ANALISA MASALAH
A. Identifikasi Masalah
Berikut adalah data pelaksanaan program kerja di UPTD Puskesmas Jatiyoso tahun
2018.
Tabel 3.1 Situasi Cakupan Kegiatan Puskesmas Jatiyoso tahun 2018
I. PROMOSI KESEHATAN 81
A
2. Institusi Pendidikan 100 100 100 Tidak
B
2. Posyandu Purnama 51 29.21 57 Masalah
3. Posbindu 65 11 17 Masalah
C
2. Cakupan pembinaan rumah Masalah
5 3.7 74
Sehat
D
2. Cakupan pemberian Masalah
Pengendalian Vektor
F
1. Cakupan pemeriksaan jentik 5 3.7 74 Masalah
lengkap)
ditangani
(Kunjungan Bayi)
dengan MTBS
pemulihan
mengkonsumsi garam
beriodium
standar
Diare 94
C
2. Pelayanan Kesehatan penderita Tidak
80 100 100
diare
DBD 100
epidemiologi
HIV 100
E
1. Pengobatan penderita IMS yang 100 100 100 Tidak
HIV
Surveilans 99
F
8. Cakupan pemeriksaan Tidak
calon I
masa tunggu
calon II
masa keberangkatan
(UCI)
G
1. Perempuan usia 30-50 tahun 10 0.1 1 Masalah
melaksanakan kegiatan 80 11 14
posbindu PTM
berat
KEBIJAKAN PEMERINTAH)
Kesehatan Kerja
Kesehatan Olahraga 94
olahraga
C
2. Pemerisaan kesegaran jasmana Tidak
30 100 100
anak sekolah
masyarakat
Cakupan Kunjungan 64
B
2. Hari rawat rata-rata (LOS) Tidak
≤3 2.70 100
Puskesmas Rawat Inap
Berdasarkan data data diatas, masih terdapat beberapa permasalahan karena belum
memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang telah ditetapkan. Daftar permasalahan
tersebut dijabarkan pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Daftar Permasalahan di Puskesmas Jatiyoso Tahun 2018
Target Realisasi
Indikator Kinerja Kegiatan
(%) (%)
I. PROMOSI KESEHATAN
Penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat pada
100 65
institusi TTU
Penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat pada
100 85
institusi tempat kerja
Peningkatan kualitas upaya kesehatan bersumber
masyarakat:
1. Posyandu Purnama 51 29.21
2. Posbindu 65 11
3. Desa Siaga aktif mandiri 2 desa 1 desa
II. KESEHATAN LINGKUNGAN
Penyehatan Makanan Minuman
1. Pembinaan Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) 100 42.9
Penyehatan Tempat Pembuangan Sampah dan Limbah
1. Cakupan desa STBM 100 87,5
2. Cakupan pembinaan rumah sehat 5 3.7
Pengawasan Sanitasi Tempat-Tempat Umum
1. Cakupan pemberian rekomendasi peningkatan
100 86.5
sanitasi tempat umum
Pengelolaan Limbah Pestisida
1. Cakupan inspeksi sanitasi Tempat Pengelolaan
100 40
Pestisida
2. Cakupan pembinaan tempat pengelolaan pestisida 100 40
Pengendalian Vektor
1. Cakupan pemeriksaan jentik 5 3.7%
III. KESEHATAN IBU DAN ANAK TERMASUK KB
Kesehatan Ibu dan Anak
1. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 95 91.27
2. Deteksi Risiko Tinggi oleh Masyarakat 10 76.6
Upaya Kesehatan Balita dan Anak pra Sekolah
1. Cakupan pelayanan kesehatan anak balita sakit yang
85 84
dilayani dengan MTBS
Upaya Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja
1. Cakupan pelayanan kesehatan remaja (10-19 tahun) 50 43.37
IV. UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
1. Balita yang naik berat badannya (N/D) 75 62.3
2. Balita yang dating dan ditimbang (D/S) 80 68.15
3. Bayi yang mendapat ASI Eklusif 47 33.77
V. UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT
MENULAR
P2 TBC Paru
1. Penemuan Penderita TBC semua kasus 30 27.9
ISPA
1. Penderita pneumonia pada balita yang ditemukan 60 10
Diare
1. Penderita diare pada balita yang ditemukan 80 70
Surveilans
