PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
SKRIPSI
Oleh :
Putut Wibisono
NIM : 098114132
FAKULTAS FARMASI
YOGYAKARTA
2013
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
SKRIPSI
Oleh :
Putut Wibisono
NIM : 098114132
FAKULTAS FARMASI
YOGYAKARTA
2013
i
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Persetujuan Pembimbing
Putut Wibisono
NIM : 098114132
Pembimbing
ii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
iii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Putut Wibisono
Nomor mahasiswa : 098114132
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul “UJI AKTIVITAS
PENANGKAPAN RADIKAL 1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL (DPPH)
DAN PENETAPAN KANDUNGAN FENOLIK TOTAL FRAKSI ETIL
ASETAT EKSTRAK ETANOLIK KULIT BUAH JERUK PURUT (Citrus
hystrix DC.)” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya
memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk
menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk
pengkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya dalam
internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa meminta izin dari saya
maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.
Putut Wibisono
iv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah
ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Putut Wibisono
v
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
vi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PRAKATA
Puji syukur kepada Tuhan atas semua berkat dan penyertaan-Nya kepada penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”UJI AKTIVITAS
PENANGKAPAN RADIKAL 1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL (DPPH)
DAN PENETAPAN KANDUNGAN FENOLIK TOTAL FRAKSI ETIL
ASETAT EKSTRAK ETANOLIK KULIT BUAH JERUK PURUT (Citrus
hystrix DC.)” ini dengan baik. Laporan akhir ini disusun untuk memenuhi salah
satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Farnasi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
Dalam proses penelitian dan penyusunan skripsi ini tidak lepas dari
bantuan dan dukungan dari semua pihak sehingga skripsi ini dapat terselesaikan
dengan baik. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati atas segala bantuan
Sanata Dharma.
saat dilakukan penelitian dan selama penulisan skripsi dengan kesabaran dan
penuh perhatian.
ini.
vii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Kimia Analisis Instrumental (Mas Bima) atas segala bantuan selama penulis
6. Augustinus Teti, Febrin Nessy Triana dan Wisnu Brahmana Putra , tim DPPH
2009 yang saling melengkapi, tanpa bantuan kalian skripsi ini tidak akan
selesai.
Styiawardani, dan Sisilia Mirsya sebagai teman berjuang satu lab. Dan Gank
Galak (Saka Adhiyuda, Felix Pradana, dan Jati Panantya) sebagai pericuh
kritik, saran dan segala masukannya, yang selalu ada dan siap membantu.
9. Nur Hida sebagai pewarna hidup dan pemberi motivasi dalam skripsi ini.
10. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan yang tidak dapat
viii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini banyak kesalahan dan
itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak.
Putut Wibisono
Penulis
ix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENGANTAR..................................................................................... 1
D. Manfaat penelitian...................................................................................... 4
x
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
1. Klasifikasi ........................................................................................... 6
3. Morfologi ............................................................................................ 6
5. Manfaat ................................................................................................ 7
C. Antioksidan ................................................................................................ 8
3. Mekanisme ......................................................................................... 9
E. Ekstraksi ................................................................................................... 13
xi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
I. Hipotesis ................................................................................................... 17
2. Pembuatan ...................................................................................... 19
E. Optimasi Metode........................................................................................ 29
xii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
1. Presisi ............................................................................................. 36
2. Linearitas........................................................................................ 37
3. Spesifitas ........................................................................................ 41
1. Presisi ............................................................................................. 46
2. Linearitas........................................................................................ 46
3. Spesifitas ........................................................................................ 47
A. Kesimpulan ................................................................................................ 54
B. Saran .......................................................................................................... 54
LAMPIRAN .................................................................................................... 58
xiii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel II. Hasil pengukuran absorbansi seri fraksi etil asetat ekstrak
etanol kulit buah jeruk purut yang direaksikan dengan DPPH .... 36
Tabel IV. Hasil presisi aktivitas antioksidan fraksi etil asetat .................... 37
Tabel VI. Hasil aktivitas antioksidan fraksi etil asetat ekstrak etanol
Tabel VII. Hasil perhitungan IC50 rutin dan fraksi etil asetat ekttrak etanol
Tabel VIII. Penggolongan tingkat kekuatan antioksidan rutin dan fraksi etil
asetat ekstrak etanol kulit buah jeruk purut (Aryanto, 2006) ...... 44
Tabel IX. Hasil presisi asam galat dari beberapa parameter ....................... 46
Tabel XI. Hasil penentuan jumlah fenolik total fraksi etil asetat ekstrak
xiv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Halaman
DPPH) ...................................................................................... 29
Gambar 7. Kurva persamaan regresi linear antioksidan fraksi etil asetat ..... 40
Gambar 12. Oksidasi asam galat dalam suasana basa (Oliveira et al.,
2099b) ...................................................................................... 49
xv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
xvi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 3. Bobot fraksi etil asetat ekstrak etanol kulit jeruk purut ................. 60
Lampiran 8. Perhitungan nilai IC50 rutin dan Fraksi etil asetat ekstrak etanol
xvii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
INTISARI
xviii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRACT
This study aims to determine the antioxidant activity of the ethyl acetate
fraction of the ethanol extract of the fruit peel lime (Citrus hystrix DC.) using
DPPH free radicals and to determine the total phenolic content of equivalence.
Maceration using ethanol solvent to obtain an extract ethanol. Liquid-liquid
extraction using ethyl acetate to obtain ethyl acetate fraction of ethanol extract.
