Anda di halaman 1dari 21

CRITICAL BOOK REVIEW

MK. PERKEMBANGAN
PESERTA DIDIK
PRODI S1 PGSD-FIP

KEPEMIMPINAN

( LEDERSHIP )

Oleh : Kelompok 6

1. Rizky Kurniawan :1193111064


2. Putri Butar-Butar :1193111065
3. Widya Anggraini :1193111066
4. Doharma Sidabutar :1193111082
5. Anggi Dwi Aulia Riski Nst :1193111085
6. Khofifah Alawiyah Siregar :1193111094
7. Angelly Amelia Pulungan :1193111100

Dosen Pengampu : Dr. Wildansyah Lubis


Mata Kuliah : Kepemimpinan
Kelas : F Reguler 2019

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
NOVEMBER 2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena
berkat dan kasih-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas cbr ini dengan judul: “Konsep
dan Penerapan Penedelegasian Wewenang, Reward dan Punishment dalam Organisasi,
dan Lapran Pertanggungjawaban Organisasi” dengan sebagaimana mestinya dan tepat
waktu.

Dalam penyusunan cbr ini , penulis banyak mendapatkan bantuan berupa masukan,
arahan dan bimbingan serta kritik dan saran yang konstruktif dari berbagai pihak baik
secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada:

1. Orang tua penulis yang selalu mendoakan dan mendukung penulis


2. Bapak Dr. Wildansyah Lubis sebagai dosen pengampu mata kuliah
Kepemimpinan.
3. Teman-teman mahasiswa yang telah membantu dalam memberikan masukan
dan kritikan sehingga makalah ini dapat kami selesaikan.

Penulis menyadari dalam penulisan cbr ini masih banyak kekurangan. Untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, supaya penulis dapat
melaksanakan tugas ini lagi dengan baik.

Penulis juga berharap kiranya cbr ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun
pembaca dan mudah-mudahan makalah ini dijadikan pembelajaran bagi teman- teman.
Seiring berakhirnya cbr ini, maka penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, 15 November 2019

Kelompok 6

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..............................................................................................i

DAFTAR ISI .............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Rasionalisasi Pentingnya CBR .......................................................................1
B. Tujaun Pentingnya CBR ................................................................................1
C. Manfaat CBR .................................................................................................1
D. Identitas Buku ................................................................................................2

BAB II RINGKASAN BUKU


A. Konsep dan Penerapan Pendelegasian Wewenang ........................................3
B. Reward dan Punishment dalam Organisasi ....................................................6
C. Laopran pertanggung jawaban .......................................................................11

BAB III PEMBAHASAN


A. Kelebihan Buku ..............................................................................................16
B. Kekurangan Buku...........................................................................................16

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................................17
B. Saran ...............................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................18

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CBR


Sering kali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan pahami.
Terkadang kita memilih satu buku,namun kurang memuaskan hati kita. Misalnya dari
segi informasi yang terkandung di dalamnya.
Oleh karena itu, penulis membuat Critical Book Review ini untuk mempermudah
pembaca dalam memilih buku referensi.Selain itu, salah satu faktor yang
melatarbelakangi penulis mereview buku ini adalah agar kita bisa berpikir kritis dan
mengetahui kelebihan dan kekurangan dari sebuah buku.

B. Tujuan Penulisan CBR


Critical Book Review ini bertujuan :
a. Mengulas isi sebuah buku.
b. Mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam buku.
c. Melatih diri untuk berfikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan oleh setiap
bab dari buku.

C. Manfaat CBR
a. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Evaluasi Pembelajaran
b. Untuk menambah pengetahuan para pembaca
c. Memudahkan pembaca dalam memahami isi dari buku
d. Menambah wawasan penulis
e. Melatih penulis berpikir kritis

1
A. Identitas Buku Yang Direview:
Buku Utama

1. Judul : Kepemimpinan (Leadership)


2. Edisi : Terbaru
3. Pengarang : Tim Penyusun
4. Penerbit : Universitas Negeri Medan
5. Kota Terbit : Medan
6. Tahun terbit : 2019
7. ISBN :-
8. Ukuran Buku : 25 x 17 cm
9. Jumlah Halaman : 209 hlm

