Waste Heat Boiler PDF
Waste Heat Boiler PDF
BAB I
PENDAHULUAN
1
Menghitung Efisiensi Waste Heat Boiler 2003-U 2010
di jalan Jendral Achmad Yani, Desa Dawuhan Cikampek Kabupaten Karawang Jawa
Barat.
Sebagai hasil Tender Internasional terbatas yang diadakan pada tanggal 30 Mei
1975, Pemerintah telah memilih kontraktor untuk melaksanakan proyek pabrik pupuk di
Jawa Barat. Kontraktor asing tersebut yaitu:
1. Kellog Overseas Coorperation dari USA dengan tugas-tugas engineering,
design, procurement, konstruksi pabrik ammonia dan utilitas serta konsultasi start
up.
2. Toyo engineering coorperation dari Jepang dengan tugas-tugas engineering,
procurement, dan konsultasi pabrik urea. Pabrik ini mulai dibangun pada bulan
Juli 1976 hingga selesai awal November 1978.
Pada tanggal 7 November 1978 pabrik Pupuk Kujang mulai berproduksi dengan
kapasitas terpasang sebagai berikut :
1. Pabrik Ammonia 1000 ton / hari atau 330.000 ton / tahun.
2. Pabrik Urea 1725 ton / hari atau 570.000 ton / tahun.
3. Hasil samping sekitar 30 ton ammonia cair / hari.
Akhirnya, pada tanggal 12 Desember 1978 Presiden Soeharto berkenan
meresmikan pengoperasian pabrik, dan mulai tanggal 1 April 1979, PT. Pupuk Kujang
(Persero) mulai resmi beroperasi secara komersial.
2
Menghitung Efisiensi Waste Heat Boiler 2003-U 2010
1. Dewan Direksi
2. General Manager
3. Manager
4. Superintendent
5. Supervisor
Dewan Direksi dipimpin oleh Direktur Utama. Yang dibantu oleh tiga orang
direktur yang terdiri dari:
1. Direktur Produksi
2. Direktur Komersial
3
Menghitung Efisiensi Waste Heat Boiler 2003-U 2010
4
Menghitung Efisiensi Waste Heat Boiler 2003-U 2010
5
Menghitung Efisiensi Waste Heat Boiler 2003-U 2010
1. Sebagai salah satu syarat menyelesaikan mata kuliah pada semester 5 yaitu
mata kuliah Kerja Praktek
Untuk itu Penulis memilih objek kerja praktik dengan judul Menghitung Efisiensi
Waste Heat Boiler 2003-U di PT Pupuk Kujang
2. Tempat penelitian Kerja Praktek adalah PT Pupuk Kujang dinas Utilitas 1-A
Dari laporan Kerja Praktek ini diperlukan data dan informasi yang lengkap, objektif,
sahih, dan dapat dipertanggung jawabkan agar dapat diolah dan disajikan menjadi
gambaran dan pandangan yang benar. Untuk mengolah data empiris dengan analisis kritis
– komparatif, diperlukan juga data teoritik yang benar-benar menjadi tolak ukur. Maka dari
itu, agar data empiris dan data teoritik yang diperlukan untuk penyusunan laporan ini dapat
terkumpul, penulis telah menggunakan metode-metode pengumpulan data yang berupa :
1. Studi Lapangan
Teknik pengumpulan data dengan cara mengevaluasi keadaan yang terjadi langsung
di tempat penelitian melalui :
• Wawancara
Data-data diperoleh dengan cara tanya jawab secara langsung dengan pejabat serta
karyawan yang berwenang, mengenai masalah yang dibutuhkan dalam penyusunan laporan
praktek kerja lapangan.
• Observasi
Pengumpulan data diperoleh langsung dari track record alat perusahaan tempat
penulis melakukan penelitian.
2. Studi Literatur
Teknik Pengumpulan Data yang bersumber dari buku-buku serta catatan selama
perkuliahan, data tersebut diambil berdasarkan kaitan topik yang Penulis buat.