Results of this study showed that the ethyl acetate extract fraction has a
value of 1C50 962.667 ± 4.34 mcg / mL and total phenolic content of 417.33 ±
1.76 mg gallic acid equivalents per gram of ethyl acetate fraction of ethanol
extract of the fruit peel lime (Citrus hystrix DC.).
Keywords: antioxidants, fruit peel lime (Citrus hystrix DC.), ethyl acetate
fraction, DPPH, total phenolic content in the equivalent.
xix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB I
PENGANTAR
A. Latar belakang
rusaknya sel oleh senyawa radikal dari pengaruh luar, baik dari mengkonsumsi
makanan kurang sehat, polusi lingkungan,dan sinar ultraviolet. Jika proses inti
terjadi terus-menerus tanpa ada penanganan dapat merusak sel hingga organ
memiliki kelebihan pasangan elektron bebas yang dapat disumbangkan pada suatu
metode, yaitu ferric thiocyanate (FTC), asam tiobarbiturat (TBA), Cupric ion
untuk sampel dengan kepolaran tertentu (Koleva , van Beek, Linnssen , de Groot,
Evstarieva, 2002).
1
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 2
ke-2 dieluruh dunia setelah tanaman anggur (Spiegel-roy dan Goldschmidt, 1996).
jantung dan kanker (Cano, Medina, and Bermejo, 2008). Pada buah jeruk
Tripoli et al, 2007). Turunan flavonoid utama pada jeruk adalah naringenin,
hesperidin, dan narirutin (Jacob et al, 2000) yang terdapat pada daging, kulit,dan
B. Perumusan Masalah
1. Berapakah kandungan fenolik total fraksi etil asetat ekstrak etanolik kulit
buah jeruk purut, yang dinyatakan dengan berat ekivalensi asam galat?
2. Apakah fraksi etil asetat ekstrak etanolik kulit buah jeruk purut memiliki
C. Keaslian Penelitian
1. Penelitian kandungan flavonoid dan limonoid dalam jeruk purut dan jeruk
kalamodin.
Jeruk Kalamodin (Citrus mitis Blanco) dan Purut (Citrus hystrix DC)“.
determinasi pada umur buah dan daun (umur tua dan muda). Dapat
Karakterisasi Minyak Atsiri Kulit Buah Jeruk Purut (Citrus hystrix DC.)
Serta Uji Toksisitasnya Terhadap Larva Udang Laut (Artemia salina L.)”.
atsiri kulit buah jeruk purut terhadap toksisitas pada A. salina L. Untuk
(KG).
Minyak Atsiri Kulit Buah Jerul Purut (Citrus hystrix DC.) Terhadap
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 4
Dari penelitian tersebut baik yang menggunakan buah dan kulit buah
jeruk purut belum dilakukan penelitan uji aktivitas antioksidan fraksi etil asetat
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
penangkapan radiakal DPPH oleh fraksi etil asetat ekstrak etanolik kulit buah
2. Manfaat metodologis
3. Manfaat praktis
antioksidan pada kandungan kulit jeruk purut, sehingga bisa dimanfaatkan dan
E. Tujuan
1. Tujuan umum
aktivitas senyawa antioksidan, pada fraksi etil asetat ekstrak etanol kulit buah
jeruk purut.
2. Tujuan khusus
etanolik kulit buah jeruk purut, yang dinyatakan dengan berat ekivalensi
asam galat.
BAB II
PENELAAHAN PUSTAKA
A. Jeruk Purut
1. Klasifikasi tanaman
Kerajaan : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Sapindales
Famili : Rutaceae
Genus : Citrus L
2. Nama tumbuhan
3. Morfologi
6
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 7
Daun : berbentuk khas, seperti dua helai yang tersusun vertikal akibat
pelekukan bergerigi pada tepinya tebal dan permukaannya licin, agak berlapis
lilin.
4. Kandungan kimia
Pada buah jeruk kandungan yang berperan positif bagi kesehatan adalah
(Fergusson 2002; Paulose 2005; Tripoli et al., 2007). Turunan flavonoid utama
pada jeruk adalah naringenin, hesperidin, dan narirutin ( Jacob et al., 2000) yang
5. Manfaat
Penggunaan buah dan daun jeruk purut telah dikenal oleh masyarakat
sejak dahulu sebagai obat tradisional. Bagian daun biasanya digunakan untuk
mengatasi badan letih dan lelah sehabis sakit berat dan juga untuk penyedap
masakan, sedangkan kulit buah jeruk purut digunakan sebagai obat bisul, panas
dalam, radang kulit, radang payudara, kulit bersisik dan kulit mengelupas
(Setiawan, 2000). Buah jeruk purut juga sering digunakan dalam pengobatan
magik. Selain itu kulit buah jeruk purut digunakan untuk penyedap masakan,
B. Senyawa Fenolik
terbesar yang diproduksi oleh tanaman. Senyawa ini diproduksi dalam tanaman
melalui jalur sikimat dan metabolisme fenil propanoid. Senyawaan fenolik dapat
2007).
biasa disebut reagen fenol Folin-Ciocalteu. Prinsip metode ini adalah dengan
menyebabkan terbentuk senyawa yang berwarna biru. Intensitas warna biru yang
terbentuk proporsional dengan jumlah senyawa yang dapat mereduksi dan dapat
nm (Abul-Fadl, 1949).
C. Antioksidan
1. Radikal bebas
Radikal bebas adalah atom atau molekul yang memiliki elektron tidak
utama radikal bebas adalah protein, asam lemak tak jenuh dan lipoprotein, serta
paling rentan terhadap serangan radikal bebas adalah asam lemak tak jenuh.
