Anda di halaman 1dari 70

SKRIPSI

SISTEM PAKAR PENDETEKSI HAMA (PENYAKIT) PADA TANAMAN


SAWI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

Oleh :

SUSANTI

151080200017

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI INFORMATIKA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO

2019
SISTEM PAKAR PENDETEKSI HAMA (PENYAKIT) PADA TANAMAN
SAWI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Mencapai Gelar Sarjana , Strata Satu

Jurusan Informatika

Oleh :

SUSANTI

NIM. 151080200017

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI INFORMATIKA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO

2019

ii
iii
iv
v
MOTTO

“Barang siapa yang bersungguh sungguh, sesungguhnya kesungguhan tersebut untuk


kebaikan dirinya sendiri"

[Qs. Al-Ankabut: 6]

vi
HALAMAN PERSEMBAHAN

Alhamduliahirobbil’alamin saya panjatkan puji syukur kepada Allah SWT


yang telah memberikan banyak anugerah dan karunianya. Sehingga saya dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Saya persembahkan skripsi ini untuk seluruh orang-orang yang saya


sayangi dan cintai. Pertama untuk kedua orang tua ku yang sudah meninggal yaitu
Alm.Bapak Kasiyo dan Almh.Ibu Tiamah. Dan tak lupa aku persembahkan skripsi
ini kepada kakak kandungku Dewi Alfiah dan kakak ipar ku Khusnun Ahmad Arif
yang telah merawat dan membesarkanku dari kecil hingga dewasa seperti
sekarang ini. Semoga Allah SWT membalas kebaikan dan selalu memberikan
kesehatan serta kebahagiaan dunia dan akhirat aamiin.

Untuk seluruh dosen informatika yang telah memberikan ilmu pengalaman


dan nasehat kepada saya selama 4 tahun kuliah di UMSIDA. Saya ucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada beliau, karena jasa-jasa beliau lah saya
sampai tahap ini.

Untuk orang-orang hebat yang ada di sekitar saya khususnya para sahabat
saya FOUR seTayo yang selalu mensupport saya dan berjuang dari awal semester
sampai sekarang ini dan semua teman yang menemani saya. Serta terakhir untuk
semua pihak yang telah membantu dan membimbing saya dalam mengerjakan
skripsi hingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

vii
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul ”Sistem
Pakar Pendeteksi Penyakit Pada Tanaman Sawi Menggunakan Metode Forward
Chaining”. Laporan skripsi ini digunakan sebagai persyaratan untuk mencapai
Gelar Sarjana Strata Satu Pada Program Studi Informatika Fakultas Sains Dan
Teknologi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis tidak lepas dari bantuan dari berbagai
pihak, atas segala bantuan tersebut penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Yth. Bapak Arif Senja Fitrani, S.Kom., M.Kom., selaku Kepala Program
Studi Informatika Universitas Muhammadiyah Sidoarjo,
2. Yth. Bapak Dr. Hindarto, S.Kom., M.T., selaku Pembimbing, yang
senantiasa meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, bantuan,
dukungan, arahan serta masukan bagi penulis dalam menyelesaikan
proposal skripsi.
3. Dan tak lupa kepada teman- teman saya serta semua pihak yang ikut
terlibat dalam penyusunan skripsi ini

Semoga segala bantuan yang saya terima ini dibalas dengan imbalan yang
sama di sisi Allah. Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih banyak
kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun
dari pembaca untuk perbaikan dimasa mendatang.

Sidoarjo 12 September 2019

Penulis.

viii
ABSTRAK

Indonesia merupakan Negara Agraris dimana kebabnyakan penduduk nya


bekerja sebagai seorang petani. Salah satu hasil dari pertanian di Indonesia ialah
tanaman sawi. Hanya saja dalam setiap tanaman sawi di lahan pertanian banyak
sekali yang terserang penyakit dan pada akhirnya mati atau gagal panen karena
terlambat untuk di deteksi secara dini karena terbatasnya jumlah ahli pakar pada
tanaman sawi.

Oleh karena itu perlu dibangun suatu sistem yang dapat membantu
terbatasnya jumlah ahli pakar , penderita atau siapapun yang bergerak di bidang
pertanian atau perkebunan tanaman sawi untuk meringankan pekerjaannya.
Sistem ini merupakan prototipe dan dibuat sesederhana mungkin sehingga
pemakai dapat dengan mudah menggunakannya dan merancang ulang sistem ini
dengan jenis lainnya. Karena masih banyak orang yang belum tau gejala-gejala
yang timbul sehingga dibuatlah sistem pakar pendeteksi hama(penyakit)
menggunakan metode forward chaining. Kemudian penyakit dapat di deteksi
dengan meihat gejala-gejala yang menyerang tersebut. Dengan adanya sistem ini
memungkinkan orang awam mampu mendeteksi penyakit pada tanaman sawi nya
beserta solusinya sehingga bisa dilakukan penangan segera.

Setelah melakukan pengujiian program sistem ini memiliki nilai


keakuratan 90,000% dan nilai eror 10,000% dan telah di uji coba pada 25 user
dengan gejala yang dialami. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem pakar ini
sudah lebih dari cukup untuk digunakan oleh user dalam mendeteksi
hama(penyakit) pada tanaman sawi.

Kata Kunci : Penyakit Tanaman Sawi, Forward Chaining,Sistem Pakar.

ABSTRACT

ix
Indonesia is an Agricultural Country where most of its residents work as
farmers. One of the results of agriculture in Indonesia is mustard green plants. It's
just that in every crop of mustard green on the farm a lot of diseases and
eventually die or fail to harvest because it is too late to be detected early because
of the limited number of experts on mustard green plants.

Therefore it is necessary to build a system that can help the limited


number of experts, sufferers or anyone engaged in agriculture or mustard green
plantation to ease their work. This system is a prototype and is made as simple as
possible so that users can easily use it and redesign this system with other types.
Because there are still many people who do not know the symptoms that arise, so
an expert system for pest detection (disease) was made using the forward chaining
method. Then the disease can be detected by looking at the symptoms that attack
it. The existence of this system enables ordinary people to be able to detect
diseases in their mustard green plants and their solutions so that they can be
treated immediately.

After testing the program the system has an accuracy value of 90,000% and an
error value of 10,000% and has been tested on 25 users with symptoms
experienced. So it can be concluded that this expert system is more than enough to
be used by users in detecting pests (diseases) on mustard green plants.

Keywords: Mustard Plant Disease, Forward Chaining, Expert System

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .................................................................................... i

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... ii

LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................. iii

LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................ iv

x
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ v

MOTTO ........................................................................................................... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vii

ABSTRAK ....................................................................................................... viii

ABSTRACT .................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ..................................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 2
1.3 Batasan Masalah................................................................................... 2
1.4 Tujuan Penelitian ................................................................................. 2
1.5 Manfaat Penelitian ............................................................................... 3
1.6 Sistematika Penuisan............................................................................ 3

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI ................................... 4

2.1 Peneliti Terdahulu ................................................................................ 4


2.2 Landasan Teori ..................................................................................... 5
2.2.1 Definisi Sistem Pakar .................................................................... 5
2.2.2 Konsep Dasar Sistem Pakar ........................................................... 5
2.2.3 Bentuk- Bentuk Sistem Pakar ........................................................ 6
2.2.4 Struktur Sistem Pakar .................................................................... 6
2.3 Hama ................................................................................................... 7
2.3.1 Hama Pada Tanaman Sawi ............................................................ 7
2.3.2 Penyakit Pada Tanaman Sawi ........................................................ 9
2.4 Metode Inferensi Dalam Sistem Pakar ................................................. 10
2.5 Perancangan Sistem ............................................................................. 11
2.5.1 Basis Data ...................................................................................... 11
2.5.1.1 Kelebihan Basis Data (Database) ........................................... 11
2.5.1.2 Operasi Dasar Basis Data ....................................................... 12
2.5.2 Proses Perancangan Basis Data ..................................................... 12
2.5.3 Diagram E-R ( Entity Relationship Diagram) .............................. 12

xi
2.6 Perangkat Lunak Yang Digunakan ...................................................... 13
2.6.1 HypeText Markup Language(HTML) .......................................... 13
2.6.2 Cascading Style Sheets ................................................................. 13
2.6.3 PHP ............................................................................................... 13
2.6.4 Database MySQL .......................................................................... 14
2.6.5 XAMMP ........................................................................................... 14
2.6.6 Notepad++ ........................................................................................ 14

