Anda di halaman 1dari 5

Pengertian SPLK

Misalkan kita memiliki nilai x = 0 dan y = 2, maka nilai-nilai tersebut memenuhi sistem
persamaan berikut.
y=2–x
y = x2 – 3x + 2
Dikatakan demikian karena dengan mensubtitusikan x = 0 dan y = 2 ke masing-masing
persamaan, diperoleh pernyataan yang benar, yaitu:
■ x = 0 dan y = 2, maka:
⇒y=2–x
⇒2=2–0
⇒ 2 = 2 …………… (benar)
■ x = 0 dan y = 2, maka:
⇒ y = x2 – 3x + 2
⇒ 2 = (0)2 – 3(0) + 2
⇒2=0–0+2
⇒ 2 = 2 …………… (benar)
Sekarang coba kita selidiki apakah x = 2 dan y = 0 juga memenuhi sistem persamaan linear
dan kuadrat y = 2 – x dan y = x2 – 3x + 2. Perhatikan perhitungan berikut ini.
■ x = 2 dan y = 0, maka:
⇒y=2–x
⇒0=2–2
⇒ 0 = 0 …………… (benar)
■ x = 2 dan y = 0, maka:
⇒ y = x2 – 3x + 2
⇒ 0 = (2)2 – 3(2) + 2
⇒0=4–6+2
⇒ 0 = –2 + 2
⇒ 0 = 0 …………… (benar)
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pasangan berurutan (0, 2) dan (2, 0) merupakan
penyelesaian dari sistem persamaan:
y=2–x
y = x2 – 3x + 2
Himpunan {(0, 2), (2, 0)} disebut himpunan penyelesaian dari sistem persamaan di atas.
Secara visual, penyelesaian dari sistem tersebut merupakan perpotongan kedua kurva
persamaan itu. Perhatikan gambar grafik berikut ini.
Sistem persamaan:
y=2–x
y = x2 – 3x + 2
merupakan contoh sistem persamaan linear dan kuadrat. Dengan demikian, dapat kita
simpulkan definisi dari sistem persamaan linier dan kuadrat (SPLK) adalah sebagai berikut.

Sistem persamaan linear dan kuadrat atau disingkat SPLK adalah sistem persamaan
yang terdiri atas sebuah persamaan linear dan sebuah persamaan kuadrat yang masing-
masing bervariabel dua.

Jenis SPLK dan Bentuk Umumnya


Berdasarkan karakteristik dan bagian bentuk kuadratnya, sistem persamaan linear dan
kuadrat (SPLK) dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut.
1. SPLK dengan bagian kuadrat berbentuk eksplisit
Suatu persamaan dua variabel x dan y dikatakan berbentuk eksplisit jika persamaan itu dapat
diubah menjadi bentuk y = f(x) atau x = f(y). Oleh karena itu, SPLK eksplisit ini memiliki
bentuk umum sebagai berikut.

y = ax + b ……………………. (bagian linear)


y = px2 + qx + r ……………. (bagian kuadrat)

2. SPLK dengan bagian kuadrat berbentuk implisit


Persamaan dua variabel x dan y dikatakan berbentuk implisit jika persamaan itu mempunyai
bentuk umum sebagai berikut.

ax + by + c = 0 ………………………………. (bagian linear)


px2 + qy2 + rxy + sx + ty + u = 0……. (bagian kuadrat)
Cara Menentukan Penyelesaian SPLK
Secara umum, untuk menyelesaikan SPLK, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
Langkah 1: Pada bagian persamaan linear, nyatakan x dalam y atau y dalam x.
Langkah 2: Subtitusikan x atau y yang diperoleh dari langkah pertama ke bagian bentuk
kuadrat sehingga diperoleh persamaan kuadrat dalam x atau y.
Langkah 3: Selesaikan persamaan kuadrat yang diperoleh dari langkah dua, kemudian nilai-
nilai yang diperoleh disubtitusikan ke persamaan linear.

