Anda di halaman 1dari 200

2.

Tata Cara Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Pengembang Teknologi Pembelajaran
I. UNSUR: PENDIDIKAN

Sub Unsur: A. Pendidikan Sekolah dan Mendapat Ijazah/Gelar

Butir Kegiatan: 1. Mengikuti Pendidikan Sekolah dan Memperoleh Ijazah/Gelar untuk Semua Jenjang Jabatan Fungsional PTP.

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


1. Ijazah a. S-1/D-IV diberi angka a. Lulusan perguruan tinggi dalam negeri yang a. Salinan ijazah yang telah dilegalisasi
a. S-1/D-IV kredit sebesar 100 terakreditasi Badan Akreditasi Perguruan oleh pejabat yang berwenang:
b. S-2 b. S-2 diberi angka Tinggi (BAN-PT) Kementerian Pendidikan 1) Bagi lulusan perguruan tinggi
c. S-3 kredit 150 dan Kebudayaan atau Lembaga Akreditasi dalam negeri yang
c. S-3 diberi angka Mandiri (LAM). Akreditasi program studi diselenggarakan oleh Pemerintah,
kredit 200 sekurang-kurangnya B. fotokopi ijazah dilegalisasi oleh
b. Lulusan perguruan tinggi luar negeri yang Dekan Fakultas pada
mendapatkan penilaian keterangan ijazah oleh Universitas/Institut, Ketua
Kemristek Dikti. Sekolah Tinggi, atau Direktur
c. Kualifikasi pendidikan relevan dengan Politeknik;
kegiatan pengembangan teknologi 2) Bagi lulusan perguruan tinggi
pembelajaran. yang diselenggarakan oleh
d. Bukan kelas jauh/kelas sabtu-minggu/kelas masyarakat, fotokopi ijazah
eksekutif, kecuali untuk tugas belajar. dilegalisasi oleh pemimpin
e. Angka kredit yang diberikan merupakan selisih perguruan tinggi yang
dari jenjang yang sudah dinilai. bersangkutan;
f. Bidang studi atau jurusan yang dinilai relevan 3) Bagi lulusan perguruan tinggi luar
adalah sesuai dengan pengembangan teknologi negeri, fotokopi ijazah disertai
pembelajaran. dengan SK hasil penilaian ijazah

[1]
(penyetaraan) oleh Kemristek
Dikti.
b. Surat tugas belajar atau surat izin
belajar dari pejabat yang berwenang.
Apabila tugas belajar, maka harus
disertai dengan SK Pembebasan
Sementara dari jabatan fungsional PTP
dan SK Pengangkatan Kembali di
jabatan fungsional PTP.

Keterangan Besarnya angka kredit ijazah adalah selisih angka kredit ijazah yang tertinggi dikurangi angka kredit ijazah sebelumnya
yang sudah dinilai.
Contoh - Sakroni, S.Kom, PTP Pertama, pendidikan Sarjana Komputer melanjutkan pendidikan S-2 pada Program Studi
Magister Teknologi Pendidikan di Universitas Negeri Semarang dan lulus mendapatkan ijazah, maka berdasarkan
kriteria dan bukti fisik yang memenuhi syarat, yang bersangkutan berhak memperoleh angka kredit Pendidikan sebesar:
150 – 100 = 50 (lima puluh).

- Siyamta, S.Pd., S.ST., MT, PTP Muda, pendidikan Magister Teknik melanjutkan pendidikan S-3 di Program Studi
Doktoral Teknologi Pendidikan di Universitas Pendidikan Indonesia dan lulus mendapatkan ijazah, maka berdasarkan
kriteria dan bukti fisik yang memenuhi syarat, yang bersangkutan berhak memperoleh angka kredit pendidikan sebesar:
200 – 150 = 50 (lima puluh).

