Anda di halaman 1dari 18

PENGARUH PEMBAGIAN KERJA

TERHADAP EFEKTIFITAS ORGANISASI PUBLIK


DI DESA KARANGREJO KECAMATAN KENDAL
KABUPATEN NGAWI

Endang Murti
Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Merdeka Madiun

Abstract
In an that good organization is governmental and also private sector basically hunger
for the target or reaching of efficient and effective target. Thereby entire/all officer in
concerned in it have to have the spirit of and high discipline so that reached by the job
satisfaction. clear organization will facilitate the them to reach the target, to live with
the organizational importance goodness and also private interest. Therefore to reach
the organizational effectiveness non representing easy matter, in consequence need the
good cooperation among all member in organization. Organization determined by
group or part of and detailed again by each individual, so that in the case of any
activity execution if/when can reach the satisfying efficacy and its target can be
reached, as according to goal and plan which have been specified. Duty execution by
each;every officer which certain mengemban duties per individual and duty execution
by each officer which mengemban of[is overall of duties in cooperation in organization
as one intact union in organization. Target attainment with basically represent the
process of cooperation of duties execution owning relation/link one another.

Keyword: division of labor, public organizational effectiveness.

A. Pendahuluan Keberhasilan suatu organisasi


Organisasi merupakan wadah bagi apapun, apakah itu lembaga pendidikan,
serangkaian kegiatan penataan yang badan pengabdian masyarakat,
berupa penyusunan pekerjaan pokok perusahaan swasta, instansi pemerintah
dengan jalan mengelompokkan pada umumnya ditentukan oleh empat
pekerjaan-pekerjaan yang harus unsure pokok yaitu berupa struktur
dilakukan, membagi tugas diantara organisasi, metode kerja, alat-alat
pejabat yang harus melaksanakan, perlengkapan dan pegawai-pegawai.
menetapkan wewenang dan tanggung Diantara keempat unsure tersebut faktor
jawab masing-masing, serta menyusun manusia dan tindakannya adalah yang
jalinan hubungan kerja diantara para paling menentukan berfungsi atau
pejabatnya. tidaknya organisasi dalam mencapai

JURNAL SOSIAL, VOL. 16 NOMOR 1 MARET 2015 PENGARUH PEMBAGIAN… 76


tujuan. Pembagian kerja merupakan hal Efektifitas dalam suatu organisasi
yang mutlak harus dilaksanakan dalam ditentukan oleh kelompok atau bagian
suatu organisasi. Sedangkan pelaksanaan dan diperinci lagi oleh masing-masing
pekerjaan dilakukan oleh orang yang individu, sehingga dalam hal
sesuai dengan bidangnya. Dengan pelaksanaan kegiatan apapun bila dapat
pembagian kerja semua orang dalam mencapai keberhasilan yang memuaskan
organisasi men getahui apa yang harus ia dan tujuannya bisa tercapai, sesuai
kerjakan, apa tugasnya, apa fungsinya, dengan sasaran dan rencana yang telah
apa tanggung jawabnya, kewajibannya, ditetapkan.
haknya, wewenangnya dan siapa yang Pelaksanaan tugas oleh setiap
menjadi atasannya maupun bawahannya. pegawai yang mengemban tugas-tugas
Dimana pada akhirnya diharapkan setiap tertentu per individu dan pelaksanaan
tugas dapat diselesaikan dengan sebaik- tugas oleh masing-masing pegawai yang
baiknya. mengemban keseluruhan tugas-tugas
Dalam suatu organisasi baik itu secara kerjasama dalam organisasi
pemerintah maupun swasta pada sebagai satu kesatuan yang utuh dalam
dasarnya mendambakan tujuan atau organisasi. Pencapaian tujuan bersama
tercapainya tujuan yang efektif dan pada dasarnya merupakan proses
efisien. Dengan demikian seluruh kerjasama pelaksanaan tugas-tugas yang
pegawai yang terlibat didalamnya harus memiliki hubungan satu sama lain.
mempunyai semangat dan kedisiplinan Dari uraian tersebut diatas, maka
yang tinggi agar tercapai kepuasan kerja. dapat diasumsikan bahwa situasi kerja
Organisasi yang jelas akan memudahkan yang baik adalah adanya pembagian
mereka untuk mencapai tujuan, untuk kerja yang tepat dan penegasan
menyesuaikan diri baik kepentingan kelompok aktivitas yang sejenis atau
organisasi maupun kepentingan pribadi. sekurang-kurangnya mempunyai
Oleh karena itu untuk mencapai hubungan atau pertalian yang erat, akan
efektivitas organisasi bukan merupakan menjamin kelancaran pelaksanaan
hal yang mudah, karena itu memerlukan pekerjaan dan akan memberikan hasil
kerjasama yang baik diantara para yang optimal bagi organisasi. Dan pada
anggota dalam organisasi. akhirnya akan mengakibatkan
tercapainya efektifitas organisasi.