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 15

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................... 15


3.2 Bahan dan Alat Penelitian .................................................................... 15
3.3 Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 15
3.4 Teknik Analisis .................................................................................... 16
3.5 Analisi Basis Pengetahuan ................................................................... 16
3.6 Mesin Inferensi..................................................................................... 20
3.7 Perancangan Sistem ............................................................................ 21
3.7.1 FlowChart ...................................................................................... 21
3.7.1.1 FlowChart Sistem dengan Pengguna ...................................... 21
3.7.1.2 FlowChart Pakar ..................................................................... 23
3.7.2 Diagram Konteks ........................................................................... 23
3.7.2.1 DFD Level 1 Untuk Pakar ...................................................... 25
3.7.2.2 DFD Level 1 Untuk Pengguna ................................................ 26
3.8 Perancangan Database .......................................................................... 26
3.8.1 Tabel Relasi ................................................................................... 26
3.8.2 Struktur Tabel ............................................................................... 27
3.9 Perancangan Antarmuka Interface ....................................................... 29
3.9.1 Tampilan Utama Sistem ................................................................ 29
3.9.2 Halaman Menu Login ................................................................... 30
3.9.3 Form Register User ....................................................................... 30
3.9.4 Halaman Utama Home .................................................................. 31
3.9.5 Halaman Form Konsultasi ............................................................ 31
3.9.6 Halaman Form Hasil Deteksi ........................................................ 32
3.9.7 Halaman Logout ............................................................................ 32
3.9.8 Halaman Utama Sistem Pada Pakar .............................................. 33
3.9.9 Halaman Menu Olah Data Gejala ................................................. 33
3.9.10 Halaman Menu Olah Data Penyakit ............................................ 34
3.9.11 Halaman Menu Olah Data Laporan ............................................ 34

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 35

4.1 Hasil dan Pembahasan.......................................................................... 35


4.2.1 Tampilan Utama Sistem Pakar ...................................................... 35

xii
4.2.2 Tampilan Menu Pada User ............................................................ 36
4.2.3 Tampilan Menu Deteksi ................................................................. 36
4.2.4 Tampilan Hasil Deteksi ................................................................. 37
4.2.5 Tampilan Cetak Laporan Hasil Deteksi ........................................ 38
4.2.6 Tampilan Menu Logout ................................................................. 38

4.2.7 Tampilan Menu Halaman Utama Pakar ......................................... 39


4.2.8 Halaman Menu Olah Data Gejala ................................................ 29
4.2.9 Halaman Menu Olah Data Penyakit ............................................. 40
4.2.10Halaman Menu Basis Pengetahuan ............................................... 41
4.2.11 Tampilan Menu Laporan ............................................................. 42
4.2.12 Tampilan Menu Logout .............................................................. 42

BAB V PENUTUPAN ............................................................................. 43


5.1 Hasil dan Pembahasan.......................................................................... 43
5.2 Saran .................................................................................................... 43

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 44


LAMPIRAN .............................................................................................

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Sistem Pakar .................................................................. 6


Gambar 1 Ulat Grayak (Spodopteralitura) ................................................... 7
Gambar 2 Ulat Plutela (Plutela Xylostella) .................................................. 7
Gambar 3 Ulat Tanah (Agrotis S.P) ............................................................. 8
Gambar 4 Leaf Miner (Lirimyza SP) ........................................................... 8

xiii
Gambar 2.3.2.1 Penyakit Busuk Daun ............................................................ 9
Gambar 2.3.2.2 Penyakit Akar Gada .............................................................. 9
Gambar 2.3.2.3 Bercak Daun .......................................................................... 10
Gambar 2.3.2.4 Busuk Alternia ....................................................................... 10
Gambar 2.4 Cara Kerja Mesin Inferensi Forward Chaining ........................... 11
Gambar 3.6 FlowChart Mesin Inferensi Forward Chaining ........................... 19
Gambar 3.7.1.1 FlowChart Pengguna ............................................................. 20
Gambar 3.7.1.2 FlowChart Sistem dengan Pakar ........................................... 21
Gambar 3.7.2 Diagram Konteks atau DFD Level 0 ........................................ 21
Gambar 3.7.2.1 DFD Level 1 untuk Pakar ..................................................... 23
Gambar 3.7.2.2 DFD Level 1 untuk Pengguna ............................................... 24
Gambar 3.8.1 Tabel Relasi .............................................................................. 25
Gambar 3.9.1 Tampilan Utama System .......................................................... 29
Gambar 3.9.2 Halaman Menu Login ............................................................... 30
Gambar 3.9.3 Halaman Form Registrasi ......................................................... 30
Gambar 3.9.4 Halaman Utama Home .............................................................. 31
Gambar 3.9.5 Tampilan Form Konsultasi ....................................................... 31
Gambar 3.9.6 Halaman Form Hasil Deteksi ................................................... 32
Gambar 3.9.7 Halaman Logout ........................................................................ 32
Gambar 3.9.8 Halaman Utama Pakar .............................................................. 33
Gambar 3.9.9 Halaman Olah Data Gejala ....................................................... 33
Gambar 3.9.10 Halaman Olah Data Penyakit ................................................. 34
Gambar 3.9.11 Halaman Olah Data Laporan .................................................. 34
Gambar 4.2.1 Tampilan Utama Sistem .......................................................... 35
Gambar 4.2.2 Tampilan Menu Pada User ....................................................... 36
Gambar 4.2.3 Tampilan Menu Deteksi ........................................................... 36
Gambar 4.2.4 Tampilan Hasil Deteksi ............................................................ 37
Gambar 4.2.5 Tampilan Cetak Laporan Hasil Deteksi ................................... 38
Gambar 4.2.6 Tampilan Menu Logout ............................................................ 38
Gambar 4.2.7 Tampilan Halaman Utama Pakar .............................................. 39
Gambar 4.2.8 Tampilan Menu Gejala .............................................................. 39
Gambar 4.2.9 Tampilan Menu Penyakit .......................................................... 40
Gambar 4.2.10Tampilan Menu Basis Pengetahuan ........................................ 41
Gambar 4.2.11 Tampilan Menu Laporan ......................................................... 41
Gambar 4.2.12 Tampilan Menu Logout ........................................................... 42

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ....................................................................... 4


Tabel 3.5.1 (a) Nama Penyakit Tanaman Sawi ................................................ 16
Tabel 3.5.1 (b) Penyebab Penyakit Tanaman Sawi ......................................... 17

xiv
Tabel 3.5.1 (c)Pengendali Penyakit Tanaman Sawi......................................... 18
Tabel 3 5 1 (d)Nama Gejala Tanaman Sawi .................................................... 19
Tabel 3.5.1 (e) Kaidah Rule Tanaman Sawi .................................................... 17
Tabel 3.5.1 (f) Relasi Gejala Tanaman Sawi ................................................... 18
Tabel 3.8.2 (a) Tabel User................................................................................ 28
Tabel 3.8.2 (b) Tabel Rule ............................................................................... 28
Tabel 3.8.2 (c) Tabel Penyakit_solusi .............................................................. 28
Tabel 3.8.2 (d) Tabel Gejala ........................................................................... 28
Tabel 3.8.2 (e) Tabel analisa_hasil .................................................................. 28

xv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem pakar merupakan program komputer yang dirancang untuk


mengambil keputusan seperti keputusan yang diambil oleh seorang atau
beberapa orang pakar. Sistem pakar ialah sistem perangkat lunak komputer
yang menggunakan ilmu, fakta, dan teknik berpikir dalam pengambilan
keputusan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang biasanya hanya dapat
diselesaikan oleh tenaga ahli dalam bidang yang bersangkutan.

Sawi merupakan tumbuhan dari marga Brassica yang digunakan sebagai


bahan pangan berupa sayuran. Sawi terdiri dari spesies Brassica terkadang
mempunyai fisik atau bentuk mirip satu sama lain. Di Indonesia terdapat
berbagai jenis sawi, sawi biasanya mengacu pada sawi hijau (Brassica rapa
kelompok parachinensis, yang disebut juga sawi bakso, caisim, atau caisin).

Sawi merupakan jenis tanaman sayur yang enak untuk dikonsumsi.


Perawatan pada tanaman sawi harus dilakukan dengan baik dikarenakan
tanaman sawi adalah salah satu tanaman yang tentan akan hama (penyakit).
Jika hama (penyakit) pada tanaman sawi tidak cepat diketahui , maka
penanganannya akan terlambat yang mengakibatkan tanaman tersebut tidak
dapat tumbuh bahkan bisa mati. Hal ini dapat menyebabkan kerugian besar
bagi petani. Oleh karena itu dibutuhkan cara yang efektif guna membantu
petani sawi dalam memprediksi penyakit pada tanaman sawi dengan ciri-ciri
serangan hama (penyakit) yang terdapat pada tanaman tersebut.

Untuk itu , maka penulis bermaksud melakukan penelitian khusus yang


ditujukan pada petani sawi dan kalangan masyarakat pada umumnya agar dapat
mempermudah mereka dalam penanganan penyakit pada tanaman sawi. Untuk
memudahkan penulis, dibutuhkan metode untuk dapat membantu sistem,
metode yang digunakan adalah metode Forward Chaining.

Forward Chaining adalah sebuah metode atau penalaran yang dimulai dari
fakta fakta yang ada untuk menarik sebuah kesimpulan. Dengan penalaran
pencarian dilakukan dengan rules yang premisnya cocok dengan fakta yang
diketahui untuk memperoleh fakta baru lalu melanjutkan proses hingga proses
telah dicapai dan tidak ada rules lagi yang premisnya cocok atau sama dengan
fakta yang diketahui maupun fakta yang didapat.

Berdasarkan uraian diatas, dalam penulisan proposal tugas akhir penulis


tertarik untuk mengajukan judul “Sistem Pakar Pendeteksi Hama (Penyakit)
Pada Tanaman Sawi Menggunakan Metode Forward Chaining”.