1. Cakupan desa/ kelurahan Universal Child
100 89
Immunization (UCI)
P2PTM dan KESWA
1. Perempuan usia 30-50 tahun yang dideteksi dini
10 0.1
kanker serviks dan payudara
2. Desa yang melakukan kegiatan posbindu PTM 80 11
3. Pelayanan kesehatan usia produktif 100 26
4. Pelayanan kesehatan penderita hipertensi 100 98
5. Pelayanan kesehatan penderita DM 100 90
6. Pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa
100 95
(ODGJ) berat
VI. UPAYA KESEHATAN PERORANGAN
Cakupan Kunjungan Sakit
1. Kunjungan Rawat Jalan
a. Masyarakat miskin >15 11
Kunjungan rawat jalan gigi >5 1
Puskesmas dengan Rawat Inap
1. BOR Puskesmas Rawat Inap >75 55
VII. UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN
Kesehatan Kerja
1. Jumlah Pos UKK dibina dan berfungsi 100 90
Kesehatan Olahraga
1. Pembinaan kelompok potensial/klub dalam kesehatan
30 25
olahraga
Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Gigi
1. Pembinaan kesehatan gigi pada TK 100 25
Bina Kesehatan Tradisional
1. Pembinaan penyehat/pengobat tradisional 10 8
2. Pembinaan tenaga kesehatan tradisional 10 8
KIA
1 Pembinaan Tempat 4 3 3 36
Pengelolaan Makanan (TPM)
2 Cakupan desa STBM 5 4 4 80
3 Cakupan pembinaan rumah 4 4 4 64
sehat
4 Cakupan pemberian 4 3 2 24
rekomendasi peningkatan
sanitasi tempat umum
5 Cakupan inspeksi sanitasi 3 3 3 27
Tempat Pengelolaan Pestisida
6 Inspeksi sanitasi Rumah 3 3 3 27
PENGOBATAN/PENGEM
BANGAN
L P Total L P Total
Jumlah 269 264 533 241 89.59 235 89.02 476 89.31
Berdasarkan data penyampaian kinerja program Desa UCI (Universal Coverage
Immunization) belum mencapai target. Terdapat masalah terkait imunisasi yaitu beberapa
balita yang belum mendapatkan imunisasi dasar dan beberapa desa non-UCI. Oleh karena itu,
tujuan pemecahan masalah di Puskesmas Jatiyoso adalah meningkatkan cakupan Desa UCI
(Universal Coverage Immunization) di wilayah kerja Puskesmas Jatiyoso.
B. Alternatif Pemecahan Masalah
Berdasarkan penyebab-penyebab belum tercapainya target cakupan imunisasi yang
teridentifikasi pada Tabel 4.3 dapat ditemukan masalah spesifik yang akan diangkat untuk
dibahas operasionalnya sebagai alternatif jalan keluar, tersaji dalam tabel berikut :
Tabel 4.3 Alternatif Pemecahan Masalah Berdasarkan Penyebab
Masalah Penyebab Alternatif Pemecahan Masalah
1. Pemahaman orangtua - Mengadakan penyuluhan kesehatan
mengenai pentingnya vaksin terkait vaksin pada kegiatan peringatan
masih rendah hari besar di wilayah Puskesmas
Jatiyoso.
- Mengadakan pertemuan dengan
mengundang pemuka agama dan tokoh
masyarakat setempat, perwakilan MUI
Kabupaten Karanganyar, serta
perwakilan puskesmas untuk berdiskusi
mengenai vaksin.
Kriteria efektivitas:
M = Magnitude (besarnya masalah yang dapat diselesaikan)
I = Importancy (pentingnya jalan keluar)
V = Vulnerability (sensivitas jalan keluar)
Kriteria efisiensi:
C = Efficiency – Cost (semakin besar biaya diperlukan semakin tidak efisien)
Berdasarkan penghitungan alternatif intervensi yang terbaik berkaitan dengan cakupan
imunisasi terpilih adalah mengadakan pertemuan dengan mengundang pemuka agama dan
tokoh masyarakat setempat, perwakilan MUI Kabupaten Karanganyar, serta perwakilan
puskesmas untuk berdiskusi mengenai vaksin sebagai alternatif terbaik yang dinilai dari
besarnya masalah yang dapat diselesaikan, pentingnya jalan keluar, sensivitas jalan keluar serta
efisiensi dana yang digunakan.
