Full PDF
Full PDF
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
SKRIPSI
Oleh:
Fajar Dwi Riyanto
NIM: 088114043
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
SKRIPSI
Oleh:
Fajar Dwi Riyanto
NIM: 088114043
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
i
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
NIM : 088114043
Pembimbing
ii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Oleh :
Fajar Dwi Riyanto
NIM : 088114043
Mengetahui
Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma
Dekan
iii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-
iv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Dibuat di Yogyakarta
Yang menyatakan
v
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Almamaterku
vi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala
limpahan berkat dan kasih-Nya sehingga penelitian dan penyusunan skripsi yang
berjudul “penetapan kadar etanol dan profil senyawa yang terdapat dalam hasil
produksi “ciu” rumahan dusun sentul desa bekonang kabupaten sukoharjo dengan
metode kromatografi gas” dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun
sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) di Fakultas
penulis mendapat banyak dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena
2. Bapak Jeffry Julianus, M.Si. selaku dosen pembimbing yang dengan sabar
3. Ibu Lucia Wiwid Wijayanti, M.Si. selaku dosen penguji yang telah
4. Ibu Dra. Maria Margaretha Yetty Tjandrawati M.Si. selaku dosen penguji
yang telah memberikan saran dan kritik yang membangun dalam penyusunan
skripsi.
vii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5. Ibu dr. Fenty, M. Kes., Sp.PK, selaku dosen pembimbing akademik atas
6. Ibu Rini Dwi Astuti, M.Sc, Apt. selaku Kepala Laboratorium Fakultas
farmasi.
Dharma: Mas Bimo, Mas Bima, yang telah banyak membantu selama
penelitian di laboratorium.
9. Albert, Curut, Wawan, Efa, Widi, Cyntia dan teman-teman lainnya yang selalu
membantu.
10. PKS saya Koh Robby yang selalu mendukung dalam doa dan supportnya.
11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu
skripsi ini, sehingga segala kritik dan saran yang membangun sangat penulis
harapkan. Semoga skripsi ini membantu dan bermanfaat bagi pembaca pada
Penulis
viii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman
INTISARI …………………………………………………………… xv
1. Permasalahan ………………………………………………… 2
ix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
A. Tetes Tebu………………………………………………………. 5
3. Kolom ………………………………………………………. 11
5. Detektor …………………………………………………….. 13
E. Keterangan Empiris……………………………………………. 18
B. Variabel …………………………………………………………. 19
x
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
A. Kesimpulan ………………………………………………………. 37
B. Saran ……………………………………………………………... 37
LAMPIRAN ………………………………………………………….. 39
xi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel VII Kadar Sampel dalam “ciu” Hasil Produksi Hari 2 ………….. 34
Tabel VIII Kadar sampel dalam “ciu” Hasil Produksi Hari 3 ………..…. 35
xii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
etanol/butanol …………………………………………… 32
xiii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
INTISARI
Kata kunci: tetes tebu, etanol, n-Butanol, standar internal, kromatografi gas.
xv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTARCT
xvi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
dan di wilayah kabupaten Sukoharjo terdapat desa yang memiliki sentra produksi
etanol yang dikenal dengan nama Bekonang, dan hasil produksinya yang banyak
Bekonang merupakan pengrajin industri rumah tangga pembuatan etanol dan hal
Ciu produksi Bekonang dibuat dari bahan dasar tetes tebu yang
sedangkan senyawa lain yang dihasilkan berupa asam sitrat dengan kadar rata-rata
6,82% (Widyanti, 2010). Hasil produksi biasanya digunakan untuk etanol medis
sehingga perlu diketahui kadar yang dihasilkan agar diketahui seberapa efektif
hasil fermentasi, serta perlu diketahui senyawa lain yang terdapat dalam hasil
Penelitian ini bertujuan untuk penetapan kadar Etanol hasil produksi Ciu industri
lainnya.
