Anda di halaman 1dari 16

BAB IV ANALISIS MASALAH

Pada tahap analisis ini dilakukan analisa masalah dan pemecahan masalah yang ditemukan di
Puskesmas Tumbang Penyahuan, mulai dari identifikasi masalah sampai dengan bentuk intervensi
kegiatan agar dapat mengatasi permasalahan yang ditemukan. Adapun sistematika alur dari proses
analisis masalah hingga menuju pemecahan masalah adalah sebagai berikut :
1. Identifikasi Masalah dan Penentuan Prioritas Masalah
2. Mencari Penyebab Masalah
3. Alternatif Pemecahan Masalah
4. Pemecahan Masalah Terpilih
Dengan menganalisa serta membuat suatu pemecahan masalah kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas Tumbang Penyahuan dengan cermat dan teliti, maka diharapkan Puskesmas Tumbang
Penyahuan dapat menentukan alternatif pemecahan masalah melalui kegiatan-kegiatan intervensi
secara efektif dan efesien, sehingga dapat membantu dan meningkatkan pembangunan khususnya
bidang kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Tumbang Penyahuan Kecamatan Bukit Santuai.
Pada analisis kesehatan yang dilakukan oleh tim perencanaan Puskesmas Tumbang Penyahuan
ini menggunakan data dari hasil Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP) Tumbang Penyahuan Tahun
2018. Berikut Analisis masalah kesehatan yang dilakukan oleh tim perencanaan di Puskesmas
Tumbang Penyahuan.

A. Program Promosi Kesehatan


1. Identifikasi Masalah
Tabel 4.1 Identifikasi Masalah Program promosi Kesehatan
No Kegiatan Target Pencapaian
1. Persentase Kader Kesehatan yang 100% 64,62
diorientasi Promosi Kesehatan
2 Persentase Posyandu aktif (strata 20% 0%
pratama dan mandiri)
3 Persentase Posbindu PTM aktif 20% 0%
(strata pratama dan mandiri)

2. Penetapan Prioritas Masalah


Setelah dilakukan identifikasi masalah, maka dilakukan penentuan prioritas masalah.
Penentuan prioritas malasalah dilakukan untuk dapat mengatasi masalah secara terpilih.
Dalam penentuan prioritas masalah ini, metode yang digunakan adalah menggunakan
metode USG (Urgency (gawat), Seriousness (Serius), Growth (peningkatan/pertumbuhan)

43
Tabel. 4.2 Penentuan Prioritas Masalah Program Promosi Kesehatan
Kriteria Total Rangking
No Masalah
U S G U+S+G Prioritas
1. Rendahnya cakupan Kader Kesehatan yang 5 4 4 13 3
Mengikuti Promosi Kesehatan
2 Rendahnya cakupan Posyandu aktif (strata 5 5 5 15 1
pratama dan mandiri)
3 Rendahnya cakupan Posbindu PTM aktif 5 4 5 14 2
(strata pratama dan mandiri)
Keterangan :
Berdasarkan skala likert ditentukan skala 1-5
(5= sangat besar, 4=besar, 3=sedang, 2=kecil, 1=sangat kecil)
Dari tabel tersebut didapat hasil prioritas masalah pada program Promosi Kesehatan
adalah Rendahnya cakupan Posyandu aktif (strata pratama dan mandiri).

3. Akar Penyebab Masalah

Manusia Koordinasi Metode


Metode lintas sektor Metode
Kurangnya belum optimal
peran aktif
kader Belum adanya
Rendanya pemberian ketrampilan
kunjungan Belum untuk mengolah PMT
posyandu meratanya beragam
karena ibu-ibu petugas
balita malas kesehatan Rendahnya
ke posyandu di desa cakupan
Posyandu aktif
Kurangnya (strata pratama
media dan mandiri)
Promosi Terkendalanya
PMT
dikarenakan Kurangnya
menunggu dukungan
pencairan dana lingkungan
Desa sekitar

Sarana Dana Lingkungan


Metode Metode

4. Pemecahan Masalah
Setelah didapat hasil akar penyebab masalah, maka dapat ditemukan solusi untuk
pemecahan masalah. Pemecahan masalahnya adalah sebagai berikut :

