(a) (b)
(c)
Gambar 1.3. Kegiatan pengukuran yang dilakukan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari
Sumber: (a)Kursrupiah.net/Procal.co(2018) (b)Kursrupiah.net/SusiloWahid Nugroho (2018) (c)Dekoruma.com/DiStudio (2019)
Terdapat banyak sekali alat ukur yang dapat Kalian jumpai dalam
kehidupan sehari-hari. Alat ukur yang tersebut digunakan bergantung
dengan apa yang diukur dari benda yang ingin diketahui ukurannya.
Seberapa luas wawasan Kalian mengenai alat ukur dan penggunaannya?
Mari uji wawasan Kalian dengan Aktivitas 1.1.
LKPD 1
Ayo Amati
Coba Kalian perhatikan Gambar
(a) (b) (c)
1.2.1. Besaran
“Besar” yang didapatkan dari pengukuran kaitannya adalah dengan besaran.
Pada gambar sesuatu yang diukur itu adalah panjang. Besaran
merupakan sesuatu yang akan diukur.
Besaran terdiri atas dua kelompok besaran, yaitu besaran pokok dan
besaran turunan. Besaran pokok merupakan besaran dasar yang satuannya
sudah ditetapkan. Besaran turunan merupakan besaran yang satuannya
tersusun dari beberapa satuan besaran pokok.
Tabel 1.2. Besaran, Satuan SI, dan Dimensi dari Beberapa Besaran Turunan
Lambang
Nama
No. Besaran dan Satuan SI Dimensi
Besaran
Rumusnya
m [M]
= [M][L]–3
_V
(N)
Joul [M][L]2
7. Usaha W = F∆s = [M][L]2[T]–2
e [T]2
(J)
[M][L]2
8. Daya P= Wat (W) = [M][L]2[T]–3
[T]3
t
1.2.3. Dimensi
Dimensi merupakan cara suatu besaran turunan disusun berdasarkan
besaran pokoknya. Suatu besaran turunan dapat dinyatakan dalam susunan
beberapa besaran pokok yang dapat diketahui dengan cara melakukan
analisis dimensi. Dimensi dari besaran pokok berupa lambang yang ditulis
dengan kurung siku dan huruf kapital tertentu seperti yang ditunjukkan
pada Tabel 1.1.
LKPD 2
Ayo Identifikasi
1. Kalian sudah mendapatkan pengetahuan mengenai besaran, satuan,
dan dimensi. Perhatikan kembali Gambar 1.4. Kemudian, isilah tabel
berikut ini.
(a)
(b)
(c)
.
(l)
*Isilah dengan pilihan: Besaran Pokok atau Besaran Turunan.
2. Perhatikanlah Gambar 1.3 (a) dan Gambar 1.3 (b). Alat ukur pada
kedua gambar tersebut mengukur besaran yang sama. Lihat pula
tabel pada soal nomor 1, terdapat alat ukur yang memiliki dimensi
yang sama. Jelaskan pendapatmu, mengapa harus ada kedua alat
ukur yang berbeda untuk besaran yang sama?
Pertemuan 2
alat, baut dan mur ini diukur terlebih dahulu dipastikan ukurannya sesuai
dengan komponen-komponen alatnya agar komponen alat tidak mengalami
kerusakan saat digunakan. Alat ukur apa yang dapat digunakan mengukur baut
dan mur? Bagaimana cara mengukurnya? Mari telusuri bersama pada LKPD 3
LKPD 3
Untuk memilih alat ukur apa yang digunakan dalam kegiatan pengukuran,
Kalian perlu mempertimbangkan besaran apa yang diukur. Pada kasus ini,
Kalian harus memilih alat ukur panjang apa yang cocok digunakan untuk
mengukur diameter baut. Sebelum mempertimbangkannya, Kalian perlu
mengetahui cara mengukur menggunakan alat ukur panjang berikut.
A. Jangka Sorong
Carilah informasi mengenai:
1. Komponen-komponen pada jangka sorong
B. Mikrometer Sekrup
Carilah informasi mengenai:
1.
Komponen-komponen yang ada
pada mikrometer sekrup (lihat
Gambar 1.8).
Tuliskanlah nama komponen
komponen mikrometer sekrup Gambar 1.9. Mikrometer Sekrup
beserta fungsinya! Sumber: Kemendikbudristek/Wahyu Noveriyanto (2021)
Skala Utama
Skala Nonius
5. Membaca pengukuran.
Diameter benda diukur dengan menggunakan mikrometer sekrup.
Setelah itu, lakukan pembulatan nilai luas permukaan tutup botol sampai
sejumlah angka penting, yaitutiga angka penting.
Luas = 0,000764 m2
Lakukan konversi satuan luas permukaan tutup yang telah Kalian hitung sebelumnya
menjadi m2. Setelah itu, tuliskan dalam bentuk aturan notasi ilmiah. Tuliskan
langkah-langkahnya pada buku latihan Kalian.
Kalian sudah mengetahui bahwa untuk membulatkan hasil pengolahan data tidak
boleh dilakukan secara sembarangan. Kalian juga sudah mengetahui contoh sederhananya.
Untuk uraian aturan lebih terperinci, lakukanlah Aktivitas 1.5 untuk mengetahui
aturan mengolah data dalam kegiatan ilmiah.
Ayo Cari
Ayo Cari
Kalian telah mengetahui bahwa pada setiap
pengukuran tentu ada faktor kesalahan. Mari
bersama-sama mencari apa saja faktor kesalahan
tersebut?
Carilah informasi mengenai faktor-faktor apa saja
yang menyebabkan kesalahan pengukuran.
(1.3)
dengan
N = banyaknya data
xi = data ke-i
xi2 = data ke-i dikuadratkan
Σxi = penjumlahan seluruh kuadrat data ke-
2 i = penjumlahan seluruh data ke-i
Σxi 2
(Σxi ) = kuadrat penjumlahan seluruh data ke-i
iasanya pengolahan data hasil pengukuran
menghasilkan banyak angka di belakang desimal.
Bagaimana aturan membulatkan angka hasil
pengolahan data?
Langkah pertama, menentukan nilai ketidakpastian
relatifnya dengan cara sebagai berikut.
Ketidakpastian Relatif =
∆X
x 100%
JikaX persentase ketidakpastian relatif sebesar 0,1 %, jumlah angka hasil
Langkah kedua, cocokkan persentase ketidakpastian relatif yang didapatkan dengan aturan
sebagai berikut. persentase ketidakpastian relatif sebesar 1 %, jumlah angka hasil
Jika persentase
Jika
Aturan ketidakpastian
penulisan hasil pengolahanrelatif sebesar 10 %,
data berdasarkan jumlah angka
ketidakpastian hasil
relatif:
Hasil pengolahan data dapat dituliskan dengan cara yang ditunjukkan oleh persamaan
1.2 dengan x merupakan rata-rata nilai besaran yang diukur secara berulang.
Kalian sudah membaca uraian materi mengenai nilai ketidakpastian untuk pengukuran
berulang, perhatikanlah contoh pengolahan data berikut.
Lima orang siswa mengukur diameter sebuah tutup botol dengan menggunakan
jangka sorong secara bergantian. Masing-masing siswa mendapatkan kesempatan satu
kali mengukur, sehingga didapatkan tabel hasil pengukurannya adalah sebagai berikut.