- Setiyawati, SP, PTP Muda pendidikan Sarjana Pertanian melanjutkan pendidikan S-2 di program studi Magister
Managemen di perguruan tinggi swasta yang terakreditasi C dan lulus mendapatkan ijazah, maka ijazah yang diperoleh
tersebut tidak mendapatkan angka kredit sebagai unsur Pendidikan, karena bidang studi atau jurusan tidak relevan
dengan pengembangan teknologi pembelajaran dan perguruan tinggi tersebut terakreditasi C.

[2]
Sub Unsur: B. Pendidikan dan Pelatihan Teknis dan Fungsional

Butir Kegiatan: 1. Mengikuti Diklat Teknis dan Fungsional Dengan STTPP atau Sertifikat untuk Semua Jenjang Jabatan Fungsional PTP.

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


STTPP/Sertifikat Angka kredit yang a. Pendidikan dan pelatihan di bidang a. Surat tugas mengikuti diklat yang
atau yang sejenis diberikan untuk setiap pengembangan teknologi pembelajaran. ditandatangani oleh pimpinan unit
STTPP/sertifikat b. Pendidikan dan pelatihan yang dapat diberi kerja setingkat eselon-II atau pejabat
berdasarkan lamanya angka kredit adalah pendidikan dan pelatihan yang ditugaskan oleh eselon-II
pelaksanaan pendidikan yang memenuhi jumlah jam pelajaran (JP) minimal setingkat eselon-III.
dan pelatihan, yaitu: sekurang-kurangnya 8 JP. Satu JP adalah b. Salinan STTPP atau sertifikat diklat
a) Lebih dari 961 jam kegiatan tatap muka/blended/online setara yang dilegalisasi pimpinan unit kerja
diberi angka kredit 15 dengan 45 menit, apabila satuannya hari, yang bersangkutan setingkat eselon-II
b) Antara 641-960 jam maka 1 hari dihitung maksimal 8 jam atau pejabat yang ditugaskan oleh
diberi angka kredit 9 pelajaran dengan ketentuan diklat dimulai eselon-II minimal setingkat eselon-III.
c) Antara 481-640 jam pukul 08.00 s.d. 17.00, atau sampai dengan 12 c. Keterangan mengenai materi &
diberi angka kredit 6 jam pelajaran apabila diklat dalam satu hari jumlah jam pelajaran.
d) Antara 161-480 jam berlangsung s.d. pukul 21.00. Bagi pelatihan
diberi angka kredit 3 online (daring), satu hari dihitung 3 jam
e) Antara 81-160 jam pelajaran.
diberi angka kredit 2 c. Diklat yang diakui adalah diklat yang
f) Antara 30-80 jam dilakukan sesudah masa penilaian untuk
diberi angka kredit 1 kenaikan jabatan/pangkat terakhir.
g) Kurang dari 30 jam d. Penyelenggara diklat sudah terakreditasi oleh
diberi angka 0,5 LAN untuk menyelenggarakan diklat.
e. Dalam hal diklat yang belum diakreditasi
seperti pada butir d, setidak-tidaknya

[3]
penyelenggaranya berkompeten dan
kompetensi pelatihan yang diikuti sesuai
dengan kompetensi PTP berdasarkan penilaian
Pustekkom.
f. Segala bentuk pengembangan kompetensi
sesuai dengan ketentuan yang berlaku bagi
ASN.

Contoh - Ngadimin, M.Kom., PTP Pertama mengikuti “Diklat Teknis Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam
Pembelajaran” di Pusdiklat Kemendikbud selama 65 jam dan mendapatkan Surat Tanda Tamat Pendidikan dan
Pelatihan (STTPP), maka angka kredit yang diperoleh adalah 1 (satu).

- Maulina Akhadiyah, M.Pd., PTP Muda di Balai Pengembangan Multimedia Pendidikan dan Kebudayaan (BPMPK)
mengikuti magang “Pengembangan Media Pembelajaran Online SPADA” di Belmawa Ristek Dikti selama 130 jam
dan mendapatkan sertifikat, maka angka kredit yang diperoleh adalah 2 (dua).

