0.1 Tujuan
Setelah mempelajari topik ini, diharapkan peserta dapat memahami pengertian dimensi,
mengenal dimensi besaran pokok, dapat menurunkan dimensi besaran satuan, serta dapat
memanfaatkan analisis dimensi untuk menduga bentuk persamaan fisis tertentu.
0.2 Ringkasan
Besaran adalah representasi dari kuantitas fisis yang ada di alam, baik yang ada secara riil
maupun maupun yang muncul untuk penyederhanaan kerja matematis. Setiap besaran selalu
memiliki identitas berupa
• Satuan ini diperlukan untuk memberi kepastian akan nilai kuantitatif suatu be-
Satuan
saran. Hubungan antar satuan diatur dalam sistem satuan. Beberapa sistem satuan yang
dikenal antara lain adalah sistem internasional (SI), sistem British, sistem Gauss, dan
lain-lain. Hubungan antar sistem satuan diatur dalam sistem konversi.
Satuan yang diambil dari nama orang ditulis dengan huruf kecil jika ditulis lengkap te-
tapi ditulis dengan huruf besar jika disingkat. Contoh: satuan arus adalah ampere dan
disingkat A.
– Dimensi untuk besaran pokok biasanya ditulis dengan huruf pertama dari nama be-
saran yang bersangkutan, dalam bahasa Inggris. Contoh: dimensi untuk panjang
(Inggris: length) adalah [L]. Dimensi dari besaran pokok ditunjukkan pada tabel. 1.
– Dimensi untuk besaran turunan merupakan kombinasi dari dimensi besaran pokok,
sesuai dengan cara besaran turunan tersebut diperoleh dari besaran pokok. Dimensi
dari beberapa besaran turunan dalam mekanika ditunjukkan pada tabel. 2. Terlihat
bahwa besaranmekanika merupakan gabungan dari tiga besaran pokok, yaitu
massa, panjang, dan waktu.
Tabel 1: Besaran pokok dalam sistem SI
Besaran Satuan dalam SI Dimensi (*)
Panjang (l) meter (m) [L]
Massa (m) kilogram (kg) [M ]
Waktu (t) second (sec) [T ]
Arus listrik (i) ampere [I
Temperatur (t) kelvin (K) ]
[θ]
Intensitas cahaya (I) candela (Cd) [J ]
Jumlah zat (n) mole (mol) [N ]
Sudut bidang radian (rad.) tak berdimensi
Sudut ruang steradian (strad.) tak berdimensi
(*) Seringkali dimensi ditulis tanpa tanda kurung tegak. Dalam kasus ini dimensi panjang
adalah L
Dimensi memegang peranan setral dalam analisis dimensi, dan dapat digunakan untuk
• Merunut bagaimana suatu besaran turunan dapat dibentuk dari suatu besaran pokok.
Contoh:
−1
Besaran kecepatan v memiliki dimensi [L] [T ] . Ini berarti bahwa untuk mengukur ke-
cepatan v, orang harus mengukur panjang l dan waktu t.
• Mengetahui kesetaraan dua besaran. Dua besaran dikatakan setara jika keduanya memi-
liki dimensi yang sama.
Contoh:
2 −2
Usaha W dan energi E adalah setara, karena keduanya memiliki dimensi [M ] [L] [T ] .
• Mengetahui kebenaran suatu persamaan. Suatu persamaan fisis dianggap benar jika kedua
suku memiliki dimensi yang sama.
Contoh:
1 2
Persamaan gerak jatuh bebas s = 2 gt adalah benar secara dimensi, karena kedua suku
memiliki dimensi panjang[L].
• Menduga bentuk eksplisit suatu persamaan fisis. Fungsi ke empat inilah yang kita bahas
dalam contoh berikut.
