Anda di halaman 1dari 60

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

DI PT . Binakarya Propertindo (Apartemen Casablanca East


Residence)

JAKARTA TIMUR

KARYA TULIS

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Mengikuti Ujian Akhir Sekolah & Ujian Akhir Nasional

( UAS / UAN ) Tahun 2016 - 2017

Disusun Oleh :

NAMA : YOGI SUDRAJAT

NIS : 7427

KELAS : XII TITL 1

PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK

SMK ANGKASA 1

JL . RAJAWALI RAYA HALIM PERDANA KUSUMA

JAKARTA TIMUR
LEMBAR PENGESAHAN

Telah Diperiksa Dan Disetujui Oleh :

Kepala Prog . Keahlian Pembimbing Materi

( Ajran Basir BA ) ( Ajran Basir BA )

MENGETAHUI :

KEPALA SMK ANGKASA 1 HALIM P . K

( Sumardjo , SH , MH , MM)

i
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
dan hanya rahmat dan karunianya , penulis dapat menyelesaikan Praktek
Kerja Lapangan ( PKL ) di

PT . Binakarya Propertindo (APARTEMEN Casablanca East Residence )

Laporan ini disusun guna melengkapi salah satu syarat mengikuti


UAS / UAN tahun ajaran 2016 – 2017 di SMK ANGKASA 1 Halim Perdana
Kusuma.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih atas kerja


sama serta bimbingan dan bantuan serta saran – saran yang menulis terima
dari semua pihak , baik secara langsung maupun tidak langsung . Serta kedua
orangtua penulis yang memberi banyak dorongan yang kuat dalam pembuatan
karya tulis ini , baik mental dan spiritual maupun doa mereka . Untuk itu
penulis banyak mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bpk . Sumardjo SH , MH , MM , selaku kepala SMK ANGKASA 1


2. Bpk . Nanang , selaku Manager Apartmen Casablanca East Residence
3. Bpk . Ajran Basir BA , selaku Kepala Program Keahlian Teknik Intalasi
Tenaga Listrik
4. Bpk . Ajran Basir BA , selaku pembimbing karya tulis
5. Bpk . Yitno , selaku pembimbing perusahaan
6. Segenap staf , karyawan/karyawati yang telah banyak membantu yang
berhubungan dengan karya tulis ini .

ii
Serta pihak lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu persatu
yang telah banyak memberikan saran sehingga dapat terselesaikan karya tulis
ini .

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan , untuk
itu dengan segala kerendahan hati , penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun dari pembaca karya tulis ini .

Harapan penulis , semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca
pada umumnya.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih .

Jakarta , November 2016

YOGI SUDRAJAT

iii
DAFTAR ISI

Halaman Judul

Halaman pengesahan sekolah …………………………………………………………….i

Kata pengantar...…………………………………………………………………...............ii

Daftar Isi ..…………………………………………………………………………………..iv

Bab I Pendahuluan ………………………………………………………… 1

Uraian PKL ………………………………………………….……………………. 1

1.1 Tujuan Pembuatan Laporan PKL ………………………………… 2


1.2 Kerangka Laporan PKL……………………………………………… 2

Bab II Uraian Umum ……………………………………………………………. 4

2.1 Sejarah Perusahaan …………………………………………………. 4


2.2 Disiplin Kerja ……………………………………………………………. 4
2.3 Pemeliharaan Tempat Kerja dan Lingkungan ……………………….. 5
2.4 Struktur Organisasi ……………………………………………………… 6
2.5 Jadwal Kegiatan Selama PKL ………………………………………... 7

Bab III Uraian Khusus …………………………………………………………. 10

3.1 Pengertian MCB …………………………………………………… 10

3.2 System Genset ……………………………………………………. 15

3.3 Perawatan Panel …………………………………………………. 22

3.4 Lampu TL ………………………………………………………….. 26

3.5 Pengertian Access Control ………………………………………. 30

iv
3.6 System Ground Water Tank …………………………………………… 31

3.7 Pengertian Trafo ………………………………………………………… 34

3.8 Pengertian Air Conditioner (AC)……………………………………….. 40

Bab IV Penutup …………………………………………………………………….. 49

4.1 Kesimpulan ……………………………………………………………. 49

4.2 Saran – saran ………………………………………………………….. 50

4.3 Saran untuk SMK ANGKASA 1 ……………………………………… 50

4.4 Saran Untuk Perusahaan …………………………………………….. 51

v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Uraian Tujuan PKL

Mengingat dalam Ilmu teknologi semakin berkembang , maka bagi para

siswa sekolah menengah kejuruan atau SMK diwajibkan praktek kerja

lapangan . Untuk mencapai tujuan tersebut , maka para siswa sekolah

teknik ( kejuruan ) , diwajibkan untuk melaksanakan Praktek Kerja Lapangan

yang mana tujuannya adalah :

1. Menerapkan keterampilan siswa yang diperoleh selama di sekolah

2. Menerapkan system praktek kerja yang siswa dapatkan di sekolah ke

dalam lingkungan praktek sebenarnya

3. Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam

mengembangkan ilmu pengetahuan yang dimilikinya

4. Menanamkan rasa percaya diri sendiri atas dasar kemampuan siswa

memiliki guna peroleh pengetahuan serta pengalaman dan menambah

keterampilan siswa dalam praktek nyata , yang berguna sekali bagi para

siswa sekarang ini maupun di masa yang akan datang .

1
1.2 Tujuan Pembuatan PKL

Adapun tujuan pembuatan laporan PKL adalah :

1. Untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mengikuti UAN / UAS

Tahun ajaran 2016 - 2017

2. Bukti nyata yang dilakukan penulis dalam PKL sebagai laporan tertulis

kepada sekolah

3. Agar siswa dapat memperoleh pengetahuan yang lebih luas dalam

dunia kerja .