- Drs. Sunarto, M.Pd., PTP Madya mengikuti short course ke Utrech University dengan kompetensi Blended Learning
Methodology selama 3 bulan dan lulus mendapatkan sertifikat, maka angka kredit yang diperoleh adalah 6 (enam).

- Martahan Simbolon, S.Pd., M. Pd., PTP Pertama, mengikuti “Diklat Manajemen Pemasaran” selama 4 hari dan
mendapatkan sertifikat. Sertifikat yang diperoleh tersebut tidak dapat diberi angka kredit karena tidak sesuai dengan
bidang tugasnya sebagai PTP.

Sub Unsur: C. Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan

Butir Kegiatan: Mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III

[4]
Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik
Sertifikat Diklat STTPL prajabatan a. Diklat prajabatan yang diselenggarakan oleh a. Surat tugas mengikuti diklat
Prajabatan golongan III = 2 instansi yang berwenang. prajabatan dari pejabat yang
b. Diklat prajabatan yang dinilai hanya 1 kali berwenang setingkat eselon-II atau
untuk setiap PTP. pejabat yang ditugaskan oleh eselon-II
minimal setingkat eselon-III.
b. Salinan STTPL diklat prajabatan yang
dilegalisasi pimpinan unit kerja yang
bersangkutan setingkat eselon-II atau
pejabat yang ditugaskan oleh eselon-II
minimal setingkat eselon-III.
Contoh - Yuli Wulandari, S.Pd., PTP Pertama di Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Jawa Timur mengikuti
diklat prajabatan golongan III yang diselenggarakan oleh Pusdiklat Kemendikbud. Setelah dinyatakan lulus dan
memperoleh STTPL, maka angka kredit yang diperoleh dari diklat prajabatan tersebut adalah 2 (dua).

II. PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN

Sub Unsur: A. Analisis dan Pengkajian.


Kegiatan: 1. (a). Menganalisis Kebutuhan Teknologi Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum yang Berlaku Sesuai dengan Jenis, Jalur dan Jenjang
Pendidikan untuk Pengembangan Media Pembelajaran (Sederhana, Audio, Video, Multimedia, Multimedia Interaktif, dan Modul).
PTP Ahli Pertama

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


Laporan 1,13 a. Kegiatan analisis kebutuhan teknologi a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
pembelajaran berdasarkan kurikulum yang
[5]
berlaku sesuai dengan jenis, jalur dan jenjang b. Salinan laporan dengan memberikan rekomendasi
pendidikan dalam pengembangan media tentang hasil analisis kebutuhan teknologi
pembelajaran yang memanfaatkan salah satu pembelajaran dalam pengembangan media
jenis media: pembelajaran yang telah dilegalisasi atau terverifikasi
sederhana/audio/video/multimedia/ melalui Aplikasi Dupake oleh pimpinan instansi
multimedia interaktif/modul. tempat bekerja setingkat eselon-II atau pejabat yang
b. Kegiatan analisis kebutuhan pengembangan ditugaskan oleh eselon-II minimal setingkat eselon-
media pembelajaran ini minimal untuk satu III.
mata pelajaran, satu kelas/tingkat, dan satu c. Isi laporan mencakup:
jenjang pendidikan. 1) Bagian awal (halaman judul, daftar isi);
2) Bagian Inti
- Bab 1 Pendahuluan (latar belakang, rumusan
masalah, tujuan);
- Bab 2 Kajian Teori;
- Bab 3 Metodologi (tempat, waktu, subyek
penelitian, teknik pengumpulan data, teknik
analisis);
- Bab 4 Hasil dan Pembahasan (hasil yang
dicapai didukung dengan penelitian
sebelumnya);
- Bab 5 Kesimpulan dan Rekomendasi
3) Bagian Akhir
- Daftar Pustaka

