Anda di halaman 1dari 49

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMK Bina Dharma Pontianak


Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
Jurusan : Keperawatan dan Farmasi
Kelas : X Farmsi 1 & X Keperwatan 1,2
Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit
Semester : 2 ( Genap)
Standar Kompetensi : Menganalisis Hubungan Dasar Negara dengan Konstitusi
Kompetensi Dasar : 4.1. Mendeskripsikan hubungan dasar negara dengan konstitusi
Indikator : 1. Mendeskripsikan pengertian dasar negara
2. Mendeskripsikan pengertian konstitusi negara

A. Tujuan Pembelajaran
Siswa diharapkan dapat mencapai :
1. Nilai Pengetahuan
a. Menjelaskan pengertian dasar negara.
b. Menjelaskan pengertian konstitusi negara.
c. Menguarikan tujuan dan nilai konstitusi
d. .........
2. Nilai Karater
a. Semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai presntasi, Regiligus, jujur,
toleransi
b. Disiplin, kreaktif, mandiri bertanggung jawabwa yang diharapkan
c. .........
3. Nilai Ekonomi Kreatif (Kewirausahaan)
a. ...........
b. ...........

B. Materi Ajar
1. Pengertian dasar negara
Dasar negara berasal dari kata dasar dan negara. Dasar adalah
landasan/foundemental. Negara adalah suatu organisasi kekuasaan yang
didalamnya harus ada rakyat, wilayah, dan pemerintah yang berdaulat. Dasar
negara Indonesia adalah Pancasila.
Proses penyusumam dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara:
a. Pembentukan Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI) pada tanggal 29 April 1945. Sebelum tahun 1945,
tepatnya pada tanggal 7 September 1944 Jepang memberikan janji
kemerdakaan kepada Indonesia. Kemudian Jepang memberikan janji
Kemerdekaan kedua 1 Maret 1945, dengan isi janji Jepang sebagai berikut :
1) Akan dibentukan suatu badan yang dinamakan badan untuk menyelidiki
usaha persiapan Kemerdekaan yang disingkat (BPUPKI) atau Dokuritzu
Zyunbi Tioosakai, yang beranggota 60 orang ditambah 2 orang wali ketua
yaitu : Dr. Radjiman Wediodiningrat (ketua) dan R.P.Soroso ( wakil
ketua Indonesia), dan Iclubangse (wakil ketua Jepang).
2) Penyusunan konsep rancangan dasar negara
Sidang pertama BPUPKI yang dilaksanakan pada tanggal 29 Mei-1 Juni
1945 bertempat di Jakarta gedung Cou Sangi in, jalan penjaban (sekarang
gedung departemen luar negeri) yang digunakan sebanyak 2x.
Mereka yang mengusulkan dalam pidatonya tentang rumusan-rumusan
dasar negara adalah sebagai berikut:
(a) Mr. Muhammad Yani (29 Mei 945)
Dalam pidatonya secara lisan mengemukakan rumusan dasar Negara
sebagai berikut :
 Peri kebangsaan
 Peri kemanusiaan
 Peri katuhanan
 Peri kerakyatan
 Kesejahteraan rakyat
Selasai pidato beliau mengajikan secara tertulis mengenai rancangan
dasar negara sebagai berikut :
 Ketuhanan Yang Maha Esa
 Kebangsaan Persatuan Indonesia
 Rasa Kemanusia yang adil dan beradab
 Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
 Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
(b) Prof. Dr. Mr. R. Soepomo (31 Mei 1945)
Kosep dasar Indonesia merdeka adalah sebagai berikut :
 Paham Negara Kesatuan yaitu Negara mengatasi segala paham
golongan dan perseorangan.
 Hubungan negara dan agama, yaitu urusan agama terpisah
dengan urusan negara. Artinya setiap orang meredeka memeluk
agam yang disukainya.
 Sistem badan permusyawaratan yaitu kedudukan kepala negara
dalam negara pesatuan sangat penting dan harus menjadi pempin
negara yang sejati, bersatu dengan rakyatnya.
 Sosialime negara yaitu negara yang bersifat kekeluargaan dalam
lapangan ekonomi
 Hubungan antar bangsa yaitu negara Indonesia yang berdasarkan
semangat kebudayaan Indonesia yang asli dengan sendirinya
merupakan negara Asia Timur Raya.
(c) Ir. Soekarno (1 Juni 1945)
Merumuskan dasar negara meredeka adalah sebagai berikut :
 Kebangsaan Indonesia atau nasionalisme
 Internasionalisme atau peri kemanusiaan
 Mufakat atau demokrasi
 Kesejahteraan sosial
 Ketuhanan yang berkebudayaan
Pada tanggal 1 Juni 1945 (memperingati hari lahirnya pancasila) di depan
sidang BPUPKI Ir. Soekarno mengusulkan nama rumusan dasar negara Indonesia
merdeka yaitu dengan nama Pancasila. Pancasila sebagai dasar negara dan
pandangan hidup Indonesia. Sidang pertama BPUPKI tentang rumusan dasar
negara belum disepakti. Sehingga BPUPKI membentuk panitia sembilan atau tim
perumus yang berjumlah sembilan orang. Panitia kecil ini pada tanggal 22 Juni
1945 berhasil merumuskan ”Piagam Jakrta” (Piagam Charter).

2. Menjelaskan pengertian konstitusi


Konstitusi berasal dari bahasa Inggris (constitutie), Prancis (constituer),
Belanda (constitutie), dan Latin (constituere), yang berarti membentuk, menyusu,
dan menyatakan. Konstitusi diartikan sebagai peraturan yang mengatur suatu
negara, baik yang tertulis maupun tidak tertulis. Pada masa RIS peraturan disebut
Konstitusi.
a. Sidang kedua BPUPKI (10-16 Juli 1945) pembentukan konstitusi
Hasil sidang kedua BPUPKI adalah sebagi berikut :
1) Pernyataan Indonesia merdeka
2) Pembukaan UUD 1945
3) UUD 1945 (Batang Tubuh UUD 1945)
Dan pada tanggal 11 Juli 1945 Panitia Perancang UUD 1945 yang
berberanggota 7 orang yaitu :
(1) Dr.Mr. soepomo (ketua dan anggota)
(2) Wongsonegoro
(3) Adimad Soebardjo
(4) Mr.M.A. Maramis
(5) M.R.P. singgih
(6) H. Agus salim
(7) Dr. Soekiman
b. Pada tanggal 7 Agustus 1945, BPUPKI dibubarkan dan dibentuk Pantian
Pesiapan Kemerdekan Indonesia (PPKI) yang beraggota 8 orang yaitu:
(1) Ir. Soekarno (ketua)
(2) Drs. Moh. Hatta (wakil ketu)
(3) Prof. Mr. Dr. Soepomo (anggota)
(4) KRT Radjiman Wedyodiningrat (anggota)
(5) R. P. Soeroso (anggota)
(6) Soetardjo Kartohadikoesoemo (anggota)
(7) Kiai abdoel Wachid Hasijm (anggota)
(8) Ki Bagus Hadikusumo (anggota)
Pada tanggal 9 Agustus 1945 PPKI sidang dengan hasil sebagai berikut :
(1) Mengesahkan UUD 1945
(2) Memimilih dan mengangkat Soekarno sebagai presiden Indonesia dan M.
Hatta sebagai wakil presiden Indonesia.
(3) Membentuk komite untuk membantu tugas presiden ( sebelum disebut DPR
dan MPR)
c. Pada tanggal 18 Agustus 1945 PPKI mengsahkan hasil sidang pada tanggal 9
Agustus 1945.
d. Tujuan dibuat konstitusi adalah sebagai berikut :
(1) Untuk mengatur oragnisasi negara dan lembaga-lembaga pemerintah.
(2) Untuk membatasi dan mengontrol tindakan pemerintah agar tidak berlaku
sewenang-wenang.

C. Metode Pembelajaran
a. Diskusi (snowball Trouing)
b. Tanya jawab

D. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan 1

Kegiatan Diskripsi Kegiatan Alokasi


waktu
Pendahuluan 1. Persiapan psikis dan fisik yaitu membuka 10
pelajaran dengan salam, berdoa dan menit
mengabsensi.
2. Guru Menyapaikan materi yang dipelajari hari
secara garis besar :
3. Guru menyampaikan tujuan pelajaran yang akan
dipelajari hari ini :
a. Siswa diharapkan dapat menjelaskan
pengertian dasar negara.
b. Siswa diharapkan dapat menjelaskan
pengertian konstitusi.
Kegiatan Inti 1. Guru memberikan movitasi kepada siswa dengan 60
cara bertanya tentang materi menit
a. Pengertian dasar negara
b. Pengertian konstitusi
2. Guru menjelaskan materi tentang dasar negara,
konstitusi, dan tujuan pembuatan konstitusi secara
garis besar.
3. Guru mengarahkan siswa untuk membentuk
kelompok yang terdiri dari 5 kelompok dengan
anggota 5-6 siswa.
4. Siswa presntasi berdasarkan kelompok dan materi
yang sudah ditetapkan dengan cara undian.
5. Ada seksi tanya jawab.
6. Siswa diminta untuk membuat catatan kesimpulan
tentang materi masing.
7. Guru dan siswa bersama-sama memberikan
pelurusan tentang materi.

Penutup 1. Guru mengingatkan kembali siswa agar 10


mempelajari materi yang sudah dipelajari dan menit
materi yang belum di bahasa.
2. Guru memberikan PR.
3. Salam penutup dan doa pulang

E. Alat-Bahan dan Sumber


1. Alat Pembelajaran :
a. Proyektor
b. Leptop
c. Papan tulis
d. Spidol

2. Sumber
a. Pegangan guru buku ajar Kewarganegaraan untuk SMA/ MAK kelas X
semeseter genap, Penerbit CV Hayati Tumbuh Subur,
b. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, Penerbit CV. Pustaka
Agung Harapan.
c. Buku Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA dan SMK Kelas X, Penerbit
Erlangga, karangan Retno Listyarti Setiadi
d. Buku Mandiri Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMK dan Mak kelas X,
Penerbit Erlangga, R. M. Setiadi, dkk.
e. Internet

F. Penilaian
1. Aspek dan bentuk instrument

ASPEK INSTRUMEN
1. Akademik
- Diskusi kelompok - Laporan Diskusi
- Tugas individu - Hasil PR
- dll -
2. Sikap
- Prilaku - Point bobot pelangaran
- Kerapian - Point bobot pelangaran
- Kerajinan - Point bobot pelangaran
3. Absensi - Alpa/Izin/Sakit

2. Rubrik Penilaian dan Pensekoran

Aspek penilaian Jumlah Nilai


No Nama siswa skor akhir
( NA )
AKADEMIK SIKAP ABSENSI 3 - 5 = 60 Minimal
(Nilai Raport) Prilaku/Sikap/ Alpa/Izin/ 6 – 8 = 70 sekor/
Kerajian Sakit
9 –11= 80 Nilai 70
Rentang sekor Rentang sekor Rentang sekor
12-14= 90 Tuntas
1 -5 1 -5 1 -5

50 – 59 =1 100 > =1 20% > = 1 15 = 100


60–KKM< =2 70 – 99 = 2 15-19%= 2
KKM - 80 = 3 40 – 69 = 3 10-14%= 3
81 – 90 = 4 10 – 39 = 4 5 – 9% = 4
91 – 100 = 5 10 < =5 5% < = 5
1 70=3 40=3 9%=4 10=80 TUNTA
S
2

Pontianak,…………………..2017
Guru Mata pelajaran

Fransiska Sri Murwan, S.Pd


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Sekolah : SMK Bina Dharma Pontianak


Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
Kelas / Semester : X Farm & Kep. / 2 ( Genap)
Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit
Standar Kompetensi : Menganalisis Hubungan Dasar Negara dengan Konstitusi
Kompetensi Dasar : 4.1. Mendeskripsikan hubungan dasar negara dengan konstitusi
Indikator :
No Indikator Nilai Karakter
4.1.3 Menguraikan tujuan dan nilai konstitusi Semangat kebangsaan, cintai
tanah air, mengharagi presntasi,
kerja keras.
4.1.4 Menyimpulkan keterkaitan dasar negara dengan Bersahabat, jujur, toleransi,
konstitusi di sebuah negara disiplin, tanggaung jawab, kerja
keras, kerjasama.

I. Tujuan Pembelajaran
Siswa diharapkan dapat :
1. Menguraikan tujuan dan nilai konstitusi
2. Menyimpulkan keterkaitan dasar negara dengan konstitusi di sebuah negara.

II. Materi Ajar


1. Tujuan dan nilai konstitusi
a. Dalam sebuah negara, konstitusi mempunyai tujuan sebagai berikut :
1) Memberikan pembatasan sekaligus pengawasan terhadap kekuasaan
politik.
2) Melepas kontrol kekuasaan peguasa
3) Memberikan batasan-batasan ketetapan bagi para penguasa dalam
menjalankan kekuasaannya.
b. Sedangkan nilai yang terkadung dalam konstitusi adalah :
1) Nilai normatif
2) Nilai nominal
3) Nilai semantik
c. Fungsi konstitusi
1) Membatasi atau mengendalikan kekuasaan penguasa agar tidak
sewenang-wenang terhadap rakyat dalam menjalankan kekuasaannya.
2) Memberikan suatu rangka dan dasar hukum untuk perubahan masyarkat
dalam tahap berikutnya.
3) Sebagai landasan/dasar penyelenggaraan negara menurut sistem
ketatanegaraan tertentu yang menjunjung tinggi oleh semua negaranya,
baik penguasa maupu rakyat (sebagai landasan struktural).
d. Isi konstitusi dalam suatu negara adalah sebgai berikut:
1) Gagasan politik, moral dan keagamaan, serta perjuangan bangsa.
Contohnya pernyataan di pembukaan UUD RI 1945.
2) Kententuan organisasi negara, memuat kententuan mengenai pembagai
kekeuasaan antara badan legeslatif, eksekutif, dan yudikatif.
3) Ketentuan HAM yang memuat aturan yang menjamin dan melindungi
HAM bagi warga negara yang bersangkutan.
4) Ketentuan rosedur dan syarat dalam mengubah konstitusi pada negara
yang bersangkutan.
2. Keteraikatan dasar negara dengan konstitusi
a) Berdasarkan fungsi dan kedudukan konstitusi dalam negara ditinjau dari
yuridis konstutusi dengan pancasila sebagai dasar negara yang mempunyai
kedudukan sebagai norma-norma objekti dan norma tertinggi serta sebagai
sumber hukum dan sebagai tertib hukum tertinggi dalam sebuah negara yang
termuat dalam Tap MPR No. IX/ MPR/ 1996, Tap MPR No. V/ MPR/ 1973,
Tap MPR No. IX/ MPR/ 1978, kemudian ditegas oleh Tap MPR No.
XVII/MPR/1998, kemudaian pernyataan tersebut dicaut oleh Tap MPR RI
No. II/ MR/ 2000 tentang sumber hukum disebut bahwa pancasila dan
Batang Tubuh UUD 1945 ( setelah diamandemenkan di baca pasal-pasal)
menjadi sumber Hukum Dasar Nasional, dengan kata lain pancasila bukan
lagi sebagai sumber hukum. Dapat diartikan bahwa UUD 1945 merupakan
Sumber Hukum dan Hukum Tinggi di dalam Negara.
b) Fungsi ancasila sebagai dasar negara, ditinjau dari sosiologis berarti sebagai
penagtur hidup masyarakat, dan bersifat filosofis berarti sebagai [pengatur
tikah laku pribadi dan cara-cara mencari kebenaran.

