TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kualitas
dilihat darisisi penilaian akhir konsumen dan definisi yang diberikan oleh
berbagai ahli sertadari sudut pandang produsen sebagai pihak yang menciptakan
kualitas. Konsumendan produsen itu berbeda dan akan merasakan kualitas secara
pula para ahli dalammemberikan definisi dari kualitas juga akan berbeda satu
karena itu definisi kualitasdapat diartikan dari dua perspektif, yaitu dari sisi
konsumen dan sisi produsen.Namun pada dasarnya konsep dari kualitas sering
10
11
Para ahli yang lainnya yang bisa disebut sebagai para pencetus
diantaranyaadalah:
produkadalah:
Dari definisi-definisi yang telah dikemukakan oleh para ahli di atas, maka
dapat disimpulkan bahwa kualitas adalah keseluruhan corak dan karakteristik dari
barang dan jasa yang berkemampuan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan saat
memperhatikan kebutuhankonsumen.
berkualitas jelek.
kualitasproduk semata-mata. Hal itu bisa dilihat dari beberapa pengertian tersebut
di atas,dimana kualitas tidak hanya kualitas produk saja akan tetapi sangat
universal,namun dari beberapa definisi kualitas menurut para ahli di atas terdapat
Nasution, 2005:3):
multidimensikarena harus memberi kepuasan dan nilai manfaat yang besar bagi
konsumendengan melalui berbagai cara. Oleh karena itu, sebaiknya setiap produk
harusmempunyai ukuran yang mudah dihitung (misalnya, berat, isi, luas) agar
ukuranyang bersifat kualitatif, seperti warna yang unik dan bentuk yang menarik.
Jadi,terdapat spesifikasi barang untuk setiap produk, walaupun satu sama lain
2. Reliability, hal ini berkaitan dengan aspek fungsional suatu barang dan
3. Durability, daya tahan produk atau suatu refleksi umur ekonomis berupa
nilai estetika yang berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi dari
preferensi individual.
pangsa pasar yang lebih besar. Perusahaan membutuhkan suatu cara yang dapat
mewujudkan terciptanya kualitas yang baik pada produk yang dihasilkannya serta
menjaga konsistensinya agar tetap sesuai dengan tuntutan pasar yaitu dengan
yang dijalani.
teknik yang perlu dilakukan mulai dari sebelum proses produksi berjalan, pada
berupa barang atau jasa yang sesuai dengan standar yang diinginkan dan
kualitas adalah:
16
adalah:
sebagai berikut:
adalah:
kualitas suatuproduk dan jasa agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan
Konsumen produk maupun jasa saat ini semakin kritis terhadap produk
atau jasa yang ditawarkan kepada konsumen agar dapat mempertahankan maupun
1. Agar barang hasil produksi dapat mencapai standar kualitas yang telah
ditetapkan.
bahwa kualitas produk atau jasa yang dihasilkan sesuai dengan standar kualitas
yang telah ditetapkan dengan mengeluarkan biaya yang ekonomis atau serendah
mungkin.
18
kegiatan yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Hal ini disebabkan karena
dan jasa yang dihasilkan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, dimana
Kualitas produk secara langsung dipengaruhi oleh 9 bidang dasar atau 9M.
Pada masa sekarang ini industri disetiap bidang bergantung pada sejumlah kondisi
yang membebani produksi melalui suatu cara yang tidak pernah dialami dalam
periode sebelumnya.
1. Market (Pasar)
untuk mempercayai bahwa ada sebuah produk yang dapat memenuhi hamper
produk yang lebih baik memenuhi ini.Pasar menjadi lebih besar ruang
19
2. Money (Uang)
fluktuasi ekonomi dunia telah menurunkan batas (margin) laba. Pada waktu
kualitas sebagai salah satu dari “titik lunak” tempat biaya operasi dan
3. Management (Manajemen)
pengukuran kualitas pada seluruh aliran proses yang menjamin bahwa hasil
sampai pada konsumen menjadi bagian yang penting dari paket produk total.
4. Men (Manusia)
permintaan yang besar akan pekerja dengan pengetahuan khusus. Pada waktu
yang sama situasi ini menciptakan permintaan akan ahli teknik sistem yang
5. Motivation (Motivasi)
6. Material (Bahan)
yangbaik menjadi faktor yang kritis dalam memelihara waktu kerja mesin
depan bisnis.
22
Gambar 2.1
Siklus PDCA
Plan
Action PDCA Do
Check
berkesinambungan.
dari skala kecil dan pembagian tugas secara merata sesuai dengan kapasitas
berikut:
produksidiantaranya:
melaksanakannya).
25
baku penolong dan sebagainya), kualitas bahan dalam proses dan kualitas
2. Pemeriksaan atas produk sebagai hasil proses pembuatan. Hal ini berlaku
untuk barang setengah jadi maupun barang jadi. Pemeriksaan yang dilakukan
terjadi.