Contoh - Darmaji, S.Sn, PTP Ahli Pertama Pusdiklat Kemensetneg, mendapatkan tugas untuk melakukan analisis kebutuhan
pengembangan modul pembelajaran dengan judul: Analisis Kebutuhan Pengembangan Modul Pembelajaran untuk
Pelatihan Keprotokolan Bagi Pejabat di Lingkungan Sekretariat Negara dan membuat sebuah laporan analisis
kebutuhan diberi angka kredit 1, 13 (satu koma satu tiga).
[6]
- Insan Jamil, S.S., PTP Ahli Muda dan Jatmoko, S.Pd, PTP Ahli Pertama dari BPMTPK, melakukan analisis kebutuhan
pengembangan media pembelajaran video Learning Object mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk jenjang SD kelas IV
dan membuat 1 laporan hasil analisis kebutuhan. Hasil kegiatannya Insan Jamil, S.S. diberi angka kredit 60% x 1,13 =
0,678 (nol koma enam tujuh delapan) dan Jatmoko, S.Pd. 40% x 1,13 = 0,452 (nol koma empat lima dua).

- Supriadi, S.Pd., Rizky, S.Si., dan Agustina, S.Pd., PTP Pertama dari LPMP DKI Jakarta, mendapat tugas melaksanakan
analisis kebutuhan pengembangan multimedia untuk kegiatan Bimbingan Teknis Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)
bagi Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Sekolah (TPMPS). Hasil kegiatannya Supriadi, S.Pd. diberi angka kredit 50% x
1,13 = 0,565 (nol koma lima enam lima), Rizky, S.Si. dan Agustina, S.Pd. masing-masing diberi angka kredit 25% x 1,13
= 0,283 (nol koma dua delapan tiga).

Sub Unsur A: Analisis dan Pengkajian

Butir Kegiatan: 1. (b). Menganalisis Kebutuhan Teknologi Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum yang Berlaku Sesuai dengan Jenis, Jalur, dan
Jenjang Pendidikan untuk Hypermedia Pembelajaran.
PTP Ahli Muda

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


Laporan 1,99 a. Kegiatan analisis kebutuhan teknologi a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
pembelajaran berdasarkan kurikulum yang b. Salinan laporan dengan memberikan rekomendasi
berlaku sesuai dengan jenis, jalur dan jenjang tentang hasil analisis kebutuhan teknologi
pendidikan dalam pengembangan hypermedia pembelajaran dalam pengembangan hypermedia
pembelajaran. pembelajaran yang telah dilegalisasi atau
b. Hypermedia pembelajaran merupakan terverifikasi melalui Aplikasi Dupake oleh pimpinan
kombinasi media yang terhubung melalui instansi tempat bekerja setingkat eselon-II atau
hyperlink dalam jaringan internet dan dapat pejabat yang ditugaskan oleh eselon-II minimal
digunakan secara nonlinear. setingkat eselon-III.
[7]
c. Kegiatan analisis kebutuhan teknologi c. Isi laporan mencakup:
pembelajaran ini minimal untuk satu mata 1) Bagian awal (halaman judul, daftar isi);
pelajaran, satu kelas/tingkat, dan satu jenjang 2) Bagian Inti
pendidikan. - Bab 1 Pendahuluan (latar belakang, rumusan
masalah, tujuan);
- Bab 2 Kajian Teori;
- Bab 3 Metodologi (tempat, waktu, subyek
penelitian, teknik pengumpulan data, teknik
analisis);
- Bab 4 Hasil dan Pembahasan (hasil yang
dicapai didukung dengan penelitian
sebelumnya);
- Bab 5 Kesimpulan dan Rekomendasi
3) Bagian Akhir
- Daftar Pustaka

Contoh - Drs. Ardiansyah, M. Pd., PTP Ahli Muda, melaksanakan analisis kebutuhan teknologi pembelajaran hypermedia dengan
judul: Analisis Kebutuhan Bahan Belajar Hypermedia untuk Web Rumah Belajar Mata Pelajaran Biologi pada Jenjang
Pendidikan SMA dan membuat sebuah laporan, maka diberi angka kredit 1,99 (satu koma sembilan sembilan).

