Anda di halaman 1dari 21

PROPOSAL

PENGAJUAN KARYA TULIS ILMIAH

“ALAT KALIBRASI SPHYGMOMANOMETER”

OLEH

MITA MUTIARA

P2.31.38.0.16.021

JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK

POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA II

2018

1
Hal : Pengajuan Proposal Karya Tulis Ilmiah

Kepada Yth,

Poltekkes Kemenkes Jakarta ll

Jurusan Teknik Elektromedik

Di Jakarta

Dengan hormat,

Dalam rangka pelaksanaan ujian akhir Diploma lll pada POLTEKKES KEMENKES
JAKARTA II Jurusan Teknik Elektromedik tahun 2019, maka saya sebagai salah satu peserta
bermaksud mengajukan judul karya tulis ilmiah yaitu :

“ALAT KALIBRASI SPHYGMOMANOMETER”

Sebagai bahan pertimbangan saya lampirkan satu berkas proposal, blok diagram, dan
cara kerja blok diagram.

Demikianlah permohonan ini saya ajukan, atas segala perhatian dan kesediaannya
saya ucapkan terima kasih.

Jakarta, 12 November 2018

Hormat saya,

Mita Mutiara

NPM P2.31.38.016.021

2
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING AKADEMIK

Pembimbing : Ernia Susana, ST., M. Si

Diajukan oleh

Nama Mahasiswa : Mita Mutiara

NPM : P2.31.38.016.021

Judul KTI : Alat Kalibrasi Sphygmomanometer

No. Pengajuan pada hari / tanggal Tanda tangan Keterangan

1. Diajukan untuk dapat diselesaikan

2. Diajukan untuk dapat diuji modul

3. Diajukan untuk dapat diuji siding

Jakarta, 12 November 2018

Mengetahui,

Pembimbing Akademik

3
Ernia Susana, ST., M. Si

NIP : 197405101999032002

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING MODUL

Pembimbing : Winda Wirasa, ST, MT

Diajukan oleh

Nama Mahasiswa : Mita Mutiara

NPM : P2.31.38.016.021

Judul KTI : Alat Kalibrasi Sphygmomanometer

No. Pengajuan pada hari / tanggal Tanda Tangan Keterangan

1. Diajukan untuk dapat diselesaikan

2. Diajukan untuk dapat diuji modul

3. Diajukan untuk dapat diuji siding

Jakarta, 12 November 2018

Mengetahui,

Pembimbing Modul

Winda Wirasa, ST, MT

NIP: 196603271990031004

4
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum. Wr. Wb.,

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat dan
karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal sebagai
pengajuan judul Karya Tulis Ilmiah (KTI) dengan judul :

“ALAT KALIBRASI SPHYGMOMANOMETER”

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih sebesar-besarnya kepada


pihak-pihak yang telah banyak membantu selama masa penyelesaian proposal Karya Tulis
Ilmiah teruma kepada :

1. Kepada kedua orang tua yang telah memberikan doa, dukungan, semangat, motivasi
baik moril maupun materil yang tiada henti-hentinya
2. Hendra Marwazi, ST, MT selaku Ketua Jurusan Teknik Elektromedik Poltekkes
Kemenkes Jakarta ll
3. Ibu Suharyati, ST., M.Si selaku Ketua Program Studi Diploma lll Jurusan Teknik
Elektromedik dan Ibu Ernia Susana, ST., M. Si selaku Pembimbing Akademik
4. Bapak Winda Wirasa, ST, MT selaku Pembimbing Modul

Penulis menyadari bahwa proposal KTI ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak
sangat penulis harapkan demi penulisan proposal selanjutnya menjadi lebih baik lagi.