Tabel 2: Beberapa besaran turunan dalam mekanika, dalam sistem SI
kg m−
ms−
ms−
[M ] [T kg m s
[L] ]
kg m s
[M ] [T Satuan
[L]Dimensi
] (dalam
Besaran Definisi Satuan SI
satuan
[M ] [T pokok)
kg m s−
2
luas (A) panjang kali panjang [L] [L] ] m2 -
3
volume (V ) luas kali tinggi [L] m3 -
massa per satuan −
massa jenis (ρ) [M ] [L] 3 3
-
volume
perpindahan per satuan −
kecepatan (v) [L] [T ] 1 1
-
waktu
kecepatan per satuan −
percepatan (a) [L] [T ] 2 1
-
waktu
−2
gaya (F ) massa kali percepatan [M ] [L] [T ] kg m s−2 newton (N)
gaya kali 2 −2 2 −2
usaha (W ) joule (J)
perpindahannya
massa kali kuadrat 2 −2 2 −2
energi (E) joule (J)
percepatan
energi (atau usaha) per 2 −3 3
daya (P ) watt (W)
satuan waktu
energi per satuan waktu −3
intensitas (energi) (I ) [M ] [T ] kg s−2 Wm−2
per satuan luas
−1
momentum (p) massa kali pecepatan [M ] [L] [T ] kg m s−1 -
Newton-
−1
impuls (I ) gaya kali waktu [M ] [L] [T ] kg m s−1 second
(Ns)
−1 −2
tekanan / tegangan (p) gaya per satuan luas [M ] [L] [T ] kg m−1 s−2 pascal (Pa)
perubahan panjang per
regangan (ε) - - -
panjang mula-mula
−1 −2
modulus Young (Y ) tegangan per regangan [M ] [L] [T ] kg m−1 s−2 -
regangan per gradien −1 −1
viskositas (η) [M ] [L] [T ] kg m−1 s−1 -
kecepatan
Newton-
2 −2 −2
momen gaya (τ ) jarak kali gaya [M ] [L] [T ] kg s meter
(Nm)
2 −1
momentum sudut (L) jarak kali momentum [M ] [L] [T ] kg m2 s−1 -
Catatan:
– Terdapat beberapa besaran yang memiliki dimensi yang sama atau setara, yaitu: usaha dan
energi, impuls dan momentum, serta tegangan dan modulus Young.
– Terdapat beberapa besaran yang dimensinya berbeda dengan faktor [T ]. Hal ini berarti
besaran dengan pangkat [T ] lebih rendah merupakan turunan waktu dari besaran dengan
[T ] lebih tinggi. Contoh pasangan tersebut adalah: perpindahan-kecepatan, kecepatan-
percepatan, energi-daya, gaya-momentum, serta momen gaya - momentum sudut.
0.3 Contoh Soal dengan Penyelesaian
1. Soal OSK tahun 2007: Gaya angkat pesawat
Sebuah pesawat dengan massa M terbang pada ketinggian tertentu dengan laju v. Kera-
patan udara di ketinggian itu adalah ρ. Diketahui bahwa gaya angkat udara pada
pesawat bergantung pada: kerapatan udara, laju pesawat, luas permukaan sayap
pesawat A, dan suatu konstanta tanpa dimensi yang bergantung geometri sayap. Pilot
pesawat memutusk-
an untuk menaikkan ketinggian pesawat sedemikian sehingga rapat udara turun menjadi
0.5ρ. Tentukan berapa kecepatan yang dibutuhkan pesawat untuk menghasilkan gaya
angkat yang sama? (nyatakan dalam v).
Penyelesaian
Secara umum dapat dikatakan bahwa daya angkat pesawat F tergantung konstanta tak
berdimensi k, kerapatan udara ρ, laju pesawat v, serta luas permukaan sayap pesawat A.
Permaslahan ini dapat dipeahkan sebagai berikut:
• Langkah menuliskan persamaan matematis.
1
Karena gaya F bergantung pada k, ρ, v, dan A, maka persamaan untuk F dapat
ditulis sebagai
F = kρα v β Aγ
−2 −3 α −1 β 2γ
[M ] [L] [T ] = [M ] [L] [L] [T ] [L] .
1 = α atau α = 1.
−2 = −β atau β = 2.
Terakhir adalah persamaan untuk[L], di mana
1 = −3α + β + 2γ atau γ = 1.
• Langkah menuliskan persamaan akhir.
4
Dengan memanfaatkan nilai α, β, dan γ, didapatkan persamaan untuk F sbb
F = kρv 2 A.
Sebuah helikopter memiliki daya angkat P yang hanya bergantung pada berat beban total
W (yaitu berat helikopter ditambah berat beban) yang diangkat, massa jenis udara ρ dan
panjang baling-baling helikopter l.
(b) Jika daya yang dibutuhkan untuk mengangkat beban total W adalah P0 , berapakah
daya yang dibutuhkan untuk mengangkat beban total 2W ?
Penyelesaian
3
−3 = −2α atau α = .
2
Selanjutnya, dengan mencocokkan dimensi [M ] didapatkan
1
1 = α + β atau β = − .
2
2 = α − 3β + γ atau γ = −1.
(b) Terlihat bahwa P ∝ W 3/2 . Jika beban total W dinaikkan dua kali, maka daya baru
√
P menjadi 23/2 P0 = 2 2P0 .
Periode revolusi (T ) dari sebuah planet yang berputar mengelilingi matahari dalam orbit
lingkaran tergantung pada jari-jari orbit (r), massa matahari (M ), konstanta gravitasi
(G), serta konstanta tak berdimensi C . Dengan menggunakan analisis dimensi, carilah
Hukum
ke-3 Keppler untuk gerakan planet.
