Anda di halaman 1dari 12

TEKNIK PENGOLAHAN MAKANAN

Mengolah makanan adalah merubah makanan dengan berbagai teknik pengolahan dengan
perantara panas. Teknik pengolahan makanan diklasifikasikan menjadi 2 yaitu teknik pengolahan panas
basah (Moist Heat) dan teknik pengolahan panas kering (Dry Heat).

A. TEKNIK PENGOLAHAN PANAS BASAH (MOIST HEAT)


Adalah mengolah bahan makanan dengan bantuan cairan, apakah cairan berbentuk air, kaldu
(stock), susu atau bahan cair lainnya.
1. Merebus (Boiling)
a. Pengertian Boiling
Boiling adalah memasak bahan makanan di dalam cairan (air, susu, santan atau kaldu) yang
mendidih pada suhu 100oC, sehingga gelembung udara pecah di permukaan cairan.
b. Prinsip dasar Boiling
 Cairan harus mendidih dan suhu 100oC
 Sebelum cairan mendidih alat perebus ditutup
 Lamanya merebus tergantung keras tidaknya bahan makanan.
c. Bahan makanan yang sesuai diolah dengan teknik Boiling
 Sayuran hijau/berwarna  Daging segar
 Umbi-umbian  Daging awet
 Bit atau lobak merah  Makanan yang mengandung pati
d. Alat yang digunakan
 Panci bertutup
 Sendok berlubang, untuk mengangkat bahan makanan yang telah matang
 Saringan,untuk meniriskan bahan makanan yang telah direbus
e. Penyebab kegagalan dan usaha menanggulanginya
Masalah Penyebab Kegagalan Usaha Menanggulanginya
Sayuran berubah Terlalu matang direbus -Merebus secukupnya
warna -Alat perebus harus terbuka
Umbi-umbian tidak Proses merebus belum Perhatikan teknik merebus kembali
matang bagian dalam cukup
Daging segar tidak Proses perebusan Sebelum direbus rendam dalam juice nanas
empuk kurang sempurna atau bungkus dalam daun pepaya

2. Simmering
a. Pengertian Simmering
Simmering adalah merebus bahan makanan sampai titik didih (100oC) kemudian api
dikecilkan (kurang dari 100oC), proses merebus masih terus berlangsung.
b. Prinsip dasar Simmering
 Alat perebus boleh ditutup, setelah mendidih api dikecilkan (simmer) tutup terbuka
 Selama merebus dan simmer bahan makanan harus seluruhnya tertutup cairan
 Semua buih atau kotoran yang berada di atas permukaan cairan dibuang
c. Bahan makanan yang sesuai diolah dengan teknik Simmering
 Daging
 Tulang
d. Alat yang digunakan
1. Stock pot tempat merebus stock
2. Sauce pan besar tempat mengolah daging/blansir daging
3. Penyerok untuk membuang busa/skimmer (sendok berlubang)
3. Poaching
a. Pengertian Poaching
Poaching adalah merebus bahan makanan di dalam air yang sedikit dengan api kecil,
temperatur kurang dari 100oC. Merebus bahan makanan di bawah titik didih.
b. Prinsip dasar Poaching
 Makanan harus tertutup seluruhnya dengan cairan selama proses memasak
 Suhu untuk poaching di bawah titik didih berkisar antara 93oC-95oC
 Kaldu/cairan yang digunakan harus sesuai dengan banyaknya bahan makanan
 Peralatan harus bersih, tidak mudah luntur sehingga merubah warna hasil
c. Bahan makanan yang sesuai diolah dengan teknik Poaching
 Ikan  Daging
 Telur  Unggas
 Buah-buahan
d. Alat yang digunakan
 Cranked Spatula  Frying pan/Teflon anti lengket
1
 Panci bertangkai  Fish ketle
4. Braising
a. Pengertian Braising
Braising adalah metode memasak bahan makanan dengan menggunakan sedikit cairan atau
setengah dari bahannya dalam panci tertutup, dilakukan dengan api kecil secara perlahan-
lahan.
b. Prinsip dasar braising
 Cairan pada proses braising dapat dipakai untuk saus pada saat menghidang
 Jika selama proses braising berlangsung boleh tambah cairan bila telah berkurang
c. Bahan makanan yang sesuai diolah dengan teknik Braising
 Daging  Sayuran
 Unggas
d. Alat yang digunakan
 Braisiere pan  Sauté pan
 Panci bertangkai  Sendok berlubang dan sodet
5. Menggulai/Menyetup (Stewing)
a. Pengertian Stewing
Stewing adalah mengolah bahan makanan yang lebih dahulu ditumis bumbunya (atau tidak
ditumis bumbunya), direbus dengan cairan yang berbumbu dengan api sedang dan sering
diaduk. Cairan yang biasa dipakai adalah susu, santan dan stock.
b. Prinsip dasar Stewing
 Daging sebaiknya dicelupkan sebentar dalam air yagng mendidih (blansir) sebelum
diolah untuk teknik stew, tujuannya agar kotoran hilang.
 Usahakan untuk stewing ini saus atau kaldu yang kental, bisa ditambahkan tepung
maizena atau tepung terigu.
 Untuk bahan ikan mengaduknya harus hati-hati karena ikan mudah hancur.
c. Bahan makanan yang sesuai diolah dengan teknik Stewing
 Daging  Sayuran
 Ikan  Buah-buahan
d. Alat yang digunakan
 Sauce Pan
 Sendok kayu
6. Mengukus (Steaming)
a. Pengertian Steaming
Steaming adalah memasak bahan makanan dengan uap air mendidih.
b. Prinsip dasar Steaming
 Sebelum mengukus, alat pengukus dipanaskan terlebih dahulu hingga keluar uap
 Alat pengukus disesuaikan dengan banyaknya bahan yang akan dikukus
 Makanan yang tidak memerlukan sentuhan langsung uap air harus dibungkus
c. Bahan makanan yang sesuai diolah dengan teknik Steaming
 Daging has dari sapi muda  Umbi-umbian
 Ayam muda  Beras
 Sayuran  Puding
d. Alat yang digunakan
 Risopan  Langseng
 Dandang dengan kukusan  Soblugan atau klakat
e. Penyebab kegagalan dan usaha menanggulanginya
Masalah Penyebab Kegagalan Usaha Menanggulanginya
Daging tidak -Daging liat -Perhatikan bagian daging dan sebelum
empuk -Waktu pengukusan dikukus rendam dalam juice nanas atau
kurang tepat bungkus dalam daun papaya
-Perhatikan waktu mengukus pada resep
Ayam muda Waktu pengukusan terlalu Waktu pengukusan disesuaikan dengan bahan
hancur lama makanan dan umur ayam yang dikukus
Umbi-umbian Tidak seimbang antara Bahan makanan sebaiknya setengah tinggi
matang tidak rata tempat pengukus dengan alat mengukus agar leluasa uap mematangkan
bahan yang dikukus seluruh umbi-umbian
Puding, Suhu pengukusan terlalu -Suhu disesuaikan dengan kebutuhan
bertekstur keras tinggi dan uap air masuk -Penutup kukusan harus dibungkus serbet
dan kasar ke dalam puding agar uap air tidak menetesi permukaan puding

