ATMEGA328
TUGAS AKHIR
Oleh:
H. MUHAMMAD REFQIE ADAM
20163010019
Mengetahui,
iii
untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya (A.Md)
Tanggal:
Yogyakarta,
PROGRAM VOKASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
DIREKTUR
iii
PERNYATAAN
Penulis menyatakan bahwa dalam Tugas Akhir ini tidak terdapat karya yang
perna diajukan untuk memperoleh derajat Profesi Ahli Madya atau gelar
kesarjanaan pada suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan penulis
juga tidak terdapat pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang
lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini serta disebutkan
dalam daftar pustaka.
Yogyakarta,
Yang menyatakan,
iii
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah (KTI)
dengan judul “Dental Suction Portable berbasis ATMEGA328” Laporan tugas
akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Ahli
Madya pada Program Studi D3 Teknik Elektromedik Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta.
Dalam melakukan penelitian dan penyusunan laporan KTI ini penulis telah
mendapatkan banyak dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Penulis
mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Kepada Allah SWT, Yang Maha Esa dan tuhan seluruh alam semesta.
2. Kepada kedua orang tua dan keluarga besar yang seluruh memberikan do’a,
dukungan, semangat dan motivasi.
3. Dr. Bambang Jatmiko, S.E.,M.SI. selaku Direktur Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta dan Meilia Safitri S.T.,M.Eng., selaku Ketua Program Studi
Teknik Elektromedik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang
memberikan izin kepada penulis untuk belajar.
4. Nur Hudha Wijaya, S.T.,M.Eng., selaku dosen pembimbing satu, dan Tri
Harjono S.T., selaku dosen pembimbing kedua, yang telah dengan penuh
kesabaran dan ketulusan memberikan ilmu dan bimbingan terbaik kepada
penulis.
5. Para Dosen Program Studi Teknik Elektromedik Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta yang telah memberikan bekal ilmu kepada penulis.
6. Para Karyawan/wati Program Studi Teknik Elektromedik Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta yang telah membantu penulis dalam proses
belajar.
7. Teman terdekat Yonna yuliant dkk yang selalu menemani dan membantu
dalam pembuatan tugas akhir ini serta memberikan cerita begitu berharga.
iii
8. Teman-teman satu bimbingan yang selalu kompak saat pembuatan tugas akhir
ini, serta seluruh teman teman Teknik Elektromedik Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta yang telah memberikan cerita berharga dan
kenangan yang tak terlupakan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan Tugas Akhir ini masih jauh
dari sempurna, untuk itu semuajenis saran, kritik dan masukan yang bersifat
membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata, semoga tulisan ini dapat
memberikan manfaat dan memberikan wawasan tambahan bagi para pembaca dan
khususnya bagi penulis sendiri.
Yogyakarta,
M. Refqie Adam
20163010019
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................................ii
PERNYATAAN......................................................................................................................iv
KATA PENGANTAR.............................................................................................................vi
DAFTAR ISI...............................................................................................................................2
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................................................2
DAFTAR TABEL.........................................................................................................................2
ABSTRAK..................................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN........................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................4
1.2 Rumusan masalah....................................................................................................6
1.3 Batasan masalah......................................................................................................6
1.4 Tujuan......................................................................................................................6
BAB II........................................................................................................................................8
TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................................................8
2.1 Penelitian Terdahulu................................................................................................8
2.2 Dasar Teori...............................................................................................................9
2.1.1 Tekanan............................................................................................................9
2.1.2 Dental Suction / Saliva Ejector........................................................................10
2.1.3 Motor.............................................................................................................11
2.1.4 Arduino Uno ATMega 328..............................................................................12
2.1.5 Liquid Crystal Display (LCD)............................................................................17
2.1.6 Sensor Tekanan MPX5700AP..........................................................................19
2.1.7 Sensor Ultrasound HC-SR04...........................................................................20
2.1.8 Relay...............................................................................................................23
BAB III.....................................................................................................................................24
METODOLOGI PENELITIAN.....................................................................................................24
3.1 Diagram Blok Sistem..............................................................................................24
3.2 Diagram Alir Sistem................................................................................................25
3.3 Diagram Mekanis Sistem........................................................................................26
3.4 Alat & Bahan..........................................................................................................26
3.4.1 Alat.................................................................................................................26
3.4.2 Bahan.............................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................27
3
4
DAFTAR GAMBAR
Tujuan pembuatan tugas akhir ini adalah untuk merancang dan membuat
Dental Suction Portable Digital, agar dapat melakukan proses penghisapan cairan
yang tidak diperlukan pada saat proses perawatan dan oprasi pada bagian
mulut .Metode yang digunakan pada project ini adalah rancang bangun teknologi
dengan tahapan sebagai berikut ;(1) perancangan sistem meliputi sistem minimum
mikrokontroler ATMega328 sebagai kendali utama. Masukan berupa atau input
berupa sensor MPX5700AP, power supply dan keluaran atau output berupa motor
vaccum dan LCD. (2) Identifikasi kebutuhan alat meliputi Atmega328, motor vaccum,
sensor MPX5700AP, Power Supply, LCD. (3) Perancangan perangkat keras meliputi
sistem minimum mikrokontroler, penampil LCD, power supply, driver motor vaccum.