7
Menghitung Efisiensi Waste Heat Boiler 2003-U 2010
BAB II
DASAR TEORI
BOILER
2.1 Pengertian Boiler
Boiler atau ketel uap adalah suatu alat konversi energi kimia dari bahan bakar
menjadi energi termal/panas yang ditransfer kepada fluida kerja yaitu air, dalam bejana
yang tertutup rapat. Boiler terdiri dari peralatan penyaluran udara, sistem penyaluran bahan
bakar, sistem suplai air, drum uap dan pipa-pipa. Boiler harus dibuat dengan konstruksi
yang kuat agar dapat menahan tekanan operasi secara konstan, berubah-ubah atau pada
perubahan keadaan yang tiba-tiba.
Boiler mempunyai dua bagian penting yaitu:
1. Tungku (burner) adalah bagian yang berfungsi untuk menghasilkan panas
dengan cara membakar bahan bakar.
2. Evaporator, superheater, dan ekonomiser adalah alat yang berfungsi untuk
mentransfer panas dari tungku ke dalam suatu boiler.
8
Menghitung Efisiensi Waste Heat Boiler 2003-U 2010
9
Menghitung Efisiensi Waste Heat Boiler 2003-U 2010
Ada beberapa keuntungan yang didapat dari disain boiler pipa air, yaitu:
• Dapat bekerja pada tekanan tinggi.
• Dapat memproduksi uap dengan cepat, karena sirkulasi fluida yang cepat.
• Dapat memperbanyak kapasitas uap dengan cara memperbanyak pipa tanpa
mengubah diameter tabung, ini merupakan keuntungan terbesar boiler jenis pipa air
yang tidak bisa didapat dari boiler jenis pipa api.
2.3 Termodinamika
Termodinamika adalah salah satu bidang terpenting dalam ilmu pengetahuan
kerekayasaan yang membahas hubungan antara energi panas dengan bentuk-bentuk energi
lainnya. Termodinamika memusatkan perhatian kepada faham tentang energi, gagasan
bahwa “energi itu kekal” adalah hukum termodinamika yang pertama. Hukum
termodinamika pertama menyatakan bahwa “energi tidak dapat diciptakan dan
dihilangkan, tetapi dapat dirubah dari satu bentuk menjadi bentuk yang lain”, dimana
energi yang masuk sama dengan energi yang keluar.
10
Menghitung Efisiensi Waste Heat Boiler 2003-U 2010
11
Menghitung Efisiensi Waste Heat Boiler 2003-U 2010
Air yang berada di dalam piston tersebut, jika terus diberi panas hingga
temperaturnya naik hingga 100OC akan mengakibatkan cairan tersebut menguap
(gambar 2.5), yang berarti terjadi proses perubahan fase dari cair ke uap. Cairan yang
siap menguap ini disebut cairan jenuh.
P = 1 atm
T = 100OC
P = 1 atm
P = 1 atm
T = 40 oC
T = 20 oC
Gambar 2.3 Cairan terkompresi Gambar 2.4 Cairan terkompresi- Gambar 2.5 Cairan jenuh
suhu dinaikan
12
Menghitung Efisiensi Waste Heat Boiler 2003-U 2010
Uap
Uap
Cair jenuh
T
Keterangan:
•5 Cairan terkompresi
Cairan jenuh
Uap campuran
•2 •3 •4 Uap jenuh
Uap kering
•1
v
Gambar 2.8 Grafik proses perubahan fase uap T-v
13
Menghitung Efisiensi Waste Heat Boiler 2003-U 2010
berlebih dari pada untuk reaksi kimia, tetapi bila terlalu berlebihan mka sebagian panas
akan akan terpakai untuk memanaskan kelebihan udara tersebut akhirnya malah terbuang.
Untuk mengetahui apakah pembakaran berjalan secara baik atau tidak, maka gas
asap yang keluar dari ketel harus dianalisa baik dengan alat pengukur maupun
laboratorium dengan indikasi oksigen terbuang.
