Anda di halaman 1dari 18

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................................2


1.1 Latar Belakang ................................................................................................2
1.2 Maksud dan Tujuan ........................................................................................3
1.3 Rumusan Masalah ...........................................................................................3
1.4 Ruang Lingkup ...............................................................................................3
BAB II STUDI PUSTAKA .........................................................................................4
2.1 Umum .............................................................................................................4
2.2 Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Alat Berat .........................................4
2.3 Alat Berat pada Macam-Macam Konstruksi ..................................................6
2.3.1 Proyek Gedung ........................................................................................6
2.3.2 Proyek Jalan .............................................................................................6
2.3.3 Proyek Jembatan .....................................................................................7
2.3.4 Proyek Bendungan ..................................................................................7
2.4 Jenis Alat yang Ditinjau ..................................................................................7
2.4.1 Excavator atau Backhoe ..........................................................................7
2.5 Biaya Operasi ................................................................................................12
2.5.1 Biaya bahan bakar .................................................................................12
2.5.2 Biaya minyak pelumas ..........................................................................12
2.5.3 Biaya operator........................................................................................13
2.6 Biaya Tidak Langsung ..................................................................................13
BAB III PEMBAHASAN .........................................................................................14
3.1 Data Pekerjaan Proyek ..................................................................................14
3.2 Data Alat Berat .............................................................................................14
3.3 Analisi Data Pekerjaan Alat Berat ................................................................14
3.4 Biaya Penggunaan Alat Berat per Jam..........................................................15
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................16
4.1 Kesimpulan ...................................................................................................16
4.2 Saran .............................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................17

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keberhasilan suatu proyek dapat diukur dari dua hal, yaitu keuntungan
yang didapat serta ketepatan waktu penyelesaian proyek. Kedua hal tersebut
dapat tercapai apabila dalam pengerjaannya terdapat perencanaan yang tepat
terhadap metode pelaksanaan, penjadwalan dan penggunaan alat. Alat berat
merupakan faktor penting dalam suatu proyek, terutama proyekproyek
konstruksi dengan skala yang besar.
Pada suata proyek jalan yang item pekerjaanya terdapat pelebaran jalan dan
pembuatan saluran drainas yang disana di perlukan galian yang volumenya
cukup banyak. Apa bila pada proyek tersebut mengunakan tenaga manual akan
diperlukan waktu yang sangat benyak dan menimbulkan ketidak efisien. Maka
dari itu diperlukan alat berat untuk memecahkan masalah tersebut. Bila alat
berat tidak di manajemen dengan baik akan menimbulkan ketidak efisienan
juga.
Manajemen peralatan untuk suatu proyek konstruksi dianggap perlu,
karena dalam setiap pengoperasiannya alat berat tersebut membutuhkan biaya
yang cukup besar. Kesalahan dalam pengelolaan alat berat akan berpengaruh
pada hasil pekerjaan, antara lain rendahnya produktivitas, tidak tercapainya
jadwal atau target yang telah ditentukan, serta pemborosan biaya yang
sebenarnya tidak harus dikeluarkan sehingga tidak tertutup kemungkinan
perusahaan akan mengalami kerugian yang besar. Sebaliknya keberhasilan
penerapan manajemen ini menentukan pengembalian investasi yang telah
ditanamkan, dan bahkan berpengaruh besar terhadap keberhasilan proyek.
Sasaran dari manajemen alat berat yang merupakan bagian dari manajemen
proyek diantaranya adalah faktor waktu dan biaya. Dalam hal ini yang

2
diterapkan dalam manajemen alat berat adalah mengenai pemilihan,
pengaturan, dan pengendalian alat berat yang digunakan dalam suatu proyek.

1.2 Maksud dan Tujuan


Maksud dari tugas ini adalah untuk mengetahui apakah peimplementasian alat
berat sudah memenuhi faktor – faktor pemilihan penggunaannya dan efesiensi
pekerjaan dalam proyek .
Tujuan pembuatan tugas ini adalah agar mahasiswa dapat menganalisis data
pekerjaan baik itu dari data pekerjaan proyek dan alat berat berat sehingga
didapat angka pasti terkait dengan kesesuain penggunaan alat yang
direncanakan dan yang terjadi di lapangan.