1
1.2. Rumusan Masalah

Masalah yang ada pada sistem pakar Mendeteksi Hama (Penyaki)t Pada
Tanaman Sawi Menggunakan Metode Forward Chaining ini antara lain :
1. Bagaimana mendeteksi hama (penyakit) pada Sawi dengan sistem pakar?
2. Bagaimana membuat rancangan Sistem Pakar dengan metode forward
chaining untuk mendeteksi hama (penyakit) pada tanaman Sawi?
3. Bagaimana mengimplementasikan metode forward chaining pada sistem
pakar mendeteksi hama (penyakit) tanaman sawi agar dapat memberikan
informasi mengenai hama (penyakit) yang menyerang tanaman dan cara
penanggulangannya?.

1.3. Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah, terfokus, dan menghindari pembahasan


menjadi terlalu luas, maka penulis perlu membatasinya. Batasan masalah yang
akan dibahas untuk mengembangkan aplikasi sistem pakar mendeteksi hama
(penyakit) pada tanaman sawi menggunakan metode forward chaining berbasis
web adalah :

1. Aplikasi ini hanya dapat mendeteksi gejala-gejala dan memprediksi


penyakit yang disebabkan oleh hama penyakit pada tanaman sawi.
2. Pengguna aplikasi ini adalah para petani sawi, masyarakat umum dan
para mahasiswa yang ada di fakultas pertanian.
3. Aplikasi ini dikembangkan dengan menggunakan metode forward
chaining.
4. Bahasa pemrograman yang digunakan ialah PHP dan database
menggunakan MySQL.

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan adanya proposal skripsi ini adalah :

1. Menerapkan metode forward chaining pada aplikasi sistem pakar untuk


mendeteksi penyakit pada tanaman sawi.
2. Membangun aplikasi yang dapat memberikan informasi tentang penyakit
pada tanaman sawi .
3. Membuat rule pakar yang nanti akan digunakan sebagai rancangan sistem
tersebut.
1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat adanya sistem pakar pada tugas akhir ini adalah :

1. Memberikan sebuah informasi yang terdapat alternatif solusi bagi para


mahasiswa pertanian, petani sawi dan masyarakat untuk mendeteksi
penyakit pada tanaman sawi.
2. Bermanfaat bagi penulis karena memberikan pengetahuan bagaimana
mengimplementasikan ilmu teknologi Kecerdasan Buatan yaitu dalam
bidang sistem pakar dan pengembangannya di bidang pertanian.

1.6. Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas isi dari laporan ini, ada beberapa materi-
materi yang tertera pada Proposal Skripsi yaitu untuk memberikan gambaran
umum tentang sistem pakar ini dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan


masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II : KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

Bab ini merupakan kumpulan tentang penelitan terdahulu dan


memaparkan teori yang berisikan pengertian dan definisi yang diambil dari
kutipan buku yang membahas tentang isi dari proposal skripsi ini serta ada
beberapa literature review yang terkait dengan penelitian.

BAB III : METODE PENELITIAN

Sedangkan pada bab ini memaparkan beberapa metode penelitian yang ada
pada sistem pakar yaitu terdiri dari, lokasi penelitian dan waktu penelitian, alat
dan bahan penelitian, kerangka penelitian, dan user interface.

BAB IV : HASIL PENELITIAN

Dalam bab ini membahastentang hasil dan implementasi dari program


yang dibuat secara keseluruhan.

BAB V : PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran unutk pengembangan aplikasi
sistem pakar pendeteksi penyakit (hama) pada tanaman sawi menggunakan
metode forward chaining.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

2.1 Penelitian Terdahulu

Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Prengki Siregar


(2014) yang berjudul “Jenis-jenis hama dan penyakit yang menyerang tanaman
sawi” yang membahas tentang hama (penyakit) pada tanaman sawi .

Dari artikel tersebut petani dapat menggali informasi yang dapat


memudahkan petani untuk memecahkan suatu persoalan mengenai jenis-jenis
hama (penyakit) pada tanaman cabai sawi dengan cara membacanya. Memang
artikel tersebut bisa membantu, akan tetapi dengan cara membaca saja kurang
menarik minat para petani .

Maka dari itu munculah sebuah sistem pakar yang berjudul Sistem Pakar
Pendeteksi Hama(Penyakit) Pada Tanaman Sawi , sehingga dapat membantu para
petani untuk mengeta sejak dini hama atau penyakit yang terjadi pada tanaman
sawi

Table 2.1 Penelitian terdahulu

No. Nama Peneliti, Tahun dan Metode Hasil


Judul
1. Prengki Siregar (2014) - Hasilnya yaitu suatu artikel
Jenis-jenis hama dan penyakit atau jurnal yang hanya
yang menyerang tanaman sawi memberikan suatu informasi
yang membahas tentang hama tentang penyakit tanaman
(penyakit) pada tanaman sawi . sawi

2. Ari Afandi (2017) Metode Hasilnya yaitu suatu sistem


Sistem Pakar Mendiagnosa Forward kepakaran yang digunakan
Penyakit Ginjal Menggunakan chaining untuk membantu orang awam
Metode Forward Chaining mendeteksi penyakit yang
dialami

3. Winda Supartini (2016) Metode Hasilnya yaitu suatu sistem


Sistem Pakar Diagnosa Forward informasi yang tepat dan
Penyakit Tuberkolosis Chaining berguna bagi masyarakat
untuk mendiagnosa dini
penyakit tuberkolosis.

4. Susanti (2019) Forward Hasilnya berupa sistem


Sistem Pakar Pendeteksi Hama Chaining berbasis web yang dapat
(Penyakit) Pada Tanaman digunakan user untuk
Sawi Menggunakan Metode mendeteksi penyakit pada

4
Forward Chaining sawi secara dini beserta
berbagai tips perawatan
didalamnya.

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Definisi Sistem Pakar (Expert System)

Sistem pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan


manusia ke komputer, agar kompuer dapat menyelesaikan masalah seperti yang
biasa dilakukan oleh para ahli (Sri Kusumadewi, 2003). Adapun manfaat dari
sistem pakar antara lain, yaitu :

1. Dapat memebuat orang yang awam bisa mengerjakan pekerjaan seperti


seorang ahlinya.
2. Dapat menggunakan suatu proses secara berulang secara otomatis.
3. Menyimpan pengetahuan dan keahliannya para pakar.
4. Memiliki reliabilitas.
5. Meningkatkan kapabilitas sistem komputer.
6. Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap
dan mengandung ketidakpastian.
7. Sebagai alat pelengkap dalam latihan.
8. Meningkatkan kapabilitas dalam penyelesaian masalah.
9. Bisa digunakan sebagai penghemat waktu dalam pengambilan keputusan.

2.2.2 Konsep Dasar Sistem Pakar

Konsep dasar sistem pakar mengandung : keahlian, ahli, pengahlian


keahlian, inferensi, aturan dan dan pendiskripsian. Keahlian adalah sebuah
kelebihan penguasaan ilmu di bidang tertentu yang diperoleh dari pelatihan,
membaca atau pengalaman.

2.2.3 Bentuk-bentuk Sistem Pakar

Ada 4 bentuk sistem pakar, yaitu : (Sri Kusimadewi, 2003)

1. Berdiri sendiri, merupakan software yang tidak tergabung dengan


software yang lainnya.
2. Tergabung, sistem pakar jenis ini merupakan bagian program yang
terkandung di dalam suatu algoritma (konvensional), atau merupakan
program dimana di dalamnya memanggil algoritma subrutin lain
(konvesional).
3. Menghubungkan ke software lain, bentuk ini biasanya merupakan sistem
pakar yang menghubungkan ke suatu paket program tertentu, misalnya
dengan DBMS.
4. Sistem mengabdi, sistem yang ada pada komputer khusus yang
dihubungkan dengan suatu fungsi tertentu. Misalnya sistem pakar yang
digunakan untuk membantu menganalisis data radar.

2.2.4 Struktur Sistem Pakar

Terdapat lingkungan pengembangan yang digunakan sebagai pembangun


sistem pakar baik dari segi pembangun komponen maupun basis pengetahuan.
Lingkungan konsultasi digunakan oleh seseorang yang bukan ahli untuk
berkonsultasi (Sri Kusumadewi, 2003).

Gambar 2.1 Struktur sistem pakar (Turban, 2002)

2.3 Hama

Hama merupakan bentuk gangguan yang disebabkan oeh hewan atau yang
lain yang terjadi pada tanaman. Bisa dikatakan bahwa hama bersifat sebagai
perusak yang dapat menimbulkan penyakit dan kerugian.

2.3.1 Hama Pada Tanaman Sawi

Salah satu masalah dalam membudidayakan tanaman khususnya sayuran


dan hortikultura baik di lahan tadah hujan/irigasi, lahan kering, lahan rawa
pasang surut maupun rawa lebak adalah adanya serangan organisme
pengganggu tanaman (OPT) yaitu serangan hama dan penyakit.
1. Ulat grayak (Spodoptera litura)

Gambar 1 Ulat grayak(Spodoptera litura)


Penyakit Ulat grayak disebabkan oleh larva ulat yang masih muda
kemudian merusak daun dengan meninggalkan sisa-sisa epidermis bagian atas
(transparan) dan tulang daun. Selanjutnya larva akan merusak tulang daun
biasanya larva berada di permukaan bawah daun dan menyerang secara
serentak dan berkelompok. Serangan berat menyebabkan tanaman gundul
karena daun dan buah habis dimakan ulat. Serangan berat pada umumnya
terjadi pada musim kemarau, dan menyebabkan defoliasi daun yang sangat
berat.