(4) pembuatan sistem mekanis.(5) Pengujian. Tahap pengujian keseluruhan
rangkaian Dental Suction Portable Digital ini dilakukan dengan cara pengecekan
jalur-jalur pada papan PCB ( Printed Circuit Board), pengujian driver dan motor
vacuum,serta pengukuran pembacaan sensor .
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
semakin hari semakin Maju (Modern) yang akan sangat membantu dan
Suction pump adalah alat medis yang berfungsi sebagai penunjang untuk
menghisap dan membuang cairan yang tidak diperlukan saat proses oprasi
pump tersendiri yaitu dental suction yang dimana alat ini memiliki tekanan
negatif lebih kecil dari suction pump pada umumnya[3]. Dikarenakan khusus
untuk melakukan penyedotan cairan yang tidak dibutuhkan pada area mulut .
Alat suction pump biasa memiliki tekanan melebihi dari batas maksimal
4
pembacaan analog sehingga kesalahan pembacaan jarum penunjuk tekanan
pembacaan digital yang akan ditampilkan pada layar LCD 16x2 dan
5
1.2 Rumusan masalah
1.4Tujuan
6
1.4.2 Tujuan Khusus
1. Membuat rangkaian minimum sistem.
2. Membuat rangkaian sensor.
3. Membuat program ADC dengan menggunakan ardiuno.
4. Membuat program display LCD.
5. Melakukan uji fungsi alat
1.5 Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Meningkatkan wawasan dan ilmu pengetahuan dibidang alat-alat
kesehatan, terutama pengaplikasian, penyempurnaan dan mendesain alat.
2. Manfaat Praktis.
Dengan adanya rancang bangun Dental suction Sebagai Alat
penyedot cairan yang tidak dibutuhkan pada area mulut yang diharapkan
dapat mempermudah dokter gigi dalam melakukan pekerjaannya serta
dapat melakukan pembacaan nilai dari tekanan dengan akurat dan
efisien.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1Penelitian Terdahulu
Pada penelitian yang dilakukan Viralia Maulina Puspasari program studi
2018 dengan judul “Modifikasi Suction Pump dengan Safety cairan” untuk
melakukan penyedotan cairan yang tidak dibutuhkan dari tubuh. Pada penelitian
Penelitian yang dilakukan oleh Donald R. Spotz yang berjudul Portable Suction
Pump System pada tahun 1971, membahas tentang pembuatan suction secara
portabel. Penulis berpendapat bahwa suction haruslah memiliki sistem yang portabel
dan dapat mendukung beberapa kombinasi antara penyedotan dan aliran udara.
Kekurangan pada alat ini adalah suction masih menggunakan manometer sebagai
penampil yang membuat user kesulitan dalam pembacaannya, serta tekanan tidak di
yang berjudul Development of Simple Low Pressure Suction Machine pada tahun
2012 ini membahas tentang penggunaan suction dengan tekanan yang rendah.
tekanan yang tinggi akan membuat jaringan lunak yang ada pada bagian yang akan
dilakukan suction akan ikut terambil. Penulis menggunakan Solid State Relay (SSR)
dengan software dan hardware yang dapat diandalkan saat ini. Kekurangan pada alat
8
ini adalah suction masih menggunakan manometer sebagai penampil yang membuat
2.2Dasar Teori
2.1.1 Tekanan
Tekanan adalah sebuah istilah fisika yang digunakan untuk menyatakan
besarnya gaya per satuan luas. Tekanan biasanya digunakan untuk mengukur
kekuatan dari suatu zat yang berupa cairan atau gas. Untuk zat padat jarang
digunakan istilah tekanan karena zat pada bentuk dan volumenya tidak berubah-ubah.
