Anda di halaman 1dari 4

DRAMA PENJUDI DAN PEMABUK

Para pelaku :

– Bandar judi : Dian Permana Putra

– Penjudi I : Duwi Cahyono

– Penjudi II : Reza Fazria

– Pemabuk : Apriyadi

– Intel : Taufik

– Narator : Zulfikar

Pada suatu hari di suatu kota, tepatnya di rumah perjudian terdapat dua orang remaja
yang sedang asyik bermain judi.

Bandar judi :“Ayo, pasang-pasang ! Yang jauh mendekat, yang dekat merapat, yang
cepat dia dapat.”

Penjudi I : “Ha..ha…ha…….pasti aku akan menang lagi.”

Penjudi II : “Ah, mana mungkin, masa kamu menang terus. Lihat nih aku pasti akan
menang. Oke bang aku pasang kilin Rp 50.000,00 pastiakan kena.”

Penjudi I : “Cepat bang buka tutupnya, aku sudah tidak sabar nih !”

Bandar judi : “Yah, ternyata tidak ada yang kena, maaf saya makan semua.”

Penjudi II : “Ah, mana mungkin, masa saya kalah terus.”

Bandar judi : “sudah, jangan banyak bacot, mau main lagi tidak.”

Penjudi I dan II : “Mau bang, mau !”

Bandar judi : “Ya sudah cepat pasang.”

Penjudi I : “Oke deh bang.”


Lalu tampak dari kejauhan datang seorang pemabuk yang sedang memegang botol
minumannya.

Pemabuk : “Eh, luh-luh pade sedang main apa ?”

Penjudi I : “Kami sedang main judi, apa abang mau ikut bergabung ?”

Pemabuk : “Oke deh ! Gue ikut main.”

Bandar judi : “Nah gitu dong bang.”

Pemabuk : “Gue pasang yang ini. Sudah cepat buka.”

Bandar judi : “Oke deh bang.”

Pemabuk : “Hore gue kena.”

Penjudi I : “Hebat betul abang ini, baru datang langsung menang.”

Pemabuk : “Ah, itu hanya kebetulan.”

Dan tak lama kemudian datang seorang intel yang menyamar sebagai penjudi.

Pemabuk : “Eh, nama luh siapa ?”

Intel : “nama saya boy, bang.”

Bandar judi : “Apa luh mau ikut main ?”

Intel : “Mau bang.”

Pemabuk : “Kalau mau, cepat sini pasang.”

Intel : “Iya bang.”

Lalu Bandar pun mulai menggoncang-goncangkan mangkuk berisi buah dadu.

Bandar judi : “Ayo pasang-pasang.”

Penjudi I : “Saya pasang si.”

Penjudi II : “Saya pasang liong.”


Pemabuk : “Saya pasang kai.”

Intel : “Saya pasang fung.”

Lalu Bandar judi pun membuka tutup mangkuk.

Bandar judi : “Yah, tenyata kilin, maaf saya makan semua.”

Penjudi II : “Ah, tidak mungkin masa saya kalah melulu dari tadi.”

Bandar judi : “Mungkin kamu hari ini kurang beruntung.”

Penjudi II : “Bukan nasibku yang kurang beruntung, tapi kamu yang curang.”

Bandar judi : “Jadi kamu tidak terima kalau kamu kalah.”

Penjudi II : “Ya.”

Lalu terjadilah perkelahian antara Bandar judi dengan pejudi II.

Intel :”Berhenti, kalian ini seperti anak kecil saja.”

Bandar judi : “Ah, memangnya luh siapa ?”

Intel : “Saya hanya pemain ! Tapi saya ingin melerai kalian, supaya tidak berkelahi.”

Bandar judi : “Ah, ribut saja kamu sudah diam.”

Ternyata penjudi I adalah seorang polisi yang berkerja sama dengan intel tersebut,
lalu penjudi I dan intel mengambil sesuatu didalam baju.

Penjudi I : “Angkat tangan, jangan ada yang bergerak.”

Bandarjudi :”Ampun pak, ampun jangan tangkap saya pak !”

Pemabuk : “Ampuni kami pak saya tidak akan mengulanginya lagi pak.”

Penjudi II : “Ya pak bebaskan kami !”

Intel : “Tidak bisa, kalian semua akan saya bawa kekantor polisi.”

Akhirnya mereka mendekam di dalam sel selama beberapa bulan.


PESAN – PESAN :

Itulah akibat dari anak yang sering dimanja dengan uang dan akhirnya tidak ada uang
Ia malah berjudi dan juga pengaruh minuman keras.

Anda mungkin juga menyukai