granulomatosis di sebabkan
Infeksi secara hematogen tuberkulosis paru ke dalam korpus vertebra dekat mengenai tul
diskus invertebratalis
Perusakan tulang dan perjalanan infeksi ke ruang diskus dan ke vertebra yang
berdekatan
Perubahan pada vertebra servikalis Perubahan pada vertebra torakalis Perubahan pada vertebra lumbalis
Kerusakan korpus vertebra dan terjadi Kerusakan korpus vertebra dan terjadi
angulasi vertebra ke depan angulasi vertebra ke depan Penekanan korda dan radiks saraf oleh
pembesaran abses/ tulang yang bergeser
Perubahan diskus invertebralis perubahan Kompresi radiks saraf pada
servikal vertebra vertebratorakalis Parapelgia, stimulus nyeri pada pinggang
gangguan dalam mengkomunikasikan
Gangguan mobilitas leher perubahan vertebra Stimulus nyeri proses eliminasi urin
sehingga leher menjadi kaku menjadi kifosis
dan pembentukan abses pada
faring MK: Nyeri MK: hambatan mobilitas
Penurunan kemampuan maksimal
dalam melakukan respirasi, batuk fisik gangguan eliminasi
efektif urin
Gangguan dalam proses
menelan
Akumulasi sekret meningkat Tindakan dekompresi dan
Asupan nutrisi tidak adekuat stabilisasi
MK: ketidakefektifan bersihan
jalan nafas
MK: ketidakefektifan bersihan
MK: ketidakseimbangan jalan nafas Port de entree
nutrisi
Pola Nafas tidak efektif
MK : Resiko tinggi Infeksi
Definisi : Pertukaran udara inspirasi dan/atau ekspirasi tidak adekuat
Batasan karakteristik :
Penurunan tekanan inspirasi/ekspirasi
Gangguan mobilitas fisik
Penurunan pertukaran udara per menit
Definisi :
Menggunakan otot pernafasan tambahan
Keterbatasan dalam kebebasan untuk perg
Nasal flaring
atau lebih ekstremitas
Dyspnea
Batasan karakteristik :
Orthopnea
Postur tubuh yang tidak stabil selama m
Perubahan penyimpangan dada
Keterbatasan kemampuan untuk melaku
Nafas pendek
Keterbatasan kemampuan untuk melaku
Assumption of 3-point position
Tidak ada koordinasi atau pergerakan y
Pernafasan pursed-lip
Keterbatasan ROM
Tahap ekspirasi berlangsung sangat lama
Kesulitan berbalik (belok)
Peningkatan diameter anterior-posterior
Perubahan gaya berjalan (Misal : penur
Pernafasan rata-rata/minimal
langkah sempit, kaki diseret, goyangan ya
Faktor yang berhubungan :
Penurunan waktu reaksi
Hiperventilasi
Bergerak menyebabkan nafas menjadi p
Deformitas tulang
Usaha yang kuat untuk perubahan gerak
Kelainan bentuk dinding dada
mengontrol perilaku, fokus dalam anggap
Penurunan energi/kelelahan
Pergerakan yang lambat
Perusakan/pelemahan muskulo-skeletal
Bergerak menyebabkan tremor
Obesitas
Faktor yang berhubungan :
Posisi tubuh
Pengobatan
Kelelahan otot pernafasan
Terapi pembatasan gerak
Hipoventilasi sindrom
Kurang pengetahuan tentang kegunaan
Nyeri
Indeks massa tubuh diatas 75 tahun per
Kecemasan
Kerusakan persepsi sensori
Disfungsi Neuromuskuler
Tidak nyaman, nyeri
Kerusakan persepsi/kognitif
Kerusakan muskuloskeletal dan neurom
Perlukaan pada jaringan syaraf tulang belakang
Intoleransi aktivitas/penurunan kekuata
Imaturitas Neurologis
Depresi mood atau cemas
Kerusakan kognitif
NOC :
Penurunan kekuatan otot, kontrol dan a
Respiratory status : Ventilation
Keengganan untuk memulai gerak
Respiratory status : Airway patency
Gaya hidup yang menetap, tidak diguna
Vital sign Status
Disfungsi Neuromuskuler
Tidak nyaman, nyeri
Kerusakan persepsi/kognitif
Kerusakan muskuloskeletal dan neurom
Perlukaan pada jaringan syaraf tulang belakang
Intoleransi aktivitas/penurunan kekuata
Imaturitas Neurologis
Depresi mood atau cemas
Kerusakan kognitif