Wassalamu’alaikum. Wr. Wb

Jakarta, 12 November 2018

Penulis

5
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING AKADEMIK ...................................................... 3

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING MODUL ............................................................. 4

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 5

DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 6

BAB 1

PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 7

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 7

1.2 Tujuan Penulisan ..................................................................................................... 8

1.3 Pembatasan Masalah................................................................................................ 8

1.4 Metode Penelitian Terapan ...................................................................................... 9

1.5 Sistematika Penulisan .............................................................................................. 9

BAB II

DASAR TEORI ....................................................................................................................... 11

BAB III

KEGIATAN PENELITIAN TERAPAN ................................................................................. 20

3.1 Spesifikasi Modul...................................................................................................... 20

3.2 Perencanaan Blok Diagram ....................................................................................... 20

3.3 Fungsi Rangkaian Blok Diagram .............................................................................. 21

3.4 Cara Kerja Blok Diagram .......................................................................................... 21

BAB IV

TABEL PERENCANAAN AGENDA PENGERJAAN ………………………...…………..22

6
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kalibrasi merupakan suatu kegiatan teknis yang terdiri atas penetapan dan penentuan
satu karakteristik atau lebih dari suatu produk, sesuai dengan prosedur khusus yang
telah ditetapkan. Tujuan kalibrasi yaitu untuk menjamin hasil pengukuran sesuai
dengan standar nasional maupun internasional. Salah satu alat medis yang perlu
dilakukan kalibrasi adalah tensimeter, sedangkan alat untuk mengkalibrasi tensimeter
(Sphygmomanometer) adalah Digital Pressure Meter.

Digital Pressure Meter adalah perangkat yang dirancang untuk mengukur tekanan
dari perangkat medis dalam bentuk cair atau gas untuk membantu mengkalibrasi alat
medis, dalah hal ini kalibrasi Sphygmomanometer.

Sphygmomanometer atau tensimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur


tekanan darah yang bekerja secara manual maupun otomatis, dalam memompa
maupun mengurangi tekanan pada manset dengan system non invasive. Dalam
pengukuran darah, terdapat 2 macam tekanan darah, yaitu systolic (batas atas) dan
diastolic (batas bawah). Tekanan systolic sebesar 95 - 140 mmHg, sedangkan tekanan
diastolic sebesar 60 – 90 mmHg.

Seiring dengan berkembangnya teknologi di bidang peralatan medis, tensimeter sudah


mengalami perkembangan mulai dari tensimeter air raksa, tensimeter jarum, dan yang
terbaru adalah tensimeter digital. Menurut pengamatan penulis bahwa hasil ukur
tekanan darah yang dilakukan dengan tensimeter air raksa hasilnya berbeda dengan
hasil ukur yang dilakukan dengan tensimeter digital. Dengan adanya perbedaan
dengan hasil ukur tersebut maka perlu dilakukan identifikasi terhadap alat ukur
tekanan darah. Hasil pengukuran terhadap darah tersebut harus dilakukan dengan
tepat, hal ini dikarenakan menyangkut kesehatan dan keselamatan pasien. Kesalahan
dalam pengukuran tekanan darah bisa disebabkan oleh human error atau pada fungsi
alat itu sendiri yang akurasinya sudah melebihi batas ambang yang diperbolehkan.
Berkaitan dengan tuntutan global dalam mutu pelayanan kesehatan, adanya ISO 9000

7
dan UU no.8/99 tentang perlindungan konsumen, maka diperlukan pengukuran dan
kalibrasialat medis secara berkala. Prosedur kalibrasi wajib dilakukan secara terjadwal
guna menjaga keselamatan user atau operator dan pasien sebagai pemakai. Berkaitan
dengan hal tersebut perlu dilakukan kalibrasi untuk menentukan nilai kebenaran suatu
tensimeter dengan cara membandingkan dengan standar ukur yang tertelusur. Hal ini
tercantum dalam Permenkes No.363/Menkes/PER/IV/1998 tentang Pengujian dan
Kalibrasi Alat Kesehatan pada sarana Pelayanan Kesehatan. Dalam hal ini kalibrasi
tensimeter dapat dilakukan dengan DPM (Digital Pressure Meter), sehingga
didapatkan tingkat akurasi dan tingkat presisi yang tinggi.