1.3 Rumusan Masalah


1. Apakah peimplementasian alat berat excavator pada proyek saluran drainase
sudah memenuhi faktor – faktor pemelihan penggunaannya?
2. Bagaimana cara menganalisis data pengoperasian alat berat?
3. Bagaimana cara menghitung biaya operasional alat berat?

1.4 Ruang Lingkup


1 Ruang lingkup permasalahan dalam penulisan Tugas ini dibatasi, yaitu
Tinjauan hanya terbatas pada satu proyek saja.
2 Alat berat yang ditinjau Excavator.

3
BAB II
STUDI PUSTAKA

2.1 Umum
Alat berat adalah mesin berukuran besar yang didesain untuk
melaksanakan fungsi konstruksi seperti pekerjaan tanah dan memindahkan
bahan bangunan. Alat berat pada umumnya terdiri atas lima komponen, yaitu
implemen, alat traksi, struktur, sumber tenaga dan transmisinya (power train),
serta sistem kendali. Dalam bidang teknik sipil, alat-alat berat biasanya
digunakan untuk membantu manusia dalam melakukan pekerjaan
pembangunan suatu struktur bangunan ataupun jenis – jenis konstruksi
lainnya. Salah satu contoh dari alat berat yang sering lita jumpai adalah
excavator. Fungsi dari alat ini adalah untuk menggali, seperti dalam
pekerjaan pembuatan basement atau saluran. Namun, ala ini juga biasanya
diaplikasikan pada fungsi – funsi lain seperti pekerjaan pembersihan lahan,
sehingga alat ini dapat dikatakan alat berat yang multi fungsi. Beberapa alat
berat digunakan untuk menggali tanah dan batuan. Yang termasuk dalam
kategori ini adalah front shovel, backhoe, dragline, dan clamshell.

2.2 Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Alat Berat


Pemilihan alat berat dilakukan pada tahap perencanaan, dimana jenis,
lumlah, dan kapasitas alat merupakan faktor-faktor penentu. Tidak setiap alat
berat dapat dipakai untuk setiap proyek konstruksi. Oleh karena itu pemilihan
alat berat yang tepat sangatlah diperlukan. Apabila terjadi kesalahan dalam
pemilihan alat berat maka akan terjadi keterlambatan di dalam pelaksanaan,
biaya proyek yang membengkak, dan hasil yang tidak sesuai dengan rencana.

4
Dalam pemilihan alat berat, ada beberapa faktor yang harus diper hatikan
sehmgga kesalahan dalam pemilihan afat dapat dihindari. Faktor faktor
tersebut antara lain:
1 Fungsi yang harus dilaksanakan. Alat berat dikelompokkan berdasar kan
fungsinya, seperti untuk menggali, mengangkut, meratakan per mukaan,
dan lain-lain.
2 Kapasitas peralatan. Pemilihan alat berat didasarkan pada volume total
atau berat material yang harus diangkut atau dikerjakan. Kapasitas
alat yang dipilih harus sesuai sehingga pekerjaan dapat diselesaikan pada
waktu yang telah ditentukan.
3 Arah operasi. Alat berat dipilih berdasarkan arah (horisontal maupun
vertikal) dan jarak gerakan, kecepatan, frekuensi gerakan, dan lain lain.
4 Pembatasan dari metode yang dipakai. Pembatasan yang
mempengaruhi pemilihan alat berat antara lain peraturan lalu Jintas,
biaya, dan pembongkaran. Selain itu metode konstruksi yang dipakai
dapat membuat pemilihan alat dapat berubah.
5 Ekonomi. Selain biaya investasi atau biaya sewa peralatan, biaya
operasi dan pemeliharaan merupakan faktor penting di dalam pemilihan
alat berat.
6 Jenis proyek. Ada beberapa jenis proyek yang umumnya menggunakan alat
berat. Proyek-proyek tersebut antara lain proyek gedung, pelabuhan,
jalan, jembatan, irigasi, pembukaan hutan, dam, dan lain lain
7 Lokasi proyek. Lokasi proyek juga menjadi hal yang perlu diperhatikan
dalam pemilihan alat berat. Sebagai contoh lokasi proyek di dataran
tinggi memerlukan alat berat yang berbeda dengan lokasi proyek di
dataran rendah.
8 Jenis dan daya dukung tanah. Jenis tanah di lokasi proyek dan jenis
material yang akan dikerjakan dapat mempengaruhi alat berat yang