1.3 Kerangka Laporan PKL

Dalam membuat laporan ini penulis membagi menjadi 4 bab agar mudah

dimengerti pembaca maupun penulis adapun laporan ini dapat diuraikan

sebagai berikut :

Bab I. Pendahuluan

1.1 Uraian PKL

1.2 Tujuan Pembuatan Laporan PKL

1.3 Kerangka Laporan PKL

Bab II. Uraian Umum

2.1 Sejarah Perusahaan

2.2 Disiplin Kerja

2.3 Pemeliharaan Tempat Kerja dan Lingkungan

2
2.4 Struktur Organisasi

2.5 Jadwal Kegiatan selama PKL

Bab III. Uraian Khusus

3.1 Pengertian MCB

3.2 Pengertian Genset

3.3 Perawatan Panel

3.4 Lampu TL

3.5 Pengertian Access Control

3.6 System Ground Water Tank

3.7 Pengertian Trafo

3.8 Pengertian Air Conditioner ( AC )

Bab IV. Penutup

4.1 Kesimpulan

4.2 Saran – saran

4.3 Saran untuk SMK ANGKASA 1

4.4 Saran untuk Perusahaan

3
Bab II

URAIAN UMUM

2.1 Sejarah Perusahaan

Dengan Ini saya Mewawancarai salah satu petinggi dari Apartment

Casablanca East Residence Dan Menyimpulkan , bahwa : Apartment

Casablanca East Residence di resmikan sekitar tahun 2000 oleh

manajemen Binakarya Propertindo . Sebelum Apartmen Casablanca East

Residence berdiri , tanah seluas + / - 10.000 m2 berdiri sebuah pabrik

Produksi Handuk yang stop produksi . Apartmen Casabalnca East

Residence terdiri dari 2 menara dengan 19 lantai dengan total 3250

unit. Aktifitas penghuni ditunjang dengan fasilitas lengkap . Bhinakarya

Propertindo adalah salah satu perusahaan yang mengurus Apartment

Casablanca East Residence untuk membantu pemilik apartmen dengan

berbagai bidang seperi : Engineering , Customer Servis , Cleaning Servis

, Dll , untuk membantu kenyamanan para penghuni apartmen .

2.2 Disiplin Kerja

1. Seluruh karyawan harus menaati jam kerja yang berlaku.

2. Karyawan wajib menaati semua mengenai semua ketentuan tata tertib

3. Karyawan wajib mengisi absen yang disediakan

4. Karyawan wajib hadir tepat waktu di tempat kerja

5. Karyawan yang tidak masuk kerja karena sakit , harus memberitahukan

atasannya dan wajib memberi surat dokter kepada atasannya

4
6. Karyawan mendapatkan hak cuti 12 kali dalam 1 tahun

7. Jika dalam 1 bulan terlambat 3 kali tanpa pemberitahuan dan alasan

yang tidak masuk akal , akan dikenai surat peringatan ( sp ) ke - 1

demikian peraturan kerja di buat , untuk kemajuan perusahaan dan

kesejahteraan karyawan .

2.3 Pemeliharaan Tempat Kerja dan Lingkungan

Pemeliharaan tempat kerja dan lingkungan sangat mendukung

tercapainya peningkatan kerja. Dengan terpeliharanya tempat kerja maka

kemampuan kerja akan membaik dan waktu pekerjaan dapat tercapai

dengan maksimal . Sehingga lingkungan yang bersih dapat mendukung

produktifitas kerja dan dapat dipertahankan . Jadi itulah gunanya

pemeliharaan tempat kerja dan lingkungan yang bersih .

5
2.4 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi dibuat oleh perusahaan – perusahaan agar

perusahaan tersebut dapat berjalan atau beroperasi dan mencapai

tujuan yang telah di tentukan perusahaan . Tujuan dibuatnya struktur

organisasi diantaranya sebagai berikut :

1. Mempermudah komunikasi tugas yang dikerjakan

2. Mempermudah komunikasi seluruh pegawai pemimpin perusahaan

3. Untuk mempermudah pengawasan.

6
PT . Binakarya Propertindo ( Apartemen Casablanca East Resindence )
Jakarta Timur

STRUKTUR ORGANISASI PT . Binakarya Propertindo

( Apartmen Casablanca East Residence )


NO HARI TANGGAL URAIAN KEGIATAN

1 Senin – 4 – 8 Januari  Perkenalan Ruang Genset, Ruang Trafo,


Jum’at Panel lift, Ruang Pompa air
 Cek Panel
 Mengganti saklar tunggal
 Pengecekan Ruang Genset
 Mengganti lampu TL

 Pengecekan Panel Lt atas - bawah


2 Senin – 11 – 15 januari
 Memasang MCB
Jum’at
 Pengecekan Ground Water Tank
 Penarikan Kabel
 Menyambungkan aliran listrik
 Pengecekan Ruang Genset

 Pengecekan Panel Lt atas - bawah


 Menyambungkan aliran listrik
3 Senin – 18 – 22 Januari  Memasang MCB
Jum’at  Running Genset

 Pengecekan Panel Lt atas - bawah


4  Pengecekan Ground Water Tank
Senin – 25 – 29 Januari  Pengecekan blower STP
Jum’at  Pengecekan Panel lift
 Memutuskan aliran listrik dan air

7
5 Senin – 1 – 5 Februari  Pengecekan Panel Lt atas – bawah
Jum’at  Pengecekan Ground Water Tank
 Pengecekan Ruang Pompa air
 Pengecekan Ruang Genset

 Pengecekan Panel Lt atas – bawah


6 Selasa – 9 – 12 Februari  Menyambungkan aliran listrik
Jum`at
 Pengecekan roof tank
 Running Genset
 Mengganti lampu TL

7 Senin – 15 – 19 Februari  Pengecekan Panel Lt atas – bawah


Jum’at  Menyambungkan aliran listrik dan air
 Mengganti tombol lift
 Mengganti lampu pijar
 Pengecekan Ruang pompa air

8 Senin – 22 – 26 Februari  Pengecekan Panel Lt atas – bawah


Jum’at  Mengganti lampu TL
 Penarikan kabel
 Memutuskan aliran listrik dan air
 Perawatan lift

8
9 Senin – Jum`at 1 – 8 Maret  Penyegelan Air & Listrik Unit
 Warm Up Genset
 Perbaikan Pintu Lift
 Cleaning AC Unit

10 Senin – Jum’at 10 – 17 Maret  Pemasangan AC Ruang Lift


 Mencatat Meteran Air Unit
 Pengecekan Stp
 Perawatn Panel

11 Senin – Jum’at 18 – 28 Maret


 Pengecekan Ulang Meteran Air
 Pengecekan Stp
 Warm Up Genset
 Cek Tekanan Air FirePump

12 Senin – Jum’at 29 Maret – 2 April


 Pengecekan WaterTank
 Perbaikan Pipa Saluran Air Kotor
 Cek Selector & Solar Genset
 Warm UP Genset
 Monitoring Stp & Pompa Saluran
Kota

13 Senin – Rabu 4 – 5 April  Catat Meteran Air

 Cek Tekanan Air Water Tank

 Monitoring Stp

 Perbaikan Rel Pintu Lift

9
BAB III

URAIAN KHUSUS

3.1 MCB ( Miniature Circuit Breaker )

MCB merupakan kependekan dari Miniature Circuit Breaker . Biasanya MCB

digunakan oleh pihak PLN untuk membatasi arus sekaligus sebagai pengaman

dalam suatu instalasi listrik . MCB berfungsi sebagai pengaman hubung

singkat ( konsleting ) dan juga berfungsi sebagai pengaman beban lebih . MCB

akan secara otomatis dengan segera memutuskan arus apabila arus yang

melewatinya melebihi dari arus nominal yang telah ditentukan pada MCB

tersebut . Arus nominal yang terdapat pada MCB adalah 1A, 2A, 4A, 6A,

10A, 16A, 20A, 25A, 32A dan lain sebagainya . Nominal MCB ditentukan dari

besarnya arus yang bisa ia hantarkan , satuan dari arus adalah Ampere , untuk

kedepannya hanya akan saya tulis dengan A . Jadi jika MCB dengan arus

nominal 2 Ampere maka hanya perlu ditulis dengan MCB 2A.