Senyawa radikal bebas di dalam tubuh dapat merusak asam lemak tak jenuh ganda
pada membran sel sehingga dinding sel menjadi rapuh, merusak basa DNA
total bahan tumbuhan yang diuji (Javanmardi, Stushnoff, Locke, dan Vivanco,
2003; Wangcharoen dan Morasuk, 2007 a&b; Dehpour et al., 2009; Inglett, Rose,
2. Senyawa antioksidan
dari dalam tubuh sedangkan antioksidan eksogen dari luar tubuh (Percival, 1998).
(Miller, 1996).
3. Mekanisme
(BHT), dan propil galat (PG) (Gulcin et al., 2004). Konsentrasi rendah
dari antioksidan tBHQ dan BHA telah lama digunakan untuk mencegah
dan Lau pada tahun 1996 melaporkan bahwa antioksidan sintetik, yaitu
tinggi dan penggunaan yang lama, BHA dapat menginduksi tumor pada
perut hewan uji sedangkan BHT dapat menginduksi tumor pada liver
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 11
hewan uji. Semua publikasi juga setuju dengan fakta tersebut. Lain
dengan cara mengubah H2O menjadi H2O dan O2, sedangkan superoksid
4. Manfaat antioksidan
disebabkan radikal bebas dan ROS sehingga mencegah terjadinya berbagai macam
toksisitas, dan destruksi biomolekul yang ada dalam makanan (Decker, 1998).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 12
kualitatif maupun secara kuantitatif. Uji kualitatif untuk mengetahui apakah suatu
kromatografi baik kromatografi lapis tipis atau kromatografi kertas. Metode ini
Pereaksi semprot yang digunakan untuk deteksi dapat dibedakan menjadi empat
fosfomolibdat).
(1,1-difenil-2-pikrilhidrazil).
D. Metode DPPH
antioksidan tanaman obat adalah metode uji dengan menggunakan radikal bebas
(IC50). Hal ini dapat dicapai dengan cara menginterpretasikan data eksperimental
dari metode tersebut (Molyneux, 2004). DPPH merupakan radikal bebas yang
dapat bereaksi dengan senyawa yang dapat mendonorkan atom hidrogen, dapat
E. Ekstraksi
zat aktif dari simplisia nabati atau hewani menggunakan pelarut yang sesuai,
selanjutnya pelarut diuapkan sampai semua atau hampir semua pelarut menguap
faktor. Cairan penyari yang baik harus memenuhi kriteria berikut ini:
(e) selektif,
zat dari bahan yang akan disari. Cara penyarian dapat dibedakan menjadi:
hasil seperti yang diharapkan dengan kecermatan dan ketelitian yang memadai.
Metode analisis instrumen merupakan metode yang terpilih dan memadai untuk
dianalisis dan kompleksnya matriks sampel yang dianalisis (Mulja dan Suharman,
1995). Untuk itu diperlukan suatu pedoman mengenai kesahihan metode analisis
1. Kesalahan sistemik
dari harga kadar yang sebenarnya karena proses pelaksanaan prosedur analisis,
sehingga kesalahan ini disebut juga kesalahan prosedur (Mulja dan Suharman,
1995). Kesalahan sistematik dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu sebagai
berikut.
bersifat fisis (bukan khemis), misalnya kesalahan pengamatan visual pada titik
b. Kesalahan alat dan pereaksi. Kesalahan ini disebabkan oleh pereaksi yang
kurang murni, alat yang kurang valid atau pemakaian alat yang kurang tepat
pipet ukur atau gelas ukur, penggunaan buret 50 mL (buret makro) untuk
pengambilan sampel, kesalahan akibat reaksi kimia yang tidak sempurna, atau
2. Kesalahan sistematik
yang dipakai. Penyebab kesalahan ini tidak dapat ditentukan dan tidak dapat
dikontrol maka kesalahan ini disebut juga kesalahan acak (Mulja dan
Suharman,1995).
H. Landasan Teori
Radikal bebas adalah atom atau molekul yang memiliki elektron tidak
berpasangan. Radikal bebas akan menstabilkan diri dengan cara menyerang dan
macam penyakit seperti penyakit kardiovaskuler, kanker, dan penuaan dini. Suatu
senyawa radikal dapat ditemukan didalam tubuh maupun dari luar tubuh dari luar
tubuh sangat berpengaruh dalam proses penuaan dini oleh faktor gaya hidup dan
faktor lingkungan.
tempat, budidaya jeruk menempati urutan nomer 2 setelah anggur sebagai buah
memberikan serapan kuat pada 517 nm. Ketika elektronnya menjadi berpasangan
antioksidan dapat mengubah warna larutan DPPH dari ungu menjadi kuning.
I. Hipotesis
Fraksi etil asetat ekstrak etanolik kulit buah jeruk purut mempunyai
aktivitas antioksidan terhadap radikal bebas DPPH dinyatakan dalam IC50 dan
memiliki kandungan fenolik total yang ditetapkan dengan metode pereaksi Folin –
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
B. Variabel penelitian
C. Bahan-bahan penelitian
Serbuk sampel kulit jeruk, etanol, etil asetat, reagen DPPH, DPPH dalam
etanol, metanol.