JURNAL SOSIAL, VOL. 16 NOMOR 1 MARET 2015 PENGARUH PEMBAGIAN… 77


Karena dengan efektifitas organisasi hubungannya satu sama lain untuk
dapat dilihat seberapa jauh kemajuan- dilakukan oleh satuan organisasi.
kemajuan yang diperoleh suatu Pembagian kerja adalah perincian
organisasi dalam mencapai tujuan. Maka serta pengelompokan tugas-tugas yang
sangatlah erat hubungan antara semacam atau erat hubungannya satu
pembagian kerja terhadap efektifitas sama lain untuk dilakukan oleh seorang
organisasi. pejabat tertentu.2 Dari kedua pendapat
Berdasarkan uraian di atas dapat tersebut diatas dikatakan bahwa dalam
dirumuskan masalah penelitian ini yaitu: suatu organisasi, pekerjaan-pekerjaan
“ Bagaimanakah pengaruh pembagian yang semacam dan sejenis
kerja terhadap efektifitas organisasi dikelompokkan dan diberikan kepada
public Di Desa Karangrejo Kecamatan satuan-satuan organisasi atau kepada
Kendal Kabupaten Ngawi ? pejabat tertentu. Dengan demikian
pembagian kerja merupakan keharusan
B. KERANGKA TEORI mutlak dalam suatu organisasi agar tidak
a. Pembagian Kerja dapat tumpang asuh, penyimpangan-
Untuk mengetahui pentingnya penyimpangnan serta kekembaran dalam
pembagian kerja dalam suatu organisasi, pelaksanaan pekerjaan. Disamping itu
maka ada baiknya ditinjau lebih dahulu dalam melaksanakan pembagian kerja
pengertian pembagian kerja yang juga dituntut adanya penempatan
dikemukakan oleh para sarjana, antara pegawai yang betul-betul sesuai keahlian
lain: menurut James A.F Stoner dan atau spesialisasi yang dimiliki dengan
Charles Wankel pembagian kerja adalah: pekerjaan yang akan diserahkan
tugas yang sejenis atau erat kepadanya.
hubungannya satu sama lain diperinci
dan dikelompokan untuk dilakukan oleh 1. Dasar-dasar pembagian kerja
seorang pejabat atau satuan organisasi Dalam melakukan pembagian
tertentu.1 Sedangkan menurut Sutarto: kerja harus diperhatikan tentang
Pembagian kerja adalah perincian dan beberapa macam dasar pembagian kerja
aktivitas yang semacam atau erat sebagai berikut:

1 2
James A f, Stoner, Manajemen Jilid I, Sutarto, Dasar-Dasar Organisasi, Gadjah Mada
CV.Intermedia, Jakarta, 1986 hal 339 University Press, Yogyakarta, 1989, hal 93

JURNAL SOSIAL, VOL. 16 NOMOR 1 MARET 2015 PENGARUH PEMBAGIAN… 78


1. Pembagian kerja berdasarkan fungsi, hubungannya satu sama lain untuk
yaitu perincian serta pengelompokan dilakukan oleh pejabat tertentu yang
tugas yang sejenis atau erat masing-masing secara berurutan
hubunganya satu sama lain untuk harus dilalui sehingga pekerjaan
dilakukan oleh seorang pejabat selesai dengan sempurna
tertentu, yang masing-masing 4. Pembagian kerja berdasarkan
berdasarkan sekelompok aktivitas langganana, yaitu perincian serta
sejenis menurut sifatnya atau pengelompokan tugas yang semacam
pelaksanaannya atau perincian serta atau erat hubungannya satu sama lain
aktivitas yang semacam atau erat untuk dilakukan pejabat tertentu yang
hubunganya satu sama lain untuk masing-masing memberikan
dilakukan oleh satuan organisasi pelayanan kepada orang-orang atau
tertentu, yang masing-masing badan-badan tertentu yang datang
berdasarkan sekelompok aktivitas secara tetap
sejenis menurut sifatnya atau 5. Pembagian kerja berdasarkan jasa,
pelaksanaannya. yaitu perincian serta pengelompokan
2. Pembagian kerja berdasarkan tugas yang semacam atau erat
produksi, yaitu perincian serta hubungannya satu sama lain untuk
pengelompokan tugas semacam atau dilakukan oleh pejabat tertentu yang
erat hubungannya satu sama lain masing-masing memberikan jenis jasa
untuk dilakukan pejabat tertentu yang tertentu
masing-masing menghasilkan jenis 6. Pembagian kerja berdasarkan alat
barang tertentu atau perincian serta yaitu perincian serta pengelompokan
pengelompokan aktivitas yang tugas yang semacam atau erat
semacam atau erat hubungannya satu hubungannya satu sama lain untuk
sama lain untuk dilakukan oleh satuan dilakukan oleh pejabat tertentu yang
organisasi tertentu yang masing- masing-masing memakai jenis alat
masing menghasilkan jenis barang tertentu
tertentu. 7. Pembagian kerja berdasarkan wilayah
3. Pembagian kerja berdasarkan yaitu perincian serta pengelompokan
rangkaian kerja, yaitu perincian seta tugas yang semacam atau erat
pengelompokan tugas atau erat hubungannya satu sama lain untuk