BAB V
PLAN OF ACTION
Prioritas di UPTD Puskesmas Jatiyoso pada tahun 2018 adalah berkaitan dengan cakupan
imunisasi yang belum mencapai target. Untuk menyelesaikan permasalahan ini maka perlu disusun
Plan of Action (POA) yang komprehensif, efektif dan efisien. Hasil analisa alternatif intervensi
yang telah disajikan pada BAB IV menunjukan bahwa intervensi yang paling sesuai untuk
mengatasi masalah ini adalah dengan mengadakan pertemuan dengan mengundang pemuka
agama, tokoh masyarakat setempat, perwakilan MUI Kabupaten Karanganyar, perwakilan dari
perusahaan BIOFARMA Bandung serta perwakilan puskesmas untuk berdiskusi mengenai vaksin
dan melakukan kunjungan antar rumah keluarga yang menolak imunisasi untuk edukasi dengan
melibatkan sudut pandang kesehatan dan agama. Untuk menjalankan kegiatan intervensi tersebut,
Dokter Muda FK UNS menyarankan pengembangan program “JASAMU: Jatiyoso Sadar
Imunisasi”. Program JASAMU terdiri dari beberapa kegiatan sebagai berikut :
JASAMU
(Jatiyoso Sadar Imunisasi)
2. Sasaran Program
a. FORKOMPINCA ( kepala kecamatan, kepala kepolisian sector, dan kepala Koramil)
b. Kepala UPT se-Kecamatan
c. Kepala Sekolah SD Kecamatan Jatiyoso
d. Pemuka agama Kecamatan Jatiyoso
e. Tokoh masyarakat Kecamatan Jatiyoso
3. Waktu
Satu kali pertemuan dengan pertemuan pertama dihadiri oleh semua sasaran.
4. Tempat
Pertemuan pertama dapat dilakukan di Kantor Kecamatan Jatiyoso
6. Uraian Kegiatan
Aktivitas pada pertemuan pertama meliputi pembukaan oleh Kepala Puskesmas Jatiyoso,
pembacaan Al-Qur’an pihak MUI, pengajian singkat dari MUI, pemaparan materi dari
pihak Puskesmas Jatiyoso, pemaparan materi dari BIOFARMA pemaparan materi dari
MUI, tanya jawab dan diskusi, serta diakhiri dengan pembacaan doa bersama.
a. Pembukaan
Pembukaan diawali dengan sambutan oleh Kepala Puskesmas Jatiyoso sebagai ketua
pelaksana program, sambutan perwakilan MUI serta perwakilan pemuka agama dan
Kepala Desa Kecamatan Jatiyoso.
b. Pembacaan Al-Qur’an
Pembacaan Al-Qur’an oleh MUI Kabupaten Karanganyar.
c. Pengajian
Pengajian dipimpin oleh MUI Kabupaten Karanganyar dengan materi mengenai
kesehatan dipandang dari sudut agama Islam. Pemaparan kandungan ayat-ayat Al-
Qur’an yang terkait dengan masalah kesehatan.
d. Pemaparan materi dari Puskesmas Jatiyoso
Pemaparan materi oleh pemegang program imunisasi Puskesmas Jatiyoso. Materi
mengenai cakupan imunisasi yang rendah, kendala yang ditemui dan kesadaran
masyarakat yang masih rendah mengenai pentingnya imunisasi serta penyakit yang
dapat dicegah dengan imunisasi. Selain itu, juga paparan kondisi kesehatan di wilayah
lain yang mengalami wabah penyakit yang seharusnya dapat dicegah dengan imunisasi
serta akibat yang dapat ditimbulkan dari wabah tersebut.
e. Pemaparan materi dari BIOFARMA
Pemaparan materi oleh BIOFARMA selaku produsen vaksin yang digunakan dalam
imunisasi. BIOFARMA akan menjelaskan mengenai proses produksi dari vaksin
untuk meluruskan berbagai pandangan yang salah dari sasaran. Sehingga sasaran
nantinya dapat menjelaskan ke masyarakat yang lebih luas.
f. Pemaparan materi dari MUI
Pemaparan materi disampaikan oleh perwakilan pihak MUI Kabupaten Karanganyar
mengenai imunisasi dari sudut pandang Islam dan pemaparan hasil itjima’ Komisi
Fatwa Majelis Ulama Indonesia mengenai imunisasi dan vaksin.