D. Alat-alat Penelitian
18
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 19
dengan memilih jeruk dengan usia tertentu yang merupakan usia konsumsi dari
2. Pembuatan simplisia
dikeringkan dalam oven pada suhu 50-55o C selama 24 jam. Simplisia kering
ditandai dengan kult jeruk yang telah menjadi rapuh kemudian diserbuk kasar
homogen. Campuran dimaserasi pada suhu ruangan selama tiga hari. Filtrat
etanol kembali selama tiga hari. Kemudian filtrat dicampur dengan filtrat
Ekstrak etanol kental kulit jeruk dilarutkan dalam 300 ml air hangat dan
larutan ekstrak : wash bensin (1:1 v/v), dihasilkan fraksi air dan washbensin.
didapatkan fraksi air dan fraksi etil asetat. Fraksi etil asetat diuapkan dengan
vacuum rotary evaporator sehingga didapatkan ekstrak etil asetat kental dengan
parameter berat konstan dalam pengeringan. Ekstrak ini yang digunakan untuk
analisis selanjutnya.
a. Kualitatif
1) Uji fenolik. Sejumlah 0,5 mL larutan uji 500,0 µg/mL dan larutan
pembanding rutin 37,5 μg/mL, dan larutan fraksi etil asetat sampel
b. Kuantitatif
etanol hingga batas tanda. Ambil sebanyak 0,5; 1,0; 1,5; 2,0; 2,5 ml
larutan stok rutin masukkan dalam labu takar, tambahkan etanol hingga
batas tanda hingga diperoleh larutan pembanding 12,5; 2,5; 37,5; 50,0;
ml. Dari larutan tersebut diambil 1,0; 2,0; 3,0; 4,0; 5,0 ml kemudian
detik. Setelah itu baca absorbansinya pada λ 517 nm tiap 10 menit selama
dengan rumus:
Dibuat larutan asam galat dengan konsentrasi 500 μg/ml dalam aquades :
etanol p.a (1:1). Diambil sebanyak 1,0;1,5; 2,0; 2,5; 3,0 ml. Larutan tersebut
sehingga diperoleh konsentrasi larutan baku asam galat 50; 75; 100; 125;
Sebanyak 0,5 ml larutan asam galat konsentrasi 50; 75; 100; 125; dan 150
galat (mg ekivalen asam galat per gram fraksi etil asetat).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB IV
warga (di Kabupaten Klaten, Dukuh Gandekan Maliman, desa Keden, kecamatan
Pedan).
pemanenan dilakukan pada musim kemarau dan dilakukan pada waktu pagi hari,
yang bertujuan menghindari penguraian senyawa aktif pada kulit buah oleh
tahap fotosintesis oleh pengaruh mtahari. Usaha pemanenan seperti kriteria diatas
ekstraksi.
24
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 25
Tujuan dalam preparasi sampel yaitu untuk mendapatkan fraksi etil asetal
ekstrak kulit jeruk purut yang diduga dalam fraksi tersebut mengandung banyak
senyawa metabolit sekunder yang berperan sebagai antioksidan. Kulit jeruk yang
didapatkan kemudian dicuci dengan air mengalir kemudian dipotong kasar dan
dikeringkan dalam oven pada suhu ± 50ºC selama 24 jam. Sampel kasar
ukuran partikel permukaan kulit jeruk sehingga penyarian akan bertambah baik
jika permukaan simplisia yang kontak dengan penyari semakin luas (Harborne,
1987).
menggunakan alat bantu berupa shaker yang digunakan untuk membantu proses
maserasi agar penyari dapat lebih optimal kontak langsung dengan sel-sel dalam
simplisia dari pada hanya didiamkan saja. Hal ini membuat proses maserasi dapat
mengekstraksi senyawa fenolik dari kulit buah jeruk purut. Untuk mengekstraksi
senyawa fenolik dalam bahan tumbuhan dapat dilakukan dengan pelarut polar
dalam campuran larutan alkohol dengan air daripada pelarut polar lainnya
(Bruneton, 1999).
Setelah itu, untuk menguapkan pelarut hasil penyaringan filtrat, digunakan alat
vacuum rotary evaporator. Alat tersebut dapat menguapkan pelarut dibawah titik
didih (t.d.) pelarut , yaitu etanol. Etanol memiliki t.d. sebesar 78,5 0C . selain
dimaksudkan agar menjaga kestabilan senyawa fenolik pada filtrat (O'Neil, Smith,
ekstrak tersebut dilarutkan dengan air hangat. Digunakan air hangat agar dapat
lebih melarutkan ekstrak etanolik sampel. Fraksi air berada di bagian bawah,
sedangkan fraksi wash bensin berada di bagian atas. Hal ini dikarenakan berat
jenis (b.j.) air lebih besar daripada wash bensin. Air memiliki b.j. sebesar 0,996
sedangkan b.j. wash bensin sebesar 0,730 (Direktorat Jenderal Pengawasan Obat
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 27
seperti lipid, klorofil, dll. Setelah didapatkan fraksi air kemudian dilakukan
ekstraksi cair menggunakan etil asetat, pada ekstraksi ini dilakukan pengulangan 3
kali yang bertujuan mengoptimalkan senyawa fenolik yang terekstraksi pada fase
etil asetat. Setelah semua fraksi etil asetal di dapatkan kemudian diuapkan pelarut
ditampung dalam cawan porselen kemudian di oven hingga bobot konstan pada
suhu 50ºC. Rendemen yang di dapat berupa ekstrak kental berwarna coklat
kehitaman.