7. Blanching

2
a. Pengertian Blanching
Blanching (blansir) adalah teknik memasak dengan cara mencelupkan bahan makanan ke
dalam cairan mendidih dan diberi garam dan dalam waktu yang sangat singkat.
b. Prinsip dasar Blanching
 Cairan (air atau minyak) dididihkan 100oC
 Bahan makanan harus terendam seluruhnya dalam air
 Blansir diperlukan pada bahan makanan yang perlu dimasak setengah matang
c. Bahan makanan yang sesuai diolah dengan teknik Blanching
 Daging/tulang  Buah tomat
 Sayuran
d. Alat yang digunakan
 Sauce pan  Kolander atau peniris
 Sendok berlubang
8. Mengetim (aubainmarie)
a. Pengertian Mengetim
Mengetim adalah memasak bahan makanan dalam tempat yang dipanaskan dengan air
mendidih dengan menggunakan dua panci (panci tim) yang satu lebih kecil.
b. Prinsip dasar Mengetim
 Tempat bahan makanan dapat disusun seperti panci pengukus, tetapi panci yang atas
tidak berlubang-lubang.
 Air dalam panci bagian bawah lebih banyak tetapi jangan sampai masuk ke dalam
makanan.
c. Bahan makanan yang sesuai diolah dengan teknik aubainmarie
 Beras  Dark Cooking Chocolate
 Puding  Roti

B. TEKNIK PENGOLAHAN PANAS KERING (DRY HEAT)


Adalah metode mengolah bahan makanan dengan penghantaran panas kering pada makanan
melalui udara panas, metal panas, radiasi atau lemak panas.
1. Grilling
a. Pengertian Grilling
Grilling adalah memasak makanan dengan panas radiasi yang tinggi dan langsung.
b. Prinsip dasar Grilling
 Olesi permukaan griller dengan minyak/mentega untuk menghindari lengket
 Pergunakan jepitan untuk membalikkan makanan
 Sebelum digrill daging direndam dalam bumbu (marinade)
c. Bahan makanan yang sesuai diolah dengan teknik Grilling
 Daging  Ikan
 Daging cincang  Ayam
d. Alat yang digunakan
 Chargo Griller  Pan dadar (Teflon anti lengket)
 Grill atau gridle plate  Sodet atau jepitan
 Anglo
e. Penyebab kegagalan dan usaha menanggulanginya
Masalah Penyebab Kegagalan Usaha Menanggulanginya
Daging, warna Suhu alat pembakaran -Suhu pembakaran dinormalkan kembali
dan matang tidak tidak merata -Beri sedikit mentega ulangi proses grill
merata
Daging cincang -Adonan daging dibuat -Beri sedikit kocokan telur pada bagian yang
terlihat retak pada tidak merata retak
permukaan dan -Olesan mentega terlalu -Lumuri lagi mentega dan membaliknya harus
lengket di pan sedikit hati-hati
dadar
Ikan lengket pada Pemberian mentega atau -Lumuri lagi dengan mentega
griller minyak kurang -Letakkan di atas daun pisang atau aluminium
foil, bungkus dan grill kembali