Tekanan juga sering dihubungkan dengan volume dan suhu. Semakin tinggi tekanan
di suatu tempat yang volumenya sama, maka suhu pada tempat tersebut juga akan
semakin tinggi. Satuan Internasional (SI) untuk tekanan adalah Pascal (Pa), pascal ini
Tekanan udara adalah tekanan yang menggerakkan massa udara dalam setiap satuan
luas tertentu. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur tekanan udara disebut
barometer. Satuan dari tekanan udara adalah milibar (mb). Besarnya tekanan udara
akan berbanding terbalik dengan ketinggian suatu tempat, semakin tinggi tempat
9
2.1.2 Dental Suction / Saliva Ejector
Dental suction adalah suatu alat yang yang dipergunakan untuk menghisap
cairan yang tidak dibutuhkan pada proses perawatan pada bagian mulut alat ini
sangat dibutuhkan untuk melakukan perawatan pada pasien yang menderita Hiper
Alat ini menggunakan penggerak berupa motor penggerak sistem hisap dan
tabung vakum sebagai tempat medium yang dihisap nantinya, dua buah lubang
pada tutup tabung ini masing-masing berfungsi sebagai hisap dan buang, pada
mulut pasien ikut tersedot saat proses vakum dan selang buang dihubungkan
dengan sistem hisap dari motor, sistem penghisap ini ada dua macam yaitu
diatur saat suction dipakai untuk kondisi hisapan yang berbeda-beda, ketika cairan
terlalu kental maka regulator diatur dengan kemampuan hisap yang lebih besar
Botol vakum, fungsi dari botol vakum adalah untuk memberikan kevakuman
udara pada saat digunakan. Selain itu asesoris lain yang digunakan adalah selang
untuk vakum yang besarnya disesuaikan dengan lubang chamber dan panjangnya
disesuaikan antara jarak penghisap dan botol[12]. Dental suction di gunakan pada
proses perawatan gigi untuk menyedot cairan yang mengganggu saat proses
10
2.1.3 Motor
Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik. Begitu juga dengan sebaliknya yaitu alat untuk mengubah energi
mekanik menjadi energi listrik yang biasanya disebut dengan generator atau
dinamo. Motor listrik dapat kita temukan di peralatan rumah tangga seperti: kipas
angin, mesin cuci, pompa air, mixer dan penyedot debu. Adapun motor listrik
yang digunakan untuk kerja (industri) atau yang digunakan dilapangan seperti: bor
sebagainya.
current atau arus bolak balik (AC). Umumnya motor AC terdiri dari dua
1. Stator
Stator berupa kumparan yang dialiri dengan arus bolak-balik untuk menghasilkan
medan magnet yang berputar. Stator ini terbentuk atas lapisan plat-plat tipis
dengan sejumlah pole yang tersusun melingkar, seperti jari-jari pada roda. Seutas
11
2. Rotor
Perputaran rotor disebabkan karena adanya medan magnet dan lilitan kawat pada
rotor. Sedangkan torsi dari perputaran rotor di tentukan oleh banyaknya lilitan kawat
dan juga diameternya. Pada rotor terdapat kutub-kutub magnet dengan lilitan-lilitan
mengalir melalui kontak berputar. Memicu pemanasan pada kontak-kontak dan dapat
12
Konfigurasi tiap pin pada board Arduino Uno ditunjukan pada
gambar 2.22 Berikut :
Berikut deskripsi Arduio Uno dapat dilihat pada table di bawah ini.
Tabel 2.2 Deskripsi Arduino Uno
Pada Gambar 2.3 terlihat konfigurasi pin pada board Arduino Uno.
13
Pin-pin tersebut terdiri dari:
a. Pin 0 – pin 13
Pin ini dapat digunakan sebagai pin input dan output digital.
Artinya pin-pin ini hanya dapat digunakan untuk keluar data digital.