Uji pendahuluan ini dilakukan untuk mengetahui apakah dalam fraksi etil
asetat ekstrak etanolik kulit jeruk purut terdapat kandungan senyawa fenolik serta
karbonat 1M. Pembanding yang digunakan untuk uji ini adalah asam galat yang
Adanya senyawa fenolik dalam fraksi uji akan mengubah warna larutan
menjadi biru. Perubahan warna tersebut terjadi karena oksidasi senyawa fenol
dalam fraksi uji oleh pereaksi Folin-Ciocalteu. Hasil pengujian pada fraksi etil
asetat ekstrak etanolik kulit buah jeruk menunjukkan positif terdapat kandungan
fenolik karena terbentuk warna biru, hal tersebut terjadi pula pada senyawa
metanol. Adanya aktivitas antioksidan akan mengubah warna larutan DPPH yang
semula berwarna ungu menjadi kekuningan. Hasil pengujian baik untuk senyawa
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 29
dengan kontrol berupa larutan DPPH dalam metanol yang berwarna ungu.
E. Optimasi Metode
ditentukan saat warna yang terbentuk stabil, ditandai dengan nilai absorbansi
DPPH yang telah ditambahkan senyawa uji maupun senyawa pembanding rutin
pada tiga konsentrasi berbeda (low, medium, dan high). Larutan divorteks dahulu
spektrofotometer visibel pada panjang gelombang teoritis dari DPPH yaitu 517
otomatis.
Penentuan OT Rutin
1
0,8
absorbansi
0,6
12,25 µg/mL
0,4
26,25 µg/mL
0,2 40,25 µg/mL
0
0 20 40 60 80
waktu (t)
adalah 35 menit, ditandai dengan nilai absorbansi yang tetap (gambar 3).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 31
penentuan OT sampel
0,8
0,6
absorbansi
0,4
300
0,2
600
0
1500
0 20 40 60 80
waktu (menit)
Operating time (OT) yang diperoleh untuk larutan uji adalah 35 menit,
molybdenum blue yang terbentuk oleh reaksi antara senyawa fenolik, yaitu asam
OT fenolik sampel
0,32
Absorbansi
0,3
0,28
0,26
300
0,24
0 20 40 60 80
waktu (menit)
Operating Time (OT) yang diperoleh untuk larutan asam galat adalah 30
Foo, 2000; Zhu et al., 2002) bahwa panjang gelombang serapan maksimum DPPH
yaitu pada λ 517 nm, tetapi tetap perlu untuk dilakukan penentuan dikarenakan
larutan DPPH dalam pelarut metanol pada tiga konsentrasi, setelah sebelumnya
515,7 nm. Selisih panjang gelombang ini dengan panjang gelombang maksimum
teoritis sebesar 1,3 nm, selisih nilai ini masih memenuhi selisih yang
diperbolehkan dalam Farmakope Indonesia Edisi IV, yaitu kurang dari 2 nm.
Karena hal diatas, panjang gelombang maksimum yang diperoleh dapat digunakan
dalam penelitian.
pengujian kandungan fenolik total. Scanning dilakukan pada tiga seri konsentrasi
asam galat (low, medium, dan high) pada panjang gelombang 600-800 nm. Dari
kandungan fenolik total adalah 750 nm. Hasil tersebut sesuai dengan panjang
gelombang maksimum teoritis dari kompleks molybdenum blue, yaitu 750 nm.
diperoleh serapan optimum dari suatu senyawa yang diukur. Selain itu, panjang
pada struktur senyawa melainkan pada gugus yang mengabsorbsi radiasi sinar
UV-Vis, sehingga jika ada dua senyawa dengan spektra UV-Vis yang sama,
belum tentu keduanya adalah senyawa yang sama. Hal inilah yang menyebabkan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 34
kualitatif.
analisis yang tinggi. Selain itu, bila dilakukan pengukuran pada panjang
Suharman,1995).
Validasi metode analisis perlu dilakukan baik untuk uji aktivitas antioksidan
dengan metode DPPH maupun penetapan kandungan fenolik total dengan metode
spesifisitas pengukuran.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 35
Dilihat dari data persamaan regresi linear seri baku rutin yang di atas,
digunakan untuk menghitung nilai dan presisi (Coefficient of variation) dari rutin.
Dipilih persamaan tersebut karena nilai r dari replikasi menghasilkan nilai yang
Tabel II. Hasil pengukuran absorbansi seri fraksi etil asetat ekstrak etanol
kulit buah jeruk purut yang direaksikan dengan DPPH
Berdasarkan tabel II dari tiga replikasi fraksi etil asetat ekstrak etanol
kulit buah jeruk purut yang dilakukan dipilih persamaan replikasi tiga, yaitu y =
menghitung coefficient of variation (CV) untuk fraksi etil asetat ekstrak etanol
1. Presisi
kali (minimal 3) terhadap sampel yang dianalisis dengan metode yang digunakan.