Banyak perangkat yang saat ini menggunakan listrik , mulai dari AC,

Komputer/laptop, lampu dan masih banyak lagi . Kebanyakan pelanggan PLN

di Indonesia saat ini masih menggunakan MCB 2 A, hal ini dikarenakan

banyaknya pelanggan yang menggunakan daya 450VA (Volt Ampere).

Pelanggan yang menggunakan daya 450VA akan menggunakan MCB dengan

nominal 2A, dengan perhitungan tegangan di Indonesia adalah (standar rata-

rata) 220 Volt jika kita ingin daya yang terpasang dirumah kita 450VA yang

perlu kita lakukan hanyalah membagi 450 dengan 220, hasilnya akan 2,04

sehingga kita membutuhkan MCB dengan nominal 2 Ampere .

10
beberapa satuan listrik di bawah ini:

 Satuan dari tegangan listrik : Volt

 Satuan dari arus listrik : Ampere

 Satuan dari hambatan listrik : Ohm

 Satuan dari daya listrik : Watt

Setelah mengetahui satuan – satuan listrik diatas mari kita lanjutkan apa yang

dimaksud dengan MCB dan apa sebenarnya fungsi dari MCB . Jelas sekali

MCB memiliki fungsi yang sangat vital dalam suatu instalasi listrik , bila MCB

memang tidak memiliki fungsi maka tidak akan mungkin jika dipasang dalam

suatu instalasi . MCB sendiri terdiri dari MCB 1 Phasa , 2 phasa dan 3 phasa.

Pada dasarnya MCB 2 phasa adalah gabungan dari dua buah MCB 1 phasa,

sedangkan MCB 3 phasa merupakan gabungan tiga buah dari MCB 1 phasa.

Beberapa manfaat (fungsi MCB) adalah sebagai berikut ini:

1. Pengaman hubung singkat

Hubung singkat atau korsleting memang kerap sekali terjadi di

Indonesia. Tak jarang terdapat rumah atau pasar yang terbakar Karena

hubung singkat listrik. Ada banyak faktor yang menyebabkan terjadinya

hubung singkat , salah satunya adalah tidak digunakannya pengaman

hubung singkat . Sebagai contoh saja di pos ojek biasanya mengambil

listrik langsung dari tiang listrik , listrik yang diambil tersebut langsung

dilewatkan ke saklar kemudian diteruskan ke lampu dan beberapa

perangkat elektronik lain .

11
Jika suatu saat beban melebihi batas kemampuan kabel dan terjadi hubung

singkat maka tak ada pengaman yang terpasang sehingga menyebabkan

timbulnya panas dan bunga api , panas dan bunga api inilah yang

menimbulkan kebakaran . sekarang pikirkan jika hal ini terjadi dipasar atau di

rumah warga.

2. Mengamankan beban lebih

Biasanya pelanggan telah mengontrak listrik dengan PLN , kontrak yang

dilakukan adalah berapa daya yang dikontrak oleh pelanggan . Misalnya

pelanggan mengontrak daya 450 maka jika daya yang digunakan sudah

melebihi 450 secara otomatis MCB akan trip ( putus ). Pemasangan Instalasi

yang dilakukan PLN dirumah pelanggan disesuaikan dengan kontrak yang

telah disepakati , misalnya dengan daya 450 maka kabel yang akan dipasang

adalah yang sesuai untuk daya 450 . Semakin besar daya yang dikontrak

maka penyesuaian kabel juga akan dilakukan . Kabel memiliki daya hantar

listrik tersendiri , jika kita menghantarkan arus 30A dengan kabel kecil maka

kabel tersebut tidak akan kuat dan akhirnya panas dan terbakar . Bayangkan

jika MCB yang kita gunakan tidak membatasi pemakaian arus bisa jadi

berhubung banyak orang yang awam tentang listrik terjadilah kebakaran

dimana – mana akibat listrik.

12
3. Sebagai sakelar utama

MCB yang terpasang dirumah kita selain berfungsi sebagai Pengaman dari

terjadinya hubung singkat dan beban lebih juga bisa difungsikan sebagai

sakelar utama instalasi rumah kita . Jika kita ingin memasang lampu atau

memasang kotak – kontak (steker) dirumah kita maka kita hanya perlu

menggunakan MCB untuk memutus semua arus listrik didalam rumah . Selain

itu MCB juga bisa digunakan sebagai pemutus aliran listrik saat anda

bepergian dalam waktu yang lama . Misalkan anda ingin pergi ke luar kota

selama 1 minggu jangan lupa untuk mematikan aliran listrik dirumah anda

dengan cara turunkan sakelar MCB.

Pada dasarnya pemutusan aliran listrik yang dilakukan oleh MCB berasal dari

dua prinsip , yakni prinsip panas dan prinsip elektromagnetik . Prinsip panas

digunakan saat MCB memutuskan arus karena beban lebih sedangkan prinsip

elektromagnetik digunakan saat MCB mendeteksi adanya hubung singkat .

1. Pemutusan MCB karena Elektromagnetik

Pemutusan dilakukan oleh koil yang terinduksi dan mempunyai medan magnet

. Akibatnya poros yang terdapat didekatnya akan tertarik dan menjalankan

tuas pemutus . Pada saat MCB bekerja karena hubung singkat (konsleting)

akan terdapat panas yang sangat tinggi , MCB dilengkapi dengan pemadam

busur api untuk meredam panas tersebut .

13
2. Pemutusan MCB karena panas

Pemutusan dilakukan karena terdapat beban lebih . Karena beban lebih maka

akan menimbulkan panas . Panas ini akan membuat bimetal melengkung dan

mendorong tuas pemutus akibatnya MCB akan trip (memutuskan arus).

MCB 1 Fasa

MCB 3 Fasa

14
3.2 Genset

Genset (generator set) adalah sebuah perangkat yang berfungsi menghasilkan

daya listrik . Disebut sebagai generator set dengan pengertian adalah satu set

peralatan gabungan dari dua perangkat berbeda yaitu engine dan generator

atau alternator . Engine sebagai perangkat pemutar sedangkan generator atau

alternator sebagai perangkat pembangkit listrik.