Sebelumnya pernah dibuat alat kalibrator tensimeter yang berjudul Pemodelan Alat
Kalibrasi Sphygmomanometer oleh Welly Yulian pada tahun 2017, alat tersebut
masih berbasis ATmega8535 sehingga masih butuh rangkaian tambahan dan program
tersendiri.

Dengan memandang kronologis tersebut maka dengan ini penulis membuat alat :

“Perencanaan dan Pembuatan ALAT KALIBRASI


SPHYGMOMANOMETER BERBASIS ARDUINO UNO-328”.

1.2 Tujuan Penulisan


1. Membuat simulasi Digital Pressure Meter berbasis Arduino Uno-328
menggunakan baterai dan adaptor
2. Mengetahui Keakurasian hasil pengujian tekanan dan kebocoran pada modul yang
telah dibuat

1.3 Pembatasan Masalah


Dalam perencanaan dan penyusunan karya tulis ilmiah ini perlu adanya pembatasan
masalah agar tidak terjadi pelebaran atau perluasan masalah dalam penyajian dan
pembahasannya. Adapun batasan masalah yang dibuat adalah sebagai berikut :

1. Pemodelan alat kalibrasi sphygmomanometer yang dibuat hanya untuk mengukur


alat sphygmomanometer jenis digital
2. Pengukuran alat kalibrasi sphygmomanometer ini mempunyai nilai pengukuran
mulai dari 000 mmHg sampai 250 mmHg

8
1.4 Metode Penelitian Terapan
Adapun metode penulisan yang digunakan di dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini
sebagai berikut :

1 Studi literatur, yaitu dengan mencari dan mempelajari buku-buku dan artikel-
artikel yang berhubungan dengan karya tulis ini
2 Studi lapangan selama Praktek Kerja Lapangan di PT. Global Jaya Medika
3 Melakukan perancangan modul
4 Melakukan pembuatan modul
5 Melakukan pengujian dan analisa data
6 Membuat laporan dan kesimpulan.

1.5 Sistematika Penulisan


Untuk mempermudah memahami dan mempelajari karya tulis ini penulis akan
menyajikan karya tulis ini menjadi beberapa bab yaitu :

BAB I : PENDAHULUAN

Menjelaskan secara singkat mengenai latar belakang permasalahan, perumusan


masalah, tujuan penulisan, batasan masalah, metode penilitian terapan, dan
sistematika penulisan.

BAB II : DASAR TEORI

Membahas dan menguraikan teori-teori dasar yang mendukung pembahasan isi karya
tulis ilmiah.

BAB III : KEGIATAN PENELITIAN TERAPAN

Menjelaskan tentang perencanaan perancangan alat yang dibuat, mulai dari blok
diagram beserta cara kerjanya, komponen penyusun, wiring diagram, hingga menjadi
alat kalibrator sphygmomanometer.

BAB IV : PENGUJIAN DAN ANALISIS DATA

Menyajikan prinsip kerja rangkaian dan komponen yang digunakan dalam pembuatan
beserta perolehan data yang didapat berdasarkan pengukuran dan pengujian modul
yang sudah ada.

9
BAB V : PENUTUP

Menarik kesimpulan dari hasil pelaksanaan perancangan, pembuatan, pengujian dan


penganalisaan modul yang telah dibuat.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

10
BAB II

DASAR TEORI

2.1 Tekanan Darah

Tekanan darah adalah tekanan yang dihasilkan oleh jantung untuk menggerakkan
darah ke seluruh tubuh. Darah membawa nutrisi dan oksigen ke seluruh bagian tubuh.
Tekanan ini berubah-ubah pada setiap tahap siklus jantung. Tekanan darah dibagi
menjadi 2 jenis, yaitu tekanan darah siastolik dan tekanan darah diastolik. Tekanan
sistolik (Systolic Pressure) adalah tekanan darah saat jantung berdetak dan
memompakan darah. Tekanan diastolik (Diastolic) adalah tekanan darah saat jantung
beristirahat di antara detakan. Berikut ini adalah table tekanan darah normal dalam
satuan mmHg sesuai dengan usia seseorang.