14
Menghitung Efisiensi Waste Heat Boiler 2003-U 2010
Dimana :
QBFW = mBFW x Cpair x (TBFW-T0) ............................ (2.4)
15
Menghitung Efisiensi Waste Heat Boiler 2003-U 2010
BAB III
WASTE HEAT BOILER 2003 U
Turbin gas adalah mesin yang iner mengubah energi panas menjadi energi mekanik
atau dorong. Turbin gas berfungsi sebagai penggerak mula bagi mesin – mesin yang lain.
Turbin gas yang digunakan di PT Pupuk Kujang adalah GTG 2006 J ( Gas Turbin
Generator 2006 J ). Buatan Hitachi ( Jepang ). Siklus yang digunakan Turbin Gas adalah
siklus terbuka dengan Fluida kerja adalah udara dari atmosfer.Selain itu juga turbin gas di
PT Pupuk Kujang tidak memiliki reheater, regenerator, maupun intercooler.sehingga
merupakan system turbin gas sederhana. Hal ini membuat efisiensi turbin gas di PT Pupuk
Kujang rendah.
Turbin Gas 2006 J menggunakan bahan bakar gas alam yang dipasok oleh
pertamina. Dari sumber gas alam di desa Cilamaya, Cikampek. Daya yang dihasilkan oleh
turbin digunakan sebagai alat putar untuk menggerakan generator yang berfungsi untuk
membangkitkan listrik.
Turbin gas yang terdapat di unit Ultilitas PT Pupuk Kujang IA, Berguna untuk
menyuplai listrik baik di PT Pupuk Kujang maupun KIKC ( Kawasan Industri Kujang
Cikampek ).
Generator yang digunakan di PT Pupuk Kujang sama halnya dengan turbin gas
yang dibuat oleh HITACHI ( Jepang ), sehingga turbin gas merupakan satu kesatuan
dengan generator. Generator ini memiliki kapasitas 21588 KVA, frekuensi 50 Hz, putaran
3000 rpm dan menggunakan pendingin air.
Generator merupakan alat pengkonversi energi mekanik turbin menjadi energi
listrik. Energi mekanik dari putaran poros dari turbin sebesar 5100 rpm diubah menjadi
3000 rpm pada putaran poros generator melalui gigi reduksi. Selanjutnya putaran poros
generator diubah menjadi energi listrik dengan tegangan keluaran sebesar 13.800 volt.
Adapun Komponen Gas Turbin Generator 2006 J, yaitu:
• Kompresor
Kompresor berfungsi untuk menghisap udara atmosfir dan menaikan
tekanannya sehingga dihasilkan udara dengan tekanan tinggi. Jenis kompresor
16
Menghitung Efisiensi Waste Heat Boiler 2003-U 2010
• Ruang Bakar
Ruang bakar berfungsi untuk mensuplai energi panas yang diperlukan pada
siklus turbin gas. Hal ini dilakukan dengan membakar gas alam pada udara yang
telah dimampatkan oleh kompresor, yang akan mendapatkan udara yang panas
dan kering serta bertekanan tinggi
Ruang bakar turbin gas di PT Pupuk Kujang memiliki 10 buah ruang bakar
dengan dua buah flame detector yang menggunakan ultra violet sebagai
sensornya. Untuk tiap buah ruang bakar terdapat satu buah fuel nozzle.
Proses pembakaran pada ruang bakar dijelaskan sebagai berikut :
Bahan bakar dari tangki bahan bakar disalurkan ke ruang bakar dengan melewati
pipa bahan bakar dan fuel nozzle, pada fuel nozzle itu bahan bakar dikabutkan dan
disemprotkan ke ruang bakar. Udara yang bertekanan dan bersuhu tinggi dari
kompressor akan masuk ke ruang bakar dan dicampur dengan bahan bakar yang
disemprotkan dari fuel nozzle kemudian akan terjadi pembakaran yang
berlangsung pada tekanan konstan. Untuk penyalaan api pada ruang bakar satu
dan dilakukan dengan busi.sedangkan untuk ruang bakar lainnya api dilewatkan
melalui crossfire tube. Untuk flame detector dipasang pada ruang bakar nomor
tujuh dan delapan.