2. Roasting
a. Pengertian Roasting
Roasting adalah metode memasak dengan cara memanggang bahan makanan di dalam
oven, dan sewaktu-waktu makanan tersebut disiram dengan minyak atau air yang keluar
selama dimasak.
b. Prinsip dasar Roasting

3
 Selama pengolahan perlu dibolak balik agar matangnya rata
 Daging jenis loin sebaiknya jangan sering dibolk balik untuk mencegah pengerutan
c. Bahan makanan yang sesuai diolah dengan teknik Roasting
 Daging
 Unggas
d. Alat yang digunakan
 Loyang pembakaran  Garpu dan pisau
 Split roasting  Telenan
3. Baking
a. Pengertian Baking
Baking adalah memasak bahan makanan di dalam oven dengan panas dari segala jurusan.
b. Prinsip dasar Baking
 Panaskan oven sesuai suhu yang dibutuhkan sebelum makanan dimasukkan oven
 Makanan diletakkan dalam posisi yang tepat dalam oven
 Suhu tetap diperiksa kembali selama proses mengoven
c. Bahan makanan yang sesuai diolah dengan teknik Baking
 Potatoes (kentang)  Ikan
 Roti  Sayuran
 Cake  Biskuit
d. Alat yang digunakan
 Oven  Loyang
4. Deep Frying
a. Pengertian Deep Frying
Deep Frying adalah menggoreng dengan minyak banyak dimana makanan seluruhnya
tenggelam di dalam minyak.
b. Prinsip dasar Deep Frying
 Memakai minyak goreng berbentuk cair
 Selama proses menggoreng makanan harus terendam seluruhnya dalam minyak
 Pastikan minyak telah panas saat memulai menggoreng
 Menggunakan api sedang pada saat menggoreng
c. Bahan makanan yang sesuai diolah dengan teknik Deep Frying
 Ayam  Kentang
 Ikan/udang  Kerupuk
 Buah
d. Alat yang digunakan
 Deep frying pan fryer  Sodet dan jepitan
 Sauce pan
e. Penyebab kegagalan dan usaha menanggulanginya
Masalah Penyebab Kegagalan Usaha Menanggulanginya
Ayam, hasil kurang Api/suhu minyak terlalu -Sebaiknya bahan yang akan digoreng
matang hingga ke dalam panas dikukus sebentar
-Perhatikan api/suhu minyaknya
Ikan/udang, adonan tidak Adonan terlalu cair Tambahkan tepung dengan cara
lengket pada ikan/udang mengayak tepung di atas adonan.
Kentang/kerupuk, hasil Suhu minyak kurang -Suhu minyak disesuaikan dengan
kripik kentang dan panas bahan makanan kebutuhan bahan makanan yang akan
kerupuk tidak krispi sudah dimasukkan diolah, stabilkan nyala perapian

5. Shallow Frying
a. Pengertian Shallow Frying
Shallow Frying adalah menggoreng dengan minyak sedikit dimana makanan tidak dapat
terendam di dalam minyak. Shallow Frying disebut juga Pan Frying.
b. Prinsip dasar Shallow Frying
 Gunakan mentega dan minyak yang bersih
 Memasukkan bahan makanan setelah mentega/minyak panas
 Pergunakan api sedang
c. Bahan makanan yang sesuai diolah dengan teknik Shallow Frying
 Unggas  Telur
 Daging
d. Alat yang digunakan
 Pan dadar  Sodet dan jepitan

4
6. Menumis (Saute)
a. Pengertian Saute
Menumis (saute) adalah pengolahan bahan makanan secara cepat dengan menggunakan
sedikit lemak, supaya lebih harum dan sedap.
b. Prinsip dasar Saute
 Bahan makanan dipotong tipis dan rapi.
 Gunakan mentega atau minyak dan biarkan sampai memanas.
 Masukkan bahan makanan jika minyak sudah benar-benar panas.
 Tumis bumbu hingga beraroma harum
 Makanan matang dengan merata, untuk itu harus di bolak-balik secara cepat.
c. Bahan makanan yang sesuai diolah dengan teknik Saute yaitu bawang bombay cincang,
daging, sayuran dan bumbu.

7. Menyangan/menyangrai
Menyangan/menyangrai adalah memasak bahan makanan di dalam wajan tanpa minak
atau lemak. Cara ini juga bisa dilakukan dengan menambahkan pasir dalam wajan. Misalnya
menyangan jagung, kacang tanah, kacang hijau, kemiri.

8. Menyembam
Menyembam adalah memasak bahan makanan dalam abu panas, misalnya ubi jalar,
kentang, bumbu seperti kunyit, kemiri, terasi.