III. Metode Pembelajaran


1. Inqury
2. Tanya jawab

IV. Langkah-Langkah Pembelajaran


Pertemuan 2
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI
WAKTU
Pendahuluan 1. Persiapan psikis dan fisik yakni membuka pelajaran
dengan salam dan doa bersama.
2. Guru menyampaikan pokok materi pembahasan hari
ini. 10 menit
3. Guru memberikan informasi terhadap kompetensi
yang akan dicapai:
a. Siswa diharapkan dapat menguraikan tujuan dan
nilai konstitusi.
b. Dampak perdagangan internasional terhadap
perekonomian Indonesia.
Kegiatan Inti 1. Setelah guru menjelaskan sedikit tentang materi 60 menit
pembelajaran tentang materi :
a. Menguraikan tujuan dan nilai konstitusi
b. Menyimpulkan keterakaitan dasar negara dan
konstitusi.
2. Siswa dibagi dalam kelompok kecil yang terdiri dari
4-5 orang siswa untuk membahas materi diatas.
3. Observasi/ pengamatan : agar dapat mengerjakan /
menjawab masalah baca kembali catatan yang sudah
diberikan atau dari buku pelajaran dan sumber lain
yang mendukung.
4. Bertanya : Diskusikan dengan rekan kelompok,
apabila masalah yang dihadapi belum bisa dipahami
dari catatan dan buku sumber lainnya siswa dapat
melakukan Tanya jawab.
5. Dugaan : Siswa boleh mengajukan dugaan atau
kemungkinan jawaban dari masalah yang dihadapi
6. Pengumpulan data : Mencatat data atau informasi
esensial serta dugaan atas jawaban yang diperoleh.
7. Kesimpulan : Membuat kesimpulan jawaban atas
masalah yang diberikan berupa laporan atau makalah
dan dipresentasikan de depan kelas.
8. Guru bersama siswa memberi pelurusan terhadap
hasil diskusi.
9. Guru dan peserta didik bersama-sama menyimpulkan
pelajaran materi hari ini.
Penutup 1. Guru mengingatkan kepada peserta didik agar 10 menit
mempelajari materi yang akan dibahas dan yang
telah dibahas.
2. Guru memberikan PR
3. Salam penutup.

V. Alat-Bahan dan Sumber


1. Alat Pembelajaran :
a. Proyektor
b. Leptop
c. Papan tulis
d. Spidol
2. Sumber
a. Pegangan guru buku ajar Kewarganegaraan untuk SMA/ MAK kelas X
semeseter genap, Penerbit CV Hayati Tumbuh Subur,
b. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, Penerbit CV.
Pustaka Agung Harapan.
c. Buku Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA dan SMK Kelas X,
Penerbit Erlangga, karangan Retno Listyarti Setiadi
d. Buku Mandiri Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMK dan Mak kelas X,
Penerbit Erlangga, R. M. Setiadi, dkk.
e. Internet

VI. Penilaian
1. Teknik dan bentuk instrument
TEKNIK PENILAIAN BENTUK PENILAIAN
Diskusi kelompok Laporan diskusi
Kartu soal
Tugas individu Hasil PR

2. Rubrik Penilaian dan Pensekoran


a. Rubrik Penilaian diskusi :
Aspek penilaian Jumlah Nilai akhir
No Nama siswa Kerja gagasan keaktifan Inisiatif skor ( NA )
sama
1
2

b. Pedoman pensekoran
4 = baik sekali Keterangan :
3 = baik NA = Jumlah skor x 100
2 = cukup
1 = kurang
c. Konversi nilai
A = 80-100 : Baik sekali
B = 70-79 : Baik
C = 60-69 : Cukup
D = <60 : Kurang
Pontianak,…………………..2017
Guru Mata pelajaran

Fransiska Sri Murwanti, S.Pd

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Nama Sekolah : SMK Bina Dharma Pontianak


Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
Kelas / Semester : X Farm & Kep. / 2 ( Genap)
Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit
Standar Kompetensi : Menganalisis Hubungan Dasar Negara dengan Konstitusi
Kompetensi Dasar : 4.2. Menganalisis Subtansi Kosntitusi Negara
Indikator :
No Indikator Nilai Karakter
4.2.1 Menguraikan unsur-unsur sebuah konstitusi Semangat kebangsaan, cintai
tanah air, mengharagi
presntasi, kerja keras.
4.2.2. Menyimpulkan ciri-ciri sebuah konstitusi Bersahabat, jujur, toleransi,
bagi negara tertentu. disiplin, tanggaung jawab,
kerja keras, kerjasama.

I. Tujuan Pembelajaran
Siswa diharapkan dapat :
1. Menguraikan unsur-unsur konstitusi negara
2. Menyimpulkan ciri-ciri sebuah konstitusi bagi sebuah negara tertentu.

II. Materi Ajar


Subtansi Konstitusi negara sebagai berikut :
1. Unsur-unsur sebuah konstitusi
Menurut Soverin Lohman, suatu konstitusi harus memuat unsur-unsur sebagai
berikut :
a. Kosntitusi dipandang sebagai perwujudan perjanjian masyarakat.
b. Konstitusi sebagai piagama yang harus memberikan jamin HAM dan
sekaligus memberikan batas-batasan hak dan kewajiban warga dan alat-alat
negara.
c. Konstitusi sebagai kerangka banguan pemerintah

2. Macam-macam konstitusi
a. Menurut C.F. Strong mengolongkan konstitusi dalam dua macam yaitu :
1) Konstitusi tertuli dan konstitusi tidak tertulis
2) Konstitusi yang tidak dituangkan dalam suatu dokumen tertulis dan yang
tidak didokumentasikannya.
b. Menurut KC.Wheare mengolongkan konstitusi menjadi 5 yaitu :
1) Konstitusi tertulis dan tidak tertulis
2) Konstitusi fleksibel (luwes) dan konstitusi rigir (kaku/tegas)
3) Konstitusi derajat tertinggi dan konstitusi bukan derajat tertinggi
4) Konstitusi serikat dan konstitusi kesatuan
5) Konstitusi sistem pemerintahan presidensial dan konstitusi parlementer
Secara kesimpulan di dalam sebuah negara hanya ada 2 konstitusi yaitu:
a) Konstitusi tertulis yaitu aturan yang ditulis/dinaskahkan yang kemudian
didokumentasikan di dalam negara contohnya UUD 1945 dan UU.
b) Konstitusi tidak tertulis yaitu atuaran yang tidak tertulis dan tidak
dinaskahkan serta didokumentasikan oleh negara, tetap yang disampaikan
secara lisan yang masih berlaku di dalam masyarakat. Contonya: adat
istiadat.
3. Sifat konstitusi
Konstitusi memiliki 2 sifat yaitu :
a. Fleksibel (luwes) yaitu peratuaran yang dapat diubah sewaktu-waktu sesuai
dengan perkembangan zaman dan perkembangan masyarakat.
b. Rigid (kaku/tegas) yaitu peraturan sulit untuk diubah dalam waktu yang
singkat, tetapi melalui proses yang khusus. Contonya kosntitusi Amerika
Serikat.
III. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab

IV. Langkah-Langkah Pembelajaran


Pertemuan 3
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI
WAKTU
Pendahuluan 1. Persiapan psikis dan fisik yakni membuka
pelajaran dengan salam dan doa bersama.
2. Guru menyampaikan pokok materi pembahasan
hari ini. 10 menit
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajartan yang
akan dicapai:
a. Siswa diharapkan dapat menguraikan unsur-
unsur kosntitusi
b. Siswa diharapkan dapat menguaraikan dapat
menyimpulakan cirri-ciri sebuah konstitusi
begai negara tertentu
Kegiatan Inti 1. Guru mengajukan pertanyaan mengenai unsur- 60 menit
unsur sebuah konstitusi negara dan cirri-ciri
sebuah konstitusi bagi negara tertentu.
2. Guru melakukan penjelasan singkat tentang materi
pokok yang diajarkan
3. Guru dan murid sama-sama mencermati unsur-
unsur sebuah konstitusi dan ciri-ciri konstitusi
bagi negara tertentu.
4. Guru memberi penguatan mengenai unsur-unsur
konstitusi dalam negara Indonesia dan ciri-ciri
sebuah kosntitusi bagi negara tertentu.
5. Guru dan peserta didik melakukan proses tanya
jawab mengenai pelajaran materi hari ini.
6. Guru dan peserta didik menyimpulkan pelajaran
hari ini.
Penutup 1. Guru memotivasi siswa untuk mempelajari 10 menit
kembali pelajaran hari ini di rumah dan pelajaran
yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.
2. Guru memberikan PR.
3. Salam penutup

V. Alat-Bahan dan Sumber


1. Alat Pembelajaran :
a. Proyektor
b. Leptop
c. Papan tulis
d. Spidol
2. Sumber
a. Pegangan guru buku ajar Kewarganegaraan untuk SMA/ MAK kelas X
semeseter genap, Penerbit CV Hayati Tumbuh Subur.
b. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, Penerbit CV.
Pustaka Agung Harapan.
c. Buku Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA dan SMK Kelas X,
Penerbit Erlangga, karangan Retno Listyarti Setiadi
d. Buku Mandiri Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMK dan Mak kelas X,
Penerbit Erlangga, R. M. Setiadi, dkk.
e. Internet

VI. Penilaian
1. Teknik dan bentuk instrument
TEKNIK PENILAIAN BENTUK PENILAIAN
Tugas individu Hasil PR

2. Rubrik Penilaian dan Pensekoran


a. Rubrik Penilaian Individu :
Aspek penilaian Jumlah Nilai akhir
No Nama siswa skor ( NA )
gagasan keaktifan Inisiatif
1
2

b. Pedoman pensekoran

4 = baik sekali Keterangan :


3 = baik NA = Jumlah skor x 100
2 = cukup
1 = kurang
c. Konversi nilai
A = 80-100 : Baik sekali
B = 70-79 : Baik
C = 60-69 : Cukup
D = <60 : Kurang

Pontianak,…………………..2017
Guru Mata pelajaran

Fransiska Sri Murwan


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Sekolah : SMK Bina Dharma Pontianak


Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
Kelas / Semester : X Farm & Kep. / 2 ( Genap)
Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit
Standar Kompetensi : Menganalisis Hubungan Dasar Negara dengan Konstitusi
Kompetensi Dasar : 4.2. Menganalisis Subtansi Kosntitusi Negara
Indikator :
No Indikator Nilai Karakter
4.2.3 Menganalisis subtstansi konstitusi Indonesia Semangat kebangsaan, cintai
tanah air, mengharagi
presntasi, kerja keras.
Bersahabat, jujur, toleransi,
disiplin, tanggaung jawab,
kerja keras, kerjasama.

I. Tujuan Pembelajaran
Siswa diharapkan dapat :
1. Menganalisis substansi konstitusi Indonesia :
a. Menjelasakan Unsur konstitusi
b. Menjelaskan cara pembentukan dan mengubah konstitusi
c. Menjelaskan konstitusi suatu negara.
d. Menjelaskan substansi konstitusi yang berlaku di Idonesia.

II. Materi Ajar


1. Unsur-unsur yang harus dimuat di dalam konstitusi menurut pendapat Lohman
adalah :
a. Konsitusi merupakan perwujudan dari perjanjian.
b. Konstitusi sebagai penjamin HAM
c. Konstitusi merupakan kerangka pembanguan pemerintah
2. Cara pembentukan dan mengubah konstitusi
a. Pembentukan konstitusi
Pembentukan konstitusi atau undang-undang dasar pada setiap negara
berbeda-beda. Ada yang sengaja dibentuk, ada yang secara revolusi,
pemberian dari penguasa, maupun dengan cara evolusi.
1) Konstitusi yang pembentukkannya sengaja dibnetuk, artinya pembuatan
UUD dilakukan setelah negara tersebut berdiri.
2) Konstitusi yang pembentukannya secara revolusi berarti pemerintahan
yang baru terbentuk dari hasil revolusi membuat UUD setelah
mendapatkan persetujuan rakyat atau dengan cara permusyawarahan.
3) Konstitusi yang pembentukannya secara pemberian dari penguasa,
misalnya seorang raja memberikan UUD kepada rakyat atau jikaa
seorang raja mendapat tekanan dan khawatir akan timbul revolusi
sehingga dibuatlah UUD yang dapat membatasi kekuasaan raja.
4) Konstitusi yang pembentukannya secara evolusi berarti pembuatan
UUD didasarkan pada adanya perubahan-perubahan secara perlahan-
lahan sehingga UUD yang lama menjadi tidak berlaku lagi.