1
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 2
secara kualitatif dan kuantitatif untuk bahan-bahan yang mudah menguap, serta
stabil pada pemanasan tinggi. Prinsip pemisahan dalam kromatografi gas yaitu
fase gas sebagai fase gerak, dan fase cair sebagai fase diam. Prinsip penetapan
kadar dengan kromatografi gas adalah sampel diinjeksikan pada instrumen dan
oleh gas yang mempunyai tekanan tertentu sampel dibawa menuju kolom kapiler
detektor. Dari detektor dihasilkan sinyal pembacaan untuk dicatat oleh rekorder
kromatografi gas karena merupakan senyawa volatil yaitu senyawa yang mudah
menguap pada suhu kamar, sehingga memenuhi syarat untuk dapat ditetapkan
dilakukan optimasi dan validasi metode. Hasil optimasi yang didapatkan yaitu
suhu awal 70oC, initial time: 2 menit; rate: 30 oC /min; temperatur final: 220 oC;
waktu final: 2 menit; injektor B :200 oC; detektor A: 250 oC; range :3 (Waskito,
sehingga dapat memberikan hasil analisis yang valid dengan memenuhi parameter
validasi yaitu akurasi: 101.8%, presisi: 1.26, linearitas: r:0.9996, spesifisitas, batas
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 3
kuantifikasi: 1.729%v/v, dan batas deteksi: 0.5%v/v, disini SD: 0.077, sehingga
1. Perumusan Masalah
sebagai berikut:
a. Apa saja kandungan senyawa yang terdapat pada hasil Ciu produksi industri
b. Berapakah kadar etanol hasil Ciu produksi industri rumahan hasil fermentasi
2. Keaslian Penelitian
Sejauh yang diketahui penulis dan studi pustaka yang telah dilakukan
penulis, penelitian mengenai penetapan kadar dan profil kandungan hasil produksi
Perbandingan Metode Kromatografi Gas dan Berat Jenis Pada Penetapan Kadar
3. Manfaat penelitian
a. Manfaat metodologis.
b. Manfaat praktis.
mengenai kadar etanol dalam hasil produksi Ciu dan kandungan yg terdapat
B. Tujuan Penelitian
a. Kandungan dari senyawa yang terdapat pada hasil fermentasi tetes tebu yang
b. Mengetahui kadar etanol dari hasil fermentasi tetes tebu yang di produksi di
daerah sukoharjo
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB II
PENELAAHAN PUSTAKA
Molase adalah hasil samping yang berasal dari pembuatan gula tebu
(Saccharum officinarum L). Tetes tebu berupa cairan kental dan diperoleh dari
antara 5,5-6,5, dan masih mengandung kadar gula sekitar 10-18 %. (Simanjuntak,
2009).
Senyawa Organik
Gula: Somoghi-Nelson 32
Sakrosa Somoghi-Nelson 14
Glukosa Somoghi-Nelson 16
Fruktosa Kjeldahl 10
Senyawa Nitrogen
Senyawa Anorganik
Sio2 Titrimetri 0.5
K2O Titrimetri 3.5
CaO Titrimetri 1.5
MgO Titrimetri 0.1
P2O5 Titrimetri 0.2
Na2O Titrimetri -
Fe2O3 Titrimetri 0.2
Al2O3 Titrimetri -
Residu soda dan karbonat (CO2) 1.6
Residu Sulfat (sebagai SO3 0.4
(Widyanti, 2010).
5
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 6
B. Ciu Bekonang
skala rumah tangga yang menghasilkan Etanol untuk keperluan bahan baku kimia
industri dan juga keperluan pengobatan. Etanol yang dihasilkan berasal dari
fermentasi tetes tebu. Tetes tebu tersebut diberikan enzim yang berasal dari jamur
lalu didiamkan beberapa hari, hasil fermentasi di destilasi dengan alat buatan
sendiri yang berasal dari drum, lalu hasil destilasi tersebut disaring sehingga
suatu jalur metabolisme yang disebut glikolisis yang biasa jalurnya disebut jalur
tak berwarna, yang biasa disebut etil alkohol, dengan rumus kimia C2H5OH
(Myers, 2007).
Etanol adalah pelarut yang umum, etanol dapat larut di air dan larut di
C. Kromatografi Gas
dan identifikasi semua jenis senyawa organik yang mudah menguap dan juga
untuk melakukan analisis kualitatif dan kuantitatif senyawa dalam suatu campuran
(Gandjar, 2007).
Kromatografi gas terdapat dua tipe yang sering digunakan, tipe pertama
2004).
b. tempat injeksi
c. Kolom kapiler
d. Detektor
e. Oven pengatur suhu kolom agar sampel tetap dalam kondisi gas
1. Gas Pembawa
Gas pembawa atau dengan kata lain fase gerak karena tujuan utamanya
yaitu membawa sampel (solute) menuju kolom dan tidak berpengaruh pada
selektifitas. Syarat gas pembawa yaitu murni dan tidak reaktif, gas pembawa
keadaan murni agar tidak berpengaruh pada detektor dan disimpan dalam tangki
(Gandjar, 2007). Pada kromatografi gas biasanya yang digunakan yaitu sampel
berupa cairan, dan di injekkan ke dalam kotak panas yang berfungsi untuk
mengubah sampel cair menjadi fase gas (flash vaporization) tanpa terfraksinasi
dan terdekomposisi. Pada kolom kapiler biasanya digunakan sampel yang sedikit
yaitu 0,1nL (nanoliter) yang membutuhkan gas pembawa, sehingga hanya dalam
pengukurannya akan sulit maka akan digunakan teknik pemecah suntikan (split
injection) sehingga aliran gas akan dibagi 2 setelah sampel di ijeksikan, satu aliran
akan dimasukkan kedalam kolom, dan aliran lainnya akan dibuang (Gandjar,
2007).
