Oleh :
Nama : Mauluddin Rahman Syah, S.Pd
NUPTK : 0361767671130043
No. Peserta PPG : 19280215410247
Bid. Studi : PPKn
Tempat Tugas : SMKS Plus Miftahul Ihsan Cilograng
Lebak – Banten
TUGAS BAGIAN 1
a. Diskusikan di kelompok anda tentang gagasan-gagasan the founding fathers dalam
merumuskan dasar negara Indonesia pada sidang BPUPKI dan rumuskan
kesimpulan dari diskusi kelompok anda.
Jawaban:
TOKOH NASIONAL GAGASANNYA
Mr. Muhammad Yamin melalui pidatonya untuk menyampaikan
(29 Mei 1945) gagasan tentang konsep dasar negara
Indonesia yang merdekat. Gagasan
Muhammad Yamin adalah sebagai berikut:
a. Peri Kebangsaan
b. Peri Kemanusiaan
c. Peri Ketuhanan
d. Peri Kerakyatan
e. Kesejahteraan Rakyat
Mr. Soepomo menyampaikan hasil pidatonya tanpa teks
(31 Mei 1945) mengenai rumusan dasar negara Indonesia.
Dalam pidatonya tersebut
a. Paham Negara Kesatuan
Negara yang mengatasi segala golongan
dan perorangan menjadi satu kesatuan.
b. Penghubungan Negara dan Agama
Urusan agama dan negara dipisahkan
dikarenakan setiap orang bebas
memeluk agama kepercayaannya
masing-masing tanpa ada unsur
paksaan.
c. Sistem Badan Permusyawaratan
Kedudukan kepala negara dalam negara
persatuan itu penting.Seorang kepala
negara haruslah bersatu jiwa dengan
seluruh rakyatnya.
d. Sosialisme Negara
Dalam negara yang berlandaskan
persatuan, dalam hal ekonomi dipakai
sistem sosialisme negara.Sistem tolong
menolong dan sistem koperasi
hendaknya idpakai sebagai salah satu
dasar ekonomi negara Indonesia.
e. Hubungan antarbangsa
Indonesia memiliki keragaman budaya,
adat istiadat, suku dan bahasa
daerah.Hubungan tersebut harus dijalin
dengan semangat kesatuan.
Ir. Soekarno Ir. Soekarno menyampaikan lima asas yang
(1 Juni 1945) disebut sebagai Pancasila.
Rumusan Pancasila adalah sebagai berikut:
a. Kebangsaan Indonesia
b. Internasionalisme atau perikemanusiaan
c. Mufakat atau demokrasi
d. Kesejahteraan sosial
e. Ketuhanan yang Maha Esa
b. Buatlah kesimpulan kelompok diskusi anda tentang sejarah lahirnya Pancasila
sebagai dasar negara Indonesia.
Jawaban:
Kesimpulan tentang sejarah lahirnya Pancasila dapat kita gambarkan dalam fase-fase
sejarah sebagai berikut :
1. Pembentukan BPUPKI (29 April 1946) Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) bertujuan untuk membahas hal-hal yang
berhubungan dengan tata pemerintahan Indonesa, termasuk dasar negara. Sidang
BPUPKI inilah yang menjadi sejarah Pancasila sebagai dasar negara. Sidang BPUPKI
ini diketuai oleh Dr. Radjiman Widyodiningrat dengan 33 pembicara pada sidang
pertama BPUPKI (29 Mei-1 Juni 1945).
Hasil dari sidang tersebut ada 3 tokoh nasional yang mengusulkan dasar negara dalam
pidatonya dan nantinya menjadi cikal bakal dari Pancasila. Tokoh-tokoh tersebut
antara lain :
1) Mr. Muhammad Yamin
2) Mr. Soepomo
3) Ir. Soekarno
Hasil usulan dari ketiga tokoh pada sidang BPUPKI tersebut ditampung dan kemudian
dibahas lagi pada lingkup kepanitiaan yang lebih kecil.Panitia yang merupakan
bentukan BPUPKI tersebut sering dikenal sebagai Panitia Sembilan.
2. Panitia Sembilan (22 Juni 1945)
Panitia yang beranggotakan sembilan orang ini berhasil merumuskan naskah
Rancangan Pembukaan UUD yang dikenal sebagai Piagam Jakarta (Jakarta Charter).
Adapun rumusan Pancasila yang termaktub dalam Piagam Jakarta:
a. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya
b. Kemanusiaan yang adil dan beradab
c. Persatuan Indonesia
d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanan dalam
permusyawaratan/perwakilan
e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
3. Sidang BPUPKI II(10-16 Juli 1945)
Untuk membahas hasil kerja panitia sembilan, BPUPKI mengadakan sidang yang
kedua dan menghasilkan beberapa keputusan, yang meliputi:
1) pertama, kesepakatan dasar negara Indonesia, yaitu Pancasila seperti yang
tertuang dalam Piagam Jakarta.
