Laporan Flow
Laporan Flow
1. Tujuan Percobaan
- Mendemonstrasikan aplikasi dari piringan orifice dalam pengukuran laju alir
dan kecepatan aliran dalam pipa
- Mendemonstrasikan aplikasi tabung venturi pada pengukuran laju alir dan
kecepatan aliran dalam pipa
- Mengukur beda tekanan pada piringan orifice dan tabung venturi
3. Dasar Teori
Venturi merupakan alat yang digunakan untuk mengukur debit aliran air dalam
pipa. Venturi merupakan bentuk klasik yang terdiri dari bagian masuk yang
mengecil. Bagian leher dan bagian keluar yang membesar. Tabung tersebut
dipasang di tempat sambungan pipa sedemikian rupa sehingga bagian lehernya
konsentris dengan lubang pipa.
Alat ini dilengkapi dengan manometer untuk mengukur perbedaan tekanan
angtara lubang pipa dan lubang leher tabung venturi. Jenis venturi mempunyai
keunggulan dalam ketelitian yang tinggi berkisar 0,25-3 % dan penurunan tekanan
yang kecil akan tetapi dari segi biaya harganya cukup tinggi. Mengambil rasio
diameter leher terjadap pipa tidak dapat diubah-ubah. Tabung venturi dapat
digunakan untuk menangani fluida cair,lumpur (slurry) dan cairan yang kotor (air
limbah). Desain umum yang dipakai dengan ukuran diameter pipa 2-20 inchi dan
koefisiennya 0,984
Secara umum kelebihan dan kekurangan dari penggunaan Venturi Tube
adalah sebagai berikut :
Kelebihan
Rugi tekanan (pressure loss) permanan relatif rendah dari pada orifice atau flow
nozzle
Dapat digunakan untuk mengukur cairan yang mengandung endapan padatan
(solids).
Kekurangan
Tidak tersedia pada ukuran pipa dibawah 6 inches.
Harga relatif mahal.
Hubungan antara laju alir dan beda tekanan untuk tabung venturi adalah
sebagai berikut :
Dimana :
1. Karburator
2. Venturimeter
Tabung venturi adalah dasar dari venturimeter, yaitu alat yang dipasang di
dalam suatu pipa aliran untuk mengukur kelajuan cairan.
Prinsip meteran orifice identik dengan venturi. Penurunan penampang arus aliran
melalui orifice itu menyebabkan tinggi tekanan kecepatan meningkat, tetapi tinggi
tekanan menurun dan penurunan tekanan antara kedua titik pengambilan tekanan
diukur dengan manometer. Oleh karena itu, ristriksi orifice tajam,arus fluida itu
memisah di sebelah hilir plat orifice dan membentuk jet aliran bebas didalam fluida
di sebelah hilir, akibatnya tekanan alir menjadi tinggi. Laju alir dan beda tekanan
pada piringan orifice dihubungkan dengan persamaan Bernouli dengan koefisien
koreksi untuk energi degradasi.
4. Prosedur kerja
1. Mempersiapkan pipa yang diisi piringan orifice atau tabung venturi dan
memasang rangkaian flowmeter.
2. Menghidupkan flowmeter dan membuka katup kontrol aliran air untuk
mengisi rangkaian pipa.
3. Mengukur laju aliran menggunakan tangki volumetric
4. Mengukur pada beda tekanan yang terjadi dengan menggunakan
manometer raksa atau cairan sesuai kebutuhan
5. Mentabulasikan data yang diperoleh.
6. Menganalisa hasil percobaan.
5. Data Pengamatan
Tekanan Hg
Jenis Waktu Volume Awal Akhir ∆p
No
Tabung (sekon) (liter) Kiri Kanan Kiri Kanan (mmHg)
(p1) (p2) (p1) (p2)
1 Venturi 10,6 10 227 232 206 255 44
2 Venturi 10,3 10 207 253 207 255 2
3 Venturi 10,1 10 210 250 206 255 9
4 Venturi 10,3 10 207 254 206 255 2
Rata-rata 10,32 14,25
Tekanan Hg
Jenis Waktu Volume Awal Akhir ∆p
No
Piringan (sekon) (liter) Kiri Kanan Kiri Kanan (mmhg)
(p1) (p2) (p1) (p2)
1 Orifice 10,7 10 211 245 206 255 15
2 Orifice 10,2 10 207 253 206 256 4
3 Orifice 10,3 10 210 251 206 255 8
4 Orifice 10,3 10 206 254 204 255 3
Rata-rata 10,37 7,2
6. Perhitungan
A. Venturi
Perhitungan laju alir secara teori
Dik : V = 10 l
t = 10.32 s
dit : Q = ..?