Engine dapat berupa perangkat mesin diesel berbahan bakar solar atau mesin

berbahan bakar bensin , sedangkan generator atau alternator merupakan

kumparan atau gulungan tembaga yang terdiri dari stator ( kumparan statis )

dan rotor (kumparan berputar).

15
Sistem Kerja Genset

Generator Set terdiri atas Mesin Engine (Motor Penggerak) dan juga Generator

/ Alternator , seperti yang telah di jelaskan sebelumnya . Mesin Engine yang

satu ini menggunakan bahan bakar berupa Solar (Mesin Diesel) atau dapat

juga menggunakan Bensin , sedangkan untuk Generatornya sendiri merupakan

sebuah gulungan kawat yang di buat dari tembaga yang terdiri atas kumparan

statis atau stator dan di lengkapi pula dengan kumparan berputar atau rotor .

Dalam proses kerjanya , menurut ilmu fisika , Engine memutar Rotor dalam

sebuah Generator yang selanjutnya hal ini menimbulkan adanya Medan

Magnet pada bagian kumparan Generator . Selanjutnya Medan Magnet ini

kemudian akan melakukan interaksi dengan Rotor yang kemudian akan

berputar dan akan menghasilkan sebuah arus listrik dimana hal ini sesuai

dengan hukum Lorentz.

Arus listrik yang dihasilkan oleh generator akan memiliki perbedaan tegangan

di antara kedua kutub generatornya sehingga apabila dihubungkan dengan

beban akan menghasilkan daya listrik , atau dalam rumusan fisika sebagai P

(daya) = V (tegangan) x I (arus) , dengan satuan adalah VA atau Volt

Ampere . Rumusan fisika yang lebih kompleks lagi dijelaskan bahwa P (daya)

= V (tegangan) x I (arus) x CosPhi (faktor daya) dengan satuan Watt .

16
Kapasitas daya

Power Factor (Faktor Daya) yang juga selalu ditulis sebagai cosØ ,

merupakan bagian yang cukup penting dalam pengoperasian suatu Generator

Listrik . Karena menurunnya factor daya (cos Ø) akan berakibat turunnya

efisiensi pembangkit dalam menampung beban kerja serta akan memperbesar

kemungkinan terjadinya kerusakan pada sistem pembangkit atau sistem beban

listrik, sehingga perlu adanya usaha untuk memperbaiki factor daya tersebut.

Untuk kepentingan perbaikan factor kerja ini , diperlukan pemasangan beberapa

unit kapasitor yang dihubungkan secara paralel terhadap sistem pembangkit

listrik yang kita kenal sebagai Capacitor Bank dan dilengkapi dengan Power

Factor Automatic Regulator (pengatur otomatis kerja Capacitor) dan berfungsi

memperbaiki faktor daya pembangkit melalui pengoperasian secara automatis

unit – unit kapasitor berdasarkan besar / kecilnya beban kerja pembangkit (daya

reaktif).

Apa saja tipe genset?

Genset dapat dibedakan dari jenis engine penggeraknya , dimana kita kenal

tipe – tipe engine yaitu engine diesel dan engine non diesel / bensin . Engine

diesel dikenali dari bahan bakarnya berupa solar , sedangkan engine non

diesel berbahan bakar bensin premium.

17
Di pasaran , genset dengan engine non diesel atau berbahan bakar bensin

biasa diaplikasikan pada genset berkapasitas kecil atau dalam kapasitas

maksimum 10.000 VA atau 10 kVA , sedangkan genset diesel berbahan bakar

solar diaplikasikan pada genset berkapasitas > 10 kVA . Mengapa demikian ?

Hal terkait dengan tenaga yang dihasilkan oleh diesel lebih besar daripada

engine non diesel , dimana cara kerja pembakaran diesel yang lebih

sederhana yaitu tanpa busi , lebih hemat dalam pemeliharaan , lebih responsif

dan bertenaga . Selain itu untuk aplikasi industri dimana bahan bakar diesel

(solar) lebih murah daripada bensin (gasoline). Tulisan lebih dalam tentang

cara kerja engine diesel akan kami sajikan dalam tulisan - tulisan berikutnya.

Dalam aplikasi kita akan jumpai bahwa genset terdiri dari genset 1 phasa

atau 3 phasa , apa artinya ini ? Kita akan jelaskan lebih dalam lagi , bahwa

pengertian 1 phasa atau 3 phasa adalah merujuk pada kapasitas tegangan

yang dihasilkan oleh genset tersebut . Tegangan 1 phasa artinya tegangan

yang dibentuk dari kutub L yang mengandung arus dengan kutub N yang

tidak berarus , atau berarus Nol atau sering kita kenal sebagai Arde atau

Ground . Sedangkan tegangan 3 phase dibentuk dari dua kutub yang

bertegangan. Genset tiga phase menghasilkan tiga kali kapasitas genset 1

phase. Pada sistem kelistrikan PLN kita , kapasitas 3 phase yang dihasilkan

untuk aplikasi rumah tangga adalah 380 Volt , sedangkan kapasitas 1 phase

adalah 220 Volt.

18
Daya listrik dalam ilmu fisika merupakan besaran vector , artinya besaran

yang memiliki besar dan arah, tegangan dan arus yang dihasilkan merupakan

gelombang sinusoidal dengan frekuensi tertentu. Di Indonesia, frekuensi tegangan

dan arus ditetapkan sebesar 50 Hz, dimana hal ini mengikuti standar frekuensi di

Belanda atau negara-negara Eropa, sedangkan di Negara Amerika Serikat dan

Kanada menggunakan frekuensi 60 Hz.

Pemakaian Bahan bakar

Di Indonesia kebutuhan Energi untuk menggerakan roda ekonomi seperti

Industri dan Transportasi masih tergantung pada bahan bakar selain Batu

Bara , Listrik dan PLTN yakni turunan dari Minyak Bumi berupa Solar ,

Mesin - mesin Industri dan Transportasi yang menggunakan Solar sangat

dominan karena bahan bakar Solar itu sendiri terhadap jenis mesin yang

menggunakan Solar memiliki kinerja dan kekuatan atau tenaga yang timbul

sangat baik dan bagus dibandingkan dengan mesin dengan konsumsi bensin

berikut adalah cara cepat mengetahui berapa konsumsi solar untuk Generator

19
Set (Genset) yang anda miliki tanpa perlu melihat flow meter per-jamnya

sebagai berikut :

K = 0.21 (faktor ketetapan konsumsi solar per kilowatt per jam)

P = Daya Genset (KVA=KiloVoltAmpere)

T = waktu ( jam)

Rumus : 0.21 x P x t

Misalkan : Daya Genset X adalah 100KVA, dilakukan pemanasan selama 1 jam,

Berapa solar yang dibutuhkan per jamnya?