Ruang pembakaran terdiri atas nozzle ( sebagai pengabut bahan bakar ),
flame detector ( untuk mengetahui apakah api sudah menyala atau tidak ), spark
ignation ( sebagai alat penyala api ), transition piece ( sebagai alat penyalur gas
panas hasil pembakaran ke nosel turbin ), crosfire tube ( pipa penghubung untuk
menghantarkan api dari satu ruang bakar ke ruang bakar lain ).
Ruang bakar dari turbin gas merupakan dua tabung konsentris yang
membentuk dua ruang.tabung luar berupa combustion chamber. Tabung dalam
sering disebut sebagai Combustion linear. Adanya lubang – lubang pada
combustion linear maka kedua ruang yang terjadi saling berhubungan.
17
Menghitung Efisiensi Waste Heat Boiler 2003-U 2010
• Turbin
Turbin digunakan untuk mengubah energi kinetik gas panas hasil
pembakaran di ruang bakar menjadi energi mekanik yang berupa putaran poros
dan turbin.
Turbin yang digunakan adalah jenis turbin impuls berporos tunggal ( single
shaft ), mempunyai dua tingkat sudu turbin dengan putaran 5100 rpm. Sedangkan
trip terjadi pada saat putaran mencapai 5610 rpm dan kecepatan minimum operasi
adalah 3890 rpm.
Ada dua bagian utama pada turbin, yaitu sudu tetap ( nozzle ) dan sudu
gerak ( bucket ). Sudu tetap ( nozzle ) didesain dengan rongga menyempit yang
berfungsi untuk mengarahkan dan menaikan kecepatan aliran gas panas hasil
pembakaran. Sedangkan sudu gerak ( bucket ) merupakan bagian roda turbin yang
tersusun melingkar dan berfungsi untuk mengubah energi kinetik gas panas
menjadi energy mekanik poros turbin.
• Generator
Generator yang digunakan di PT Pupuk Kujang sama halnya dengan turbin
gas yang dibuat oleh HITACHI ( Jepang ), sehingga turbin gas merupakan satu
kesatuan dengan generator. Generator ini memiliki kapasitas 21588 KVA,
frekuensi 50 Hz, putaran 3000 rpm dan menggunakan pendingin air.
Generator merupakan alat pengkonversi energi mekanik turbin menjadi energi
listrik. Energi mekanik dari putaran poros dari turbin sebesar 5100 rpm diubah
menjadi 3000 rpm pada putaran poros generator melalui gigi reduksi. Selanjutnya
putaran poros generator diubah menjadi energi listrik dengan tegangan keluaran
sebesar 13.800 volt.
• Sistem Udara
Udara dialirkan ke mesin melewati saluran yang mempunyai air silencer
( peredam udara ) dan penyaringan debu. Udara memasuki saluran udara utama
dari samping dengan terlebih dahulu melewati penyaring kotoran. Dalam saluran
utama masih ada penyaring udara tahap kedua. Adanya penyaring kotoran ini akan
mengurangi gangguan yang terjadi akibat kotoran yang terbawa oleh udara
kompresor yang terbawa oleh udara pada kompresor. Sedangkan air silencer
berfungsi untuk mengurangi kebisingan suara berfrekuensi tinggi yang
ditimbulkan kompresor.
19
Menghitung Efisiensi Waste Heat Boiler 2003-U 2010
Udar adigunakan turbin gas untuk proses pembakaran dan sebagai fluida
pendingin. Pendingin udara dilakukan untuk bagian ruang bakar dan bagian lain
yang berhubungan dengan panas.
