Anda di halaman 1dari 2

Danau Lindu Simbol Asmara

Sawerigading yang Tertinggal di Tana


Kaili
13 November 2017 23:25 Diperbarui: 14 November 2017 03:27 1 1 1

foto: piterest

Sawerigading adalah pangeran Tana Luwu -- salah satu kerajaan dari Tellumpoccoe
dalam imperium tiga kerajaan besar di Sulawesi diantara Kerajaan Bone dan Gowa.
Ia adalah putra dari Batara Guru (anak Patotoe yang turun dari langit) bersama We
Nyiliktimo (putri cantik yang lahir dari pratiwi atau bumi)
Karena ketampanan dan ketinggian ilmu, nama Sawerigading dikenal seantero jagat,
itu disebut-sebut dalam epos Sure Galigo, karya sastrawan dunia, Colli Pujie, asal
Pancana (sekarang Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan).

Selain rupawan, disenangi banyak wanita, Sawerigading adalah pecinta sejati yang
mampu menurutkan kehendak asmaranya. Hingga kembar emasnya yang bernama
We Tenriabeng, sempat pula dicintainya. Namun ia dikutuk karena cintanya yang
pamali ini.

Mengobati cinta terlarang itu, lewat wangsit Sawerigading mengembara ke negeri


lain mencari We Cudai. Wanita cantik yang setali tiga uang dengan kembar emasnya,
We Tenriabeng. Iapun menyunting gadis pujaannya itu setelah setelah
melewati rintangan dan tantangan dalam pelayaran panjang ke Cina.

Anda mungkin juga menyukai