3. Kolom
(Gandjar, 2007). Kolom yang berfungsi sebagai pemisah mengandung fase diam
yang bias berupa adsorben (kromatografi gas, padat) atau cairan. Kolom tersebut
a. Kolom kemas.
b. Kolom kapiler.
memberikan harga jumlah plat teori yang sangat besar (> 300.000 Pelat)
(Gandjar, 2007).
4. Fase Diam
Fase diam yang dipilih berdasarkan polaritas dari sampel yang akan
diujikan, dengan prinsip “ like dissolve like ”, oleh karena itu fase diam yang polar
akan lebih berinteraksi dengan senyawa yang lebih polar, dan begitulah
sebaliknya fase diam yang non polar akan lebih berinteraksi dengan senyawa yang
5. Detektor
merupakan perangkat yang berada di ujung kolom tempat keluarnya fase gerak
2007).
b. Stabil.
e. Kemudahan penggunaan.
Tabel 4. Jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel dan kecepatan alir gas
pembawa.
Kecepatan alir (ml/ menit)
Jenis detektor Jenis sampel Batas deteksi Gas
H2 Udara
pembawa
Hantar panas Senyawa umum 5-100 ng 15-30 - -
Ionisasi nyala Hidrokarbon 10-100 pg 20-60 30-40 200-500
Penangkap Halogen organic,
0,05-1 pg 30-60 - 70-100
elektron pestisida
Senyawa nitrogen
Nitrogen-
organik dan fosfat 0,1-10 g 20-40 1-5 60-80
fosfor
organik
Fotometri Senyawa-senyawa
10-100 pg 20-40 50-70 100-150
nyala (393nm) sulful
Fotometri Senyawa-senyawa
1-10 pg 20-40 120-170 -
nyala (393nm) fosfor
Senyawa-senyawa
Fotoionisasi yang terionisasi 2 pg 30-40 - -
dengan UV
0,5 pg Cl
Konduktifitas
Halogen, N, S 2 pg S 20-40 80 -
elektronik
4 pg N
Forier
Senyawa-senyawa
transform - 1000 pg 3-10 - -
organik
infra red
Sesuai untuk
Selektif massa 10 pg- 10 ng 0,5-30 - -
senyawa apapun
Sesuai untuk
Emisi atom 0,1 – 20 pg 60-70 - -
elemen apapun
(Gandjar, 2007).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 14
dikarenakan memiliki sesitivitas yang tinggi 0,02 coloumb per gram dari
hidrokarbon (Dean, 1995). Detektor ini tidak sensitif terhadap kebanyakan bahan
anorganik dan termasuk air, sehingga pelarut dapat diinjeksikan dan tidak
6. Pengaturan Suhu
yakni kelarutan senyawa dan titik didih senyawa. Karena titik didih senyawa
kromatografi gas. Walaupun suhu kolom dapat berkisar antara -100oC - 400oC
tetapi tetap harus dikendalikan karena pada suhu tertentu fase diam berada dalam
a. Pemisahan isothermal.
Pemisahan dengan suhu ini dilakukan untuk analisis rutin dan suhu
suhu terlalu tinggi maka komponen akan terelusi tanpa terpisah, tetapi jika
suhu terlalu rendah maka sampel akan terlalu lama di kolom sehingga
7. Analisis kuantitatif
larutan baku dan sampel, dan rasio luas puncak analit terhadap luas puncak
Kelebihan dari metode ini yaitu dapat memisahkan senyawa dengan baik
dan dapat langsung di deteksi struktur senyawanya, serta kelemahan ini yang
dapat diperoleh dengan mengubah senyawa suatu sampel menjadi ion-ion yang
secara kualitatif dan kuantitatif mengenai komposisi atom dan molekul dari
senyawa organik dan anorganik dan struktur kimianya, sehingga dapat diperoleh
Prinsip dasar dari spektrometri massa adalah pembentukan ion baik dari
senyawa organic maupun anorganik dengan metode tertentu dan terjadi pemisahan
ion tersebut berdasarkan massanya dalam satuan (m/z) sehingga dapat terdeteksi
sedemikian rupa sehingga peak-peak ditata menurut kenaikan m/e dari kiri ke
suatu spektra disebut peak dasar dengan nilai intensitas sebesar 100%; peak-peak
yang lebih kecil memiliki nilai intensitas sebesar 20%, 30% (relatif terhadap peak
dasar). Kadang-kadang peak dasar ini disebabkan oleh ion molekul, tetapi sering
berasal dari suatu fragmen yang lebih kecil (Fessenden and Fessenden, 1994).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 18
E. Keterangan Empiris
Berdasarkan keterangan empiris etanol dibuat dari tetes tebu yang disebut
molase yang merupakan hasil samping yang berasal dari pembuatan gula tebu
yang difermentasikan oleh suatu mikroba selama seminggu sehingga kadar yang
diperoleh berkisar 20-30%. Komponen yang dihasilkan dari hasil fermentasi yaitu
BAB III
METODE PENELITIAN
B. Variabel
1. Variabel bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah ciu hasil produksi industri
2. Variabel tergantung
produksi
tinggi.