2) Kedua, negara Indonesia berbentuk negara Republik, hasil ini merupakan
kesepakatan 55 suara dari 64 orang yang hadir.
3) Ketiga, kesepakatan mengengai wilayah Indonesia yang meliputi wilayah Hindia
Belanda, Timor Timur, sampai Malaka (Hasil kesepakatan 39 suara).
4) Keempat, pembentukan tiga panitia kecil sebagai: Panitia Perancang
UUD, Panitia Ekonomi dan Keuangan, Panitia Pembela Tanah Air. Akhirnya,
pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia secara resmi memproklamasikan
kemerdekaannya. Sehari setelah kemerdekaan, BPUPKI diganti oleh PPKI yang
bertujuan untuk menyempurnakan rumusan Pancasila yang tercantum dalam
Pembukaan UUD 1945.
4. Sidang PPKI (18 Agustus 1945)
Dalam sejarah Pancasila, sidang PPKI yang dilakukan sehari setelah Indonesia
merdeka masih saja terjadi perubahan pada sila pertama yang diusulkan oleh
Muhammad Hatta. Sila pertama yang semula berbunyi ”Ketuhanan dengan kewajiban
menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”, kemudian diubah menjadi
lebih ringkas, yaitu ”Ketuhanan Yang Maha Esa”. Sehingga Pancasila menjadi:
a. Ketuhanan Yang Maha Esa
b. Kemanusiaan yang adil dan beradab
c. Persatuan Indonesia
d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/
perwakilan
e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
c. Lima sila Pancasila digali dari nilai-nilai budaya bangsa Indonesia. Diskusikan di
kelompok anda, seperti apa penjelasan yang dapat diberikan kepada siswa sehingga
siswa dapat memahami pernyataan di atas.
Jawaban:
1. Sebagai guru sebelum melaksanakan kegiatan pemebelajaran harus terlebih dahulu
mempersiapkan perencanaan pembelajarann terlebih dahulu, memilih metode atau
model pembelajaran yang tepat terkait tema yang akan disampaikan, mempersiapkan
sarana dan prasarana yang mendukung agar kegiatan berjalan sesuai dengan harapan.
2. Terlebih dahulu memberikan penjelasan mengenai pengertian, fungsi dan peranan
pancasila serta pengaplikasiannya dalamkehidupan sehari-hari
3. Guru megaitkan materi pembelajaran dengan aplikatif keseharian peserta didik.
aplikasi atau penerapan nilai nilai pancasila ini dapat kita terhadap peserta didik
dalam pembiasaan seperti selalu berdoa sebelum memulai kegiatan belajar,
memberikan salam ketika bertemu dengan orang yang lebih tua misal kepada
gurunya ketika disekolah ataupun berpapasan dijalan, salam ketika akan memasuki
ruang guru, ruang kelas dan ruang lainya.
4. Guru tidak hanya menjelaskan dan menyampaikan teori melainkan guru juga
dijadikan sebagai rule model bagi anak didik dimanapun karena segala sikap dan
tindak tanduk guru akan memberikan pengaruh yang sangat besar untuk
terlaksananya kegiatan pembelajaran dikelas. Jadi guru haruslah memiliki sikap-
sikap yang mencerminkan nilai-nilai pancasila agar nantinya dapat ditiru oleh peserta
didik.
5. Guru mengajak siswa untuk berperan aktif dalam penanaman nilai-nilai Pancasila
dalam kesehariannya secara langsung dengan memanfaatkan momentum. Semisal,
menggugah kesadaran sebagai warga negara yang baik dengan menjalankan Upacara
Bendera Hari Senin, melibatkan siswa dalam peringatan hari-hari besar Nasional,
belajar berdiskusi dan bermusyawarah, serta berbagai macam kegiatan yang memacu
peningkatan kesadaran terhadap nilai-nilai pancasila.
6. Anak didik diberikan keleluasaan dalam menggali informasi terkait nilai nilai
pancasila melalui berbagai sumber belajar dan pemanfaatan media digital juga sangat
diperlukan untuk menunjang kegiatan pembelajaran.
TUGAS BAGIAN 2
a. Identifikasi beberapa akibat apabila suatu bangsa tidak memiliki pandangan hidup!
Jawaban:
Negara tanpa dasar negara bisa dikatakan sebagai negara tanpa ideologi. Padahal,
ideologi ini penting untuk menentukan arah, tujuan, cita-cita, visi dan misi suatu negara
bahkan sejak awal negara itu didirikan.
Negara tanpa dasar negara ibarat rumah tanpa pondasi yang bisa roboh sewaktu-waktu
hanya karena ada goncangan kecil. Ibarat rumah, bentuk pondasi juga akan menentukan
bentuk bangunan atasnya. Semakin lebar pondasi di buat, maka semakin besar rumah bisa
dibangun, semakin kokoh pondasi dibuat, maka semakin tinggi pula banguanan tersebut
bisa dibangun bertingkat. Demikian pula dengan negara, tanpa pondasi yang baik maka
mustahil juga kehidupan dalam negara tersebut akan berlangsung baik.