Jawabannya adalah : 0.21 x 100 x 1 = 21

Adalah 21 liter perjam solar yang dikonsumsi Genset X

Prisnsip kerja Genset

Prinsip kerja genset adalah sebuah mesin pembakaran (mesin diesel atau mesin

bensin) akan mengubah energy bahan bakar menjadi energy mekanik, kemudian

energy mekanik tersebut diubah atau dikonversi oleh generator sehingga

menghasilkan daya listrik. Generator memiliki dua tipe, yaitu generator AC dan

generator DC, Generator AC (alternator) adalah generator yang menghasilkan arus

listrik bolak-balik (AC), sedangkan Generator DC adalah generator yang

menghasilkan arus listrik searah (DC).

20
Fungsi Genset

Genset (Generator set) biasa digunakan untuk menghasilkan daya listrik

alternative, seperti ketika suplai pasokan daya listrik dari industri pembangkit listrik

padam/off, atau keadaan dimana tidak ada pasokan jaringan listrik di daerah

tersebut, atau juga biasa digunakan ketika diperlukan daya listrik tambahan.

21
3.3 PERAWATAN PANEL

Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk suatu kesatuan

bentuk dan fungsi. Panel listrik merupakan tempat pengaturan pembagi dan

pemutus aliran listrik. Pintu panel adalah daun pintu yang terdiri dari beberapa

keping papan kayu solid dirangkai oleh rangka / ram.

Panel kontrol listrik adalah peralatan yang berfungsi untuk mengatur dan

mengendalikan beban listrik di bengkel listrik atau industri yang mengunakan motor

listrik sebagai penggeraknya.Pada umumnya pengontrolan di industri ada dua jenis

yaitu jenis manual dan jenis otomatis. Pengontrolan manual adalah pengontrolan

motor listrik yang dilayani dengan alat kontrol manual. Alat kontrol manual antara

lain menggunakan: TPDT, Saklar pisau, Saklar ON / OFF, Pengontrolan tromol

(drum controller) Pengontrolan otomatis adalah pengontrolan motor listrik yang

menggunakan peralatan listrik tanpa melibatkan manual. Komponen dalam panel

kontrol antara lain: Saklar magnet / Magnetic kontaktor, Pengaman motor, Time

Delay relay (TDR), Tombol tekan ON (Push button on), Tombol tekan OFF (Push

button off), Lampu indikator, Konduktor / Kabel, Rel omega , Rel sirip, Terminal deret

LEGRAND.

22
Pemeliharaan peralatan listrik panel adalah rangkaian tindakan atau proses

kegiatan untuk mempertahankan kondisi dan meyakinkan bahwa peralatan panel

dapat berfungsi sebagaimana mestinya sehingga dapat dicegah terjadinya

gangguan yang menyebabkan kerusakan pada panel listrik.

Faktor yang paling dominan dalam pemeliharaan peralatan listrik pada panel

adalah pada sistem isolasi. Isolasi disini meliputi isolasi keras / padat. Suatu

peralatan akan sangat mahal bila isolasinya sangat bagus, dari isolasi inilah dapat

ditentukan sebagai dasar pengoperasian peralatan. Dengan demikian isolasi

merupakan bagian yang terpenting dan sangat menentukan umur peralatan. Untuk

itu kita harus memper-hatikan/memelihara sistem isolasi sebaik mungkin, baik

terhadap isolasinya maupun penyebab kerusakan isolasi.

Dalam pemeliharaan perlatan listrik pada panel kita membedakan antara

pemeriksaan / monitoring (melihat, mencatat, meraba serta mendengar) dalam

keadaan operasi dan memelihara (pengujian, koreksi serta memperbaiki,

membersihkan) dalam keadaan padam / panel tidak bekerja.Pemeriksaan atau

monitoring dapat dilaksanakan oleh petugas setiap hari dengan sisten cheklist atau

catatan saja. Sedangkan pemeliharaan dilaksanakan oleh petugas pemeliharaan.

23
Jenis - Jenis Pemeliharaan Panel Listrik

1. Predective Maintenance (Conditional Maintenance) Adalah pemeliharaan

yang dilakukan dengan cara mempredeksi kondisi suatu perlatan listrik.

Apakah dan kapan kemungkinan peralatan listrik tersebut menuju kegagalan.

Dengan mempredeksi tersebut dapt diketahui gejala kerusakan secara dini.

Cara ini biasa dipakai adalah monitor kondisi secara online baik dalam

peralatan beroperasi maupun tidak beroperasi. Untuk ini diperlukan peralatan

dan personil untuk analisa. Pemeliharaan ini disebut juga pemeliharaan

berdasarkan kondisi (Conditional Base Maintenance).

2. Preventive Maintenance (Time Base Maintenance) Adalah pemeliharaan

yang dilakukan untuk mencegah terjadinya peralatan secara tiba-tiba dan

untuk memepertahankan unjuk kerja peralatan yang optimal sesuai umur

teknis peralatannya. Kegiatan ini dilakukan secara berkala dengan

berpedoman kepada: Instructional manual dari pabrik, Standar-standar yang

ada dan pengalaman operasi dilapangan. Pemeliharaan ini disebut juga

pemeliharaan berdasarkan waktu (Time BaseMaintenance).

24
3. Corrective Maintenance Adalah pemeliharaan yang dilakukan secara

berencana pada waktu-waktu tertentu, ketika peralatan listrik mengalami

kelainan atau unjuk kerja rendah pada saat menjalankan fungsinya dengan

tujuan untuk mengembalikan pada kondisi semula disertai perbaikan dan

penyempurnaan instalasi. Pemeliharaan ini disebut juga Currative

Maintenance, yang berupa Trouble Shooting atau penggantian part / bagian

yang rusak atau kurang berfungsi yang dilaksanakan secara terencana.

4. Breakdown Maintenance Adalah pemeliharaan yang dilaksanakan setelah

terjadi kerusakan mendadak yang waktunya tidak tertentu dan sifatnya

darurat.

25
3.4 LAMPU TL

Lampu TL (Fluorescent Lamp) adalah lampu listrik yang memanfaatkan gas NEON

dan lapisan Fluorescent sebagai pemendar cahaya pada saat dialiri arus listrik.

Tabung lampu TL ini diisi oleh semacam gas yang pada saat elektrodanya

mendapat tegangan tinggi gas ini akan terionisasi sehingga menyebabkan elektron-

elektron pada gas tersebut bergerak dan memendarkan lapisan fluorescent pada

lapisan tabung lampu TL.

Karakteristik Lampu TL (Fluorescent Lamp)

Karakteristik dari lampu TL ini, adalah mampu menghasilkan cahaya output per watt

daya yang digunakan lebih tinggi daripada lampu bolam biasa (incandescent lamp).