19
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 20
C. Definisi Operasional
1. Sampel yang digunakan adalah ciu hasil produksi industri rumahan daerah
Sukoharjo.
berdasarkan hasil optimasi yaitu suhu awal 70oC, initial time: 2 menit; rate: 30
o
C /min; temperatur final: 220 oC; waktu final: 2 menit; injektor B :200 oC;
D. Bahan-bahan Penelitian
fermentasi tetes tebu baku etanol p.a.(E. Merck), , n-butanol p.a (E. Merck),
E. Alat-alat Penelitian
Kromatografi Gas (HP 5890) dengan Flame Ionization Detector (FID), kolom
kapiler DB-Wax (30 m, i.d. 0,25 mm), alat-alat gelas yang lazim digunakan untuk
F. Prosedur Kerja
1. Pemilihan sampel
yang merupakan hasil industri rumahan produksi alkohol. Sampel diambil Kurang
lebih 600,0 ml setiap produksi dan diambil sebanyak 3 kali produksi yang
2. Preparasi sampel
pada setiap botol, kemudian disaring dengan kertas whatman no 1 agar lebih
sampel.
3. Analisi Kualitatif
Uji Waktu Retensi. Etanol p.a kurang lebih 800 μl diambil dengan mikro
pipet kemudian ditambahkan n-butanol kurang lebih 600 μl kedalam labu takar 10
ml, kemudian di encerkan dengan aquabidest hingga tanda dan digojog. Sampel
kurang lebih 2,0 ml diambil kemudian ditambahkan n-butanol kurang lebih 0,6 ml
kedalam labu takar 10 ml, kemudian di encerkan dengan aquabidest hingga tanda
Kemudian sampel dituang kedalam LAB, lalu alat dijalankan pada suhu 70oC
dilanjutkan lagi dengan suhu 100oC selama 1 jam, kemudian hasil penguapan
GC-MS untuk mengetahui kandungan dalam sampel yang ada selain kandungan
etanol.
Seri baku yang digunakan pada sampel ini yaitu etanol dengan
Etanol p.a kurang lebih 200; 400; 600; 800; 1000 μl diambil
baku disuntikkan kedalam kolom melalui tempat injeksi ke alat kromatografi gas.
Setelah didapat kromatogram dihitung luas area dari etanol, dan n-butanol.
kromatografi gas dengan sistem yang sudah di optimasi. Nilai AUC yang
G. Analisis Hasil
senyawa sampel dengan senyawa baku dan juga digunakan kromatografi gas-
penetapan kadar etanol berdasarkan data AUC sampel serta AUC kurva baku etanol.
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Pemilihan Sampel
berasal dari dusun Sentul desa Bekonang, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
Pengambilan sampel ini termasuk pengambilan secara acak karena dari 70 rumah
produksi diundi untuk diambil sebanyak 20%, sehingga setiap sampel memiliki
sempurna antar peak sampel, sehingga pengukuran kadar setiap senyawa tidak
dipengaruhi oleh senyawa lain. Serta selain itu optimasi juga digunakan agar peak
sampel tidak bertumpuk juga dengan standar internal. Senyawa yang digunakan
24
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 25
standar internal metanol diketahui waktu retensinya (tR) terlalu dekat dan
internal n-butanol memeliki resolusi yang baik sehingga dapat digunakan sebagai
sampel dengan waktu retensi (tR) etanol dengan menggunakan standar internal n-
sampel yang diuji terdapat etanol. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya (tR)
sampel dengan (tR) baku pembanding yang sama. Hasil kromatogram yang
retensi yang tidak jauh berbeda dengan sampel. Waktu retensi baku etanol adalah
253.5 detik. Waktu retensi senyawa pada sampel adalah 254 detik, dengan demikian
dapat dikatakan bahwa senyawa yang terdapat pada sampel yaitu etanol.
Digunakan kromatografi gas dengan detektor spektrometri massa yaitu agar dapat
diketahui berbagai kandungan senyawa yang terdapat dalam ciu hasil produksi.