Berikut ini merupakan beberapa poin dampak atau akibat yang terjadi pada suatu negara
yang tidak memiliki dasar negara :
1. Negara Tidak Memiliki Pedoman untuk Menyelenggarakan Kehidupan Bernegara
2. Negara Tidak Memiliki Dasar Hukum yang Kuat
3. Negara Tidak Memiliki Dasar Acuan untuk Membuat Visi dan Misi Kehidupan
Bernegara
4. Negara Rawan Krisis Sosial dan Kemanusiaan
5. Negara Tidak Memiliki Identitas yang Jelas di Mata Dunia
6. Negara Rentan Terhadap Kehancuran
b. Amatilah perilaku masyarakat di sekitar anda. Buatlah daftar tentang contoh
perilaku masyarakat yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan contoh perilaku
masyarakat yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Jawaban:
1. Berikut hasil pengamatan perilaku masyarakat disekitar tempat tinggal yang sesuai
dengan nilai-nilai pancasila
SILA PERILAKU YANG SESUAI DENGAN NILAI PANCASILA
Pertama 1. Selalu tertib dalam menjalankan ibadah.
2. Tidak berbohong kepada guru maupun teman.
3. Bersyukur kepada Tuhan karena memiliki keluarga yang
menyayanginya.
4. Tidak meniru jawaban teman (menyontek) ketika ulangan
ataupun mengerjakan tugas di kelas.
5. Tidak mengganggu teman yang berlainan agama dalam
beribadah.
6. Menceritakan suatu kejadian berdasarkan sesuatu yang
diketahuinya, tidak ditambah-tambah ataupun dikurangi.
7. Tidak meniru pekerjaan temannya dalam mengerjakan
tugas di rumah.
8. Percaya pada kemampuan sendiri dalam melakukan apapun
, karena Allah sudah memberian kelebihan dan kekurangan
kepada setiap manusia.
Kedua 1. Menolong teman yang sedang kesusahan.
2. Tidak membeda-bedakan dalam memilih teman.
3. Berbagi makanan dengan teman lain jika sedang
makan didepan teman lain.
4. Mau mengajari teman yang belum paham dengan pelajaran
tertentu.
5. Memberikan tempat duduk kepada orang tua, ibu hamil,
atau orang yang lebih membutuhkan saat ada di kendaraan
umum.
6. Tidak memaki-maki teman bersalah kepada kita.
7. Meminta maaf atau memaafkan apabila melakukan
kesalahan.
8. Hormat dan patuh kepada guru, tidak membentak-
bentaknya.
9. Hormat dan patuh kepada orang tua.
2. Berikut hasil pengamatan perilaku masyarakat disekitar tempat tinggal yang tidak
sesuai dengan nilai-nilai pancasila
PERILAKU TIDAK SESUAI DENGAN NILAI
SILA
PANCASILA
Pertama 1. Tidak mengakui adanya Tuhan
2. Tidak menjalankan kewajiban sebagai umat beragama
3. Memaksakan suatu agama kepada orang lain
4. Melakukan tindakan diskriminasi terhadap orang yang
berbeda agama
5. Tidak mau beribadah
6. Menganggu orang yang sedang beribadah
7. Melakukan pelecehan terhadap simbol agama
8. Menghina agama lain
9. Memusuhi penganut agama lain
10. Menghalangi orang lain untuk beribadah
11. Tidak mau bekerjasama dengan pemeluk agama lain
12. Mengabaikan toleransi beragama dalam masyarakat
13. Saling bermusuhan terhadap sesama penganut agama
14. Menyebarkan paham atheis
Kedua 1. Melanggar hak asasi manusia
2. Tidak mau membantu korban bencana alam
3. Masa bodoh terhadap orang yang mengalami musibah
4. Melakukan penindasan terhadap orang lain
5. Berbuat semena-mena terhadap orang lain
6. Memusuhi bangsa lain
7. Menyebarkan kebencian terhadap bangsa lain
8. Merampas hak orang lain
9. Tidak mau membela yang benar
10. Membiarkan orang lain sengsara
11. Menindas orang yang lemah
12. Menghina orang miskin
13. Memfitnah orang lain
14. Tidak mengakui persamaan derajat
15. Merendahkan martabat orang lain
Ketiga 1. Mengadu domba sesama teman
2. Membuat keributan antar golongan
3. Suka menuduh kelompok lain
4. Menyebarkan berita yang tidak benar
5. Membuat suasana saling mencurigai
6. Tidak bangga sebagai bangsa Indonesia
7. Tidak mau berkorban untuk kepentingan Negara
8. Tidak bersedia membela Negara
9. Menjelek-jelekkan bangsa sendiri
10. Merusak persatuan dalam masyarakat
11. Melecehkan simbol Negara