Persyaratan nilai % CV yang baik untuk bahan p.a pada konsentrasi sekitar 10
ppm adalah < 5% sedangkan nilai %CV yang baik untuk bahan alam < 15 %
(Harmita, 2004).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 37
Rerata
Konsentrasi konsentrasi Rerata
SD % CV
µg/2ml µg/2ml %IC
Berdasarkan hasil yang diperoleh yang ditunjukkan pada (tabel III), Nilai
ini masih masuk dalam persyaratan % CV menurut Harmita (2004), di mana %CV
untuk lima konsentrasi sampel uji yang digunakan. Nilai ini masih masuk dalam
5%
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 38
2. Linearitas
Linearitas pada suatu metode analisis dari suatu prosedur suatu analisis
biasanya dinyatakan dalam istilah variansi sekitar arah garis regresi yang dihitung
berdasarkan persamaan data yang diperoleh dari hasil uji analit dalam sampel
korelasi (r). Dalam penentuan kurva kalibrasi yang baik, konsentrasi minimal
terdiri dari lima konsentrasi dengan jarak antara 50-150%, sedangkan untuk
koefisien korelasi adalah 0,995 ataupun diharapkan lebih dari nilai tersebut (Chan,
validasi metode analisis rutin, didapatkan persamaan regresi linear untuk replikasi
satu y = 1,5296x + 14,693; replikasi dua y = 1,7328x + 7,8707 ; dan replikasi tiga
y = 1,7697x + 5,8873. Dari tiga hasil tersebut nilai r yang dihasilkan masih
korelasi linearitas yang baik minimal r = 0,995. Hal ini menunjukkan bahwa
metode yang digunakan dalam analisis rutin mempunyai linearitas yang baik.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 40
Tabel VI. Hasil aktivitas antioksidan fraksi etil asetat ekstrak etanol dengan
metode DPPH
y = 0,043x + 8,478
60
r=0,9972
40
20
0
0 500 1000 1500 2000
konsentrasi
Hasil dari persamaan regresi linier hasil dari tiga replikasi fraksi etil
asetat ekstrak yang ditunjukan pada (tabel VI), di dapatkan persamaan regresi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 41
Tiga hasil ini masih diatas nilai koefisien korelasi linearitas minimal menurut
Chan, et al. (2005), yaitu r = 0,995. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan metode
ini memiliki linieritas yang baik untuk menganalisis fraksi etil asetat ekstrak kulit
3. Spesifitas
mengukur senyawa tertentu saja secara cermat dan seksama dengan adanya
komponen lain yang mungkin ada dalam matriks sampel (Harmita, 2004). Dalam
rutin dan fraksi etil asetat sampel uji, spesifikasi metode dapat dilihat dengan
tidak adanya serapan dari sampel sebelum ditambah DPPH pada panjang
gelombang pengukuran yang digunakan, yaitu 515,7 nm. Dari hasil spektra
terlihat bahwa larutan rutin, larutan uji fraksi etil asetat ekstrak etanol kulit buah
jeruk purut dan pelarut metanol tidak menunjukkan adanya gangguan berarti
terhadap absorbansi DPPH hasil reaksi, dengan demikian dapat dikatakan metode
metode penangkapan radikal bebas DPPH oleh rutin dan fraksi etil asetat ekstrak
etanol kulit buah jeruk purut sebagai antioksidan terbukti sudah baik dalam,
presisi, spesifisitas dan linearitas sehingga hasil yang diperoleh dapat dipercaya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 42
metode DPPH. Metode ini menggunakan senyawa radikal bebas, yaitu (DPPH)
karena terdapat elektron yang tidak berpasangan pada strukturnya sehingga dapat
absorbansi larutan DPPH. Dalam uji ini, rutin akan mereduksi radikal DPPH
bereaksinya molekul radikal DPPH dengan satu atom hidrogen yang dilepaskan
komponen bahan uji sehingga terbentuk senyawa 1,1 difenil-2 pikrilhidrazil yang
yang tidak bereaksi dengan bahan uji atau DPPH yang masih tersisa dalam
penangkap radikal bebas dalam larutan, maka absorbansi larutan akan berkurang.
Hal ini berarti bahwa aktivitas penangkapan radikal bebasnya semakin meningkat.
dengan IC50. Nilai IC50 diperoleh dari persamaan regresi linier yang menyatakan
yang dimilikinya. Semakin kecil nilai IC50, maka semakin aktif suatu ekstrak
antioksidan fraksi etil asetat ekstrak etanolik kulit buah jeruk purut ini karena
Tabel VII. Hasil perhitungan IC50 rutin dan fraksi etil asetat ekstrak etanol
kulit buah jeruk purut
IC50 (µg/2mL)
Rata-rata
Bahan Uji Replikasi Replikasi Replikasi SD % CV
(µg/2mL)
1 2 3
rutin
23,08 24,31 24,93 24,11 0,94 0,882
Dari analisis regresi linier diperoleh nilai IC50 rata-rata rutin sebesar
24,108μg/mL. Hal ini berarti untuk menangkap radikal bebas sebesar 50%
Aktivitas antioksidan fraksi etil asetat ekstrak etanolik kulit buah jeruk
persamaan regresi linier antara konsentrasi asam galat dengan absorbansi yang
didapat. Dari ketiga persamaan tersebut dipilih persamaan dengan nilai linearitas
(r) yang paling baik untuk menghitung konsentrasi terukur rutin dan juga larutan
uji sehingga %CV dapat dihitung. Persamaan regresi linear yang paling baik yaitu,
0,4
0,2
0
0 50 100 150 200
Konsentrasi
1. Presisi
Presisi dinyatakan dengan nilai %CV. Persyaratan nilai %CV yang baik
untuk bahan p.a pada konsentrasi sekitar 150 ppm adalah < 5%. Berdasarkan nilai
%CV dari data hubungan antara konsentrasi asam galat dengan absorbansi
diperoleh nilai %CV asam galat berada dalam rentang dengan demikian asam
galat memiliki %CV yang baik karena memenuhi persyaratan yang ditetapkan