b. Mengubah konstitusi
1) Perubahan konstitusi yang dilakukan oleh pemegang kekuasaan
legislatif, akan tetapi menurut pembatasan-pembatasan tertentu.
a) Untuk mengubah konstitusi adalah sidang legislatif haru dihadiri
sekurang-kurang 2/3 jumlah anggota lembaga legeslatif. Keputusan
untuk mengubah konstitusi sah apabila disetujui oleh 2/3 dari
jumlah anggota yang hadir.
b) Untuk mengubah konstitusi adalah lembaga legislatif harus
dibubarkan lalau diselenggarakan pemilu. Lembaga legislatif yang
baru ini yang kemudian melakukan amandemen konstitusi.
c) Cara ini dalam sistem bilateral untuk menguabh konstitusi, lembaga
harus mengadakan sidang gabungan. Sidang inilah yang berwenang
mengubah konstitusi sesuai dengan syarat cara kesatu.
2) Perubahan konstitusi dilakukan oleh rakyat melalui referendum, artinya
rakyata menyampikan pendapatnya dengan jalan menerima atau
menolak usul perubahan yang disampaikan kepada mereka (legeslatif).
3) Perubahan konstitusi (berlaku dalam negara serikat) yang dilakukan
sejumlah negara-negara bagian, artinya perubahan konstitusi ini harus
disetujuan dari sebagian besar negara bagian, usula perubahan
konstitusi ini diajukan oleh negara serikat tetapi keputusan akhir berada
di tangan negara bagian.
4) Perubahan konstitusi yang dilakukan dalm suau konvensi atau
dilakukan oleh suatu lembaga negara khusus yang dibentuk hanya untuk
keperluan perubahan. Cara ini dilakukan di dalam negara kesatuan dan
negara serikat. Usulan perubahan dapat berasal dari masing-masing
lembaga kekuasaan dan dapat diubah lembagaa khusus. Apa bila
lembaga khusus menjalankan tugas dan wewangnya sampai selesai
Menurut K.C.Wheare, perubahan UUD yang timbul akibat dorongan
kekuatan (Forces) dapat dibentuk:
a) Kekuatan tertentu dapat melahirkan perubahan keadaan tanpa
mengakibat perubahan bunyi tertulis dalam UUD. Yang terjadi
adalah pembaharuaan makna. Suatu ketentuan UUD diberi makna
baru mengubah bunyinya.
b) Kekuatan yang melahirkan keadaan baru itu mendorong perubahan
atas kententuan UUD, baik melalui perubahan fomal, putusan
hakim, hukum adat amupun konvensi.
3. Ciri-ciri konstitusi suatu negara
Menurut Budiarjo, mengemukakan ciri-ciri konstitusi minimal ada 5, yakni :
a. Memuat organisasi negara
b. Mencantumkan HAM
c. Tersedianya prosedur mengubah UUD
d. Adakalanya memuat larangan untuk mengubah UUD
e. Merupakan peraturan hukum tertinggi dan menikat semua orang.
4. Substansi konstitusi di Indonesia disbeut juga sebagai UUD yang merupakan
peraturan-peraturan negara Republik Indonesia,di dalam substansti konstitusi
membahas :
a. Unsur-unsur yang terdapat dalam substansi konstitusi negara
b. Substansi konstitusi yang pernah berlaku di Indonesia.

III. Metode Pembelajaran


1. Ceramah
2. Tanya jawab

IV. Langkah-Langkah Pembelajaran


Pertemuan 4
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI
WAKTU
Pendahuluan 1. Persiapan psikis dan fisik yakni membuka
pelajaran dengan salam dan doa bersama.
2. Guru menyampaikan pokok materi pembahasan
hari ini. 10 menit
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai:
a. Siswa diharapkan dapat menjelaskan substansi
Unsur konstitusi
b. Siswa diharapkan dapat Menjelaskan cara
pembentukan dan mengubah konstitusi
c. Siswa diharapkan dapat Menjelaskan
konstitusi suatu negara.
d. Siswa diharapkan dapat Menjelaskan substansi
konstitusi yang berlaku di Idonesia
Kegiatan Inti 1. Guru mengajukan pertanyaan mengenai : 60 menit
a. Substansi unsur-unsur konstitusi
b. Proses terbentuknya dan mengubah konstitusi.
c. Konstitusi yang berlaku di dalam suatu negara
d. Substansi konstitusi yang belaku di Indonesia
2. Guru menjelaskanan tentang materi pokok yang
diajarkan
3. Guru dan peserta didik melakukan proses tanya
jawab mengenai pelajaran materi hari ini.
4. Guru dan peserta didik menyimpulkan pelajaran
hari ini.
Penutup 1. Guru memotivasi siswa untuk mempelajari 10 menit
kembali pelajaran hari ini di rumah dan pelajaran
yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.
2. Guru memberikan PR.
3. Salam penutup

V. Alat-Bahan dan Sumber


1. Alat Pembelajaran :
a. Proyektor
b. Leptop
c. Papan tulis
d. Spidol
2. Sumber
a. Pegangan guru buku ajar Kewarganegaraan untuk SMA/ MAK kelas X
semeseter genap, Penerbit CV Hayati Tumbuh Subur.
b. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, Penerbit CV.
Pustaka Agung Harapan.
c. Buku Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA dan SMK Kelas X,
Penerbit Erlangga, karangan Retno Listyarti Setiadi
d. Buku Mandiri Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMK dan Mak kelas X,
Penerbit Erlangga, R. M. Setiadi, dkk.
e. Internet

VI. Penilaian
1. Teknik dan bentuk instrument
TEKNIK PENILAIAN BENTUK PENILAIAN
Tugas individu Hasil latihan dan PR

2. Rubrik Penilaian dan Pensekoran


a. Rubrik Penilaian Individu :
Aspek penilaian Jumlah Nilai akhir
No Nama siswa skor ( NA )
gagasan keaktifan Inisiatif
1
2
b. Pedoman pensekoran
4 = baik sekali Keterangan :
3 = baik NA = Jumlah skor x 100
2 = cukup
1 = kurang

c. Konversi nilai
A = 80-100 : Baik sekali
B = 70-79 : Baik
C = 60-69 : Cukup
D = <60 : Kurang

Pontianak,…………………..2017
Guru Mata pelajaran

Fransiska Sri Murwan


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Sekolah : SMK Bina Dharma Pontianak


Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
Kelas / Semester : X Farm & Kep. / 2 ( Genap)
Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit
Standar Kompetensi : Menganalisis Hubungan Dasar Negara dengan Konstitusi
Kompetensi Dasar : 4.3. Menganalisis Subtansi Kosntitusi Negara
Indikator :
No Indikator Nilai Karakter
4.3.1 Mendeskripsikan pokok pikiran yang Semangat kebangsaan, cintai
terdapat dalam pembukaan UUD 1945 tanah air, mengharagi
presntasi, kerja keras.
4.3.2 Menjelaskan kedudukan pembukaan UUD Bersahabat, religus, kraktif
1945
4.3.3 Menguraikan makna tiap alinea yang jujur, toleransi, disiplin,
terdapat dalam pembukaan UUD 1945 tanggaung jawab, kerja keras,

I. Tujuan Pembelajaran
Siswa diharapkan dapat :
1. Menjelaskan pokok pikiran yang tedapat di dalam UUD 1945.
2. Menjelaskan kedudukan pembukaan UUD 1945.
3. Menguraikan makna tiap alinea yang terdapat di dalam pembukaan UUD 1945.
II. Materi Ajar
1. Menjelesakan pokok pikiran yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945.
Dalam pembukaan UUD 1945, terdapat empat pokok pikiran yang merupakan
pancaran dari dasar falsafah negara. Keempat pokok pikiran yang terkandung
dalam pembukaan UUD 1945 adalah sebagai berikut:
a. Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumbah darah
Indonesia atas dasar persatuan.
b. Negara berhak mewujudkan keadailan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
c. Negara Indonesia adalah negara yang berkedaulatan berdasarkan
kerakyatan dan permusyawaratan perwakilan.
d. Negara berdasarkan ketuhanan yang maha esa menurut kemanusiaan yang
adil dan beradab.
2. Kedudukan Pembukaan UUD 1945
Pembukaan UUD 1945 merupakan inti dari pikiran atau gagasan dari para
pendiri negara.dalam pembukaan UUD 1945 memuat rumusan dasar negara
Indonesia, yaitu Pancasila. Kedudukan pembukaan UUD 1945 memiliki
kedudukan sebagai tertib huku tertinggi/sebagai huku dasar di Indonesia.
Sebagai hukum dasar yang tertulis, konstitusi mengatur 3 masalah politik :
a. Jaminan HAM
b. Ditetapkan susunan ketatanegaraan yang bersifat mendasar
c. Adanya pembagian/pembatasan tugas ketatanegara yang juga bersifat
mendasar.
3. Makna setiap alinea yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945
a. Alinea pertama
1) Terdapat makna suatu dalil objektif, yaitu penjajahan tidak sesuai
dengan perikemanusiaan dan perikadilan.
2) Alinea ini juga mengadung pernyataan subjektif, yaitu partisipasi
bangsa Indonesia sendiri untuk membebaskan diri dari penjajahan.
b. Alinea kedua
1) Perjuangan pergerakan Indonesia telah sampai pada saat yang
menentukan.
2) Momentum yang telah dicapai tharus dimanfaatkan untuk menyeatakan
Kemerdekaan.
3) Kemerdekan bukan tujuan akhir dari perjuangan, melainkan masih diisi
dengan mewujudkan negara Indonesia yang merdeka, bersatu, adil, dan
makmur.
c. Alinea ketiga
1) Motivasi spritual yang luhur serat suatu pengkukuhan dari proklamasi
kemerdekaan.
2) Ketakwaan bangsa Indonesia terhadapan Tuhan yang Maha Esa karena
berkat – Nya bangsa Indonesia

III. Metode Pembelajaran


1. Ceramah
2. Tanya jawab

IV. Langkah-Langkah Pembelajaran


Pertemuan 5
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI
WAKTU
Pendahuluan 1. Persiapan psikis dan fisik yakni membuka
pelajaran dengan salam dan doa bersama.
2. Guru menyampaikan pokok materi pembahasan
hari ini. 10 menit
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai:
a. Siswa diharapkan dapat menjelaskan
mendeskripsikan pokok pikiran yang terdapat
dalam pembukaan UUD 1945.
b. Siswa diharapkan dapat Menjelaskan
kedudukan pembukaan UUD 1945
c. Siswa diharapkan dapat Menguraikan makna
tiap alinea yang terdapat dalam pembukaan
UUD 1945
Kegiatan Inti 1. Guru mengajukan pertanyaan mengenai : 60 menit
a. Tentang pokok pikiran yang terdapat di dalam
pembukaan UUD 1945.
b. Kedudukan pembukaam UUD 1945 di negara
Indonesia.
c. Makna tiap alinea dalam pembukaan UUD
1945 kepada siswa.
2. Guru menjelaskanan tentang materi pokok yang
diajarkan.
3. Guru dan peserta didik melakukan proses tanya
jawab mengenai pelajaran materi hari ini.
4. Guru dan peserta didik menyimpulkan pelajaran
hari ini.
Penutup 1. Guru memotivasi siswa untuk mempelajari 10 menit
kembali pelajaran hari ini di rumah dan pelajaran
yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.
2. Guru memberikan PR.
3. Salam penutup

V. Alat-Baha dan Sumber


1. Alat Pembelajaran :
a. Proyektor
b. Leptop
c. Papan tulis
d. Spidol
2. Sumber
a. Pegangan guru buku ajar Kewarganegaraan untuk SMA/ MAK kelas X
semeseter genap, Penerbit CV Hayati Tumbuh Subur.
b. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, Penerbit CV.
Pustaka Agung Harapan.
c. Buku Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA dan SMK Kelas X,
Penerbit Erlangga, karangan Retno Listyarti Setiadi
d. Buku Mandiri Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMK dan Mak kelas X,
Penerbit Erlangga, R. M. Setiadi, dkk.
e. Internet

VI. Penilaian
1. Teknik dan bentuk instrument
TEKNIK PENILAIAN BENTUK PENILAIAN
Tugas individu Hasil PR

2. Rubrik Penilaian dan Pensekoran


a. Rubrik Penilaian Individu :
Aspek penilaian Jumlah Nilai akhir
No Nama siswa skor ( NA )
gagasan keaktifan Inisiatif
1
2
b. Pedoman pensekoran
4 = baik sekali Keterangan :
3 = baik NA = Jumlah skor x 100
2 = cukup
2 = kurang
c. Konversi nilai
A = 80-100 : Baik sekali
B = 70-79 : Baik
C = 60-69 : Cukup
D = <60 : Kurang

Pontianak,…………………..2017
Guru Mata pelajaran

Fransiska Sri Murwan


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Sekolah : SMK Bina Dharma Pontianak


Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
Kelas / Semester : X Farm & Kep. / 2 ( Genap)
Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit
Standar Kompetensi : Menganalisis Hubungan Dasar Negara dengan Konstitusi
Kompetensi Dasar : 4.4. Menunjukkan Sikap Positif Terhadap Konstitusi Negara
Indikator :
No Indikator Nilai Karakter
4.4.1 Menunjukkan periodesasi konstitusi Semangat kebangsaan, cintai
Indonesia tanah air, mengharagi
presntasi, kerja keras.
4.4.2 Mendeskripsikan kesepakatan dasar dalam Bersahabat, religus, kraktif
melakukan perubahan
4.4.3 Menuraikan fungsi perubahan sebuah jujur, toleransi, disiplin,
konstitusi tanggaung jawab, kerja keras,
4.4.4. Menyimpulkan perilaku positif terhadap Rasa ingin tahu, sopan, hormat
konstitusi negara

I. Tujuan Pembelajaran
Siswa diharapkan dapat :
1. Menyebutkan periodesasi konstitusi Indonesia.
2. Mendesekripsikan kesepakatan dasar dalam melakukan perubahan.
3. Menguraikan fungsi perubahan sebuah konstitusi
4. Menyimpulkan perilaku positif terhadap konstitusi negara.