Bila pin – pin ini diatur sebagai pin output, maka pin – pin hanya dapat
mengeluar tegangan 0V untuk kondisi OFF dan mengeluarkan
tegangan 5V untuk kondisi ON. Dalam penulisan program sketch, 0V
dinyatakan dengan kondisi LOW dan 5V dinyatakan dengan kondisi
HIGH.
Jika pin-pin digital ini diatur sebagai pin input , maka pin-pin ini
hanya dapat menerima data digital. Bila pin diberi tegangan 0V, maka
pin mendapat logika rendah (LOW) dan jika pin mendapat tegangan
5V, maka pin mendapat logika tinggi (HIGH).
b. Pin A0 – pin A5
Pin A0 – pin A5 adalah pin analog, artinya pin ini dapat menerima
dan mengeluarkan data data analog. Pin A0 – pin A5 terhubung ke
ADC (analog to digital converter). Board Arduino Uno menggunakan
mikrokontroller ATMega 328 yang mempunyai 2 macam konfigurasi
ADC yaitu ADC 8 bit dan ADC 12 bit. Pin analog ini dapat mengolah
tegangan analog dari tegangan 0 V hingga 5 V. Selain dapat digunakan
untuk data analog, pin ini juga dapat difungsikan sebagai pin input
/output digital.
c. Terminal USB
Terminal USB digunakan untuk menghubungkan board arduino
dengan computer, terminal ini digunakan untuk memprogram
mikrokontroller dan juga dapat digunakan untuk komunikasi
mikrokontroller dengan computer (serial komunikasi).
d. Terminal Catudaya eksternal
Board arduino selain dapat menggunakan catudaya dari USB
computer, juga dapat diberi catudaya eksternal melalui termina
14
catudaya ini. Pada board arduino telah dilengkapi dengan regulator
tegangan 5V, sehingga board arduino ini dapat diberikan tegangan
eksternal berkisar dari 5 V hingga 12 VDC.
Pin-pin dayanya adalah sebagai berikut:
VIN. Tegangan input ke Arduino board ketika board sedang
menggunakan sumber supply eksternal (seperti 5 Volt dari koneksi
USB atau sumber tenaga lainnya yang diatur). Kita dapat
menyuplai
tegangan melalui pin ini, atau jika penyuplaian tegangan melalui
power jack, aksesnya melalui pin ini.
5V. Pin output ini merupakan tegangan 5 volt yang diatur dari
regulator pada board. Board dapat disuplai dengan salah satu
suplai
dari DC power jack (7-12V), USB connector (5V), atau pin VIN
dari board (7-12). Penyuplaian tegangan melalui pin 5V atau 3,3V
membypass regulator, dan dapat membahayakan board. Hal itu
tidak dianjurkan.
3V3. Sebuah suplai 3,3 volt dihasilkan oleh regulator pada board.
Arus maksimum yang dapat dilalui adalah 50 mA.
GND. Pin ground.
Pin Aref ; pin ini untuk memberikan tegangan referensi eksternal
pada ADC.
Pin reset; pin ini untuk reset mikrokontroller.
e. Tombol reset
Tombol reset digunakan untuk mereset mikrokontroller.
f. Terminal Header ISP
Terminal Header ISP digunakan untuk pemograman boatloader
mikrokontroller. Supaya mikrokontroller atmega328 dapat bekerja
pada board arduino, maka ATmega 328 harus diisi dengan program
boatloader berlebih dahulu. Pada saat kita membeli board arduino,
board telahdilengkapi dengan sebuah IC ATmega 328 yang telah diisi
15
denganprogram boatloader, tetapi jika kita hendak mengganti IC
ATmega 328 dengan yang baru, maka IC tersebut terlebih dahulu
harus diisi dengan program boatloader dengan menggunakan terminal
header ISP yangdihubungkan ke downloader lain.
g. Input dan Output
Setiap 14 pin digital pada Arduino Uno dapat digunakan sebagai
input dan output, menggunakan fungsi pinMode(), digitalWrite(), dan
digitalRead(). Fungsi-fungsi tersebut beroperasi di tegangan 5 volt.
Setiap pin dapat memberikan atau menerima suatu arus maksimum
40 mA dan mempunyai sebuah resistor pull-up (terputus secara
default) 20-50 kOhm.
