ZAT PADAT
(Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Fisika Lingkungan)
Oleh Kelompok 3 :
NOVITA AF (1801583)
BANDUNG
2019
A. Struktur Materi
Misalnya, cincin bisa dibuat dari emas, perak, tembaga atau platina. Selain
itu, terdapat Konduktor listrik dan stop kontak yang terbuat dari perak. Suatu cincin
yang terbuat dari emas akan memiliki nilai jual yang tinggi dibandingkan dengan
tembaga dan perak, karena emas merupakan salah satu logam mulia yang memiliki
sifat yang tidak mudah korosif, tidak memiliki sifat radioaktif dan tidak menyebabkan
reaksi alergi bagi kebanyakan orang dan yang terakhir emas cukup susah untuk
mendapatkanya butuh usaha extra untuk mencari emas, konduktivitas emas
Dinding beton rumah dibentuk dari bata, pasir, semen dan air. Setelah air
menguap, dinding beton hanya terdiri dari bata, pasir dan semen. Magnet alam terdiri
dari unsur Fe2O3. Tawas terdiri dari suatu senyawa kimia yang kompleks.
(https://perbedaan.budisma.net)
1) Kristal
Kristal adalah padatan yang memiliki susunan atom, ion, atau molekul
yang sangat teratur dalam struktur tiga dimensi yang terdefinisi dengan baik.
Selain itu, padatan ini ditandai dengan sifat tahan banting dengan titik leleh
yang tajam dan tinggi.
Non logam adalah unsur yang sifatnya berbeda seperti logam. Non logam
tidak mengkilap dan bukan penghantar panas dan listrik yang baik. Pada suhu dan
tekanan normal non logam berwujud padat dan gas. Contoh non logam: Unsur
karbon (Kayu, intan), unsur sulfur (Karet sintetis, Bahan polimer (plastik), dll.
1) Super konduktor
Tipe 1 (super konduktor pada suhu turun mencapai 4 K); Al, Ti,
V, Zn, Ga, Zr, Nb, Mo, Tc, Ru, Cd, In, Sn, La, Hf, Ta, W, Re, Os,
Ir, Hg, TL, Pb, Th, Pa, U
2) Konduktor
3) Semikonduktor
Pada konduktor ada sejumlah elektron bebas dan hanya “hole” yang
bereaksi sebagai muatan positif yang berkemampuan membawa arus.
Pada suatu semikonduktor yang bertalian dengan konduktivitas
elektron dikenal tipe n. Dan yang berhubungan dengan hole suatu inpuritas
semi konduktor, yang ekivalen dengan muatan positif disebut tipe p
4) Isolator
1. Kabel NYA
2. Kabel NYM
3. Kabel NYY
Kabel NYY dirancang untuk instalasi tetap di dalam tanah, namun
mesti tetap diberi pelindung khusus seperti duct, pipa PVC ataupun pipa
besi. Bisa digunakan untuk area lembab ataupun kering. Kabel NYY
berisolasi PVC berwarna hitam yang terbuat dari bahan yang tak disukai
tikus. Kabel NYY lebih kuat dibandingkan kabel NYM. Inti pada kabel
NYY terdiri dari 2 hingga 4.
4. Kabel NYAF
Kabel jenis ini digunakan untuk instalasi tetap dalam tanah yang
ditanam secara langsung tanpa membutuhkan perlindungan tambahan.
Kedalaman yang disarankan dalam pemasangan kabel ini ialah 0,8 meter.
6. Kabel NYCY
7. Kabel BC
8. Kabel AAAC
9. Kabel ACSR
Kabel ACSR terdiri dari kawat penghantar berbahan alumunium.