Kondisi Diastolik Sistolik


Bayi 50 70 – 90
Anak-anak 60 80 – 100
Remaja 60 90 – 110
Dewasa muda 60 – 70 110 – 125
Umur lebih tua 80 – 90 130 – 150

Tabel 2.1 Nilai tekanan darah dalam satuan mmHg

Berdasarkan table tersebut, tekanan darah yang normal berkisar antara 90 mmHg –
119 mmHg untuk tekanan diastolik sedangkan untuk tekanan diastolik sekitar 60
mmHg – 79 mmHg. Tekanan darah di bawah 90/60 mmHg dikategorikan sebagai
hipotensi (Hypotension) atau tekanan darah rendah, sedangkan di atas 140/90 mmHg
sudah dikategorikan sebagai tekanan darah tinggi atau Hipertensi (Hypertension).

Tekanan darah akan mengalami sedikit perubahan bersamaan dengan perubahan-


perubahan gerakan fisiologik, seperti sewaktu latihan jasmani, sewaktu tidur, dan
sewaktu makan. Karena itu sebaiknya tekanan darah diukur saat seseorang dalam
keadaan tenang, istirahat, dan dalam sikap rebahan.

11
2.2 Sphygmomanometer Digital

Tensimeter (sphygmomanometer) digital adalah alat diagnostik untuk mengukur


tekanan darah yang bekerja secara otomatis dengan langsung menunjukkan angka
tensi darah dengan hasil yang akurat. Pengukur tekanan darah digital ini beroperasi
dengan menggunakan tenaga baterai, hasil pengukurannya pun dapat langsung terlihat
pada layar monitor yang memunculkan angka pengukuran tekanan darah.

Sphygmomanometer ini terdiri dari beberapa bagian penting, yaitu :

1. LCD Display, yang berfungsi untuk menampilkan sistol dan diastol


2. Battery, untuk memberikan tegangan daya pada tensimeter digital
3. Tombol START/STOP sebagai tombol perintah untuk memulai dan menghentikan
proses pengukuran tekanan darah
4. Manset, yang berfungsi untuk tempat mengukur tekanan darah di pergelangan

Pemeriksaan dengan sphygmomanometer dilakukan secara tidak langsung (non-


invasive) yaitu dengan cara :

1. Pastikan tidak ada udara yang tersisa di dalam manset


2. Ukuran manset juga harus sesuai dengan pemasangan yang benar. Walaupun tipe
otomatis/digital tapi jika mansetyang digunakan tidak tepat maka hasil
pengukurannya pun tidak akan akurat
3. Gunakan manset pada lengan atas dengan bagian bawah manset berada 12 cm
diatas siku lalu kencangkan manset

12
4. Sebelum menekan tombolnya, pastikan tingginya manset sama dengan jantung,
sehingga disarankan diperiksa dalam keadaan duduk.
5. Tekan tombol START/STOP untuk memulai pengukuran, manset akan
mengembang otomatis.
6. Baca hasilnya pada layar dan jangan dibulatkan, angka yang ditunjukkan biasanya
merupakan angka yang biasanya sampai ke satuan mmHg
7. Lepaskan manset. Jika anda ingin melakukan pengukuran lagi, tunggu selama 2-3
menit

2.3 Kalibrasi

Menurut ISO/IE Guide 17025:2005 dan Vocabulary of International Metrology


(VIM), kalibrasi adalah serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara nilai
yang ditunjukkan oleh instrumen ukur atau system pengukuran, atau nilai yang
diwakili oleh bahan ukur, dengan nilai-nilai yang sudah diketahui yang berkaitan dari
besaran yang diukur dalam kondisi tertentu.

Dengan kata lain kalibrasi adalah kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional
nilai penunjukkan alat ukur dan bahan ukur dengan cara membandingkan terhadap
standar ukur yang mampu telusur (traceable) ke standar nasional maupun
internasional untuk satuan ukuran atau internasional dan bahan-bahan acuan
tersertifikasi.