- Mulawarman, S. Pd., PTP Ahli Pertama, melaksanakan analisis kebutuhan hypermedia untuk pembelajaran dengan judul:
Analisis Kebutuhan Bahan Belajar Multimedia Interaktif untuk Web Rumah Belajar Mata Pelajaran Matematika Sekolah
Dasar dan membuat sebuah laporan, maka ia diberi angka kredit 80% dari 1,99 yaitu 1,59 (satu koma lima sembilan ).

- Drs. Agung Wicaksono, M. Pd., PTP Ahli Muda, dan Hendarrita, M.Kom., PTP Ahli Pertama mendapatkan tugas untuk
melakukan analisis kebutuhan teknologi pembelajaran hypermedia dengan judul Analisis Kebutuhan Model Hypermedia
untuk Fitur Laboratorium Maya (Virtual Lab) Web Rumah Belajar pada Mata Pelajaran Kimia Jenjang SMA dan membuat
sebuah laporan.
[8]
Drs. Agung Wicaksono, M.Pd. diberi angka kredit 60% x 1,99 = 1,194 (satu koma satu sembilan empat) dan Hendarrita,
M.Kom. diberi angka kredit 80% x 40% x 1,99 = 0,637 (nol koma enam tiga tujuh).

- Dr. Agus Suratman, PTP Ahli Madya dan Nissa, M.Pd., PTP Ahli Muda, melaksanakan analisis kebutuhan pengembangan
media video tutorial berbasis web tentang penguatan pendidikan karakter untuk Guru Matematika jenjang SD dan
membuat sebuah laporan.
Agus Suratman, S.T. diberi angka kredit 60% x 1,99 = 1,194 (satu koma satu sembilan empat) dan Nissa, M.Pd. diberi
angka kredit 40% x 1,99 = 0,796 (nol koma tujuh sembilan enam).

Sub Unsur: A. Analisis dan pengkajian.


Kegiatan: 1. (c). Menganalisis Kebutuhan Teknologi Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum yang Berlaku Sesuai dengan Jenis, Jalur, dan Jenjang
Pendidikan untuk Model E–Pembelajaran.
PTP Ahli Madya

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


Laporan 4,55 a. Kegiatan analisis kebutuhan teknologi a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
pembelajaran berdasarkan kurikulum yang b. Salinan laporan dengan memberikan rekomendasi
berlaku sesuai dengan jenis, jalur dan jenjang tentang hasil analisis kebutuhan teknologi
pendidikan dalam pengembangan model e– pembelajaran dalam pengembangan model e–
pembelajaran. pembelajaran yang telah dilegalisasi atau terverifikasi
b. E-pembelajaran adalah proses layanan melalui Aplikasi Dupake oleh pimpinan instansi
pembelajaran dengan berbasis elektronik tempat bekerja setingkat eselon-II atau pejabat yang
dalam bentuk audio, video dan multimedia ditugaskan oleh eselon-II minimal setingkat eselon-
yang didistribusikan melalui radio, televisi, III.
komputer, intranet, dan internet. c. Isi laporan mencakup:
1) Bagian awal (halaman judul, daftar isi);

[9]
c. Kegiatan analisis kebutuhan teknologi 2) Bagian Inti
pembelajaran ini minimal untuk satu mata - Bab 1 Pendahuluan (latar belakang, rumusan
pelajaran, satu kelas/tingkat, dan satu jenjang masalah, tujuan);
pendidikan. - Bab 2 Kajian Teori;
- Bab 3 Metodologi (tempat, waktu, subyek
penelitian, teknik pengumpulan data, teknik
analisis);
- Bab 4 Hasil dan Pembahasan (hasil yang
dicapai didukung dengan penelitian
sebelumnya);
- Bab 5 Kesimpulan dan Rekomendasi
3) Bagian Akhir
- Daftar Pustaka

Contoh - Dra. Maria Gloria, M.Pd., PTP Ahli Madya, ditugaskan untuk melaksanakan analisis kebutuhan pengembangan model
pembelajaran flipped classroom dengan memanfaatkan Rumah Belajar pada jenjang SMP dan membuat sebuah laporan,
diberi angka kredit 4,55 (empat koma lima lima).