44
Tabel 4.3 Pemecahan Masalah Program Promosi Kesehatan
Alternatif
Prioritas Penyebab Pemecahan
No Pemecahan Ket
Masalah Masalah Masalah terpilih
Masalah
1 Rendahnya Rendanya Himbauan Kepala Himbauan
cakupan kunjungan Desa agar Kepala Desa agar
Posyandu aktif posyandu warganya datang warganya dating
(strata pratama karena ibu-ibu ke posyandu ke posyandu
dan mandiri) balita malas ke
posyandu
Kurangnya Orientasi Kader Orientasi Kader
peran aktif
kader
Belum Pengusulan Pengusulan
meratanya Petugas Kesehatan Petugas
petugas Kesehatan
kesehatan di
desa
Koordinasi Melakukan Melakukan
lintas sektor koordinasi dan koordinasi dan
belum optimal Advokasi Advokasi
Belum adanya Melakukan Melakukan
pemberian kegiatan Gizi kegiatan Gizi
ketrampilan menyapa (info dan menyapa (info
untuk mengolah praktek pengolahan dan praktek
PMT beragam PMT untuk ibu pengolahan PMT
balita dan kader) untuk ibu balita
dan kader)
Kurangnya Mencetak Leaflet Mencetak Leaflet
media Promosi
Terkendalanya Advokasi Desa dan Advokasi Desa
PMT mengajukan dan mengajukan
dikarenakan swadaya swadaya
menunggu kader/masyarakat kader/masyarakat
pencairan dana
Desa
Kurangnya Koordinasi dengan Koordinasi
dukungan kader dan petugas dengan kader dan
lingkungan kesehatan yang ada petugas
sekitar di desa untuk kesehatan yang
mengajak ada di desa untuk
masyarakat mengajak
masyarakat

B. Program Kesehatan Lingkungan


1. Identifikasi Masalah
Tabel 4.4 Identifikasi Masalah Masalah Program Kesehatan Lingkungan
No Kegiatan Target Pencapaian
1. Cakupan TPM/inspeksi Memenuhi 100% 64,62%
Syarat
2 Cakupan TTU/inspeksi Memenuhi 100% 83,33%
Syarat
3 Cakupan Desa yang sudah 100% 100%
Pemicuan STBM

45
2. Penetapan Prioritas Masalah
Setelah dilakukan identifikasi masalah, maka dilakukan penentuan prioritas masalah.
Penentuan prioritas malasalah dilakukan untuk dapat mengatasi masalah secara terpilih.
Dalam penentuan prioritas masalah ini, metode yang digunakan adalah menggunakan
metode USG (Urgency (gawat), Seriousness (Serius), Growth (peningkatan/pertumbuhan)).
Tabel. 4.5 Penentuan Prioritas Masalah Program Kesehatan Lingkungan
Kriteria Total Rangking
No Masalah
U S G U+S+G Prioritas
1. Cakupan TPM/inspeksi Memenuhi Syarat 5 4 4 13 3
2 Cakupan TTU/inspeksi Memenuhi Syarat 5 4 5 14 2
3 Cakupan Desa yang sudah Pemicuan STBM 5 5 5 15 1
(Rendahnya Penggunaan Jamban Sehat)
Keterangan :
Berdasarkan skala likert ditentukan skala 1-5
(5= sangat besar, 4=besar, 3=sedang, 2=kecil, 1=sangat kecil)
Dari tabel tersebut didapat hasil prioritas masalah pada program Lingkungan adalah
Cakupan Desa yang sudah Pemicuan STBM dalam hal ini masalahnya adalah rendahnya
penggunan jamban sehat di masyarakat dan belum ada desa yang berstatus ODF (Open
Devecation Free).
Data jamban sehat yang ada di wilayah kerja Puskesmas Tumbang Penyahuan hanya
10,8% (data dari 12 Desa). Data ini masih jauh dari harapan. Perhitungan data ini dari hasil
perbandingan jumlah jamban sehat dan jumlah penduduk pengguna jamban sehat. (jumlah
jamban sehat = 484, jumlah penduduk pengguna = 2.181)

3. Akar Penyebab Masalah

Koordinasi
lintas sektor
Manusia Metode
Masyarakat belum optimal
Metode enggan Metode
Kurangnya untuk Kurangnya informasi
Pemahaman berswadaya penggunaan metode
warga jamban sehat
mengenai (RPS/jamban terapung)
pentingnya
menggunakan
Rendahnya
jamban sehat
Penggunaan
Jamban
Kurangnya Sehat
media Kurangnya
Promosi Pemanfaatan dukungan Kondisi
alokasi Dana lingkungan geografis
kurang sekitar dekat dengan
maksimal sungai dan
berbukit