II. Materi Ajar


A. Masa peripodesasi konstitusi di Indonesia
1. Masa berlakunya UUD 1945 (18 Agustus 1945 – 27 Desember 1949) di
Indonesia pada masa presiden Soekarno.
Sejarah UUD 1945 berasal dari Piagam Jakarta yang dirumuskan pada
tanggal 22 Juni 1945 yang sedianya akan dibacakan pada tanggal 17 Agustus
1945 bersama Proklamasi. Tetapi pada saat itu keadaan sangat genting, maka
naskahnya ketinggalan di kator BPUPKI di jalan Diponegoro, sehingga di baca
teks proklasi. Pada tanggal 18 Agutus 1945 kaoimat proklamasi itu
dicantumkan dalam Piagam Jakarta yang akhirnya disempurnakan dengan
mengahpuskan dan menambahkan beberapa kata dan ditetapkaan sebagai UUD
1945. UUD 1945 tidak bisa dipishakan dari isi pidato Presiden Soekarno pada
tanggal 1 Juni 1945 di depan Badan Penyelidikan Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang anggotanya terdiri dari :
a. Ir. Soekarno
b. Drs. Moh.Hatta
c. Mr. A.A. Tjikrosoejoso
d. Abdulkahar Muzakir
e. H. Agus Salim
f. Achmad Subardjo
g. K.H. Wachid Hasjim
h. Muh. Yamin
Berkas tesebut disistemtiskan dirumuskan menjadi kesepakatan bangsa
yang merupakan deklarasi kemerdekaan. Hingga tanggal 22 Juni 1945 baru
diselesaikan, yang terdiri dari :
a. Pembukaan terdiri dari 4 alinea
b. Batang tubuh yang terdiri dari 16 BAB 37 pasal, 4 pasal aturan peralihan
dan 2 ayat aturan tambahan.
c. Penjelasan terdiri dari penjelasaan umum dan penjelasan demi pasal.
Yang disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945.

a. Pokok-pokok sistem pemerintahan negara yang dirumuskan dalam 7 kunci


adalah sebagai berikut :
1) Bentuk negara aadalah kesatuan
2) Bentuk pemerintaha adalah republik
3) Sistem kabinet adalah presidensial
4) Lembaga negara terdiri dari MPR, DPR Presiden, Dewan Pertimbangan
Agung, BPK, dan MA.
b. Sistematika konstitusi UUD 1945 adalah sebagai berikut :
1) Pembukaan terdiri dari 4 alinea
2) Batang tubuh terdiri dari 16 BAB 37 pasal, 4 pasal peraturan peralihan,
dan 2 ayat aturan tambahan.
3) Penjelasan terdiri dari penjelasan umum dan penjelasan dari pasal demi
pasal.
2. Konstitusi RIS (27 Desenber 1949 – 17 Agustus 1950)
Konstitusi RIS ditetapkan dengan keputusan Presiden RIS No. 48 tanggal 31
januari 1950 yang termuat dalam lembaran negara tahun 1950 no. 3 tanggal 6
Februari 1950.
a. Pokok-pokok sistem penyelenggaraan menurut konstitusi RIS
1) Negara berbentuk federal/serikat
2) Kedaulatan dilakukan oleh pemerintah bersama DPR dan senat.
3) Pemerintah adalah presiden dan perdana mentri.
4) Presiden dipilih oleh orang-orang yang dilakukan pemerintah bagian.
5) Presiden adalah kepala negara
6) Presiden tidal dapat diganggu gugat
7) Presiden kabinet parlementer
8) Menganut lembaga bilateral terdiri dari senat dan DPR
b. Hal-hal pokok yang diatur :
1) Bentuk negara federal/serikat
2) Sistem pemerintahan parlemter
3) Tidak mengenali jabatan wakil presiden
c. Sistematika Konstitusi RIS atau UUD RIS adalah
1) Mukadimah atau pembukaan terdiri dari 4 alinea
2) Batang tubuh terdiri dari VI BAB dan 197 pasal
d. Rumusan dasar Negara Indonesia :
1) Ketuhan Yang Maha Esa
2) Peri kemanusiaan
3) Kebagsaan
4) Kerakyatan
5) Keadilan sosial
Dampak pemerintahan ini mengakibatkan ketidak stabilan politik dan
pemerinta. Pemerintah menjadi lemah dan banyak pemberontkan atau
gerakan sparatisme.
3. UUDS 1950 (17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959)
Disahkan 15 Agustus 1950 di mulai dalam UU np. 7 tahun 1950 dan
dinaskahkn dalam lembaran negara no 56 tahun 1950.
a. Sistem Pemerintaha periode 1950 – 1959
1) Lama periode dari 17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959
2) Bentuk negara kesatuan
3) Bentuk pemerintaha Republik
4) Sistem pemerintahan parlementer
5) Konstitusi UUDS 1950
6) Presiden dan Wapres : Soekarno dan Mohammat Hatta
b. Pokok-pokok sistem penyelenggaraannya :
1) Indonesia adalah negara hukum yang demokratis dan bentuk kesatuan.
2) Kedaulatan ditangan rakyat dan dilakukan oleh pemerintahan bersama
DPR.
3) Presiden adalah kepaka Negara di bantu oleh wakil rakyat
4) Presiden dan wakil presiden dipilh menurut undang-undang.
5) Presiden tidak dapat digangu guat
6) Presiden dapat membubarkan DPR
7) Sistem kabinet parlemter
8) DPR dipilih melalaui pemilu dengan masa jabatan 4 tahun
9) DPR dapat memakssa menteri meletakan jabatan
10) Lembaga negara terdiri dariPresiden dan wakil presiden, menteri, DPR,
MA, dan Dewan Pemeriksa Keuangan.
11) Konstitusi bersama pemerintah secepat-cepatnya menetapkan UUD
pengganti UUDS
12) Konstitusi dipilih melalui pemilu
c. Sistematika atau isi pokok UUDS 1950
1) Pembukaan terdiri dari 4 alinea
2) Batang tubuh terdiri dari VI BAB dan 146 pasal
d. Nama-nama kabinet yang pernah berkuasa pada masa liberal
1) Kabinet Nasir
2) Kabinet Soekiman
3) Kabinet Wilopo
4) Kabinet Ali I
5) Kabinet Burhanudin Harahap
6) Kabinet Ali II
7) Kabinet Djuanda atau kabinet Karya
Setiap kabinet dipimpin oleh perdana menteri sebagai kepala
pemerintaha dan kelemahan sistem kabinet hanya bertahan dalam waktu
singkat.
4. UUD 1945 (periode kedua 5 Juli 1959-21 Mei 1998)
Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden yang salah satunya kembali
ke UUD 1945 yang berlaku pada masa awal Proklamasi tanpa ada perubaha,
sehingga sistematika dan hal-hal yang diatur didalamnya tetap sama.
a. Isi Dekrit Presiden :
1) Pembubaran Konstituante
2) Berlakunya kembali UUD 1945
3) Tidak berlakunya lagi UUDS 1950
4) Pembentukan MPR dan DPAS dalam waktu yang singkat.
Tetapi pada masa itu terjadi pemberontkam G-30 S/PKI tanhun 1965
Hingga ada unjuk rasa yang disebut TRI TURA :
1) Bubarnya PKI
2) Bersihkan kabinet dari unsur PKI
3) Turunkan harga
Masa berlaku UUD 1945 dipisahkan antara orde lama (5 Juli 1955-11
Maret 1966) dan orde baru 11 Maret 1966-1999. Setelah dikeluarkan
Supersemar (surat perintah yang ditanda tangai oleh presiden Republik
Indonesia) 11 Maret 1966. Kedua naskah tersebut menggunakan naskah
yang sama tetapi dalam pelaksanaanya terdapat perbedaan yang berdampak
pada penyelenggaraan pemerintah. Pada masa orde baru jga banyak
penyimpang-penyimpangan yang mengakibatkan ketidaksetabilan
pemerintah dan keterpuruhan terjadi hingga pemerintahan saau iti yang
dipegang Suharto dan mengundurkan diri pada tahun 1998.
5. UUD 1945 Amandemen (berlaku 21 Mei 1999 sampai sekarang)
Pada tahun 1998 muncul gerakan reformasi yang menurut amandemen UUD
1945. Maka UUD 1945 yang digunakan sampai sekarangg mengalami 4 kali
perubahan.
a. Pokok-pokok sistem pemerintahan Negara RI menurut 1945 amandemen
adalah :
1) Negara Indonesia aadalah Negara Kesatuan yang berbentukk Republik
2) Kedaulatan ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD
3) Negara Indonesia adalah negara hukum
4) MPR terdiri dari anggota DPR dan DPD yang dipilih melalui pemilu
5) Presiden memegang kekuasaan menurut UUD 1945
6) Pemilu dilaksanakan untuk memilih DPR, DPD, Presiden dan wakil
presiden serta DPD
7) DPR memiliki fungsi legislatif anggaran dan pengawasan
8) BPK merupakan lembaga yang bebas mandiri yang berwenag
memeriksa pengelolaan dan bertanggung jawab keuangan negara.
9) Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdela yang
dipegang oleh Mahkamah Agung.

b. Sistematika UUD 1945 amandemen terdiri dari :


1) Pembukaan terdiri dari 4 alinea
2) Pasal-pasal

B. Fungsi perubahan Konstitusi


Fungsi perubahan konstitusi negara adalah sebagai berikut :
1. Mengubah pasal-pasal dalam konstitusi yang tidak jelas dan tidak tegas
selama memberikan pengaturan. Akibatnya, banyak hal dengan mudah
dapat ditafsirkan oleh siapa saja.
2. Mengubah konstitusi atau menambah pengaturan-pengaturan di dalam
konstitusi yang terlampau singkat dan tidak lengkap serta terlalu banyak
mendelegasikan pengaturan selanjutnya kepada undang-undang dan
ketetapan lainnya.
3. Memperbaharui beberapa ketentuan yang sudah tidak sesuai lagi dengan
kondisi politik dan ketatanegaraan suatu negara.
4. Perubahan UUD 1945 diharapkan terdapat dalam UUD 1945 sankin baik,
agar kelemahana yang terdapat dalam UUD 1945 dapat diperbaiki. Hal-hal
dalam UUD 1945 yang telah mengalami perubahan atau perbaikan
dianatranta sebagai berikut :
a. Pembatasan kekuasaan presiden
b. Penegasan peran kekuasaan legislatif Indonesia
c. Dicantumkan HAM Indonesia
d. Ditegaskan kembali hak dan kewajiban negeara maupun warna negara
e. Pembaharuan lembaga negara.

III. Metode Pembelajaran


1. Project Based Learning dan colaborasi ceramah
2. Tanya jawab

IV. Langkah-Langkah Pembelajaran


Pertemuan 6
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI
WAKTU
Pendahuluan 1. Persiapan psikis dan fisik yakni membuka pelajaran
dengan salam dan doa bersama.
2. Guru menyampaikan pokok materi pembahasan hari
ini. 10 menit
3. Guru memberikan informasi terhadap kompetensi
yang akan dicapai:
a. Siswa diharapkan dapat menyebutkan periodesasi
konstitusi Indonesia
b. Siswa diharapkan dapat menjelaskan kesapakatan
dasar dalam melakukan.
c. Siswa diharapkan dapat menjelaskan fungsi
perubahan sebuag konstitusi.
d. Siswa diharapkan dapat memberikan kesimpulan
perilaku positif terhadap konstitusi negara.
Kegiatan Inti 1. Setelah guru menjelaskan sedikit tentang materi 60 menit
pembelajaran tentang materi :
a. Masa periodesasi konstitusi Indonesia.
b. Menjelaskan kesepakatan dasar dalam melakukan
perubahan.
c. Menjelaskan fungsi perubahan sebuah konstitusi
2. Siswa dibagi dalam kelompok kecil yang terdiri dari
4-5 orang siswa untuk membahas materi diatas.
3. Observasi/ pengamatan : agar dapat mengerjakan /
menjawab masalah baca kembali catatan yang sudah
diberikan atau dari buku pelajaran dan sumber lain
yang mendukung.
4. Bertanya : Diskusikan dengan rekan kelompok,
apabila masalah yang dihadapi belum bisa dipahami
dari catatan dan buku sumber lainnya siswa dapat
melakukan Tanya jawab.
5. Dugaan : Siswa boleh mengajukan dugaan atau
kemungkinan jawaban dari masalah yang dihadapi
6. Pengumpulan data : Mencatat data atau informasi
esensial serta dugaan atas jawaban yang diperoleh.
7. Kesimpulan : Membuat kesimpulan jawaban atas
masalah yang diberikan berupa laporan atau makalah
dan dipresentasikan didepan kelas.
8. Guru bersama siswa memberi pelurusan terhadap
hasil diskusi.
9. Guru dan peserta didik bersama-sama menyimpulkan
pelajaran materi hari ini.
Penutup 1. Guru mengingatkan kepada peserta didik agar 10 menit
mempelajari materi yang akan dibahas dan yang
telah dibahas.
2. Guru memberikan PR
3. Salam penutup.

V. Alat-Bahan dan Sumber


1. Alat Pembelajaran :
a. Proyektor
b. Leptop
c. Papan tulis
d. Spidol
2. Sumber
a. Pegangan guru buku ajar Kewarganegaraan untuk SMA/ MAK kelas X
semeseter genap, Penerbit CV Hayati Tumbuh Subur.
b. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, Penerbit CV.
Pustaka Agung Harapan.
c. Buku Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA dan SMK Kelas X,
Penerbit Erlangga, karangan Retno Listyarti Setiadi
d. Buku Mandiri Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMK dan Mak kelas X,
Penerbit Erlangga, R. M. Setiadi, dkk.
e. Internet

VI. Penilaian
1. Teknik dan bentuk instrument
TEKNIK PENILAIAN BENTUK PENILAIAN
Diskusi kelompok Laporan diskusi
Kartu soal
Tugas individu Hasil PR

2. Rubrik Penilaian dan Pensekoran


a. Rubrik Penilaian diskusi :
Aspek penilaian Jumlah Nilai akhir
No Nama siswa Kerja gagasan keaktifan Inisiatif skor ( NA )
sama
1
2

b. Pedoman pensekoran
4 = baik sekali
3 = baik
2 = cukup
1 = kurang
c. Konversi nilai
A = 80-100 : Baik sekali
B = 70-79 : Baik
C = 60-69 : Cukup
D = <60 : Kurang
d. Soal Ulangan Harian BAB 4
bentuk soal = Essay
Jumlah Soal =10 soal
No Soal dan Kunci Jawaban Skor
1 Jelaskan pengertian luas konstitusi ? 10
Jawaban : seluruh dari ketentuan-ketentuan dasar atau hukum dasar.
2 Jelaskan pengertian dasar negara ? 10
Jawaban : sebagai norma tertinggi dalam penyusuanan perundangan
dan tata hukum suatu negara.
3 Sebutkan 3 dari 5 fungsi dasar negara !!!!! 10
Jawaban :
1) Dasar berdiri dan tegaknya negara
2) Dasar kegiatan penyelenggara negara
3) Dasar parsopasi warga negara
4) Dasar pergaulan antarwarga negara
5) Dasar dan sumber hukum nasional
4 Sebutkan dan jelaskan sifat konstitusi !!!!! 10
Jawaban :
1) Fleksibel (luwes) artinya peraturan tersebut bisa diubah seaktu-
waktu sesuai dengan perkembangan masyarakat.
2) Rigid (kaku/tegas) artinya peraturan tersbut bisa diubah dengan
proses khusus dan lama.
5 Sebutkan fungsi konstitusi dalam Negara Indonesia !!!!!!! 10
Jawaban :
1) membatasi atau mengendalikan kekuasaan penguasa agar dalam
menjalankan kekuasaannya tidak sewenang-wenang atau
terhadap rakyat.
2) Memberikan suatu rangka dan dasar hukum untuk perubahan
masyarakat yang dicita-citakan dalam tahap berikutnya.
3) Sebagai landasan penyelenggara menurut suatu sistem
ketatanegaraan tertentu yang menunjungi tinggi oleh semua
warga negara, baik penguasa maupun rakyat.
6 “dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah 10
kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa mengatarkan
rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara
Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur”.
Uraikan makna-makna yang terdapat pada Pembukaan UUD 1945
alinea ke 2 !!!
Jawaban :
1) Perjuangan pergerakan di Indonesia telah sampai pada tingat
yang menentukan.
2) Momentum yang telah tercapai harus dimanfaatkan untuk
menyatakan kemerdekaan.
3) Kemerdekaan bukanlah tujuan terakhir, melainkan masih harus
diisi dengan mewujudkan Indonesia yang merdeka, bersatu, adil
dan makmur.