JURNAL SOSIAL, VOL. 16 NOMOR 1 MARET 2015 PENGARUH PEMBAGIAN… 79


dilakukan oleh pejabat tertentu yang pejabat yang berikutnya sehingga
masing-masing mengurusi atau pekerjaan selesai.
menguasai wilayah tertentu b. Pembagian kerja berdasarkan
8. Pembagian kerja berdasarkan waktu rangkaian kerja kerja berupa pararel
yaitu perincian serta pengelompokan adalah aktivitas dalam organisasi
tugas yang semacam atau erat diperinci menjadi urutan tugas yang
hubungannya satu sama lain untuk semacam, yang untuk menyelesaikan
dilakukan oleh pejabat tertentu yang tiap kelompok urutan tugas
masing-masing dilakukan sesuai diserahkan kepada seorang pejabat
dengan waktu yang ditentukan sehingga beberapa kelompok urutan
9. Pembagian kerja berdasarkan jumlah tugas akan berjalan bersama
yaitu perincian serta pengelompokan c. Pembagian kerja berdasarkan
tugas yang semacam atau erat rangkaian kerja berupa gabungan seri
hubungannya satu sama lain untuk dan pararel adalah aktivitas dalam
dilakukan oleh sejumlah orang organisasi diperinci menjadi urutan
tertentu.3 tugas yang penyelesaiannya
Jadi dapat disimpulkan bahwa dilakukan secara serentak, tugas yang
pembagian kerja itu merupakan satu tidak perlu menunggu selesainya
perincian serta pengelompokan tugas tugas yang lain. 4
yang sejenis atau erat hubunganya satu
sama lain untuk dilakukan oleh seorang 2. Pentingnya pembagian kerja
pejabat tertentu. Menurut George R. Tentang pentingnya pembagian
Terry yang dikutip oleh Sutarto kerja menurut Luther Gulick,
pembagian kerja yang berdasarkan menyatakan alasan-alasan sebagai
rangkaian kerja ada 3 macam, yaitu: berikut:
a. Pembagian kerja berdasarkan 1. Karena orang berbeda dalam
rangkaian kerja berupa seri adalah pembawaan, kecakapan serta
aktivitas dalam organisasi diperinci kemampuan dan mencapai kecakapan
menjadi urutan tugas yang serta kemampuan dan mencapai
penyelesaiannya dilakukan secara ketangkasan yang besar dengan
berturutan dari pejabat yang satu ke spesialisasi

3 4
Ibid, hal 112-118 Sutarto,Opcit hal 113-115

JURNAL SOSIAL, VOL. 16 NOMOR 1 MARET 2015 PENGARUH PEMBAGIAN… 80


2. Karena orang yang sama tidak dapat d. Variasi tugas seorang pejabat hendak
berada didua tempat pada saat yang diusahakan yang sejenis atau erat
sama hubungan satu samalain sebab apabila
3. Karena orang tidak dapat seorang pejabat diserahi beban kerja
mengerjakan dua hal pada saat yang yang sangat jauh berbeda variasinya
sama tidak akan dapat melakukan dengan
4. Karena bidang pengetahuan dan baik
keahlian begitu luas sehingga seorang e. Beban aktivitas bagi tiap-tiap satuan
dalam rentangan hidup tidak mungkin organisasi atau beban tugas masing-
dapat mengetahui lebih banyak masing pejabat hendaknya merata
daripada sebagian kecil dari sehingga dapat dihindarkan adanya
padanya. 5 satuan organisasi yang terlalu banyak
aktivitasnya dan adanya satuan
3. Pedoman pembagian kerja organisasi yang terlalu sedikit
Dalam melaksanakan pembagian aktivitasnya. Dengan demikian dapat
kerja hendaknya diperhatikan adanya dihindarkan adanya pejabat yang
pedoman-pedoman tertentu, sesuai terlalu bertumpuk-tumpuk tugasnya
dengan pendapat berikut: sehingga nampak menganggur.
a. Tiap-tiap satuan organisasi f. Penempatan para pejabat hendaknya
hendaknya memiliki perincian yang tepat yang dapat dijadikan dasar
aktivitas yang jelas tertulis pada yang tepat, tidak hanya kecakapan
daftar perincian aktivitas atau kepandaian saja, tetapi lebih luas
b. Tiap-tiap pejabat dari pucuk pimpinan darim itu antara lain: keberanian,
sampai dengan pejabat yang jenis kelamin, umur, kekuatan,
berkedudukan paling rendah harus kejujuran dll
memiliki perincian tugas yang jelas g. Penambahan atau pengurangan
tertulis pada daftar perincian tugas pegawai hendaknya berdasarkan
c. Jumlah tugas yang sebaiknya volume kerja
dibebankan seseorang pejabat h. Pembagian kerja terutama
sebaiknya berkisar antar empat menyangkut pada pejabat dalam suatu
macam sampai dua belas macam organisasi jangan sampai
menimbulkan pengkotakan pejabat.
5
Ibid,hal 93

