Askep Placenta Pelvia PDF
Askep Placenta Pelvia PDF
PENDAHULUAN
1
atau setelah usia kehamilan , namun beberapa penderita mengalami
perdarahan sedikit-sedikit kemungkinan tidak akan tergesa-gesa datang
untuk mendapatkan pertolongan karena disangka sebagai tanda
permulaan persalinan biasa. Baru setelah perdarahan yang berlangsung
banyak , mereka datang untuk mendapatkan pertolongan.
Setiap perdarahan pada kehamilan lebih dari 22 minggu yang lebih
banyak pada permulaan persalinan biasanya harus lebih dianggap sebagai
perdarahan anterpartum apapun penyebabnya , penderita harus segera
dibawah ke rumah sakit yang memiliki fasilitas untuk transfusi darah dan
operasi . Perdarahan anterpartum diharapkan penanganan yang adekuat
dan cepat dari segi medisnya maupun dari aspek keperawatannya yang
sangat membantu dalam penyelamatan ibu dan janinnya.
2
previa
BAB II
KONSEP MEDIS
2.1 Pengertian
3
Plasenta previa adalah tertanamnya bagian plasenta dalam segmen
bawah uterus. Istilah ini menggambarkan hubungan anotomik antara letak
plasenta dan segmen bawah uterus. Suatu plaenta previa telah melewati
batas atau menutup (secara lengkap atau tidak lengkap) ostium uteri
internum. Plasenta previa marginalis disebut demikian bila sebagian dari
plasenta melekat pada segmen bawah uterus dan meluas ke setiap bagian
osteum uteri internum, tetapi tidak menutupinya. Plasenta previa parsialis
dikatakan demikian bila bagian dari plasenta menutup sebagian osteum
uteri internum. Plasenta previa totalis dikatakan demikian bila setiap
bagian plasenta secara total menutupi osteum uteri internum. Insiden
plasenta previa hampir mendekati 1 dalam 200-400 kelahiran.
(Taber,1994:337)
2.2 Klasifikasi
Bila plasenta menutupi seluruh jalan lahir pada tempat implantasi, jelas
tidak mungkin bayi dilahirkan in order to vaginam
(normal/spontan/biasa), karena risiko perdarahan sangat hebat.
4
Gambar 1. Plaseta Previa Total
Bila hanya bagian tepi plasenta yang menutupi jalan lahir bisa dilahirkan
pervaginam tetapi risiko perdarahan tetap besar.
5
Gambar 3 Plasenta Previa Marginalis
6
Gambar. 4 Low Lying Placenta (Plasenta Letak Rendah)
2.3 Etiologi
Belum diketahui pasti frekuensi plasenta previa meningkat pada grande
multipara, primi gravida tua, bekas seksio sesarea, bekas aborsi, kelainan
janin, dan leiumioma uteri. (Mansjoer,2006:276)
Faktor-faktor yang meningkatkan kejadian placenta previer:
2.3.1 Umur penderita:
1) Umur muda karena endometrium masih belum sempurna
2) Umur diatas 35 tahun karena tumbuh endometrium yang kurang
subur
2.3.2 Paritas
Pada paritas yang tinggi kejadian placenta previa makin besar karena
endometrium belum sempat tumbuh.
2.3.3 Endometrium yang cacat
1) Bekas persalinan berulang dengan jarak pendek
2) Bekas operasi, bekas kuretage atau placenta manual
7
3) Perubahan endometrium pada mioma uteri atau polip
4) Pada keadaan malnutrisi
(Manuaba,1998:254)
2.4 Tanda dan gejala
2.4.1 Gejala utama plasenta previa adalah Perdarahan per vaginam tanpa
sebab, tanpa rasa nyeri dan biasanya berulang. Darah pervaginam
biasanya berwarna merah segar. (Anik Maryunani, 2009; 71)
2.4.2 Awitan perdarahan terjadi tiba-tiba
2.4.3 Biasanya terjadi pada trimester ke tiga
2.4.4 Kemungkinan karena iritabilitas uterus
2.4.5 Kelainan presentasi (bokong, letak lintang, kepala mengambang)
(Kriebs, 2009 : 309)
2.4.6 Anemis
2.4.7 Fundus uteri masih rendah
2.4.8 Bagian bawah janin belum turun (Nugroho, 2011: 15)
2.5 Patofisiologi
8
seperti pada plasenta letak normal. (Mansjoer,2006:276)
2.6 Komplikasi
9
usia kehamilan, profil biofisik, letak dan presentasi janin.
d) Uji pematangan paru janin dengan test kocok (bluble test). Dari hasil
amniosentesis.
