Anda di halaman 1dari 4

FESTIVAL ROCK SE-INDONESIA

SEBUAH TONGGAK SEJARAH ROCK INDONESIA

Bicara rock di Indonesia, setidaknya dalam kurun waktu tiga dekade belakangan ini
(1984 - 2004), amatan kita tidak akan lepas dari sebuah event musik yang pada akhirnya
menjadi catatan tersendiri dalam perkembangan musik rock Indonesia, yaitu Festival Rock
se-Indonesia.
Bahkan keberadaan festival rock yang digelar Log Zhelebour terpancang sebagai
sebuah sejarah musik rock Indonesia.Sejak digelar pertama kali tahun 1984, event ini bukan
saja menjadi wadah untuk memberi kesempatan bagi grup rock kelas pemula tampil berlaga
mempertontonkan kebolehannya dalam sebuah ajang festival.
Tapi dalam perjalanannya event ini telah melahirkan jawara-jawara rock, baik itu
grup band, musisi atau penyanyi rock yang ikut andil mengukir catatan sejarah musik cadas
tanah air.
Meski bukan jaminan bahwa para jawara panggung pemenang festival rock ini bakal menjadi
grup band besar di kemudian hari.
Semua itu kembali lagi kepada kesiapan dari grup band yang bersangkutan. Tapi setidaknya
dari ajang ini telah melahirkan beberapa nama grup and yang kemudian mampu eksis dan
menujukkan eksisitensinya menjadi dan sebagai grup rock papan atas, seperti Elpamas, Grass
Rock atau Power Metal. Bahkan hingga kini ketiga grup itu masih eksis.
Sedang tidak sedikit pula mereka yang sama sekali tidak mengantongi gelar juara mampu
menunjukkan eksistensinya sebagai grup rock papan atas, seperti Jamrud, Slank atau
Boomerang. Belum lagi nama-nama seperti Roxx, Whizzkid, Jet Liar, Sahara, Rudal, adalah
nama-nama yang pernah berlaga di ajang festival rock yang digelar Log Zhelebour.
Sementara dari dari barisan penyanyi muncul nama Mel Shandy, Ita Purnamasari, Yankson
AI, Hengky Supit.
Mereka ini adalah alumni festival yang namanya kemudian berkibar di panggung rock
Indonesia. Bahkan kalau kita menyebut nama-nama grup rock tangguh yang lahir di akhir era
’80-an dan awal tahun ’90-an sebagian besar mereka pernah mencicipi ikut berlaga di festival
rock yang digelar Log Zhelebor.
Terlepas di antara mereka pernah mengantongi gelar juara atau hanya sampai babak
penyisihan, semi final atau berhasil masuk di babak final.
Dan tidak bisa kita pungkiri, apa yang dipersembahkan Log Zhelebour lewat Festival Rock
se-Indonesia ini telah memberi kontribusi cukup besar dalam memajukan musik rock di
Indonesia,mulai dari kiprahnya sebagai promotor rock sampai dengan menjadi produser
rekaman telah menjadi lembaran catatan tersendiri di jagar rock Indonesia.
Semua itu ia dedikasikan untuk rock di Indonesia.
Bahkan apa yang telah dirintis Log Zhelebour sepanjang kurun waktu tiga dasawarsa ini telah
menjadi catatan tersendiri bukan saja bagi perjalanan dan perkembangan musik rock
Indonesia, tapi juga menjadikannya sebuah catatan penting yang tak terpisahkan sebagai
sebuah tonggak sejarah musik rock Indonesia.
Sayangnya penyelenggaraan Festival Rock Indonesia I s/d IV, tidak dikeluarkan album
rekaman 10 finalis Festival Rock Indonesia tersebut. Baru pada penyelenggaraan Festival
Rock Indonesia ke V Tahun 1989, lewat Logiss Records (Logiss adalah gabungan dua nama,
LOG (Log Zhelebour) dan ISS (Iwan Sutadi Sidarta), perusahaan rekaman Log Zhelebour
yang bekerjasama dengan Iwan Sutadi Sidarta dengan benderanya Indo Semar Sakti, yang
memayung perusahaan rekaman King Records, Billboard, Aruna dan Buletin Intrernasional,
mulai merekam 10 lagu finalis yang ke V, dimana juara nya pada saat itu adalah Power Metal
(Surabaya), Hendrix Sanada juga terpilih sebagai the best bassist. Lucky Setyo W gitaris
Andromedha Rock Band memperoleh The best guitaris. Menariknya saat itu vokalis Power
Metal bukan Arul, tetapi adalah Pungky, saat itu Arul juga ikut Festival Rock Indonesia ke V
sebagai Vokalis Big Boys (Banjarmasin) dan meraih vokalis terbaik dengan lagunya Polusi
Kehidupan. Grup band yang dianggap rival terberat Power Metal saat itu adalah Andromedha
(Surabaya), Kaisar (Solo) dan Roxx (Jakarta). Kemenangannya ini sekaligus menjadi awal
perjalanan karier Power Metal menembus dunia rekaman.