5
akan dipakai. Tanah dapat dalam kondisi padat, lepas, keras, atau
lembek.
9 Kondisi lapangan. Kondisi dengan medan yang sulit dan medan yang baik
merupakan faktor lain yang mempengaruhi pemilihan alat berat.

2.3 Alat Berat pada Macam-Macam Konstruksi


Setiap proyek konstruksi memerlukan beberapa jenis alat berat, namun
tidak mencakup semua alat berat yang ada. Jenis-jenis proyek yang pada
umumnya menggunakan alat berat adalah proyek gedung, pelabuhan, jalan,
dam, irigasi, dan lain-lain. Berikut macam–macam proyek yang biasa
mengaplikasikan alat berat.

2.3.1 Proyek Gedung


Alat berat yang umum dipakai dalam proyek gedung adalah alat peman
cang tiang pondasi (pile driving), alat penggali (backhoe) untuk penggalian
basement, crane untuk pemindahan vertikal, truck, concrete mixer, dan
lain-lain. Goncrete mixer digunakan sebagai pencampur adukan beton
dan concrete mixer truck sebagai pengangkut campuran beton. Alat
pemadat juga sering digunakan untuk pemadatan di sekitar basement.
2.3.2 Proyek Jalan
Proyek jalan pada umumnya menggunakan alat gali, truk, dozer,
grader, alat pemadat, loader, dan lain-lain. Alat gali digunakan untuk
menggali saluran di sekitar badan jalan. Dozer berfungsi untuk
mengupas tanah dan grader untuk membentuk permukaan tanah. Loader
digunakan sebagai pemuat tanah ke dalam truk. Untuk jalan dengan
pengerasan lentur digunakan asp/wit mixing plant yang berfungsi

6
untuk mencampurkan bahan campuran aspal yang kemudian disebarkan,
diratakan dan dipadatkan dengan menggunakan asphalt finisher.
Sedangkan untuk pengerasan kaku beton diolah dengan menggunakan
concrete batching plant yang kemudian dipindahkan dengan
menggunakan truck mixer.

2.3.3 Proyek Jembatan


Alat berat yang digunakan untuk proyek jembatan antara lain adalah
alat pemancang tiang pondasi, alat penggali, crane, truck, concrete mixer
atau concrete mixer truck, alat pemadat, dan lain-lain.

2.3.4 Proyek Bendungan


Proyek bendungan pada umumnya menggunakan alat penggali
tanah, crane, truck, concrete mixer truck, alat pemadat tanah, loader,
buldozer, grader. Alat penggali tanah yang umum dipakai untuk proyek
dam berupa backhoe. Concrete mixer digunakan untuk mencampurkan
bahan pem buatan beton yang dipakai untuk pembuatan dinding penahan
tanah.

2.4 Jenis Alat yang Ditinjau

2.4.1 Excavator atau Backhoe


Excavator/backhoe termasuk alat penggali hidraulis memiliki bucket
yang dipasang di depannya, yang dimaksud dengan alat penggali
hidraulis adalah alat yang bekerja karena adanya tekanan hidraulis pada
mesin di dalam pengoprasiannya. Alat penggeraknya adalah traktor
dengan roda ban atau crawler. Backhoe bekerja dengan cara

7
mengerakan bucket ke arah bawah dan kemudian menariknya menuju
badan alat.