JURNAL SOSIAL, VOL. 16 NOMOR 1 MARET 2015 PENGARUH PEMBAGIAN… 81


Pembagian tugas hendaknya hanya dengan rencana yang telah ditetapkan
sekedar menunjukan perincian tugas sebelumnya.
yang menjadi tanggung jawab pokok 2. Tiap-tiap pejabat dari pucuk pimpinan
bagi masing-masing pejabat itu sampai pejabat yang berkedudukan
sebagai anggota dari satuan organisasi paling rendah harus memiliki
secara keseluruhan perincian tugas yang jelas dalam
i. Penggolongan tugas suatu daftar perincian tugas yang
j. Dalam melakukan tugas pembagian jelas.
kerja harus memperhatikan adanya 3. Jumlah tugas
beberapa macam dasar pembagian Jumlah tugas merupakan banyaknya
kerja tugas yang menjadi tanggung jawab
k. Setiap pejabat dalam organisasi atau setiap pegawai yang harus dilakukan.
satuan organisasi yang ada Seorang pejabat itu dalam keadaan
seharusnya sudah memiliki daftar terbatas baik kemampuannya,
perincian aktivitas.6 kepandaiannya, kesehatannya,
Dengan demikian dapat perhatiannya maupun waktunya,
disimpulkan bahwa dalam pembagian maka jumlah tugas yang dapat
kerja harus memperhatikan pedoman diselesaikan terbatas.
sebagai berikut : 4. Variasi tugas bagi seorang pejabat
1. Tiap-tiap satuan organisasi hendaknya sejenis atau erat
hendaknya memiliki perincian hubungannya satu sama lain
aktivitas yang jelas tertulis pada Variasi tugas bagi seorang pejabat
daftar perincian aktivitas hendaknya diusahakan yang sejenis
Pada umumnya didalam satuan atau erat hubungannya satu sama lain.
organisasi terdapat adanya perincian Dalam hal ini bahwa setiap pegawai
aktivitas, agar aktivitas dalam hendaknya tidak hanya diserahi tugas
organisasi tersebut tampak jelas itu-itu saja, tetapi perlu diberi tugas
sehingga para pegawai dapat yang lain yang tidak terlalu jauh
melakukan aktivitas yang ada dalam berbeda dengan tugas tetapnya agar
instansi dan semua kegiatan dapat timbul kegairahan dalam bekerja.
terlaksana dengan lancar sesuai

6
Ibid hal 94-118

JURNAL SOSIAL, VOL. 16 NOMOR 1 MARET 2015 PENGARUH PEMBAGIAN… 82


5. Beban aktivitas bagi tiap-tiap satuan Yaitu apabila volume kerja bertambah
organisasi atau masing-masing banyak dan pejabat yang ada sudah
pejabat hendaknya merata tidak dapat menampungnya maka
Beban tugas bagi tiap-tiap satuan pegawai ditambah, sebaliknya jika
organisasi atau beban tugas masing- volume kerja susut maka jumlah
masing pejabat hendaknya merata pegawainya dikurangi
sehingga dapat dihindarkan adanya 8. Pembagian kerja terutama yang
satuan organisasi yang banyak menyangkut para pejabat dalam
aktivitasnya dan ada satuan organisasi satuan organisasi jangan sampai
terlalu sedikit aktivitasnya, sehingga menimbulkan pengkotakan pejabat.
dapat dihindarkan adanya pejabat Pembagian kerja terutama yang
yang terlalu bertumpuk-tumpuk menyangkut para pejabat dalam
tugasnya dan ada pejabat yang terlalu sesuatu satuan organisasi jangan
sedikit tugasnya sehingga nampak sampai menimbulkan pengkotakan
terlalu banyak menganggur. Beban pejabat. Pembagian tugas hendaknya
kerja yang tidak merata akan hanya sekedar menunjukkan
menimbulkan rasa tidak adil perincian tugas yang menjadi
6. Penempatan para pejabat hendaknya tanggung jawab pokok bagi masing-
yang tepat masing pejabat tanpa mengurangi
Penempatan pejabat hendaknya yang tanggung jawab pejabat itu sebagai
tepat, yang dapat dijadikan dasar tepat anggota dari satuan organisasi sebagai
tidak hanya kecakapan atau keseluruhan, agar saling membantu.
kepandaian saja, tetapi lebih luas dari 9. Penggolongan tugas
itu antara lain keberanian, jenis Bahwa dalam suatu organisasi perlu
kelamin, kekuatan, umur, kesehatan, penggolongan tugas yang didasarkan
kejujuran dan lain-lain. Maka perlu pada kemampuan yang dimilikinya
diperhatikan mengenai tingkat sehingga dapat menghasilkan sesuatu
kecakapan dalam tugas. yang diharapkan. Berdasarkan siapa
7. Penambahan atau pengurangan yang akan mengerjakan, menurut
pegawai hendaknya berdasarkan Harold Zelko dalam buku sutarto,
volume kerja meliputi:
1. Tugas yang dikerjakan sendiri