2
BAB II

RINGKASAN ISI BUKU

BAB XIII ( KONSEP DAN PENERAPAN PENDELEGASIAN – WEWENANG


PADA ORGANISASI )
13.1 Pengertian Pendelegasian
Wewenang atau authority pada dasarnya merupakan bentuk lain
kekuasaan yang sering kali dipergunakan dalam sebuah organisasi. Wewenang
merupakan kukuasaan formal atau terlegitimasi.
13.2 Tanggung Jawab
Tanggung jawab adalah keharusan untuk melakukan semua
kewajiban/tugas-tugas yang dibebankan kepadanya sebagai akibat dari
wewenang yang diterima atau dimilikinya. Tanggung jawab tidak dapat
dilimpahkan kepada orang lain. Wewenang diterima maka tanggung jawab juga
harus diterima dengan baik. Jika wewenang merupakan kekuasaan untuk
melakukan sesuatu, tanggung jawab justru memberikan arah untuk apa dan
kemana semestinya itu dipergunakan.
13.4 Manfaat Pelimpahan Wewenang
1. Pelimpahan wewenang memungkinkan sub-bagian atau bawahan
mempelajari sesuatu yang baru dan memperoleh kesempatan untuk
melakukan sesuatu yang baru tersebut.
2. Pelimpahan wewenang mendorong tercapainya keputusan yang lebih
baik dalam berbagai hal.
3. Penyelesaian pekerjaan akan dapat dilakukan lebih cepat sekiranya
pelimpahan wewenang tersebut berjalan sebagaimana mestinya dan
diberikan kepada orang yang bertanggung jawab.

13.5 Kendala dalam Pelimpahan Wewenang


Pelimpahan wewenang berdampak kurang bertanggung jawabnya alas
an terhadap apa yang semestinya dia lakukan. Pelimpahan wewenang sering

3
kali dilakukan bukan sebagai proses pembelajaran dan pemberian kepercayaan
dari atasan kepada bawahan. OLeh karena itu, perlu sekali di garis bawahi
bahwa pelimpahan wewenag bisa jadi hanya merupakan pelimpahan beberapa
hal yang dapat dikerjakan oleh bawahan, akan tetapi tanggung jawab
sepenuhnya masih ditangan pihak yang melimpahkan wewenang.

13.6 Kunci Pokok Agar Pelimpahan Wewenang Efektif

Agar pelimpahan wewenang dapat berjalan secara efektif, maka ada 3


kunci pokok yang perlu diperhatikan, yaitu :

1. Kepercayaan manajer terhadap bawahan


2. Adanya komunikasi yang terbuka antara manajer dan bawahan
3. Kemampuan manajer dalam memahami tujuan organisasi

Selain ketiga kunci pokok diatas, Stoner memberikan prinsip klasik


mengenai dasar agar pelimpahan wewenang menjadi efektif, antara lain :

1. Prinsip Skalar (Scalar Principle)


Merujuk pada pedoman bahwa dalam sebuah proses pendelegasian atau
pelimpahan wewenang, harus ada garis wewenang yang jelas dari hierarki
yang tertinggi hingga ke yang terendah.
2. Prinsip Kesatuan Perintah (Unity Of Command)
Merujuk pada pandangan bahwa setiap bawahan semestinya melapor
atau mempertanggungjawabkan hanya kepada satu atasan yang
memberikan kewenangan kepadanya, oleh karena itu juga, perintah
semestinya berasal dari satu sumber.
3. Tanggung Jawab, Kewenangan dan Pertanggungjawaban
Pelimpahan wewenang dilakukan untuk memperjelas siapa yang akan
bertanggung jawab atas suatu pekerjaan dan dengan kewenangan seperti
apa.

4
13.7 Tindakan Agar Pelimpahan Wewenang Berjalan Efektif

a. Penentuan hal-hal yang dapat didelegasikan


b. Penentuan orang/bawahan yang layak menerima delegasi
c. Penyediaan sumber daya yang dibutuhkan
d. Pelimpahan tugas yang akan diberikan
e. Intervensi pada saat diperlukan

Menurut James A.F. Stoner :

1. Tugas adalah suatu kewajiban dalam pekerjaan yang telah ditentukan dalam
organisasi.
2. Kekuasaan adalah suatu pekerjaan yang teleh diberikan wewenang ,
penyerahan dari tugas-tugas yang dipercaya.
3. Tanggung Jawab adalah suatu pekerjaan yang dilakukan organisasi suatu
perusahaan yang diperoleh dari atasan terhadap tanggung jawab pekerjaan
ataupun kepercayaan yang diberikan.