suhu berbeda yaitu pada suhu 70oC dan 100oC menggunakan destilasi berulang
yaitu menggunakan suhu 70oC selama 1 jam kemudian dilanjutkan pada suhu
100oC dan hasil penguapan ditampung sehingga didapatkan 3 sampel yang akan
diuji, tujuan diuapkan dengan 2 suhu yang berbeda yaitu agar terjadi pemisahan
senyawa-senyawa yang mempunyai titik didih berbeda dan untuk lebih dipekatkan
kadarnya, sehingga dapat lebih mudah diketahui senyawa yang terdapat pada
suhu 70oC hanya terdapat satu senyawa yang mempunyai tR 2.233 menit,
sehingga bisa dipastikan hanya ada satu senyawa. Dan hasil spektra massa
Gambar 11. Spektra massa senyawa pada waktu retensi 2.233 menit
senyawa yang terdapat pada sampel 1 mempunyai nilai m/z =45, dengan
similarity index 99 berdasarkan hasil tersebut dibandingkan dengan data yang ada
pada database, sehingga dapat diketahui bahwa senyawa yang mempunyai nilai
di suhu 100oC hanya terdapat satu senyawa yang berada pada tR 2.217 menit,
sehingga bisa dipastikan hanya ada satu senyawa. Dan hasil spektra massa
Gambar 13. Spektra massa senyawa pada waktu retensi 2.217 menit
senyawa yang terdapat pada sampel 1 mempunyai nilai m/z =45, dengan
similarity index 99 berdasarkan hasil tersebut dibandingkan dengan data yang ada
pada database, sehingga dapat diketahui bahwa senyawa yang mempunyai nilai
Dapat dilihat dari hasil kromatogram gambar 12. bahwa sampel yang
tidak menguap pada suhu 100oC terdapat tiga senyawa yang terukur yaitu
senyawa pertama berada pada tR 2.083 menit, senyawa kedua berada pada tR
2.308 menit, dan senyawa ketiga berada pada tR 2.675 menit. Dan hasil spektra
Gambar 15. Spektra massa senyawa pada waktu retensi 2.308 menit
Gambar 16. Spektra massa senyawa pada waktu retensi 2.675 menit
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 31
senyawa pertama yang terdapat pada sampel 3 mempunyai berat molekul sebesar
394g/mol dengan similarity index 77. Senyawa kedua yang terdapat pada sampel
gambar 15 senyawa ketiga yang terdapat pada sampel 3 mempunyai berat molekul
berdasarkan hasil tersebut dibandingkan dengan data yang ada pada database yang
terdapat di alat diketahui bahwa senyawa kedua yang mempunyai berat molekul
58g/mol yaitu Aseton, senyawa ketiga yang mempunyai berat molekul 60 g/mol
Larutan baku etanol dibuat dengan cara melarutkan sejumlah etanol p.a
pembuatannya dibuat dengan kadar etanol 2%; 4%; 6%; 8%; dan 10% v/v, dengan
korelasi (r) untuk replikasi 1 (0.9999), untuk replikasi 2 (0.9993), dan untuk
1,200
1,000
0,800
0,600
0,400
0,200
0,000
0 2 4 6 8 10 12
Kadar Etanol (%v/v)
Gambar 17. Kurva hubungan antara Kadar Etanol (%v/v) vs Rasio AUC etanol/butanol
di dalam sampel.
E. Preparasi Sampel
Sampel yang digunakan berupa CIU hasil produksi di dusun Sentul desa
tempat produksi digojog hingga homogen, hal ini dilakukan agar sampel
Setelah disaring lalu lalu diambil sejumlah 2,0 ml larutan sampel dan 0.6 ml n-
butanol, dimasukkan kedalam labu ukur 10 ml, lalu di add dengan aquabides
hingga tanda, n-butanol digunakan sebagai standar internal yang berfungsi untuk
Kecepatan Aliran Gas Pembawa Nitrogen : 0.9 ml/min; Nitrogen make up:
27.5 ml/min
Rate : 30 oC /min
Injektor B : 200 oC
Detektor A : 250 oC
Range :3
semua rumah produksi menghasilkan kadar etanol yang selalu berubah, atau tidak
tetap. Rentang kadar etanol pada setiap harinya yaitu hari 1 29.779%v/v±1.725;
ANOVA satu arah bahwa kadar etanol dari setiap hari produksi tidak berbeda
bermakna.
BAB V
A. Kesimpulan
1. Senyawa yang terdapat pada CIU hasil produksi yaitu etanol, asam asetat,
aseton.
B. Saran
Perlu dilakukan penetapan kadar senyawa lain yang berada pada hasil
37
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 38
DAFTAR PUSTAKA
Christian, G.D., 2004, Analytical Chemistry, Sixth Edition, Jhon Wiley & Sons,
Inc., United States of America, , 65, 66, 555 – 565, 574.
Day, R.A. and Underwood, A.L., 1986, Analisis Kimia Kuantitatif, Airlangga,
Jakarta 404.
Fessenden, R.J. and Fessenden, J.S., 1994, Kimia Organik, Jilid 2, Penerbit
Erlangga, Jakarta, pp. 181-183, 455.
Gandjar, G.I., 2007, Kimia Farmasi Analisis, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 419 –
437.
Juwita, R., 2012, Studi Produksi Alkohol Dari Tetes Tebu (Saccharum
Officinarum L) Selama Proses Fermentasi, Skripsi, Universitas
Hasanudin, Makasar, 3.