Inti dari kabel ACSR berbahan kawat baja. Kabel ACSR ini dipakai untuk
saluran-saluran transmisi tegangan tinggi.
e. Berdasarkan Kelenturan/Kekenyalan/Elastisitas
Elastisitas adalah siaf atau kemampuan zat padat untuk kembali ke bentuk
semula ketika diberi gaya. Apabila gaya yang diberikan diperbesar hingga melalui
suatu batas tertentu maka zat padat akan mengalami perubahan bentuk atau bahkan
patah dan hancur. Batas tersebut disebut sebagai batas elastisitas (limit elasticity)
Berdasarkan sifat elastisitasnya Zat padat digolongkan menjadi:
f. Berdasarkan Pori-pori
Pori adalah ruang atau lubang kecil yang terdapat pada zat padat. Pori (Pore =
bahasa inggris) berbneda dengan hole (Bahasa inggris). Hole adalah kandungan
elektron bebas pada semi konduktor.
Termos
Termos adalah alat yang dirancang untuk menahan panas air yang dimasukan
kedalamnya. Termos memanfaatkan sifat isolasi reflektif pada dinding dalam kaca yang
terbuat dari alumunium
Coklat adalah bahan yang memiliki titik leleh yang sangat rendah bahkan panas
tangan seseorang pun dapat melelehkan coklat. Agar coklat dapat mempertahankan
bentuknya ketika dipasarkan maka kemasan coklat biasa dibungkus dengan alumunium foil
karena alumunium foil memiliki sifat isolasi reflektif yaitu dapat memantulkan aliran panas
Kasur Pegas
Pada kasur pegas memanfaatkan sifat elastis dari pegas. Ketika seseorang duduk
atau tidur di atas kasur pegas, maka ia akan memberikan gaya tehadap pegas dan begitu
pula dengan pegas akan memberikan gaya yang sama terhadap orang tersebut. Gaya yang
diberikan terhadap pegas akan menghasilkan perubahan delta x sedemikian rupa sehingga
kasur pegas terus meregang dan termampat, demikian seterusnya. Dengan prinsip tersebut
maka pengguna kasur pegas akan merasa nyaman akibat regangan dan mampatan yang
dialami oleh pegas kasur.
Bangunan tahan gempa
Prinsip dari bangunan tahan gempa adalah tidak perlu terlalu kuat namun cukup
dengan daktail. Yaitu elastis agar bisa berdeformasi, oleh karena itu dalam bangunan agar
dapat tahan gempa biasa digunakan beton sebagi bahan konstruksinya karena beton
memiliki sifat yang cukup elastis.
Persoalannya, batu dan bata sangat lemah terhadap tarikan dan geseran walaupun
kuat terhadap tekanan. Dirimu bisa membuktikan hal ini. Jika disekitar tempatmu terdapat
batu dan bata, jika batu dan bata ditumpuk (disusun secara vertikal) dalam jumlah banyak,
batu dan bata tidak mudah patah (bentuknya tetap seperti semula). Dalam hal ini batu dan
bata sangat kuat terhadap tekanan. Tetapi jika batu dan bata mengalami tegangan
tarik dan tegangan geser, batu dan bata mudah patah. Oleh karena itu digunakan balok
untuk mengatasi masalah ini. Balok mampu mengatasi tegangan tarik, tegangan tekan dan
tegangan geser. Jika anda amati balok penyanggah pada pintu rumah, tampak bahwa balok
tersebut tidak berubah bentuk. Sebenarnya terdapat perubahan bentuk balok (amati gambar
di bawah), hanya perubahannya sangat kecil sehingga tidak tampak ketika dilihat dari jauh.
Bagian atas balok mengalami mampatan akibat adanya tegangan tekan yang disebabkan
beban di atasnya (batu dan bata dkk), sedangkan bagian bawah balok mengalami
pertambahan panjang (akibat tegangan tarik). Tegangan geser terjadi di dalam balok.
Nano teknologi pada baju anti kotoran memungkinkan pakaian tidak kotor maupun bau,
nano teknologi pada baju ini berhubungan dengaan besar pori-pori nya yang sangat kecil
sehingga bakteri dan molekul-molekul air tidak dapat melewati bahan tersebut
- Bahan bangunan
- Bahan pakaian
- Dll.