Menurut Alex.S.Nitisemito, beberapa teknis khusus untuk melakukan


pelimpahan wewenag, yaitu :
1. Tentukan dulu sasaran
2. Tentukan tanggung jawab dan otoritas
3. Berikan motivasi pada bawahan
4. Haruskah bawahan merampungkan pekerjaan
5. Beritakan latihan
6. Lakukan pengendalian

Agar proses delegasi berjalan efektif, ada 4 hal harus diperhatikan, yaitu :
1. Delegasi wewenang adalah kembar siam dengan delegasi tugas
2. Wewenang yang didelegasikan herus memberikan kepada orang yang tepat
3. Mendelegasikan wewenang kepada seseorang, harus dibarengi dengan
pemberian motivasi

5
4. Pejabat yang mendelegasikan kekuasaan harus membimbing dan
mengawasi orang yang menerima delegasi wewenang.

Menurut James.A.F. S toner ada beberapa alas an seorang pemimpin


enggan melakukan pelimpahan sebagai wewenang, antara lain :

1. Perasaan yang tidak aman


2. Takut kehilangan kekuasaan
3. Ketidak-mampuan manajer
4. Ketidak-percayaan kepada bawahan

BAB XIV ( REWARD DAN PUNISHMENT DALAM


ORGANISASI )
14.1 Pengertian Reward (Penghargaan/Imbalan)
Reward dan punishment merupakan suatu konsep yang dikembangkan dari
suatu konsep yang dikembangkan dari suatu konsep manajemen sumber daya manusia,
terutama ditujukan dalam rangka memotivasi seseorang untuk melakukan kebaikan dan
meningkatkan prestasinya.
Secara teori, penerapan reward dan punishment secara konsekuen dapat
membawa pengaruh positif, antara lain :
1. Mekanisme dan system kerja suatu organisasi menjadi lebih baik, karena
adanya tolak ukur kinerja yang jelas.
2. Kinerja individu dalam suatu organisasi semakin meningkat, karena adanya
system pengawasan yang objektif dan tepat sasaran.
3. Adanya kepastian indicator kinerja yang menjadi ukuran kuantitatif maupun
kualitatif tingkat pencapaian kinerja para individu organisasi.

Imbalan intrinsic adalah imbalan yang merupakan bagian dari pekerjaan itu
sendiri, imbalan tersebut mencakup rasa penyelesaian, prestasi, otonomi dan
pertumbuhan, maksudnya kemampuan untuk memulai atau menyelesaikan suatu
proyek pekerjaan merupakan hal yang penting bagi sejumlah individu. (Prof. Dr. FX.
Suwarto, M.S.)

6
Imbalan ekstrinsik adalah imbalan yang berasal dari pekerjaan. Imbalan
tersebut mencakup : uang, status, promosi, dan rasa hormat.
1. Imbalan uang (financial reward: fringe benefits) adalah imbalan ekstrinsik yang
utama, dan secara umum diakui bahwa uang adalah pendorong utama, namun
jika karyawan tidak melihat adanya hubungan antara prestasi dengan kenaikan
yang pantas, uang tidak akan menjadi motivator yang kuat sehingga perlu
diciptakan system penilaian prestasi yang jelas.
2. Tunjangan utama dari kebanyakan organisasi adalah program pensiun, biaya
opname, dan sebagainya.
3. Status adalah imbalan antar pribadi (interpersonal reward) yaitu dengan
menugaskan individu pada pekerjaan yang berwibawa.
4. Rasa hormat/pengakuan adalah penggunaan manajerial atas pengakuan atau
penghargaan melibatkan pengetahuan manajer tentang pelaksanaan pekerjaan
yang baik.
5. Promosi adalah perpindahan seorang karyawan dari satu tempat/jabatan ke
tempat/jabatan lain yang lebih tinggi.