Khopkar, 1990, Konsep Dasar Kimia Analitik, UI Press, Jakarta, pp. 166, 231,
232, 389.
Lide, DR, 2000, CRC Handbook of Chemistry and Physics, 81st edition.
Mardoni, 2006, Perbandingan Metode Kromatografi Gas dan Berat Jenis Pada
Penetapan Kadar Etanol dalam Minuman Anggur, Skripsi, Universitas
Sanata Dharma, Yogyakarta, 29-37.
38
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 39
Myers, Richard L., Myers, Rusty L., 2007, The 100 most important chemical
compounds: a reference guide, Westport, Conn. Greenwood Press, 122.
Rombang, A. D., 2013, Validasi Metode Penetapan Kadar Etanol Dan Profil
Senyawa Yang Terdapat Dalam Hasil Produksi “Ciu” Rumahan Desa
Sentul Kabupaten Sukoharjo Dengan Metode Kromatografi Gas, Skripsi
(In Progress), Universitas Sanata Dharma.
Simanjuntak, R., 2009, Studi Pembuatan Etanol Dari Limbah Gula (Molase),
Skripsi, Universitas Sumatera Utara, Sumatra Utara, 4.
Skoog, D. A., West, D. M., and Holler, F. J., 1994, Analytical Chemistry An
Introduction. Sixth Edition, Saunders College Publishing, USA, 507.
Waskito, A. A. P., 2013, Optimasi Metode Penetapan Kadar Etanol Dan Profil
Senyawa Yang Terdapat Dalam Hasil Produksi “Ciu” Rumahan Desa
Sentul Kabupaten Sukoharjo Dengan Metode Kromatografi Gas, Skripsi
(In Progress), Universitas Sanata Dharma.
Widyanti, E.M., 2010, Produksi Asam Sitrat Dari Substrat Molase Pada
Pengaruh Penambahan Vco (Virgin Coconut Oil) Terhadap Produktivitas
Aspergillus Niger Itbcc L74 Terimobilisasi, Tesis, UNDIP, Semarang.
LAMPIRAN
39
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 40
Baku etanol
Replikasi I Replikasi II Replikasi III Replikasi IV Replikasi V
Seri Rasio Seri Rasio Seri Rasio Seri Rasio Seri Rasio
baku AUC baku AUC baku AUC baku AUC baku AUC
𝑨𝑼𝑪 𝒆𝒕𝒂𝒏𝒐𝒍 𝑨𝑼𝑪 𝒆𝒕𝒂𝒏𝒐𝒍 𝑨𝑼𝑪 𝒆𝒕𝒂𝒏𝒐𝒍 𝑨𝑼𝑪 𝒆𝒕𝒂𝒏𝒐𝒍 𝑨𝑼𝑪 𝒆𝒕𝒂𝒏𝒐𝒍
(% (𝑨𝑼𝑪 𝒃𝒖𝒕𝒂𝒏𝒐𝒍) (% (𝑨𝑼𝑪 𝒃𝒖𝒕𝒂𝒏𝒐𝒍) (% (𝑨𝑼𝑪 𝒃𝒖𝒕𝒂𝒏𝒐𝒍) (% (𝑨𝑼𝑪 𝒃𝒖𝒕𝒂𝒏𝒐𝒍) (% (𝑨𝑼𝑪 𝒃𝒖𝒕𝒂𝒏𝒐𝒍)
v/v) v/v) v/v) v/v) v/v)
2% 0,241 2% 0,239 2% 0,197 2% 0,189 2% 0,188
4% 0,491 4% 0,538 4% 0,407 4% 0,464 4% 0,443
6% 0,860 6% 0,829 6% 0,694 6% 0,701 6% 0,662
8% 1,101 8% 1,071 8% 0,873 8% 0,944 8% 0,911
10% 1,435 10% 1,353 10% 1,122 10% 1,117 10% 1,167
dan tinggi dari konsentrasi seri baku yang dibuat yaitu 0,2 ml, 0,6 ml dan 1,0 ml.