• Booster Compresor
Booster Compressor berfungsi untuk membantu sistem pengabutan udara bahan
bakar sebelum ke kompresor cukup mampu untuk melakukan pengabutan sendiri.
Booster kompresor membantu pengabutan awal hingga mencapai putaran poros
sekitar 20 % dari putaran kerja kompresor.
• Sistem Bahan Bakar
Dalam sistem penyaluran bahan bakar diatur oleh sistem speedtronic. Speedtronic
control system merupakan sistem elektronik yang mengatur laju aliran bahan
bakar yang masuk ke dalam sistem turbin gas.
Komponen – komponen pada sistem bahan bakar antara lain :
• Strainer berfungsi untuk menyaring dan memisahkan kotoran – kotoran
yang terbawa di dalam ruang bakar.
• Pressure ratio valve berfungsi untuk mengatur tekanan bahan bakar yang
masuk agar tetap konstan
• Gas stop valve berfungsi untuk menutup bahan bakar yang masuk apabila
turbin berhenti atau diberhentikan.
• Gas control valve berfungsi mengatur jumlah bahan bakar yang masuk
sesuai kondisi operasi turbin
• Manifold berfungsi sebagai alat untuk menyalurkan bahan bakar ke masing
– masing ruang bakar secara merata.
• Flow meter berfungsi sebagai alat untuk mengukur laju bahan bakar
Bahan bakar turbin gas di PT Pupuk Kujang adalah gas alam dimana hasil
proses pembakaran harus bebas dari sisa – sisa bahan bakar ( abu ) yang keras
dan tidak menimbulkan korosi yang diakibatkan peristiwa kimia.
Nilai kalor bahan bakar gas alam yang masuk ke PT Pupuk Kujang adalah
1000 – 1046 BTU/SCF dengan kondisi normal gas alam pada tekanan 1 atm
dan temperature 200 C
20
Menghitung Efisiensi Waste Heat Boiler 2003-U 2010
Gambar 3.1
Skematik 2006 J
21
Menghitung Efisiensi Waste Heat Boiler 2003-U 2010
Equipment name Water tube Water tube boiler Water tube boiler
boiler
22
Menghitung Efisiensi Waste Heat Boiler 2003-U 2010
23
Menghitung Efisiensi Waste Heat Boiler 2003-U 2010
Aliran blowdown akan masuk ke blowdown flash drum dimana kotoran akan
dibuang ke waste treatment. Jika terjadi blowdown maka akan terbentuk flash steam
dengan tekanan sekitar 3,5 kg/cm2 dan temperatur antara 150-175°C.
Medium steam yang dihasilkan 90% digunakan untuk pabrik urea dan sisanya
dipakai oleh pabrik ammonia dan utility. Medium steam digunakan untuk menggerakkan
turbin uap yang dipakai untuk memutar impeller dari pompa-pompa dan kompresor.
Sedangkan Low steam digunakan untuk stripping deaerator, ammonia heater, condesat
stripper, servis steam.
a. Economizer
Gas asap ( flue gas ) yang keluar biasanya suhunya masih cukup tinggi,
bahkan lebih tinggi dari temperature air pengisi ketel. Dengan demikian
sebelum dibuang ke atmosfer, gas asap ini bisa dimanfaatkan untuk
memanaskan air pengisi ketel. Economizer pada dasarnya berbentuk pipa-pipa
yang diluarnya dialirkan gas asap dan didalamnya mengalir air pengisi ketel
yang akan dimasukkan ke dalam ketel maka sebagian panas dari gas asap
ditangkap dan bisa dimanfaatkan. Peralatan ini dapat menambah efisiensi ketel
uap secara keseluruhan, karena temperatur gas asap yang dibuang dapat ditekan
menjadi lebih rendah.
