TENTANG
PANDUAN METODE PEMBERIAN INSTRUKSI
DI RUMAH SAKIT KHUSUS TELINGA HIDUNG TENGGOROK – BEDAH
KEPALA LEHER PROKLAMASI BUMI SERPONG DAMAI
MEMUTUSKAN
Menataapkan KEPUTUSAN DIREKTUR TENTANG PANDUAN
: METODE PEMBERIAN INSTRUKSI DI RUMAH SAKIT
KHUSUS TELINGA HIDUNG TENGGOROK – BEDAH
KEPALA LEHER PROKLAMASI BUMI SERPONG DAMAI
KESATU : Memberlakukan Panduan Metode Pemberian Instruksi di
Rumah Sakit Khusus Telinga Hidung Tenggorok – Bedah
Kepala Leher Proklamasi Bumi Serpong Damai
KEDUA : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. Apabila
dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan
ini akan diadakan perubahan dan perbaikan sebagaimana
mestinya.
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat
dan anugerah yang telah diberikan kepada penyusun, sehingga Panduan Metode
Pemberian Instruksi Rumah Sakit Khusus Telinga Hidung Tenggorok – Bedah
Kepala Leher Proklamas Bumi Serpong Damai ini dapat disusun.
Panduan ini merupakan panduan kerja bagi semua pihak dalam memberikan
pelayanan pasien Rumah Sakit Khusus Telinga Hidung Tenggorok – Bedah Kepala
Leher Proklamas Bumi Serpong Damai. Dalam panduan ini diuraikan tentang
pengertian, ruang lingkup, tata laksana dan pendokumentasian terkait Metode
Pemberian Instruksi di Rumah Sakit Khusus Telinga Hidung Tenggorok – Bedah
Kepala Leher Proklamas Bumi Serpong Damai.
Akhir kata, penyusun menyampaikan terima kasih atas bantuan dari semua
pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan panduan ini.
Tangerang Selatan,
Penyusun
BAB I
DFINISI
1. Semua pemberian instruksi adalah tanggung jawab DPJP atau dokter jaga jika
dalam keadaan darurat.
2. Setiap pemberian instruksi atau resep obat harus dilakukan secara tertulis,
kecuali dalam keadaan gawat darurat dapat diberikan instruksi kepada perawat
atau dokter jaga melalui telepon.
3. Untuk pasien baru yang belum diperiksa sendiri oleh DPJP, maka pemberian
instruksi melalui telepon hanya boleh diberikan kepada dokter jaga yang
memeriksa pasien tersebut.
4. Dokter jaga atau perawat yang menerima instruksi tersebut akan menuliskan
dan membacakan ulang untuk konfirmasi.
5. Catatan instruksi tersebut pada lembar Catatan Perkembangan Pasien
Terintegrasi (CPPT) dalam bentuk SBAR ;
a. Situation : Bagaimana situasi yang akan dibicarakan/ dilaporkan?
- Mengidentifikasi nama diri petugas dan pasien
- Diagnosa medis
- Apa yang terjadi dengan pasien
b. Background :Apa latar belakang informasi klinis yang berhubungan
dengan situasi?
- Obat saat ini dan alergi
- Tanda-tanda vital terbaru
- Hasil laboratorium : tanggal dan waktu tes dilakukan dan hasil
tersebelumnya untuk perbandingan
c. Assessment: berbagai hasil penilaian klinis perawat
- Riwayat medis
- Temuan klinis terbaru
d. Recommendation : apa yang perawat ingin kan terjadi dan kapan?
- Apa temuan klinis?
- Apa analisis dan pertimbangan perawat?
- Apakah masalah ini parah atau mengancam kehidupan?
- Apa tindakan / rekomendasi yang diperlukan untuk memperbaiki
masalah?
- Apa solusi yang bisa perawat tawarkan kepada dokter?
- Apa yang perawat butuhkan dari dokter untuk memperbaiki kondisi
pasien?
- Kapan waktu yang perawat harapkan tindakan ini terjadi
- SBAR harus diparaf oleh DPJP pada keesokan harinya.
BAB IV
DOKUMENTASI