2. Ulat Tritip plutela (Plutela xylostella)

Gambar 2. Ulat plutela (Plutela xylostella)

Merupakan hama utama yang merusak tanaman terutama kubis dan sawi di
Indonesia. Survey di Sumatera Selatan menunjukkan jika populasi larva
P.xylostella mencapai 7 ekor/tanaman dengan kerusakan mencapai 28%
(Winasa & Herlinda 2003). Hama ini menyebabkan kerusakan mencapai 38%
sehingga produk tidak laku dijual (Winasa dan Herlinda, 2003).
3. Ulat Tanah (Agrotis SP.)

Gambar 3. Ulat Tanah (Agrotis SP.)

Hama ini bila menyerang tanaman sawi, gejala yang terlihat merusak
akar tanaman, menjadi layu, tanaman menguning kemudian mati.
4. Leaf Miner ( Lirimyza sp )

Gambar 4. Lalat Penggerok daun (Leaf miner (Lirimyza sp)

Hama ini dikenal sebagai lalat. Lalat ini menyerang daun tanaman dengan
cara meletakkan telur di bagian epidermis daun. Setelah telur menetas dan
berubah menjadi larva, akan menggorok dan masuk ke dalam jaringan mesofil
daun. Hama ini bila menyerang tanaman sawi, gejala yang terlihat pada daun
menguning, terdapat bercak kuning hingga kecoklatan dan daun akan layu serta
mati.
2.3.2 Penyakit Pada Tanaman Sawi
Penyakit tanaman dapat diartikan ganguan terhadap tanaman yang
disebabkan oleh pathogen dan non pathogen yang menyebabkan terganggunya
proses pertumbuhan pada bagian-bagian tertentu dari tanaman yang tidak dapat
berjalan sesuai fungsinya dengan normal dan dengan baik sehingga
menghambat pertumbuhan pada tanaman. Berikut adalah macam-macam
penyakit pada tanaman sawi :
2.3.2.1 Penyakit Busuk Daun ( Phytotora sp. )

Gambar 2.3.2.1 Penyakit Busuk Daun ( Phytotora sp. )

Penyakit ini bila menyerang pada tanaman sawi maka gejala yang terlihat
pada daun akan menguning, terdapat lendiran dan juga daun akan
membusuk.

2.3.2.2 Penyakit Akar Gada ( Plasmodiophora brassicae )

Gambar 2.3.2.2 Penyakit Akar Gada ( Plasmodiophora brassicae )

Penyakit ini bila menyerang tanaman sawi maka gejala yang


terlihat pada akar membusuk, kering dan tanaman pun layu serta mati
tiba-tiba.

2.3.2.3 Bercak Daun


Gambar 2.3.2.3 Bercak daun

Penyakit ini bila menyerang tanaman sawi maka gejala yang


terlihat pada daun akan terdapat bercak berwarna kuning hingga
kecoklatan bahkan kehitaman serta daun akan layu dan mati.

2.3.2.4 Busuk Alternaria

Gambar 2.3.2.4 Busuk Alternaria pada sawi

Penyakit ini bila menyerang tanaman sawi, gejala yang terlihat


pada akar tanaman kering, membusuk dan juga kematian tanaman sawi
tiba-tiba.

2.4 Metode Inferensi Dalam Sistem Pakar


Metode Inferensi dalam sistem pakar adalah bagian yang menyediakan
dengan mekanisme fungsi berfikir dan pola- pola penalaran sistem yang
digunakan oleh seorang pakar.
a) Metode ini menganalisa masalah tertentu dan selanjutnya mencari jawaban
atau kesimpulan yang terbaik.
b) Metode ini memulai pelacakannya dengan mencocokan kaidah -kaidah
dalam basis pengetahuan dengan fakta-fakta yang ada dalam basis data.

Metode itu adalah metode Forward Chaining. Forward Chaining adalah


pendekatan data - driven yang dimulai dari informasi yang tersedia atau dari ide
dasar, kemudian mencoba menarik kesimpulan. Cara kerja mesin inferensi
Forward Chaining ditunjukkan pada Gambar 2.4

Gambar 2.4 Cara Kerja mesin Inferensi Forward Chaining


Contoh :
IF Warna daun menjadi kuning
.AND Batang menjadi busuk
.THEN Terserang penyakit layu bakteri.

2.5 Perancangan Sistem


2.5.1 Basis Data (Database)

Basis Data (Database) adalah kumpulan dari data yang saling


terhubung satu dengan yang lain, dimana data itu dapat disimpan ke dalam
sebuah perangkat keras atau sebuah komputer yang digunakan oleh
perangkat lunak untuk memanipulasinya. Bisa disebut juga basis data
dianggap sebuah tempat kumpulan data yang telah, terkomputerisasi.

2.5.1.1 Kelebihan Basis Data (Database)

1. Cepat dan mudah


Pengambilan informasi atau data dapat dilakukan dengan cepat dan mudah
oleh pengguna
2. Pemakaian bersama
Basis data dapat digunakan oleh banyak pengguna dan berbagai aplikasi.
3. Pemusatan data
Dengan satu basis data bisa digunakan dalam banyak keperluan,
pengaturan pada data cukup hanya dilakukan di satu tempat saja.
4. Sebagai ruang penyimpanan
Tidak perlu menyediakan tempat penyimpanan diberbagai tempat, cukup
satu saja dan ini akan menghemat ruang penyimpanan suatu organisasi.
5. Keakuratan data.
Penginputan data yang diselaraskan oleh dasar operasi data secara ketat
seperti aturan tipe data, domain data, keunikan data, entity data dan lain-
lain. Dapat menekan ketidakakuratan dalam pemasukan atau penyimpanan
data.
6. Ketersediaan.
Dengan basis data kita dapat membackup data, memilah-milah data mana
yang masih diperlukan dan data mana yang perlu kita simpan.
7. Kelengkapan.
8. Keamanan (security)
DBMS biasanya dilengkapi dengan fasilitas manajemen pengguna.
Sehingga menjamin keamanan data.
9. Kebebasan Data (Data Independence)
Dengan basis data, kita hanya perlu merubah DBMS tanpa harus
membongkar program atau aplikasi.
10. User view
Basis data menyediakan pandangan yang berbeda-beda untuk tiap-tiap
pengguna tergantung hak ases dan level pengguna yang ada di database.

2.5.1.2 Operasi Dasar Basis Data.


Pengguna sistem basis data bisa melakukan berbagai operasi, antara lain:
1. Menambahkan file baru ke sistem basis data.
2. Mengosongkan berkas.
3. Menyisipkan data ke suatu berkas
4. Mengambil data yang ada pada suatu berkas.
5. Mengubah data pada suatu berkas.
6. Menghapus data pada suatu berkas.
7. Menyajikan suatu informasi yang di ambil dari sejumlah berkas.

2.5.2 Proses Perancangan Basis Data.


Perancangan basis data terdiri dari 3(tiga) langkah yaitu:
1. Menentukan basisdata
2. Mendefinisikan hubungan antar entitas.
3. Menerjemahkan hubungan ke dalem entitas

2.5.3 Diagram E-R (Entity Relationship Diagram)


Entity Relationship Diagram ialah sebuah diagram yang digunakan
untuk menggambarkan model relasi , struktur antar tabel rancangan yang
tersimpan.

a. Entitas
Entitas adalah segala sesuatu yang ada dan yang dapat dibedakan. Entitas
dapat berupa orang, tempat, benda, peristiwa atau konsep yang bisa
memberikan atau mengandung informasi.

b. Atribut
Elemen data yang mencirikhaskan entitas tersebut.

c. Kunci (Key)
Sebuah atribut atau set atribut yang nilainya mengidentifikasikan entitas
secara unik dalam set entitas.

d. Relasi
Relasi menunjukan adanya hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari
himpunan entitas yang berbeda.

Hubungan antara entitas atau beberapa entitas jenis relasi yang ada di dalam
basis data adalah sebagai berikut :
a. Relasi banyak ke satu (n-1)
Misalkan direpresentasikan dalam pencantuman atribut kunci dari entitas
B (berderajat 1) ke himpunan entitas A (berderajat n), ini berarti setiap
entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak
dengan satu entitas pada himpunan B, tetapi tidak sebaliknya.

b. Relasi banyak ke banyak (n-m)


Artinya setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan
dengan banyak entitas pada himpunan entitas B dan demikian juga
sebaliknya.

c. Relasi satu ke banyak (1-n)


Misalkan di representasikan dalam bentuk pencantuman atribut kunci
dari himpunan entitas A (berderajat 1) ke himpunan entitas B (berderajat
n), ini berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan
dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya.

d. Relasi satu ke satu (1-1)


Ini berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan
paling banyak satu entitas pada himpunan entitas B dan begitu juga
sebaliknya.