C. Perlakuan Berdampak Terhadap Zat Padat
Perlakuan adalah hal atau perbuatan yang dikenai pada zat padat yang dapat
menimbulkan perubahan pada zat padat itu sendiri. Fenomena yang sering terjadi
dalam kehidupan sehari-hari adalah fenomena es batu yang mencair. Saat menjadi es
batu, partikel yang tersusun dalam es batu sangat rapat dan gaya tarik-menariknya
sangat kuat. Ketika dipanaskan, susunan partikelnya menjadi renggang dan gaya tarik-
menarik antar partikel menjadi lemah.
Hal ini disebabkan penyusun suatu zat bergerak lebih cepat karena adanya kalor
yang diterimanya. Akibat dari pergerakan partikel yang terus-menerus menyebabkan
ikatan antar partikel lemah. Sehingga, partikel penyusun akan lebih mudah berpindah
tempat. Hasilnya benda tersebut akan berubah wujud dari padat menjadi cair.
a) Temperatur panas.
b) Temperatur dingin.
c) Tekanan.
d) Kelembapan.
e) Air.
f) Aliran Listrik
g) Zat asam/basa, Oksigenisasi (O2)
Contoh lainnya yaitu dibuat renggangnya rel kereta api. Hal ini
bertujuan agar rel kereta api tidak melengkung ketika terpapar sinar matahari
dan kereta bergesekan dengan rel kereta api akibat dari pemuaian.
b) Temperatur dingin
Jika pada temperature panas benda akan mengalami pemuaian, maka
pada temperature dingin benda akan mengalami penyusutan. Hal ini terjadi
pada kabel listrik. Jika pada siang hari kabel listrik akan mengendur, maka
pada malam hari atau pagi hari kabel listrik akan mengencang kembali.
Maka dapat dikatakan bahwa kabel listrik mengalami penyusutan akibat
penurunan temperatur.
c) Tekanan
d) Kelembaban
Hal ini berlaku saat batako atau batu bata telah dicetak lalu
didiamkan atau diangin-anginkan saja dengan memanfaatkan kelembaban
udara lingkungan.
e) Air
Besi merupakan zat padat, apabila besi terkena air maka pada besi
tersebut akan mengalami oksidasi sehingga menimbulkan karat. Besi mudah
sekali mengalami karat apabila terkena udara lembab atau air. Oleh sebab
itu, penggunaan besi dapat digantikan dengan baja anti karat untuk
membangun jembatan.
f) Aliran Listrik
Tanah merupakan satu bagian dari 3 bagian pembentuk bumi (tanah, air dan
atmosfer/udara). Tanah adalah daratan bumi.
Tanah terbentuk dari hasil pelapukan batuan dasar atau hasil angkutan
oleh angin, air atau es yang mencair kemudian diendapkan di atas batuan dasar.
Sedang di bagian permukaan yang berhubungan dengan atmosfer bumi terjadi
dekomposisi mikroorganisme.
b. Tanah organik
Tanah dengan kandungan bahan organik di atas 20% digolongkan
tanah organik. Tanah organik dengan kandungan bahan organik rata-rata
80% digolongkan tanah organik yang baik. Tanah organik yang dibentuk
dari bahan organik yaitu endapan organik, rumput, lumut, kekayuan. Oleh
sebab itu tanah organik dibagi dalam tiga lapisan besar, yaitu:
1. Tanah endapan
Campuran leli air, herba empang, hornwort, pollen (tepung sari),
plankton.
2. Tanah gambut berserat
Bermacam-macam rumput alang-alang (sedges), lumut, sphagnum,
hypnum, katalis (latifolia dan augustifolia)
3. Tanah gambut kayuan
Kayu-kayuan dan konifera.
Unsur kimia pada tanah organik sama dengan unsur kimia pada tanah
mineral, hanya berbeda konsentrasi.
Jika rumah anda merupakan jenis rumah minimalis, tentu saja keramik
yang akan dibentuk harus disesuaikan dengan desain rumah minimalis. Selain
itu, Tips Memilih Keramik Rumah Minimalis juga perlu anda ketahui terutama
untuk ukuran dinding atau lantainya.