14.2 Defenisi Hukuman ( Punishment )


Hukuman (punishment) adalah sebuah cara untuk mengarahkan sebuah tingkah
laku yang berlaku secara umum. Dalam hal ini, hukuman diberikan ketika sebuah
tingkah laku yang diharapkan ditampilkan oleh orang yang bersangkutan atau orang
yang bersangkutan tidak memberikan respon atau tidak menampilkan sebuah tingkah
laku yang diharapkan.
Dapat disimpulkan bahwa reward dan punishment adalah pemberian hadiah dan
hukuman adalah pemberian hadiah dan hukuman terhadap karyawan dalam rangka
memberikan motivasi agar lebih baik dalam melaksanakan tugas yang diemban.
14.3 Urgensi Reward dan Punishment dalam Meningkatkan Kinerja
Reward dan punishment adalah bagian dari manajemen kompensasi.
Adapun tujuan dari manajemen kompensasi, yaitu :
1. Sebagai daya Tarik bagi karyawan
2. Pemerhatian terhadap karyawan
3. Imbalan atas prestasi
4. Mencerminkan adanya keadilan
5. Tidak melebihi dari kemampuan perusahaan
6. Tidak bertentang dengan peraturan pemerintah

7
Tujuan pemberian penghargaan antara lain adalah sebagai ikatan kerja sama,
kepuasan kerja, pengadaan efektif, motivasi, stabilitas karyawan, disiplin (Hasibuan):
1. Ikatan kerja sama: Dengan pemberian penghargaan terjalinlah ikatan kerja
sama formal antara manajer dan karyawan.
2. Kepuasan kerja: Dengan penghargaan, karyawan akan memenuhi kebutuhan –
kebutuhan fisik, status social, dan egoistiknya sehingga memperoleh kepuasan
kerja jabatannya.
3. Pengadaan efektif: Jika program penghargaan ditetapkan cukup besar,
pengadaan karyawan yang qualified untuk perusahaan akan lebih mudah.
4. Motivasi : Jika penghargaan yang diberikan cukup besar, manajer akan mudah
memotivasi bawahannya.
5. Stabilitas karyawan: Dengan program atas prinsip adli dan layak serta eksternal
konsistensi yang kompentatif maka stabilitas karyawan lebih terjamin karena
turnover relative kecil.
6. Disiplin: Dengan pemberian penghargaan yang cukup besar maka disiplin
karyawan semakin baik. mereka akan menyadari serta menaati peraturan –
peraturan yang berlaku.

14.4 Jenis – jenis Reward


Terdapat jenis penghargaan yang dinnyatakan oleh sejumlah ahli ternama salah
satunya adalah Suchter. Menurut Suchter penghargaan terbagi menjadi 2 jenis yaitu:

1. Penghargaan Intristik (intrinsic rewards)


Menurut Suchter penghargaan intristik adalah penghargaan yang
berasal dari respon individu terhadap pekerjaan itu sendiri, yaitu berasal dari
transaksi seorang individu dengan tugasnyya tanpa campur tangan pihak ketiga.
Menurut Ivancevich, Kanopaske dan Matteson penghargaan intristik
dibedakan atas:
a. Penyelesaian (completion)
Kemampuan memulai dan menyelesaikan suatu pekerjaan atau proyek
merupakan hal yang sangat penting bagi sebagian orang.orang-orang seperti
ini menilai apa yang mereka sebut sebagai penyelesaian tugas.
b. Pencapaian (achievement)
Pencapaian merupakan penghargaan yang muncul dalam diri sendiri,
yang diperoleh ketika seseorang meraih suatu tujuan yang menanntang.

8
c. Otonomi (autonomy)
Sebagian orang menginginkan pekerjaan yang memberikan hak untuk
mengambil keputusan dan berkerja tanpa diawasi dengan ketat.
d. Pertumbuhan Pribadi
Seseorang yang mengalami pertumbuhhan pribadi semacam itu bisa
merasakan perkembangan sidalam dirinya dan bisa melihat bagaimana
kemampuannya dikembangkan.
2. Penghargaan Ekstrinsik (extrinsic reward)
Perkembangan estrinsik (ekstrinsic reward) adalah suatu penghargaan yang
dating dari luar diri orang tersebut. Ada 2 jenis penghargaan ekstrinsik
1. Penghargaan finansial:
Penghargaan yang berupa uang atau imbalah yang diterima seseorang atas
jerih payahnya dalam bentuk uang, misalnya:
a. Gaji dan upah
b. Tunjangan karyawan
c. Bonus/ insentif
2. Penghargaan non finansial
Didefinisikan sebagai penghargaan yang diberikan organisasi untuk
karyawan yang tersebar untuk keanggotaan mereka.
a. Penghargaan interpersonal
Atau biasanya yang disebut dengan penghargaan antar pribadi, seperti
status dan pengakuan.
b. Promosi
Manajer menjadikan penghargaan promosi sebagai usaha untuk
menempatkan orang yang tepat pada pekerjaan yang tepat.