1. Tujuan kalibrasi
a. Mencapai ketelusuran pengukuran. Hasil pengukuran dapat dikaitkan/ditelusur
sampai ke standar yang lebih tinggi/teliti melalui rangkaian perbandingan
yang tak terputus
b. Menentukan deviasi kebenaran konvensional nilai penunjukkan suatu
instrument ukur terhadap nilai nominalnya atau definisi dimensi nasional yang
seharusnya untuk suatu alat/bahan ukur
c. Menjamin hasil-hasil pengukuran sesuai dengan standar nasional maupun
internasional
d. Menjamin dan meningkatkan nilai kepercayaan di dalam proses pengukuran
2. Manfaat kalibrasi

13
a. Untuk mendukung system mutu yang diterapkan di berbagai industry pada
peralatan laboratorium dan produksi yang dimiliki
b. Bisa mengetahui perbedaan (penyimpangan) antara harga benar dengan harga
yang ditunjukkan oleh alat ukur
c. Menjaga konsistensi mutu hasil produk yang dihasilkan
d. Mengurangi kegagalan hasil produk
e. Meningkatkan daya saing dalam pasar global

2.3.1 Alat Kalibrasi Sphygmomanometer


1. Spesifikasi alat :
Device Name : DPM4 Parameter Tester
Weight : LCD graphic display. 128x32 pixels
Dimensions : D x W x H, 34mm x 94mm x 156mm
Voltage : 9 VDC
Operating Range : -350 to +350 mmHg
Accuracy : ±0.35% of range
Resolution : 0.1 mmHg
Unit of Measure : mmHg, cmH20,PSI, InHg, InH2O, Kpa

2. Pengertian Digital Pressure Meter


Digital Pressure Meter (DPM) merupakan alat kalibrasi yang digunakan untuk
mengukur kebocoran tekanan dan akurasi tekanan pada Sphygmomanometer
kemudian membandingkan nilai parameter-parameter atau nilai standar dari alat
yang akan dikalibrasi.
Laik atau tidak laiknya suatu alat sphygmomanometer untuk digunakan pada
pelayanan maka perlu dilakukannya kalibrasi pada alat tersebut, agar tidak terjadi
kesalahan pada saat melakukan diagnosa tekanan darah pasien.
Pada saat akan melakukan kalibrasi sphygmomanometer, terlebih dahulu kita
harus menyiapkan beberapa peralatan penting yaitu :
1. Sphygmomanometer
2. Alat Kalibrasi (DPM4)
3. Konektor T-Piece beserta selang penghubung
4. Manset

14
(Gambar Kalibrasi Sphygmomanometer)

3. Parameter kalibrasi sphygmomanometer


a. Akurasi tekanan (pressure accurasi) dengan satuan mmHg
Tes akurasi tekanan ini dapat dilakukan dengan cara membandingkan nilai
rata-rata yang terbaca oleh kalibrator dengan tampilan nilai tekanan pada
sphygmomanometer. Setelah membaca hasil perbandingannya lalu catat
hasilnya. Ambang batas yang diizinkan adalah berkisar antara ±3 mmHg
sesuai dengan standar OIML R 16-1.

4. Perhitungan untuk pengukuran yang telah dilakukan


a. Nilai rata-rata
𝑥𝑖
Ẍ= 𝑛

Dimana :

Ẍ = Rata-rata pengukuran

xi = Jumlah rata-rata pengukuran

n = Jumlah data yang diukur

b. Penyimpangan

15
𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝐷𝑃𝑀4 − Hasil Modul
Penyimpangan = 𝑥 100%
𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝐷𝑃𝑀4

c. Keakurasian

% Akurasi = 100% − % 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛

Pada pembuatan alat kalibrasi sphygmomanometer yang penulis buat sekarang


ini mengacu pada alat kalibrasi yang sebenarnya yaitu digital pressure. Namun di sini
penulis tidak menggunakan semua parameter pengukuran yang ada pada alat aslinya,
karena tujuan penulis di sini hanyalah mengukur alat sphygmomanometer yang sistem
pengukurannya secara digital dalam satuan mmHg.