5
NASI

A. Pendahuluan
Hidangan nasi merupakan hidangan yang tidak bisa ditinggalkan bagi masyarakat Indonesia,
karena itu mengenal masakan nasi dan segala permasalahannya merupakan sesuatu yang penting.
Pengolahan nasi tidak bisa terlepas dari kondisi beras sebagai bahan utamanya, dan teknik olah
yang digunakan.
Nasi adalah beras (atau kadang-kadang serealia) yang telah direbus (dan ditanak). Proses
perebusan beras dikenal juga sebagai 'tim'. Penanakan diperlukan untuk membangkitkan aroma
nasi dan membuatnya lebih lunak tetapi tetap terjaga konsistensinya. Pembuatan nasi dengan air
berlebih dalam proses perebusannya akan menghasilkan bubur. Warna nasi yang telah masak
(tanak) berbeda-beda tergantung dari jenis beras yang digunakan. Pada umumnya, warna nasi
adalah putih bila beras yang digunakan berwarna putih. Beras merah atau beras hitam akan
menghasilkan warna nasi yang serupa dengan warna berasnya. Kandungan amilosa yang rendah
pada pati beras akan menghasilkan nasi yang cenderung lebih transparan dan lengket. Ketan, yang
patinya hanya mengandung sedikit amilosa dan hampir semuanya berupa amilopektin, memiliki sifat
semacam itu. Beras Jepang (japonica) untuk sushi mengandung kadar amilosa sekitar 12-15%
sehingga nasinya lebih lengket daripada nasi yang dikonsumsi di Asia Tropika, yang kadar
amilosanya sekitar 20%. Pada umumnya, beras dengan kadar amilosa lebih dari 24% akan
menghasilkan nasi yang 'pera' (tidak lekat, keras, dan mudah terpisah-pisah).
Nasi dimakan oleh sebagian besar penduduk Asia sebagai sumber karbohidrat utama dalam
menu sehari-hari. Nasi sebagai makanan pokok biasanya dihidangkan bersama lauk sebagai
pelengkap rasa dan juga melengkapi kebutuhan gizi seseorang. Nasi dapat diolah lagi bersama
bahan makanan lain menjadi masakan baru, seperti pada nasi goreng, nasi kuning atau nasi kebuli.
Nasi bisa dikatakan makanan pokok bagi masyarakat di Asia, khususnya Asia Tenggara.

B. Teknik Memasak Nasi


Beberapa cara memasak nasi yang biasanya di lakukan di Indonesia adalahdengan cara
merebus, mengukus dan mengetim.
1. Merebus
Merebus dengan banyak air atau tergantung dari macam berasnya, misalnya beras baru
dengan perbandingan 1 : 4 dan beras lama dengan perbandingan 1 : 6 maka hasilnya bubur.
Untuk menambah rasa bisa ditambahkan garam, daun pandan atau daun salam. Merebus
dengan sedikit air, memasak nasi dengan cara merebus seperti alat rice cooker menggunakan
air lebih sedikit dan disebut menanak atau meliwet. Perbandingan beras dan air tergantung
keadaan beras. 1 : 2 untuk nasi lunak, 1 : 1,5 untuk nasi sedang, 1 : 1 untuk nasi keras.
2. Mengukus
Memasak nasi dengan menggunakan uap air mendidih. Alat yang digunakan untuk
memasak nasi adalah dandang, kukusan atau soblok dan risopan. Mengukus nasi merupakan
pekerjaan yang paling banyak dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Mengukus adalah cara
pengolahan dimana bahan makanannya diletakkan dalam alat tertentu (misalnya kukusan) dan
selanjutnya dimatangkan dengan uap air. Uap air ditimbulkan dari air yang mendidih di
bawahnya. Tahap mengukus nasi menurut Marwanti (2000) adalah sebagai berikut:
a) Dandang diisi air setinggi ujung kukusan, kemudian ditutup dan didihkan.
b) Setelah air mendidih, beras dimasukkan dan ditutup
c) Setelah beras mengembang, angkat dari kukusan dan diaru dalam pengaron (alat seperti
baskom, tetapi dibuat dari tanah liat) atau baskom, kemudian dituangi air mendidih.
d) Dandang didisi lagi dengan air dan didihkan kembali, kukusan dimasukkan dan ditutup
kembali.
e) Beras aron dimasukkan dalam kukusan dan selanjutnya dikukus sampai masak. Setelah
nasi masak, tempatkan dalam tempat nasi, lalu dibulak balik dengan sendok kayu sambil
dikipas sehingga nasi menjadi pulen dan tidak lekas basi.
3. Mengetim
Memasak bahan makanan pada sebuah tempat yang dipanaskan dalam air mendidih.
Dengan mengetim dapat diperoleh nasi yang lunak dan bergizi tinggi karena tidak ada zat yang
hilang.

C. Macam-macam Hidangan Nasi


1. Bubur
Bubur adalah makanan dari beras yang menggunakan bahan cair yang berupa air, kaldu
atau santan. Pengolahan bubur menggunakan bahan cair yang lebih banyak dari pada nasi.
Umumnya bahan cair yang digunakan untuk memasak bubur adalah 1:4 atau 1:6.
Ada beberapa macam bubur yang berasal dari beras antara lain:
a) Bubur Biasa
Bahan dasar beras dengan menggunakan bahan cair air, kaldu atau santan.
Pengembangannya bisa disajikan sebagai hidangan sarapan pagi, yang disajikan dengan kuah,
6
bubur bisa disajikan sebagai hidangan selamatan misalnya bubur merah putih dan bubur
asyura.
b) Bubur Menado
Hidangan khas dari Menado, bubur dimasak dengan ubi, jagung dan sayuran. Bubur ini
disajikan dengan ikan goreng dan sambal tomat.
c) Bubur Ayam
Bubur ayam berasal dari makanan China. Menggunakan bahan cair kaldu, selain ayam
goreng yang menjadi pelengkapnya, juga menggunakan ati dan rempela, telur, tongcai, dan
ditaburi dengan bawang goreng.