2.6 Perangkat Lunak yang Digunakan

2.6.1 HypeText Markup Language (HTML)


HyperText Markup Language (HTML) adalah sebuah bahasa markup yang
digunakan untuk membuat sebuah halaman web dan menampilkan berbagai
informasi di dalam sebuah browser Internet.Sebuah file yang merupakan file
HTML dapat dibuka dengan menggunakan browser web seperti Mozilla Firefox
atau Microsoft Internet Explorer

2.6.2 Cascading Style Sheet (CSS)


Cascading Style Sheets. Style Sheets merupakan fitur yang sangat penting
dalam membuat Dynamic HTML. Walupun tidak harus dalam membuat web,
akan tetapi pemakai style sheets merupakan kelebihan tersendiri. Suatu style sheet
sebuah tempat dimana anda mengontrol dan memanage style-style yang ada. Style
sheet mendeskripsikan bagaiman tampilan document HTML di layar. Anda juga
bias menyebutnya sebagai template dari document HTML yang menggunakanya.

2.6.3 PHP

PHP adalah singkatan dari "PHP: Hypertext Preprocessor", yang


merupakan sebuah bahasa scripting yang terpasang pada HTML. Sebagian besar
sintaks mirip dengan bahasa C, Java dan Perl, ditambah beberapa fungsi PHP
yang spesifik. Tujuan utama penggunaan bahasa ini adalah untuk memungkinkan
perancang web menulis halaman web dinamik dengan cepat.

2.6.4 Database MySQL

MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL
(DBMS) yang multi-user.Untuk melakukan administrasi dalam basis data
MySQL, dapat menggunakan modul yang sudah termasuk yaitu command-line
(perintah: mysql dan mysqladmin. Selain itu terdapat juga sebuah perangkat
lunak gratis untuk administrasi basis data MySQL berbasis web yang sangat
populer yaitu phpMyAdmin. Untuk perangkat lunak untuk administrasi basis data
MySQL yang dijual secara komersial antara lain: MySQL front, Navicat dan EMS
SQL Manager for MySQL.

2.6.5 XAMMP

XAMPP sendiri adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost),


yang terdiri beberapa program antara lain : Apache HTTP Server, MySQL
database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP
dan Perl. Nama XAMPP sendiri merupakan singkatan dari X (empat sistem
operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia dalam
GNU General Public License dan bebas, merupakan web server yang mudah
untuk digunakan yang dapat menampilkan halaman web yang dinamis. Untuk
mendapatkanya XAMPP anda dapat mendownload langsung dari web resminya.
Dan berikut beberapa definisi program lainnya yang terdapat dalam XAMPP.

2.6.6 Notepad++

Notepad++ adalah sebuah penyunting teks dan penyunting kode sumber yang
berjalan di sistem operasi Windows. Notepad++ menggunakan komponen
Scintilla untuk dapat menampilkan dan menyuntingan teks dan berkas kode
sumber berbagai bahasa pemrograman. Didukung dalam hal ini adalah dimengerti
dan diterjemahkan menjadi teks oleh Notepad++. Misalnya pada C++, fungsi-
fungsinya akan di masukan kedalam daftar fungsi dan kata-katanya akan berubah
warna sesuai dengan makna kata tersebut di C++.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian


Dalam menyelesaikan penelitian ini, penulis melakukan penelitian dan
pengumpulan data dari beberapa tempat, yaitu di Fakultas Pertanian
Universitas Muhammdiyah Sidoarjo

3.2 Bahan dan Alat Penelitian


Adapun bahan dan alat yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut ini:
1. Bahan Penelitian
a. Data tentang penyakit tanaman sawi .
b. Gejala-gejala dari masing-masing penyakit.
c. Data penyebab, pengobatan dan pencegahan dari masing masing
penyakit.
2. Alat Penelitian
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Hardware:
1. Seperangkat Komputer dengan Spesifikasi:
Processor : Intel(R) Celeron(R) CPU N3160 @1.60GHz
1.60GHz
Memory : 2.00 GB
OS : Windows 10 Pro
2. Printer
3. Handphone
b. Software
1. Xampp
2. PHP
3. MySQL
4. Microsoft Office Word 2010
5. Notepadd ++

3.3 Teknik Pengumpulan Data


Untuk mendapatkan informasi, data-data penunjang serta teori pelengkap
dalam penyusunan skripsi ini, maka diperlukan beberapa teknik pengumpulan
data, adapun beberapa teknik yang digunakan antara lain :

15
1. Metode Keputusan
Metode ini menggunakan buku-buku sebagai bahan reverensi
untuk mendapatkan konsep teoritis dalam menganalisa data yang akan
menjadi objek skripsi.
2. Metode Survei
Suatu metode pengumpulan data dengan cara melakukan survei secara
langsung pada objek yang diteliti dengan sumber yang berhubungan
dengan objek permasalahan , unutk memperoleh data.
3.4 Teknik Analisis
Analisis sistem merupakan tahap yang penting dari suatu pemrograman.
Karena merupakan tahap awal untuk mengevaluasi permasalahan yang terjadi
serta kendala yang dihadapi. Perancangan sistem yang pertama adalah
mengidentifikasi suatu permasalahan pada objek penelitian itu sendiri.
Teknik yang penulis gunakan dalam membangun sistem ini adalah sebagai
beruikut:
1. Pengumpulan data penyakit tanaman sawi serta gejala-gejala yang terkait.
2. Merumuskan masalah yaitu sistem yang digunakan dalam membangun
aplikasi yang tujuannya mendiagnosa penyakit tanaman Sawi.
3. Melakukan pemahaman masalah sehingga dapat mengetahui tujuan
pembuatan programi untuk diagnosa penyakit tanaman Sawi.
4. Perancangan informasi Sistem Pakar untuk diagnosa penyakit pada
tanaman Sawi berbasis Web.
5. Perancangan tampilan sistem untuk diagnosa.

3.5 Analisi Basis Pengetahuan


Basis Pengetahuan merupakan sumber utama dari sebuah sistem pakar.
Fakta dan pengetahuan yang didapatkan dan hasil wawancara dengan
pakarnya, buku-buku dan jurnal.

Basis pengetahuan Nama Penyakit pada Tanaman Sawi:


Tabel 3.5.1 (a)Nama penyakit Tanaman Sawi
Kode Penyakit Nama Penyakit
P001 Ulat grayak (Spodoptera litura)
P002 Ulat tritip plutela (Plutela xylostella).
P003 Ulat Tanah (Agrotis SP.)
P004 Leaf Miner ( Lirimyza sp )
P005 Penyakit Busuk Daun ( Phytotora sp. )
P006 Penyakit Akar Gada ( Plasmodiophora
brassicae )
P007 Bercak Daun
P008 Busuk Alternaria
Basis pengetahuan Penyebab penyakit pada tanaman Sawi.
Tabel 3.5.1 (b) Penyebab Penyakit Tanaman Sawi

Kode Penyakit Penyebab Penyakit


P001 1) Cuaca panas. Pada kondisi kering dan suhu tinggi,
metabolisme serangga hama meningkat sehingga
memperpendek siklus hidup. Akibatnya jumlah telur yang
dihasilkan meningkat dan akhirnya mendorong
peningkatan populasi.
2) Penanaman tidak serentak dalam satu areal yang luas.
Penanaman sawi yang tidak serentak menyebabkan
tanaman berada pada fase pertumbuhan yang berbeda-beda
sehingga makanan ulat grayak selalu tersedia dilapangan.
Akibatnya, pertumbuhan populasi hama makin meningkat
karena makanan tersedia sepanjang musim.
3) Aplikasi insektisida. Penggunaan insektisida yang
kurang tepat baik jenis maupun dosisnya, dapat mematikan
musuh alami serta meningkatkan resistensi dan resurgensi
hama.

P002 Tingkat populasi larva yang tinggi, yang menyebabakan


kerusakan berat pada tanaman sawi, sehingga yang tinggal
hanya tulang-tulang daun sawi.
P003 Tanah yang terlalu basah membuat populasi ulat tanah ini
semakin meningkat biasanya aktif pada senja dan malam
hari dan menyerang tanaman muda khususnya pada bagian
akar
P004 Hama leaf miner bersumber dari lalat , yang menggerogoti
jaringan daun pada tanaman. Yang
P005 Penyebab penyakit ini dipengaruhi oeh cuaca yang panas
dan lembab sehingga membuat pertumbuhan jamur yang
semakin tinggi
P006 Penyebab penyakit yaitu jamur Plasmodiophora
brassicae Wor. Faktor faktor yang mempengaruhi
perkembangan jamur penyebab penyakit akar gada ini
antara lain kelembaban tanah, suhu, intensitas cahaya, dan
kemasaman tanah.
P007 Penyebab penyakit bercak daun adalah jamur Cercospora
capsici. Jamur Cercospora capsici menginfeksi tanaman
dengan cara menyebar melalui angin, air hujan, hama
vektor dan alat pertanian saat jamur masih berupa spora.
Kemudian spora ini juga bisa menyerang benih atau biji
bahkan sebelum ditanam.
P008 Penyakit ini disebabkan oleh patogen yang terbawa benih.
Alternaria sendiri dapat disebarkan oleh angin. Patogen ini
juga menimbulkan bercak elips nekrotis pada benih.

Basis pengetahuan Pengendalian penyakit pada tanaman Sawi.