JURNAL SOSIAL, VOL. 16 NOMOR 1 MARET 2015 PENGARUH PEMBAGIAN… 83


2. Tugas yang dikerjakan bersama 7 Dengan demikian spesialisasi bisa
10. Dasar pembagian kerja diterapkan pada semua jenis kegiatan
Dasar pembagian kerja dipakai kerja, karena tidak seorangpun secara
sebagai pedoman/acuan dalam fisik yang mampu melaksanakan seluruh
proses pembagian kerja yang dapat kegiatan dalam tugas-tugas yang paling
mendukung aktivitas seseorang komplek, juga yang membentuk sebuat
dalam melakukan pekerjaan kegiatan yang komplek, maka untuk
11. Setiap pejabat dalam organisasi atau tugas-tugas yang memerlukan sejumlah
satuan organisasi yang ada langkah, perlu dibagi-bagikan berbagai
seharusnya sudah pasti memiliki bagian tugas tersebut diantara sejumlah
daftar perincian tugas. orang.
Daftar perincian tugas seharusnya Pembagian tugas yang
sudah dimiliki oleh setiap pejabat terspesialisasi itu memungkinkan orang-
dalam organisasi agar dapat orang dapat mempelajari ketrampilan
dihindarkan terjadinya pejabat yang dan menjadi ahli pada fungsi
bekerja hanya sekedar menunggu pekerjaannya masing-masing. Tugas-
perintah. Daftar ini membuat tugas yang sederhana dapat dipelajari
pegawai yakin apa yang harus dalam waktu yang relatif singkat dan
dipertanggung jawabkan. dapat dirampungkan dengan cepat.
Selain itu tersedianya berbagai macam
4. Manfaat pembagian kerja tugas memungkinkan orang-orang untuk
Menurut Smith manfaat terbesar memilih atau ditugaskan pada jabatan-
dari pembagian tenaga kerja adalah: jabatan yang mereka senangi dan betul-
Dalam pemilihan seluruh pekerjaan betul cocok bagi mereka.
menjadi pekerjaan-pekerjaan kecil,
sederhana dan terpisah dimana setiap 5. Keuntungan pembagian kerja
karyawan dapat terspesialisasi, Menurut Gibson, terdapat dua
produktivitas total berlipat ganda keuntungan pentingnya dari pembagian
menurut deret ukur.8 kerja yaitu:
1. Jika suatu pekerjaan mengandung
sedikit tugas, maka kita mudah
7
Ibid hal 111
8
James , op cit hal 340

JURNAL SOSIAL, VOL. 16 NOMOR 1 MARET 2015 PENGARUH PEMBAGIAN… 84


melatih penggantiannya bagi sebelumnya.10 Dengan demikian bahwa
personalia yang diberhentikan organisasi dapat dikatakan mempunyai
2. Apabila suatu pekerjaan hanya efektifitas kerja apabila terjadi hasil yang
memerlukan tugas yang sedikit dikehendaki organisasi. Sedangkan
jumlahnya, maka karyawan dapat pengertian organisasi adalah: susunan
menjadi ahli dalam melaksanakan dan aturan daroi berbagai-bagai bagaian
tugas ini. Keahlian yang tinggi dapat sehingga merupakan kesatuan yang
menghasilkan mutu output yang lebih teratur.
baik9 Menurut James D.Mooney dalam
Keuntungan yang disebut diatas buku Sutarto, Organisasi adalah bentuk
sebagian besar bersifat ekonomis dan setiap perserikatan manusia untuk
teknis yang biasanya berlaku bagi mencapai suatu tujuan bersama. 11
pekerjaan yang bukan manajerial. Dengan demikian efektifitas suatu
Tetapi, keuntungan yang serupa berlaku organisasi adalah pengukuran
juga bagi posisi manajerial yang tercapainya akibat yang dikehendaki.
dispesialisasikan.
2. Perspektif efektifitas organisasi
b. Efektivitas Organisasi Tiga macam perspektif efektifitas
1. Definisi efektivitas organisasi dapat diidentifikasikan tingkat yang
Ditinjau dari susunan katanya, paling besar yaitu efektifitas individu
maka efektivitas organisasi mempunyai yang menekankan pada pelaksanaan
dua pengertian, yaitu pengertian pekerjaan anggota organisasi.
efektifitas dan pengertian organisasi. Individu bekerja tidak sendiri atau
Menurut W.J.S Poerwodarminto, tidak dapat terpisah dari individu-
efektivitas adalah: Hasil daya atau akibat individu yang lain dalam organisasi.
dari suatu perbuatab atau tindakan. Maka perspektif efektifitas yang lain
Sedangkan menurut H Emerson dalam yaitu efektifitas kelompok. ”Karena
bukunya Soewarno, efektifitas adalah organisasi terdiri dari individu dan
pengukuran dalam arti tercapainya kelompok, efektifitas organisasi adalah
sasaran atau tujuan yang telah ditentukan

10
WJS, Poerwodarminto, Kamus Umum Bahasa
9
Gibson, organisasi dan managemen, erlangga, Indonesia, BP, Jakarta 1995
11
Jakarta 1996, hal 326 Sutarto, Op cit hal 22

JURNAL SOSIAL, VOL. 16 NOMOR 1 MARET 2015 PENGARUH PEMBAGIAN… 85


lebih banyak dari jumlah efektifitas organisasi tergantung pada efektifitas
individu dan kelompok”12 kelompok

3. Perspektif berdimensi ganda 4. Penilaian efektifitas organisasi


sebagai pendekatan Ada beberapa ukuran yang dapat
efektifitas organisasi digunakan untuk menilai efektifitas
Untuk membahas konsep organisasi. Menurut Emitai Etzioni yang
efektifitas menurut Gibson terdapat dua ditulis kembali oleh Adam Indrajaya
pendekatan, yaitu: mengemukakan pendapatnya bahwa:
1. Pendekatan dari segi tujuan Pendekatan pengukuran efektifitas
2.Pendekatan dari segi teori sistem13 organisasi yang disebutkan Sistem
Pendekatan tujuan yaitu untuk model, mencakup 4 kriteria yaitu:
menentukan dan mengevaluasi 1. Adaptasi
efektivitas berdasarkan pada gagasan 2. Integrasi
bahwa organisasi itu diciptakan sebagai 3. Motivasi
alat untuk mencapai tujuan. Pendekatan 4. Produksi14
sistem memandang organisasi sebagai Selanjutnya akan penulis uraikan
satu unsur dari sejumlah unsur yang satu persatu dari 4 kriteria yang
saling tergantung satu dengan yang lain. dikemukakan diatas:
Organisasi input sistem yang lebih luas 1. Adaptasi
atau lingkungan, memproses dan Menurut Emitai etziono dalam
menghasilkan keluaran. buku Adam I.Indraja pada kriteria
Efektifitas organisasi pada adaptasi berpendapat bahwa: adaptasi
dasarnya adalah efektifitas perseorangan. adalah kemampuan suatu organisasi
Bila setiap anggota organisasi secara untuk menyesuaikan diri dengan
terkoordinir melakukan pekerjaan lingkungannya. Untuk itu antara lain
dengan baik, efektifitas individu akan digunakan tolak ukur proses pengadaan
berpengaruh pada efektifitas kelompok dan pengisian tenaga kerja serta ruang
yang mana pada akhirnya efektifitas lingkup kegiatan organisasi tersebut.15

