Kelompok 2 Induksi Dan Augmentasi Persalinan
Kelompok 2 Induksi Dan Augmentasi Persalinan
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Obstetri Operatif
Disusun oleh :
Kelompok 2
Kelas 6A
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
PADJADJARAN
BANDUNG
2012
INDUKSI DAN AUGMENTASI PERSALINAN
I. Induksi Persalinan
1.1 Definisi induksi persalinan
Induksi adalah upaya menstimulus kontraksi spontan uterus yang belum
muncul untuk mempersiapkan kelahiran.
Induksi persalinan ialah suatu tindakan terhadap ibu hamil yang belum
inpartu, baik secara operatif maupun medicinal, untuk merangsang
timbulnya kontraksi rahim sehingga terjadi persalinan. Induksi persalinan
berbeda dengan akselerasi persalinan, di mana pada akselerasi persalinan
(3)
tindakan-tindakan
tindakan-tindakan tersebut untuk wanita hamil yang sudah inpartu .
1.2 Indikasi
1. Indikasi Ibu
a. Penyakit hipertensi dalam kehamilan termasuk preeklamsi dan
(1,2,3,4)
eklamsi .
(3,4)
b. Kehamilan dengan diabetes miltus .
(4)
c. Infeksi amnionitis .
2. Indikasi janin
(1,3,4)
a. Kehamilan lewat waktu (postmaturitas) .
(2,3)
b. Ketuban pecah dini .
(3)
c. Janin mati .
(1)
d. Inkompatibilitas Rh .
(2)
e. Gestasi pascamatur .
(4)
f. Insufisiensi plasenta .
(4)
g. IUFD .
(4)
h. IUGR .
(4)
i. Oligohidramnion .
3. Indikasi Selektif
a. Maturitas paru cukup
b. Kontraksi uterus tak sempurna
c. Atas permintaan yang bersangkutan
Pada usia kehamilan postmatur, di atas 10 hari lebih dari saat perkiraan
partus, terjadi penurunan fungsi plasenta yang bermakna, yang dapat
membahayakan kehidupan janin (gangguan sirkulasi uteroplasenta,
(1)
gangguan oksigenasi janin) .
1.3 Kontraindikasi
(1,3,4)
1. Disproporsi sefalo-pelvik .
(1)
2. Ibu menderita penyakit jantung berat .
3. Hati-hati pada bekas-bekas operasi/uterus yang cacat seperti bekas SC,
(1)
miomektomi yang luas dan ekstensif .
(3)
4. Malposisi dan malpresentasi janin .
(3)
5. Infusiensi plasenta .
(3)
6. Cacat rahim, misalnya pernah mengalami seksio sesarea .
(3)
7. Grande multipara .
(3,4)
8. Gemeli .
(3)
9. Distensi rahim yang berlebihan misalnya pada hidramnion .
(2,3)
10. Plasenta previa .
(2)
11. Makrosomia .
(2)
12. Hydrosefalus .
(2)
13. Beberapa penyakit , seperti herpes genetalis aktif .
Skor Factor
Pembukaan Penipisan Stasion Konsistensi Posisi
cm (%) serviks serviks
0 Tertutup 0-30 -3 Keras Posterior
1 1-2 40-50 -2 Sedang Tengah
2 3-4 60-70 -1 Lunak Anterior
3 ≥5 ≥80 +1,+2 - -
Stasion mencermikan skala -3 hingga +3
sumber : dari bishop EH: pelvic scoring for elective induction. Obstet gynecol
24:266, 1964, dengan izin.
Pemberian
Dianjurkan preparat ini diberikan pada saat atau menjelang tiba
dikamar bersalin agar dapat dilakukan pemantauan kontinu
terhadap aktifitas uterus dan denyut jantung janin. Mungkin perlu
dilakukan pengamatan dengan periode berkisar dari 30 menit
hingga 2 jam. Jika tidak terdapat perubahan dalam aktifitas uterus
atau denyut jantung janin setelah peiode ini, pasien dapat
dipindahkan atau dipulangkan. Jika muncul, kontraksi biasanya
terjadi pada jam pertama dan memperlihatkan aktivitas puncak
dalam 4 jam pertama. Jika tetap terjadi kontraksi yang teratur,
pemantauan denyut jantung janin harus dilanjutkan dan tanda-tanda
vital di catat.