12. Bersikap egois kedaerahan
13. Memilih jalan kekerasan dalam menyelesaikan perbedaan
14. Suka mencaci maki kelompok lain
15. Merendahkan martabat bangsa
Keempat 1. Memaksakan kehendak dalam musyawarah
2. Tidak mau bermusyawarah
3. Tidak menghargai pendapat orang lain
4. Menolak hadir saat diundang rapat
5. Bersikap tidak adil saat bermusyawarah
6. Menolak hasil musyawarah
7. Tidak menggunakan hal pilih dalam pemilihan umum
8. Memaksa pilihan orang lain dalam pemilihan umum
9. Tidak mengakui keputusan DPR
10. Melanggar undang-undang yang disahkan DPR
11. Mengabaikan hak politik orang lain
12. Menghalangi orang lain untuk menggunakan hak pilih
dalam pemilihan umum
13. Bersekongkol untuk membuat keputusan yang tidak adil
14. Mengutamakan kepentingan pribadi dalam membuat
keputusan musyawarah
15. Membuat keputusan secara sepihak dalam rapat
Kelima 1. Bersikap tidak adil dalam lingkungan social
2. Tidak mau memenuhi kewajiban
3. Melanggar peraturan lalu lintas
4. Membuang sampah sembarangan
5. Tidak mau bergotong royong
6. Merusak fasilitas umum
7. Bersikap boros
8. Bergaya hidup mewah
9. Membuat suara bising yang mengganggu tetangga
10. Menerobos lampu merah saat berkendara
11. Membuang sampah di got
12. Menyerobot antrian
13. Melakukan tindakan korupsi uang Negara
14. Melakukan pemerasan terhadap orang lain
15. Bersikap pilih kasih dalam pergaulan di masyarakat
c. Sesuai dengan yang anda amati pada tugas nomor 1 di atas, buatlah identifikasi
faktor-faktor penyebab dari masyarakat berperilaku tidak sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila. Buatlah dalam bentuk laporan.
Jawaban:
LAPORAN PENYEBAB MASYARAKAT BERPRILAKU TIDAK SESUAI DENGAN
NILAI-NILAI PANCASILA
FAKTOR
NO KETERANGAN
PENYEBAB
Jawaban:
LAPORAN UPAYA YANG HARUS DILAKUKAN AGAR MASYARAKAT
SENANTIASA BERPERILAKU SESUAI DENGAN NILAI-NILAI PANCASILA
UNTUK MENCIPTAKAN KEHARMONISAN SOSIAL
Kenyataan hidup berbangsa dan bernegara bagi kita bangsa Indonesia tidak dapat
dilepaspisahkan dari sejarah masa lampau.Demikian halnya dengan terbentuknya Negara
Kesatuan Republik Indonesia, termasuk di dalamnya Pancasila sebagai dasar
negaranya.Sejarah masa lalu dengan masa kini dan masa mendatang merupakan suatu
rangkaian waktu yang berlanjut dan berkesinambungan.Dalam perjalanan sejarah eksistensi
Pancasila sebagai Dasar Filsafat Negara Republik Indonesia mengalami berbagai macam
interpretasi dan manipulasi politik sesuai dengan kepentingan penguasa demi kokoh dan
tegaknya kekuasaan yang berlindung di balik legitimasi ideologi negara Pancasila.Kemudian
diperdebatkan kembali kebenaran dan ketepatannya sebagai Dasar dan Filsafat Negara
Republik Indonesia.Bagi bangsa Indonesia tidak ada keraguan sedikitpun mengenai
kebenaran dan ketepatan Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara.
Pancasila sebagai dasar Negara bangsa Indonesia hingga sekarang telah mengalami
perjalanan waktu yang tidak sebentar, dalam rentang waktu tersebut banyak hal atau
peristiwa yang terjadi menemani perjalanan Pancasila tentang dasar Negara supaya kedepan
kita tetap seperti semboyan kita yaitu “Bhineka Tunggal Ika”. Kemudian Pancasila sebagai
dasar filsafat serta ideologi bangsa dan Negara Indonesia, bukan terbentuk secara mendadak
serta bukan hanya diciptakan oleh seseorang sebagaimana yang terjadi pada ideologi-
ideologi lain di dunia namun terbentuknya Pancasila melalui proses yang cukup panjang
dalam sejarah bangsa Indonesia.
Dengan kondisi bangsa yang semakin dinamis dan semakin pesatnya perkembangan
dinia digital sehingga budaya luar banyak mempengaruhi nilai nilai yang ada pada bangsa
kita dan seraya menggeser bahkan mungkin suatu saat akan mampu menggantikan budaya
kita apabila bangsa kita tidak mampu lagi memegang teguh nilai Pancasila yang ada dalam
diri bangsa.