Sarana Dana Lingkungan


Metode Metode
46
4. Pemecahan Masalah
Tabel 4.6 Pemecahan Masalah Program Kesehatan Lingkungan
Alternatif
Prioritas Penyebab Pemecahan
No Pemecahan Ket
Masalah Masalah Masalah terpilih
Masalah
1 Rendahnya Kurangnya Pemicuan STBM Pemicuan STBM
Penggunaan Pemahaman
Jamban Sehat warga mengenai
pentingnya
menggunakan
jamban sehat
Masyarakat Himbauan Himbauan
enggan untuk Kepala Desa agar Kepala Desa agar
berswadaya warganya dating warganya dating
ke posyandu ke posyandu
Koordinasi lintas Advokasi dengan Advokasi dengan
sektor belum kepala desa dan kepala desa dan
optimal perangkat Desa perangkat Desa
Kurangnya Sosialisasi Sosialisasi
informasi adanya adanya
penggunaan penggunaan penggunaan
metode jamban metode jamban metode jamban
sehat sehat sehat
(RPS/jamban (RPS/jamban (RPS/jamban
terapung) terapung) dan terapung) dan
pengusulan pengusulan
kepada Desa kepada Desa
Kurangnya Mencetak leaflet Mencetak leaflet
media Promosi dan Spanduk dan Spanduk
Pemanfaatan Advokasi Kepada Advokasi
alokasi Dana kepala Desa Kepada kepala
kurang maksimal Desa
Kurangnya Pemicuan STBM Pemicuan STBM
dukungan
lingkungan
sekitar
Kondisi Menyarankan Menyarankan
geografis dekat penggunaan RPS penggunaan RPS
dengan sungai atau Jamban atau Jamban
dan berbukit Terapung Terapung

C. Program KIA-KB
1. Identifikasi Masalah
Tabel 4.7 Identifikasi Masalah Masalah Program KIA-KB
No Kegiatan Target Pencapaian
1. Persalinan oleh tenaga kesehatan di 100% 34,17%
Faskes (SPM)
2 KB aktif 70% 35,51%
3 K4 100% 43,25%

47
2. Penetapan Prioritas Masalah
Tabel. 4.8 Penentuan Prioritas Masalah Program Kesehatan Lingkungan
Kriteria Total Rangking
No Masalah
U S G U+S+G Prioritas
1. Persalinan oleh tenaga kesehatan di Faskes 5 5 5 15 1
(SPM)
2 KB aktif 4 4 5 13 3
3 K4 (SPM) 4 5 5 14 2
Keterangan :
Berdasarkan skala likert ditentukan skala 1-5
(5= sangat besar, 4=besar, 3=sedang, 2=kecil, 1=sangat kecil)
Dari tabel tersebut didapat hasil prioritas masalah pada program KIA-KB adalah Persalinan
oleh tenaga kesehatan di Faskes (SPM).

3. Akar Penyebab Masalah

Manusia Metode
Metode Metode
Tenaga Kurangnya sosialisasi untuk
bidan keluarga mengenai adanya rumah
Kurangnya belum tunggu kelahiran
Pemahaman merata di
warga desa Kurangnya menjalin
mengenai kemitraan dengan bidan
pentingnya kampung
bersalin di
faskes Persalinan
oleh tenaga
belum ada Pemanfaatan kesehatan di
sarana alokasi Dana Faskes (SPM)
khusu untuk kurang Kurangnya
mengantar maksimal dukungan
ibu bersalin (jampersal) keluarga
ke Kondisi
puskesmas Di sebagian desa geografis
Belum ada
polindes dan
fasilitas di
Sarana Dana Lingkungan
dalamnya
Metode Metode

4. Pemecahan Masalah
Tabel 4.9 Pemecahan Masalah Program KIA-KB
Alternatif
Prioritas Pemecahan
No Penyebab Masalah Pemecahan Ket
Masalah Masalah terpilih
Masalah
1 Persalinan Kurangnya Mengadakan Mengadakan
oleh tenaga Pemahaman warga sosialisasi sosialisasi tentang
kesehatan di mengenai tentang pentingnya
Faskes (SPM) pentingnya bersalin pentingnya bersalin di faskes
di faskes bersalin di
faskes