14
Adam Indrajaya, Perilaku Organisasi, Sinar
12
Ibid hal 25 Baru, bandung 1986 hal 227
13 15
Ibid hal 27 Ibid

JURNAL SOSIAL, VOL. 16 NOMOR 1 MARET 2015 PENGARUH PEMBAGIAN… 86


Frederick, mengemukakan bahwa - Kepemimpinan
untuk dapat beradaptasi dengan Kepemimpinan adalah cara seorang
lingkunga perlu diperhatikan faktor- pemimpin mempengaruhi perilaku
faktor lingkungan yang mempengaruhi, bawahan, agar mau bekerja sama dan
antara lain: bekerja secara produktif untuk
1. Kebijaksanaan administrasi dan mencapai tujuan organisasi
organisasi - Kesepakatan kerja bersama
2. Kesempatan pegawai untuk Kesepakatan kerja bersama berperan
berpartisipasi penting dalam menciptakan
3. Hubungan dengan atasan pengintegrasian, membina kerja sama
4. Kondisi kerja16 dan menghindarkan terjadinya konflik
didalam suatu instansi.
2. Integrasi - Collective bargaining
Menurut Emitai Etzioni dalam Collective bargaining adalah
buku adam Indrajaya: Integrasi yaitu perundingan antara pimpinan dengan
pengukuran terhadap tingkat karyawan dalam menetapkan
kemampuan suatu organisasi untuk keputusan-keputusan yang
mengadakan sosialisasi, pengembangan menyangkut kepentingan instansi dan
konsessus dan komunikasi dengan kebutuhan buruh18
berbagai organisasi lainnya.17 Dengan demikian integrasi ini
Usaha-usaha untuk memanfaatkan karyawan agar mereka
mengintegrasikan menurut H. Malayu bersedia bekerja keras dan berpartisipasi
S.P Hasibuan, Dapat dilakukan dengan aktif dalam menunjang tercapainya
cara: tujuan perusahaan serta terpenuhinya
- Hubungan antar manusia kebutuhan karyawan.
Hubungan antar manusia merupakan
hubungan kemanusiaan yang 3. Motivasi
harmonis, tercipta atas kesadaran dan Menurut Pendapat Emitai Etzioni
kesediaan melebur individu demi dalam buku Adam Indrajaya: Motivasi
terpadunya kepentingan bersama adalah pengukuran mengenai keterkaitan

16 18
Ibid hal 83 H. Malayu, MSDM, PT Gunung Agung,
17
Ibid hal 227 Jakarta 1990, hal 151

JURNAL SOSIAL, VOL. 16 NOMOR 1 MARET 2015 PENGARUH PEMBAGIAN… 87


dan hubungan antara pelaku organisasi Cardoso yang mengutip pendapat
dengan organisasinya dan kelengkapan Klingner dan Nalbandiah menjelaskan
sarana bagi pelaksanaan tugas pokok dan perlu adanya perhatian untuk upaya
fungsi organisasi. 19 perbaikan produktivitas yaitu:
Menurut Frederick yang ditulis 1. Kemampuan pekerja untuk bekerja
kembali oleh H. Malayu, cara terbaik Seorang manager/superior untuk
untuk memotivasi karyawan yaitu dapat menciptakan karyawan yang
dengan cara: mempunyai kemampuan pekerja
- Memasukan unsur tantangan untuk bekerja dengan baik, serta
Pekerjaan-pekerjaan yang menantang memperoleh karyawan yang
akan memotivasi karyawan untuk mempunyai kemampuan bekerja yang
dapat menyelesaikan pekerjaannya berkualitas tinggi agar dapat
dengan kemampuannya sendiri meningkatkan produktifitas kerja.
- Kesempatan untuk bekerja Maka perlu diadakan penyeleksian
Kesempatan untuk merasakan bahwa sebelum penerimaan kerja
seseorang dapat menghasilkan 2. Kesempatan untuk berkarya
sesuatu yang lebih penting untuk Kesempatan daripada pegawai untuk
organisasinya bekerja dengan baik sering diabaikan
- Pembentukan kelompok kerja atau tidak mendapat perhatian yang
- Pengkombinasian tugas-tugas.20 serius, padahal hal ini merupakan cara
bekerja untuk lebih efisien dan efektif
4. Produksi Dengan adanya kesempatan untuk
Menurut Emitai Etzioni dalam buku berkarya dan bekerja akan lebih baik
Adam Indrajaya: Produksi yaitu usaha dalam organisasi
pengukuran efektifitas organisasi 3. Kejelasan sasaran/tujuan
dihubungkan dengan jumlah dan mutu Dalam hal ini manager harus
keluaran organisasi serta intensitas menerjemahkan prioritas kedalam
kegiatan suatu organisasi. 21 Untuk unit kerja khusud dan tujuannya.
meningkatkan produktivitas perlu Perlu menyediakan feedback untuk
adanya perbaikan. Menurut Faustino para pekerja. Jadi seorang pekerja
harus tahu apa yang dipertimbangkan
19
Ibid
20
H. Malayu, Op cit hal 175
oleh organisasi sebagai suatu kinerja
21
Adam Indrajaya. Loc cit