2.4 Sensor tekanan MPX – 5050GP

Gambar Sensor Tekanan MPX–5050GP


Sensor tekanan MPX–5050GP merupakan sensor tekanan yang mampu mendeteksi
tekanan sebesar – sampai 50 kPa. Sensor ini hanya membutuhkan supply tegangan
sebesar +5 VDC. Seperti sensor pada umumnya MPX-5050GP akan mengubah
tekanan menjadi tegangan, semakin besar tekanan yang diterima maka semakin besar
pula tegangan output yang dihasilkan sensor ini dilengkapi dengan chip signal
condition dimana sinyal keluaran sudah cukup besar sehingga keluaran dari sensor
tidak perlu dikuatkan lagi.
Sensor MPX-5050GP memiliki beberapa operasi sebagai berikut :

Karakteristik Symbol Min Type Max Satuan

16
Nilai Tekanan Pop 0 - 50 kPa
Tegangan Masukan Vs 4,75 5,0 5,25 Vdc
Arus Masukan Io - 7,0 10 mAdc
Ketelitian (0-85℃) - - - ± 2,5 %Vfss
Kepekaan V/P - 9,0 - mV/kPa
Waktu Reaksi tR - 1,0 - Ms

Sensor MPX-5050GP memiliki 6 pin yang memiliki fungsi yang berbeda. Fungsi kaki
tersebut dapat dilihat dari gambar di bawah ini :

Fungsi Pin
Pin 1 Vout
Pin 2 Ground
Pin 3 VCC
Pin 4 V1
Pin 5 V2
Pin 6 V EX

2.5 Arduino Uno


Arduino ini merupakan sebuah board mikrokontroler yang didasarkan pada
ATmega328. Arduino UNO memuat semua yang dibutuhkan untuk menunjang
mikrokontroler, mudah menghubungkannya ke sebuah komputer dengan sebuah kabel
USB atau mensuplainya dengan sebuah adaptor AC ke DC atau menggunakan baterai
untuk memulainya. ATmega328 pada Arduino Uno hadir dengan sebuah bootloader
yang memungkinkan kita untuk mengupload kode baru ke ATmega328 tanpa
menggunakan pemrogram hardware eksternal.

17
Arduino memiliki 14 pin input/output yang mana 6 pin dapat digunakan sebagai output
PWM, 6 analog input, crystal osilator 16 MHz, koneksi USB, jack power, kepala
ICSP, dan tombol reset.

2.6 LCD (Liquid Crystal Display) 16x2


LCD adalah suatu komponen elektronika dengan display dot matrik yang berfungsi
untuk menampilkan suatu karakter baik itu suatu angka, huruf, atau karakter tertentu
dengan yang di inginkan ( sesuai dengan program yang digunakan untuk
mengontrolnya) sehingga tampilan tersebut dapat dilihat secara visual. Penggunan
LCD sebaga indikator display atau tampilan banyak sekali di gunakan karena
penggunan LCD hanya membutuhkan daya yang relatif kecil, selain itu juga dapat
menempilkan karakter-karakter seperti angka, huruf, simbol dan karakter tertentu
yang lainya.
Komponen LCD ini terdiri dari dua lembar kaca dengan pinggiran tertutup rapat.
Antara dua lembar kaca tersebut diberi bahan cristal cair yang tembus cahaya sepeti
Oxida timah atau indium. Jenis komponen LCD yang digunakan adalah LCD M1632
yang memiliki kelengkapan seperti hanya membutuhkan daya yang kecil, memiliki
panel LCD dengan tingkat kontras yang cukup tinggi dan pengendal LCD CMOS
yang terpasang dalam LCD tersebut. Pengendali mempunyai pembangkit karakter
ROM/RAM dan display data RAM. Semua fungsi display diatur oleh instruksi-
instruksi, sehingga LCD ini dapat dengan mudah dihubungkan dengan unit

18
mikroprosesor. LCD tipe ini tersusun sebanyak dua baris dengan 16 karakter oleh
karena itu LCD ini sering disebut dengan istilah LCD 2 x 16 karakter.