Umumnya, ada 3 (tiga) teknik yang dikenal secara luas dalam
pembentukan keramik.
Ada 3 (tiga) proses penting yang terjadi pada saat Anda melakukan
proses pengeringan keramik sebelum memasuki langkah pembuatan keramik
selanjutnya.
4. Membakar Keramik
Langkah keempat dalam proses atau cara membuat keramik adalah
membakar keramik.
Dalam proses atau cara membuat keramik, langkah ini adalah langkah
terpenting. Disebut langkah terpenting karena pada langkah inilah keramik akan
mengalami perubahan massa.
5. Memberi Glasir
Langkah kelima dan terakhir dalam proses atau cara membuat keramik
adalah memberikan glasir pada keramik.
V. Penggunaan tanah
1. Hidup di bumi ini, ketiga unsur (tanah, air dan udara) saling berkaitan.
2. Tanah merupakan batas wilayah suatu daerah atau negara.
3. Tanah dipakai sebagai lahan industri, lahan pertanian, lahan peternakan,
tempat hunian bagi manusia.
4. Tanah dipakai pula sebagai obat.
5. Tanah digunakan sebagai bahan untuk membuat keramik lantai.
E. Batuan
Batuan yang berasal dari bumi merupakan kerak bumi, berasal dari meteor
berupa batuan meteor, batuan meteor pernah ditemukan di negara sampai tanah tempat
mendaratnya membentuk suatu lubang besar , dan yang berasal dari manusia berupa
fosil, batu empedu dan batu ginjal. Berasal dari hewan berupa fosil, sedangkan yang
berasal dari tumbuhan berupa fosil.
I. Klasifikasi Batuan
a) Sumber Batuan
Batuan yang berasal dari bukit disebut batu bukit
Batuan yang berasal dari kali disebut batu kali
Batuan yang berasal dari gunung berapi disebut batu gunung berapi.
Batuan yang berasal dari pasir disebut batu pasir/ kerikil.
b) Bentuk Batuan
Kristal (crystal)
Bentuk kristal ada yang simetris dan ada pula yang tidak simetris.
Yang simetris berupa triclinic, monoclinic, orthorhombik, tetragonal,
trigonal, hexagonal, kubik. Dari segi kristal maka bentuk batuan
berupa batuan eukristal, batuan diskristal, batuan merokristal dan
batuan holokristal.
Kratik (cratic)
Kratik ialah batuan yang mempunyai sudut/pinggiran runcing.
Batuan kratik berupa batuan hololeukokratik, batuan melanokratik,
batuam holomelanokratik, batuan mesokratik.
Macam-macam Batuan :
1. Batuan Igneous
2. Batuan Sedimen
Batuan ini terdiri dari hasil penghancuran batuan igneous dan batuan
metamorphik yang diendapkan pada permukaan bumi. Proses pengendapan
melalui aliran air, melalui aktivitas gletser (glacier), angin. Contoh batuan
sedimen: batu kapur;batuan pasir mengandung kwarsa, dolomit; batu lemung
(batu liat); bauxite terbentuk dari penghancuran alumunium bearing; baurate pada
permukaan ditutup dengan kartz limestone dan terdiri dari campuran oksid hidrat
alumunium; butir-butir besi yang diendapkan pada dasar laut dan danau, berupa
biji hematik dan ikatan kompleks ion silikat; clay/pyrite stale: kaya akan pyrite.
Salah satu contoh batuan sedimen adalah batu bara . Batu bara
merupakan batuan sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari endapan organik,
utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk melalui proses
pembatubaraan. Proses perubahan sisa-sisa tanaman menjadi gambut hingga batu
bara disebut denggan istilah pembantu baraan. Secara ringkas ada 2 tahap proses
yang terjadi :
Untuk menghasilkan energi listrik pada PLTU Batubara ini, awalnya batu bara
yang ditampung dalam bak penampungan dibawa ke dalam mesin pencacah batubara
melalui conveyor belt untuk dipecah menajdi ukuran yang lebih kecil/ halus, hal ini berguna
agar batubara lebih mudah terbakar pada saat di dalam boiler. Batubara yang telah halus
tadi dibawa ke dalam boiler untuk digunakan sebagai bahan bakar pada proses pembakaran.