Interpretasi geometri dari penyelesaian SPLK adalah titik potong yang diperoleh dari garis
lurus pada persamaan linear dengan kurva parabola pada persamaan kuadrat. Dengan
demikian, banyaknya penyelesaian pada SPLK ditentukan oleh diskriminan (D) dari persamaan
kuadrat yang diperoleh pada langkah kedua.

a. Jika D > 0 maka SPLK memiliki dua penyelesian berbeda (garis lurus memotong kurva
parabola di dua titik yang berlainan).
b. Jika D = 0 maka SPLK memiliki tepat satu penyelesaian (garis lurus menyinggung kurva
parabola).
c. Jika D < 0 maka SPLK tidak memiliki penyelesaian (garis lurus tidak memotong ataupun
menyinggung kurva parabola).
Hal ini dapat kalian lihat pada gambar di bawah ini.

Dari gambar di atas, tampak bahwa jika D adalah diskriminan persamaan kuadrat
y = px2 + qx + r dan y = ax + b, berlaku sebagai berikut.
1) Kedua grafik berpotongan di titik A dan B (SPLK mempunyai 2 penyelesaian), berarti D > 0.
2) Kedua grafik bersinggungan di titik C (SPLK mempunyai 1 penyelesaian), berarti D = 0.
3) Kedua grafik tidak berpotongan (SPLK tidak mempunyai penyelesaian sama sekali), berati D
< 0.
Contoh Soal dan Pembahasan
1) Carilah himpunan penyelesaian SPLK berikut, kemudian gambarkan sketsa tafsiran
geometerinya.
x+y+2=0
y = x2 – x – 2
Penyelesaian:
Persamaan x + y + 2 = 0 dapat kita tuliskan sebagai berikut.
y = −x – 2
Subtitusikan nilai y = −x – 2 ke persamaan y = x2 – x – 2 sehingga diperoleh:
⇒ −x – 2 = x2 – x – 2
⇒ x2 – x + x – 2 + 2 = 0
⇒ x2 = 0
⇒x=0
Subtitusikan nilai x = 0 ke persamaan y = −x – 2 sehingga diperoleh:
⇒ y = −(0) – 2
⇒ y = –2
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {(0, −2)}. Tafsiran geometrinya berupa titik singgung
antara garis lurus dan kurva parabola, yaitu di titik (0, −2) seperti yang ditunjukkan pada
gambar berikut ini.
2) Carilah himpunan penyelesaian SPLK berikut, kemudian gambarkan sketsa tafsiran
geometerinya.
y = x2 – 1
x–y=3
Penyelesaian:
Persamaan x – y = 3 dapat kita tulis ulang menjadi bentuk berikut.
y=x–3
subtitusikan y = x – 3 ke dalam persamaan y = x2 – 1 sehingga kita peroleh:
⇒ x – 3 = x2 – 1
⇒ x – 3 = x2 – 1
⇒ x2 – x – 1 + 3 = 0
⇒ x2 – x + 2 = 0
Persamaan kuadrat di atas sulit untuk difaktorkan. Jika kita hitung nilai diskriminannya
dengan nilai a = 1, b = −1, dan c = 2, maka kita peroleh:
D = b2 – 4ac
D = (−1)2 – 4(1)(2)
D=1–8
D = −7
Karena diskriminannya negatif (D < 1) maka persamaan kuadrat itu tidak memiliki
penyelesaian. Oleh karena itu, SPLK di atas tidak memiliki penyelesaian sehingga himpunan
penyelesaiannya dapat ditulis ∅. Interpretasi geometri dari SPLK ini adalah tidak adanya titik
singgung maupun titik potong antara parabola dan garis lurus. Hal ini dapat kalian lihat pada
gambar di bawah ini.
Demikianlah materi tentang definisi, jenis, bentuk umum, cara menentukan himpunan
penyelesaian sistem persamaan linear dan kuadrat atau SPLK beserta contoh soal dan
pembahasannya lengkap.

Anda mungkin juga menyukai