g. Tanya jawab dan diskusi
Tanya jawab dan diskusi dipimpin oleh moderator dimana pemuka agama dan Camat
Kecamatan Jatiyoso diharapkan dapat berperan aktif dalam sesi diskusi dan
mengungkapkan pemikiran dan strategi mengenai imunisasi.
h. Penandatanganan Komitmen
Dengan dipimpin oleh Camat Kecamatan Jatiyoso, sasaran diminta untuk
menandatangani surat komitmen. Untuk menunjukan komitmen mereka dalam
membantu mewujudkan UCI (Universal Child Imunization) di Kecamatan Jatiyoso
i. Pembacaan doa bersama
Pembacaan doa bersama dipimpin oleh perwakilan MUI Kabupaten Karanganyar. Doa
bersama dipanjatkan terutama untuk kondisi kesehatan masyarakat Jatiyoso.
2. Sasaran:
Warga Desa Beruk, Tlobo dan Wonokeling yang mempunyai bayi, balita dan anak belum
di imunisasi
3. Waktu
Satu kali Pertemuan disetiap desa, dua minggu setelah pertemuan pertama diselenggarakan
4. Tempat
Balai Desa Beruk. Tlobo dan Wonokeling
5. Uraian Kegiatan:
a. Pembukaan
Pembukaan diawali dengan sambutan oleh Kepala Puskesmas Jatiyoso sebagai ketua
pelaksana program dan perwakilan Kepala Desa Kecamatan Jatiyoso.
b. Pemaparan materi dari Puskesmas Jatiyoso
Pemaparan materi oleh pemegang program imunisasi Puskesmas Jatiyoso. Materi
mengenai cakupan imunisasi yang rendah, kendala yang ditemui dan kesadaran
masyarakat yang masih rendah mengenai pentingnya imunisasi serta penyakit yang
dapat dicegah dengan imunisasi. Selain itu, juga paparan kondisi kesehatan di wilayah
lain yang mengalami wabah penyakit yang seharusnya dapat dicegah dengan imunisasi
serta akibat yang dapat ditimbulkan dari wabah tersebut.
c. Pemaparan materi dari BIOFARMA
Pemaparan materi oleh BIOFARMA selaku produsen vaksin yang digunakan dalam
imunisasi. BIOFARMA akan menjelaskan mengenai proses produksi dari vaksin
untuk meluruskan berbagai pandangan yang salah dari masyarakat.
d. Kesan dan Pesan Warga yang telah ikut Imunisasi
Penyampaian kesan dan pesan dari warga desa yang anaknya telah diimunisasi. Warga
yang menyampaikan kesan pesan dipilih dari warga yang bisa merepresentasikan
imunisasi dengan baik.
e. Pemaparan Materi dari MUI
Pemaparan materi disampaikan oleh perwakilan pihak MUI Kabupaten Karanganyar
mengenai imunisasi dari sudut pandang Islam dan pemaparan hasil itjima’ Komisi
Fatwa Majelis Ulama Indonesia mengenai imunisasi dan vaksin.
f. Tanya jawab dan diskusi
Tanya jawab dan diskusi dipimpin oleh moderator dimana masyarakat diharapkan
dapat berperan aktif dalam sesi diskusi dan mengungkapkan pemikiran mengenai
imunisasi.
g. Lomba cerdas cermat
Lomba cerdas cermat diikuti oleh tim perwakilan ibu-ibu dari ketiga desa
beranggotakan 5 orang ibu per desa. Moderator memberikan pertanyaan seputar
vaksin, imunisasi dan kesehatan balita serta diselipkan pertanyaan terkait penyuluhan
yang telah diberikan. Pemenang lomba cerdas cermat akan mendapatkan hadiah
menarik dari Puskesmas Jatiyoso yaitu jalan-jalan ke Bandung, dan salah satu acaranya
adalah mengunjungi pabrik vaksin BIOFARMA di Bandung.
h. Pembacaan doa bersama
Pembacaan doa bersama dipimpin oleh perwakilan MUI Kabupaten Karanganyar. Doa
bersama dipanjatkan terutama untuk kondisi kesehatan masyarakat Jatiyoso.