NOC :
Penurunan kekuatan otot, kontrol dan a
Respiratory status : Ventilation
Keengganan untuk memulai gerak
Respiratory status : Airway patency
Gaya hidup yang menetap, tidak diguna
Vital sign Status
Malnutrisi selektif atau umum
Kriteria Hasil :
NOC :
Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada
Joint Movement : Active
sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan
Mobility Level
mudah, tidak ada pursed lips)
Self care : ADLs
Menunjukkan jalan nafas yang paten (klien tidak merasa tercekik, irama
Transfer performance
nafas, frekuensi pernafasan dalam rentang normal, tidak ada suara nafas
Kriteria Hasil :
abnormal)
Klien meningkat dalam aktivitas fisik
Tanda Tanda vital dalam rentang normal (tekanan darah, nadi, pernafasan)
Mengerti tujuan dari peningkatan mobi
Memverbalisasikan perasaan dalam me
NIC :
Memperagakan penggunaan alat Bantu
Airway Management
NIC :
Buka jalan nafas, guanakan teknik chin lift atau jaw thrust bila perlu
Exercise therapy : ambulation
Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
Monitoring vital sign sebelm/sesudah la
dentifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan
Konsultasikan dengan terapi fisik tenta
Pasang mayo bila perlu
Bantu klien untuk menggunakan tongka
Lakukan fisioterapi dada jika perlu
Ajarkan pasien atau tenaga kesehatan la
Keluarkan sekret dengan batuk atau suction
Kaji kemampuan pasien dalam mobilis
Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
Latih pasien dalam pemenuhan kebutuh
Lakukan suction pada mayo
Dampingi dan Bantu pasien saat mobili
Berikan bronkodilator bila perlu
Berikan alat Bantu jika klien memerluk
Berikan pelembab udara Kassa basah NaCl Lembab
Ajarkan pasien bagaimana merubah po
Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan.
Monitor respirasi dan status O2
Terapi Oksigen
Bersihkan mulut, hidung dan secret trakea
Pertahankan jalan nafas yang paten
Atur peralatan oksigenasi
Monitor aliran oksigen
Pertahankan posisi pasien
Onservasi adanya tanda tanda hipoventilasi
Monitor adanya kecemasan pasien terhadap oksigenasi
Atur peralatan oksigenasi
Monitor aliran oksigen
Pertahankan posisi pasien
Onservasi adanya tanda tanda hipoventilasi
Monitor adanya kecemasan pasien terhadap oksigenasi
Resiko infeksi
Definisi : Spondilitis tuberculosa adalah infeksi yang sifatnya kronis berupa infeksi Definisi : Peningkatan resiko masuknya organisme pat
granulomatosis di sebabkan oleh kuman spesifik yaitu mycobacterium tuberculosa yang Faktor-faktor resiko :
mengenai tulang vertebra (Abdurrahman, et al 1994; 144 ) Prosedur Infasif
Ketidakcukupan pengetahuan untuk menghindari pa
Gejala klinis : Trauma
Badan lemah dan lesu Kerusakan jaringan dan peningkatan paparan lingku
Nafsu makan dan berat badan menurun Ruptur membran amnion
Suhu tubuh meningkat terutama pada malam hari Agen farmasi (imunosupresan)
Sakit pada daerah punggung Malnutrisi
Nyeri radikuler di sekitar dada atau perut Peningkatan paparan lingkungan patogen
Paraparesis Imonusupresi
Spastisitas, klonus, hiper-refleksia dan refleks babinski bilateral Ketidakadekuatan imum buatan
Tidak adekuat pertahanan sekunder (penurunan Hb,
Tidak adekuat pertahanan tubuh primer (kulit tidak
ahan pada vertebra lumbalis cairan tubuh statis, perubahan sekresi pH, perubahan p
Komplikasi Penyakit kronik
Pott’s paraplegia disebabkan oleh tekanan ekstradural pus maupun
an korda dan radiks saraf oleh sequester atau invasi jaringan granulasi pada medula spinalis.