1. Waktu siklus dan kerja backhoe


Ada enam gerakan dasar dalam mengoperasikan excavator yang
mencakup gerakan-gerakan pada masing-masing bagian, yaitu :
a Gerakan boom, merupakan gerakan boom yang mengarahkan
bucket menuju tanah galian.
b Gerakan bucket menggali, merupakan gerakan bucket saat
menggali material.
c Gerakan bucket membongkar, merupakan gerakan bucket yang
arahnya berlawanan saat menggali.
d Gerakan lengan, merupakan gerakan mengangkat lengan dengan
radius sampai 1000. E
e Gerakan slewing ring, gerakan pada as yang bertujuan agar bagian
atas backhoe dapat berputas sampai 3600.
f Gerakan struktur bawah, digunakan untuk berpindah tempat jika
area selesai digali.
Keenam gerakan tersebut merupakan lamanya waktu siklus,
namun demikian kecepatan waktu siklus ini tergantung pada besar
kecilnya ukuran backhoe, makin kecil backhoe maka waktu siklus
akan lebih cepat karena lebih gesit, berlainan dengan backhoe yang
berukuran besar.
 Menghitung waktu siklus
𝐶𝑀 = 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝐺𝑎𝑙𝑖 + (2 × 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑃𝑢𝑡𝑎𝑠) + 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝐵𝑢𝑎𝑛𝑔 2. 1

8
Table 2.1 Waktu Galian (detik)

Kedalaman Agak
Ringan Sedang
Galian (m) Sulit Sulit
0–2 6 9 15 26
2-4 7 11 17 28
4 8 13 19 30
Sumber : M. Sjachdirin, dkk 1998

Table 2.2 Waktu Putar (detik)


Sudut Putar Waktu Putar
45-90 4-7
90-180 5-8
Sumber : M. Sjachdirin, dkk 1998

Untuk waktu buang tergantung pada kondisi pembuangan material


satuan (detik) :
 Ke tempat Dumptrack : 5 – 8 detik
 Ke tempat pembuangan : 3 – 6 detik

 Produksi backhoe Menghitung kapasitas produksi

𝑞×3600×𝐸
𝑄= 2.2
𝐶𝑀

Dimana :
Q = Produksi per jam (m3/jam)
Cm = Waktu siklus (detik)
q = Produksi persiklus (m3)
E = Efisiensi kerja

9
Table 2.3 Efesiensi Kerja

Pemeliharaan Alat

Kondisi
Baik Buruk
Operasi Baik Normal Buruk
Sekali Sekali
Alat

Baik
Sekali 0.83 0.81 0.76 0.70 0.63

Baik
0.78 0.75 0.71 0.65 0.60

Normal
0.72 0.69 0.65 0.60 0.54

Buruk
0.63 0.61 0.57 0.52 0.45

Buruk
Sekali 0.52 0.50 0.47 0.42 0.32

Sumber : M. Sjachdirin, dkk 1998

𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑟 𝑠𝑖𝑘𝑙𝑢𝑠 (𝑞) = 𝑞1 × 𝐾 2. 3

Dimana q1 = kapsaitas munjung menurut spesifikasi

10
Table 2.4 Faktor Bucket

Kondisi Pemuatan Faktor


Menggali dan memuat dari stockpile
atau material yang telah dikeruk oleh
excavator lain, yang tidak
Ringan 0.8 – 1.0
membutuhkan gaya gali dan dapat
dimuat munjung dalam bucket.