Selain itu, beberapa pin mempunyai fungsi-fungsi spesial:
Serial: 0 (RX) dan 1 (TX). Digunakan untuk menerima (RX) dan
memancarkan (TX) serial data TTL (Transistor-Transistor Logic).
Kedua pin ini dihubungkan ke pin-pin yang sesuai dari chip Serial
ATmega 8U2 USB-ke-TTL.
External Interrupts: 2 dan 3. Pin-pin ini dapat dikonfigurasikan
untuk dipicu sebuah interrupt (gangguan) pada sebuah nilai
rendah, suatu kenaikan atau penurunan yang besar, atau suatu
perubahan nilai. Lihat fungsi attachInterrupt() untuk lebih
jelasnya.
PWM: 3, 5, 6, 9, 10, dan 11. Memberikan 8-bit PWM output
dengan fungsi analogWrite().
SPI: 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin-pin ini
mensupport komunikasi SPI menggunakan SPI library.
LED: 13. Ada sebuah LED yang terpasang, terhubung ke pin
digital 13.Ketika pin bernilai HIGH LED menyala, ketika pin
bernilai LOW LED mati. Arduino Uno mempunyai 6 input analog,
diberi label A0 sampai A5, setiapnya memberikan 10 bit resolusi
(contohnya 1024 nilai yang berbeda). Secara default, 6 input
analog tersebut mengukur dari ground sampai tegangan 5 volt,
16
dengan itu mungkin untuk mengganti batas atas dari rangenya
dengan menggunakan pin AREF dan fungsi analogReference(). Di
sisi lain, beberapa pin mempunyai fungsi spesial:
TWI: pin A4 atau SDA dan pin A5 atau SCL. Mensupport
komunikasi
TWI dengan menggunakan Wire library Ada sepasang pin
lainnya pada board:
AREF. Referensi tegangan untuk input analog. Digunakan dengan
analogReference().
Reset. Membawa saluran ini LOW untuk mereset mikrokontroler.
Secara khusus, digunakan untuk menambahkan sebuah tombol
reset untuk melindungi yang memblock sesuatu pada board[14].
LCD adalah suatu jenis media tampilan yang menggunakan kristal cair
sebagai penampil utama. LCD 2 x 16 karakter adalah penampil dengan display 2
baris dan 16 kolom.
17
Gambar 2.5 LCD
Modul LCD berukuran 2 x 16 karakter dengan fasilitas backlighting memiliki
16 pin yang terdiri dari 8 jalur data, 3 jalur kontrol dan jalur-jalur catu daya,
dengan fasilitas pin yang tersedia maka LCD 2 x 16 karakter dapat digunakan
secara maksimal untuk menampilkan data yang dikeluarkan oleh
microcontroller[15]. Berikut adalah penjelasan dari pin – pin LCD karakter :
1. Pin 1 dan 2
Merupakan sambungan catu daya, Vss dan Vdd. Pin Vdd dihubungkan
dengan tegangan positif catu daya, dan Vss pada 0V atau ground. Meskipun
data menentukan catu 5 Vdc (hanya pada beberapa mA), menyediakan 6V
dan 4.5V yang keduanya bekerja dengan baik, bahkan 3V cukup untuk
beberapa modul.
2. Pin 3
Merupakan pin kontrol Vee, yang digunakan untuk mengatur kontras
display. Idealnya pin ini dihubungkan dengan tegangan yang bisa dirubah
untuk memungkinkan pengaturan terhadap tingkatan kontras display sesuai
dengan kebutuhan, pin ini dapat dihubungkan dengan variable resistor
sebagai pengatur kontras.
3. Pin 4
Pin 4 merupakan Register Select (RS), masukan yang pertama dari tiga
command control input. Dengan membuat RS menjadi high, data karakter
dapat ditransfer dari dan menuju modulnya.
4. Pin 5
Read/Write (R/W), untuk memfungsikan sebagai perintah write maka R/W
low atau menulis karakter ke modul. R/W high untuk membaca data karakter
atau informasi status dari register-nya.
18
5. Pin 6
Enable (E), input ini digunakan untuk transfer aktual dari perintah-perintah
atau karakter antara modul dengan hubungan data. Ketika menulis ke display,
data ditransfer hanya pada perpindahan high atau low. Tetapi ketika membaca
dari display, data akan menjadi lebih cepat tersedia setelah perpindahan dari
low ke high dan tetap tersedia hingga sinyal low lagi.