2. Linearitas
Persyaratan data linieritas yang bisa diterima jika memenuhi nilai koefisien
korelasi (r) > 0,999 (Mulja dan Hanwar, 2003). Metode ini memiliki linearitas
Asam galat
3. Spesifitas
tertentu saja secara cermat dan seksama dengan adanya komponen lain yang
mungkin ada dalam matriks sampel (Harmita, 2004). Dari hasil spektra terlihat
bahwa larutan asam galat, larutan uji fraksi etil asetat ekstrak etanol kulit buah
jeruk purut, dan pelarut metanol tidak menunjukkan adanya gangguan berarti
peran penting dalam mengurangi resiko penyakit jantung koroner, kanker dan
beberapa penyakit lain yang disebabkan oleh radikal bebas (Makris, 2003). Oleh
karena itu, pada penelitian ini juga dilakukan penetapan kandungan fenolik total
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 48
untuk mengetahui hubungan antara aktivitas antioksidan fraksi etil asetat ekstrak
etanol kulit buah jeruk dengan kandungan fenolik totalnya. Prinsip dari metode
biru. Warna biru yang terbentuk akan semakin pekat setara dengan konsentrasi ion
fenolik yang terbentuk, artinya semakin besar konsentrasi senyawa fenol maka
semakin banyak ion fenolik yang akan mereduksi asam heteropoli sehingga warna
adalah adanya oksidasi senyawa fenol dalam suasana basa oleh pereaksi Folin-
Ciocalteu menghasilkan senyawa yang berwarna. Fenol dalam suasana basa akan
berubah menjadi ion fenolat yang bersifat lebih reaktif sehingga lebih mudah
Gambar 12. Oksidasi asam galat dalam suasana basa (Oliveira et al.,2009b)
al.,2009b)
dari gugus fenol sampel dan air (tereduksi), sedangkan gugus fenol akan
menjadi encer dengan adanya asam fosfat pada pereaksi Folin-Ciocalteu, sehingga
Tabel XI. Hasil penentuan jumlah fenolik total fraksi etil asetat ekstrak
etanol kulit buah jeruk purut
Kandungan rata-rata
Sampel SD %CV
fenolik total mg mg
Replikasi 1 419,33
Replikasi 2 416,67 417,33 1,76 0,42
Replikasi 3 416,00
pada sampel sebesar 417,33 ± 1,76 mg ekivalen asam galat per gram fraksi etil
Dari hasil uji aktivitas antioksidan fraksi etil asetat ekstrak etanolik kulit
buah jeruk purut, dapat dilakukan analisis statistik untuk mengetahui apakah ada
perbedaan signifikan antara aktivitas antioksidan yang dimiliki oleh fraksi uji
value = 0,6361 untuk sampel sebesar p-value = 0,2429. Jadi, data uji aktivitas
Uji variansi data yang digunakan pada uji statistik adalah uji F- 2 varian
karena pada uji ini untuk melihat homogenitas dari 2 kelompok data. Hasil pada
Alasan pemilihan uji ini karena tujuannya untuk mengetahui perbedaan antara dua
sampel yang tidak saling berhubungan, yaitu rutin dan fraksi etil asetat. Uji ini
digunakan untuk mengetahui apakah aktivitas antioksidan yang dimiliki oleh rutin
Hnull : Aktivitas antioksidan rutin tidak lebih besar dibandingkan fraksi uji.
0,000151 antara rutin dengan fraksi etil asetat. Bila dibandingkan dengan nilai
signifikansi yang ditentukan, yaitu 0,05 maka Hnull ditolak karena nilai
ditentukan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa rutin memiliki aktivitas
BAB V
A. Kesimpulan
1. Kandungan fenolik total per gram fraksi etil asetat ekstrak etanol kulit buah
jeruk purut yang dinyatakan dengan massa ekivalen asam galat sebesar
(417,33 ± 1,76).
2. Nilai aktivitas antioksidan fraksi etil asetat ekstrak kulit buah jeruk purut
B. Saran
yang lain.
54
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 55
DAFTAR PUSTAKA
Chan, Chung Chow, Lam, Herman, Lee, and Y.C., Zhang, Xue-Ming, 2004,
Analtytical Method Validation and Instrument Performance Verification,
John Wiley and Sons, Inc., New Jersey.
Citrus Variety Collection, University of California Riverside
http://www.citrusvariety.ucr.edu/citrus/hystrix_2454.html review diakses
pada tanggal 6, Mei 2013.
Davidek, 1997, in Macek, K., 1972, Pharmaceutical Ahallications of Thin Layer
Chromatography, Elseiver Publishing Company, Amsterdam, London,
New York, pp. 569, 608-611.
Dinis, T.C., Maderia, V.M., dan Almeida, L.M., 1994, Action of Phenolic
Derivates (Acetoaminophen, Salycilate and 5-Aminosalycilate) as
Inhibitors of Membrane Lipid Peroxidation and as Peroxyl Radical
Scavengers, ABB, 315, 161–169.
Dos Santos, S.X., Mazo, L.H., dan Cavalheiro, E.T.G., 2008, The Use of a
Graphite-Silicone Rubber Composite Electrode in the Determination of
Rutin in Pharmaceutical Formulation, J. Braz. Chem. Soc., 19(8), 1603.
Gulcin, I., Uguz, M.T., Oktay, M., Beydemir, S., dan Kufrevioglu, O.I., 2004,
Evaluation of the Antioxidant and Antimicrobial Activities of Clary Sage
(Salvia sclarea L.), Turk. J. Agric. For., 28, 25-33.
Huang, D., Ou, B., dan Prior, R.L., 2005, The Chemistry Behind
AntioxidantCapacity Assays, J. Agric. Food Chem., 53, 1841-1856.
Jacob, R., S. Hasegawa, and G. Manners. 2000. The Potential of Citrus Limonoids
as Anticancer Agents. Perishables Handling Quaterly Issue No.102.
Koleva I, van Beek T, Linnssen JPH, de Groot A, Evstarieva LN. 2002. Screening
of plant extracts for antioxidant activity: a comparative study on three
testing methods: Phytochem Anal 13: 494-500.
Miller, R. dan Miller, S., 2003, Tulsi Queen of Herbs, The Green Isle Enterprise,
1-2.