Menggali dan memuat stockpile


lepas dari tanah yang lebih sulit untuk
Sedang 0.6 – 0.8
digali dan dikeruk tetapi dapat
dimuat hamper munjung.
Menggali dan memuat batu-batu
pecah, tanah liat yang keras, pasir
campur kerikil, tanah berpasir, tanah
koloidal liat, tanah liat dan tanah
Agak Sulit 0.5 – 0.6
dengan kadar air tinggi yang telah di
stockpile oleh excavator lain. Sulit
untuk mengisi bucket dengan
material tersebut.
Bongkahan, batuan besar dengan
bentuk tak teratur dengan ruangan
diantaranya batuan hasil ledakan,
Sulit 0.4 – 0.5
batuan bundar, pasir campur tanah
liat, tanah liat yang sulit dikeruk
dengan bucket.
Sumber : M. Sjachdirin, dkk 1998

11
2.5 Biaya Operasi
Biaya operasi merupakan biaya tidak tetap/biaya variabel yang hanya
diperhitungkan selama alat-alat berat tersebut digunakan, jadi berbeda dengan
biaya tetap yang tetap diperhitungkan baik alat-alat berat tersebut dioperasikan
ataupun tidak. Besarnya biaya operasi ini sangat dipengaruhi oleh faktorfaktor
seperti lokasi pekerjaan, kondisi medan pekerjaan, jenis peralatan, lama
pengoperasiannya per hari serta keterampilan operator.

2.5.1 Biaya bahan bakar


Untuk konsumsi bahan bakar alat tergantung dari besar kecilnya daya
mesin yang digunakan di samping kondisi medan yang ringan atau berat
juga menentukan. Pabrik pembuat alat biasanya memberikan prakiraan
konsumsi bahan bakar sesuai daya mesin alat yang dinyatakan dalam
liter/jam.
Untuk menentukan biaya kebutuhan bahan bakar rumus yang digunakan
adalah.

(0,125 − 0,175 𝐿𝑡/𝐻𝑃/𝑗𝑎𝑚) 𝑥 𝑃𝑤 𝑥 𝑀𝑠 2. 4

Dimana :
Pw = Tenaga mesin (horse power)
Ms = Harga bahan bakar (Rp./Liter)

2.5.2 Biaya minyak pelumas


Biaya pemakaian pelumas dihitung berdasakan pemakaiannya perbulan
untuk setiap alat-alat berat yang datanya diperoleh dari rata-rata
pemakaiannya di lapangan. Pemakaian minyak hidrolis dan bahan pelumas
dipengaruhi oleh jenis alat berat dan sifat pekerjaannya juga dipengaruhi
oleh konstruksi mesin.

12
Rumus yang digunakan adalah

0,01 − 0,02 𝐿𝑡/𝐻𝑃/𝑗𝑎𝑚) 𝑥 𝑃𝑤 𝑥 𝑀𝑝 2. 5

Dimana :
Pw = Tenaga mesin (horse power)
Mp = Harga minyak pelumas (Rp./Liter

2.5.3 Biaya operator


Biaya operator tergantung dari lokasi pekerjaan dan jenis alat yang
digunakan. Gaji operator biasanya dibayar secara bulanan ditambah
dengan uang makan operator per hari, jadi biaya operator per bulan dapat
dihitung dari gaji dan uang makan operator tersebut. Jumlah pekerjaan
yang diperlukan untuk suatu alat berat berbeda-beda menurut jenis alatnya.
Makin kompleks alatnya makin banyak pula pekerjaan yang dibutuhkan
untuk mengoperasikannya. Besarnya upah pekerjaan sangat tergantung
pada jenis pekerjaannya, operator untuk alat berat yang kompleks akan
mempunyai upah yang lebih tinggi dari operator alat yang lebih sederhana.

2.6 Biaya Tidak Langsung


Biaya tidak langsung adalah biaya yang diperlukan untuk mengelola suatu
alat yang terdiri dari :
a Biaya pool
b Biaya kantor
c Biaya resiko, dan sebagainya
Biaya tidak langsung ini berkisar antara 10% - 20% dari biaya total penggunaan
alat.

