DOSEN :
OLEH :
TANJUNG KARANG
LAMPUNG
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Bahasa Indonesia yang
berjudul “ Huruf Miring dan Huruf Kapital “ . Dalam pembuatan makalah ini, banyak
kesulitan yang kami alami terutama disebabkan oleh kurangnya pengetahuan,namun berkat
bimbingan dan bantuan dari semua pihak.
Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan Laporan penelitian. Kepada ibu Siti Masiyah S,Pd sebagai guru
bahasa Indonesia kelas XI IPA 2 kami banyak berterima kasih berkat bimbingan dan ilmu-mu
kami bisa menyelesaikan proposal penelitian kami dan juga teman-teman tercinta berkat
kerjasama dan dukungan kalian kami dapat menyusun angket penelitian kami
Semoga Laporan Penelitian kami yang sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun
yang membacanya dan dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan
dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Penulis
1. PEMAKAIAN HURUF KAPITAL
Misalnya :
a. Apa maksudnya ?
1.1.2 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk
julukan. Misalnya :
a. Amir Hamzah
b. Dewi Sartika
c. Halim Perdanakusumah
e. Jenderal Kecil
f. Dewa Pedang
g. Alessandro Volta
h. Rudolf Diesel
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang merupakan nama jenis
atau satuan ukuran.
Misalnya :
a. ikan mujair
b. mesin diesel
c. 5 ampere
d. 10 volt
Huruf kapital tidak dipakai untuk menuliskan huruf pertama kata yang bermakna “ anak
dari “, seperti bin, binti, boru, dan van, atau huruf pertama kata tugas.
Misalnya :
1.1.3 Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung.
Misalnya :
1.1.4 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab
suci,dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan
Misalnya :
a. Islam
b. Al-qur’an
c. Kristen
d. Al-kitab
e. Hindu
f. Weda
g. Allah
h. Tuhan
1.1.5 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan,
keturunan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang, termasuk gelar akademik
yang mengikuti nama orang.
Misalnya :
a. Sultan Hasanuddin
b. Mahaputra Yamin
d. Imam Hambali
e. Nabi Ibrahim
Misalnya :
I.F.7. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan
bahasa.
Misalnya:
a. Bangsa Indonesi
b. Suku Dani
c. Bahasa Bali
I.F.8.a. Huruf kapital di pakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari besar
atau hari raya.
Misalnya:
a. Hari Galungan
b. Hari Lebaran
c. Hari Natal
I.F.8.b. Huruf kapital di pakai sebagai huruf pertama unsur nama peristiwansejarah.
Misalnya:
a. Konferensi Asia Afrika
b. Perang Dunia II
Misalnya:
a. Jakarta
b. Asia Tenggara
c. Pulau Miangas
d. Amerika Serikat
e. Bukit Barisan
f. Jawa Barat
g. Dataran Tinggi
i. Jalan Sulawesi
j. Gunung Semeru
k. Ngarai Sianok
l. Jazirah Arap
m. Selat Lombok
n. Lembah Baliem
o. Sungai Musi
p. Pegunungan Himalaya
I.F.10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur
bentuk ulang sempurna) dalam nama negara, lembaga, badan, organisasi, atau dokumen,
kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk.
Misalnya:
a. Republik Indonesia
d. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2010 tentang Penggunaan Bahasa
Indonesia dalam Pidato Presiden dan/atau Wakil Presiden seta Pejabat Lainnya.
e. Perserikatan Bangsa-Bangsa
I.F.11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata ulang
sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama majalah dan surat
kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak pada
posisi awal.
Misalnya:
a. Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma
I.F.12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat,
atau sapaan.
Misalnya:
L.F.13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan,
seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau ungkapan lain yang dipakai dalam
penyapaan atau pengacuan.
Misalnya:
a. “Kapan Bapak berangkat?” tanya Hasan. Dendi berkata, “Itu apa, Bu?”