2.7 Regulator 7805


IC Regulator 7805 merupakan IC yang berguna untuk menstabilkan tegangan yang
masuk ke rangkaian jika terjadi perubahan tegangan yang masuk ke rangkaian
tersebut. Regulator 7805 menghasilkan tegangan output +5 volt yang stabil dengan
syarat tegangan input dari regulator harus 2-3 volt lebih besar dari tegangan
outputnya.
Tegangan input maksimal dan fungsi dari kaki-kaki IC Regulator 7805 bisa dilihat
pada table di bawah ini :
Pin No Fungsi Keterangan
1. Tegangan maksimal (5V-18V) Input
2. Ground (0V) Ground
3. Keluaran dari regulator 5V (4,8V-5,2V) Output

19
BAB III

KEGIATAN PENELITIAN TERAPAN

Pada bab ini penulis menjelaskan tentang proses perencanaa dan penelitian pemodelan
alat kalibrasi sphygmomanometer. Penelitian dilakukan sehingga dapat menentukan
perancangan spesifikasi sistem secara umum, membuat sistem blok diagram, serta
perangkat lunak (software) yang berisi program yang mengatur kerja Alat Kalibrasi
Sphygmomanometer.

3.1 Spesifikasi Modul


1. Nama Alat : Pemodelan Alat Kalibrasi Sphygmomanometer
2. Panjang : 12,0 cm
3. Tinggi : 6,0 cm
4. Lebar : 15,0 cm
5. Tampilan LCD : LCD 16x2
6. Leakage Test : 0-250 mmHg

3.2 Perencanaan Blok Diagram

20
3.3 Fungsi Rangkaian Blok Diagram
Pada setiap blok rangkaian di atas memiliki fungsi yang berbeda-beda, berikut ini
fungsi dari setiap blok diagramdi atas :
a. Rangkaian Power Supply
Rangkaian ini menghasilkan tegangan sebesar ±5 VDC yang berfungsi untuk
memberi catu daya keseluruh rangkaian
b. Rangkaian Tombol Kontrol
Rangkaian ini berfungsi untuk menginstruksikan perintah kerja mikrokontroller
c. Rangkaian Sensor Tekanan Udara
Rangkaian ini berfungsi untuk mendeteksi tekanan udara yang kemudian dirubah
menjadi tegangan dan kemudian sensor akan membaca setiap perubahan-
perubahan yang terjadi pada setiap kenaikan ataupun penurunan tekanan udara
d. Rangkaian Mikrokontroller Arduino Uno
Rangkaian ini berfungsi untuk mengolah dan memproses data dari sensor tekanan
dan rangkaian tombol control serta memberikan data inputan untuk tampilan pada
LCD
e. Rangkaian Display LCD
Rangkaian ini berfungsi untuk menampilkan hasil yang diproses dari
mikrokontroller

3.4 Cara Kerja Blok Diagram


Pada saat switch on/off ditekan, maka tegangan dari power supply DC akan
diteruskan ke seluruh rangkaian blok-blok rangkaian dan akan mengaktifkan seluruh
blok rangkaian yang lain. Rangkaian mikrokontroller akan bekerja memberi perintah
pada display untuk menampilkan tampilan awal. Rangkaian tombol kontrol juga akan
memberi perintah untuk memulai pengukuran. Pada saat manset mendapat tekanan
udara, sensor tekanan akan membaca perubahan tekanan sehingga rangkaian sensor
dapat membaca perubahan tekanan menjadi tegangan. Data dari sensor akan diproses
pada mikrokontroller sesuai dengan program yang telah dibuat, sehingga data dari
mikrokontroller yang ditampilkan pada display berupa tekanan sphygmomanometer
dengan satuan millimeter mercury (mmHg).

21

Anda mungkin juga menyukai