1. Selektivitas
Tabel Perbandingan Retention Time baku etanol dan standar internal n-butanol
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa resolusi antar peak analit
(etanol) dengan peak terdekat telah memenuhi persyaratan resolusi yang baik
1 2
2. Linearitas
untuk kelima replikasi tersebut sudah memenuhi persyaratan dan dipilih nilai r
3. Akurasi
dengan mengukur 3 seri konsentrasi baku dari lima seri konsentrasi baku yang
digunakan
akurasi yang baik (98% - 102%) adalah pada konsentrasi level sedang (0.6 ml)
dan konsentrasi level tinggi (1000 µl). Pada konsentrasi level rendah (200 µl) nilai
4. Presisi
∑ 44,8 x 10-4
Berdasarkan nilai tersebut kadar sampel yang digunakan pada tidak boleh lebih
rendah dari kadar 1,729%v/v, sehingga pada penelitian ini penggunaan kadar
Berdasarkan nilai tersebut dapat diketahui jika metode kromatografi gas yang
digunakan masih dapat mengukur etanol sampai batas kadar terkecil 0,518%v/v
0.175 0.906
Rasio Etanol 0.2 = 0.854 0.205 Rasio Etanol 0.8 = 0.965 0.909
0.576 1.01
Rasio Etanol 0.4 = 1.259 0.458 Rasio Etanol 1 = 0.858 1.177
0.628
Rasio Etanol 0.6 = 0.895 0.702
r = 0.9999
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 55
𝐴𝑈𝐶 𝐸𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙
Rasio =
𝐴𝑈𝐶 𝑁−𝐵𝑢𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙
0.187 0.755
Rasio Etanol 0.2 = 0.739 0.253 Rasio Etanol 0.8 = 1.034
0.73
0.434 1.096
Rasio Etanol 0.4 = 0.829 0.524 Rasio Etanol 1 = 0.588 1.863
0.601
Rasio Etanol 0.6 = 0.73
0.823
0.9994
𝐴𝑈𝐶 𝐸𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙
Rasio =
𝐴𝑈𝐶 𝑁−𝐵𝑢𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙
0.178 0.943
Rasio Etanol 0.2 = 0.189 Rasio Etanol 0.8 = 0.912
0.94 1.034
0.41 1.107
Rasio Etanol 0.4 = 0.929 0.441 Rasio Etanol 1 = 0.991 1.117
0.61
Rasio Etanol 0.6 = 0.93 0.656
0.9994
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 56
Replikasi 2
Replikasi 3
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 57
b. Kurva baku 4%
Replikasi 1
Replikasi 2
Replikasi 3
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 58
c. Kurva baku 6%
Replikasi 1
Replikasi 2
Replikasi 3
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 59
d. Kurva baku 8%
Replikasi 1
Replikasi 2
Replikasi 3
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 60
Replikasi 2
Replikasi 3
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 61
4. Sampel Ngadiyan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 65
5. Sampel Doni
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 66
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 67
6. Sampel dirjosukino
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 68
7. Sampel Riyadi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 69
9. Slamet Raharjo
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 71
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 72
11. Suryoto
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 74
Keterangan
A: peak etanol
B: peak n-butanol
Mulai 10.30 -
Gas Nitrogen, Hidrogen, Udara
Column Cp-Wax 52 CB, 25m x 032mm
Column Head Presure 10 psi
Press. Udara 4 bar
Press. Hidrogen 2.2 bar
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 78
0.63 0.935
Sampel (Rasio) 1 = 0.927 = 0.680 Sampel (Rasio) 8 = 1.241 = 0.753
0.762 0.796
Sampel (Rasio) 2 = 1.055 = 0.722 Sampel (Rasio) 9 = 1.047 = 0.760
0.85 0.737
Sampel (Rasio) 3 = 1.314 = 0.647 Sampel (Rasio) 10 = 1.122 = 0.657
0.907 0.814
Sampel (Rasio) 4 = = 0.749 Sampel (Rasio) 11 = 1.11
= 0.733
1.211
0.871 0.713
Sampel (Rasio) 5 = 1.172 = 0.743 Sampel (Rasio) 12 = 1.106 = 0.702
0.754 0.698