7 Sebutkan ciri-ciri sistem kabinet presidensial !!!! 10


Jawaban :
1) Kepala negara dan kepala pemerintahaan dipegang oleh
presiden
2) Menteri negara adalah pembantu presiden
3) Menteri negara bertanggung jawab kepada presiden dan tidak
bertanggung jawab kepada DPR
8 Sebutkan 3 masalah pokok yang diatur oleh UUD 1945 !!! 10
1) Jaminan HAM
2) Ditetapkan susunan ketatanegaraan yang bersifat mendasar
3) Adanya pembagian / pembatasan tugas ketatanegaraan yang
juga bersifat mendasar.
9 sebutkan hal-hal pokok yang diatur dalam konstitusi RIS (27 10
Desember 1949 – 17 Agustus 1950) yang berlaku di Indonesia pada
masa itu !!!!
jawaban :
1) Bentuk negara dari kesatuan menjadi federal/serikat
2) System pemerintah parlementer
3) Tidak mengenal jabatan wakil presiden
10 Sebutkan cabinet-kabinet yang pernah berkuasa pada masa liberal atau 10
masa berlakunya UUDS (17 Agustus 1950 – 5 Juli 1950) !!!
1) Kabinet Nasir
2) Kabinet Soekiman
3) Kabinet wilopo
4) Kabinet Ali I
5) Kabinet Burhanudi Harahap
6) Kabinet Ali II
7) Kabinet Juanda/ Kabinet Karya
Total Skor 100
NA = Jumlah Benar x skor = hasil

Pontianak,…………………..2017
Guru Mata pelajaran

Fransiska Sri Murwanti, S.Pd


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Sekolah : SMK Bina Dharma Pontianak


Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
Kelas / Semester : X Farm & Kep. / 2 ( Genap)
Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit
Standar Kompetensi : Menghargai Persamaan Kedudukan Warga Negara dalam
Berbagai Aspek Kehidupan
Kompetensi Dasar : 5.1. Mendeskripsikan Kedudukan Warga Negara dan
Perwarganegaran di Indonesia
Indikator :
No Indikator Nilai Karakter
5.1.1 Mendeskripsikan kedudukan warga negara Semangat kebangsaan, cintai
yang diatur dalam UUD 1945. tanah air, mengharagi
presntasi, kerja keras.
Bersahabat, religus, kraktif
jujur, toleransi, disiplin,
tanggaung jawab, kerja keras,
Rasa ingin tahu, sopan, hormat

I. Tujuan Pembelajaran
Siswa diharapkan dapat menjelaskan :
1. Menjelaskan pengertian warga negara.
2. Menjelaskan pengertian kewarganegaraan.
3. Menjelaskan kedudukan warga negara.
4. Menjelaskan dasar hukum yang mengatur warga negara.

II. Meteri Ajar


1. Pengertian warga negara
Salah satu unsur yang ada dalam negara adalah adanya penduduk atau
rakyat. Penduduk atau penguhuni adalah semua orang yang mendiami wilayah
negara pada waktu tertentu yang tunduk pada peraturan dan
pemerintahsetempat.
Merupakan anggota sebuah negara yang mempunyai tanggung jawab
dan hhubungan timbal balik terhadap negaranya. Seseorang yang diakui
sebagai warga negara dalam suatu negara haruslah ditentukan berdasarkan
ketentuan yang tekah disepakti dalam negara tersebut.
Istilah warga negara disebut sebagai hamba atau kawula negara. Istilah
warga lebih sesuai dengan kedudukannya, yaitu sebagi orang merdeka. Warga
negara mempunyai makna peserta, anggota atau warga dari suatu negara yaitu
peserta dari suatu persekutuan yang didirikan dengan kekuatan bersama, atas
dasar tanggungjawab bersama dan untuk kepentingan bersama.
Warga negera juga dapat diartikan orang yang berakitan dengan sistem
hukum negara dan mendapatkan perlindungan negara.
Pengertian warga negara menurut beberapa tokoh :
a. A.S. Hikam
Warga negara merupakan terjemahan dari citizenship, yaitu anggota
sebuah komunis yang membentuk negara itu sendiri.
b. Konstes Indonesia
Istilah warga negara m(sesuai UUD 1945 pasal 26) dimaksudkan
untuk bangsa Indonesia asli dan bangsa lain yang disahkan undang-
undang sebagai warga negara.
c. UU No. 62 tahun 1985
Menyatakan bahwa warga negara Republik Indonesia adalah orang-
orang yang berdasarkan perundang-undangan dan atau perjanjian-
perjanjian atau peraturan-peratuan yang berlaku sejak Proklamasi 17
Agustus 1945 sudah menjadi warga negara Republik Indonesia.

2. Pengertian kewarganegaraan
Kewarganegaraan merupakan keanggotaan seseorang dalam satuan politik
tertentu (secara khusus negara) dengan membawa hak untuk berpatisipasi
dalam kegiatan politik. Seorang warga negara Indonesia adalah orang yang
diakui oleh UU sebagai warga negera Republik Indonesia. Misalnya diberikan
kartu tanda penduduk atau memiliki paspor saat ingin pergi kenegara lain.
Contoh dari kewarganegaraan : seorang anak yang lahir dari perkawin yang
syah dari seorang ayah WNI dan seorang ibu WNA atau sebaliknya yang
tinggal di Indonesia.
Contohnya : seorang anak yang dilahirkan oleh diluar negeri dengan
kewarganegaraan orangtuannya WNI masih diakui WNI juga kewarganegaraan
anak tersebut.
Contohnya : seorang anak yang dilahirkan diluar perkawinan yang syah dari ibu
WNA yang diakui oleh seorang ayah WNI sebagai anaknya dengan pengakuan
itu dilakukan sebelum anak berusia 18 tahun atau sebelum menikah.
3. Kedudukan warga negara di Indonesia
dalam negara hukum yang demokrasi, pada prinsipnya kedudukan warga
negara adalah sama, artinya tifak mebedakan suku, ras, dan agama. Harus ada
jaminan yang pasting tentang kesamaan hak dalam bidang-bidang hukum,
politik, demikian juga setiap warga negera mempunyai kesempatan yang sama
untuk mengekspresikan dan mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya
susia dengan norma-norma yang berlaku.
Status warga negara Indonesia menurut UU RI No. 3 Tahun 1946 yang menjadi
warga negara Indonesia adalah sebagai berikut :
a. Penduduk asli Indonesia
b. Istri seorang warga negara
c. Keturunan seorang warga negara yang nikah dengan WNA
d. Anak yang lahir dalam waktu 300 hari setelah ayannya mempunyai
kewarganegaraan Indonesia meninggal.
e. Orang yang bukan penduduk asli warga negara Indonesia yang paling akhir
bertempat tinggal di Indonesia selama 5 tahun dan telah berumur 21 tahun
atau telah menikah.
f. Masuk menjadi warga negara Indenesia dengan jalaan pewarganegaraan
(naturalisasi).
Berdasarkan pesetujuan Konverensi Meja Bundar (KMB) dikatakan
bahwa warga negara Indonesia adalah sebagai berikut :
a. Penduduk asli Indonesia
b. Orang Indonesia
c. Orang cina dan Arab yang lahir di Indonesia atau bertempat tinggal enam
bulan di wilayah Republik Indonesia.
d. Orang belanda
e. Orang asing bukan Belanda
Warga negara dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
a. Warga negara asli (pribumi)
b. Warga negara keturunan asing
4. Dasar hukum yang mentaur warga negara
Negara Indonesia telah menentukan siapa saja yang menjadi warga negaranya.
Dapat kita ketahui bahwa yang dapat menjadi warga negara diatur dalam aturan
sebagai berikut :
a. Pasal 26 UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945
b. UU No. 3 tahun 1946 tentang kewarganegaraan dan Konferensi Meja Buda
(27 Desember 1949)
c. UU RI No. 12 Tahun 2006 tentang kewarganegaraan yang terdapat pada
pasal 2 , pasal 4, pasal 5, pasal 8, dan pasal 9.

III. Metode Pembelajaran


1. Ceramah
2. Tanya jawab

IV. Langkah-Langkah Pembelajaran


Pertemuan 1
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI
WAKTU
Pendahuluan 1. Persiapan psikis dan fisik yakni membuka
pelajaran dengan salam dan doa bersama.
2. Guru menyampaikan pokok materi pembahasan
hari ini. 10 menit
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai:
a. Siswa diharapkan dapat menjelaskan
pengertian warga negara.
b. Siswa diharapkan dapat Menjelaskan
pengeretian kewarganegaraan.
c. Siswa diharapkan dapat menjelaskan
kedudukan warga negara.
d. Siswa diharapkan dapat menjelaskan dasar
hukum yang mengatur warga negara.
Kegiatan Inti 1. Guru mengajukan pertanyaan mengenai : 60 menit
a. Apa yang dimaksud dengan warga negara.
b. Apa yang dimaksud dengan kewarganegaraan.
c. Kedudukan warga negara.
d. Dasar hukum yang mengatur warga negara.
2. Guru menjelaskanan tentang materi pokok yang
diajarkan.
3. Guru dan peserta didik melakukan proses tanya
jawab mengenai pelajaran materi hari ini.
4. Guru dan peserta didik menyimpulkan pelajaran
hari ini.
Penutup 1. Guru memotivasi siswa untuk mempelajari 10 menit
kembali pelajaran hari ini di rumah dan pelajaran
yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.
2. Guru memberikan PR.
3. Salam penutup

V. Alat-Bahan dan Sumber


1. Alat Pembelajaran :
a. Proyektor
b. Leptop
c. Papan tulis
d. Spidol
2. Sumber
a. Pegangan guru buku ajar Kewarganegaraan untuk SMA/ MAK kelas X
semeseter genap, Penerbit CV Hayati Tumbuh Subur.
b. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, Penerbit CV.
Pustaka Agung Harapan.
c. Buku Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA dan SMK Kelas X,
Penerbit Erlangga, karangan Retno Listyarti Setiadi
d. Buku Mandiri Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMK dan Mak kelas X,
Penerbit Erlangga, R. M. Setiadi, dkk.
e. Internet
VI. Penilaian
1. Teknik dan bentuk instrument
TEKNIK PENILAIAN BENTUK PENILAIAN
Tugas individu Hasil PR

2. Rubrik Penilaian dan Pensekoran


a. Rubrik Penilaian Individu :
Aspek penilaian Jumlah Nilai akhir
No Nama siswa skor ( NA )
gagasan keaktifan Inisiatif
1
2
b. Pedoman pensekoran
4 = baik sekali Keterangan :
3 = baik NA = Jumlah skor x 100
3 = cukup
1 = kurang
c. Konversi nilai
A = 80-100 : Baik sekali
B = 70-79 : Baik
C = 60-69 : Cukup
D = <60 : Kurang

Pontianak,…………………..2017
Guru Mata pelajaran

Fransiska Sri Murwan


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Sekolah : SMK Bina Dharma Pontianak


Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
Kelas / Semester : X Farm & Kep. / 2 ( Genap)
Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit
Standar Kompetensi : Menghargai Persamaan Kedudukan Warga Negara dalam
Berbagai Aspek Kehidupan
Kompetensi Dasar : 5.1. Mendeskripsikan Kedudukan Warga Negara dan
Perwarganegaran di Indonesia
Indikator :
No Indikator Nilai Karakter
5.1.2 Menguraikan persyaratan untuk menjadi Semangat kebangsaan, cintai
warga negara Indonesia dan hal yang tanah air, mengharagi
menyebabkan kehilangan status presntasi, kerja keras.
kewarganeagraan.
5.1.3 Menjelaskan asas kewarganegaraan yang Bersahabat, religus, kraktif
berlaku secara umum jujur, toleransi, disiplin,
tanggaung jawab, kerja keras,
Rasa ingin tahu, sopan, hormat

I. Tujuan Pembelajaran
Siswa diharapkan dapat :
1. Menjelaskan persyaratan untuk menjadi warga negaran Indonesia.
2. Menjelaskan penyebab kehilangan status kewarganegaraan.
3. Mejelaskan asas kewarganegaraan berlaku secara umum.
4. Menjelaskan stelsel kewarganegaraan
5. Menjelaskan terjadinya masalah kewarganegaraan

II. Materi Ajar


1. Persyaratan untuk menjadi warga negara Indonesia
Berdasarkan UU N0. 12 Tahun 2006 pasal 8 yang berbunyi ”kewarganegaraan
Republik Indonesia dapat juga diperoleh melalui pewarganegaraan” artinya
”Pewarganegaraan” adalah tata cara bagi orang asing untuk memperoleh
kewarganegaraan suatu negara melalui suatu permohonan. Ini berati, setiap
orang berhak memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia. Namum
harus melalui persyaratan. Syarat-syarat untuk menjadi warga negara Indonesia
tercantum dalam UU No. 12 Tahun 2006 pasal 9 yang berbunyi :
Permohonan pewarganegaraan dapat diajukan oleh pemohon jika memenuhi
pesyaratan sebagai berikut :
a. Telah berusia 18 (tahun) atau sudah menikah
b. Pada waktu mengajukan permohonan sudah bertempat tinggal dim wilayah
negara Republik Indonesia paling singkat 5 tahun berturut-turut atau paling
singkat 10 tahun tidak berturut.
c. Sehat jasmani
d. Dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar negara Pancasila dan UUD
RI 1945
e. Tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana yang
diancam dengan pidana penjara 1 tahun atau lebih.
f. Jika dengan memperoleh kewarganegaraan Republik Indonesia, tidak
menjadi berkewarganegaraan ganda.
g. Mempunyai pekerjaan dan penghasilan yang tetap
h. Membayar uang pewarganegaraan ke Kas Negara.