4. Mesin, tenaga kerja dan fasilitas lainnya yang dipakai dalam proses produksi
lain:
Yaitu dengan mengambil contoh atau sampel produk pada jarak waktu
yang sama, dan dilanjutkan dengan pengecekan statistik untuk melihat apakah
proses dimulai dengan baik atau tidak. Apabila mulainya salah, maka
penyesuaian kembali.
mungkin tidak ada artinya bila tidak diikuti dengan pengawasan pada bagian
proses, tetapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang rusak
atau kurang baik ataupun tercampur dengan hasil yang baik. Untuk menjaga
supaya hasil barang yang cukup baik atau paling sedikitrusaknya, tidak keluar
metode-metode statistik.
yang tidak dapat dihindari dalam kehidupan industri (M. N. Nasution 2005: 31).
dengan statistik mencakup dua hal, seperti melebihi batas pengendalian bila
proses dalam kondisi terkendali atau tidak melebihi batas pengendalian bila proses
di luar kendali.
ProcessControl).
pada situasi itu dan kemampuan prosesnya telah dipelajari hingga mendetail.
Hal ini akan menghilangkan beberapa titik kesulitan tertentu, baik dalam
penyimpangan dalam proses. Sebelum terjadi hal-hal yang serius dan akan
diapkir (scrap) dapat dikurangi sekali. Dalam perusahaan pabrik sekarang ini,
29
biaya-biaya bahan sering kali mencapai 3 sampai 4 kali biaya buruh, sehingga
dengan perbaikan yang telah dilakukan dalam hal pemanfaatan bahan dapat
techniques, maka hanya sebagian saja dari hasil produksi yang perlu untuk
pemeriksaaan.
berbeda, yaitu:
1. Acceptance Sampling
dari suatu partai barang, memeriksa setiap barang di dalam sampel tersebut
atau oleh produsen untuk menjamin bahwa standar kualitas dipenuhi sebelum
2. Process Control
30
kualitas proses telah berubah, maka proses itu akan diberhentikan dan dicari
mesin atau pada bahan. Apabila penyebab ini telah dikemukakan dan
tidak pernah dapat dihilangkan sama sekali. Namun sebagian dari variasi
b. Proses
Gambar 2.2
Alat Bantu Pengendalian Kualitas
penganalisis data yang disajikan dalam bentuk tabel yang berisi data jumlah
barang yang diproduksi dan jenis ketidaksesuaian beserta dengan jumlah yang
proses pengumpulan data dan analisis, serta untuk mengetahui area permasalahan
berdasarkan frekuensi dari jenis atau penyebab dan mengambil keputusan untuk
digunakan pertama kali oleh Joseph Juran. Diagram pareto adalah grafik balok
masalah utama untuk peningkatan kualitas dari yang paling besar ke yang paling
kecil.
Diagram ini disebut juga diagram tulang ikan (fishbone chart) dan berguna
mempunyai akibat pada masalah yang kita pelajari. Selain itu, kita juga dapat
akibat pada faktor utama tersebut yang dapat kita lihat pada panah-panah yang
oleh seorang pakar kualitas dari Jepang yaitu Dr. Kaoru Ishikawa yang
2. Machine (mesin);
4. Method (metode);
5. Environment (lingkungan);
peningkatan kualitas.
6. Menentukan standarisasi dari operasi yang sedang berjalan atau yang akan
dilaksanakan.
sebagai berikut:
penyebab sesungguhnya.
2.1.7.4 Histogram
dalam proses. Berbentuk diagram batang yang menunjukkan tabulasi dari data
yang diatur berdasarkan ukurannya. Tabulasi data ini umumnya dikenal dengan
berbentuk seperti lonceng yang menunjukkan bahwa banyak data yang terdapat
banyak data yang tidak berada pada nilai rata-ratanya tetapi kebanyakan datanya
Scatter Diagram atau disebut juga dengan peta korelasi adalah grafik yang
menampilkan hubungan antara dua variabel apakah hubungan antara dua variabel
tersebut kuat atau tidak, yaitu antara faktor proses yang mempengaruhi proses
merupakan suatu alat interpretasi data yang digunakan untuk menguji bagaimana
kuatnya hubungan antara dua variabel dan menentukan jenis hubungan dari dua
variabel tersebut, apakah positif, negatif, atau tida ada hubungan. Dua variabel
yang ditunjukkan dalam diagram sebar dapat berupa karakteristik kuat dan faktor
yang mempengaruhinya.
Diagram alir secara grafis menunjukkan sebuah proses atau sistem dengan
menggunakan kotak dan garis yang saling berhubungan. Diagram ini cukup
sederhana, tetapi merupakan alat yang sangat baik untuk mencoba memahami
Peta kendali adalah suatu alat yang secara grafis digunakan untuk
proses produksi.
dipasarkan.