Sampel (Rasio) 6 = = 0.644 Sampel (Rasio) 13 = = 0.633
1.17 1.102
0.746 0.784
Sampel (Rasio) 7 = = 0.641 Sampel (Rasio) 14 = 1.168 = 0.671
1.143
Rasio +0.031
Sampel (x) = 0.121
(0.68+0.031)/0.121 (0.753+0.031)/0.121
Sampel 1= 2
𝑥10 = 29.364 Sampel 8= 2
𝑥10 =32.414
(0.722+0.031)/0.121 (0.760+0.031)/0.121
Sampel 2= 2
𝑥10= 31.127 Sampel 9= 2
𝑥10= 32.697
(0.647+0.031)/0.121 (0.657+0.031)0.121
Sampel 3= 𝑥10= 28.012 Sampel10= 𝑥10= 28.424
2 2
(0.749+0.031)/0.121 (0.733+0.031)/0.121
Sampel 4= 2
𝑥10= 32.230 Sampel11= 2
𝑥10= 31.548
(0.743+0.031)/0.121 (0.702+0.031)/0.121
Sampel 5= 𝑥10= 31.991 Sampel12= 𝑥10= 30.280
2 2
(0.644+0.031)0.121 (0.633+0.031)/0.121
Sampel 6= 2
𝑥10= 27.911 Sampel13= 2
𝑥10= 27.454
(0.641+0.031)/0.121 (0.671+0.031)/0.121
Sampel 7= 2
𝑥10= 27.787 Sampel14= 2
𝑥10= 29.018
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 83
0.715 0.902
Sampel (Rasio) 1 = = 0.707 Sampel (Rasio) 8 = 1.172 = 0.770
1.012
0.701 0.781
Sampel (Rasio) 2 = 1.023 = 0.685 Sampel (Rasio) 9 = 1.059 = 0.674
0.789 0.902
Sampel (Rasio) 3 = 1.141 = 0.691 Sampel (Rasio) 10 = = 0.768
1.175
0.802 0.858
Sampel (Rasio) 4 = = 0.694 Sampel (Rasio) 11 = 1.167 = 0.735
1.155
0.725 0.709
Sampel (Rasio) 5 = = 0.644 Sampel (Rasio) 12 = 1.346 = 0.527
1.126
0.762 0.75
Sampel (Rasio) 6 = = 0.684 Sampel (Rasio) 13 = 1.112 = 0.674
1.114
0.801 0.87
Sampel (Rasio) 7 = = 0.715 Sampel (Rasio) 14 = 1.179 = 0.738
1.121
Rasio +0.031
Sampel (x) = 0.121
(0.707+0.031)/0.121 (0.770+0.031)/0.121
Sampel 1= 𝑥10 = 30.467 Sampel 8= 𝑥10 =33.084
2 2
(0.685+0.031)/0.121 (0.674+0.031)/0.121
Sampel 2= 2
𝑥10= 29.597 Sampel 9= 2
𝑥10= 29.126
(0.691+0.031)/0.121 (0.768+0.031)0.121
Sampel 3= 𝑥10= 29.855 Sampel10= 𝑥10= 33.002
2 2
(0.694+0.031)/0.121 (0.735+0.031)/0.121
Sampel 4= 𝑥10= 29.974 Sampel11= 𝑥10= 31.662
2 2
(0.644+0.031)/0.121 (0.527+0.031)/0.121
Sampel 5= 2
𝑥10= 27.887 Sampel12= 2
𝑥10= 23.047
(0.684+0.031)0.121 (0.674+0.031)/0.121
Sampel 6= 2
𝑥10= 29.546 Sampel13= 2
𝑥10= 29.151
(0.715+0.031)/0.121 (0.738+0.031)/0.121
Sampel 7= 2
𝑥10= 30.807 Sampel14= 2
𝑥10= 31.773
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 85
0709 0809
Sampel (Rasio) 2 = 1.025 = 0.692 Sampel (Rasio) 9 = = 0.804
1.081
0.833 0.711
Sampel (Rasio) 3 = 1.221 = 0.682 Sampel (Rasio) 10 = 1.094 = 0.650
0.916 0.746
Sampel (Rasio) 4 = 1.207 = 0.759 Sampel (Rasio) 11 = 1.173 = 0.636
0.919 0.893
Sampel (Rasio) 5 = 1.206 = 0.762 Sampel (Rasio) 12 = 1.136 = 0.786
0.69 0.85
Sampel (Rasio) 6 = 0.983 = 0.702 Sampel (Rasio) 13 = 1.161 = 0.732
0.908 0.825
Sampel (Rasio) 7 = 1.241 = 0.732 Sampel (Rasio) 14 = = 0.681
1.212
Rasio +0.031
Sampel (x) = 0.121
(0.665+0.031)/0.121 (0.716+0.031)/0.121
Sampel 1= 2
𝑥10 = 28.753 Sampel 8= 2
𝑥10 =30.871
(0.692+0.031)/0.121 (0.804+0.031)/0.121
Sampel 2= 2
𝑥10= 28.864 Sampel 9= 2
𝑥10= 34.499
(0.682+0.031)/0.121 (0.650+0.031)0.121
Sampel 3= 2
𝑥10= 29.472 Sampel10= 2
𝑥10= 28.137
(0.759+0.031)/0.121 (0.636+0.031)/0.121
Sampel 4= 𝑥10= 32.641 Sampel11= 𝑥10= 27.651
2 2
(0.762+0.031)/0.121 (0.786+0.031)/0.121
Sampel 5= 2
𝑥10= 32.770 Sampel12= 2
𝑥10= 33.764
(0.702+0.031)0.121 (0.732+0.031)/0.121
Sampel 6= 2
𝑥10= 30.286 Sampel13= 2
𝑥10= 31.534
(0.732+0.031)/0.121 (0.681+0.031)/0.121
Sampel 7= 𝑥10= 31.515 Sampel14= 𝑥10= 29.409
2 2
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 87
BIOGRAFI PENULIS
Kalimantan Tengah pada tanggal 31 Oktober 1990 sebagai anak kedua pasangan
Mulyana dan Murwani. Pendidikan formal yang pernah diikuti penulis yaitu TK
aktif dalam berbagai kegiatan dan organisasi beberapa diantaranya, Panitia PPnEC
(2010), dan yang terakhir Tim Humas dan Promosi Universitas Sanata Dharma
(2011).