- Infus atau tranfusi telah terpasang, kamar dan tim operasi telah
siap.
10
- Kehamilan ≥ 37 minggu ( BB ≥ 2500 gr) dan in partu.
11
pendarahan, infeksi dan keseimbangnan cairan masuk keluar.
Kulit kepala janin dijepit dengan cunam willet, kemudian beri beban
secukupnya sampai pendarahan berhenti. Tindakan ini kurang efektif
untuk menekan plasenta dan sering kali menyebabkan pendarahan
pada kulit kepala. Tindakan ini biasanya dikerjakan pada janin yang
telah meninggal dan pendarahan yang tidak aktif. (Taber,1994:342)
2.8.1 Hitung darah lengkap harus dilakukan terhadap setiap pasien dengan
tujuan menilai derajat anemia.
12
2.8.2 Urinalis biasanya normal.
2.8.3 Golongan darah dan rhesus: 2-4 unit darah harus dipersiapkan untuk
kemungkinan transfusi. Kecepatan dan luasnya perdarahan
menentukan perlunya penggantian darah.
13
BAB III
3.1 Pengkajian
3.1.1 Usia
Ibu saat hamil dengan usia 35thn atau lebih, makin besar kemungkinan
kehamilan plasenta previa, dibanding dengan usia dibawah 25thn.
Perdarahan berwarna segar tanpa alasan dan tanpa rasa nyeri saat
tidak beraktifitas. (Anik Maryunani, 2009; 71)
Pada riwayat obstetri yang lalu perlu dikaji pada kasus plasenta previa
yaitu riwayat operasi rahim atau memiliki kelainan rahim, riwayat
kehamilan kembar dan riwayat plasenta previa sebelumnya.
14
normal atau tidak), lamanya (jika lama haid ≥15 hari berarti abnormal
dan kemungkinan adanya gangguan yang mempengaruhinya),
banyaknya(untuk mengetahui apakah ada gejala kelainan banyaknya
darah haid), nyeri haid (untuk mengetahui apakah klien menderita nyeri
setiap haid).
3.1.7 ADL
3.1.7.1 Nutrisi
15
(puding, roti)
3.1.7.3 Eliminasi
Dirumah: Saat dirumah BAB dan BAK dilakukan sendiri dan teratur
Dirumah Sakit: BAB dan BAK terkadang dibantu oleh keluarga dan
perawat
Inspeksi:
Palpasi
16
Pada klien dengan plasenta previa, hasil pemeriksaan palpasi
abdomenyang didapat yaitu :
1) Janin sering belum cukup bulan, jadi fundus uteri masih rendah
Auskultasi:
Secara auskultasi, kemungkinan dapat terdengar bunyi jantung
janin, frekuensinya teratur atau tidak.Pada klien dengan plasenta previa,
denyut jantung janin dapat bervariasi dari normal sampai asfiksia dan
kematian dalam rahim (norma, dkk. 2013)
3.2 Diagnosa Keperawatan
3.3 Intervensi
17
3.3.1 Resiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan
primer karena kurang bersihnya vulva
Kriteria Hasil:
Intervensi
1) Kaji kondisi keluaran/ discard yang keluar: jumlah, warna, dan bau
5) Kaji adanya nyeri tekan uterus dan rabas vagina dengan bau yang tak
18
sedap.
(Doenges,Marilyn, 2000)
19
Intervensi :
20
3.3.3 Resiko tinggi terjadinya cidera janin berhubungan dengan perfusi darah
ke plasenta berkurang
Kriteria Hasil: DJJ normal/ terdengar, adanya pergerakan bayi, bayi lahir
selamat
Intervensi:
21
(Green Carol, 2012)
Intervensi :
22
(Green Carol, 2012)
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
23
24