Adapun upaya yang harus dilakukan agar masyarakat senantiasa berperilaku sesuai dengan
nilai-nilai Pancasila untuk menciptakan keharmonisan sosial, antara lain:
1. Pendidikan Agama yang harus menjadi peranan penting untuk membentuk ketakwaan
pada diri generasi muda Indonesia
2. Pendidikan moral bagi anak hendaknya dilakukan sedini mungkin agar membentuk
generasi muda yang bermoral dan taat kepada norma aturan.
3. Pendidikan Pancasila yang harus ditanamkan sehingga dapat menjadi pedoman dan
landasan bagi generasi muda.
4. Menumbuhkan kesadaran dalam diri generasi muda Indonesia untuk membangkitkan
semangat Pancasila.
5. Menumbuhkan semangat nasionalisme, misalnya mencintai produk dalam negeri
6. Menanamkan dan mengamalkan nilai – nilai Pancasila dengan sebaik – baiknya.
7. Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dan keyakinan dengan sebaik – baiknya.
8. Lebih selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ekonomi, maupun budaya
bangsa.
Selain hal tersebut diatas melakukan sebuah pembiasaan sikap dan perilaku yang sesuai
dengan nilai-nilai Pancasila sangat penting dalam berbagai dimensi kehidupan berbangsa
dan bernegara sebagai upaya meningkatkan perilaku yang sesuai dengan nilai Pancasila, hal
ini dikarenakan Pancasila merupakan identitas dan jati diri bangsa Indonesia. Pembiasaan
tersebut dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Membiasakan perilaku sesuai nilai-nilai Pancasila dalam lingkungan keluarga.
Perilaku yang sesuai nilai-nilai Pancasila yang dapat dilakukan dalam lingkungan
keluarga yaitu :
a. Taat dan patuh terhadap orangtua
b. Menjalan Ibadah di Rumah
c. Menghormati orang tua dan saudara
d. Sopan dan santun kepada orang tua
2. Membiasakan perilaku sesuai nilai-nilai Pancasila dalam lingkungan sekolah.
Lingkungan sekolah merupakan tempat yang sangat strategis dalam membina dan
menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam perilaku keseharian siswa, dengan harapan
kelak setelah lulus memiliki kemampuan yang cukup untuk mengabdikan diri bagi
bangsa dan negara. Contoh perilaku/sikap yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila:
a. Mentaati tata tertib sekolah
b. Mengerjakan tugas sekolah dari guru dengan baik
c. Tidak mencontek ketika ulangan
d. Berteman dengan semua teman sekolah tanpa membedakan suku bangsa dan
agamanya
3. Membiasakan perilaku sesuai nilai-nilai Pancasila dalam lingkungan pergaulan.
Perilaku dalam pergaulan yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila antara lain:
a. Menghargai pendapat teman
b. Tidak menyakiti hati teman
c. Selalu tolong-menolong terhadap teman yang mangalami musibah
d. Berkerja sama dengan teman untuk kerja bakti
4. Membiasakan perilaku sesuai nilai-nilai Pancasila dalam lingkungan masyarakat
Lingkungan masyarakat merupakan aspek penting selanjutnya dalam
pelaksanaanperilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.Hal ini dikarenakan
lingkungan masyarakat merupakan lingkup yang lebih luas dari anggota sebuah
negara, yangmemegang peranan penting terhadap kelestarian pandangan hidup suatu
negara. Perilaku sesuai nilai-nilai Pancasila lainnya dalam lingkungan masyarakat
adalah:
a. Tidak mengganggu ibadah orang lain
b. Musyawarah dengan masyarakat untuk membangun lingkungan sekitar
c. Melakukan kerja bakti gotong royong
d. Melakukan poskamling pada malam hari
TUGAS BAGIAN 3
a. Diskusikan dalam kelompok tentang perilaku penyelenggara negara yang tidak
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Buat laporan hasil diskusi.
Jawaban:
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pancasila yang merupakan dasar negara Republik Indonesia. Pancasila memiliki makna dan
nilai-nilai luhur dalam setiap silanya, karena setiap butir pancasila itu dirumuskan dari nilai-
nilai yang sudah ada sejak zaman dulu. Pancasila memiliki nilai-nilai luhur yang dapat
dijadikan pedoman hidup dalam berbangsa dan bernegara. Penanaman dan penerapan nilai-
nilai pancasila pada usia dini sangat penting dan diperlukan dalam membentuk kepribadian
generasi bangsa yang berkarakter dan bermoral serta mampu bersaing dalam segala bidang.
Maka diskusi ini diselenggarakan untuk mencari solusi terhadap permasalahan bangsa ini.
B. TUJUAN
1. Menemukan solusi agar perilaku menyimpang dari Pancasila tidak terulang kembali
2. Mencari cara agar masyarakat teredukasi pentingnya menerapkan nilai-nilai Pancasila
3. Merumuskan strategi agar para generasi muda sibuk dengan hal positif.
B. SARAN-SARAN
Dalam hasil diskusi ini masih banyak kekeurangan, oleh karena itu, kami berharap
kritik maupun saran yang membangun.
b. Buat klipping berita tentang perilaku menyimpang dari penyelenggara negara, buat
analisismu tentang perilaku menyimpang tersebut.