JURNAL SOSIAL, VOL. 16 NOMOR 1 MARET 2015 PENGARUH PEMBAGIAN… 88


yang memuaskan, agar ia cepat 3. Jumlah tugas
melakukan seperti yang diharapkan. 4. Variasi tugas bagi seorang pejabat
hendaknya sejenis atau erat
C. Metode Penelitian hubungannya satu sama lain
1. Jenis Penelitian 5. Beban aktivitas bagi tiap-tiap
Dalam penelitian ini penulis satuan organisasi atau masing-
menggunakan jenis penelitian yang masing pejabat hendaknya merata
bersifat deskriptif. Pelaksanaan 6. Penempatan para pejabat
penelitian dengan metode deskripsi hendaknya yang tepat
ini dilakukan sampai pada taraf 7. Penambahan atau pengurangan
penulisan, dengan mana orang yang pegawai hendaknya berdasarkan
melukiskan, memaparkan, volume kerja
menuliskan, dan melaporkan suatu 8. Pembagian kerja terutama yang
keadaan, suatu obyek – obyek atau menyangkut para pejabat dalam
suatu peristiwa, tanpa menarik suatu satuan organisasi jangan sampai
kesimpulan umum. menimbulkan pengkotakan
pejabat.
2. Variabel dan Indikator 9. Penggolongan tugas
a. Variabel bebas 10. Dasar pembagian kerja
Pada penelitian ini yang 11. Setiap pejabat dalam organisasi
menjadi variabel bebasnya adalah atau satuan organisasi yang ada
pembagian kerja, dengan indikator seharusnya sudah pasti memiliki
sebagai berikut: daftar perincian tugas.
1. Tiap-tiap satuan organisasi
hendaknya memiliki perincian b.Variabel terikat
aktivitas yang jelas tertulis pada Dalam penelitian ini yang
daftar perincian aktivitas menjadi variabel terikatnya adalah
2. Tiap-tiap pejabat dari pucuk Efektifitas Organisasi , dengan
pimpinan sampai pejabat yang indikator sebagai berikut :
berkedudukan paling rendah harus 1. Adaptasi
memiliki perincian tugas yang 2. Integrasi
jelas 3. Motivasi

JURNAL SOSIAL, VOL. 16 NOMOR 1 MARET 2015 PENGARUH PEMBAGIAN… 89


4. Produksi bagaimana menginterpretasi data,
sedangkan untuk skort pilihan
3. Populasi dan Sampel jawaban menggunakan skalla likert
Berdasarkan pengertian diatas yaitu dengan :
maka penulis mengambil populasi 1. Untuk jawaban a diberi simbol 3;
yaitu pegawai yang ada di lingkungan 2. Untuk jawaban b diberi simbol 2;
kantor Desa Karangrejo Kecamatan 3. Untuk jawaban c diberi simbol 1.
Kendal Kabupaten Ngawi, yaitu : Selanjutnya simbol-simbol
Kepala Desa = tersebut diubah dalam kategori,
1 orang sehingga :
Perangkat Desa = 1. Untuk simbol 3 dikategorikan baik;
7 orang 2. Untuk simbol 2 dikategorikan
Masyarakat = cukup baik;
32 orang 3. Untuk simbol 1 dikategorikan
Total = kurang baik.
40 orang Kemudian menganalisa data
Mengingat sedikitnya populasi dari hasil yang sudah ada pada tahap
maka penelitian yang dilakukan hasil pengelolaan data untuk
merupakan penelitian populasi. klasifikasi besarnya interrval
digunakan rumus :
4. Sumber Data dan Teknik Jarak pengukuran (R)22
i=
Pengumpulan Data
Jumlah interval (I)
Dalam penelitian ini penulis i : Lebar Interval
menggunakan sumber data primer dan R: Angka tertinggi dari
sekunder dan Teknik Pengumpulan pengukuran dikurangi angka
Data dengan cara 1) Kuesioner; 2) terendah dari pengukuran
Dokumentasi. I: Jumlah Interval

5. Teknik Analisa Data D. Hasil Penelitian dan


Analisis data merupakan suatu Pembahasan
proses lanjutan dari proses
pengelolaan data untuk melihat
22
Sutrisno Hadi, Op cit, hal. 106