Sebagai contoh, sebuah penelitian menunjukkan bahwa 32 watt lampu TL akan

menghasilkan cahaya sebesar 1700 lumens pada jarak 1 meter sedangkan 75 watt

lampu bolam biasa (lampu bolam dengan filamen tungsten) menghasilkan 1200

lumens. Atau dengan kata lain perbandingan effisiensi lampu TL dan lampu bolam

adalah 53 : 16. Efisiensi disini didefinisikan sebagai intensitas cahaya yang

dihasilkan dibagi dengan daya listrik yang digunakan.

26
Prinsip Kerja Lampu TL (Fluorescent Lamp)

Ketika tegangan AC 220 volt di hubungkan ke satu set lampu TL maka tegangan

diujung-ujung starter sudah cukup utuk menyebabkan gas neon didalam tabung

starter untuk panas (terionisasi) sehingga menyebabkan starter yang kondisi

normalnya adalah normally open ini akan ‘closed’ sehingga gas neon di dalamnya

dingin (deionisasi) dan dalam kondisi starter ‘closed’ ini terdapat aliran arus yang

memanaskan filamen tabung lampu TL sehingga gas yang terdapat didalam tabung

lampu TL ini terionisasi. Pada saat gas neon di dalam tabung starter sudah cukup

dingin maka bimetal di dalam tabung starter tersebut akan ‘open’ kembali sehingga

ballast akan menghasilkan spike tegangan tinggi yang akan menyebabkan terdapat

lompatan elektron dari kedua elektroda dan memendarkan lapisan fluorescent pada

tabung lampu TL tersebut. Perstiwa ini akan berulang ketika gas di dalam tabung

lampu TL tidak terionisasi penuh sehingga tidak terdapat cukup arus yang melewati

filamen lampu neon tersebut. Lampu neon akan tampak berkedip. Selain itu jika

tegangang induksi dari ballast tidak cukup besar maka walaupun tabung neon TL

tersebut sudah terionisasi penuh tetap tidak akan menyebabkan lompatan elektron

dari salah satu elektroda tersebut. Besarnya tegangan spike yang dihasilkan oleh

trafo ballast dapat ditentukan oleh rumus berikut :

V= L di/dt

27
Jika proses ‘starting up’ yang pertama tidak berhasil maka tegangan diujung-ujung

starter akan cukup untuk menyebabkan gas neon di dalamnya untuk terionisasi

(panas) sehingga starter ‘closed’. Dan seterusnya sampai lampu TL ini masuk pada

kondisi steady state yaitu pada saat impedansinya turun menjadi ratusan ohm .

Impedansi dari tabung akan turun dari dari ratusan megaohm menjadi ratusan ohm

saja pada saat kondisi ‘steady state’. Arus yang ditarik oleh lampu TL tergantung

dari impedansi trafo ballast seri dengan impedansi tabung lampu TL. Selain itu

karena tidak ada sinkronisasi dengan tegangan input maka ada kemungkinan pada

saat starter berubah kondisi dari ‘closed’ ke ‘open’ terjadi pada saat tegangan AC

turun mendekati nol sehingga tegangan yang dihasilkan oleh ballast tidak cukup

untuk menyebabkan lompatan elektron pada tabung lampu TL.

Rangkaian Lampu TL

28
Lampu TL

Starter Lampu TL

Ballast Lampu TL

29
3.5 Pengertian Access Control

Access control secara umumnya dapat diimplementasikan dengan memberikan izin

(permisi) dan hak terhadap objek secara spesifik. Izin diberikan terhadap objek untuk

menentukan siapa saja yang dapat mengakses objek tersebut dan sebatas apa ia

berhak mengaksesnya. Izin tersebut, dapat diaplikasikan oleh sistem atau pemilik

objek tersebut (orang yang membuat objek). Jenis izin yang dapat diaplikasikan

bergantung pada objek yang hendak diamankan.

Access control dalam kenyataanya terkait dengan segala kejadian yang kita alami

dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya sebuah kunci pada pintu mobil pada

dasarnya adalah sebuah bentuk Access control. Sebuah PIN pada sistem ATM di

bank adalah cara lain dari Access control. Kepemilikan Access control dirasakan

sangat penting untuk dimiliki ketika orang tersebut berusaha untuk mengamankan

sesuatu hal / wilayah yang dianggap penting / vital dan bersifat mengandung

informasi rahasia.

FUNGSI ACCES CONTROL

Access Control System berfungsi untuk mengatur hak akses ke suatu area tertentu

pada waktu tertentu atau dengan kata lain dapat juga berfungsi sebagai Alat yang

membuka dan mengunci pintu secara otomatis sehingga orang tidak berkepentingan

tidak dapat masuk. Terdapat 2 jenis access control system: standalone system dan

network system (package). Kategori ini juga meliputi berbagai biometric system:

mesin absensi sidik jari, fingerprint access control system. Juga terdapat berbagai

aksesoris untuk Access Control System seperti kartu, exit button, dan lainnya.

30
3.6 Sistem Ground Water Tank

System penyediaan dan distribusi air bersih

 Air yang berada di raw water tank ditreatment di instalasi water Treatment

Plant dan selanjutnya dialirkan ke bak air bersih/clean water tank.

 Air yang berada di dalam bak air bersih selanjutnya dialirkan ke bak air atas

dengan Pompa Transfer.

 Distribusi air bersih pada dua lantai teratas menggunakan packaged booster

pump, sedangkan untuk lanta – lantai dibawahnya dialirkan secara gravitasi.

 Pada umumnya persediaan air bersih diperhitungkan untuk cadangan 1 hari

pemakaian air

PERALATAN UTAMA & FUNGSI

1. Pompa Transfer

Berfungsi untuk menaikkan air bersih dari Ground Water Tank ke Roof tank

melewati pipa transfer.

Beberapa jenis pompa transfer yag sering dipakai, antara lain :

a) End suction

b) Horizontal split case

c) Multi stage

d) Centrifugal

31
2. Pressure Tank

Berfungsi untuk meringankan kerja pompa dari keadaan start – stop yang

terlalu sering.

Beberapa jenis pressure tank yang sering dipakai, antara lain :

a) Pressure tank dengan diafragma

b) Pressure tank tanpa diafragma

3. Peralatan pengaturan dan ukur

Meliputi :

a) Check valve, berfungsi untuk menahan aliran balik air didalam instalasi

pipa.

b) Gate Valve, berfungsi untuk mengatur buka/tutup aliran air didalam pipa.

c) Ball valve, berfungsi untuk mengatur jumlah aliran air didalam pipa.

d) Butterfly valve, berfungsi untuk mengatur buka/tutup aliran air didalam

pipa.

e) Floating valve, berfungsi untuk membuka & menutp aliran air ke tanki

f) Foot valve, berfungsi untuk menahan air balik.

g) Strainer, berfungsi untuk menyaring.