Jawaban:
Hak atas foto Antara/Indrianto Eko Suwarso Image caption Ketum PPP Romahurmuziy mengenakan
rompi tahanan seusai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Sabtu (16/3).
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadikan Ketua Umum PPP, Romahurmuziy, sebagai
tersangka kasus dugaan suap jabatan di Kementerian Agama.
Hal ini dipastikan Wakil Ketua KPK, Laode Muhamad Syarif, dalam jumpa pers di Jakarta,
Sabtu (16/3).
Menurut Laode, Romahurmuziy ditangkap melalui operasi tangkap tangan di sebuah hotel di
Surabaya, Jumat (15/3).
Selain Romahurmuziy, KPK mengamankan HRS kepala kantor wilayah Kementerian Agama
Provinsi Jawa Timur; MFQ kepala kantor Kemenag Kabupaten Gresik; ANY asisten dari RMY;
AHB calon anggota DPRD Kabupaten Gresik dari PPP; dan S supir dari MFQ dan AHB.
Dalam operasi tersebut, tim KPK menyita uang sebesar Rp156.758.000. Uang tersebut, menurut
Laode, hanya sebagian kecil dari pemberian-pemberian yang sebelumnya.
"Dalam perkara ini diduga RMY bersama-sama dengan pihak Kementerian Agama RI menerima
suap untuk memengaruhi hasil seleksi jabatan pimpinan tinggi di Kementerian Agama RI yakni
kepala kantor kemenag Kabupaten Gresik dan kepala kantor wilayah Kementerian Agama
Provinsi Jatim," terang Laode.
Hak atas foto Antara/RENO ESNIR Image caption Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
Romahurmuziy (mengenakan masker dan bertopi), digiring petugas saat tiba di Gedung KPK, Jakarta,
Jumat (15/3).
Pada pengumuman tersebut salah satu jabatan yang akan diisi adalah kepala kantor wilayah
Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur
Selama proses seleksi, MFQ mendaftar utk posisi kepala kantor Kemenag Kabupaten Gresik.
Adapun HRS mendaftar sebagai kepala kanwil Kemenag Provinsi Jatim.
"MFQ dan HRS diduga menghubungi RMY untuk mengurus proses lulus seleksi jabatan di
Kementerian Agama tersebut.
"Pada 6 Februari 2019 HRS diduga mendatangi rumah RMY dan menyerahkan uang Rp250 juta
terkait seleksi jabatan untuk HRS sesuai komitmen sebelumnya. Pada saat inilah diduga
pemberian terjadi," papar Laode.
Pada sekitar pertengahan Februari 2019, pihak Kemenag menerima informasi bahwa HRS tidak
termasuk dalam tiga nama yang diusulkan ke Menteri Agama Lukman Syaifuffin
"Jadi HRS ini sebenarnya dianggap nggak lulus, karena diduga pernah mendapatkan hukuman
disiplin. Diduga terjadi kerja sama pihak-pihak tertentu untuk tetap meloloskan HRS dalam
proses seleksi jabatan tinggi di Kementerian Agama RI tersebut," tutur Laode.
Pada awal Maret 2019, HRS dilantik oleh menteri agama menjadi kepala kanwil Kementerian
Agama di Jawa Timur.
Selanjutnya, pada 12 Maret 2019, MFQ berkomunikasi dengan HRS untuk dipertemukan
kembali dengan RMY.
"Tanggal 15 Maret, HRS AHB bertemu lagi dengan RMY untuk penyerahan uang yang terkait
dengan kepentingan seleksi MFQ tadi. Jadi ini yang keduanya," kata Laode.
Dia disangkakan melanggar Pasal 12 huruf a atau huruf b atau pasal 11 UU no. 31 tahun 1999
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 20 tahun 2001 tentang pemberantasan
tindak pidana korupsi junto pasal 55 ayat 1 KUHP.
HRS disangkakan melanggar pasal 5 ayat satu huruf a atau huruf b atau pasal 13 UU no. 31
tahun 1999.
MFQ disangkakan melanggar pasal 5 ayat satu huruf a atau huruf b atau pasal 13 uu no. 31 tahun
1999 sebagaimana telah diubah dengan uu no. 20 tahun 2001 tentang pemberantasan tindak
pidana korupsi junto pasal 55 ayat 1 KUHP.
Sebelumnya, calon Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta masyarakat untuk menempatkan kasus
penangkapan Ketua Umum PPP, Romahurmuziy, oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
sebagai persoalan pribadi. Menurutnya, penangkapan Romahurmuziy tidak terkait dengan
Pemilu 2019.