Penyelesaian
T = C r α M β Gγ
,
α β −1 3 −2 γ
[T ] = [L] [M ] [M ] [L] [T ] .
1 = −2γ
0 = α + 3γ
0 = β − γ,
Stokes mengamati bahwa sebuah bola yang bergerak dalam fluida akan mengalami gaya
perlambatan F yang besarnya bergantung pada (i) koefisien viskositas µ (ii) kecepatan
gerak bola v, (iii) jari-jari bola r, serta (iv) konstanta tak berdimensi C . Dengan
menggu- nakan analisis dimensi, carilah persamaan untuk gaya F sebagai fungsi ketiga
parameter tersebut.
Penyelesaian
F = C µα v β r γ
,
−2 −1 −1 α −1 β γ
[M ] [L] [T ] = [M ] [L] [T ] [L] [T ] ([L]) .
1 = α
1 = −α + β + γ
−2 = −α − β,
Ketika sebuah bom nuklir meledak, maka energi ledakannya akan menyebar ke selu-
ruh arah membentuk permukaan bola dengan jari-jari R. Tentunya masuk akal jika kita
asumsikan bahwa nilai R dipengaruhi oleh energi ledakan E, massa jenis bahan ledak ρ,
selang waktu antara pengamatan dan ledakan t, serta konstanta tak berdimensi C . De-
ngan menggunakan analisis dimensi, carilah persamaan untuk getaran R sebagai fungsi
keempat parameter tersebut.
Penyelesaian
Secara umum persamaannya dapat ditulis sebagai berikut
R = C E α ρβ t γ
,
2 −2 α −3 β γ
[L] = [M ] [L] [T ] [M ] [L] [T ]
α+β 2α−3β −2α+γ
= [M ] [L] [T ] .
α+β = 0
2α − 3β = 1
−2α + γ = 0,
2. Panjang gelombang
Panjang dari suatu gelombang (λ) dapat dihitung jika frekuensi (f ) dan kecepatan rambat
(v)-nya diketahui. Dengan menggunakan analisis dimensi, tunjukkan persamaan untuk λ
sebagai fungsi dari f dan v. (Jawab: λ = fv )
5. Bandul matematis
Frekuensi getaran ω pada bandul matematis sangat mungkin dipengaruhi oleh massa ben-
da yang bergetar m, percepatan gravitasi g, serta panjang tali l. Denganqmenggunakan
g
analisis dimensi, tunjukkan bahwa persamaan untuk getaran adalah ω = .
l
11. Kecepatan jalar gelombang gravitasi (λ besar dan air cukup dalam)
Misalkan kita memiliki gelombang monokromatis yang merambat melalui sejumlah
besar air, seperti laut. gelombang memiliki λ cukup besar (20 cm atau lebih) tetapi
cukup kecil dibandingkan dengan kedalaman air. Secara intuitif, kecepatan jalar
gelombang vg akan bergantung pada panjang gelombang λ, percepatan gravitasi g,
serta rapat massa air ρ. Silahkan dicek, apakah vg merupakan fungsi dari rapat massa ρ
atau tidak. (Jawab: tidak,
√
karena vg ∝ λg)
12. Kecepatan jalar gelombang kapiler (λ pendek dan air cukup dalam)
Misalkan kita memiliki gelombang monokromatis yang merambat melalui sejumlah
besar air, seperti laut. gelombang memiliki λ cukup kecil (2 mm atau kurang) dan
cukup kecil dibandingkan dengan kedalaman air. Dengan menggunakan analisis
dimensi, carilah laju rambat gelombang vg sebagai fungsi dari panjang gelombang λ,
rapat massa air ρ, serta
q
tegangan permukaan s. (Jawab: vg ∝ s/ (λρ))
13. Kecepatan jalar gelombang dengan λ panjang pada air dangkal
Misalkan kita memiliki gelombang monokromatis dengan panjang gelombang λ yang
merambat melalui air yang dangkal dengan kedalaman h, sehingga λ h. Dalam kasus
ini, tegangan permukaan air s dapat diabaikan, sehingga kecepatan gelombang hanya
bergantung pada percepatan gravitasi g dan kedalaman air h. Carilah ungkapan untuk
√
kecepatan jalarnya vg . (Jawab: vg ∝ gh)
15. Viskositas
Viskositas η suatu gas tergantung pada massa m, diameter efektif d dan kecepatan rata-
rata molekul v. Gunakan analisa dimensi untuk menentukan rumus η sebagai fungsi
variabel-variabel ini. (Jawab: η = C dmv
2 )