Festival Rock Se-Indonesia I (1984)
Festival perdana ini berlangsung di lapangan sepakbola 10 November, Tambaksari, Surabaya,
hari Minggu 14 April 1984, yang diikuti peserta 30 group band dari Jakarta, Bandung, Jawa
Timur dan Bali : LCC, Flash Rock, Amara, Grass Rock, Blues Brothers, Full of Shit, Heaven,
Literature Rock, Vocation, Leizig, Warrock (konon group ini binaan Ucok Aka), Q Red,
Squencer, Heart Breaker, Bom Chankar, Sensitive Band, Mat Bitel, Nickey Astria,
D’Ronners, Smallers Band. Harley Angels, 2nd Smile, Jamrock, Bissing, Drop Out dan
Elpamas. Mereka membawa sebuah lagu pilihan dan lagu wajib Djarum Super: Oh
nikmatnya Djarum Super Filter, oh sedapnya Djarum Super filter, untuk memperebutkan
hadiah Rp. 3 juta.
Para juri terdiri dari penyanyi God Bless Achmad Albar, penabuh drum Jelly Tobing, gitaris
Ian Antono, pemetik bas Arthur Kaunang, pemain keyboard Abadi Soesman dan seorang
wakil dari Depdikbud (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan) memilih Harley Angles
dari Bali sebagai juara pertama., LCC (Surabaya, juara dua), Elpamas (Pandaan, juara tiga),
2nd Smile (Jakarta, juara harapan) dan Drop Out (Irian Jaya, juara favorit), Juga dipilih
penyanyi terbaik Bambang (Harley Angles), penyanyi terbaik wanita Chetty WS (LCC),
pemain bas terbaik Indrawan (Harley Angels), penabuh drum terbaik Budi R (Jamrock,
Bandung) dan pemain keyboard terbaik Andy (2nd Smile).
Festival Rock Se-Indonesia II (1985)
Pada festival ini dijuarai grup rock asal Pandaan, Malang, Elpamas. Sementara Grass Rock
memperoleh juara III dan Rere memperoleh gelar The Best Drumer.
Festival Rock Se-Indonesia III (1986)
Pada penyelenggaraan Festival Rock Indonesia yang ke III pada tahun 1986, juaranya adalah
Grass Rock dari Surabaya, saat itu vokalisnya adalah Zulkarnain. Rere pun kembali menyabet
gelar The Best Drumer. Mereka lantas memperoleh kesempatan dari Log Zhelebour untuk
mengikuti tur 10 kota untuk mengiringi God Bless. Grup rock Slank juga masuk final, tapi
hanya berhasil menjadi juara hiburan.
Festival Rock Se-Indonesia IV (1987)
Tahun berikutnya 1987 pada penyelenggaraan ke IV, Adi Metal Rock Band (Surabaya)
keluar sebagai juara pertama, sama seperti Harley Angels, Adi Metal Rock Band sampai
sekarang tidak tahu rimbanya. Lagu yang sempat hits mereka diantaranya Revolusi Kaisar
dan Mereka Menantimu.
Festival Rock Se-Indonesia V (1989)
Festival di adakan di Malang, hasil penilaian dewan juri Power Metal berhasil meraih
peringkat pertama, Roxx sebagai peringkat kedua, Andromedha sebagai peringkat ketiga,
Kaisar sebagai peringkat keempat dan Rudal menempati peringkat kelima. Selain
menempatkan lima besar untuk sepuluh finalis, para dewan juri yang beranggotakan Ahmad
Albar, Arthur Kaunang, Jelly Tobing, Jocky Suryoprayogo dan Bens Leo, juga menetapkan
beberapa musisi sebagai the best player di antaranya Arul Efansyah dari Big Boys sebagai
vokalis terbaik, Lucky Setio Wicaksono dari Andromedha sebagai gitaris terbaik, Tonny dari
Roxx sebagai bassis terbaik dan Yoyo Prasetyo dari Andromedha sebagai drummer
terbaik.Ada Langkah maju sebagai kelanjutan dari penyelenggaraan festival kali ini, berupa
dirilisnya album para finalis yaitu : KAISAR, RUDAL, POWER METAL, SALTIS,
PARTHA PUTRI, ANDROMEDHA, NEW CHORDEX’S, BIG BOYS, KAMIKAZE,
ROXX, dalam album kompilasi yang bertajuk 10 Finalis Festival Rock Se- Indonesia Ke-V.