3. Superheater
Superheater atau alat pemanas lanjut adalah alat yang mengubah uap jenuh
atau basah menjadi uap panas lanjut. Uap yang keluar dari drum suatu ketel
berupa uap yang mudah mengembun, disebut uap basah. Jika uap ini akan
dipakai untuk menggerakkan turbin maka harus dipanaskan lebih lanjut dengan
tekanan tetap. Dengan pemanas ini, uap selain menjadi lebih kering juga
temperaturnya menjadi lebih tinggi temperaturnya dari temperature jenuhnya,
sehingga tak mudah mengembun. Uap yang dipanaskan seperti ini disebut uap
24
Menghitung Efisiensi Waste Heat Boiler 2003-U 2010
4. Desuperheater
5. Steam drum
6. Burner
7. By pass Stack
By pass Stack merupakan tempat pembuangan panas keluaran dari gas turbin
generator jika boiler dalam keadaan tidak bekerja.
25
Menghitung Efisiensi Waste Heat Boiler 2003-U 2010
BAB IV
PERHITUNGAN EFISIENSI WASTE HEAT BOILER 2003-U
4.1 Data Komposisi Gas Alam
Tabel 4.1.1 Data Komposisi Gas Alam Pada Tanggal 18 Agustus 2009
Komposisi Fraksi Mol LHV (kkal/Nm3) LHV x X (kkal/Nm3)
Gas Alam (X)
(%)
TOTAL 8325.23
Tabel 4.1.2 Data Komposisi Gas Alam Pada Tanggal 19 Agustus 2009
Komposisi Fraksi Mol LHV (kkal/Nm3) LHV x X (kkal/Nm3)
Gas Alam (X)
(%)
CH4 86.52 8550.7 7398.07
26
Menghitung Efisiensi Waste Heat Boiler 2003-U 2010
TOTAL 8248.56
Tabel 4.1.3 Data Komposisi Gas Alam Pada Tanggal 20 Agustus 2009
Komposisi Fraksi Mol Berat LHV LHV x X
Gas Alam (X) Molekul (kkal/Nm3) (kkal/Nm3)
(%) (BM)
CH4 86.16 16 8550.7 7366,852
C2H6 2.21 30 15217.5 336,307
C3H8 1.48 44 21784.5 322,411
i-C4H10 0.31 58 28229.4 87.516
n-C4H10 0.34 58 28318.7 96.284
i-C5H12 0.12 72 34788.0 41,746
n-C5H12 0.08 72 34874.5 27.879
TOTAL 8279,01
Tabel 4.1.4 Data Komposisi Gas Alam Pada Tanggal 21 Agustus 2009
Komposisi Fraksi Mol LHV (kkal/Nm3) LHV x X (kkal/Nm3)
Gas Alam (X)
(%)
TOTAL 8246.51
27
Menghitung Efisiensi Waste Heat Boiler 2003-U 2010
28
Menghitung Efisiensi Waste Heat Boiler 2003-U 2010
29
Menghitung Efisiensi Waste Heat Boiler 2003-U 2010
Natural
Gas
(Q1) Q3
Gas Turbine Waste Heat
Generator Boiler
Natural
Gas(Q4)
30
Menghitung Efisiensi Waste Heat Boiler 2003-U 2010
31
Menghitung Efisiensi Waste Heat Boiler 2003-U 2010
10 18.00 27 1755
11 20.00 26 1690
12 22.00 29 1885
RATA-RATA 1906,67
1 00.00 60 56 108.2
2 02.00 61,2 57 107.4
3 04.00 58,8 57,5 107,4
4 06.00 55,2 58 108,2
5 08.00 62,4 60 108
6 10.00 51,6 58,5 108
7 12.00 54 61 108
8 14.00 61,2 57 108
9 16.00 60 60 108
10 18.00 60 60 108
11 20.00 60 60 108
12 22.00 60 60 108
RATA-RATA 58,7 58,7 107.9
Dengan Feed water press (PBFW) = 58,7 kg/cm2 = 56,87 bar dan
TBFW =107,9 0C = 380,9 K diperoleh Cp air (KJ/kg.K):
(sumber : perry)
32
Menghitung Efisiensi Waste Heat Boiler 2003-U 2010
P (bar) T (0C)
100 110
50 4.218 4.233
Interpolasi I :
Interpolasi II
Interpolasi III
Maka,
33
Menghitung Efisiensi Waste Heat Boiler 2003-U 2010