2. Menjelaskan penyebab kehilangan status pewarganegaraan


Menurut UU No. 62 tahun 1958, seorang WNI akan kehilangan
kewarganegaraan apabila :
a. Menikah dengan laki-laki asing
b. Putusnya seorang wanita asing dengan laki-laki warga Negara Indonesia
c. Anak yang orang tuanya kehilangan kewarganegaraan Indonesia
d. Memperoleh kewarganegaraan lain karena kemauan sendiri
e. Tidak menolak atau melepaskan kewarganegaraan lain
f. Diakui oleh seseorang sebagai anaknya dari negara asing
g. Diangkat secara sah oleh seorang asing
h. Dinyatakan hilang kewarganegaraannya oleh menteri kehakiman Republik
Indonesia.
i. Mempuyai paspor dari negara asing
j. Bertempat tinggal diluar negeri selama 5 tahun berturut-turut dengan tidak
menyatakan keinginannya untuk menjadi warga Indonesia kecuali ia sedang
ada dinas Negara Republik Indonesia.

3. Menjelaskan asas kewarganegaraan berlaku secaa umum


Asas kewarganegaraan untuk menentukan siapa yang menjadi warga
negara. Ada dua asas untuk menentukan kewarganegaraan sesorang baik
berlakukan secara terpisah maupun kombinasi, diantara keduanya, dengan
tujuan agar status apatride, bipatride, ampun multipatride dapat dihindari.
Kedua asas yang dimaksud yaitu asas ius soli dan ius sanguinis.
a. Asas Ius soli
Istilah Ius Soli berasal dari bahasa latin Ius berarti hukum, dalil tau
pedoman. Soli berasal dari kata Solum yang artinya negeri atau
daerah, tanda. Jadi Ius Soli adalah asas yang menetapkan status
kewarganegaraan sesorang menurut wilayah negara tempat tinggal
ia dilahirkan, tanpa memandang asal usul keturunan orang yang
bersangkutan. Asas ini berlaku di Amerika Serikat, Australia,
Prancis, dan Indonesia.
b. Asas Ius Sanguinis
Istilah Ius Sanguinis berasal kata Sanguinis yang artinya
”keturunan” atau darah. Jadi dapat diartikan bahwa Ius Sanguinis
adalah asas yang menetapkan status kewarganegaraan seseorang
berdasarkan kewarganegaraan orangtuanya tanpa memdang tempat
tinggal ia dilahirkan. Asas ini berlaku di Inggri, Amerika Serikat,
Prancis, Indonesia, dan Cina.
Kewarganegaraan Indonesia menggunakan asas ius soli dan asas ius
sanguinis secara simultan untuk menghidari adanya status apatride dan
bipatride.
Menurut UU No. 12 tahun 2006 tnetang kewarganegaraan Republik
Indonesia anatar lain :
a. Asas ius sanguinis
b. Asa ius soli seacara terbatas
c. Asas kewarganegaraan tunggal
d. Asas kewarnegaraan ganda

4. Stetsel kewarganegaraan
Untuk menentukan kewarganegaraan seseorang disamping berdasarkan
ketentuan tersebut dipergunakan pula dua stesel :
a. Stesel aktif
b. Stesel pasif
5. Masalah kewaranegaraan
Perbedaan penerapan asas kewarganegaraan tersebut kemungkinan akan
menimbulkan masalah kewarganegaraan yaitu sebagai berikut :
a. Dwi Kewarganegaraan (Bipatride)
b. Tidak mempunyai kewarganegaraan (apatride)
c. Multipatride

III. Metode Pembelajaran


1. Ceramah
2. Tanya jawab

IV. Langkah-Langkah Pembelajaran


Pertemua 2
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI
WAKTU
Pendahuluan 1. Persiapan psikis dan fisik yakni membuka
pelajaran dengan salam dan doa bersama.
2. Guru menyampaikan pokok materi pembahasan
hari ini. 10 menit
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai:
a. Siswa diharapkan dapat menjelaskan
persyaratan untuk menjadi warga negaran
Indonesia.
b. Siswa diharapkan dapat Menjelaskan
penyebab kehilangan status kewarganegaraan.
c. Siswa diharapkan dapat menjelaskan asas
kewarganegaraan berlaku secara umum
d. Siswa diharapkan dapat menjelaskan stelsel
kewarganegaraan
e. Siswa diharapkan dapat menjelaskan
terjadinya masalah kewarganegaraan.
Kegiatan Inti 1. Guru mengajukan pertanyaan mengenai : 60 menit
a. Syarat-syarat untuk menjadi WNI
b. Penyebabkan kehilang status .
c. Asas yang berlaku kewarganegaraan.
d. Pengertian stesel.
e. Masalah kewarganegaraan.
2. Guru menjelaskanan tentang materi pokok yang
diajarkan.
3. Guru dan peserta didik melakukan proses tanya
jawab mengenai pelajaran materi hari ini.
4. Guru dan peserta didik menyimpulkan pelajaran
hari ini.
Penutup 1. Guru memotivasi siswa untuk mempelajari 10 Menit
kembali pelajaran hari ini di rumah dan pelajaran
yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.
2. Guru memberikan PR.
3. Salam penutup

V. Alat-Bahan dan Sumber


1. Alat Pembelajaran :
a. Proyektor
b. Leptop
c. Papan tulis
d. Spidol
2. Sumber
a. Pegangan guru buku ajar Kewarganegaraan untuk SMA/ MAK kelas X
semeseter genap, Penerbit CV Hayati Tumbuh Subur.
b. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, Penerbit CV.
Pustaka Agung Harapan.
c. Buku Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA dan SMK Kelas X,
Penerbit Erlangga, karangan Retno Listyarti Setiadi
d. Buku Mandiri Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMK dan Mak kelas X,
Penerbit Erlangga, R. M. Setiadi, dkk.
e. Internet

VI. Penilaian
1. Teknik dan bentuk instrument
TEKNIK PENILAIAN BENTUK PENILAIAN
Tugas individu Hasil PR

2. Rubrik Penilaian dan Pensekoran


a. Rubrik Penilaian Individu :
Aspek penilaian Jumlah Nilai akhir
No Nama siswa skor ( NA )
gagasan keaktifan Inisiatif
1
2
b. Pedoman pensekoran
4 = baik sekali Keterangan :
4 = baik NA = Jumlah skor x 100
2 = cukup
1 = kurang
c. Konversi nilai
A = 80-100 : Baik sekali
B = 70-79 : Baik
C = 60-69 : Cukup
D = <60 : Kurang

Pontianak,…………………..2017
Guru Mata pelajaran

Fransiska Sri Murwan


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Sekolah : SMK Bina Dharma Pontianak


Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
Kelas / Semester : X Farm & Kep. / 2 ( Genap)
Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit
Standar Kompetensi : Menghargai Persamaan Kedudukan Warga Negara dalam
Berbagai Aspek Kehidupan
Kompetensi Dasar : 5.2. Menganalisis Persamaan Kedudukan Warga Negara Dalam
Kehidup Bermasyarakat, Berbangsa dan Negara.
Indikator :
No Indikator Nilai Karakter
5.2.1 Menunjukkan persamaan kedudukan warga Semangat kebangsaan, cintai
negara dalam kehidupan bermasyarakat, tanah air, mengharagi
berbangsa an bernegara presntasi, kerja keras.
5.2.2 Mendeskripsikan landasan persamaan Bersahabat, religus, kraktif,
kedudukan warga negara dalam jujur, toleransi, disiplin,
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tanggaung jawab, kerja keras,
5.2.3 Memberikan contoh perilaku yang Rasa ingin tahu, sopan, hormat
menampilkan persamaan kedudukan warga
negara dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.

I. Tujuan Pembelajaran
Siswa diharapakan dapat :
1. Menunjukkan persamaan kedudukan warga negara dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2. Menjelaskan landasan persamaan kedudukan warga negara dalam
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
3. Memberikan contoh perilakukan yang menampilkan persamaan kedudukan
warga negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

II. Materi Ajar


1. Menunjukkan persamaan kedudukan dan landasan persamaan kedudukkan,
serta contoh persamaan kedudukan warga negara dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
a. Persama kedudukan dalam hukum dan pemerintahan yang terdapat dalam
UUD 1945 pasal 27 ayat (1) yang menyetakan bahwa ” segala warga
negara bersama kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan dan wajib
menjunjung hukum dan pemerintahaan itu dengan tidak ada kecuali.
Maksudnya adanya keseimbangan antara hak dan kewajiban serta tidak ada
diskriminasi diantara warga negara. Ayat (2) ”tiap-tiap warga negara
berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
Maksud dari isi pasal ini adalah persamaan akan keadilan sosial dan
kerakyatan.
b. Persamaan atas pekerja dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan
(ekonomi) yang terdapat dalam UUD 1945 pasal 27
c. Persamaan dalam hal kemerdekaan berserikat dan berkumpul (politik) yang
terdapat dalam pasal 28 E ayat (3) UUD 1945 menenrapkan hak warga
negara dan setiap orang untuk berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan
pendapat. Pasal ini mencerminkan bahwa negara Indonesia besifat
demokrasi dan memberikan kebebasan kepada setiap warganya secara
bertanggungjawab.
d. Persamaan dalam HAM yang terdapat dalam UUD 1945 pasal 28 A-pasal
28 J. Garis besar HAM dalam pasal-pasal tersebut antaira lain memuat hak:
1) Hak untuk hidup dan mempertahankan hidup
2) Hak untuk membentukan keluarga dan melanjutkan keturunan.
3) Hak untuk hidup, tumbuh, dan berkembang.
4) Hak untuk mendapatkan pendidikan
5) Hak untuk memajukan dirinya.
6) Hak untuk mendapatkan kepastian hukum
7) Hak untuk bekerja
8) Hak untuk memeluk agama
9) Hak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi
10) Hak atas perlindungan diri
11) Hak untuk bebas dari penyeiksaan
12) Hak untuk hidup sejahtera lahir dan batin
13) Hak untuk memperoleh keadilan
14) Hak atas jaminan sosial
15) Hak untuk mempunyai hak milik pribadi.
e. Persamaan dalam agam terdapat dalam UUD 1945 pasal 29 ayat (2) ipa
”negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk
agamnya masing-masing dan untuk beribadah menurut agamanya dan
kepercayaan itu.
f. Persamaan dalam upaya pembelaan negara dalam UUD 1945 pasal 27 ayat
(3) ”setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara”. Pada pasal 30 dalam UUD 1945 memuat ketentuan
pertahaan dan keamanan negara.
g. Persamaan dalam bidang pendidikan dan kebudayaan yang terdapat dalam
UUD 1945 pasal 31 dan pasal 32 yang menyatakan bahwa setiap warga
negara mempunyai hak dan kedudukan yang sama dalam masalah
pendidikan dan kebudayaan.
h. Persamaan dalam perekonomian dan kesejahteraan sosial yang terdapat
dalam UUD 1945 pasa 33 dan 34.

III. Metode Pembelajaran


1. Ceramah
2. Tanya jawab

IV. Langkah-Langkah Pembelajaran


Pertemuan 3
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI
WAKTU
Pendahuluan 1. Persiapan psikis dan fisik yakni membuka
pelajaran dengan salam dan doa bersama.
2. Guru menyampaikan pokok materi pembahasan
hari ini. 10 menit
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai:
a. Siswa diharapkan dapat menunjukkan
persamaan kedudukan warga negara dalam
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
b. Siswa diharapkan dapat mendeskripsikan
landasan persamaan kedudukan warga negara
kehidupan bermasyarakat, berbangsan dan
beernegara.
c. Siswa diharapkan dapat memberikan contoh
perilaku yang menampilkan persamaan
kedudukan warga negara dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Kegiatan Inti 1. Guru mengajukan pertanyaan mengenai : 60 menit
a. Menujukkan persamaan kedudukan warga
negara dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
b. Landasan hukum persamaan kedudukan warga
Indonesia.
c. Contoh persamaan kedudukan warga
Indonesia.
2. Guru menjelaskanan tentang materi pokok yang
diajarkan.
3. Guru dan peserta didik melakukan proses tanya
jawab mengenai pelajaran materi hari ini.
4. Guru dan peserta didik menyimpulkan pelajaran
hari ini.
Penutup 1. Guru memotivasi siswa untuk mempelajari 11 Menit
kembali pelajaran hari ini di rumah dan pelajaran
yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.
2. Guru memberikan PR.
3. Salam penutup

V. Alat-Bahan dan Sumber


1. Alat Pembelajaran :
a. Proyektor
b. Leptop
c. Papan tulis
d. Spidol
2. Sumber
a. Pegangan guru buku ajar Kewarganegaraan untuk SMA/ MAK kelas X
semeseter genap, Penerbit CV Hayati Tumbuh Subur.
b. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, Penerbit CV.
Pustaka Agung Harapan.
c. Buku Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA dan SMK Kelas X,
Penerbit Erlangga, karangan Retno Listyarti Setiadi
d. Buku Mandiri Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMK dan Mak kelas X,
Penerbit Erlangga, R. M. Setiadi, dkk.
e. Internet

VI. Penilai
1. Teknik dan bentuk instrument
TEKNIK PENILAIAN BENTUK PENILAIAN
Tugas individu Hasil PR

2. Rubrik Penilaian dan Pensekoran


a. Rubrik Penilaian Individu :
Aspek penilaian Jumlah Nilai akhir
No Nama siswa skor ( NA )
gagasan keaktifan Inisiatif
1
2
b. Pedoman pensekoran
5 = baik sekali Keterangan :
3 = baik NA = Jumlah skor x 100
2 = cukup
1 = kurang
c. Konversi nilai
A = 80-100 : Baik sekali
B = 70-79 : Baik

C = 60-69 : Cukup
D = <60 : Kurang

Pontianak,…………………..2017
Guru Mata pelajaran

Fransiska Sri Murwan


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Sekolah : SMK Bina Dharma Pontianak


Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
Kelas / Semester : X Farm & Kep. / 2 ( Genap)
Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit
Standar Kompetensi : Menghargai Persamaan Kedudukan Warga Negara dalam
Berbagai Aspek Kehidupan
Kompetensi Dasar : 5.3. Mengharagai Persamaan Kedudukan Warga Negara Tanpa
Membedakan Ras, Agama, Gender, Golongan, Budaya, dan
Suku.
Indikator :
No Indikator Nilai Karakter
5.3.1 Menunjukkan sikap persamaan kedudukan Semangat kebangsaan, cintai
warga negara tanpa membedakan ras, tanah air, mengharagi
agama, gender, golongan, budaya, dan suku presntasi, kerja keras.
5.3.2 Mengidentifikasi ciri-ciri ras, agama, Bersahabat, religus, kraktif,
gender, golongan, budaya, dan suku secara jujur, toleransi, disiplin,
garis besar. tanggaung jawab, kerja keras,
Rasa ingin tahu, sopan, hormat
5.3.3 Mengembangkan sikap saling menghormati tanggaung jawab, kerja keras,
persamaan kedudukan warga negara tanpa Rasa ingin tahu, sopan, hormat
membedakan ras, agama, gender, golongan,
budaya, dan suku.