2. Nasi Tim
Mengolah nasi tim dengan teknik au ban marie atau memasak
dengan dua panci sekaligus. Nasi yang dihasilkan dengan teknik
mengetim ini adalah nasi yang lunak. Awalnya nasi tim hanya diolah
untuk makanan bayi, anak-anak dan orang sakit, namun dalam perkem-
bangnya, nasi tim menjadi nasi yang istimewa, sehingga menjadi nasi
tim dijadikan jajanan sepinggan seperti nasi tim ayam, nasi tim telur asin
dan sebagainya.

3. Nasi Liwet
Meliwet adalah cara pengolahan yang dimatangkan secara
langsung dalam air mendidih. Nasi liwet adalah nasi yang diolah
dengan cara diliwet, bahan cair yang digunakan untuk membuat nasi
liwet ini adalah air, kaldu atau santan. Salah satu hidangan khas kota
Solo adalah nasi liwet solo, yaitu nasi yang diliwet menggunakan
santan, sajikan dengan sambal goreng jipang, ayam dan telur yang
diopor. Penyajian makanan dengan dipincuk daun, atau dipiring makan
yang dialas dengan daun pisang.

4. Nasi Goreng
Nasi goreng adalah nasi yang menjadi unggulan dan kebanggaan masyarakat Indonesia.
Sesungguhnya nasi goreng ini adalah left over atau nasi sisa yang dingin yang dimanfaatkan
kembali untuk sarapan pagi, yaitu dengan cara mengolah kembali bahan makanan dalam
penggorengan yang berisi minyak goreng, mentega atau margarine yang cukup panas. Namun
dalam perkembangannya nasi goreng menjadi nasi yang sangat spesial, karena sangat fleksibel
untuk divariasikan dengan berbagai bahan yang lain, sesuai dengan ketersediaan bahan di
berbagai daerah. Sekarang dikenal nasi goreng babat, nasi goreng daging kambing, nasi goreng
pete, nasi goreng ikan asin dan sebagainya, dengan berbagai teknik penyajian yang menarik. Nasi
goreng ini tidak hanya digunakan untuk hidangan makan pagi, tetapi juga sebagai salah satu pilihan
menu istimewa dalam hidangan buffet, pilihan hidangan makan siang atau makan malam.

5. Nasi yang Dibungkus Daun


Nasi yang dibungkus daun membutuhkan waktu yang relatif lebih lama dalam mengolahnya
dibanding dengan nasi yang diliwet atau di kukus. Hal ini disebabkan karena nasi yang dibungkus
menuntut isi yang padat, homogen, teksturnya lembut masak dengan sempurna. Daun yang
digunakan untuk membungkus adalah daun pisang, daun kelapa muda, atau daun bambu. Contoh
jenis olahan nasi yang dibungkus daun antara lain :
a. Arem-arem
Arem-arem dibuat dari beras yang diaru dengan santan dan garam, dibungkus dengan
daun pisang, diisi dengan lauk pauk, bisa sambal goreng, oseng-oseng atau lainnya. Setelah
dibungkus arem-arem dikukus hingga masak. Arem-arem ini ada yang dibungkus dadar telur
dahulu pada bagian dalamnya, sebelum daun pisang pada bagian dalamnya.
b. Lontong
Lontong dimasak dengan cara direbus, dimana nasi yang telah dibungkus daun
dimasukkan ke dalam air dan dimasak selama 4-5 jam. Untuk mendapatkan lontong yang baik
beras yang sudah dicuci diberi sedikit kapur sirih agar warna dan tekstur nya menjadi lebih baik.
Membuat kulit lontong yang sempurna bisa dilakukan dengan pertolongan sebuah pipa,
sehingga mendapatkan bentuk lontong dengan garis tengah 2½-4 cm dan panjang 15-20 cm.
Teknik yang dianggap lebih praktis, adalah dengan dimasukkan pada loyang yang berbentuk
selinder dan dapat dibuka, sebelum diisi loyang dialas daun, sehingga setelah direbus, loyang
dibuka, bentuk lontong akan tetap seperti pipa. Lontong disajikan dengan berbagai lauk dan
sayur, misalnya sate, sayur lodeh, sayur kare, opor, sambal goreng dan lainlainnya.

7
c. Ketupat
Ketupat adalah nasi yang dibungkus dengan daun kelapa muda yang dianyam khusus.
Bentuknya bisa segitiga, segiempat, segilima. Beras yang telah dicuci diberi sedikit kapur sirih,
diisikan kedalam anyaman ketupat. Setelah itu rebus selama 4–5 jam untuk mendapatkan
ketupat dengan tekstur yang diinginkan. Ketupat menjadi hidangan yang khas dihari lebaran
pada berbagai daerah di Indonesia, disajikan dengan opor ayam, dan sambal goreng.
d. Bak Cang
Bak cang adalah hidangan nasi yang diisi, dan dibungkus dengan daun bamboo. Sudah
bisa diduga bahwa bahwa bakcang ini bukan makanan asli Indonesia, tetapi dibawa oleh
masyarakat China. Bakcang sesuai dengan nama hidangannya, berisi daging babi, namun
dalam perkembangannya bakcang disesuaikan dengan agama dan budaya yang dianut bangsa
Indonesia, bakcang diisi daging sapi atau daging ayam.