13
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Data Pekerjaan Proyek


Pada pelaksanaan proyek galian pelebaran jalan di Br Taman – Br Jimbaran
Carik, Kerobokan , di peroleh data sebagai berikut :
a Volume pekerjaan = 190 m3.
b Rencana waktu pelaksanaan = 14 hari kerja kalender untuk galian
c Jam kerja = 8 jam/hari
d Jenis tanah = Tanah campur kerikil
e Faktor konversi tanah = 1.00 (kodisi tanah padat)

3.2 Data Alat Berat

a Nama alat = Excavator


b Tipe alat = Komatsu PC – 75
c Kapasitas bucket (q1) = 0,24 m3
d Status alat = Baik
e Faktor bucket (K) = agak sulit (0.5) (Tabel 2.4)
f Efisiensi kerja (E) = 0.52 (Tabel 2.3)
g Waktu gali = 26 detik (Table 3.1)
h Waktu buang = 8 detik
i Waktu putar = 8 detik (Tabel 2.2)

3.3 Analisi Data Pekerjaan Alat Berat

 Volume tanah hasil galian atau yang harus dikeruk

= 190  1.00 = 190 m3

 Produksi per siklus

14
𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑟 𝑠𝑖𝑘𝑙𝑢𝑠 (𝑞) = 𝑞1 × 𝐾 = 0.24 × 0.5 = 0.12 m^3

 Waktu siklus
𝐶𝑀 = 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝐺𝑎𝑙𝑖 + (2 × 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑃𝑢𝑡𝑎𝑠) + 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝐵𝑢𝑎𝑛𝑔
𝐶𝑀 = 26 + (2 × 8) + 8 = 50 detik

 Produksi per jam


𝑞 × 3600 × 𝐸 0,12 × 3600 × 0,52 3
𝑄= = = 4,5 𝑚 ⁄𝑗𝑎𝑚
𝐶𝑀 50

 Site out put per hari


Dalam satu hari alat bekerja selama 8 jam
= 8  4.5 = 36 m3/hari
 Waktu kerja yang dibutuhkan
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐺𝑎𝑙𝑖𝑎𝑛 𝑇𝑎𝑛𝑎ℎ 190
= = = 5,2 ~ 6 ℎ𝑎𝑟𝑖
𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟ℎ𝑎𝑟𝑖 36

 Jumlah alat yang dibutuhkan


𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑘𝑎𝑛 6
= = = 0,4 ~ 1 𝑢𝑛𝑖𝑡
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑘𝑠𝑎𝑛𝑎𝑎𝑛 14

3.4 Biaya Penggunaan Alat Berat per Jam


Dari hasil survey didapat biaya operasi alat termasuk biaya bahan bakar,
operator, pelumas dan sewa adalah sebesar Rp. 350.000,00 / jam

15
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Dari hasil studi kami, didapatkan kesimpulan sebagai berikut.
1. Dari rencana pelaksanaan proyek galian yaitu 14 hari tidak sesuai dengan
hasil perhitungan yang hanya memerlukan waktu 6 hari. Artinya, kondisi
lapangan tidak selalu sama dengan apa yang diperhitungkan.
2. Jumlah penggunaan alat berat excavator dari hitugan sudah sesuai dengan
kondisi lapangan yaitu sebesar 1 unit. (La mpiran A)
3. Biaya operasional pada proyek ini adalah sebesar Rp. 350.000 /jam.

4.2 Saran
Dari hasil studi kami, didapatkan saran sebagai berikut.
1. Dalam melakukan perhitngan pengopersian alat berat harus
dikondisikan dengan faktor – faktor lapangan sehingga terjadi
penyesuaian dengan apa yang direncanakan

16
DAFTAR PUSTAKA

Rochmanhadi. 1984. Perhitungan Biaya Pelaksanaan Pekerjaan dengan


Menggunakan Alat-alat Berat. Jakarta. Badan Penerbit Departemen Pekerjaan Umum.
Rostiyanti, Susy F. 1990. Alat Berat untuk Proyek Konstruksi. Jakarta. Badan Penerbit
Pekerjan Umum.
Sjachdirin, M., dkk. 1998. Pemindahan Tanah Mekanis. Malang. Bagian Penerbitan
Institut Teknologi Nasional Malang.

17
LAMPIRAN A

18

Anda mungkin juga menyukai