"Jangan pilpres dikaitkan dengan urusan pribadi," katanya kepada wartawan di Jakarta, Jumat
(15/03), sebagaimana dilaporkan wartawan Muhammad Irham untuk BBC News Indonesia.
Pasangan Joko Widodo dalam Pilpres 2019 ini juga mengatakan pemerintahan tak akan
mencampuri urusan hukum yang membelit Romahurmuziy.
Amin juga menilai penanganan kasus korupsi saat ini cukup baik. Sehingga, kata dia, tiap kali
ada pejabat negara yang berencana korupsi akan tertangkap.
"Sekarang itu korupsi, karena sistemnya, penangkalannya, pemberantasannya, sudah canggih dan
serius makanya selalu bisa ditangkap. Diatasi," tambahnya.
Ucapan Ma'ruf Amin satu suara dengan tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo - Ma'ruf
Amin.
Direktur Konten TKN, Fikri Satari, mengatakan penangkapan politisi yang kerap disapa Romi
itu tidak terkait dengan Pemilu 2019. "Bahwa ini murni kasus pribadi tidak berkenaan dengan
Pilpres," kata Fikri Satari dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (15/3).Fikri mengklaim operasi
tangkap tangan Romi tak berpengaruh signifikan terhadap elektabilitas pasangan Joko Widodo-
Ma'ruf Amin. TKN juga berharap proses hukum Romi berjalan secara transparan.Fikri belum
mau menyimpulkan apakah PPP akan didepak dari koalisi setelah peristiwa ini.
Sumber : https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-47579763
Jawaban:
Generasi Muda merupakan ujung tombak sebuah bangsa yang menentukan estafet
kepemimpinan selanjutnya yang menentukan arah sebuah bangsa dan menentukan maju
tidaknya suatu bangsa. Oleh karena itu betapa pentingnya generasi muda bagi suatu
bangsa jika generasi mudanya baik maka sebuah bangsa akan baik namun jika generasi
mudanya buruk maka buruklah sebuah bangsa itu. Masa muda adalah masa yang sangat
produktif dimana semangat muda yang meggelora kondisi fisik yang kuat sebagai
tonggak dari sebuah bangsa. Selain itu masa muda manusia bias melakukan hal-hal yang
produktif dengan kreatifitas tinggi. Pada masa muda juga banyak sekali penemuan-
peneman baru yang dihasilkan.
Namun dalam perkembangan zaman yang semakin modern ini generasi muda
bangsa ini seolah terkikis moral dan akhlaknya. Seharusnya zaman semakin modern
moral dan akhlak generasi muda bangsa ini menjadi lebih baik lagi. Apalagi sebentar lagi
bangsa ini akan mendapat hadiah besar yaitu generasi muda yang sangat banyak,generasi
yang produktif yang sangat banyak. Mulai sekarang seharusnya dipersiapkan dengan
matang generasi mudanya didik dengan benar agar tetap mempertahankan identitas
bangsa ini dan berbudi luhur yang mempunyai akhlak dan moral yang baik.
Rumuskan usulan tindakan untuk mengatasi sikap generasi muda yang tidak
bermoral:
1. Teguran lisan atau tertulis bagi yang melakukan pelanggaran ringan.
2. Hukuman pemberian tugas yang sifatnya mendidik, misalnya membuat rangkuman
buku tertentu
3. Melaporkan secara tertulis kepada orang tua siswa tentang pelanggraan yang
dilakukan putra/puterinya
4. Memanggil orangtuanya dan siswa yang melakukan pelangganggaran agar siswa
tersebut tidak mengulangi lagi
5. Melakukan skorsing kepada siswa apabila melakukan pelanggaran berulang kali
6. Mengeluarkan siswa dari sekolah apabila telah melakukan pelanggaran berat
c. Pengawas Sekolah
Memantau dan melakukan pengawasan terhadap program pembentukan karakter siswa
melalui ekstrakurikuler di lingkungan sekolah binaannya.
Melakukan pembinaan terhadap kepala sekolah dan guru di lingkungan sekolah binaanya,
terkait dengan pelaksanaan pendidikan karakter melalui ekstrakurikuler.
Mempertanggungjawabkan kegitan pemantauan, pengawasa, dan pembinaan karakter di
lingkungan sekolah binaannya kepada kepala UPTD dan dinas pendidikan
kabupaten/kota.
d. Komite Sekolah
Mengawal proses pembentukan karakter melalui kegiatan ekstrakurikuler yang
dilakukakan oleh kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan guru pembina
ekstrakurikuler.
Menjembatani aspirasi orangtua dan masyarakat terkait pembentukan karakter siswa di
sekolah melalui kegiatan ekstrakurikuler.
c. Melalui diskusi kelompok, buatlah telaah anda tentang kehidupan masyarakat yang
makmur berkeadilan dan kehidupan yang adil berkemakmuran.