48
Tenaga bidan belum Mengusulkan Mengusulkan
merata di desa tenaga bidan tenaga bidan
Kurangnya Mengadakan Mengadakan
sosialisasi untuk sosialisasi sosialisasi tentang
keluarga mengenai tentang pentingnya
adanya rumah pentingnya bersalin di faskes
tunggu kelahiran bersalin di
Kurangnya menjalin faskes
kemitraan dengan
bidan kampong
belum ada sarana Mengajukan Mengajukan
khusu untuk kepada desa kepada desa untuk
mengantar ibu untuk menganggarkan
bersalin ke menganggark transportasi ke
puskesmas an puskesmas
transportasi
ke puskesmas
Di sebagian desa Mengusulkan Mengusulkan ke
Belum ada polindes ke desa desa
dan fasilitas di menggunaka menggunakan
dalamnya n dana desa dana desa
Pemanfaatan alokasi Mensosialisa Mensosialisasikan
Dana kurang sikan kepada kepada
maksimal masyarakat masyarakat
(jampersal) tentang tentang
penggunaan penggunaan
jampersal jampersal
Kurangnya Melakukan Melakukan
dukungan keluarga penyuluhan penyuluhan dan
dan pendekatan
pendekatan keluarga
keluarga
Kondisi geografis Bidan Bidan Puskesmas
Puskesmas melakukan
melakukan kunjungan rumah
kunjungan
rumah

D. Program Gizi
1. Identifikasi Masalah
Tabel 4.10 Identifikasi Masalah Masalah Program Gizi
No Kegiatan Target Pencapaian
1. Presentasi balita yang di timbang 80% 28,99%
berat badannya (D)
2 Presentasi balita di timbang yang 15% 27%
tidak naik berat badannya (T)
3 Presentasi balita di bawah garis 17% 21,99%
merah

49
2. Penetapan Prioritas Masalah
Tabel. 4.11 Penentuan Prioritas Masalah Program Gizi
Kriteria Total Rangking
No Masalah
U S G U+S+G Prioritas
1. Presentasi balita yang di timbang berat 4 4 5 13 3
badannya (D)
2 Presentasi balita di timbang yang tidak naik 5 4 5 14 2
berat badannya (T)
3 Presentasi balita di bawah garis merah 5 5 5 15 1
Keterangan :
Berdasarkan skala likert ditentukan skala 1-5
(5= sangat besar, 4=besar, 3=sedang, 2=kecil, 1=sangat kecil).
Dari tabel tersebut didapat hasil prioritas masalah pada program Gizi adalah Tingginya
presentasi balita di bawah garis merah

3. Akar Penyebab Masalah

Manusia Metode
Metode Metode
Tidak ada Kurangnya sosialisasi untuk
tenaga ahli keluarga mengenai pemantauan
Kurangnya
gizi status gizi balita
Pemahaman
ibu mengenai
status gizi Kurang aktifnya kegiatan
balita posyandu di desa

Tingginya
presentasi
Kurangnya
balita di bawah
Kurangmya Tingkat garis merah
dukungan
media ekonomi
edukasi keluarga
masyarakat
keluarga tidak sama
Kondisi
geografis
Belum
tersedianya
foodmodel
Dana Lingkungan
Sarana
Metode Metode

4. Pemecahan Masalah
Tabel. 4.12 Pemecahan Masalah Program Gizi
Alternatif
Prioritas Penyebab Pemecahan Masalah
No Pemecahan Ket
Masalah Masalah terpilih
Masalah
1 Tingginya Kurangnya Memberikan Memberikan
presentasi Pemahaman konseling/penyulu konseling/penyuluhan
balita di ibu mengenai han khusus gizi khusus gizi
bawah status gizi
garis balita
merah

50
Tidak ada Mengusulkan Mengusulkan adanya
tenaga ahli gizi adanya tenaga gizi tenaga gizi
Kurangnya Pemberian materi Pemberian materi
sosialisasi penyuluhan penyuluhan tentang
untuk keluarga tentang gizi dan gizi dan pembuatan
mengenai pembuatan leaflet/poster/spanduk
pemantauan leaflet/poster/spand
status gizi uk
balita
Kurang Kerjasama dengan Kerjasama dengan
aktifnya petugas kesehatab, petugas kesehatab,
kegiatan kader, dan pihak kader, dan pihak desa
posyandu di desa
desa
Kurangmya Mencetak Mencetak
media edukasi leaflet/poster/spand leaflet/poster/spanduk
keluarga uk
Belum Menganggarkan Menganggarkan
tersedianya pembelian pembelian foodmodel
foodmodel foodmodel
Tingkat Memberikan Memberikan
ekonomi informasigizi informasigizi
masyarakat makanan makanan
tidak sama Yang ada di sekitar Yang ada di sekitar
Kurangnya Melakukan Melakukan
dukungan pendekatan pendekatan keluarga
keluarga keluarga
Kondisi Menanam sayur di Menanam sayur di
geografis masing-masing RT masing-masing RT

E. Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit


1. Program P2M
a. Program P2TB
1) Identifikasi Masalah
Tabel 4.13 Identifikasi Masalah Masalah Program P2TB
No Kegiatan Target Pencapaian
1. Pelayanan kesehatan orang dengan 100% 100%
TB (SPM)
2 Pemeriksaan sputum TB 1,3% 12,3%

2) Penetapan Prioritas Masalah


Tabel. 4.14 Penentuan Prioritas Masalah Program P2TB
Kriteria Total Rangking
No Masalah
U S G U+S+G Prioritas
1. Pelayanan kesehatan orang dengan TB (SPM) 4 5 5 14 2
2 Pemeriksaan sputum TB 5 5 5 15 1

Keterangan :
Berdasarkan skala likert ditentukan skala 1-5
(5= sangat besar, 4=besar, 3=sedang, 2=kecil, 1=sangat kecil)

51
Dari tabel tersebut didapat hasil prioritas masalah pada program P2TB adalah
Pemeriksaan sputum TB rendah

3) Akar Penyebab Masalah

Manusia Metode
Metode Metode
Terbatasnya
Penjaringan kontak seluruh rumah
petugas
belum terlaksana dengan baik
Kurangnya labortorium hanya
meratanya di puskesmas
pemeriksaan
skutum TB Pemeriksaan
Sputum TB
rendah
Status ekonomi
Transportasi
masyarakat kurang
masyarakat ke
dalam membangun Rumah
puskesmas
kurang rumah sehat Masayarakat
memadai cukup jauh
dari
fasyankes

Sarana Dana Lingkungan


Metode Metode

4) Pemecahan Masalah
Tabel. 4.15 Pemecahan Masalah Program P2TB
Alternatif
Prioritas Penyebab Pemecahan
No Pemecahan Ket
Masalah Masalah Masalah terpilih
Masalah
1 Pemeriksaan Kurang Petuga Petuga
Sputum TB meratanya melaksanakan melaksanakan
rendah pemeriksaan penjaringan kasus penjaringan kasus
sputum TB TB ke Desa TB ke Desa
Terbatasnya Melakukan mobile Melakukan
petugas kasus TB dan mobile kasus TB
labortorium survey kontak TB dan survey kontak
hanya di TB
puskesmas
Penjaringan Koordinasi dengan Koordinasi
kontak seluruh petugas kesehatan dengan petugas
rumah belum di desa dengan kesehatan di desa
terlaksana membuat jadwal dengan membuat
dengan baik pelaksanaan jadwal
pelaksanaan
Transportasi Membawakan pot Membawakan pot
masyarakat ke sputum ke rumah sputum ke rumah
puskesmas warga yang warga yang
kurang berisiko (dicurigai berisiko
memadai kasus) (dicurigai kasus)

52
Status ekonomi Memberikan Memberikan
masyarakat penyuluhan penyuluhan
kurang dalam mengenai PHBS mengenai PHBS
membangun lingkungan lingkungan
rumah sehat
Rumah Membawakan pot Membawakan pot
Masayarakat sputum ke rumah sputum ke rumah
cukup jauh dari warga yang warga yang
fasyankes berisiko (dicurigai berisiko
kasus) (dicurigai kasus)

b. Program Imunisasi
1) Identifikasi Masalah
Tabel 4.16 Identifikasi Masalah Masalah Program Imunisasi
No Kegiatan Target Pencapaian
1. Imunisasi Polio 4 90% 31,25%
2 Imunisasi Campak Rubela di 95% 53,46%
Sekolah (umur lbh dr 5 th - 15 tahun)
3 Imunisasi Lengkap 90% 43,15%

2) Penetapan Prioritas Masalah


Tabel. 4.17 Penentuan Prioritas Masalah Program Imunisasi
Kriteria Total Rangking
No Masalah
U S G U+S+G Prioritas
1. Imunisasi Polio 4 5 4 5 14 2
2 Imunisasi Campak Rubela di Sekolah (umur 4 4 5 13 3
lbh dr 5 th - 15 tahun)
3 Imunisasi Lengkap 5 5 5 15 1

Keterangan :
Berdasarkan skala likert ditentukan skala 1-5
(5= sangat besar, 4=besar, 3=sedang, 2=kecil, 1=sangat kecil)
Dari tabel tersebut didapat hasil prioritas masalah pada program Imunisasi adalah
rendahnya persentase imunisasi lengkap.