32
h) Flexible joint,berfungsi untuk menahan getaran/gerakan.

i) Pressure gauge, berfungsi untuk pembacaan tekanan.

j) Pressure switch, berfungsi sebagai alat kontak hubung/putus akibat

tekanan.

k) Flow switch, berfungsi sebagai alat kontak hubung/putus akibat aliran

l) Water meter, berfungsi untuk mengukur debit air.

33
3.7 Pengertian Trafo

Transformator (Trafo) adalah alat

yang digunakan untuk menaikkan dan

menurunkan tegangan AC. Maksud

dari pengubahan taraf tersebut

diantaranya seperti menurunkan

Tegangan AC dari 220VAC ke 12

VAC ataupun menaikkan Tegangan

dari 110VAC ke 220 VAC.

Transformator atau Trafo ini bekerja

berdasarkan prinsip Induksi Elektromagnet dan hanya dapat bekerja pada tegangan

yang berarus bolak balik (AC).Transformator (Trafo) memegang peranan yang

sangat penting dalam pendistribusian tenaga listrik. Transformator menaikan listrik

yang berasal dari pembangkit listrik PLN hingga ratusan kilo Volt untuk di

distribusikan, dan kemudian Transformator lainnya menurunkan tegangan listrik

tersebut ke tegangan yang diperlukan oleh setiap rumah tangga maupun

perkantoran yang pada umumnya menggunakan Tegangan AC 220Volt.

34
Prinsip Kerja Transformator

Transformator terdiri atas pasangan kumparan primer dan sekunder yang terpisah

dan dililitkan pada inti besi lunak yang terbuat dari plat besi yang disusun berlapis-

lapis.

Prinsip dasar transformator adalah berdasarkan percobaan yang dilakukan pertama

kali oleh Faraday. Perhatikan skema rangkaian percobaan Faraday berikut ini!

Pada Gambar di atas, kamu dapat mengamati bahwa rangkaian primer terdiri atas

kumparan primer yang dililitkan di sebelah kiri inti besi dan dihubungkan dengan

sebuah aki.

35
Rangkaian sekunder terdiri atas kumparan sekunder yang dililitkan di sebelah kanan

inti besi dan dihubungkan dengan sebuah galvanometer. ketika arus mengalir

melalui kumparan primer, arus listrik yang mengalir pada kumparan primer berubah

dari nol ke nilai tetapnya. Arus listrik tersebut menghasilkan garis-garis gaya

magnetik. Sesuai dengan kaidah tangan kanan, arus listrik ini akan menghasilkan

garis-garis gaya magnetik yang memotong kumparan sekunder.

Karena arus listrik dalam rangkaian primer selalu berubah-ubah dari nol ke nilai

tetapnya, garis-garis gaya magnetik yang memotong kumparan sekunder pun

berubah-ubah dari nol ke nilai tetapnya. Perubahan garis gaya magnetik yang

memotong kumparan sekunder akan membangkitkan ggl induksi pada ujung-ujung

kumparan sekunder. Dengan adanya arus listrik induksi yang mengalir melalui

galvanometer, jarum galvanometer akan menyimpang, misalnya ke kanan.

Setelah beberapa saat, garis gaya magnetik sudah tetap sehingga ggl induksi pada

ujung-ujung kumparan kembali menjadi nol. Ketika arus yang mengalir melalui

kumparan primer diputuskan, arus listrik yang mengalir pada kumparan sekunder

akan berkurang dari nilai tetapnya menuju ke nol. Hal ini menyebabkan garis-garis

gaya magnetik yang memotong kumparan sekunder juga berkurang dari nilai

tetapnya menuju nol.

36
Perubahan garis-garis gaya ea rah yang memotong kumparan sekunder ini

menyebabkan timbulnya ggl induksi di ujung-ujung kumparan dengan polaritas yang

berlawanan dengan ggl induksi yang dihasilkan sebelumnya.Hal ini menimbulkan

arus induksi dengan arah yang berlawanan dengan arah arus induksi sebelumnya

sehingga jarum galvanometer juga menyimpang ea rah kiri.

Transformator biasanya digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan

listrik arus AC. Hal ini dapat dilakukan dengan cara membedakan jumlah lilitan dari

kumparan primer dan kumparan sekunder. Bagaimana hubungan antara jumlah

lilitan, kuat arus dan besar tegangan dalam transformator?

Rumus Transformator

Pada transformator, perbandingan tegangan sama dengan perbandingan banyaknya

lilitan. Secara matematis hubungan antara tegangan dan banyaknya lilitan dituliskan

sebagai berikut.

37
Keterangan:

Vp = tegangan pada kumparan primer

Vs = tegangan pada kumparan sekunder

Np = banyaknya lilitan kumparan primer

Ns = banyaknya lilitan kumparan sekunder

Dari Persamaan (a ) di atas dapat dikatakan bahwa besarnya tegangan

berbanding lurus dengan banyaknya lilitan.

Jika besarnya tegangan dan kuat arus listrik pada kumparan primer dinyatakan

dengan Vp dan Ip, maka besar daya listrik pada kumparan primer (Pp) adalah

sebagai berikut.

Jika besarnya tegangan dan kuat arus listrik pada kumparan sekunder dinyatakan

dengan Vs dan Is, maka besar daya listrik pada kumparan sekunder (Ps) adalah

sebagai berikut.

38
Berdasarkan tegangan listrik yang dihasilkan, trafo dibedakan menjadi dua macam,

yaitu trafo step up dan trafo step down.

Gambar: (a) Trafo Step Up dan (b) Simbol Trafo Step Up

Trafo step up adalah trafo yang menghasilkan tegangan arus AC lebih tinggi

Gambar: (a) Trafo Step Down dan (b) Simbol Trafo Step Down

Trafo step down adalah trafo yang menghasilkan tegangan arus AC lebih rendah.

39
3.8 AC ( AIR CONDITIONER )

1. Pengertian Dasar Tentang AC (Air Conditioner)

Secara umum pengertian dari AC (Air Conditioner) suatu rangkaian mesin yang

memiliki fungsi sebagai pendingin udara yang berada di sekitar mesin pendingin

tersebut.

Secara khusus pengertian dari AC (Air Conditioner) adalah suatu mesin yang

di gunakan untuk mendinginkan udara dengan cara mensirkulasikan gas refrigerant

berada di pipa yang di tekan dan di hisap oleh kompresor.

Adapun sebab mengapa gas refrigerant di pilih sebagai bahan yang di

sirkulasikan, yaitu karena bahan ini mudah menguap dan bentuknya bisa berubah-

ubah, yang berbentuk cairan dan gas. Panas yang berada pada pipa kondensor

berasal dari gas refrigerant yang di tekan oleh kompressor sehingga bahan tersebut

menjadi panas dan pada bagian Automatic Expantion Valve pipa tempat sirkulasi

gas refrigerant di perkecil,sehingga tekanannya semakin meningkat dan pada pipa

evaporator menjadi dingin.