9
14.5 Jenis – jenis Punishment

Menurut Veithzal Rival, jenis-jenis punishment dapat diuraikan seperti berikut:

1. Hukuman ringan, dengan jenis:


a. Teguran lisan kepada karyawan yang bersangkutan
b. Teguran tertulis
c. Pernyataan tidak puas secara tidak tertulis
2. Hukuman sedang, dengan jenis:
a. Penundaan kenaikan gaji yang sebelumnya telah direncanakan
sebagaimana karyawan lainya.
b. Penurunan gaji yang besarnya disesuaidenganperaturan perusahaan.
c. Penundaan kenaikan pangkat atau promosi
3. Hukuman berat, dengan jenis:
a. Penurunan pangkat atau demosi
b. Pembebasan dari jabatan
c. Pemberhentian kerja atas permintaan karyawan yang bersangkutan
d. Pemutusan hubungan kerja sebagai karyawan di perusahaan

14.6 Fungsi Punishment dalam Organisasi

Menurut Mangkunegara “Punishment adalah ancaman hokum yang bertujuan


untuk memperbaiki kinerja karyawan pelanggar, memelihara peraturan yang
berlakudan memberikan pelajaran kepada pelanggar”. Teori tujuan pemberian
punishment ini bermacam-macam, salah satunya adalaah teori tujuan pemberian
punishment yang dikemukanakan oleh M. Ngalim Purwanto sebagai berikut:

1. Teori Pembalasan
2. Teori Perbaikan
3. Teori Perlindungan
4. Teori Ganti Rugi
5. Teori Menakut-nakuti

10
BAB XV ( LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN DALAM
ORGANISASI )

15.1 Pengertian

Laporan Pertanggungjawaban adalah suatu dokumen tertulis yang disusun atau


tidak tertulis (dalam bentuk lisan) yang disusun dengan tujuan memberikan laporan
tentang pelaksanaan kegiatan dari suatu unit organisasi kepada unit organisasi yang
lebih tinggi atau sederajat. pada organisasi bisnis/profit pertanggungjawaban ini
dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggungjawab atas seluruh laporan
kegiatan organisasi/perusahaan.

Pusat-pusat pertanggungjawaban pada organisasi atau perusahaan bisnis pada


tingkat yang lebih besar dapat dibagi menjadi 4 bagian yakni:

1. Pusat biaya
Merupakan suatu organisasi atau pusat pertanggungjawaban yang diukur
berdasarkan pengeluaran atau biaya-biaya. Dalam pusat biaya ini seorang
manajer diberikan wewenang dan tanggungjawab untuk mengendalikan biaya
yang dikeluarkan dan otoritas utnuk mengambil keputusan-keputusan yang
mempengaruhi biaya tersebut.
2. Pusat pendapatan
Merupakan suatu organisasi atau pusat pertanggungjawaban yang prestasi
manajernya dinilai berdasarkan pendapatan yang dihasilkan.
3. Pusat laba
Merupakan suatu organisasi atau pusat pertanggungjawaban yang manajernya
memiliki pertanggungjawaban atas pendapatan maupun biaya perusahaan.
4. Pusat investasi
Merupakan suatu organisasi atau pusat pertanggungjawaban yang prestasi
manajernya diukur berdasarkan penghasilan dengan memperhitungkan biaya

11
sekaligus aktiva dan modal yang diinvestasikan dengan tujuan mencapai suatu
imbalan investasi yang memuaskan.

Pada suatu organisasi, strukutur organisi mencerminkan pembagian dan


wewenang dalam perusahaan melalui struktur organisasi,manajemen melaksanakan
pendelegasian wewenang untuk melaksanakan tugas khusus kepada lower manajer
agar pembagian kerja bermanfaat.

Berikut 2 struktur organisasi berkaitan dengan pusat-pusat pertanggungjawaban yaitu:

1. Organisasi fungsional yang melibatkan gagasan mengenai seorang manajer


yang membawa pengetahuan khusus utnuk mengambil keputusan yang
berkaitan dengan fungsi spesifik yang berlawanan dengan manajer umum yang
kurang memiliki pengetahuan khusus.
2. Organisasi unit bisnis (divisional) yang didasarkan pada divisi-divisi yang
dibagi atas dasar fungsi yang ada dibawah divisi meliputi fungsi
penjualan,fungsi pembelian, serta fungsi administrasi dan umum,manajer
perusahaan bertanggungjawab atas perusahaan secara keseluruhan hanya untuk
divisinya masing-masing.