6. Nasi Istimewa
Nasi istimewa merupakan nasi yang dihidangkan sangat special, karena nasi ini dibuat untuk
keperluan tertentu, dengan standar tertentu, yang kadang tidak boleh dilanggar. Beberapa nasi
istimewa dapat dijelaskan disini adalah :
a. Nasi Gurih atau Nasi Uduk
Nasi ini digunakan untuk selamatan. Nasi gurih dengan bahan cair santan, ditambah
bumbu-bumbu dan dikukus. Nasi ini dihidangkan dengan berbagai macam lauk pauk. Lauk pauk
yang biasa disertakan adalah ayam yang digoreng, atau dibumbu opor, dibuat ingkung. Daging
yang diberi bumbu terik atau lainnya, telur yang direbus, direndang atau diasin. Sambal goreng,
bisa dari bahan tempe, daging atau labu siam. Jenis kerupuk atau lempeng, rempeyek kacang
tanah, kacang kedelai, atau teri. Lalapan yang terdiri dari mentimun, kol, tauge, kemangi, pete
atau jengkol yang diiris, dan sambal pecel yang kering.
b. Nasi Kuning
Nasi Kuning; Nasi ini dibuat seperti nasi gurih, tetapi diberi
warna kuning dari kunyit, dan sedikit air jeruk nipis agar mendapat
warna kuning yang cerah. Untuk mendapat nasi kuning yang
mudah dibentuk bisa ditambah dengan campuran beras ketan (1
kg beras : 5 sdm beras ketan). Nasi kuning biasa disajikan dengan
ayam goreng, prekedel kentang, sambal goreng tempe kering,
telur dadar, lalapan ketimun dan kemangi, dan emping goreng.

7. Tumpeng
Banyak sekali jenis tumpeng yang ada dalam masyarakat jawa. Para
peneliti telah berhasil mengidentifikasi lebih dari 40 jenis tumpeng. Pada
kebudayaan jawa, pergantian daur kehidupan atau awal dimulainya sesuatu
pekerjaan, selalu dianggap sesuatu yang istimewa, dan tumpeng selalu
dijadikan sarana atau simbul pada acara-acara tersebut. Hal ini tidak lain
dilakukan guna memohon keselamatan dalam setiap pergantian daur kehidupan
atau suksesnya suatu pekerjaan yang akan dikerjakannya. Tumpeng Bentuk
tumpeng yang kerucut melambangkan keadaan dunia alam raya dan isinya.

8
PENGOLAHAN MASAKAN INDONESIA

A. Pengertian Makanan Indonesia


Makanan Indonesia adalah susunan makanan yang terdiri dari makanan pokok, lauk pauk,
sayuran, sambal, sedap-sedapan, dan minuman. Berdasarkan waktu penyajiannya, makanan
Indonesia dibagi menjadi 3, yaitu makan pagi, makan siang dan makan malam. Ciri khas makanan
Indonesia adalah menggunakan aneka jenis bumbu dan rempah serta disajikan bersama dengan
dan kerupuk sebagai pelengkap.