i. Monitoring dan Evaluasi
Dilakukan sebelum dan setelah pemberian materi berupa tanya jawab lisan untuk
mengetahui seberapa berhasil pemaparan materi diterima oleh pemuka agama, tokoh
masyarakat dan masyarakat di Kecamatan Jatiyoso. Di samping itu, dilakukan
pemantauan wilayah setempat yang bekerja sama dengan bidan desa, penyelenggara
program imunisasi, dan bagian administrasi pendataan Puskesmas untuk mengadakan
survei cakupan (memperoleh tingkat cakupan imunisasi termasuk data distribusi umur
saat diimunisasi, penyebab kegagalan imunisasi, tempat memperoleh imunisasi) dan
survei dampak (menilai keberhasilan program imunisasi terhadap penururnan
morbiditas penyakit tertentu), sekaligus memperoleh data stok vaksin, indeks
pemakaian vaksin, dan cakupan per tahun. Dengan demikian diharapkan program yang
diadakan sejalan dengan ketentuan yang ada.
C. Kunjungan Rumah
1. Tujuan
a. Mengetahui akar penyebab masyarakat Kecamatan Jatiyoso yang tidak ingin anaknya
melakukan imunisasi
b. Meningkatkan pengetahuan masyarakat Kecamatan Jatiyoso mengenai penyakit yang
dapat dicegah dengan imunisasi dan pentingnya imunisasi.
c. Meluruskan persepsi masyarakat Kecamatan Jatiyoso mengenai isu-isu yang beredar
di masyarakat tentang imunisasi
d. Meningkatkan kesadaran masyarakat Kecamatan Jatiyoso akan pentingnya imunisasi
dalam upaya pengendalian penyakit
e. Meningkatkan cakupan imunisasi bayi dan anak di Kecamatan Jatiyoso.
f. Mencapai target desa UCI (Universal Child Immunization) di Kecamatan Jatiyoso
2. Sasaran
Warga Kecamatan Jatiyoso yang tidak memperbolehkan tindakan imunisasi pada anaknya
3. Waktu
Seminggu setelah kegiatan laporan cakupan imunisasi
4. Tempat
Rumah Warga Kecamatan Jatiyoso
5. Uraian Kegiatan
a. Pemetaan warga yang tidak mengijinkan anaknya imunisasi
Puskesmas melakukan pemetaan rumah warga desa yang tidak mengijinkan anaknya
melakukan imunisasi. Pemetaan dapat dilakukan dengan bantuan dari bidan desa dan
kader.
b. Mengatur jadwal kunjungan
Petugas Puskesmas mengatur jadwal kunjungan dengan warga yang akan dikunjungi.
Sehingga ditemukan jadwal kunjungan yang efektif dan efisien.
c. Kunjungan rumah warga
Melakukan kunjungan ke rumah warga yang tidak mengijinkan anaknya diimunisasi.
Tim yang berkunjung ke rumah terdiri dari petugas puskesmas, perwakilan MUI dan
tokoh masyarakat.
d. Mencari Akar Permasalahan
Mewawancarai penyebab warga tidak mengijinkan anaknya melakukan imunisasi.
e. Memberi Penjelasan dan Meluruskan Presepsi
Memberikan penjelasan dan meluruskan presepsi terkait imunisasi dari sudut pandang
medis dan agama.
f. Melakukan Tindakan Imunisasi atau Penandatanganan Surat Pernyataan Penolakan
Imunisasi
Bila tercapai persetujuan, petugas puskesmas langsung melakukan tindakan imunisasi
bila waktu dan situasi sesuai. Bila waktu dan sesuai tidak memungkinkan maka, warga
diminta untuk membawa anaknya ke puskesmas pada waktu yang ditentukan untuk
dilakukan imunisasi. Bila tidak tercapai persetujuan maka dijelaskan kembali
mengenai konsekuensi yang akan dihadapi oleh anak dan keluarga dan keluarga
diminta untuk menandatangani surat pernyataan penolakan imunisasi.
g. Monitoring dan Evaluasi
Melakukan pemantauan kesehatan anak setelah dilakukan imunisasi. Memberikan
nomor handphone yang dapat dihubungi bila anak mengalami gejala efek samping
dari imunisasi. Hal ini bertujuan agar orangtua tenang dan kemungkinan buruk dapat
dicegah dan diatasi.