ran abses/ tulang yang bergeser Ruptur dari abses paravertebra torakal ke dalam pleura sehingga
menyebabkan empiema tuberkulosis, sedangkan pada vertebra lumbal
NOC :
maka nanah akan turun ke otot iliopsoas membentuk psoas abses yang
a, stimulus nyeri pada pinggang Immune Status
merupakan cold abcess
dalam mengkomunikasikan Knowledge : Infection control
minasi urin Risk control
Kriteria Hasil :
Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi
Mendeskripsikan proses penularan penyakit, factor
ambatan mobilitas Pemeriksaan penunjang: penatalaksanaannya,
angguan eliminasi Pemeriksaan Laboratorium Menunjukkan kemampuan untuk mencegah timbuln
urin 1. Peningkatan laju endapan darah (LED) Jumlah leukosit dalam batas normal
2. Uji mantoux positif Menunjukkan perilaku hidup sehat
3. Biopsi jaringan granulasi NIC :
4. Pemeriksaan histopatologis Infection Control (Kontrol infeksi)
Tindakan dekompresi dan Pemeriksaan Radiologis
stabilisasi Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain
1. Foto thoraks Pertahankan teknik isolasi
2. Foto polos vertebra Batasi pengunjung bila perlu
3. Pemeriksaan mieleografi Instruksikan pada pengunjung untuk mencuci tanga
4. Foto CT Scan meninggalkan pasien
5. Pemeriksaan MRI Gunakan sabun antimikrobia untuk cuci tangan
Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan kp
NIC :
4. Pemeriksaan histopatologis Infection Control (Kontrol infeksi)
Pemeriksaan Radiologis Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain
1. Foto thoraks Pertahankan teknik isolasi
2. Foto polos vertebra Batasi pengunjung bila perlu
Port de entree 3. Pemeriksaan mieleografi Instruksikan pada pengunjung untuk mencuci tanga
4. Foto CT Scan meninggalkan pasien
5. Pemeriksaan MRI Gunakan sabun antimikrobia untuk cuci tangan
MK : Resiko tinggi Infeksi Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan kp
Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung
Pertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan
Ganti letak IV perifer dan line central dan dressing s
n mobilitas fisik Gunakan kateter intermiten untuk menurunkan infek
Tingktkan intake nutrisi
san dalam kebebasan untuk pergerakan fisik tertentu pada bagian tubuh atau satu Berikan terapi antibiotik bila perlu
ekstremitas Infection Protection (proteksi terhadap infeksi)
arakteristik : Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal
tubuh yang tidak stabil selama melakukan kegiatan rutin harian Monitor hitung granulosit, WBC
atasan kemampuan untuk melakukan keterampilan motorik kasar Monitor kerentanan terhadap infeksi
atasan kemampuan untuk melakukan keterampilan motorik halus Batasi pengunjung
da koordinasi atau pergerakan yang tersentak-sentak Saring pengunjung terhadap penyakit menular
atasan ROM Partahankan teknik aspesis pada pasien yang beresik
an berbalik (belok) Pertahankan teknik isolasi k/p
han gaya berjalan (Misal : penurunan kecepatan berjalan, kesulitan memulai jalan, Berikan perawatan kuliat pada area epidema
empit, kaki diseret, goyangan yang berlebihan pada posisi lateral) Inspeksi kulit dan membran mukosa terhadap kemer
nan waktu reaksi Ispeksi kondisi luka / insisi bedah
ak menyebabkan nafas menjadi pendek Dorong masukkan nutrisi yang cukup
yang kuat untuk perubahan gerak (peningkatan perhatian untuk aktivitas lain, Dorong masukan cairan
ol perilaku, fokus dalam anggapan ketidakmampuan aktivitas) Dorong istirahat
kan yang lambat Instruksikan pasien untuk minum antibiotik sesuai r
ak menyebabkan tremor Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeks
yang berhubungan : Ajarkan cara menghindari infeksi
atan Laporkan kecurigaan infeksi
pembatasan gerak Laporkan kultur positif
pengetahuan tentang kegunaan pergerakan fisik
massa tubuh diatas 75 tahun percentil sesuai dengan usia
kan persepsi sensori
yaman, nyeri
kan muskuloskeletal dan neuromuskuler
ansi aktivitas/penurunan kekuatan dan stamina
i mood atau cemas
kan kognitif
nan kekuatan otot, kontrol dan atau masa
ganan untuk memulai gerak
idup yang menetap, tidak digunakan, deconditioning
Nama : Fira Dewi Cahyani
NIM : P1337420919075
PROFESI NERS POLTEKKES
SEMARANG
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
masuknya organisme patogen Definisi : Intake nutrisi tidak cukup untuk keperluan metabolisme tubuh.