B. Klasifikasi Makanan Indonesia


Makanan Indonesia memiliki susunan menu yang terdiri dari makanan pokok, lauk pauk,
sayur, sambal, sedap sedapan, dan minuman. Pada prinsipnya makanan Indonesia dapat
dikelompokkan sebagai berikut:
1. Hidangan pokok (nasi dan penggantinya)
Makanan pokok adalah jenis yang merupakan makanan utama yang biasa dihidangkan
dalam jumlah banyak. Makanan pokok pada masakan Indonesia adalah nasi. Disamping itu
dikenal pula bahan makanan pokok yang lain, yaitu diantaranya singkong, ubi, jagung, pisang,
dan sagu. Bahan-bahan tersebut dapat digunakan tersendiri atau dicampur dengan bahan lain.
2. Hidangan lauk pauk
Lauk-pauk adalah suatu hidangan yang merupakan pelengkap nasi yang dapat berasal
dari bahan hewani dan produknya, tumbuh-tumbuhan, atau kombinasi bahan hewan dan
tumbuhan yang biasanya dimasak dengan bumbu tertentu. Teknik pengolahan lauk pauk
diantaranya dengan cara digoreng, dikukus, dibakar, kombinasi dari beberapa teknik dan
dengan teknik ganda. Teknik penyajian lauk pauk dapat dengan per porsi atau secara
prasmanan. Bahan makanan sumber protein hewani yang banyak digunakan dalam masakan
Indonesia adalah telur, daging, unggas, ikan, hasil laut dan lainlain. Sedangkan bahan makanan
nabati yang banyak digunakan dalam lauk pauk Indonesia yaitu tempe, tahu, oncom dan
kacang-kacangan.
3. Hidangan sayur
Sayur adalah suatu hidangan berkuah yang merupakan kelengkapan nasi yang dapat
dimakan dengan atau tanpa nasi. Sayur biasanya berisi kuah dan bahan pokok sayuran atau
dapat pula ditambahkan dengan bahan lain seperti bahan hewani atau tumbuh-tumbuhan
seperti produknya (makaroni, soun). Bahan yang digunakkan dalam masakan sayur dapat
berupa air, kaldu, atau santan. Bumbu yang digunakan bisa bervariasi tergantung rasa yang
diinginkan, karena bumbu yang digunakan tiap daerah berbeda-beda. Hidangan sayur dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
a) Sayur berkuah banyak
Sayur ini merupakan golongan sayur yag menggunakan kuah atau bahan cair yang
banyak. Bahan cair yang digunakan berupa air, kaldu, santan atau perpaduan dari
ketiganya. Sayur yang berkuah banyak contohnya sayur asem, sayur lodeh, sayur bening,
sayur sop, soto dan lain-lain.
b) Sayur berkuah sedikit (tumis)
Sayur yang ditumis adalah sayur yang bumbunya ditumis dahulu dengan minyak dan
menggunakan sedikit kuah. Contoh masakan sayur yang ditumis antara lain oseng-oseng,
tumis kangkung, orak-arik, cap-cay dan lain-lain.
c) Sayur tanpa kuah
Sayur tanpa kuah adalah jenis sayur yang dihidangkan tanpa atau dengan melalui
proses pengolahan. Sayuran ini bisa disajikan dalam keadaan mentah bersama sambal atau
bumbu sehingga manambah rasa dari sayuran tersebut. Sambal yang digunakan dapat
berupa bumbu kelapa, bumbu kacang atau bumbu cabe. Contoh sayur mentah anatara lain
terancam, urapan, gado-gado dan lain-lain.
4. Sambal
Sambal adalah hidangan yang tidak berdiri sendiri, tetapi harus dimakan dengan bahan
lain, terutama lalap. Sambal juga dapat digunakan sebagai penambah rasa dan melengkapi
hidangan lain. Sambal dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu sambal mentah dan matang.
Sambal mentah contohnya sambal bawang, terasi, dan colo-colo, sedangkan sambal matang
contohnya sambal tomat, sambal teri dan sambal kacang.
Ada beberapa variasi sambal contohnya, antara lain :
a) Sambal Asam, sambal ini mirip sambal terasi dan mengandung asam, biasanya asam jawa.
b) Sambal Bajak, cabai untuk sambal ini digoreng dengan minyak, ditambak dengan bawang
putih, terasi dan bumbu-bumbu lainnya.
c) Sambal Balado, berasal dari Minangkabau. Cabai untuk sambal ini digoreng dengan minyak,
bawang putih, bawang merah atau bawang bombay, tomat, garam dan jeruk nipis.
d) Sambal Balacan, sambal ini mengandung balacan atau udang yang dilumatkan. Sambal ini
juga dapat digabung dengan bahan lain seperti kangkung untuk menghasilkan sambal

9
kangkung, cumi-cumi untuk menghasilkan sambal sotong, dan dengan telur untuk
menghasilkan sambal telur.
e) Sambal Kemiri, sambal ini mengandung kemiri.
f) Sambal Pencit, sambal ini dicampur dengan irisan buah mangga muda (bahasa jawa :
Pencit)
g) Sambal Tomat, sambal ini dicampur dengan tomat, baik yang diiris kecil-kecil atau
dilumatkan.
h) Sambal Trassi atau sambal terasi, sambal yang mengandung terasi, yang adalah udang
yang dilumatkan. Juga mengandung cabai merah dan hijau, tersasi, gula, garam dan jeruk
nipis.
i) Sambal udang, cabai digoreng dengan minyak, bawang putih dan udang.
5. Sedap-sedapan/kudapan
6. Minuman