1. Upper Control Limit/batas kendali atas (UCL), merupakan garis batas atas
polaalami dari nilai-nilai variasi yang diplot pada peta kendali memiliki pola:
1. Deret.
Apabila terdapat 7 titik berturut-turut pada peta kendali yang selalu berada di
2. Kecenderungan.
38
Bila dari 7 titik berturut-turut cenderung menuju ke atas atau ke bawah garis
tengah atau membentuk sekumpulan titik yang membentuk garis yang naik
atau turun.
3. Perulangan.
Dari sekumpulan titik terdapat titik yang menunjukkan pola yang hampir
Apabila dari sekelompok titik terdapat beberapa titik pada peta kendali
cenderung selalu jatuh dekat garis tengah atau batas kendali atas maupun
Limit).
5. Pelompatan.
Apabila beberapa titik yang jatuh dekat batas kendali tertentu secara tiba-tiba
Gambar 2.3
Bentuk-bentuk Penyimpangan
39
dengan membagi peta kendali ke dalam enam bagian yang sama dengan garis
khayalan. Tiga bagian di antara garis tengah dan batas kendali atas sedangkan tiga
1. Kira-kira 34% dari titik-titik jatuh berada di antara kedua garis khayalan yang
pertama, yang dihitung mulai dari garis tengah sampai dengan batas garis
khayalan kedua.
2. Kira-kira 13,5% dari titik-titik jatuh berada di antara kedua garis khayalan
kedua.
3. Kira-kira 2,5% dari titik-titik jatuh di antara kedua garis khayalan ketiga.
makadigunakan peta kendali yang secara garis besar di bagi menjadi 2 (dua) jenis:
40
diperiksa.
produkselama proses produksi yang tidak dapat diukur tetapi dapat dihitung
berhasil ataugagal.
b. Peta kendali kerusakan per unit (np chart) Digunakan untuk menganalisis
menganalisis produk yang mengalami kerusakan dan tidak dapat diperbaiki lagi,
Gambar 2.4
Alur Pengambilan Keputusan
42
Tabel 2.1
Hubungan 8 Langkah Pengendalian Kualitas dengan 7 Alat Pengendalian
Kualitas dan Siklus PDCA
Delapan Langkah
Tujuh Alat Pengendali Kualitas PDCA
Pengendalian Mutu
Check Sheet, Pareto Diagram,
1. Memahami kebutuhan
Histogram, Cause Effect Diagram, PLAN
peningkatan kualitas Scatter Diagram
2. Menyatakan masalah
43
1. La Hatani (2008)
ditetapkan.
terhadap hipotesis nol (H0) yang berarti bahwaada hubungan yang sangat
tulang ikan.Dari analisis tersebut dapatdiketahui jenis cacat yang terjadi pada
bagan kendali C-chart sehingga kerusakan produk yang terjadi selama proses
onderdil mesin yang sudah tua.Hal ini untuk menjaga kualitas produk agar
tetap baik.
Tabel 2.2
Penelitian Terdahulu
Alat
Peneliti Judul Variabel Kesimpulan
Analisis
La Hatani Manajemen Terjadi Statistical Hasil analisis
(2008) Pengendalian penyimpangan Quality menunjukkan bahwa
Mutu standar mutu Control tingkat standar
Produksi Roti produk yang (SQC) yang diharapkan oleh
Melalui telah dengan perusahaan belum
Pendekatan ditetapkan metode tercapai
Statistical oleh diagram karena proporsi rata-rata
Quality perusahaan. kendali P produk yang rusak/
Control (P-charts) cacat yang dijadikan
(SQC). sampel masih diluar batas
toleransi kerusakan
produk.
46
ditentukan.
standar dan selera konsumen, seringkali masih terjadi penyimpangan yang tidak
tentunya akan sangat merugikan perusahaan. Untuk mengatasi hal tersebut, salah
satu tindakan yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan suatu system
(product defect) sampai pada tingkat kerusakan nol (zero defect). Pengendalian
kualitas adalah suatu teknik dan aktivitas/ tindakan yang terencana yang dilakukan
jasa agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan (Vincent Gasperz
antara standar yang diinginkan dengan hasil produksi.Oleh karena itu dalam
menggunakan alat bantu yang terdapat pada SPC (Statistical Process Control).
Pengendalian kualitas secara statistik yaitu sebuah proses yang digunakan untuk
atau jasa yang diproduksi (Heizer dan Render, 2006:268). Pengendalian kualitas
secara statistik dapat digunakan untuk menerima atau menolak produk yang telah
48
dapat disusun kerangka pikir dalam penelitian ini seperti tersaji dalam gambar
berikut:
49
Gambar 2.5
Kerangka Pemikiran