Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan kasih-Nya penulis masih
di berikan kesempatan dalam menyelesaikan makalah yang berjudul “ANALISIS
FENOBARBITAL”. Adapun maksud penyusunan makalah ini untuk memenuhi tugas mata
kuliah Analisis Sediaan Farmasi. Penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam penyusun
makalah ini dengan memberikan gambaran secara deskriptif agar dapat mudah di pahami.
Namun penyusun menyadari bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
maka dari itu penulis memohon saran dan kritik yang sifatnya membangun guna kesempurnaan
makalah ini di masa akan datang dan penulis berharap makalah ini bermanfaat bagi semua
pihak yang membacanya.
Penulis
i|Page
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
ii | P a g e
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bidang farmasi khususnya kimia atau analisis farmasi sering dilakukan analisis
sediaan farmasi, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Analisis kualitatif seperti identifikasi
organoleptik, sedangkan analisa kuantitatif digunakan untuk menentukan kadar suatu senyawa.
Senyawa turunan barbiturat yakni fenobarbital yang selanjutnya akan ditentukan kadarnya
dengan menggunakan metode bromometri dengan titrasi tidak langsung.
Bromometri merupakan salah satu metode penentuan kadar suatu senyawa berdasarkan
atas reaksi reduksi-oksidasi baik itu dengan titrasi langsung atau tidak langsung dan didalam
percobaan ini dilakukan titrasi tidak langsung dimana bahan pereduksi dioksidasi terlebih
dahulu dengan larutan baku berlebih, kemudian ditambahkan indikator dan dititrasi kembali
hingga berubah warna.
Analisis senyawa barbiturat seperti fenobarbital ini dianggap penting khususnya bagi
mahasiswa farmasi karena sebagaimana diketahui senyawa turunan barbiturat memiliki
aktivitas farmakologis yakni sebagai hipnotik-sedativ, dimana hipnotik artinya berkhasiat
menidurkan dan sedativ artinya berkhasiat menenangkan.
1|Page
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
Barbiturat selama beberapa saat telah digunakan secara ekstensif sebagai hipnotik dan
sedatif. Namun sekarang kecuali untuk beberapa penggunaan yang spesifik, barbiturat telah
banyak digantikan oleh benzodiazepin yang lebih aman. Secara kimia, barbiturat merupakan
derivat asam barbiturat. Asam barbiturat (2,4,6-trioksoheksahidropirirmidin) merupakan hasil
reaksi kondensasi antara urea dengan asam malonat (Ganiswara, 1995).
Barbiturat memperlihatkan beberapa efek yang berbeda pada eksitasi dan inhibisi
transmisi sinaptik. Kapasitas barbiturat membantu kerja GABA sebagian menyerupai kerja
benzodiazepine, namun pada dosis yang lebih tinggi bersifat sebagai aganis GABA-nergik,
sehingga pada dosis tinggi barbiturat dapat menimbulkan depresi SSP yang berat (Ganiswara,
1995).
Barbital-barbital semuanya bersifat lipofil, sukar larut dalam air tetapi mudah larut
dalam pelarut-pelarut non polar seperti minyak, kloroform dan sebagainya. Sifat lipofil ini
dimiliki oleh kebanyakan obat yang mampu menekan SSP. Dengan meningkatnya sifat lipofil
ini, misalnya dengan mengganti atom oksigen pada atom C2 menjadi atom belerang, maka efek
dan lama kerjanya dipercepat, dan seringkali daya hipnotiknya diperkuat pula.
Contohnya: Pentobarbital, Sekobarbital, dan Amobarbital yang efektif sebagai sedatif dan
hipnotik
2|Page
2.2. Mekanisme kerja
Analisis kimia farmasi kuantitatif dapat didefinisikan sebagai aplikasi prosedur kimia
analisis kuantitatif terhadap bahan-bahan yang dipakai dalam bidang farmasi terutama dalam
menentukan kadar dan mutu dari obat-obatan dan senyawa-senyawa kimia yang tercantum
dalam farmakope-farmakope serta buku-buku resmi lainnya seperti formularium-formularium
(Susanti, 1997).
Analisis kimia farmasi kuantitatif biasanya dibagi menjadi beberapa analisis berdasarkan
metode dan teknik kerjanya (Susanti, 1997):
1. Analisis gravimetri
3. Analisis gasometri
Analisis titrimetri umumnya dapat dibagi dalam 4 bentuk, yaitu (Susanti, 1997):
3|Page
3. Reaksi pengendapan
4. Reaksi oksidasi-reduksi.
4|Page
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
5|Page
DAFTAR PUSTAKA
Day, R. A dan A. L. Underwood. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif Edisi keenam. Jakarta:
Erlangga.
Ghalib, Ibnu. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Ganiswarna, Sulistia G. 1995. Farmakologi dan Terapi Edisi IV. Jakarta: Universitas
Indonesia.
Rivai,T. 1995. Asas Pemerikasaan Kimia. UI Press: Jakarta.
Susanti, S., Jeanny Wunas. 1997. Analisa Kimia Farmasi Kuantitatif. UNHAS: Makassar.
6|Page