Dari proses pembakaran ini akan menghasilkan sisa abu batubara. Abu yang
berukuran relatif besar akan langsung jatuh ke bawah tungku Boiler dan akan dikumpulkan
untuk diangkut ke tempat penyimpanan debu/abu (Ash Storage). Sedangkan abu ringan
yang berterbangan akan ditangani oleh alat penangkap debu/abu (ESP – Electrostatic
Precipitator) dan akan dikumpulkan. Asap dan debu-debu yang sangat kecil yang tidak
tertangkap oleh ESP kemudian akan dialirkan melalui cerobong asap untuk dibuang ke
udara/ lingkungan luar.
Kembali lagi pada proses pembakaran, pada boiler ini terjadi proses pemanasan air
yang sebelumnya telah dimurnikan agar tidak mudah menimbulkan korosi (untuk air laut),
air tersebut melalui pipa-pipa boiler dan dipanaskan sehingga akan berubah menjadi uap
panas yang bertekanan tinggi. Tetapi karena kadar air pada uap masih terlalu tinggi, maka
kadar air harus dihilangkan terlebih dahulu melalui superheater sehingga akan berubah
menjadi uap kering. Kemudian uap kering ini dialirkan menuju ke turbin untuk mendorong
sudu-sudu turbin sehingga poros turbin akan berputar. Setelah digunakan untuk memutar
turbin, maka uap kering akan turun kembali ke lantai dasar. Uap tersebut akan didinginkan
di dalam kondensor, dengan menggunakan air pendingin (biasanya air laut atau air sungai)
yang dialirkan melalui pipa-pipa di dalam kondensor akan mendinginkan uap sehingga
kembali menjadi air, kemudian air tersebut dapat disirkulasikan kembali ke Boiler untuk
dipanaskan menjadi uap kembali dan digunakan untuk memutar turbin.
Kembali lagi pada poros turbin yang berputar, karena poros turbin ini sudah
dihubungkan langsung dengan generator sehingga ketika turbin berputar maka generator
juga akan ikut berputar. Karena generator ikut berputar maka akan menghasilkan energi
listrik yang akan dikirimkan ke trafo untuk dirubah tegangannya dan kemudian disalurkan
melalui saluran transmisi PLN.
3. Batuan Metamorfik
Batuan ini berasal dari batuan igneous (gunung berapi) yang mengalamai
efek dari larutan panas (hidrotermal) dan gas panas (gastermal) yang berhembuas
dari kedalaman bumi ke permukaan bumi dengan tekanan tinngggi.
Contoh ;
Dalam pengetesan kekerasan suatu material dipakai metoda tertentu dan instrumen
terntu pula, sehingga pada akhirnya dapat ditentukan skala kekerasan.
Ada berbagai macam tes kekerassan yaitu tes brinell, tes rockwell, tes knoop, tes
vickers, tes gesekan/geretan (tes mohs).
1. Tes Brinell
Brinell memakai bola pejal (stell ball) atau bola wolfram karbin sebagai beban dan
mencatat tahanan terhadap lekukan yang disebabkan beban tersebut. Hasil tes dalam
satuuan Kg/mm2. Satuan ini merupakan bilangan kekerasan brinell (Brinell Hardness
Number).
2. Tes Rockwell
Rockwell memakai bola baja atau intan dengan ukuran kerucut 120° sebagai titik
putar (disebut Brale) pemberatan. Hasil kedalaman lekukan ditandai dengan jumlah
putaran. Ini merupakan bilangan kekerasan Rockwell.
3. Tes Knoop
Knoop memakai panjang sebagai alat penetrasi.
