Anda di halaman 1dari 4

Studi banding tema Historiscm Architecture digunakan untuk mengkaji bagaimana tema yang

menyangkut tentang arsitektur masa lampau, dapat menghasilkan sebuah rancangan suatu
bangunan. Perancangan Pusat Kajian Sejarah Perkembangan Arsitektur menghasilkan rancangan
dengan penerapan tema Historiscm Architecture yang merupakan pengembangan dari arsitektur
modern. Dalam kajian tema ini menggunakan satu objek yaitu Pasific Tower dengan
arsitek Kisho Kurawa.Obyek ini akan dijelaskan secara rinci sebagai berikut:

Pasific Tower

Sumber : http://www.tishmanspeyer.com
Country : Paris, France
Design :1989 August - 1991 June
Construction :1990 August - 1992 February (Tower) 1992 May - 1993 May (Bridge)
Site area :3,100 sqm
Building area :3,100 sqm
Total floor area: 58,367 sqm
Structure :Steel structure and reinforced concrete 26 stories + 3 basements

Kisho Kurokawa dalam Pacific Tower menghadirkan sebuah bangunan yang tersirat dari
bentukan mampu bercerita banyak, mulai dari bentuk tower yang menyerupai separuh
bulan,terinspirasi dari Chu Mon yaitu gerbang simbolik dari pintu masuk ruang minum teh di Jepang
ini menunjukan adanya distorsi geometri oleh non-geometri (bentuk balok yang kemudian dipotong
cembung).
Penggunaan dua material yang melambangkan dua budaya yaitu budaya Eropa yang diwakili
oleh beton agregate putih berupa curving wall, sedangkan pada bagian plaza terdapat curtain wall
dari kaca flat yang menciptakan efek transparan, mengingatkan kita pada bahan penutup pintu di
Jepang.
Sumber : http://images.lib.ncsu.edu
Gedung ini memang mengekspresikan simbiosis antara Timur dan Barat. Dari konsepnya
dapat terlihat Kisho memulai desainnya berawal dari konsep bentukan, lebih mengutamakan bentuk
daripada fungsi menggabungkan unsur barat dan timur dengan penggunaan dua material termasuk
ke dalam kategori memodifikasi struktur. Beliau juga mencoba menghadirkan bentukan gabungan
yang memiliki makna tersendiri yang tersirat, memberikan jiwa pada bangunan seperti yang
diungkapkan oleh Jencks.

Sumber : http://images.lib.ncsu.edu

Pacific Tower dirancang sebagai serambi monumental, termasuk melambangkan hubungan


antara Eropa dan Kekaisaran Matahari Terbit. Gedung ini memiliki perbedaan pada bentuk yaitu
memiliki depan datar dan fasad melengkung.
Menara itu berongga di tengah untuk memungkinkan sebuah jembatan penyeberangan untuk
mencapai sisi lain dari N314 menara Kupka, yang bisa disebut "saudara kembar" dari Pasifik karena
bentuk yang sama.
Desain yang berawal dari konsep bentukan dan mencoba untuk menggabungkan unsur barat
dan timur dalam sebuah objek bangunan.

Simbol Diskursif

Konsep bangunan terlihat jelas bahwa itu merupakan penggabungan antara budaya Eropa
dan Jepang. Dilihat dari material beton agregate putih berupa curving wall yang telah umum
dikenal di bangunan Eropa, dan pada bagian plaza terdapat curtain wall dari kaca flat yang
menciptakan efek transparan, mengingatkan kita pada bahan penutup pintu di Jepang.

Dari kesatuan gedung ini sangat terlihat sebuah ekspresi simbiosis antara Timur dan
Barat. Baik dari segi budaya juga teknologi. Dilihat dari adanya sebuah taman Jepang yang biasa
digunakan sebagai ruang upacara minum teh, juga jembatan akses pejalan kaki yang
mengungkapkan tradisional Jepang "Taiko Bashi" (lengkungan jembatan).

Simbol Presentasional
Bentuk tower yang menyerupai separuh bulan, terinspirasi dari Chu Mon yaitu gerbang
simbolik dari pintu masuk ruang minum teh di Jepang ini menunjukan adanya distorsi geometri oleh
non-geometri (bentuk balok yang kemudian dipotong cembung). Yang melambangkan sebuah
gerbang sambutan juga jembatan untuk pejalan kaki yang mengakses La Defense District dari Valmy
District diatas jalan tol.
Memperkenalkan tradisi dan budaya Jepang Pacific Tower didasarkan pada konsep berikut:

1. Gerbang Perkotaan
Dalam perencanaan kota, Pacific Menara berperan sebagai jembatan dan gerbang untuk
pejalan kaki yang mengakses lebih dari jalan raya ekspres dari kabupaten Valmy ke
kabupaten La Defense. Sebagai Kurokawa adalah salah satu juri untuk Kompetisi Desain
Internasional untuk Grand Arche, harmoni dengan Grand Arche hati-hati dipertimbangkan
dan porosnya dalam kaitannya dengan lanskap perkotaan.
2. Atap Perkotaan
Pacific Tower merupakan jenis "Urban Roof" yang menyediakan ruang untuk acara khusus,
rekreasi dan relaksasi bagi warganya. Tangga di bawah atap yang besar tidak hanya
digunakan untuk akses pejalan kaki tetapi juga sebagai multi-tujuan teater terbuka.
3. Simbiosis dari Budaya Jepang dan Kebudayaan Eropa
Dinding tirai fasad dari Pacific Menara mengungkapkan "Shoji", pintu geser terbuat dari
kayu dan kertas, arsitektur Jepang, dan fasad melengkung mengungkapkan tradisi arsitektur
batu-terstruktur di Eropa menggunakan batu pracetak. Di atas bangunan, ada taman dan
teh ruang upacara Jepang abstrak dilambangkan. Jembatan digunakan untuk akses pejalan
kaki abstrak mengungkapkan tradisional Jepang "Taiko Bashi", jembatan lengkung. Melalui
cara ini, simbiosis budaya Jepang dan budaya Eropa ditampilkan di Pacific Tower.
4. Simbiosis Tradisi dan Masa Depan
Pacific Tower adalah gedung perkantoran cerdas di mana teknologi tinggi tingkat atas
digunakan. Dalam desain, Pacific Tower adalah sebuah contoh bagaimana budaya
tradisional dan teknologi tinggi ada dalam kesatuan.

Anda mungkin juga menyukai