53
3) Akar Penyebab Masalah

Manusia Metode
Metode Metode
Tenaga Kurangnya media
kesehatan sosialisasi tentang
belum pentingnya imunisasi
Kurangnya merata di
Pemahaman desa
warga
mengenai
pentingnya Kurang maksimalnya
imunisasi peran kader Rendahnya
persentase
imunisasi
Peralatan Kurangnya lengkap
posyandu dukungan
belum keluarga
lengkap Pengaruh
Kurangnya peran sosial budaya
Pengambilan kepala desa
vaksin petugas ke
puskesmas jauh
Sarana Lingkungan
Metode Metode

4) Pemecahan Masalah
Tabel. 4.18 Pemecahan Masalah Program Imunisasi
Alternatif
Prioritas Pemecahan
No Penyebab Masalah Pemecahan Ket
Masalah Masalah terpilih
Masalah
1 Rendahnya Kurangnya Melakukan Melakukan
persentase Pemahaman warga sosialisasi dan sosialisasi dan
imunisasi mengenai diskusi kelompok diskusi kelompok
lengkap pentingnya di masyarakat di masyarakat
imunisasi
Tenaga kesehatan Mengajukan Mengajukan
belum merata di pengusulan pengusulan
desa penempatan penempatan
tenaga kesehatan tenaga kesehatan
di desa di desa
Kurang -Koordinasi -Koordinasi
maksimalnya dengan kader dan dengan kader dan
peran kader kepala desa kepala desa
-Oientasi kader -Oientasi kader
Kurangnya media Mencetak leaflet, Mencetak leaflet,
sosialisasi tentang spanduk, dan spanduk, dan
pentingnya poster poster
imunisasi
Peralatan Mengajukan Mengajukan
posyandu belum pemanfaatan dana pemanfaatan dana
lengkap desa desa
Pengambilan Menjadwalkan Menjadwalkan
vaksin petugas ke penjadwalan penjadwalan
puskesmas jauh pengambilan pengambilan
sampel sampel

54
Kurangnya peran Advokasi kepada Advokasi kepada
kepala desa kepala desa kepala desa
Kurangnya Melakukan Melakukan
dukungan keluarga pendekatan kepeda pendekatan
keluarga kepeda keluarga
Pengaruh sosial Melakukan Melakukan
budaya pendekatan sosial pendekatan sosial
budaya budaya

2. Program P2PTM
a. Identifikasi Masalah
Tabel 4.19 Identifikasi Masalah Masalah Program P2PTM
No Kegiatan Target Pencapaian
1. Skrining umur 15-59 tahun (SPM) 100% 24,59%
2 Pelayanan kesehatan penderita 100% 11,45%
hipertensi (SPM)
3 Pelayanan kesehatan penderitan 100% 3,83%
Diabetes Mellitus (SPM)

b. Penetapan Prioritas Masalah


Tabel. 4.20 Penentuan Prioritas Masalah Program P2PTM
Kriteria Total Rangking
No Masalah
U S G U+S+G Prioritas
1. Skrining umur 15-59 tahun (SPM) 5 5 5 15 1
2 Pelayanan kesehatan penderita hipertensi 4 4 5 13 3
(SPM)
3 Pelayanan kesehatan penderitan Diabetes 4 5 5 14 2
Mellitus (SPM)
Keterangan :
Berdasarkan skala likert ditentukan skala 1-5 (5= sangat besar, 4=besar, 3=sedang, 2=kecil,
1=sangat kecil)
Dari tabel tersebut didapat hasil prioritas masalah pada program P2PTM adalah Persentase
Skrining umur 15-59 tahun masih rendah (SPM)