4. Tes vickers
Vickers memakai intan berbentuk piramid dengan dasar persegi empat sebagai alat
penetrasi. Hasil penetrasi diamati dengan sudut 136° dan permukaan yang datar
oposisi. Hasil tes diperoleh bilangan, disebut kekerasan Vickers atau kekerasan
piamida intan ( Diamond Pyramid Hardness).
Cara pengetesan :
Intan ditekan ke dalam materi kurang lebih 15 detik, lekukan yang terjadi diperiksa
dibawah mikroskop. Hasil lekukan merupakan perbandingan antara beban dengan
luas permukaaan.
5. Tes Geretan (Tes Mohs)
Permukaan material digeret dengan intan. Hasil geretan diamati dan diukur
dengan lat selerometer. Bilanga yang diperoleh merupakan bilangan kekerasan
geretan (Scratch Hardness). Dappat pula melakukan observasi hasil geretan antara
satu material dengan material lain. Cara pengetesan ini dikenal dengan cara mohs
dan tingkat kekerasan yang diperoleh ini dikenal dengan nama skala mohs.
Berbagai tes yang disebut diatas dipakai untuk menentukan kekerasan kayu,
batu atu material yang lain. Ahli mineral berkebangsaan Jerman, Frederich Mohs
(1773-1839) mula-mula mengembangkan tes kekerasan dengan cara geretan. Hasil
yang diperoleh dikenal dengan nama skala Mohs. Kalu hasil tes Mohs dibandingkan
dengan hasil tes Vickers maka akan jelas terlihat perbedaan dalam bilangan.
f. Penggunaan Batuan
Manusia mengenal batuan sejak jaman purba, terbukti berbagai fosil alat
berburu terbuat dari batu. Pada jaman moderm, batuan dipakai sebagai bahan
bangunan karena dinilai dapat memperkuat bangunan.
F. Batu Permata
Batu permata merupakan batu yang mempunyai warna yang beraneka ragam
dan sangat mempesona baik sebelum digosok maupun sesudah digosok. Untuk warna
pada batu permata, ada yang berwarna kuning, biru, hijau, dan lain-lain.
Untuk mengetahui suatu batu termasuk batu mulia atau tidak harus
berpedoman pada:
Dibagi dalam 2 bagian yaitu batu permata sintetis dan batu permata imitasi.
Batu permata sintetis dibuat oleh para ahli berdasarkan komposisi kimia, fisik
maupun optikal properti yang sama. Batu permata imitasi tidak dibuat berdasarkan
komposisi kimia dengan permata asli, melainkan memakai bahan dasar kaca , gelas
krown, flinta atau bahan dasar botol (bahkan strass). Kemudian dicampur dengan
unsur kimia lain, misalnya yitrium, aluminium, godolium, strontium atau titanium.
Batu permata ini tidak mempunyai warna mirip dengan yang asli.
Untuk menentukan kualitas suatu batu permata harus menempuh dua tahap
yaitu :
- Warna (colour)
- Kebersihan (clarity)
- Potongan (cut)
- Karat (carat)
Efek positif :
Sebagai accessories/asesories oleh karena itu batu permata memancarkan
keindahan sehingga banya orang menyukainya dan memakainya sebagai
perhiasan.
Sebagai lambang keagungan , kejayaan, kekayaan, oleh karena itu batu
permata mempunyai nilai atau harga sangat mahal sehingga hanya orang yang
mampu saja yang mempunyainya.
Sebagai alat pengeboran, membelah kaca.
Sebagai barang pusaka
Sebagai alat untuk penyembuhan penyakit tertentu
Sebagai alat pelindung dari marabahaya
Efek negatif
Berdasarkan kepercayaan bahwa batu permata dapat mendatangkan kesialan
apabila batu permata mengandung garis alam yang terputus-putus atau ada
remah.
Batu permata dapat mendatangkan kesialan apabila si pemakai memakai batu
permata yang tidak sesuai denga zodiak/horoskop.
G. Mineralogi
Berikut adalah beberapa trace element yang telah diketahui gejala yang
ditimbulkannya