Efek samping
Angka hiperstimulasi uterus dilaporkan, didefinisikan sebagai 6
kontraksi atau lebih dalam 10 menit selama total 20 menit, adalah 1
persen untuk gel intraserviks (dosis 0,5 mg) dan 5% untuk gel
intravagina (dosis 2 hingga 5 mg). karena dapat terjadi
hiperstimulasi serius atau gangguan janin lebih lanjut,
prostaglandin biasanya tidak digunakan pada persalinan. Jika
terjadi, hiperstimulasi biasanya dimulai dalam 1 jam setelah gel di
sisipan dimasukan. Irigasi serviks dan vagina untuk mengeluarkan
gel serviks belum terbukti bermanfaat.
c. Misoprostol
Misoprostol (cytotec) adalah prostaglandin E1 sintenik, dan saat ini
tersedia berbagai tablet 100 mcg untuk mencegah ulkus peptic.
Obat ini digunakan “off -label” (diluar indikasi resmi) untuk
pematangan serviks prainduksi dan induksi persalinan. Misoprostol
berharga murah, stabil pada suhu kamar, dan mudah diberikan
peroral atau dengan memasukannya kevagina, tetapi tidak ke
(2)
serviks .
d. Misoprostol vagina
Tablet misoprostol vagina dimasukan kedalam vagina setara dan
mungkin lebih 25µg. hipertensi dimulai uterus disertai perubahan
denyut jantung janin perlu diperhatikan pada pemakaian obat ini.
Dosis misoprostol intravagina yang lebih tinggi (50 µg atau lebih)
menyebabkan peningkatan bermakna takisistol uterus, pengeluaran
dan aspirasi mekonium, dan sesar atas indikasi hiperstimulasi
uterus. Laporan rupture uterus pada wanita dengan riwayat
pembedahan dengan menyebabkan misoprostol tidak boleh
(2)
digunakan pada para wanita tersebut .
e. Misoprostol oral
Afektivitas misoprostol oral, 100 µg, serupa dengan misoprostol
(2)
intravagina 25 µg .
Teknik amniotomi
Jari telunjuk dan jari tengah tangan kanan dimasukan kedalam jalan
lahir sampai sedalam kanalis servikalis. Setelah kedua jari berada
dalam kanalis servikalis, maka posisi jari berubah sedemikian rupa
sehingga telapak tangan menghadap kearah atas. Tangan kiri
kemudian memasukan pengait khusus kedalam jalan lahir dengan
tutunan kedua jari yang telah ada didalam. Ujung pengait diletakan
diantara jari telunjuk dan jari tengah tangan yang ada didalam.
Tangan yang diluar kemudian memanipulasi pengait khusus
pengait tersebut untuk dapat masuk dan merobek selaput ketuban.
Selain itu menusukan pengait ini dapat juga dilakukan dengan satu
tangan, yaitu pengait dijepit diantara jari tengah dan jari telunjuk
tangan kanan, kemudian dimasukan kedalam jalan lahir sedalam
kanalis servikalis. Pada waktu tindakan ini dikerjakan, seorang
asisten menahan kepala janin kedalam pintu atas panggul. Stelah
air ketuban mengalir keluar , pengait dikeluarkan leh tangan kiri,
sedang jari tangan yang didalam memperlebar robekan selaput
ketuban. Air ketuban dialirkan sedikit-demi sedikit untuk menjaga
kemungkinan terjadinya prolaps tali pusat, bagian-bagian kecil
janin, gawat janin dan solusio plasenta. Setelah selesai tangan
(3)
penolong ditarik kluar dan kejalan lahir .
No Skor 0 1 2 Nilai
1 Pendataran serviks Stubuler Panjag 1 <1cm
panjang cm
2 Pembukaan serviks Tertutup 1 cm 2 cm
3 Konsistensi serviks Keras Mulai Lunak
lunak
4 Arah mulut serviks Sakral Aksial Anterior
5 Turunnya bagian terbawah Di atas - -1 -1 cm nol
janin terhadap spina
2 cm/H sampai - HIII
iskhiadika/menurut bidang II 2 cm/
hodge. HII+
Jumlah Nilai
Nilai pelvis ( pelvic Score)
1.6 Komplikasi
1. Terhadap ibu
a. Kegagalan induksi
b. Kelelahan ibu dan krisis emosional
c. Inersia uteri dan partus lama
d. Tetania uteri yang dapat menyebabkan solusio plasenta, ruptura
uteri dan laserasi jalan lahir.
(1)
e. Infeksi intrauterine .
2. Terhadap janin
a. Trauma pada janin oleh tindakan
b. Prolapsus tali pusat
(1)
c. Infeksi intrapartal pada janin .
TALAKSANA INDUKSI PERSALINAN
II. Augmentasi Persalinan
2.1 Definisi Augmentasi Persalinan
Augmentasi adalah upaya meningkatkan kontraksi spontan uterus dalam
kondisi kontraksi uterus yang kurang akibat gangguan dilatasi cerviks dan
(2)
turunnya fetus .
