PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
DOSEN PENGAMPU : UMAR DANI M, Pd
DISUSUN OLEH :
1. SUSELA WATI
2. VIA HERLIN ERVIONA
3. ZUANDANU
KELAS : PAI 1 G
A. Latar belakang
Indonesia merupakan suatu Negara kepulauan yang terletak di antara benua Asia dan
benua Australia serta samudra pasifik dan samudra hindia. Masyarakat Indonesia adalah
masyarakat majemuk yang hiterogen, didalamnya terdiri dari berbagai ras suku bangsa,
bahasa, warna kulit, agama dan adat istiadat yang berbeda. Dari berbagai perbedaan tersebut
sehingga dalam masyarakat Indonesia rawan dengan adanya konflik antara daerah yang satu
dengan daerah yang lain.
Oleh karena itu perlu adanya suatu strategi guna menjaga persatuan dan kesatuan
masyarakat Indonesia. Dalam perkembangannya strategi tersebut tidak hanya untuk
menanggulangi masalah konflik antar daerah di Indonesia tetapi juga untuk menghadapi
segala gangguan yang datang dari luar Indonesia yang mengancam keutuhan Negara
Kesatuan Rebublik Indonesia.
Suatu Negara akan bisa utuh jika masyarakatnya menjaga perdamain dan persatuan.
Terutama di Negara kita ini, yang didalamnya terdiri dari berbagai ras suku bangsa, bahasa,
warna kulit, agama dan adat istiadat yang berbeda. Dan keutuhan Negara Kesatuan Rebublik
Indonesia itu juga dipengaruhi oleh ketahanan nasional yang dimiliki Negara tersebut.
Adapun unsur atau gatra delapan dalam ketahanan nasional adalah penduduk, sumber
daya alam, wilayah, ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.
B. Rumusan masalah
1. Konsep asta gatra berpengaruh dalam mewujudkan ketahanan nasional
2. Hubungan komponen strategi antar gatra
Tujuan dan manfaat Penulis membuat makalah ini adalah untuk memenuhi dan melengkapi
tugas yang di berikan di mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Selain itu manfaat
penulisan makalah ini di harapkan dapat menambah wawasan kita lebih luas.
BAB II
PEMBAHASAN
o Gatra Geografi
Sebagai Negara Kepulauan dengan laut pedalaman yang luas.
Secara Geografis berada pada posisi silang. Berperan dalam persoalan global positif
maupun negatif.
o Topografi
Banyak pulau
Perbandingan luas wilayah darat : laut = 2:3
Berbatasan dengan banyak negara
Menurut Jenisnya:
Hewani, Nabati, Mineral, Tanah, Udara, Potensi ruang angkasa, Energi alami air dan lautan
Menurut Sifatnya:
Dapat diperbarui, tidak dapat diperbarui, dan tetap
o Gatra Kependudukan
Komposisi penduduk
Jumlah penduduk berubah-ubah dan terus bertambah
Susunan penduduk, pendekatan umur, kelamin, agama, suku, tingkat pendidikan yang
berbeda-beda dan diperlukan untuk memperkuat kondisi ketahanan nasional
o Persebaran
Persebaran tidak merata, banyak di Pulau Jawa, Sumatera, dan Bali
Kualitas
Faktor fisik: kesehatan, gizi, dan kebugaran
Faktor nonfisik: mentalitas dan intelektualitas
Hubungan antara gatra sosial budaya dengan gatra ideologi, politik, ekonomi, serta pertahanan
dan keamanan, dalam arti kehidupan sosial budaya yang serasi, stabil, dinamis, berbudaya, dan
berkepribadian akan meyakinkan kebenaran ideologi yang berbudaya, kehidupan ekonomi
yang tetap mementingkan kebersamaan, serta kehidupan pertahanan dan keamanan yang
menghormati hak-hak individu. Keadaan sosial yang terintegrasi secara serasi, stabil, dinamis,
berbudaya, dan berkepribadian hanya dapat berkembang di dalam suasana aman dan damai.
Hubungan antara gatra pertahanan dan keamanan dengan gatra ideologi, politik, ekonomi dan
sosial budaya, dalam arti kondisi kehidupan pertahanan dan keamanan yang stabil dan dinamis
akan meyakinkan kebenaran ideologi, memberikan iklim yang kondusif untuk pengembangan
kehidupan politik, ekonomi, dan sosial budaya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Untuk mencapai ketahanan nasional menurut Indonesia diperlukan beberapa gatra delapan,
yaitu:
1) Gatra Penduduk
2) Gatra Sumber Daya Alam
3) Gatra Wilayah
4) Gatra Ideologi
5) Gatra Politik
6) Gatra Ekonomi
7) Gatra Sosial Budaya
8) Gatra Pertahanan Keamanan
Dari delapan Gatra tersebut kita juga bisa mengetahui seberapa kuat ketahanan yang dimiliki
Negara kita, dan kita bisa menilai serta membandingkan ketahanan Negara kita dengan Negara
lain.
Dengan adanya ketahanan nasional di Negara kita, maka perdamaianpun akan mudah
diciptakan dalam lingkup hidup bermasyarakat dalam satu Negara. Selama masyarakat kita
bersifat terbuka dan bisa menerima perbedaan agama maupun budaya.
Pada dasarnya pencipta perdamaian adalah tokoh yang mengatasi kekerasan dan konflik yang
dihadapi melalui kepemimpinan dan visi untuk mencapai perdamaian.
B. Daftar Pustaka
Satriya, Bambang. 2009. Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan di Perguuan Tinggi.
Nirmana Media: Jakarta
www.indo-media.com. 4 september 2011
http://id.wikipedia.org/wiki/Perdamaian
file:///H:/Mewujudkan%20Perdamaian%20Dunia.htm