Incermental Model Process
Incermental Model Process
Disusun Oleh
Hapifuddin Alman Faluti 09030581822051
Ryan Damara Prasetya 09030581822033
Ferdi Noris Stiawan 09030581822007
Syahla Hanifa 09030581822047
Yensi Wulandari 09030581822069
2019/2020
Incermental Model
Pengertian
Incremental model adalah model pengembangan sistem pada software engineering berdasarkan
requirement software yang dipecah menjadi beberapa fungsi atau bagian sehingga model
pengembangannya secara bertahap. dilain pihak ada mengartikan model incremental
sebagai perbaikandari model waterfall dan sebagai standar pendekatan topdown.
Layaknya Model Waterfall, model ini pun juga memiliki tahapan tahapan untuk perancangan
perangkat lunaknya,
2. Element-element dalam waterfall dikerjakan dengan hasil berupa produk dengan spesifikasi
tertentu, kemudian proses dimulai dari fase pertama hingga akhir dan menghasilkan produk
dengan spesifikasi yang lebih lengkap dari yang sebelumnya. Demikian seterusnya hingga
semua spesifikasi memenuhi kebutuhan yang ditetapkan oleh pengguna.
3. Produk hasil increment pertama biasanya produk inti (core product), yaitu produk yang
memenuhi kebutuhan dasar. Produk tersebut digunakan oleh pengguna atau menjalani
review/pengecekan detil. Hasil review tersebut menjadi bekal untuk pembangunan pada
increment berikutnya. Hal ini terus dikerjakan sampai produk yang komplit dihasilkan.
4. Model ini cocok jika jumlah anggota tim pengembang/pembangun PL tidak cukup.
6. Produk yang dihasilkan pada increment pertama bukanlah prototype, tapi produk yang sudah
bisa berfungsi dengan spesifikasi dasar.
8. Produk hasil increment pertama biasanya produk inti (core product), yaitu produk yang
memenuhi kebutuhan dasar. Produk tersebut digunakan oleh pengguna atau menjalani
review/pengecekan detil. Hasil review tersebut menjadi bekal untuk pembangunan pada
increment berikutnya. Hal ini terus dikerjakan sampai produk yang komplit dihasilkan.
Kelebihan Penggunaan Incermental Model
1. Merupakan model dengan manajemen yang sederhana.
5. Produk yang dihasilkan semakin lama semakin lengkap, hingga versi akhir dari sebuah
produk akan dianggap paling lengkap dan sempurna karena mengalami perbaikan yang
berkesinambungan.
6. Model ini cocok jika jumlah anggota tim pengembangan/pembangunan software terbatas
7. Pelanggan dapat memakai inkremen yang pertama sebagai bentuk prototype dan
mendapatkan pengalaman yang dapat menginformasikan persyaratan untuk inkremen
system berikutnya
8. Resiko untuk kegagalan proyek secara keseluruhan lebih rendah. Walaupun masalah
dapat ditemukan pada beberapa inkremen, bias saja beberapa inkremen diserahkan
dengan sukses kepada pelanggan.
2. Adanya kesulitan untuk memetakan persyaratan pelanggan pada inkremen dengan ukuran
yang benar
3. Butuh waktu yang relatif lebih lama untuk menghasilkan produk yang lengkap.