Tabel 3.5.1 (c) Pengendalian Penyakit Tanaman Sawi
Kode Penyakit Pengendalian Penyakit
P001 1.) Lakukanlah perawatan lahan dengan membersihkan area
tanam dan kondisi area tanam akan sangat menentukan
keberadaan ulat, semakin bersih maka akan semakin tidak
ada ulat yang bersembunyi.
2.) Melakukan penyemprotan insektisida berupa March 50
EC, Proclaim 5 CG, Decis dan Buldok 25 EC
P002 Penggunaan insektisida nabati (azadirachtin) dapat
mengendalikan hama ulat Plutella
P003 1. Melakukan sanitasi kebun atau lahan sekitar tanaman.
2. Melakukan penyemprotan insektisida dengan bentuk
butiran sesuai takaran.
P004 1. Melakukan pemangkasan kecil pada daun terserang, dan
melakukan sanitasi kebun dan lahan.
2. Melakukan insektida berupa Trigard 75 WpP dan
Proclaim 5 SG.
P005 1. Melakukan sanitasi kebuan atau lahan, dan penjarangan
tanaman sebelum tanam.
2. Melakukan penyemprotan fungisida berupa Bion M 1/48
Wp , Topsin M 70 WB dan Kocide 60 WDG.
P006 1. Menghindari lahan yang pernah terserang akar gada
untuk ditanami tanaman Sawi/Caisim dan sejenisnya.
2. Untuk memutus daur penyakit disarakan untuk
melalakukan solarisasi lahan.
3. Pergiliran tanaman, yakni apabila sebelumnya ditanami
sawi yang terserang akar gada maka untuk berikutnya
ditanami palawija seperti jagung, atau kedelai atau sayuran
yang bukan sejenis.
4. Pemberian agens Hayati yang berbahan Trichoderma sp
dan Gliocladium merupakan antagonis terhadap penyebab
penyakit akar gada ini.
P007 1. Melakukan sanitasi kebun atau lahan.
2. Melakukan penyemprotan fungisida berbahan aktif
berupa Bion M 1/ 48 WP.
P008 1. Penggunaan benih yang bebas dari pathogen.
2. Benih di dalam air hangat.
3. Perendaman benih di dalam fungisida.
4. Pengaturan kelembaban lingkungan.
5. Pembersihan bagian tanaman yang terserang.
6. Penyemprotan memakai fungisida Promofen 250 EC.
Basis pengetahuan Gejala penyakit tanaman Sawi

Tabel 3.5.1 (d)Nama Gejala Tanaman Sawi

Kode Gejala Nama Gejala


G001 Daun bolong-bolong tidak beraturan
G002 Daun hilang hanya tinggal menyisakan tulangnya
saja
G003 Tanaman Sawi yang masih muda rusak
G004 Terdapat krop daun pada tanaman
G005 Terdapat lubang-lubang pada daun
G006 Akar tanaman rusak
G007 Tanaman menjadi layu
G008 Tanaman menguning dan mati
G009 Muncul bercak putih atau keperakan dipermukaan
daun
G010 Daun mengering
G011 Daun menguning
G012 Daun akan layu dan mati
G013 Terdapat lendiran pada batang atau daun
G014 Daun akan membusuk
G015 Akar tanaman membusuk
G016 Tanaman menjadi kering
G017 Tanaman menjadi layu
G018 Mati tiba-tiba
G019 Bercak berwarna kuning hingga keceklotan
bahkan kehitaman
G020 Daun layu dan akan mati
G021 Akar kering , membusuk juga kematian

Tabel 3.5.1(e) Kaidah Rule pada Penyakit pada Tanaman Sawi.

No. Kaidah Rule


1. IF G001 AND G002 THEN P001 ,
2. IF G003 AND G004 AND G005 THEN P002,
3. IF G006 AND G007 AND G008 THEN P003,
4. IF G009 AND G010 AND G011 AND G012 THEN P004,
5. IF G011 AND G013 AND G014 THEN P005,
6. IF G015 AND G016 AND G017 AND G018 THEN P006,
7. IF G019 AND G020 THEN P007,
8. IF G021 THEN P008,
Tabel 3.5.1 (f)Relasi Gejala Penyakit pada Tanaman Sawi

PENYAKIT
GEJALA P001 P002 P003 P004 P005 P006 P007 P008
G001 X
G002 X
G003 X
G004 X
G005 X
G006 X
G007 X
G008 X
G009 X
G010 X
G011 X X
G012 X
G013 X
G014 X
G015 X
G016 X
G017 X
G018 X
G019 X
G020 X
G021 X

3.6 Mesin Inferensi

Di sebuah sistem pakar dibutuhkan sebuah mesin inferensi yang akan


menjadi pengendali sistem dari sebuah sistem pakar. Mesin inferensi juga
merupakan fungsi berfikir dan pola penalaran sistem yang digunakan oleh sistem
pakar. Mekanisme ini akan menganalisa suatu masalah dan selanjutnya akan
mencari jawaban dan kesimpulan yang terbaik. Teknik yang digunakan dalam
mesin inferensi sistem pakar ini adalah metode Forward Chaining.
Gambar 3.6. Flowchart Mesin Inferensi Metode Forward Chaining

Forward Chaining merupakan pendekatan yang dimotori data (data


driven). Dalam pendekatan ini pelacakan dimulai dari informasi masukan , dan
selanjutnya mencoba menggambarkan kesimpulan. Pelacakan kedepan mencari
fakta yang sesuai atau bernilai TRUE, maka proses akan menyatakan sebuah
konklusi sehingga mendapatkan hasil dari data yang di inputkan.

3.7 Perancangan Sistem


Perancangan sistem adalah gambaran secara umum mengenai sistem pakar
yang akan dibuat yaitu sistem pakar diagosa penyakit pada tanaman Sawi dengan
menggunakan metode forward chaining. Dalam perancangan sistem juga akan
membahas dan mengidentifikasi mengenai komponen-komponen yang ada pada
sistem pakar secara terperinci.
3.7.1 Flow Chart
Flow Chart juga bisa disebut sebagai diagram alur dengan
menggunakan simbol dan garis yang saling terhubung untuk menampilkan
algoritma proses langkah demi langkah.
3.7.1.1 Flow Chart Sistem dengan Pengguna
Pada Flow Chart ini menjelaskan bagaimana cara kerja sistem
terhadap pengguna , dimana pengguna harus melakukan registrasi
terlebih dahulu untuk mendapatkan username dan password. Kemudian
pengguna dapat melakukan login pada menu login untuk melakukan
diagnosa penyakit pada tanaman sawi , pengguna dapat melihat hasil
diagnosa .
Gambar 3.7.1.1 Flow Chart Pengguna atau User

3.7.1.2 Flow Chart Pakar


Pada Flow Chart ini menjelaskan bagaimana cara kerja sistem
terhadap Pakar ,di sistem ini pakar juga sebagai admin, dimana pakar
harus melakukan login terlebih dahulu dengan memasukkan username
dan password. Kemudian pakar dapat mengolah data gejala, data
penyakit, data diagnosa, data pengguna dan hasil laporan. Dalam
sisitem ini pakar juga bisa mengolah data sendiri.
Gambar 3.7.1.2 Flow Chart Pakar

3.7.2 Diagram Konteks


Diagram konteks atau DFD Level 0 adalah diagram yang digunakan
untuk menggambarkan seluruh ruang lingkup, input dan output dari suatu
sistem secara garis besar. Perancangan dapat dilihat pada gambar 3.7.2
berikut:

Gambar 3.7.2. Diagram Konteks


Pada diagram konteks diatas menjelaskan bahwa Sistem pakar ini di
gunakan untuk mendiagnosa secara dini pada penyakit tanaman Sawi
yaitu pengguna(pasien) , pakar dan admin.
Dimana hak akses dari pengguna(pasien) adalah melihat tips
kesehatan , regristrasi pengguna, dan diagnosa penyakit tanaman Sawi.
Hak akses dari pakar yaitu edit akun pakar, melihat laporan hasil
diagnosa penyakit, mengolah gejala, mengolah data diagnosa , mengolah
data penyakit dan data pengguna.
3.7.2.1 DFD LEVEL 1 UNTUK PAKAR

Gambar 3.7.2.1 DFD Level 1 Untuk Pakar


3.7.2.2 DFD LEVEL 1 UNTUK PENGGUNA

Gambar 3.7.2.1 DFD Level 1Untuk Pengguna

3.8 Perancangan Database


3.8.1 Tabel Relasi
Tabel relasi merupakan hubungan yang terjadi pada suatu tabel
dengan tabel yang lain, yang berfungsi unutk mengatur operasi suatu
database. Berikut ini adalah tabel-tabel dan relasi tabel yang
diperlukan dalam pembuatan sistem pakr mendiagnosa secara dini
pada penyakit tanaman Sawi menggunakan metode forward
chaining berbasis web.
Keterangan:
* = Primary Key
** = Foreign Key
I = Satu Data
N = Banyak Data
Gambar 3.8.1 Tabel Relasi
3.8.2 Struktur Tabel
1. Tabel User
Primary Key : id_user
Fungsi : Menyimpan data pakar pada sistem
Kamus Data : (id_user* +nmuser +username +password +alamat
+jenis_k +tgl_lahir +telp +email+level).
Tabel 3.8.2(a) Tabel User
Nama Field Type Data Panjang Keterangan
Id_User Integer 15 Primary key
Nmuser Varchar 100 Nama user
Username Varchar 50 Username
Password Varchar 10 Password
Alamat Varchar 250 Alamat
Jenis_k Enum ‘Pria’ Jenis Kelamin
‘Wanita’
Tgl_lahir Date Tanggal Lahir
Telp Varchar 5 Nomor Telephone
Email Varchar 50 Email
Level Enum ‘admin’ Level user
‘user’
2. Tabel Rule
Primary Key : id_rule
Fungsi : Menyimpan data rule pada sistem
Kamus Data : (id_rule* +kd_rule + **kd_premis +**kd_konklusi
+kondisi).
Tabel 3.8.2.(b) Tabel Rule
Nama Field Type Data Panjang Keterangan
Id_Rule Integer 4 Primary key
Kd_rule Varchar 3 Kode Rule
Kd_premis Varchar 4 Gejala (Foreign key)
Kd_konklusi Varchar 4 Penyakit (Foreign
key)
Kondisi Varchar 3 Metode yang dipakai