Festival Rock Se-Indonesia VI (1991)
Festival kali ini di sponsori oleh Gudang Garam dan dilaksanakan di dua kota yaitu : Semi
final diadakan di Malang, untuk Final diadakan di Surabaya.Untuk juara pertama diraih oleh
group band KAISAR dari Solo.Sama seperti para finalis pada festival sebelumnya, finalis
dalam festival ini yaitu : CASSANOVA, PYTHAGORAS, KAISAR, VALHALLA,
SAHARA, NEW CHORDHEX’S, ERTEBE, THREE BROTHER’S, BALANCE,
WHIZZKID oleh promotor penyelenggara yaitu Log Zhelebour di racik dalam sebuah album
kompilasi bertajuk 10 Finalis Festival Rock Se-Indonesia Ke-6.
Festival Rock Se-Indonesia VII (1993)
Juara pertama diraih oleh group band ANDROMEDHA dari Surabaya (Jawa Timur). Untuk
Final diselenggarakan di kota Jogjakarta dan kembali finalis pada festival ini yaitu : ACEH
ROCK BAND (Aceh Timur), ANDROMEDHA (Surabaya), CASSANOVA(Yogyakarta),
CB BAND (Kediri), LOST ANGELS (Subaya), METAL FORCE (Solo), PRATAMA ROCK
BAND (Bengkulu), PYTHAGORAS (Surabaya), SAHARA (Bandung), SCANDAL ROCK
BAND (Semarang) berkesempatan masuk dapur rekaman untuk sebuah album kompilasi
berlabel 10 Finalis Festival Rock Se-Indonesia Ke-7.
Festival Rock Se-Indonesia VIII (1996)
Dalam penyelenggaran festival kali ini, Log Zhelebour bekerjasama dengan Stasiun Televisi
Indonesia.J uara pertama diraih oleg group band TEASER dari Temanggung. Seperti
kelanjutan festival sebelumnya, para finalis festival kali ini yaitu: TEASER, METAZONE,
CB BAND GREZZ ROCK, MUSHROOM, ANTUSIAS, LEPPIS, UNPAR, EMPERIAL,
dan THREE BROTHER mendapat kesempatan untuk rekaman dalam sebuah album
kompilasi bertajuk 10 Finalis Festival Rock Se Indonesia VIII.
Festival Rock Se-Indonesia IX (2001)
Juara pertama di raih oleh group band UNGU 9 dari Kediri. Dalam penyelenggaraan fetival
ini diawali dengan menjaring grup-grup band dari setiap propinsi di Indonesia yang kemudian
diseleksi sebanyak 25 group band untuk berlaga di semi final dan pada akhirnya
mengeluarkan 10 finalis yaitu : Ungu 9 (Kediri), Green Master, Dadoo, Arfa’s, Perisai, Loe
Joe, Relp, Shianida, Biroe (Den Pasar), dan Purnama (Medan), dimana 10 finalis tersebut
digandeng masuk dapur rekaman yang menghasilkan album kompilasi bertajuk Djarum Super
Rock Festival IX.
Festival Rock Se-Indonesia X (2004)
Dalam Djarum Super Festival Rock Indonesia ke-X di Stadion Tambaksari Surabaya, 10-11
Desember 2004 keluar sebagai jawara yaitu Mujizat Band (Bandung, juara 1), Take Over
(Banten, juara 2), Loe Joe (Makasar, juara 3), Mr. X (Banjarmasin, juara harapan), Daun
Band (Kediri, juara favorit), Kobe (Sidoarjo, best performance), Billy (Mujizat Band, best
guitarist), Ewin (Indonesia Baru Band, best drumer), Erwin Way (Mujizat Band, best bassist),
Nora (Daun Band, best keyboard) dan Damar (Take Over Band) sebagai penyanyi
terbaik.Pada Semifinal di hari pertama diikuti 25 grup dari 18 propinsi yaitu : Sumatera Barat
(Cadenza, Pane), Sumatera Utara (Child Band), Nanggroe Aceh Darussalam (Manggots),
Sumatera Selatan (Tahta Band, Metafora), Jawa Barat (Ferari, Mujizat), Jawa Tengah (Mr.
B), Yogyakarta (Reload), Jawa Timur (The Break, Kobe, Daun), Bali (CTC Band, Big G
256), Sulawesi Selatan (Loe Joe, Indonesia Baru), Sulawesi Utara (Virgin ‘N Untouchable),
Sulawesi Tengah (Traxtor), Jakarta (Kanda), Banten (Take Over), Kalimantan Timur (Eldee
Cool), Kalimantan Barat (Paris 208), Kalimantan Selatan (Mr. X), dan Kalimantan Tengah
(Mario Bross).Setelah 25 group tersebut berlaga, keluarlah 10 finalis yaitu Take Over
(Banten), Daun Band (Kediri), Mujizat (Bandung), Indonesia Baru (Pinrang), Eldee Cool
(Samarinda), Mr X (Banjarmasin), Mr B (Klaten), Kanda Band (Jakarta), Kobe (Sidoarjo)
dan Loe Joe (Makasar).

Anda mungkin juga menyukai