15.2 Jenis – jenis Pusat Biaya

Atas dasar karakteristik hubungan antara masukan dan keluarannya pusat biaya
digolonglan menjadi:
1. Pusat Biaya Teknis (enginereed cost center)
Pusat biaya teknis adalah pusat biaya yang sebagian besar biayanya dapat
ditentukan dengan pasti karena biaya tersebut berhubungan erat dengan volume
kegiatan pusat biaya tersebut.
2. Pusat Biaya Kebijakan (discretionery cost center)
Pusat biaya kebijakan adalah pusat biaya yang sebgaian besar biayanya tidak
berhubungan erat dengan volume kegiatan pusat biaya tersebut, jumlah biaya
yang tepat untuk kegiatan pusat biaya kebijakan ditentukan berdasarkan
kebijakan manajemen.

12
15.3 Pusat Pertanggungjawaban Biaya
Pusat biaya adalah tempat dalam organisasi (divisi, departemen, bagian, atau
seksi) dimana biaya tertentu dikumpulkan menurut tempat terjadinya yang meliputi
keseluruhan biaya yang dibebankan untuk aktivitas usaha, dan biaya-biaya inilah
menjadi tanggungjawab manajer yang memimpin pusat biaya tersebut.

15.4 Biaya Terkendali dan Tak Terkendali


tidak semua biaya yang terjadi dalam suatu pusat petanggungjawaban dapat
dikendalikan oleh manajer yang bersangkutan, oleh sebab itu didalam pengumpulan
dan pelaporan biaya setiap pusat pertanggungjawaban, harus dipisahkan antara biaya-
biaya yang terkendali dengan tidak terkendali.

15.5 Laporan Pertanggung Jawaban


Laporan Pertanggung jawaban adalah suatu dokumen tertulis yang disusun
dengan tujuan memberikan laporan tentang pelaksanaan kegiatan dari suatu unit
organisasi/instansi kepada pihak yang memberi tugas sebagai pertanggungjawaban unit
organisasi yang lebih tinggi atau sederajat.
Laporan pertanggungjawaban berguna sebagai bahan evaluasi terhadap seluruh
proses pelaksanaan kegiatan dan hasil-hasil yang dapat dicapai dari kegiatan tersebut,
yang selanjutnya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi perbaikan-
perbaikan dan peningkatan kualitas pelaksanaan kegiatan pada masa yang akan datang.
Laporan pertanggungjawaban pada dasarnya mencakup:
a. Laporan pelaksanaan kegiatan
b. Laporan penggunaan dana.
Laporan Pertanggungjawaban tersusun secara:
a. Sistematis (mengikuti susunan/urutan tertentu yang bersifat logis);
b. Komprehensif (mencakup keseluruhan informasi yang perlu diketahui, yaitu
meliputi 5W+1H: What, Why, When, Where, Who, How);

13
c. Terpadu, saling terkait antar satu bagian dengan bagian yang lain;
d. Berpegangan pada fakta, data dan persoalannya serta penyajianya menarik dan
tepat waktu.

15.6 Sistematika Laporan Pertanggungjawaban


Laporan Pertanggungjawaban tersusun dengan sistematika sebagai berikut:

 Halaman Depan Laporan Kegiatan


 Halaman Pengesahan
 Pengantar
 Bab I: Pendahuluan
1. Dasar Pemikiran
2. Nama Kegiatan
3. Tema Kegiatan
4. Bentuk Kegiatan
5. Tujuan, Sasaran, dan Target

 Bab II: Pelaksanaan Kegiatan


1.  Tahap Persiapan
2. Tahap Pelaksanaan
3. Hasil Capaian
4. Faktor Pendukung & Penghambat
 Bab III: Penutup
1. Usul dan Rekomendasi
2. Kata Penutup

 Lampiran-lampiran

Penjelasan atas bagian-bagian Laporan Pertanggungjawaban:


 Halaman Depan Laporan Kegiatan
 Halaman Pengesahan

14
 Pengantar
Pada bagian Pengantar, paling tidak berisi: ucapan terimakasih terhadap pihak-pihak
yang secara langsung membantu kelancaran pelaksanaan kegiatan dan menerima kritik
dan saran yang konstruktif.
 Bab I: Pendahuluan
Pendahuluan ialah uraian ringkas latar belakang/dasar pemikiran, tujuan, sasaran, dan
target serta hasil dari kegiatan yang telah dilaksanakan.