6. Pin 7-14
Pin 7 sampai 14 adalah delapan jalur data/data bus (D0 sampai D7)
dimana data dapat ditransfer ke dan dari display.
7. Pin 15
mengukur tekanan udara, oli maupun cairan lain dengan batas tekanan maksimum
sebesar 700 kPa. Sensor MPX5700 dapat mengukur tekanan dengan 3 macam
19
Gambar 2.7 Kurva perbandingan tegangan dan tekanan vakum
Konfigurasi pin sensor MPX5700 terdiri dari 6 pin dan yang digunakan hanya 3
pin saja, yaitu pin 1 sebagai tegangan output, pin 2 sebagai ground sedangkan pin
3 sebagai masukan dari tegangan supply sebesar 5 volt, sedangkan 3 pin yang lain
volt. Tingkat sensitivitas dari sensor sebesar 6,4 mV/kPa dengan tegangan output
20
Gambar 2.8 Sensor Ultrasound[17]
sensor.
B. Karakteristik HC-SR04
- Konsumsi arus 15 mA
TTL
21
- Pulsa deteksi berlevel TTL dengan durasi yang bersesuaian dengan
jarak deteksi
- Dimensi 45 x 20 x 15 mm
22
2.1.8 Relay
Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan
sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik
yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan relay yang menggunakan
23
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
a. Diagram Blok
Gambar 3.1.1.1 berikut ini merupakan gambar diagram blok modul dental
suction yang dibuat:
akan menyalakan Microcontroller sebagai control utama dari alat pada kondisi
awal LCD menampilkan angka 0 sebagai tekanan awal ketika Sensor ultrasound
terhalang bidang pantul (tangan) maka driver akan menyalakan motor vacuum
24
3.2 Diagram Alir Sistem
nilai tekanan awal sebesar 0 lalu ketika sensor gerak terhalang bidang pantul maka
motor akan ON perubahan tekanan lalu akan di tampilkan di LCD lalu ketika
sensor gerak terhalang bidang pantul kembali maka motor akan mati
BEGIN
INISIALISASI LCD
SENSOR
MPX5700AP
NO
SENSOR GERAK
YES
MOTOR VACUUM
ON/OFF
END
25
3.3 Diagram Mekanis Sistem
Sensor Gerak
Tabung cairan
Valve regulator
LCD
Saklar
Saliva
Ejector
3.4.1 Alat
1. Toolset
2. Timah
3. Bor
3.4.2 Bahan
1. PCB
2. ATMega328
3. LCD karakter 16 x 2
4. Sensor Ultrasound HC-SR04
5. Penampung Cairan
6. Selang
7. Filter cairan
8. Motor vacuum
9. Valve regulator
10. Sensor MPX5700AP
11. Relay
26
DAFTAR PUSTAKA
[4] K. Berat, “Analisis Dampak Penggunaan Varian Tekanan Suction terhadap Pasien
Cedera Analisis Dampak Penggunaan Varian Tekanan Suction terhadap Pasien
Cedera Kepala Berat The Use of Different Pressure of Suction and Its Impact on
Oxygen Saturation among Patients with,” no. December 2015, 2017.
[5] M. Junia Dyah Permata Wibisono, Priyambada Cahya Nugraha, MT, Hj. Andjar
Pudji, ST and ABSTRAK, “‘ Digital Pressure Meter ( DPM ) Va cum Pressure ,’”
Jur. Tek. Elektromedik Politek. Kesehat. KEMENTRIAN Kesehat. SURABAYA,
2017.
[7] D. R. Spotz and A. L. Burgess, “United States Patent A MUFFLER st,” 1971.
[10] P. A. Tipler, “Fisika Untuk Sains dan Teknik Jilid 1,” Jakarta: Erlangga, 1998.
[11] S. F. Roca and R. Cited, “Saliva Ejector,” United States Pat., vol. 2, no. 12, 2006.
27
[13] W. Saputra, “Motor AC,”
http//wandasaputra93.wordpress.com/2015/01/10/motor-ac/. Diakses pada 15
Oktober 2018, 2015.
28