II. Tujua n Pembelajaran


Siswa diharapkan dapat :
1. Menunjukkan sikap persamaan kedudukan warga negara tanpa membedakan
ras, agama, gender, golongan, budaya, dan suku.
2. Menjelaskan ciri-ciri ras, agama, gender, golongan, budaya, dan suku secara
garis besar.
3. Mengembangkan sikap saling menghormati persamaan kedudukan warga
negara tanpa membedakan ras, agama, gender, golongan, budaya, dan suku.

III. Materi Ajar


1. Menunjukkan persamaan kedudukan warga negara tanpa membedakan ras,
agama, gender, golongan, budaya, dan suku.
Negara Indonesia adalah negara yang manjemuk. Artinya negara
Indonesia memiliki keanakaragaman ras, agam, gender, golongan, budaya,
dan suku. Dalam keanekaragaman tersebut bangsa Indonesia mempunyai
persamaan kedudukan yaotu sebagai warga negara Indonesia.
Sesuai dengan semobayan negara Indonesia adalah Bhinneka Tunggal
Ika. Untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan di antara semua komponen
bangsa, maka harus saling menghirmati persamaan kedudukan warga negara
tanpa membedakan ras, agama, gender, golongan, budaya, dan suku.
2. Menjelaskan ciri-ciri ras, agama, gender, golongan, budaya, dan suku secara
garis besar :
a. Ras adalah perbedaan manusia berdasarkan pada ciri-ciri fisik. Ciri-ciri
fisik inilah yang menjadikan ciri khas perbedaan ras. Menurut pasal 26
ayat (1) UUD 1945 tentang warga negara dan penduduk, disebutkan
bahwa yang menjadi warga negara dan pendudukan ialah orang-orang
bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan
undang-undang sebagi warga. Perbedaan ras yang hendaknya jang
dijadikan disintegrasi bangsa. Sesungguhnya bangsa Indonesia selain
masyarakat pribumi terdiri dari banyak ras, misalnya :
1) Ras keturunan Tioghoa atau etnis Tionghoa
2) Ras keturunan Belanda atau etnis Belanda
3) Ras keturunan Arab atau etnis Arab
Pada dasar warga negara Indonesia memiliki hak dan kewajiban dan
tujuan yang sama, untuk mewujudkan kejayaan bangsa dan Negara
Indonesia di dunia internasional, harus saling menghormati dan saling
menghargai.
b. Agama adalah ajaran yang terutama didasarkan antara hubungan manusia
dengan Tuhan Yang Maha Esa, dengan sesama manusia dan dengan
alamnya berdasarkan kitab suci. Ciri khasnya terletak pada keyakinan
yang dianut oleh setiap individu. Menurut UUD 1945 pasal 29 ayat (2) ”
negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk
agamnya masing-masing dan untuk beribadah menurut agama dan
kepercayaannya itu”, dan Ketetapan MPR No. II/MPR/1978 tentang
pedoman pengahayatan dan pengalaman pancasila yang mengandung
bahwa bangsa Indonesia :
1) Percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan ajaran
agama yang dianutnya.
2) Melaksanakan kepercayaan dan ketakwan itu kepada Tuhan Yang
Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
3) Membina sikap saling menghormati antar pelemuk agam.
4) Membina kerja sama dan toleransi antarpemeluk agama.
5) Menginginkan adanya kerukunan antarpemeluk agama
6) Mengakui bahwa hubungan antara manusia dan Tuhan Yang Maha Esa
merupakan hak pribadi yang paling hakiki.
7) Mengakui bahwa tiap warga negara bebas menjalankan ibadah sesuai
dengan agamanya.
8) Tidak memaksakan suatu agam kepada agama lain
c. Gender adalah perbedaan manusia berdasarkan pada jenis kelamin yang
disebut dengan pria dan wanita yang tinggal didalamnya. Antara pria dan
wanita oleh negara Indonesia dipandang memiliki kedudukan dan derajat
yang sama, maka tidak ada yang dipandang lebih rendah ataupun lebih
tinggi.
d. Golongan adalah kelompok yang ada didalam masyarakat yang didasarkan
pada kesamaan kepentingan maupun tujuan yang ditandai oleh ciri0ciri
tertentu serta mempunyai ikatan identitas sosial.
e. Budaya merupakan suatu hasil karya dari akal fikiran manusia. Faktor
utama yang mempengaruhi pembentukan budaya adalah :
1) Lingkungan
2) Pertemuan antarbangsa
3) Kepercayaan yang kuat dan mekar.
f. Suku adalah kelompok manusia yang terkait oleh kesadaran dan jati diri
mereka akan kesatuan kebudayaan mereka, shingga kesatuaan budaya
tidak ditentukan oleh orang luar melainkan oleh wraga kebudayaan yang
bersangkutan.
3. Sikap saling menghormati persamaan kedudukan warga negara tanpa
membedakan ras, agama, gender, golongan, budaya, dan suku :
a. Perbedaan ras
dalam pasal 26 ayat (1) UUD 1945 tentang warga negara dan
penduduk, disebutkan bahwa yang menjadi warga negara dan penduduk
ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang bangsa lain yang
disahkan menurut UU.
b. Perbedaan agama
Pasa 29 ayat (2) UUD 1945 menyetakan bahwa negara menjamin
kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-
masing dan untuk beribadah menurut agama dan kepercayaannya itu.
c. Perbedaan gender
Antara laki-laki dan perempuan dimata hukum memiliki derajat sama
dan perbedaan gender itu untuk saling menghormati satu sama lain.
d. Perbedaan golongan sosial
Di Indonesia memiliki banyak golongan sosial. Setiap warga negara
hendaknya menyadari bahwa setipa orang memiliki kedudukan yang
sama sebagai warga negara, tanpa memandang golongan sosail ia
berasal.

e. Perbedaan budaya
Di Indonesia memiliki berbagai kebudayaan, baik yang berasal dari
daerah maupun dari bangsa lain. Setiap orang harus menyadari bahwa
perbedaan kebudayaan adalah kekayan yang dimiliki oleh Indonesia.
f. Perbedaan suku
Indonesia adalah negara yang terdiri dari bagai suku yang merupakan
keunikan dan anekaragama yang patut dibanggakan oleh Indonesia.
Perbedaan suku ini harus menciptakan :
1) Menciptkan suasana damai, serasi, aman, dan tentaram dalam
pergaulan hidup.
2) Saling menghormati dan saling menghargai hak-hak orang masig-
masing.
3) Tenggang rasa dan tepo seliro
4) Meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan.
Berikut ini ada beberapa upaya yang bisa dilakukan guna mewujudkan prinsip
persamaan kedudukan warga negara antara sebagai berikut :
a. Secara pribadi menunjukkan sikap emapti terhadap mereka yang
diperlakukan secara diskriminatif.
b. Secara sosial menumbuhkan sikap menerima adanya kesederajatan antara
keragaman budaya.
c. Ketelandaan dari aparat negara dalam mewujudkan tegaknya prinsip
persamaan kedudukan warga negara.
d. Semua pihak berusaha menumbuhkan budaya multi kultural dan gerakkan
anti diskriminasi di berbagai bidang kehidupan.

IV. Metode Pembelajaran


1. Ceramah
2. Tanya jawab

V. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemua 4
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI
WAKTU
Pendahuluan 1. Persiapan psikis dan fisik yakni membuka
pelajaran dengan salam dan doa bersama.
2. Guru menyampaikan pokok materi pembahasan
hari ini. 10 menit
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai:
a. Siswa diharapkan dapat menunjukkan sikap
persamaan kedudukan warga negara tanpa
membedakan ras, gender, agama, golongan,
budaya, dan suku.
b. Siswa diharapkan dapat mengidentifikasi ciri-
ciri ras, agama, gender, golongan, budaya, dan
suku secara garis besar.
c. Siswa diharapkan dapat mengembangkan sikap
saling menghormati persamaan kedudukan
warga negara tanpa membedakan ras, agama,
gender, golongan, budaya, dan suku.

Kegiatan Inti 1. Guru mengajukan pertanyaan mengenai : 60 menit


a. Menujukkan sikap persamaan kedudukan
warga negara tanpa membedakan ras, agama,
gender, agama, golongan, budaya, dan suku.
b. Menyebutkan cirri-ciri ras, agama, gender,
golongan, budaya dan suku secara garis besar.
c. Sikap saling menghormati tanpa membedakan
ras, agama, gender, golongan, budaya, dan
suku.
2. Guru menjelaskanan tentang materi pokok yang
diajarkan.
3. Guru dan peserta didik melakukan proses tanya
jawab mengenai pelajaran materi hari ini.
4. Guru dan peserta didik menyimpulkan pelajaran
hari ini.
Penutup 1. Guru memotivasi siswa untuk mempelajari 12 Menit
kembali pelajaran hari ini di rumah dan pelajaran
yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.
2. Guru memberikan PR.
3. Salam penutup

VI. Alat-Bahan dan Sumber


1. Alat Pembelajaran :
a. Proyektor
b. Leptop
c. Papan tulis
d. Spidol
2. Sumber
a. Pegangan guru buku ajar Kewarganegaraan untuk SMA/ MAK kelas X
semeseter genap, Penerbit CV Hayati Tumbuh Subur.
b. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, Penerbit CV.
Pustaka Agung Harapan.
c. Buku Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA dan SMK Kelas X,
Penerbit Erlangga, karangan Retno Listyarti Setiadi
d. Buku Mandiri Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMK dan Mak kelas X,
Penerbit Erlangga, R. M. Setiadi, dkk.
e. Internet

VII. Penilaian
1. Teknik dan bentuk instrument
TEKNIK PENILAIAN BENTUK PENILAIAN
Tugas individu Hasil PR

2. Rubrik Penilaian dan Pensekoran


a. Rubrik Penilaian Individu :
Aspek penilaian Jumlah Nilai akhir
No Nama siswa skor ( NA )
gagasan keaktifan Inisiatif
1
2
b. Pedoman pensekoran
4 = baik sekali Keterangan :
3 = baik NA = Jumlah skor x 100
2 = cukup
1 = kurang
c. Konversi nilai
A = 80-100 : Baik sekali
B = 70-79 : Baik
C = 60-69 : Cukup
D = <60 : Kurang
d. Soal Ulangan Harian BAB 5
bentuk soal = Essay
Jumlah Soal =10 soal
No Soal dan Kunci Jawaban Skor
1 Jelaskan warga negara republik Indonesia menurut UUD 1945 pasal 26 10
!!!
Jawaban : warga negara yang dimaksudkan untuk bangsa Indonesia asli
dan bangsa lain yang disahkan undang-undang sebagai warga negara.
2 Jelaskan apa yang dimaksud dengan kewarganegaraan ? dan berikan 10
satu contoh!!!!
Jawaban : Kewarganegaraan merupakan keanggotaan seseorang
dalam satuan politik tertentu (secara khusus negara) dengan
membawa hak untuk berpatisipasi dalam kegiatan politik. Contoh
dari kewarganegaraan : seorang anak yang lahir dari perkawin yang
syah dari seorang ayah WNI dan seorang ibu WNA atau sebaliknya
yang tinggal di Indonesia.
3 Berdasarkan persetujuan Konverensi Meja Bundar (KMB) dikatakan 10
bahwa warga negara Indonesia adalah sebagai penduduk asli Indonesia
dan orang Cina dan Arab yang lahir di Indonesia atau bertempat tinggal
enam bulan diwilayah Republik Indonesia.
a. Benar b. salah
Jawaban : Benar
4 Sebutakan 3 dari 8 syarat-syarat untuk menjadi warga negara Republik 10
Indonesia.
Jawaban:
1) Telah berusia 18 (tahun) atau sudah menikah
2) Pada waktu mengajukan permohonan sudah bertempat tinggal dim
wilayah negara Republik Indonesia paling singkat 5 tahun berturut-
turut atau paling singkat 10 tahun tidak berturut.
3) Sehat jasmani
4) Dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar negara Pancasila
dan UUD RI 1945
5) Tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana yang
diancam dengan pidana penjara 1 tahun atau lebih.
6) Jika dengan memperoleh kewarganegaraan Republik Indonesia, tidak
menjadi berkewarganegaraan ganda.
7) Mempunyai pekerjaan dan penghasilan yang tetap
8) Membayar uang pewarganegaraan ke Kas Negara.
5 Sebutkan masalah kewarganegaraan !!! 10
Jawaban :
1) Dwi Kewarganegaraan
2) Apatride
3) Multipatride
6 Sebutkan dan jelaskan dua asas kewarganegaraan !!! 10
Jawaban :
1) Asas ius soli adalah asas yang menetapkan status
kewarganegaraan seseorang menurut wilayah negara tempat ia
dilahirkan.
2) Asas sanguinis adalah asas yang menetapkan status
kewarganegaraan seseorang berdasarkan tempat dilahirkan.
7 Sebutkan stelsel kewarganegaraan !!! 10
Jawaban :
1) Stelsel aktif
2) Stelsel pasif
8 Sebutkan 3 dari 8 persamaan kedudukan warga negara dalam kehidupan 10
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara !!!
Jawaban :
1) Persamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintah
2) Persamaan atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanunisaan
3) Persamaan dalam hal kemerdekaan berserikat dan berkumpul
4) Persamaan dalam HAM
5) Persamaan dalam agama
6) Persamaan dalam upaya pemebalaan negara
7) Persamaan dalam bidang pendidikan dan kebudayaan
8) Persamaan dalam perekonomian dan kesejahteraan social
9 Jelaskan apa yang dimaksud dengan agama ??? dan berikan satu contoh sikap 10
saling menghargai karena perbedaan tesebut !!!
Jawaban :
Agama adalah ajaran yang terutama didasarkan antara hubungan manusia
dengan Tuhan Yang Maha Esa, dengan sesama manusia dan dengan alamnya
berdasarkan kitab suci. Contohnya : memberikan kesempatan kepada
pemeluk agama lain yang akan melaksanakan kegiatan keagamaannya dan
tidak menggangu atau mengacaukan kegiatan keagamaan lain.,
10 Jelaskan apa yang dimasukd dengan gender??? Dan berikan satu contoh sikap 10
persamaan kedudukan wargan negara tanpa membedakan perbedaan
tesebut!!!
Jawaban :
Gender adalah jenis kelamin manusia yaitu laki-laki dan perempuan.
Contohnya : memberikan kesempatan kepada kaum perempuan untuk ikut
serta berkompetinsi dalam pemilu.
Total Skor 100
NA = Jumlah Benar x skor = hasil

