Anda di halaman 1dari 7

Gelang panggul

Gelang panggul adalah penghubung antara badan dan anggota bawah. Sebagian kerangka aksial, yaitu tulang
sakrum dan tulang koksigeus, yang letaknya terjepit antara dua tulang koksa, turut membentuk gelang ini. Dua
tulang koksa itu bersendi satu dengan lainnya di tempat simfisis pubis. Pelvis terbagi atas panggul besar atau
pelvis mayor yang merupakan suatu pasu dan terletak di bawah garis tepi atau linea terminalis dan panggui
kecii yang dibentuk dari tulang ilium yang melebar di atas linea terminalis. Pintu atas membentuk
promontorizem sakralis. Kanalis sakralis terletak di bawah kanalis vertebralis (saluran tuiang belakang) yang
memang kelanjutannya. Dinding kanalis sakralis berlubang-lubang untuk dilalui saraf sakral. Prosesus spinosus
yang rudimenter dapat dilihat pada pandangan posterior dari sakrum. Permukaan anterior sakrum adalah
cekung dan memperlihatkan empat gili-gili melintang, yang menandakan tempat penggabungan kelima
vertebra sakralis. Pada ujung gili-gili ini, di setiap Sisi terdapat lubang-lubang kecil untuk dilewati urat-urat
saraf. Lubang-lubang ini disebut foramina. (Pearce, 2017:

70).
Koksigeus atau tulang tungging terdiri atas empat atau lima vertebra yang rudimeter yang bergabung
menjadi satu. Di atasnya koksigeus bersendi dengan sacrum. Lengkung kolumna vertebralis. Kalau dilihat dari
samping, kolumna vertebralis memperlihatkan empat kurva atau lengkung antero-posterior: lengkung vertikal
pada daerah leher melengkung ke depan, daerah torakal melengkung ke belakang, daerah lumbal melengkung
ke depan dan daerah pelvis meiengkung ke beiakang. Kedua iengkung yang menghadap posterior, yaitu yang
torakal dan pelvis, disebut primer karena keduanya mempertahankan lengkung aslinya ke belakang dari tulang
belakang, yaitu bentuk C sewaktu janin dengan kepala membengkok ke bawah sampai batas dada dan gelang
panggul dimiringkan ke atas ke arah depan badan. Kedua lengkung yang menghadap ke anterior adalah
sekunder lengkung servikal berkembang ketika kanak-kanak mengangkat kepalanya untuk melihat sekeiiiingnya
sambil menyelidiki, dan lengkung iumbai dlbentuk ketlka ia merangkak, berdiri, berjalan, dan mempertahankan
tegak (Pearce, 2017:70,71).
panggul atau pelvis terdiri dari 2 os coxae (tulang panggul). Tulang ini sangat kuat dan saling melekat
satu sama lain untuk menanggung beban berat badan. Panggul ini juga tempat menempelnya tungkai dan
melindungi kandung kemih, organ reproduksi internal dan sebagian usus besar. Os Coxae, tiap tulang panggul
terdiri dari os llium (tuiang usus), os ischium (tuiang duduk) dan os pubis (tulang kemaluan). Os ilium. bagian
terbesar dari os coxae dan bentuknya lebar dan gepeng. Bagian tepi dari os ilium disebut crista iliaca. Bagian
posterior berhubungan dengan os sacrum melalui sendi sacroiliaca (Sarpini, 2014: 40).

Menurut Sarpini (2014; 40), pada tulang os ilium juga terdapat 4 buah tonjolan yang disebut spina iliaca
yakni sebagai berikut:

1. Spina iliaca anterior superior

2. Spina iliaca anterior inferior

3. Spina iliaca posterior superior

4. Spina iliaca posterior inferior


Os Ischium, terletak di bagian paling bawah dari os coxae. Di bagian posterior terdapat tuberositas
ischiadica, bagian yang menahan sat orang duduk. Dekat tempat antara ilium dan ischium terdapat spina
ischiadica. Jarak antara kedua spina ini menunjukkan cukup tidaknya 'luas rongga panggul wanita agar bayi
dapat lahir spontan. Incisura ischiadica mayor yaitu bagian dimana pembuluh darah dan saraf (nervus
ischiatica) lewat kearah posterior menuju tungkai. Os Pubis, adalah bagian depan dari os coxae. Kedua os
pubis bergabung bersama pada symphysis pubis. Bagian belakang os pubis bergabung dengan os ischium
membentuk lubang besar yang disebut foramen Obturatorius, dimana pembuluh darah dan saraf lewat ke
anterior menuju tungkai. Pada pertemuan 3 tulang panggul ini membentuk cekungan seperti mangkok vang

dIsebut acetabulum, yaitu tempat masuknya caput femoris (kepala sendi os femur) (Sarpini,
2014: 41

Menurut Sarpini (2014; 41-42), perbedaan rongga panggul wanita dan


Pria ialah sebagai berikut:
l, Os Iliaca pada vanita lebih melebar sehingga pinggul wanita lebih besar
dibanding pria
2. Jarak antara spina dan tuberositas ischiadica pada wanita lebih lebar
dibanding pria
3. Pintu atas dan bawah rongga panggul wanita lebih lebar
4. Rongga panggui pada v.anita iebih dangkai, sedang pada pria iebih seperti
corong
5. Tulang-tulang pada wanita lebih rlngan dan lebih tipis
6. Arcus pubis (sudut pcrtemuan bayan depan kedua os pubis) lebih lebar pada
wanita
Jadi pcrbcdaan struktur tulang panggul pada prta yaitu tulang panggul lebih besar
dan lebih berat, scndl-sendl lcblh tcbal serta tempat lekat otot besar atau lua.s.
Gelang panggul pna. Fists pna leblh panjang dan lebih sempit. Tulangnya lebih kuats
Tempat kaltan otot leblh tegas, gawang-masuknya lebih kecil dan berbentuk
jantung, Sedangkan pada pelvis wanita disesuaikan untuk melahirkan anak, lebar
dan pendek. bergavsang-masuk besar dan bundar. Arkus pubis lebih be-sars jarak
teburositas iski lebih jauh daripada pria dan tulang koksigis dapat bergerak sedikit
(Pearce, 2017: 76).

Anda mungkin juga menyukai