= 20574420,44KJ/kg
= 4913292,99 kkal/jam
= 350,50 KJ/kg
34
Menghitung Efisiensi Waste Heat Boiler 2003-U 2010
= 158689845,6 KJ/jam
= 37902418,99 Kkal/jam
= 32989126 kkal/jam
Catatan:
Panas yang dibawa oleh arus blow down diabaikan karena massa air yang di
blowdown sangat kecil bila dibandinglan dengan massa steam yang terbentuk
η= x100%
η = Q5 / (Q3 + Q4)
= 67.8%
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisa perhitungan yang dilakukan pada Waste Heat Boiler 2003-U di PT
Pupuk Kujang maka diperoleh hasil sebagai berikut:
35
Menghitung Efisiensi Waste Heat Boiler 2003-U 2010
Boiler yang digunakan di dinas utilitas PT. Pupuk Kujang yaitu boiler jenis pipa
air/water tube boiler berbahan bakar gas alam dan exhaust temperatur gas turbin generator.
Kualitas dan banyaknya uap yang dihasilkan sangat bergantung pada kualitas dan kuantitas
air yang digunakan. Sedangkan tekanan yang dihasilkan dipengaruhi oleh panas yang
dihasilkan oleh burner/tungku dan jumlah bahan bakar yang digunakan untuk
burner/tungku.
Unjuk kerja boiler ditentukan oleh efisiensi pembentukan uap terhadap jumlah
energi yang dipakai untuk pembakaran. Efisiensi boiler pada selang waktu empat hari
didapat efisiensi rata-rata sebesar 67.16%. Hal ini mungkin dikarenakan oleh :
1. Adanya kerak pada pipa-pipa air di dalam boiler, yang dapat menyebabkan
terhambatnya proses perpindahan panas dari api/gas panas kepada air yang ada di
dalam pipa air.
2. Boiler yang sudah tidak terisolasi dengan baik.
36
Menghitung Efisiensi Waste Heat Boiler 2003-U 2010
3. Variasi komposisi dari gas alam dan temperatur exhaust Gas Turbin
Generator yang akan mempengaruhi efisiensi thermal dari boiler.
5.2 Saran
Penulis menemukan beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum pelaksanaan
kerja praktik dan selama pelaksanaan kerja praktik, antara lain :
1) Pemeliharaan pada setiap komponen dan pengaturan beban keluaran Gas Turbin
Generator harus diperhatikan sebaik mungkin, karena exhaust dari gas turbin
generator sangat mempengaruhi banyak tidaknya gas alam yang harus dibakar pada
Waste Heat Boiler agar panas yang diinginkan pada proses pembakaran tercapai.
2) Pemeliharaan pada setiap komponen Waste Heat Boiler harus dilakukan secara
reguler atau terjadwal agar efisiensi Waste Heat Boiler dapat terjaga dengan baik.
Dengan kata lain lakukan pemeliharaan tersebut sebelum ada kerusakan-kerusakan.
DAFTAR PUSTAKA
Kadir, Abdul, 1995, “Energi Sumber Daya, Inovasi, Tenaga Listrik Dan Potensi
Ekonomi”, Jakarta: UI.
37
Menghitung Efisiensi Waste Heat Boiler 2003-U 2010
Perry, R.H. 1984,“ Chemical Engineering Handbook”, 6th ed, Mc. Graw Hill,inc
Smith, J.M. and H.C. Van Ness. 1987, “ Introduction to Chemical Engineering
Thermodinamics. 4th edition. Singapore, Mc. Graw Hill, inc
38
Menghitung Efisiensi Waste Heat Boiler 2003-U 2010
LAMPIRAN
39