V 10l
Q= 0.968 l s
t 10.32 s
Perhitungan laju alir secara praktek
Dik : Cd = 0,98
g = 9800 mm s
d0 = 18 mm
dt = 40 mm
Δp = 14.25 mm
Dit : Q…?
Jawab :
Q CdxA0 1 A0 At
2 12
x 2 xg h1 h2
1
A0 d 2
4
1
x3.14 x18mm
2
4
1
x3.14 x324mm 2
4
254.34mm 2
254.34 x10 4 dm 2
1
A1 xxd 2
4
1
x3.14 x 40mm
2
4
1
x3.14 x1600mm
4
1256mm 2
1256 x10 4 dm 2
Q CdxA0 1 A0 A1
2 12
x 2 xg h1 h2
1 2
254.34 x10 4 mm 2
2
0,98 x 254.34 x10 4
mm 1
2
x 2 x9800 mm s 2 x14.25mm
4
1256 x10 mm
2
249.2532 mm 2 x 0.9793 x528.49 mm s
129001 .0577 mm 3 s
0.129 dm 3 / s
0.129 l s
B. Orificemeter
Perhitungan laju alir secara teori
Dik : V = 10 l
t = 10.37s
dit : Q = ..?
V 10l
Q= 0.964 l s
t 10.37 s
Perhitungan laju alir secara praktek
Dik : Cd = 0,98
g = 9800 mm s
d0 = 18 mm
dt = 40 mm
Δp = 7.2 dm
Dit : Q…?
Jawab :
Q CdxA0 1 A0 A1
2 12
x 2 xg h1 h2
1 2
254.34 x10 4 mm 2
2
0,98 x 254.34 x10 4
mm 1
2
x 2 x9800 mm s 2 x7.2mm
4
1256 x10 mm
2
249.2532mm 2 x 0.9793 x 376.96mm s
92013.92 mm 3 s
0.092dm 3 / s
0.092 l s
Laju Alir
Jenis Tabung
Teori Praktek
0.129 l s
Venturi 0.968 l s
0.092 l s
Orifice 0.964 l s
7. Analisa
Pada percobaan pertama yaitu mengukur hingga volume 10 liter lalu akan
mendapat waktu yang di perlukan untuk mendapatkan volume tersebut. Kemudian
dilakukan perhitungan untuk menentukan laju alir air yang melalui tabung venturi
dan yang melalui piringan orifice. Percobaan ini dilakukan sebanyak 4 kali yang
bertujuan agar mendapatkan hasil akhir yang akurat dengan melihat rata-rata dari 4
kali hasil pengukuran. Pertama dilakukan pengukuran dengan menggunakan tabung
venturi kemudian pengukuran dilanjutkan dengan menggunakan piringan orifice.
Kemudian percobaan kedua, perbedaan tekanan antara p1 dan p2 terjadi
karena pada bagian pipa p1 aliran air mengalir lebih cepat dibandingkan dengan di
bagian pipa p2 karena sesaat setelah melewati bagian leher maka kecepatan aliran
air akan menurun karena adanya hambatan yang diberikan leher tabung saat air
melewatinya sehingga tekanan yang dihasilkan pada bagian pipa p1 lebih kecil
daripada tekanan yang dihasilkan pada bagian pipa p2.
Nilai secara teori berbeda dengan hasil yang didapatkan melalui percobaan
dengan menggunakan manometer, hal ini disebabkan karena manometer yang
digunakan dalam praktikum tidak berfungsi sebagaimana mestinya sehingga hasil
yang didapatkan kurang akurat.
8. Kesimpulan
Mengukur laju aliran air dapat dilakukan dengan 2 metode yaitu secara
manual dengan menghitung jumlah volume air per satuan waktu atau
dengan menggunakan tabung venturi atau orifice sehingga didapat tekanan
yang dihasilkan oleh aliran air.
Dari hasil percobaan di dapatkan :
Laju alir venturi secara teori = 0.968 l/s
Laju alir venturi secara praktek = 0.129 l/s
Laju alir orifice secara teori = 0.964 l/s
Laju alir orifice secara praktek = 0.092 l/s
GAMBAR ALAT
Daftar Pustaka
http://wiratamaengineering.wordpress.com/2011/05/20/orifice-flow-meter/A
(diakses 10 Oktober 2011 pukul 21.20 WIB)