandung dalam kode etik Perawat mejadi focus untuk praktek keperawatan Perawat
ABSTRACT
Nurses code of ethics is a statement or belief is expressed moral concerns, values and goals of nursing.
Code of Conduct aims to provide reasons / basis for ethical decisions concerning ethical problems with using
these models are consistent and absolute morality. The principles that need to be considered are: the principle of
charity or doing good always, appreciate the confidence or the privileges of the individual (confidentially), always
keep their promises (fidelity) and treat individuals fairly. Nurses code of ethics contained in the principles and
core values that are the focus for the practice of virginity.
JURNAL KEPERAWATAN 41
VOL. IV No. 1 April 2011 ISSN 1979-8091
khususnya kesehatan fisik, kesejahteraan dan langsung menyatakan suatu trilogy hak pasien yaitu
kebebasan pribadi, sehingga dalam praktek selalu hak untuk dihargai, hak untuk menerima dan
melibatkan hubungan yang bermakna seorang menolak tritmen.
profesional dengan kliennya. Oleh karena itu Penghargaan perawat terhadap pasien
seorang profesional harus memiliki orientasi diwujudkan pemberian asuhan yang bermutu secara
pelayanan. Standar praktek dan kode etik untuk ramah dan penuh perhatian. Kepekaan perawat
melindungi masyarakat serta memajukan profesi. dituntut untuk dapat menghargai hak pasien yang
berarti mengetahui kapan menghormati pasien/klien
Penerapan Kode Etik Keperawatan untuk menolak tritmen dan kapan
mengesampingkan hak tersebut. Selain menghargai
Kode etik perawat adalah merupakan pasien dan keluarganya, perawat juga harus
pernyataan atau keyakinan yang mengungkapkan menghargai rekan-rekan kerjanya seperti dokter,
kepedulian moral, nilai dan tujuan keperawatan. pekerja social, ahli gizi dan lain-lain.
Kode etik bertujuan untuk memberikan alasan/dasar Oleh karena perawat seharusnya ikut terlibat
terhadap keputusan yang menyangkut etika dalam memecahkan masalah yang menyangkut
masalah etika dengan menggunakan model-model kesehatan dan kebutuhan pasien, dengan demikian
moralitas yang konsekuen dan absolute. Sebagai terdapat konsensus diantara anggota tim
landasan utama dalam kode etik adalah prinsip menangani informasi yang akan disampaikan
penghargaan terhadap orang lain, diikuti dengan kepada pasien dan keluarganya secara realistis dan
prinsip otonomi yang menempatkan pasien sebagai jujur. Karena perawat merupakan tenaga kesehatan
fokus dari keputusan yang rasional. Prinsip-prinsip yang mempunyai kontak paling lama dengan pasien
lain yang perlu diperhatikan adalah: prinsip maka perawat dituntut untuk menjawab semua
kemurahan hati atau selalu berbuat baik, pertanyaan pasien baik secara eksplisit, ataupun
menghargai keyakinan atau hak-hak istimewa implicit dengan cara yang relevan, tepat, simpatik
individu (confidentially), selalu menepati janji dan mudah dimengerti.
(fidelity) dan memperlakukan individu-individu
secara adil. 2. Otonomi (Keputusan Sendiri)
Kode etik perawat yang berlaku saat ini
berfungsi sebagai landasan bagi status professional Otonomi berkaitan dengan hak seseorang
dengan cara sebagai berikut : untuk mengatur dan membuat keputusannya sendiri
1. Kode etik perawat menunjukkan kepada meskipun demikian masih terdapat berbagai
masyarakat bahwa perawat harus memahami keterbatasan, terutama yang berkaitan dengan
dan menerima kepercayaan dan tanggung jawab situasi dan kondisi, latar belakang individu, campur
yang diberikan oleh masyarakat. tangan hukum dan tenaga kesehatan profesional
2. Kode etik menjadi pedoman bagi perawat untuk yang ada. Pada prinsipnya otonomi berkaitan
berperilaku dan menjalin hubungan keprofesian dengan hak seseorang untuk memilih bagi diri
sebagai landasan dalam penerapan praktek mereka sendiri, apa yang menurut pemikiran dan
etika. pertimbangannya merupakan hal yang terbaik.
3. Kode etik perawat menetapkan hubungan- Dengan demikian akan melibatkan konsep diri
hubungan profesional yang harus dipatuhi yaitu dalam menentukan nasib atau mempertanggung
hubungan perawat dengan pasien/klien sebagai jawabkan dirinya sendiri.
advokator, perawat dengan tenaga professional
kesehatan lain sebagai seorang kontributor dan 3. Beneficience (Kemurahan Hati)
dengan masyarakat sebagai perwakilan dari Kemurahan hati berkaitan dengan kewajiban
asuhan kesehatan. untuk melakukan hal yang baik dan tidak
Dalam kode etik perawat terkandung adanya membahayakan orang lain. Kesulitan muncul pada
prinsip-prinsip dan nilai-nilai utama yang merupakan waktu menentukan siapa yang harus memutuskan
fokus bagi praktek keperawatan. Prinsip dan nilai hal yang terbaik untuk seseorang. Pada dasarnya
bermuara pada interaksi professional dengan pasien diharapkan seseorang dapat membuat keputusan
serta menunjukkan kepedulian perawat terhadap untuk dirinya sendiri kecuali bagi mereka yang tidak
hubungan yang telah dilakukannya. dapat melakukannya seperti bayi, orang yang
Ada 8 Prinsip utama yang harus ditampilkan secara mental tidak kompeten dan pasien koma.
oleh perawat dalam pelayanan keperawatan yaitu : Permasalahan lain yang muncul berpusat pada “apa
yang disebut baik dan tidak baik”. Sebagai
1. Respek ( Menghormati) contohnya adalah suatu keputusan yang harus
Respek diartikan sebagai perilaku perawat diambil, apakah lebih baik, menopang dan
yang menghormati atau menghargai pasien/klien memperpanjang hidup, dalam menghadapi
dan keluarganya. Perawat harus menghargai hak- ketidakmampuan atau lebih baik memperbolehkan
hak pasien/klien seperti hak untuk pencegahan seseorang untuk meninggal dan mengakhiri
bahaya dan mendapatkan penjelasan secara benar. penderitannya. Tentu saja memerlukan
Penerapan “Informed-consent” secara tidak pertimbangan yang sangat hati-hati.
JURNAL KEPERAWATAN 42