Batasan karakteristik :
Berat badan 20 % atau lebih di bawah ideal
n untuk menghindari paparan patogen Dilaporkan adanya intake makanan yang kurang dari RDA (Recomended Daily Allowan
Membran mukosa dan konjungtiva pucat
ngkatan paparan lingkungan Kelemahan otot yang digunakan untuk menelan/mengunyah
Luka, inflamasi pada rongga mulut
an) Mudah merasa kenyang, sesaat setelah mengunyah makanan
Dilaporkan atau fakta adanya kekurangan makanan
ngan patogen Dilaporkan adanya perubahan sensasi rasa
Perasaan ketidakmampuan untuk mengunyah makanan
tan Miskonsepsi
kunder (penurunan Hb, Leukopenia, penekanan respon inflamasi) Kehilangan BB dengan makanan cukup
buh primer (kulit tidak utuh, trauma jaringan, penurunan kerja silia, Keengganan untuk makan
sekresi pH, perubahan peristaltik) Kram pada abdomen
Tonus otot jelek
Nyeri abdominal dengan atau tanpa patologi
Kurang berminat terhadap makanan
Pembuluh darah kapiler mulai rapuh
Diare dan atau steatorrhea
Kehilangan rambut yang cukup banyak (rontok)
Suara usus hiperaktif
Kurangnya informasi, misinformasi
Faktor-faktor yang berhubungan :
ejala infeksi Ketidakmampuan pemasukan atau mencerna makanan atau mengabsorpsi zat-zat gizi berhu
ularan penyakit, factor yang mempengaruhi penularan serta psikologis atau ekonomi.
NOC :
ntuk mencegah timbulnya infeksi Nutritional Status : food and Fluid Intake
normal Kriteria Hasil :
p sehat Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan
Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan
ksi) Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi
h dipakai pasien lain Tidak ada tanda tanda malnutrisi
Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti
NIC :
ng untuk mencuci tangan saat berkunjung dan setelah berkunjung Nutrition Management
Kaji adanya alergi makanan
a untuk cuci tangan Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan
dan sesudah tindakan kperawtan Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe
Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi
Tidak ada tanda tanda malnutrisi
Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti
NIC :
Nutrition Management
Kaji adanya alergi makanan
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan
Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe
Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C
Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi
Berikan makanan yang terpilih ( sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi)
Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan
Nutrition Monitoring
BB pasien dalam batas normal
Monitor adanya penurunan berat badan
Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan
Monitor interaksi anak atau orangtua selama makan
Monitor lingkungan selama makan
Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan
Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi
Monitor turgor kulit
Monitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah patah
Monitor mual dan muntah
Monitor kadar albumin, total protein, Hb, dan kadar Ht
Monitor makanan kesukaan
Monitor pertumbuhan dan perkembangan
Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva
Monitor kalori dan intake nuntrisi
Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan cavitas oral.
Catat jika lidah berwarna magenta, scarlet
me tubuh.