Anda di halaman 1dari 3

INTUBASI

Pengertian

Tujuan 1.

Kebijakan

Indikasi

Prosedur 1. Fase PraInteraksi


a. Cek catatan perawat dan status pasien
b. Cuci tangan
c. Siapkan peralatan yang dibutuhkan

S = Scope = Laryngoscope
T = Tube = Endotracheal tube
A = Airway = Face Mask, Guedel / Mayo
T = Tape = Plester
I = Introducer = Stylet / mandrin
C = Connectors = Konektor
S = Suction = Alat penghisap dengan kateternya.

Gunakan laryngoscope yang sesuai dengan ukuran pasien.


- Pada dewasa biasanya digunakan bilah lengkung/ Macintosh ukuran 3
atau 4
- Pada anak-anak digunakan Macintosh 2
- Pada bayi digunakan Macintosh 1 atau bilah lurus / miller ukuran 1
dan 2
- Untuk Neonatus digunakan Miller 0 atau 1
Ukuran ETT yang biasa digunakan
- Pria dewasa : 7,5 – 8
- Wanita dewasa : 7 – 7,5
- Wanita hamil : 6 – 6,5
- Anak-anak > 2 tahun : 4 + (umur dalam tahun /4)
- Anak-anak < 2 tahun : 2,5 – 4

2. Fase Orientasi
a. Memberikan salam terapeutik
b. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan
pada klien dan keluarga
c. Menanyakan persetujuan dan jika setuju keluarga menandatangani
lembar persetujuan tindakan Intubasi.
d. Menanyakan kesiapan klien sebelum tindakan dimulai

3. Fase Kerja
a. Tempatkan alat dekat dengan pasien
b. Cuci tangan
c. Atur posisi tidur pasien, posisi pasien berbaring terlentang/suspine di
meja operasi
d. Gunakan bantal kepala/donat
e. Lakukan pemasangan infus bila belum terpasang
f. Pasang monitor tekana darah (NIBP), irama janung (EKG) dan saturasi
oksigen (pulse oxymeter)
g. Lakukan pre-oksigenasi menggunakan masker dan O2 dengan flow >= 7
liter/menit selama 3-5 menit.
h. Berikan obat-obatan premedikasi IV
1. Midazolam 0,5-1 mg/kg BB dan
2. Fentanyl 1-2 mg/kg BB atau
3. Pethidine 1-2 mg/kg BB
i. Jika akan menggunakan succinylcholine dapat diberikan pre-kurarisasi
dengan atracurium 0,05 mg/kg BB
j. Berikan obat-obatan induksi IV
1. Pentothal 4-6 mg/kg BB atau
2. Propofol 2-2,5 mg/kg BB atau
3. Ketamine 1-2 mg/kg BB
k. Pastikan dapat dilakukan ventilasi dan oksigenasi
l. Berikan pelemas otot IV
1. Succinylcholine 1-1,5 mg/kg BB atau
2. Atracurium 0,4-0,6 mg/kg BB
3. Vecuronium 0,08-0,1 mg/kg BB
4. Pancuronium 0,08-0,1 mg/kg BB
m. Jika terjadi fasikulasi setelah pemberian succinylcholine ventilasi
dihentikan sementara, ventilasi secukupnya di lanjutkan setelah
fasikulasi berhenti.
n. Lakukan ekstensi kepala pada atlanto-occipital joint sambil menekan
kepala ke belakang (sniffing position)
o. Buka mulut dengan menggunakan 2 jari tangan kanan ( ibu jari dan jari
telunjuk yang disilangkan).
p. Pegang laryngoscope dengan tangan kiri dan masukkan melalui sudut
kanan mulut sambil mendorong lidah ke kiri.
q. Jaga agar bibir tidak terjepit diantara bilah laryngoscope dan gigi.
r. Masukkan laryngoscope menyusur lidah sampai tampak epiglotis dan
tempatkan ujung laryngoscope pada pangkal anterior epiglotis
(valleculae). Pada bayi atau anak kecil laryngoscope ditempatkan pada
pangkal posterior epiglotis.
s. Angkat laryngoscope dengan bertumpu pada mandibula sehingga pita
suara berwarna putih terlihat jelas.
t. Bila perlu lakukan penekanan pada kartilago tiroid (Sellick manuever)
u. Masukkan ETT diantara pita suara sampai ujung proksimal balon (cuff)
tidak terlihat lagi dan berada di bawah pita suara. Beberapa jenis ETT
dilengkapi dengan garis hitam yang melingkar ditepi proksimal balon
(cuff) sebagai tanda atau batas kedalam pemasukan ETT.
v. Hubungkan ETT dengan sirkuit anastesi dan lakukan ventilasi kendali.
Kembangkan cuff dengan spoit 20 cc, berikan udara 5-10 cc atau hingga
tidak terdengar kebocoran udara saat dilakukan ventilasi kendali.
w. Pastikan posisi ETT telah tepat dengan cara melihat pengembangan dada
yang simetris saat ventilasi. Lakukan auskultasi di kedua lapang paru dan
di atas lambung. Bila bunyi nafas hanya terdengar di satu sisi paru, ETT
harus ditarik sampai terdengar bunyi nafas yang simetris di kedua paru.
x. Atur posisi head up 300
y. Rapikan alat
z. Lepas handschoen dan cuci tangan

4. Fase Terminasi
a. Mengevaluasi hasil tindakan, keadaan umum pasien, tindakan hasil
setelah dilakukan, tanda-tanda vital dan pola nafas
b. Evaluasi panjang ETT yang masuk dengan melihat tanda ukuran pada
posisi gigi/bibir.

5. Fase Dokumentasi
a. Catat tindakan yang dilakukan, respon pasien dan keluhan pasien,
hasil observasi serta penemuan-penemuan saat tindakan dilakukan
dan catat panjang ETT yang masuk dengan melihat tanda ukuran pada
posisi gigi/bibir..
b. Catat tanggal dana jam melakukan tindakan dan nama perawat
yang melakukan serta tanda-tangan/ paraf pada lember catatan
pasien.
UNIT TERKAIT

Anda mungkin juga menyukai