2. Tahap Kedua
Tahap kedua dari saat serviks sepenuhnya berdilatasi dan wanita
diperbolehkan untuk meneran, sampai bayi dilahirkan. Tahap kedua
panjang dapat dikelola dengan observasi lanjutan (manajemen hamil),
persalinan pervaginam operatif (forceps atau vakum), atau SC. Pilihan
yang paling tepat akan tergantung pada bagaimana ibu dan bayi, tanda-
tanda kemajuan persalinan, dan panjang tahap kedua.
Jurnal 1
Tingkat induksi di rumah sakit ditemukan menjadi 37,7% yang hampir dua kali
angka nasional sebesar 20,6% (Martin, et al., 2005). Hal ini sangat penting karena
semua ibu hamil tercermin dalam angka ini dianggap memiliki kehamilan risiko
rendah. Meskipun 44,1% dari induksi dikutip indikator medis, data menunjukkan
bahwa beberapa indikator kesehatan (seperti makrosomia) yang tidak akurat.
Jurnal 2
Induksi
Ada indikasi mutlak untuk mendorong beberapa tenaga kerja, dan prioritas
berbeda dengan ahli obstetri. Postmaturity (kehamilan memanjang di luar tanggal
persalinan yang diharapkan), diikuti dengan retardasi pertumbuhan janin diduga
dan ibu hipertensi.
Sebuah indikasi nonmedis untuk induksi adalah keinginan wanita itu sendiri.
Banyak ibu melebihi tanggal persalinan yang diharapkan. Roberts dkk
menemukan bahwa sekitar 70% dari wanita mengungkapkan keinginan untuk
dibujuk setelah 41 minggu.
Asalkan serviks sudah matang, dokter kandungan banyak yang akan setuju dengan
pilihan ini dan menggunakan metode-untuk noninvasif contoh, prostaglandin.
Usia ibu dan riwayat obstetrik buruk relatif indikasi, tetapi harus diingat bahwa
induksi adalah dimaksudkan untuk menghasilkan kelahiran. Jika dengan alasan
untuk induksi tidak kuat, ini bisa mengarah pada operasi caesar bagian untuk
indikasi yang miskin.
Kontraindikasi
Metode induksi
Kematangan janin pertama harus dinilai. Presentasi dan posisi janin harus
diperiksa ulang sebelum induksi. Prosedur yang paling sederhana adalah untuk
menyapu membran dengan jari bersarung dilumasi dengan krim antiseptik dan
dimasukkan lembut sampai kanalis servikalis. Jika dilakukan oleh yang
berpengalaman dokter atau bidan, ini tidak perlu menjadi tidak nyaman. Setelah
kehamilan 40 minggu, prosedur ini dapat mengurangi separuh kebutuhan
selanjutnya untuk induksi lebih lanjut, tetapi di 38> 40 minggu itu tidak signifikan
meningkatkan proporsi wanita yang akan melahirkan dalam waktu 7 hari.
Dalam kondisi steril instrumen dipilih dilewatkan melalui kanal serviks. Dalam
pemanduan visi atau digital, forewaters yang tersangkut. Warna cairan ketuban
dan volume dirilis harus dinilai. Tingkat jantung janin harus diperiksa segera
setelah itu untuk memastikan tidak ada janin kompromi, tetapi tidak perlu untuk
melanjutkan cardiotocography kecuali ada indikasi khusus.
Tusukan dari hindwaters digunakan harus dilakukan dengan Drew Smythe kateter,
kateter logam berbentuk S. Meskipun tidak sering dilakukan di Inggris hari ini,
prosedur ini masih berguna di banyak bagian dunia di mana akses ke caesar
bagian mungkin sulit.
Kematangan serviks
Sebuah serviks matang menunjukkan bahwa rahim sudah siap untuk tenaga kerja
bila:
Lunak
Diambil up
Melebar
Tengah pada bagian presentasi
Syntocinon
Ini oxytocic sintetis diproduksi diberikan intravena, dengan dosis titred terhadap
respon miometrium. untuk keamanan alasan baik solusi yang sangat encer
digunakan atau mekanik pompa adalah preset untuk menyuntikkan sejumlah kecil
terkonsentrasi agen ke dalam infus dekstrosa saline. Jarang Syntocinon digunakan
sendiri untuk menginduksi persalinan; bantuan yang lebih untuk meningkatkan
yang ada kerja setelah pecah buatan dari membran atau stimulasi dengan gel
prostaglandin.
Keberhasilan induksi
Risiko induksi
Setelah induksi risiko kelahiran vagina operasi adalah meningkat 1,5> kali lipat
dan bahwa operasi caesar meningkat 1,8> kali lipat. Ini mungkin karena kondisi
yang menunjukkan induksi.
DAFTAR PUSTAKA