3. Tabel Penyakit_solusi
Primary Key : kd_penyakit
Fungsi : Menyimpan data penyakit pada sistem
Kamus Data : (kd_penyakit* +nm_penyakit +definisi+solusi).
Tabel 3.8.2.(c) Tabel Penyakit_solusi
Nama Field Type Data Panjang Keterangan
Kd_penyakit Integer 15 Primary key
Nm_penyakit Varchar 100 Nama penyakit
tanaman sawi
Definisi Text Keterangan penyakit
Solusi Text Solusi penyakit

4. Tabel Gejala
Primary Key : kd_gejala
Fungsi : Menyimpan data gejala pada sistem
Kamus Data : (kd_gejala* +NmGejala).
Tabel 3.8.2.(d) Tabel Gejala
Nama Field Type Data Panjang Keterangan
Kd_gejala Varchar 4 Primary key
NmGejala Text Nama Gejala

5. Tabel analisa_hasil
Primary Key : id_hasil
Fungsi : Menyimpan data analisa dan hasil pada sistem
Kamus Data : (id_hasil* +id_user** +nmpenyakit +tanggal)
Tabel 3.8.2.(e) Tabel analisa_hasil
Nama Field Type Data Panjang Keterangan
Id_hasil Integer 4 Primary key
Id_user Int 11 Foreign Key
Nmpenyakit Varchar 200 Nama penyakit
Tanggal Datetime Tanggal analisa

3.9 Perancangan Antarmuka (Interface)

Perancangan interface adalah bagian visual dari sebuah website, software atau
device hardware yang mana seorang user berinteraksi dengan website tersebut dan
bagaiman user mendapat informasi ditampilan layar.

Perancangan interface yang digunakan untuk membangun sistem pakar


deteksi penyakit pada tanaman cabai menggunakan metode forward chaining
berbasis web adalah sebagai berikut :

3.9.1 Tampilan Utama Sistem

HEADER

HOME

LOGIN
SISTEM PAKAR PENDETEKSI HAMA
(PENYAKIT) PADA TANAMAN SAWI
TIPS
S

ABOUT

FOOTER

Gambar 3.9.1 Tampilan utama system


3.9.2 Halaman Menu Login

HEADER

Username:

Password :
S

Registrasi LOGIN

FOOTER

Gambar 3.9.2 Halaman menu login

3.9.3 Form Registrasi User

HEADER

REGISTRASI

Nama legkap :

Username :

Alamat : dan selanjutnya

DAFTAR LOGIN

FOOTER
Gambar 3.9.3 Halaman form registrasi user
3.9.4 Halaman Utama Home

HEADER

HOME KONSULTASI LOGOUT

Selamat datang ..... anda login sebagai user

FOOTER
Gambar 3.9.4 Halaman Utama Home

3.9.5 Halaman form konsultasi


HEADER

HOME Konsultasi LOGOUT

FORM KONSULTASI

No. Pertanyaan Jawaban


1. Pertanyaan 1 Ya/tidak
2. Pertanyaan 2 Ya/tidak
3. Pertanyaan 3 Ya/tidak
4. Pertanyaan 4 Ya/tidak

DIAGNOSA

FOOTER

Gambar 3.9.5 Tamplian Form Konsutasi


3.9.6 Halaman Form hasil deteksi

HEADER

HOME Konsultasi Keluar

Nama legkap :

Username :

Alamat : dan selanjutnya

Konsultasi cetak
kembali

FOOTER
Gambar 3.9.6 Halaman form hasil deteksi

3.9.7 Halaman Logout

HEADER

Login lagi

FOOTER
Gambar 3.9.7 Halaman Logout
3.9.8 Halaman Utama Sistem Pada Pakar

HEADER

HOME PENYAKIT LAPORAN KELUAR

SELAMAT DATANG ... ANDA LOGIN SBEGAI PAKAR

FOOTER

Gambar 3.9.8 Halaman Utama Sistem Pada Pakar

3.9.9 Halaman Menu Olah Data Gejala

HEADER

EDIT GEJALA

No. Gejala Jawaban Menu


1.
2.
3.
4.

FOOTER

Gambar 3.9.9 Halaman menu olah data gejala


3.9.10 Halaman Menu Olah Data Penyakit

HEADER

EDIT PENYAKIT

No. Penyakit ket menanggulangi Menu


1.
2.
3.
4.

FOOTER

Gambar 3.9.10 Halaman menu olah data penyakit

3.9.11 Halaman Menu Olah Data Laporan

HEADER

EDIT PENYAKIT

No. Penyakit ket menanggulangi Menu


1.
2.
3.
4.

FOOTER

Gambar 3.9.11 Halaman menu olah data Laporan


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil dan Pembahasan


Pada bagian ini akan membahas tentang hasil penelitian program aplikasi
sistem pakar pendeteksi penyakit pada tanaman sawi menggunakan metode
forward chaining.
1. Hasil dari penelitian skripsi adalah membuat dan menerapkan serta
mengembangkan aplikasi sistem pakar pendeteksi penyakit pada
tanaman sawi menggunakan metode forward chaining. Dengan adanya
sistem ini dapat membantu pengguna mendeteksi penyakit pada
tanaman sawi, sehingga kedepannya pengguna dapat lebih cepat
mengetahui jenis penyakit yang terdeteksi.
2. Sistem pakar ini mendeteksi suatu penyakit menggunakan metode
forward chaining. Metode ini melakukan deteksi dengan cara
menganalisa gejala-gejala yang dialami kemudian data gejala tersebut
ditarik menjadi suatu kesimpulan dengan menggunakan kaidah kaidah
AND – THEN dengan ilmu para ahli pertanian tanaman sawi yang
akan terismpan dalam sistem ini.
3. Hasil deteksi sistem pakar ini berupa jenis penyakit yang disertai
dengan keterangan dan solusi dari penyakit tanaman sawi .

4.2 Implementasi Program


4.2.1 Tampilan utama sistem pakar

Gambar 4.2.1 Tampilan Utama Sistem Pakar


Tampilan ini merupakan tampilan utama saat mengakses sistem terdiri
dari form login untuk pengguna atau pakar yang sudah terdaftar dan
register untuk pengguna atau pakar yang belum terdaftar.

35
4.2.2 Tampilan Menu Pada User

Gambar 4.2.2 Tampilan Menu Pada User


Tampilan menu pada user terdiri dari 3 menu yaitu menu Home,
Deteksi dan Logout. Menu home berisi tentang informasi si pengguna
atau user yang sudah melakukan login.

4.2.3 Tampilan Menu Deteksi

Gambar 4.2.3 Tampilan Menu Deteksi


Tampilan menu deteksi terdiri dari beberapa gejala yang terjadi
pada tanaman sawi. Untuk mendeteksi jenis penyakita apa yang
menyerang tanaman sawi, maka user perlu mencentang gejala-gejala
yang telah dihadapi .
4.2.4 Tampilan Hasil Deteksi

Gambar 4.2.4 Tampilan Hasil Deteksi


Tampilan hasil deteksi menampilkan penyakit yang menyerang
tanaman sawi tersebut dimana didalamnya juga terdapat informasi user
serta tanggal dan jam akses.
4.2.5 Tampilan Cetak Laporan Hasil Deteksi

Gambar 4.2.5 Tampilan Cetak Laporan Hasil Deteksi


Tampilan cetak akan keluar seteah user mengklik tombol cetak
laporan dan otomatis akan tersambung dengan printer yang aktif.

4.2.6 Tampilan Menu Logout

Gambar 4.2.6 Tampilan Menu Logout


Menu Logout digunakan saat user sudah selesai menggunakan
sistem deteksi , setelah user mengakses menu logout maka user akan
diarahkan kembali ke menu utama sistem.

4.2.7 Tampilan Menu Halaman Utama Pakar

Gambar 4.2.7 Tampilan Halaman Utama Pakar


Halaman utama pakar terdiri dari menu home, gejala, penyakit,
basis pengetahuan, laporan dan juga logout. Di menu home berisi
tentang informasi pakar yang berhasil melakukan login

4.2.8 Tampilan Menu Gejala

Gambar 4.2.8 Tampilan Menu Gejala


Dalam menu gejala pada pakar , pakar dapat menambahkan gejala
baru, mengedit gejala yang sudah ada atau menghapus gejala
sebelumnya agar data lebih akurat .