Pontianak,…………………..2017
Guru Mata pelajaran

Fransiska Sri Murwan


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SMK Bina Dharma Pontianak
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
Kelas / Semester : X Farm & Kep. / 2 ( Genap)
Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit
Standar Kompetensi : Menganalisis Sistem Politik di Indonesia
Kompetensi Dasar : 6.1. Mendeskripsikan Supra Struktural dan Infra Struktur
Politik di Indonesia.
Indikator :

No Indikator Nilai Karakter


6.1.1 Mendeskripsikan pengertian sistem politik Semangat kebangsaan, cintai
Indonesia. tanah air, mengharagi
presntasi, kerja keras.
Bersahabat, religus, kraktif,
jujur, toleransi, disiplin,
tanggaung jawab, kerja keras,
Rasa ingin tahu, sopan, hormat
tanggaung jawab, kerja keras,
Rasa ingin tahu, sopan, hormat

I. Tujuan Pembelajaran
Siswa diharapkan dapat :
1. Menjelaskan pengertian sistem .
2. Menjelaskan pengertian politik.
3. Menjelaskan pengertian sistem politik .
4. Menyebutkan fungsi sistem politik.
5. Menyebutkan ciri-ciri sistem politik.
6. Menyebutkan model sistem politik.

II. Materi Ajar


1. Pengertian sistem
Menurut The Advanced Learner’s Dictionary of Current English, sistem
adalah satuan bagian-bagian yang kadang terdiri dari sejumlah bagian utama
dan sejumlah bagian yang kurang penting, bagian-bagian itu bekerja bersama
sesuai tujuan sistem yang bersangkutan. Contohnya : suatu sistem dalam politik
suatu negara.
Almod and Powel, 1966 mengartikan sistem sebagai suatu kesatuan
yang mengundang unsur-unsur atau elemen-elemen atau bagian-bagian yang
terkait dalam satu kesatuan dan saling bergantung (interdependen). Akibat dari
interdependen atau saling ketergantungan antar unsur itu, nila sifat dari satu
bagian berubah, maka semua bagian/komponen lainnya, termasuk juga sistem
secara keseluruhan akan terpengaruh.
2. Pengertian politik
Dalam arti umum, politik adalah macam-macam kegiatan dalam suatu
sistem politik/negara yang menyangkut proses menentukan dan sekaligus
melaksanakan tujuan-tujuan sistem itu. Kata politik (Yunani) ”polis” berarti
city state merupakan aktivitas yang dijalankan oleh polis untuk kelestarian dan
perkembangannya ”politike techne” (politika). Politik pada hakikatnya ”The
art and science of governmentí” atau seni dan ilmu memerintah.
a. Dalam pengertian lain, politik dapat diartikan :
1) Seni dan ilmu meaih kekuasaan secara konstitusional maupun non-
konstitusional.
2) Hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintah dan negara.
3) Merupakan kegiatan yang diraihkan untuk mndapatkan
mempertahankan kekuasaan di masyarakat.
4) Segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanakan
kebijakan publik.
b. Pengertian politik menurut para ahli :
1) Austin Ranney mendefinisikan politik sebagai proses pembuatan
kebijakan pemerintah (public policy).
2) Aristoteles menyatakan usaha yang ditempuh warga negara untuk
mewujudkan kebaikkan bersama.
3) Herlod D. Laswell menyebut bahwa politik itu menyakut proses
penentuan who get what, when and how.
4) Ramlan Surbakti mendefinisikan politik sebagai proses interaksi antara
pemerintah dan masyarkat untuk menentukan kebaikan bersama bagi
masyarakat yang tinggal dalam sutu wilayah tertentu.
3. Pengertian sistem politik
a. Pengertian sistem politik menurut para ahli :
1) Menurut Rusandi Sumintaputra, sistem politik ialah mekanisme
seperangkat fungsi atau peranan struktur politik dalam hubungan satu
sama lain yang menunjukkan suatu proses langgeng.
2) Sukarna, sistem politik ialah tata cara mengatur negara.
b. Sistem politik diartikan dari input, output, dan timbal balik. Input dalam
sebuah politik adalah aspirasi masyarakat atau kehendak rakyat. Aspirasi
masyarakat dikelompokkan menjadi 3:
1) Tuntutan
2) Dukungan
3) Sikap apatis
c. Proses dalam sistem politik mencakup serangkaian tindakan pengambilan
keputusan baik oleh lembaga legislatif, eksekutif, maupun yudikatif dalam
rangka memenuhi atau menolak aspirasi masyarakat.
Proses sistem politik adalah pola-pola tingkah laku (sosial dan politik) yang
dibuat oleh manusia yang bertujuan mengatur hubungan antara satu sama
lain.
d. Struktur sistem politik adalah mencakup pada lembaga-lembaga formal
juga infomal, misalnya parlemen, kepala negara, jaringan, komiunikasi,
kelompok kepentinga.
e. Output sistem politik berupa kebijakan publik yang hakikatnya akan berisi :
1) Pemenuhan aspirasi masyarakat
2) Penolakan/ketidaksediaan untuk memenuhi (sebagian atau keseluruh)
aspirasi masyarakat.
Variabel sistem politik
1) Kekuasaan
2) Kepentingan
3) Kebijakan
4) Budaya politik
4. Fungsi politik
Secara garis besar fungsi politik yang harus berjalan dalam sebuah
sistem politik negara adalah :
a. Fungsi perumusan kepentingan yaitu fungsi menyusun tuntuan politik
dalam negara.fungsi ini dijalankan oleh lemabga swadaya masyarakat atau
kelompok-kelompok kepentingan.
b. Fungsi pemanduan kepentingan yaitu fungsi menyatupadukan politik dari
berbagai politik dalam satu negara dan mewujudnyatakannya ke dalam
berbagai alaternatif kebijakaan. Pihak yang bretanggungjawab dalam hal ini
adalah partai politik.
c. Fungsi pengawasan pelaksanaan kebijakan yaitu fungsi yang mengadili
pelanggar hukum. Pelaku peran untuk mengadili adalah lembaga peradilan,
yankni Mahkamah Agung beserta lembaga peradilan dibawahnya dalam
lingkungan peradilan umum, klingkungan peradilan agama, lingkungan
peradilan militer, dan lingkungan peradilan tata usaha negara dan sebuah
Mahkamah Konstitusi.
Fungsi-fungsi politik lainnya adalah :
a. Fungsi komunikasi politik adalah proses pemyampaian informasi mengenai
politik dari masyarakat kepada pemerintah dan juga dari pemerintah kepada
masyarakat.
b. Fungsi sosialisasi politik adalah proses pembentukaan sikap dan orientasi
politik anggota masyarakat. Artinya proses sosialisasi berlangsung seumur
hidup dan terjadi baik secara sengaja (melalui pendidikan fomal dan
nonfomal) maupun tidak sebgaja melalui pengalaman sehari-hari baik
dalam kehidupan keluarga, tetangga, dan teman.
c. Fungsi rektrumen politik adalah proses menyeleksi orang yang akan dipilih
atau diangkat sebagai pejabat dari jabatan-jabatan yang ada dalam suatu
negara atau partai politik.
5. Ciri-ciri umum sistem politik
a. Semua struktur politik memiliki spesialisasi
b. Semua sistem politik yang sederhana dengan memiliki kebudayaan politik.
c. Susunan sistem politik menjalankan fungsi yang sama.
6. Model sistem politik
a. Sistem politik otokrasi Tradisional
b. Sistem politik Totaliter
c. Sistem politik Demokrasi

III. Metode Pembelajaran


1. Ceramah
2. Tanya jawab

IV. Langkah-Langkah Pembealajaran


Pertemua 1
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI
WAKTU
Pendahuluan 1. Persiapan psikis dan fisik yakni membuka
pelajaran dengan salam dan doa bersama.
2. Guru menyampaikan pokok materi pembahasan
hari ini. 10 menit
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai:
a. Siswa diharapkan dapat Menjelaskan
pengertian sistem .
b. Siswa diharapak dapat Menjelaskan
pengertian politik.
c. Siswa diharapkan dapat Menjelaskan
pengertian sistem politik .
d. Siswa diharapkan dapat Menyebutkan fungsi
sistem politik.
e. Siswa diharapkan dapat Menyebutkan ciri-ciri
sistem politik.
f. Siswa diharapkan dapat Menyebutkan model
sistem politik.
Kegiatan Inti 1. Guru mengajukan pertanyaan mengenai : 60 menit
a. Pengertian sistem.
b. Pengertian politik
c. Pengertian sistem politik
d. Fungsi sistem politik
e. Ciri-ciri sistem politik
f. Model-model sistem politik
2. Guru menjelaskanan tentang materi pokok yang
diajarkan.
3. Guru dan peserta didik melakukan proses tanya
jawab mengenai pelajaran materi hari ini.
4. Guru dan peserta didik menyimpulkan pelajaran
hari ini.
Penutup 1. Guru memotivasi siswa untuk mempelajari 13 Menit
kembali pelajaran hari ini di rumah dan pelajaran
yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.
2. Guru memberikan PR.
3. Salam penutup

V. Alat-Bahan dan Sumber


1. Alat Pembelajaran :
a. Proyektor
b. Leptop
c. Papan tulis
d. Spidol
2. Sumber
a. Pegangan guru buku ajar Kewarganegaraan untuk SMA/ MAK kelas X
semeseter genap, Penerbit CV Hayati Tumbuh Subur.
b. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, Penerbit CV.
Pustaka Agung Harapan.
c. Buku Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA dan SMK Kelas X,
Penerbit Erlangga, karangan Retno Listyarti Setiadi
d. Buku Mandiri Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMK dan Mak kelas X,
Penerbit Erlangga, R. M. Setiadi, dkk.
e. Internet

VI. Penilaian
1. Teknik dan bentuk instrument
TEKNIK PENILAIAN BENTUK PENILAIAN
Tugas individu Hasil PR
2. Rubrik Penilaian dan Pensekoran
a. Rubrik Penilaian Individu :
Aspek penilaian Jumlah Nilai akhir
No Nama siswa skor ( NA )
gagasan keaktifan Inisiatif
1
2
b. Pedoman pensekoran
4 = baik sekali Keterangan :
3 = baik NA = Jumlah skor x 100
2 = cukup
1 = kurang
c. Konversi nilai
A = 80-100 : Baik sekali
B = 70-79 : Baik
C = 60-69 : Cukup
D = <60 : Kurang
Pontianak,…………………..2017
Guru Mata pelajaran

Fransiska Sri Murwan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
Nama Sekolah : SMK Bina Dharma Pontianak
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
Kelas / Semester : X Farm & Kep. / 2 ( Genap)
Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit
Standar Kompetensi : Menganalisis Sistem Politik di Indonesia
Kompetensi Dasar : 6.1. Mendeskripsikan Supra Struktural dan Infra Struktur
Politik di Indonesia.
Indikator :

No Indikator Nilai Karakter


6.1.2 Mendeskripsikan supra struktur politik Semangat kebangsaan, cintai
Indonesia tanah air, mengharagi
presntasi, kerja keras.
Mendeskripsikan infrastruktur plitik Bersahabat, religus, kreaktif,
jujur, toleransi, disiplin,
tanggaung jawab, kerja keras,
Rasa ingin tahu, sopan, hormat
tanggaung jawab, kerja keras,
Rasa ingin tahu, sopan, hormat

I. Tujuan Pembelajaran
Siswa diharapkan dapat :
1. Mendeskripsikan suprastruktur politik Indonesia.
2. Mendeskripsikan infrastruktur politik Indonesia.

II. Materi Ajar


1. Sistem supra struktur politik Indonesia
2. Sistem infra struktur politik
a. Pengertian supra struktur politik Indonesia yaitu suasana kehidupan politik
yang ada dalam pemerintah yakni ada pada lembaga-lembaga negara, yang
meliputi lembaga pelaksana fungsi pembuatan kebijakan umum/legislati
yang dijalankan oleh MPR, DPR, dan DPD.
b. Lembaga legislatif memiliki 3 fungsi pokok, sebagai berikut :
1) Fungsi legislatif yaitu membentuk undang-undang.
2) Fungsi pengawsan/kontrol yaitu mengawasi tindakan pemerintah,
misalnya melalui ratifikasi perjanjian internasional, persetujuan atas
pernyataan perang, pengakatan duta, maupun npengawasan terhadap
penyelenggara pemerintah dan penggunaan uang negara.
3) Fungsi anggaran yaitu fungsi yang menetapkan anggaran pendapatan
dan belanja negara.
(a) MPR menjalankan dua dari tiga fungsi tersebut yaitu fungsi
legislatif dan fungsi menjalankan ketiga fungsi di atas.
(b) DPD memiliki kewenangan terbatas menjalankan ketiga fungsi
dan ditambah fungsi pertimbangan.
b. Lembaga pelaksana fungsi penerapan kebijakan/eksekutif yaitu presiden,
baik sebagai kepala negara maupun sebagai kepala pemerintah. Presiden
dibantu oleh seorang wakil presiden dan beberapa orang menteri.
c. Lembaga pelaksana fungsi pengawasan pekalasanaan kebijakan/yudikatif,
dilakukan oleh Mahkamah Agung (MA), dan badan-badan peradilan yang
berada dibawahnya serta Mahkamah Konstitusi (MK).

III. Metode Pembelajaran


IV. Langkah-Langkah Pembelajaran
V. Alat-Bahan dan Sumber
VI. Penilaian

Anda mungkin juga menyukai