Anda di halaman 1dari 3

Persamaan Persepsi Ujian KKD Blok KGD 2018

Intubasi Oropharyngeal

Waktu Ujian : 7 menit + 1 menit untuk membereskan alat


(Mahasiswa masuk 2 orang à 1 sebagai Operator dan 1 sebagai Asisten).

1. Menggunakan sarung tangan dan masker


a. Menginstruksikan asisten untuk juga menggunakan sarung tangan dan masker (memasang
masker hanya dinyanyikan, tidak benar-benar dilakukan)

2. Melakukan evaluasi kesulitan jalan nafas dengan metode LEMON


a. Look Externally : operator cukup melaporkan bila tidak terdapat luka/perdarahan pada
daerah wajah, leher, dan dada
b. Evaluate the rule of 3-3-2 : operator cukup memperagakan bila pasien memenuhi syarat 3-3-
2 dengan cara, jeda 3 jari dari incisor atas ke incisor bawah, jeda 3 jari dari daerah mental ke
tulang hyoid, dan jeda 2 jari dari tulang hyoid ke thyroid
c. Malampati & Obstruksi : operator melakukan penilaiannya sekaligus, dengan membuka
mulut pasien dan melihat derajat malampati-nya dan apakah terdapat obstruksi atau
tidak
d. Neck mobility : operator cukup melaporkan bila neck mobility baik karena tidak terdapat
cedera servikal

3. Memposisikan pasien ke dalam sniffing position


a. Operator cukup melakukan manuvernya saja, tanpa perlu menjabarkan detailnya

4. Melakukan pre-oksigenasi dengan ambu bag dan face mask dengan kecepatan 1 ventilasi
setiap 2 detik
a. AMBU bag dihubungkan dengan face mask dan kantong reservoir
b. Memastikan cara pemegangan face mask dan wajah benar, tidak terdapat udara yang
bocor. Memastikan face mask tetap terhubung dengan AMBU bag. Jika face mask
terlepas dari ambu bag,
DILARANG memasang AMBU bag dan face mask di muka manekin à jika
dilakukan, nilai 1
c. Memastikan Operator tetap melakukan ventilasi selama memberikan instruksi ke asisten
untuk mempersiapkan alat dan bahan. Jika ventilasi adekuat (indikator: paru-paru
mengembang) tidak dilakukan selama > 60 detik à FATAL

5. Meminta asisten untuk mempersiapkan alat dan bahan habis pakai

a. Operator harus menyebutkan SEMUA alat dan bahan yang akan digunakan
b. Untuk laringoksop dan blade digunakan ukuran MAC3 atau MAC2, dan diperiksa apakah
lampu menyala/tidak.
c. Cek apakah cuff ETT dapat mengembang atau tidak.
d. Masukan stylet pada ETT.
e. Oxygen connector tube dihubungkan dengan AMBU bag
f. Stetoskop dikalungkan di leher asisten
6. Meminta asisten untuk mempersiapkan obat-obatan yang diperlukan

a. Sebutkan terutama yang di bold. Induksi – Sodium Thiopental, Muscle


Relaxant – Succinylcholine, Emergency – Atropine sulfas, lidocaine, epinephrine
b. Bila tidak menyebutkan obat-obatan ini, dianggap gagal (FATAL)

7. Meminta asisten memasang akses intravena (cukup dinyanyikan saja)

8. Cukup menyebutkan akan memberikan obat induksi, muscle-relaxant, dan emergency bila
diperlukan

Langkah 9 – 16 harus dalam waktu 60 detik (operator hanya punya 2 kali kesempatan), akan di
timer dengan stopwatch oleh penguji.

PEMASANGAN ENDOTRACHEAL TUBE (9 – 16 tidak harus dinyanyikan)

9. Meminta Asisten menyerahkan laryngoskop. Pegang laringoskop dengan tangan kiri. Jari/tangan
tidak boleh masuk ke dalam mulut manekin ataupun menarik lidah (sampai langkah 13)

10. Angkat laringoskop ke arah atas (JANGAN DIENGKOL). Tangan dan lengan tidak boleh
menumpu/menekan pada wajah pasien.

11. Jika sudah yakin (melihat epiglottis), minta Asisten menyerahkan ETT (pegang ETT dengan
tangan kanan). ETT dimasukkan sampai batas no. 22. Apabila manekin berbunyi, posisi
laryngoskop harus diubah dahulu sampai tidak berbunyi baru memasukkan ETT. Apabila
dipaksakan langsung mendapat nilai 0.

12. Mengeluarkan laryngoskop : keluarkan pelan-pelan, jangan ditarik paksa

13. Meminta Asisten mengeluarkan stylet sementara Operator menahan ETT agar tidak tertarik
keluar

14. Operator menyambungkan ETT dengan ambu bag


Boleh dilakukan bersamaan
15. Meminta Asisten mengembangkan cuff

Poin fatal – harus kembangkan cuff dulu sebelum ventilasi. Jika ventilasi sebelum
mengembangkan cuff à POIN FATAL à langung gagal.

16. Ventilasi 2 kali dengan hitungan 1 kali/2 detik

17. Saat ventilasi yang kedua (poin 16) dan ventilasi seterusnya, minta Asisten untuk memeriksa
penempatan ETT à cek semua lapang paru (4 daerah : atas kiri dan kanan, bawah kiri dan
kanan), harus mengembang sama (Asisten melaporkan : auskultasi terdengar sama kuat di
seluruh lapangan paru). Apabila Operator tidak menanyakan laporan dari Asisten dan tidak
memperhatikan apakah stetoskop terpasang/tidak di telinga Asisten à mendapat nilai 0.

18. Minta Asisten mengambil alih ventilasi, Operator memasukkan guedel.


19. Fiksasi plester : pemasangan harus rapi dan harus menempel pada guedel dan plester ditempatkan
pada ETT yang menempel pada sudut mulut (guedel dan ETT boleh difiksasi dengan plester
terpisah atau dengan plester yang sama). Sarung tangan boleh dilepas.

20. Ventilasi pasien dengan kecepatan 8-10 napas/menit (Operator mengambil alih kembali ventilasi)
dan suction bila perlu : dinyanyikan lengkap.

Langkah 9 – 16 harus dilakukan dalam waktu 60 detik (menggunakan timer). Jika lebih dari 60 detik
atau salah memasukan ETT (masuk ke lambung), maka balon ETT harus dikempiskan (jika tidak
dikempiskan dan langsung menarik keluar ETT à poin FATAL, langsung remedial/gagal KKD),
ETT dikeluarkan lalu ulangi lagi tindakan preoksigenasi dengan AMBU bag (cukup 5x ventilasi) dan
lakukan lagi tindakan 9 - 16.

Contoh fiksasi ETT dan Goedel:

Catatan :
Nilai ujian akan dikurangi dari poin total (40), jika saat berperan sebagai Asisten :
1. Memberikan petunjuk kepada Operator (minus 5 poin)
2. Menghambat kerja Operator – terlalu lama atau tidak bertindak saat diberikan instruksi (minus
2 poin)
3. Memberi jawaban tanpa ditanya atau melakukan tindakan tanpa instruksi Operator (minus 5
poin)

-- SEMOGA BERHASIL --

Anda mungkin juga menyukai