 Bab II: Pelaksanaan Kegiatan


Pada bagian ini dijelaskan proses pelaksanaan kegiatan mulai dari tahap persiapan
hingga pelaksanaan, serta hasil kegiatan berdasarkan ketercapaian tujuan, sasaran, dan
target yang telah ditetapkan dengan menjelaskan indikator keberhasilannya. Pada
bagian ini juga disebutkan faktor pendukung dan faktor penghambat.

 Bab III: Penutup


Pada bagian ini disebutkan beberapa usul, saran, masukan, atau rekomendasi bagi
perbaikan dan peningkatan kegiatan pada masa yang akan datang. Pada bagian ini
juga disebutkan kepada siapa laporan pertanggungjawaban itu disusun dan
disampaikan.
 Lampiran-lampiran
Pada bagian ini dilampirkan:
 Jadwal Kegiatan Lengkap,
 Media Publikasi (Pumplet/Leaflet/Brosur),
 Dokumentasi (photo-photo) kegiatan
 Makalah atau semacamnya
 Surat-surat
Rincian realisasi penggunaan dana beserta bukti-bukti pembelanjaan dan pengeluaran
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

15
BAB III

PEMBAHASAN

A. Kelebihan dan Kekurangan Buku


BUKU

Kelebihan
1. Jika diperhatikan dari segi penulisan kalimat, buku ini mudah untuk
dipahami, sehingga pembaca tidak harus berulang-ulang untuk
membacanya.
2. Didalam penjelasan buku ini terdapat tokoh-tokoh atau pencetus pada
materi
3. Sudah memadai, karena penulis menyampaikan materi tentang bagaimana
agar wewenang berjalan efektif
4. Tata letak pada buku ini sangat teratur dan ditulis dengan rapi hingga para
pembaca senang melihat dan tertarik untuk membaca buku ini. Pada buku
ini dujelaskan dengan sistematis tentang faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan fisik. Dan juga dijelaskan pengaruh terhadap pertumbuhan
fisik terhadap tingkah laku sehingga pembaca dapat memahami materi
pertumbuhan fisik dengan baik.
5. Dalam penyajian pemilihan ukuran huruf dengan baik dan teratur sehingga
memudahkan pembaca dalam memahami isi buku. Dan dalam buku ini
sebuah masalah dikupas dengan baik oleh penulis.

Kekurangan
1. Pada cover buku pengarang kurang kreatif dalam mendesain cover sehingga
membuat pembaca kurang tertarik untuk membaca buku ini
2. Bahasa yang digunakan pada buku ini tidak kaku, hanya saja ada terdapat
istilah pada buku ini yang membuat sulit untuk dimengerti dan
membutuhkan waktu untuk memahaminnya
3. penulisan EYD yang kurang tepat

16
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Di dalam buku evaluasi pembelajaran ini mengenai kekurangan dalam


penulisan dan pembahasan yaitu dalam penulisan buku masih ada penulisan EYD yang
kurang tepat sehingga pembaca merasa kurang puas dalam buku ini, selanjutnya dalam
pembahasan buku evaluasi ini masih ada kata yang masih kurang berkenan dalam
pembahasan sehingga pembaca merasakan beberapa subab yang masih pembaca
kurang pahami, selanjutnya dalam pemaparan yang menyangkut analisis kualitas tes
itu masih belum paham dalam subab tersebut dengan demikian penulis lebih rinci dalm
pemaparan subab tersebut.

Kelebihan dalam buku ini yaitu dalam pemaparannya sangat rinci cocok untuk
mengetahui perkembangan peserta didik dan di lengkapi dengan rangkuman di setiap
babnya dan di lenkapi tabel.

B. Saran
Mungkin akan jauh lebih baik apabila mengunakan kata-kata yang sederhana
dan pengejaan yang digunakan harus di perbaiki lagi karena tidak sesuai dengan
KBBI.

17
DAFTAR PUSTAKA

Tim Penyusun.2019.Kepemimpinan (Ledership), Medan: Universitas Negeri Medan

18

Anda mungkin juga menyukai