10
MAKANAN KHAS DAERAH

A. Pengertian Makanan Khas Daerah


Indonesia merupakan negara yang terdiri dari berbagai suku bangsa di mana memiliki
keanekaragaman olahan masakan yang menjadi ciri khas daerah tersebut atau sering disebut
makanan khas daerah. Makanan khas daerah adalah makanan yang biasa di konsumsi di suatu
daerah. Karakter masakan di suatu daerah biasanya mencerminkan karakter masyarakatnya. Di
daerah pegunungan karena iklim pegunungan yang dingin dan menghasilkan bahan pangan berupa
sayur-mayur, umumnya olahan masakannya berbahan dasar sayur yang disajikan dalam suhu
panas dengan rasa pedas, dengan tujuan untuk menghangatkan badan. Di daerah pantai maka
olahan makanannya banyak menggunakan hasil laut. Namun seiring dengan perkembangan
zaman, kontak dengan orang dari luar daerah semakin tinggi sehingga melahirkan banyak masakan
campuran yang ikut memperkaya produk makanan khas daerah.
Makanan khas daerah memiliki kandungan gizi dan manfaat yang beragam, sesuai dengan
bahan baku, bahan tambahan, dan teknik pengolahan yang digunakan. Bahan utama produk
makanan khas daerah adalah bahan nabati/hewani, kandungan nutrisi utamanya adalah
karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin, dan air. Jumlah komponen-komponen tersebut
berbeda-beda pada masing-masing bahan, tergantung pada susunan, kekerasan, tekstur, cita rasa,
dan warna.
Karbohidrat merupakan sumber kalori utama bagi manusia, umumnya terdapat pada bahan
pangan golongan serelalia seperti; beras, gandum, dan umbi-umbian. Contoh makanan khas
daerah yang mengandung karbohidrat adalah nasi liwet, nasi jamblang, getuk, dan lain-lain. Protein
memiliki fungsi utama sebagai zat pembangun. Umumnya terdapat pada hasil hewani seperti;
daging, ikan, telur, susu, dan hasil nabati seperti kacang-kacangan dan hasil olahannya. Contoh
makanan khas daerah yang banyak mengandung protein adalah telur asin, ayam betutu, bebek
songkem, ayam lodho, dan lain sebagainya.
Lemak merupakan sumber tenaga kedua setelah karbohidrat dan dapat melarutkan vitamin
A, D, E, dan K. Lemak dibedakan menjadi lemak yang dapat dilihat dan lemak yang tidak dapat
dilihat. Lemak yang dapat dilihat seperti mentega, margarin, minyak goreng. Sedangkan minyak
yang tidak dapat dilihat sepert lemak dari kacang tanah, lemak kemiri, kuning telur, susu. Contoh
makanan khas daerah yang banyak mengandung lemak adalah; rendang daging, bika ambon,
karena pada proses pembuatannya menggunakan santan kental. Vitamin berfungsi untuk
kelancaran metabolisme, menjadi daya tahan dan kekebalan tubuh. Sumber vitamin dan mineral
yang terdapat pada hasil hewani seperti; danging, susu, telur, dan sumber vitamin dari hasil nabati
seperti sayur-sayuran dan buahbuahan. Contoh makanan khas daerah yang mengandung vitamin
adalah karedok, gado-gado, keripik pisang, keripik sanjay, dan lain sebagainya.

B. Karakteristik Makanan Khas Daerah


Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari berbagai suku dengan kebudayaan
yang sangat beragam. Demikian pula dengan hasil alam yang dijadikan sebagai bahan pangan.
Umumnya bahan pangan berasal dari dua sumber yaitu bahan pangan nabati dan bahan pangan
hewani. Bahan makanan nabati adalah bahan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti
sayur-sayuran, buah-buahan, umbi-umbian, dan serealia. Bahan makanan hewani adalah makanan
yang berasal dari hewan, seperti telur ,ayam, daging, ikan, dan susu.
Perbedaan budaya dan bahan pangan yang tersedia membuat pengolahan produk makanan
khas berbeda di setiap daerah sehingga menghasilkan aneka jenis produk makanan yang
beranekaragam dengan karakter yang berbeda pula. Masakan khas daerah memiliki ciri khas dan
karakter tertentu, seperti :
1. Masakan dari Jawa Barat
Jawa Barat merupakan daerah pegunungan yang banyak menghasilkan berbagai jenis
sayur mayur. Masyarakat Jawa Barat lebih suka makan sayurmayur muda yang masih mentah
secara langsung dalam bentuk lalap mentah yang disantap bersama sambal. Olahan sayuran
yang masih mentah disebut karedok.Sedangkan yang matang disebut gado-gado. Banyaknya
masakan yang terbuat dari ikan, dibuat pepes.
2. Masakan Jawa Tengah
Masyarakat Jawa Tengan banyak menggunakan bawang putih sebagai bumbu
dominan.dan lebih menyukai rasa manis dibandingkan rasa yang lain. Di daerah ini banyak
ditemukan masakan bersantan. Contoh makanan khas dari Jawa Tengah dan Yogyakarta
adalah gudeg
3. Masakan Jawa Timur
Masakan olahan masyarakat Jawa Timur banyak menggunakan terasi dan petis sebagai
pemberi rasa pada masakan. Dengan rasa yang sedikit pedas, masakan Jawa Timur banyak
dimatangkan dengan cara direbus, digoreng, dipepes, dan dibakar. Contoh makanan khas dari
Jawa Timur adalah rujak cingur, tahu tek, dan lain-lain

11
4. Masakan Sumatera
Masakan olahan daerah Sumatra menggunakan banyak bumbu. Sumatera Barat
menggunakan banyak cabai hingga rasanya relatif pedas dan santan kental. Daerah Sumatera
Selatan sangat suka masakan yang asam rasanya. Olahan makanannya banyak dimatangkan
dengan cara direbus, dibakar, dan digoreng dengan waktu memasak yang relatif lama. Masakan
dari sayurmayur tidak banyak jumlahnya. Kalau pun ada jenis sayurnya tidak bervariasi. Sayur
yang sering dipakai antara lain daun singkong, kacang panjang, buncis, dan nangka muda.
Contoh makanan khas dari Sumatera adalah rendang, pempek, tempoyak, keripik sanjay, dan
lain-lain.
5. Sulawesi
Masakan olahan daerah Sulawesi banyak menggunakan ikan dengan rasa asam pedas.
Contoh makanan khas Sulawasi adalah bubur jagung, kaledo, palumara, uvempoi, uta kelo, dan
lain sebagainya

12

Anda mungkin juga menyukai