4.2.9 Tampilan Menu Penyakit

Gambar 4.2.9 Tampilan Menu Penyakit


Dalam menu penyakit yang ada pada halaman pakar, pakar dapat
menambahkan penyakit baru, mengedit penyakit yang sudah ada atau
menghapus penyakit sebelumnya agar data lebih akurat. Pada menu
penyakit juga terdapat solusi pada setiap jenis penyakit yang
menyerang tanaman sawi. Pakar juga bisa menambahkan, mengubah
serta menghapus solusi yang ada pada tabel tersebut.
4.2.10 Tampilan Menu Basis Pengetahuan

Gambar 4.2.10 Tampilan Menu Basis Pengetahuan


Tampilan menu basis pengetahuan merupakan metode yang
digunakan pada sistem dimana didalamnya terdapat semua gejala dan
penyakit. Untuk menambahkan kesimpulan penyakit baru maka pakar
harus menambahkan gejala dan peyakit dalam satu rule di menu basis
pengetahuan.

4.2.11 Tampilan Menu Laporan


Gambar 4.2.11 Tampilan Menu Laporan
Berisi tentang info user yang melakukan deteksi beserta hasil
deteksi dan tanggal deteksi . dalam menu laporan pakar juga bisa
menghapus user yang tidak berkeperluan. Pakar juga bisa mencetak
laporan dengan menekan tombol cetak laporan

4.2.12 Tampilan Menu Logout

Gambar 4.2.12 Tampilan Menu Logout


Menu Logout digunakan saat pakar sudah selesai menggunakan
sistem , setelah pakar mengakses menu logout maka pakar akan
diarahkan kembali ke menu utama sistem.
BAB V
PENUTUP

Dari hasil perancangan, pembuatan, pengimplementasian, serta pengujian


aplikasi sistempakat pendeteksi penyakit (hama) pada tanaman sawi menggukan
metode forwardchaining , bisa diperoeh berbagai kesimpulan dan saran untuk
perkembangan aplikasinke arah yang lebih baik.

5.1 Kesimpulan
1. Sistem pakar pendeteksi penyakit pada tanaman sawi menggunakan
forward chaining ini cukup membantu untuk mendeteksi penyakit dengan
gejala- gejala yang dikeluhkan oleh user.
2. Sistem pakar pendeteksi penyakit pada tanaman sawi ini memudahakan
para penggunannya untuk mendeteksi penyakit secara dini
3. Pengguna dapat mengakses dan mendeteksi penyakit tanaman sawi
mereka kapanpun dan dimanapun.
5.2 Saran
1. Jenis penyakit tanamna sawi yang di deteksi pada sistem pakar pendeteksi
penyakit(hama)pada tanaman sawi ini hanya ada 8 penyakit. Perlu
pertimbangan kembali untuk semua jenis-jenis penyakit tanaman sawi.
2. Nilai keakuratan sistem pakar penyakit tanaman sawi dan cara
menanggulangi menggunakan metode forward chaining perlu diperbaiki
pemrosesannya dan basis pengetahuan ini, agar dapat menambah nialai
keakuratan dan mengurangi nilai yang eror di sistem pakar deteksi pada
tanaman sawi

44
DAFTAR PUSTAKA

Sri Kusumadewi. (2003) . “Artificial Intelligence (Teori dan Aplikasinya)”.


Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu.

Turban, E. (2002). “Decicion Support Sistems and Intelligent Sistems”.


Yogyakarta: Penerbit Andi.

Afandi, Ari. 2017. “Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Ginjal Menggunakan


Metode Forward Chaining.”. Skripsi. Sidoarjo: Universitas Muhammadiyah
Sidoarjo.

Supartini, Winda. 2016. “Perancangan Sistem Pakar Berbasis Web Dengan


Metode Forward Chaining Dalam Upaya Mendiagnosa Dini Penyakit
Tuberkulosis di Jawa Timur”. Skripsi. Sidoarjo: Universitas Muhammadiyah
Sidoarjo.

Prengki Siregar, 2017. HAMA PADA TANAMAN SAWI (Brassica sinensis L.)

Anonim. 2005. Penyakit Tanaman. http://www.sinartani.com/penyakit-tumbuhan-


pengendaliannya.hml. ( 13 November 2018)

Ferdikurniawan , 2019.Pengendai Hama dan Penyakit Tanaman Sawi.


http://fredikurniawan.com. (12 Maret 2019)

Fariishta Sari, Sartika. 2012. Pengantar Database Dengan SQL. http://sartika-


fariishta.blogspot.com/2012/01/pengantar-database-dengan-sql.html. (12
November 2018)

Anaziduhu Gea, Friska Nainggolan, dan Harvey Desman Hutahaean,2018:Sistem


Pakar Mendeteksi Penyakit Pada Tanaman Sayur Sawi Dengan Metode Navey
Bayes,Jurnal Metodika, Vol 4 No 1 Hal 15-16 . (Diakses tanggal 2/2/2019).

45
46
47
48
49
LAMPIRAN

1. Index.php

<!DOCTYPE html>

<html>

<head>

<meta charset="ut f-8">

<title>halaman login</title>

<link rel="stylesheet" type="text/css" href="css/style.css">

</head>

<body>

<h1><br/> </h1>

<?php

if(isset($_GET['pesan'])){

if($_GET['pesan']=="gagal"){

echo "<div class='alert'>Username dan Password tidak sesuai


!</div>";

?>

<div class="kotak_login">

<img src="user.png" class="user">

<p align="center" style="color:#CCC;"><h3>SISTEM PAKAR PENYAKIT


TANAMAN SAWI METODE FORWARD CHAINING</h3></p>

<p class="tulisan_login">LOG IN</p>

<form action="cek_login.php" method="post">

<label>Username</label>

<input type="text" name="username" class="form_login"


placeholder="Username .." required="required">

50
<label>Password</label>

<input type="password" name="password" class="form_login"


placeholder="Password .." required="required">

<input type="submit" class="tombol_login" value="LOGIN">

<br/>

<br/>

<center>

<a class="link" href="register.php">DAFTAR</a>

</center>

</br>

<center>

<a class="link" href="tips.php">TIPS</a>

</center>

</form>

</div>

</body>

</html>

2. Halaman_User.php
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<title>Halaman User</title>
<meta charsey="utf-8">
<meta name="viewport" content="width=device-width, initial-
scale=1">
<link rel="stylesheet" type="text/css" href="css/header.css">
<link rel="stylesheet" type="text/css" href="css/index.css">

51
</head>
<body>
<div class="wrap">
<div class="header">
<h1>SISTEM PAKAR PENDETEKSI HAMA (PENYAKIT)</h1>
<h1>PADA TANAMAN SAWI </h1>
</div>
<?php
session_start();

// cek apakah yang mengakses halaman ini sudah login


if($_SESSION['level']==""){
header("location:index.php?pesan=gagal");
}

?>
<div class="topnav">
<a href="halaman_user.php?top=home_user.php">HOME</a>
<a href="halaman_user.php?top=konsultasi.php">KONSULTASI</a>
<a href="logout.php">LOGOUT</a></li>
</div>
<div style="background-color:#FFF; padding:22px 22px 22px 32px;">
<?php
$top=$_GET['top'];
if(empty($top)){
$on_top="home.php";
}
else{
$on_top=$top;
include "$on_top";
//include "proses_diagnosa.php";
}
?>
</div>
<div class="footer">
<p style=" color:#CCC;">Sistem Pakar Hama Tanaman Sawi Menggunakan
Forward Chaining, &copy;2019 Allright Reserved</p>
</div>
</div>
</li>
</ul>
<br/>
<br/>

52
</body>
</html>

3. Halaman_admin.php
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<meta charsey="utf-8">
<meta http-equiv="X-UA-Compatible" content="IE=edge"/>
<meta name="viewport" content="width=device-width, initial-
scale=1"/>
<title>Halaman admin</title>
<meta charsey="utf-8">
<link rel="stylesheet" type="text/css" href="css/header.css">
<link rel="stylesheet" type="text/css" href="css/index.css">
</head>
<body>
<div class="wrap">
<div class="header">
<h1>SISTEM PAKAR PENDETEKSI HAMA
(PENYAKIT)</h1>
<h1>PADA TANAMAN SAWI </h1>
</div>
<?php
session_start();

// cek apakah yang mengakses halaman ini sudah login


if($_SESSION['level']==""){
header("location:index.php?pesan=gagal");
}

?>
<div class="topnav">
<a href="halaman_admin.php?top=home.php">HOME</a>
<a href="halaman_admin.php?top=dt_gejala.php" >
GEJALA</a>
<a
href="halaman_admin.php?top=dt_penyakit.php">PENYAKIT</a>
<a
href="halaman_admin.php?top=basis_pengetahuan.php">BASIS
PENGETAHUAN</a>

53
<a
href="halaman_admin.php?top=laporan.php">LAPORAN</a>
<a href="logout.php">LOGOUT</a></li>
</div>
<div style="background-color:#FFF; padding:22px 22px 22px
32px;">
<?php
$top=$_GET['top'];
if(empty($top)){
$on_top="home.php";
}
else{
$on_top=$top;
include "$on_top";
//include "proses_diagnosa.php";
}
?>
</div>
<div class="footer">
<p style="color:#CCC;">Sistem Pakar Hama Tanaman Sawi
Menggunakan Forward Chaining, &copy;2019 Allright Reserved</p>
</div>
</div>
</li>
</ul>
<br/>
<br/>
</body>
</html>

54
55

Anda mungkin juga menyukai