40
2. Bagian – Bagian AC (Air Conditioner) Beserta Fungsinya.

1) Compressor (kompresor).

Yaitu berfungsi untuk memompa gas refrigerant.

2) Recervoir.

Yaitu berfungsi untuk manyimpan gas dari condensor sebelum di alirkan

ke compressor.

Compressor dan Recervoir

41
3) Condensor (penguapan).

Berfungsi untuk tempat pembuangan temperatur panas

Condensor

4) Evaporator (pengembunan).

Berfungsi untuk tempat pembuangan temperatur dingin

Evaporator
42

5) Filter Dryer.

Berfungsi sebagai penyaring sisa-sisa kotoran gas dan oli

Filter Dryer

6) Motor Fan Dan Blower.

Motor berfungsi untuk memutar kipas fan dan blower agar terjadi nya sirkulasi

udara.

Motor Fan dan Blower


43

3. Prinsip Kerja AC (Air Conditioner)

Kompresor yang ada pada sistem pendingin dipergunakan sebagai alat untuk

memampatkan fluida kerja (refrigent), jadi refrigent yang masuk ke dalam kompresor

dialirkan ke condenser yang kemudian dimampatkan di kondenser.

Di bagian kondenser ini refrigent yang dimampatkan akan berubah fase dari refrigent

fase uap menjadi refrigent fase cair, maka refrigent mengeluarkan kalor yaitu kalor

penguapan yang terkandung di dalam refrigent. Adapun besarnya kalor yang

dilepaskan oleh kondenser adalah jumlahan dari energi kompresor yang diperlukan

dan energi kalor yang diambil evaparator dari substansi yang akan didinginkan.

Pada kondensor tekanan refrigent yang berada dalam pipa-pipa kondenser relatif

jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan refrigent yang berada pada pipi-pipa

evaporator.

Setelah refrigent lewat kondenser dan melepaskan kalor penguapan dari fase uap

ke fase cair maka refrigent dilewatkan melalui katup ekspansi, pada katup ekspansi

ini refrigent tekanannya diturunkan sehingga refrigent berubah kondisi dari fase cair

ke fase uap yang kemudian dialirkan ke evaporator, di dalam evaporator ini refrigent

akan berubah keadaannya dari fase cair ke fase uap, perubahan fase ini disebabkan

karena tekanan refrigent dibuat sedemikian

rupa sehingga refrigent setelah melewati katup ekspansi dan melalui evaporator

tekanannya menjadi sangat turun.


44

Hal ini secara praktis dapat dilakukan dengan jalan diameter pipa yang ada

dievaporator relatif lebih besar jika dibandingkan dengan diameter pipa yang ada

pada kondenser.Dengan adanya perubahan kondisi refrigent dari fase cair ke fase

uap maka untuk merubahnya dari fase cair ke refrigent fase uap maka proses ini

membutuhkan energi yaitu energi penguapan, dalam hal ini energi yang

dipergunakan adalah energi yang berada di dalam substansi yang akan didinginkan.

Dengan diambilnya energi yang diambil dalam substansi yang akan didinginkan

maka enthalpi substansi yang akan didinginkan akan menjadi turun, dengan

turunnya enthalpi maka temperatur dari substansi yang akan didinginkan akan

menjadi turun. Proses ini akan berubah terus-menerus sampai terjadi pendinginan

yang sesuai dengan keinginan.Dengan adanya mesin pendingin listrik ini maka

untuk mendinginkan atau menurunkan temperatur suatu substansi dapat dengan

mudah dilakukan.
45

4. Jenis – jenis AC (Air Conditioner)

1) AC (Air Conditioner) Split

AC Split Indor

AC Split Outdor
46

2) AC (Air Conditioner) Window

AC Window

3) AC (Air Conditioner) Floor Standing

AC Floor Standing
47

4) AC (Air Conditioner) Central

AC Central Indor

AC Central Outdor
48

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Setelah melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL) , penulis dapat

menyimpulkan :

1 Dengan adanya praktek kerja lapangan (PKL) ini merupakan

salah satu keuntungan bagi siswa SMK ANGKASA 1 karena

dapat mengikuti keterampilan di bidang kerja.

2 Siswa dapat mengetahui lebih jauh tentang dunia industri dan

mendapatkan pengalaman yang sangat berharga setelah

melaksanakan PKL .

3 Dengan melaksanakan PKL siswa dapat memahami situasi pada

suatu industry .

4 Siswa dapat lebih disiplin dan mempunyai rasa tanggung jawab

yang kuat atas tugasnya bertambahnya pengalaman yang dapat

mendorong semangat kerja bagi para siswa serta mendapatkan

motivasi diri agar dapat menjalankan pekerjaan dengan baik dan

benar .
49

4.2 Saran – Saran

Secara umum pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang telah

kami ikuti di PT. Binakarya Propertindo (Apartemen Casablanca East

Residence) sudah berjalan cukup baik namun demikian penulis

mencoba memberikan saran – saran dan kesimpulan agar pelaksanaan

praktek kerja lapangan berikutnya dapat terlaksana dengan hasil yang

lebih baik .

4.3 Saran Untuk SMK ANGKASA 1

- Agar meningkatkan kerja sama dengan perusahaan atau industri

agar pelaksanaan praktek kerja lapangan bisa lebih baik lagi.

- Meningkatkan kualitas teori belajar dan praktek sehingga siswa

dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan dunia sekarang .

- Mendukung program PKL , siswa khususnya penyediaan modul

pelajaran , agar siswa tidak ketinggalan pelajaran sesuai kurikulum

yang ada.
50

4.4 Saran Untuk Perusahaan

- Agar setiap pelajaran khususnya unit atau bagian dilakukan kerja

sama dapat hasil – hasil yang optimal .

- Semoga pada tahun ajaran yang akan datang PT. Binakarya

Propetindo (Apartemen Casablanca East Residence) mau

menerima adik kelas yang akan melaksanakan PKL.

- Agar PT. Binakarya Propertindo (Apartemen Casablanca East

Residence ) agar lebih memperhatikan kelengkapan siswa di

dalam melaksanakan praktek kerja lapangan dan dapat

membimbing anak asuhnya dengan sebaik – baiknya . Akhir kata

kami berharap semoga saran – saran yang kami ajukan dapat

menjadi pertimbangan bagi para siswa SMK ANGKASA 1 dan

PT. Binakarya Propertindo (Apartemen Casablanca East

Residence) JAKARTA TIMUR .


51

Anda mungkin juga menyukai