JURNAL SOSIAL, VOL. 16 NOMOR 1 MARET 2015 PENGARUH PEMBAGIAN… 90


Tabel 1
Klasifikasi variabel bebas
Pembagian Kerja

Kategori Responden Prosentase (%)


a. Baik 23 57,5
b. Cukup 12 30
c. Kurang 5 12,5
Jumlah 40 100
Sumber : Data primer diolah dari analisa data
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa pembagian kerja
diketahui bahwa klasifikasi baik sebesar pegawai dilingkungan kantor Desa
57,5 % untuk klasifikasi cukup sebesar Karangrejo Kecamatan Kendal
30 % dan klasifikasi kurang sebesar Kabupaten Ngawi tergolong kategori
12,5%, Dengan demikian dapat baik.
Tabel 2
Klasifikasi variabel terikat
Efektifitas Organisasi

Kategori Responden Prosentase


a. Baik 25 62,5
b. Cukup 10 25
c. Kurang 5 12,5
Jumlah 40 100
Sumber : Data primer diolah dari analisa data
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa efektifitas organisasi
diketahui bahwa klasifikasi baik sebesar publik di Desa Karangrejo Kecamatan
62,5 % untuk klasifikasi cukup baik Kendal Kabupaten Ngawi tergolong
sebesar 25 % dan klasifikasi kurang baik pada kategori baik.
sebesar 12,5 %, Dengan demikian dapat
Tabel 3
Perbandingan hasil penelitian
antara variabel bebas dengan variabel terikat

Prosentase (%)
Klasifikasi
Variabel bebas Variabel terikat
a. Baik 57,5 62,5
b. Cukup baik 30 25
c. Kurang baik 12,5 12,5
Jumlah 100 % 100 %
Sumber : Data primer diolah dari analisa data

JURNAL SOSIAL, VOL. 16 NOMOR 1 MARET 2015 PENGARUH PEMBAGIAN… 90


Pembagian kerja menunjukkan kurang sebesar 12,5%. Dengan
angka 57,5% dan termasuk pada kategori demikian dapat disimpulkan bahwa
baik, sedangkan variabel efektifitas pembagian kerja pegawai
organisasi menunjukkan angka 62,5 % dilingkungan kantor Desa Karangrejo
juga termasuk pada kategori baik. Kecamatan Kendal Kabupaten Ngawi
Dengan demikian dapat disimpulkan tergolong kategori baik.
bahwa adanya hubungan setiap tinggi 2. Variabel Terikat : Efektifitas
rendahnya prosentase pembagian kerja organisasi
dengan efektifitas organisasi publik di Berdasarkan interpretasi data
Desa Karangrejo Kecamatan Kendal diketahui bahwa klasifikasi baik
Kabupaten Ngawi. Dimana dari sebesar 62,5 % untuk klasifikasi
penelitian yang telah dilakukan dapat cukup baik sebesar 25 % dan
diketahui bahwa hubungan antara klasifikasi kurang baik sebesar 12,5
pembagian kerja sudah baik maka %. Dengan demikian dapat
efektifitas organisasi publik di Desa disimpulkan bahwa efektifitas
Karangrejo Kecamatan Kendal organisasi publik di Desa Karangrejo
Kabupaten Ngawi ini pun tingkatannya Kecamatan Kendal Kabupaten Ngawi
juga baik sesuai dengan yang tergolong pada kategori baik
diharapkan. 3. Hubungan antara variabel bebas
dengan variabel terikat.
E. Kesimpulan Pembagian kerja menunjukkan
Berdasarkan hasil penelitian yang angka 57,5% dan termasuk pada
ada dapat disimpulkan beberapa hal yang kategori baik, sedangkan variabel
berhubungan dengan pembagian kerja efektifitas organisasi menunjukkan
dan efektifitas organisasi di kantor Desa angka 62,5 % juga termasuk pada
Karangrejo Kecamatan Kendal kategori baik. Dengan demikian dapat
Kabupaten Ngawi sebagai berikut : disimpulkan bahwa adanya hubungan
1. Variabel Bebas : Pembagian Kerja setiap tinggi rendahnya prosentase
Berdasarkan interpretasi data pembagian kerja dengan efektifitas
diketahui bahwa klasifikasi baik organisasi publik di Desa Karangrejo
sebesar 57,5 % untuk klasifikasi Kecamatan Kendal Kabupaten
cukup sebesar 30 % dan klasifikasi Ngawi. Dimana dari penelitian yang

JURNAL SOSIAL, VOL. 16 NOMOR 1 MARET 2015 PENGARUH PEMBAGIAN… 91


telah dilakukan dapat diketahui
bahwa hubungan antara pembagian
kerja sudah baik maka efektifitas
organisasi publik di Desa Karangrejo
Kecamatan Kendal Kabupaten Ngawi
ini pun tingkatannya juga baik sesuai
dengan yang diharapkan.

DAFTAR PUSTAKA
Adam Indrajaya, Perilaku Organisasi,
Sinar Baru, bandung 1986.
Gibson, Organisasi dan Managemen,
erlangga, Jakarta 1996
H. Malayu, MSDM, PT Gunung Agung,
Jakarta 1990, hal 151
James A f, Stoner, Manajemen Jilid I,
CV.Intermedia, Jakarta, 1986 hal
339
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian
Suatu PendekatanPraktek, Reneka
Cipta,Yokyakarta, 1992.
Sutarto, Dasar-Dasar Organisasi,
Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta, 1989,
WJS, Poerwodarminto, Kamus Umum
Bahasa Indonesia, BP, Jakarta
1995.

JURNAL SOSIAL, VOL. 16 NOMOR 1 MARET 2015 PENGARUH PEMBAGIAN… 92

Anda mungkin juga menyukai