Molyneux, P., 2004, The Use of The Stable Free Radical Diphenylpicrylhydrazyl
(DPPH) for Estimating Antioxidant Activity, Songklanakarin J. Sci.
Technol., 26(2), 211-219.
Oliveira, A.C.; Valentim, I.B.; Silva, C.A.; Bechara, E.J.H.; Barros, M.P.; Mano,
C.M.; Goulart,M.O.F. (2009a). Total phenolic content and free radical
scavenging activities ofmethanolic extract powders of tropical fruit
residues. Food Chemistry, Vol.115, No.2,(July 2009), pp. 469-475, ISSN
0308-8146.
Oliveira, A.C.; Valentim, I.B.; Goulart, M.O.F.; Silva, C.A.; Bechara, E.J.H.;
Trevisan, M.T.S. (2009). Fontes vegetais naturais de antioxidantes.
Química Nova, Vol.32, No.3, (April 2009), pp. 689-702, ISSN 0100-
4042.
Paulose, S.M. 2005. Isolation and Effect of Citrus Limonoids on Cytochrome 450
inhibition, Apoptotic Induction and Citotoxicity on Human Cancer Cells.
Dissertation. Texas A and M University. 112 pp.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 57
Palmer, D.M., dan Kitchin, JS., 2010, Oxidative Damage, Skin Aging,
Antioxidants and a Novel Antioxidant Rating System,
http://findarticles.com/p/ articles/mi_m0PDG/, diakses tanggal 14
September 2010.
Shivaprasad, H.N., Mohan, S., Kharya, M.D., Shiradkar, M.R., dan Lakshman, K.,
2005, In-Vitro Models for Antioxidant Activity Evaluation: a Review
http://www.pharmainfo.net/reviews/vitro-models-antioxidant-
activityevaluation- review, diakses tanggal 14 September 2010.
Singleton, V.L. and Rossi, J.A., 1965, Colorimetry of Total Phenolic with
Phosphomolybdic-Phosphotungstic Acid Reagent, Am. J. Enol. Vitic, pp.
16, 147.
Spiegel-roy, P. and E. E. Goldschmidt. 1996. Biology of Citrus. Cambrdige
University Press, UK. 230 pp.
Veeru, P., Kishor, M.P., dan Meenakshi, M., 2009, Screening of Medicinal Plant
Extracts for Antioxidant Activity, JMR, 3(8), 608-612.
Winarsi, W., 2007, Antioksidan Alami dan Radikal Bebas, Penerbit Kanisius,
Yogyakarta, pp. 13-15, 77-81.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 58
LAMPIRAN
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 59
LAMPIRAN
Lampiran 3. Bobot fraksi etil asetat ekstrak etanol kulit jeruk purut
32,30 𝑔𝑟𝑎𝑚
: 1000 𝑔𝑟𝑎𝑚 x 100%
: 3,230 % b/b
1,61 𝑔𝑟𝑎𝑚
: 1000 𝑔𝑟𝑎𝑚 x100%
: 0,161 % b/b
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 61
1. DPPH
2. Rutin
1. DPPH
Replikasi 1
BM = 394,32
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 4,0 𝑚𝑔
Mol = = 394 ,32 = 0,0101 mmol
𝐵𝑀
2. Rutin
2,5 𝑚𝑔
Konsentrasi larutan stok rutin = = 250 µg/ml
10 𝑚𝑙
V1 x C1 = V2 x C2
0,49 ml x 250μg/ml = 10 x C2
C2 = 12,25 μg/ml
3. Sampel
30,2 𝑚𝑔
Konsentrasi larutan stok rutin = = 3020 µg/ml
10 𝑚𝑙
V1 x C1 = V2 x C2
C2 = 302 μg/ml
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 63
1. Penentuan λmaks
a. Scanning DPPH
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 64
b. Scanning DPPH
c. Scanning DPPH
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 65
b. Operating time fraksi etil asetat ekstrak etanol kulit jeruk purut
1. Rutin
0,882−0,650
% IC = x 100 % = 26, 30 %
0,882
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 68
Lampiran 8. Perhitungan nilai IC50 rutin dan Fraksi etil asetat ekstrak etanol
x = konsentrasi (μg/ml)
y = 1,5296x + 14,693
50 = 1,5296x + 14,693
x = 23,08 μg/ml
y = 0,0433x + 8,478
50 = 0,0433x + 8,478
x = 965,70 mg/ml
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 69
1. Asam galat
2. Penentuan λmaks
kandungan rata-rata
fenolik (mg SD (mg
total (mg ekivalen ekivalen
kandungan ekivalen asam asam
fenolik asam galat galat galat
konsentrasi total per g per g per g
sampel (µg/mL) absorbansi (µg/mL) fraksi) fraksi) fraksi)
Replikasi 1
Absorbansi sampel = 0,578
y = 0,005x – 0,051
0,578 = 0,005x – 0,051
0,578 +0,051
x= = 125,8 µg/mL
0,005
v 100 mL
Kandungan fenolik total = x . m = 0,1258 mg/mL. = 419,33 mg
0,03 g
Replikasi 2
Absorbansi sampel = 0,574
y = 0,005x – 0,051
0,574 = 0,005x – 0,051
0,574 +0,051
x= = 125 µg/mL
0,005
v 100 mL
Kandungan fenolik total = x . m = 0,125 mg/mL. = 416,67 mg
0,03 g
Replikasi 2
1. Scanning metanol
400-600 nm
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 75
600-800 nm
3. Scanning rutin
400-600 nm
600-800 nm
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 78
BIOGRAFI PENULIS