Jawaban:
HASIL TELAAH KEHIDUPAN MASYARAKAT YANG MAKMUR BERKEADILAN
DAN KEHIDUPAN YANG ADIL BERKEMAKMURAN
1. Masyarakat makmur berkeadilan dan kehidupan adil berkemakmuran adalah
masayarakat yang telah mencapai suatu tingkatan dimana keadilan dan kemakmuran
telah dinikmati oleh seluruh rakyat. Masyarakat yang demikian merupakan cita-cita
bangsa Indonesia sebagai bangsa yang merdeka. Cita-yang mengandung makna yang
sangat luhur.
Adil berarti memberikan kepada setiap orang apa yang menjadi haknya atau yang
seharusnya diterima olehnya, sehingga ia dapat melaksanakan kewajibannya tanpa
rintangan. Hak bebas berpendapat, hak memperoleh hidup aman dan tertib, hak
mendapat pendidikan layak, hak bebas menunaikan ibadat sesuai agama dan
kepercayaannya, hak tidak dihukum sebelum terbukti bersalah menurut hukum, dll.
Semua itu perlu mendapatkan perlindungan tegas dari hukum Negara. Oleh karena itu,
untuk mewujudkan keadilan, hukum harus tegak dan mengikat semua orang secara
sama dan tidak pandang bulu, termaksud penguasa.
Makmur berarti tersedianya barang kebutuhan hidup rakyat secara merata dan tersebar
sehingga rakyat mampu menentukan dan memenuhi kebutuhan hidup mereka. Oleh
sebab itu, suatu Negara disebut makmur apabila produksi barang kebutuhan rakyat
terus meningkat dan pendapatan rakyat juga meningkat. Dalam suasana seperti ini,
rakyat secara individual atau secara bersama –sama dapat memenuhi kebutuhan
hidupnya. Maka produksi barang dan jasa dalam masyarakat harus lebih cepat dari
pada pertambahan jumlah penduduk. Dengan demikian daya beli rakyat dapat
bertambah pula.
Masing-masing individu memperoleh kebutuhan untuk hidup secara berbudaya dan
secara cukup sehingga pendapatannya tidak seluruhnya dipergunakan untuk konsumsi,
tetapi juga untuk investasi dengan baik karena tersedianya dana dan kredit yang
diperlukan dalam masyarakat. Adil saja tidak cukup karena apabila tidak ada sesuatu
yang dapat dibagikan kepada masyarakat secara merata. Sebaliknya makmur saja tidak
cukup sebab kemakmuran tanpa keadilan dapat menimbulkan golongan kaya disatu
pihsak dan miskin dipihak lain. Jalan menuju kemakmuran adalah adi;. Kemakmuran
dapat dicapai melalui pembangunan ekonomi secara bertahap, nyata dan realistis.
Kemakmuran harus dicapai pikiran dan kerja keras. Bagi bangsa Indonesia, adil
makmur merupakan suasana hidup kemasyarakatan yang dicita-citakan seperti
tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Untuk mencapainya
pembangunan nasional secara bertahap dan berkesinambungan harus dilaksanakan
2. CARA MEWUJUDKAN MASYARAKAT ADIL DAN MAKMUR
Ada empat hal yang mendasar untuk mewujudkan keadilan dan
kemakmuran berdasarkan cita – cita yang tercantum dalam Pembukaan UUD 45. Empat
hal tersebut adalah :
Asas kepercayan
Asas kerja sama (gotong royong)
Asas keadilan, dan
Asas kemakmuran.
Kita tidak cukup adil saja tanpa kemakmuran, atau makmur saja tanpa keadilan.
Prinsip adil dan makmur adalah menjadi satu kesatuan. Oleh karena itu hak dan
kewajiban masyarakan harus dijunjung tinggi sehingga terciptalah masyarakat yang
adil dan makmur
Pokok pikiran tersebut berhubungan dengan apa yang menjadi cita – cita bangsa
Indonesia di masa depan dan memiliki keluwesan yang memungkinkan menerima
pemikiran-pemikiran baru tanpa mengingkari hakikat/nilai Pancasila. Dengan demikian,
sebagai ideologi Pancasila dapat memberi pedoman untuk melakukan kegiatan di segala
bidang demi tercapainya kemakmuran dan keadilan rakyat Indonesia. Sila Keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia, mengandung nilai moral keadilan sosial antara lain: wujud
keadilan sosial atau kemasyarakatan meliputi seluruh rakyat Indonesia dalam seluruh
bidang kehidupan baik politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan-keamanan.
a. Bidang politik : Tidak adanya penyalahgunaan kekuasaan.
b. Ekonomi : Terdapat distribusi pendapatan yang merata.
c. Sosial Budaya : Perlakuan sama rata terhadap budaya daerah dan pelaksanaan
pendidikan nasional yang merata.
d. Pertahanan dan keamanan : Berkurangnya kriminalitas dan perlakuan hukum
yang sesuai dengan hak dan Undang – Undang yang ada.