55
c. Akar Penyebab Masalah

Manusia Metode
Metode Metode
Warga usia Kurangnya sosialisasi untuk
15-59 keluarga mengenai pentingnya
Kurangnya tahun pasif mencegah penyakit
Pemahaman ke
warga posbindu Belum ada pembentukan
mengenai posbindu remaja dan
pentingnya pelatihan kader posbindu
mencegah
penyakit Persentase Skrining
umur 15-59 tahun
masih rendah (SPM)
Peralatan Pemanfaatan
pelayanan alokasi Dana
posbindu belum
maksimal Belum dilakukan
belum pembentukan posbindu
lengkap di sebagian desa

Sarana Dana Lingkungan


Metode
Metode

d. Pemecahan Masalah
Tabel. 4.21 Pemecahan Masalah Program P2PTM
Alternatif
Prioritas Penyebab Pemecahan
No Pemecahan Ket
Masalah Masalah Masalah terpilih
Masalah
1 Persentase Kurangnya Memberikan Memberikan
Skrining umur Pemahaman pemahaman dan pemahaman dan
15-59 tahun warga edukasi kepada edukasi kepada
masih rendah mengenai masyarakat masyarakat
(SPM) pentingnya
mencegah
penyakit
Warga usia 15- Koordinasi dengan Koordinasi
59 tahun pasif lintas sektor dengan lintas
ke posbindu sektor
Kurangnya -Melakukan -Melakukan
sosialisasi sosialisasi dan sosialisasi dan
untuk keluarga pendekatan pendekatan
mengenai keluarga keluarga
pentingnya -Membuat leaflet -Membuat leaflet
mencegah -Membuat -Membuat
penyakit spanduk spanduk
Belum ada -Melakukan -Melakukan
pembentukan pembentukan pembentukan
posbindu posbindu remaja posbindu remaja
remaja dan -Orientasi kader -Orientasi kader
pelatihan kader posbindu posbindu
posbindu
Peralatan -Pengajuan kepada -Pengajuan
pelayanan kepala desa kepada kepala
posbindu belum mengghnakan desa
lengkap dana desa

56
menggunakan
dana desa
Pemanfaatan -Advokasi kepada -Advokasi kepada
alokasi Dana kepala Desa kepala Desa
belum
maksimal
Belum -Advokasi kepada -Advokasi kepada
dilakukan kepala Desa kepala Desa
pembentukan -Sosialisasi -Sosialisasi
posbindu di Kepada Kepada
sebagian desa masyarakat masyarakat

F. Kesimpulan
Dari hasil analisi, penentuan prioritas masalah, penentuan akar penyebab masalah, dan
penentuan pemecahan masalah, maka didapat permasalahan dengan rencana kegiatan (tindak
lanjutnya). Program terpilih adalah program yang diambil dengan mempertimbangkan dan
membandingkan antara target dan capaian. Program tersebut diantaranya :
1. Program Promosi Kesehatan
2. Program Kesehatan Lingkungan
3. Program KIA-KB
4. Program Gizi
5. Program P2P
a. Program P2PM
1) Program P2TB
2) Program Imunisasi
b. Program P2PTM

57
BAB V PENUTUP
Pada tahap perencanaan tingkat puskesmas ini, dapat digunakan sebagai pedoman
dalam setiap kegiatan yang akan dianggarkan di Puskesmas Tumbang Penyahuan dalam
tahun 2019. Dalam setiap perencanaan yang disusun oleh Puskesmas Tumbang Penyahuan
ini dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa aspek, yakni salah satunya adalah
analisis kebutuhan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Tumbang Penyahuan terhadap
pelayanan kesehatan yang sesuai dengan permaslahan kesehatan. Selain dari data analisis
kebutuhan masyarakat, perencanaan tingkat puskesmas Tumbang Penyahuan ini juga
didasarkan pada data-data penilaian kinerja Puskesmas Tumbang Penyahuan tahun 2017
yang dibuat pada tahun 2018.
Evalusi yang dilaksanakan dengan mempertimbangkan indikator keberhasilan untuk
setiap program kegiatan, baik pada program kegiatan UKM maupun UKP. Evaluasi
dilakukan pada beberapa tahap, yakni bulanan, triwulan, semester, dan tahun pada periode
tertentu.
Harapan yang diinginkan adalah setiap kegiatan yang dilakukan perencanaan dapat
direalisasikan dan semoga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sehingga dapat
menciptakan Kecamatan Bukit Santuai sehat.

58

Anda mungkin juga menyukai