Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, dipakai,
dimiliki, atau dikonsumsikan sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan (Tohar.
2000). Elektronik adalah alat yang dibuat berdasarkan prinsip elektronika serta hal atau benda
yang menggunakan alat tersebut (Pusat Bahasa. 2005).
Menurut Sudaryatmo belum ada pengertian yang jelas dari kata produk lokal. Namun
setidaknya empat acuan bisa ini digunakan untuk mengkategorikan sebuah produk merupakan
produk lokal atau bukan. Keempat acuan itu adalah jika suatu produk terbuat dari bahan yang
berasal dari dalam negeri, tenaga kerjanya berasal dari dalam negeri, produk tersebut
menggunakan merk lokal dan terakhir adalah kepemilikan perusahaan. Bisa disimpulkan suatu
produk dapat dikatakan produk lokal jika memenuhi salah satu atau bahkan keempat acuan
tersebut sekaligus (Sudaryatmo. 1996).
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa produk elektronik lokal adalah produk
yang dibuat berdasarkan prinsip elektronika yang memenuhi salah satu atau seluruh acuan
dari 4 acuan yaitu: Terbuat dari bahan yang berasal dari dalam negeri, tenaga kerja dari dalam
negeri, merknya adalah merk lokal dan kepemilikan perusahaan dipegang oleh orang
Indonesia.
Suatu bangsa yang mandiri, dapat diketahui dari kemampuannya membuat barang-
barang sendiri. Dengan kemampuan itu maka suatu bangsa tidak bergantung pada bangsa lain.
Produk atau barang buatan lokal, jika digunakan oleh masyarakat suatu negara dapat
memajukan negara itu sendiri. Ini dikarenakan keuntungan dari penjualan produk itu mengalir
kepada penduduk bangsa tersebut.
Salah satu jenis produk yang biasa diproduksi adalah barang-barang elektronik. Pada
zaman ini, barang elektronik sudah tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Hampir seluruh
kegiatan manusia menggunakan produk elektronik. Karena produk elektronik ini, manusia
pada zaman sekarang dapat lebih cepat dalam melakukan kegiatannya. Contoh produk
elektronik yang hamper tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia masa kini adalah telepon
pintar atau smartphone. Smartphone adalah bentuk pengembangan dari telepon genggam
(handphone), dimana smartphone ini dapat melakukan jauh lebih banyak pekerjaan daripada
handphone. Benda ini memiliki kemajuan yang pesat dalam waktu 10 tahun terakhir. Namun,
produk-produk elektronik lain juga berkembang tak kalah pesatnya dari smartphone ini. Pada
masa kini, televisi, kulkas, dan mesin cuci pun bisa menyandang kata “pintar” jika
menggunakan komponen elektronik tertentu sehingga bisa terkoneksi dengan barang rumah
lainnya.
Dari pesatnya perkembangan teknologi elektronika yang sudah dipaparkan di atas, dapat
diketahui bahwa perkembangan produk elektronika dapat memajukan suatu bangsa.
Diperlukan penguasaan iptek yang tinggi untuk dapat membuat produk elektronik yang
canggih dan modern. Setiap bangsa berlomba-lomba untuk menciptakan barang elektronik
mereka sendiri. Begitu pun bangsa Indonesia, juga membuat barang elektronik sendiri. Akan
tetapi, warga negara Indonesia kiranya belum mempercayai secara penuh akan produk buatan
bangsanya sendiri. Padahal, dengan menggunakan produk lokal juga akan memajukan negara
Indonesia.
Sebagai warga negara Indonesia, sikap bangga dan cinta akan negara harus kita miliki.
Salah satu perwujudan dari sikap tersebut adalah menggunakan produk elektronik lokal. Akan
tetapi, produk elektronik lokal itu sendiri kurang diminati oleh masyarakat Indonesia. Produk
luar dianggap lebih memberikan gaya mewah, dan adanya gengsi masyarakat jika
menggunaan produk luar. Hal ini disebabkan kurangnya kesadaran masyarakat akan
penggunaan produk lokal.
Ada stigma negatif yang masyarakat anggap ada pada produk lokal. Yang pertama
adalah bahwa produk elektronik lokal kualitasnya lebih buruk dari produk elektronik luar.
Faktanya, setelah bertahun-tahun melakukan produksi, merk-merk lokal bisa dibilang
sebanding atau lebih baik kualitasnya dibandingkan produk luar. Kemudian ada anggapan
produk lokal kalah kecanggihannya dengan produk luar. Sebenarnya, ukuran kecanggihan
suatu produk bisa tergantung pada target pemasaran dan pertimbangan harganya. Untuk warga
Indonesia yang kebanyakan merupakan masyarakat menengah ke bawah, produk dengan
harga tertentu bisa dijangkau oleh masyarakat tersebut. Harga ini dipengaruhi oleh jenis
komponen dan fitur-fitur produk tersebut, sehingga wajar untuk kecanggihan juga
menyesuaikan dengan harganya. Jika dilihat dari sisi non-harga, merk-merk lokal juga sudah
mulai membuat produk yang ditargetkan pada pasar menengah ke atas. Pada pasaran ini, suatu
produk bisa lebih canggih, tetapi harganya juga lebih mahal daripada produk pasar menengah
ke bawah.
PENUTUP
Kesimpulan :
1. Produk elektronik lokal adalah produk yang dibuat berdasarkan prinsip elektronika yang
memenuhi salah satu atau seluruh acuan dari 4 acuan yaitu: Terbuat dari bahan yang berasal
dari dalam negeri, tenaga kerja dari dalam negeri, merknya adalah merk lokal dan kepemilikan
perusahaan dipegang oleh orang Indonesia.
2. Masyarakat Indonesia harus menggunakan produk elektronik lokal. Ini dikarenakan hal itu
dapat memajukan bangsa Indonesia itu sendiri. Penggunaan produk lokal menunjukkan
kecintaan masyarakat Indonesia pada negaranya. Jika masyarakat sudah mencintai produk
lokal, itu akan berpengaruh bagi bangsa Indonesia dan merk-merk produk elektronik lokal
itu sendiri. Dengan semakin larisnya merk lokal, merk lokal dapat memasarkan produknya
tidak hanya di dalam negeri, tetapi di luar negeri. Hal ini memberikan kebanggaan
tersendiri bagi warga Indonesia, karena produk buatan bangsanya dapat mencapai taraf
internasional.
Saran :
1. Sebaiknya masyarakat Indonesia mulai melihat produk lokal yang kualitasnya tidak jauh
berbeda dengan produk interlokal guna mengembangkan produk lokal itu sendiri agar
berkembang dan bisa memajukan bangsa Indonesia sendiri.
2. Produk lokal Indonesia harus ada kesetaraan kualitas dengan produk interlokal agar
masyarakat juga merasa produk lokal tidak kalah dengan interlokal sehingga secara tidak
langsung dapat meningkatkan penggunaan produk lokal yang dapat memajukan bangsa
Indonesia.
DAFTAR RUJUKAN
M. Tohar. 2000. Membuka Usaha Kecil. Kanisius: Yogyakarta.
Syahdan. 2016. Kecenderungan Masyarakat Indonesia Memilih Produk Luar Negeri. Jurnal
Humaniora. 7(2): 6.
Pusat Bahasa. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
ISBN 9789794071823.
Sudaryatmo. 1996. Masalah perlindungan konsumen di Indonesia. Citra Aditya Bakti.