- Dra. Teuku Rafli, M.Pd., PTP Ahli Madya, dan Arif, M.Pd., PTP Ahli Muda melaksanakan tugas untuk melakukan analisis
kebutuhan model pembelajaran yang memanfaatkan media audio berbasis aplikasi android pada mata pelajaran Bahasa
Inggris untuk satuan pendidikan Sekolah Luar Biasa (SLB) A (tunanetra) jenjang SMA dan membuat sebuah laporan.
Dra. Teuku Rafli, M.Pd. diberi angka kredit 60% x 4,55 = 2,73 (dua koma tujuh tiga) dan Arif, M.Pd, diberi angka kredit
80% x 40% x 4,55= 1,456 (satu koma empat lima enam).

- Dra. Meutia, M.Pd., PTP Ahli Utama, Anggelina, M.Si., PTP Ahli Madya, dan Meilita, S.Pd., PTP Ahli Muda mendapat
tugas untuk mengembangkan model pembelajaran dalam jaringan (online) melalui Fitur Kelas Maya Rumah Belajar mata
pelajaran Kimia pada jenjang SMA dengan terlebih dahulu melakukan analisis kebutuhan dengan judul ”Analisis

[10]
Kebutuhan Model Pembelajaran Kelas Maya sebagai Program Pengayaan melalui Rumah Belajar untuk Jenjang SMA
pada Mata Pelajaran Kimia” dan membuat laporan.
Dra. Meutia, M.Pd. diberi angka kredit 50% x 4,55 = 2,275 (dua koma dua tujuh lima),
Anggelina, M.Si. diberi angka kredit 25% x 4,55 = 1,138 (satu koma satu tiga delapan), dan
Meilita, S.Pd. diberi angka kredit 80% x 25% x 4,55 = 0,91 (nol koma sembilan satu).

Sub Unsur: A. Analisis dan pengkajian.


Kegiatan: 1. (d). Menganalisis Kebutuhan Teknologi Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum yang Berlaku Sesuai dengan Jenis, Jalur, dan Jenjang
Pendidikan untuk Aplikasi E–Pembelajaran.
PTP Ahli Madya

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


Laporan 4,59 a. Kegiatan analisis kebutuhan teknologi a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
pembelajaran berdasarkan kurikulum yang b. Salinan laporan dengan memberikan rekomendasi
berlaku sesuai dengan jenis, jalur dan jenjang tentang hasil analisis kebutuhan teknologi
pendidikan dalam pengembangan aplikasi e– pembelajaran dalam pengembangan model
pembelajaran. pembelajaran berbasis aplikasi e–pembelajaran yang
b. Aplikasi e–pembelajaran adalah perangkat telah dilegalisasi atau terverifikasi melalui Aplikasi
lunak komputer untuk keperluan proses Dupake oleh pimpinan instansi tempat bekerja
layanan pembelajaran dengan berbasis setingkat eselon-II atau pejabat yang ditugaskan oleh
elektronik dalam bentuk audio, video dan eselon-II minimal setingkat eselon-III.
multimedia yang didistribusikan melalui c. Isi laporan mencakup:
radio, televisi, komputer, intranet, dan 1) Bagian awal (halaman judul, daftar isi);
internet. 2) Bagian Inti
c. Kegiatan analisis kebutuhan teknologi - Bab 1 Pendahuluan (latar belakang, rumusan
pembelajaran ini minimal untuk satu mata masalah, tujuan);
[11]
pelajaran, satu kelas, dan satu jenjang - Bab 2 Kajian Teori;
pendidikan. - Bab 3 Metodologi (tempat, waktu, subyek
penelitian, teknik pengumpulan data, teknik
analisis);
- Bab 4 Hasil dan Pembahasan (hasil yang
dicapai didukung dengan penelitian
sebelumnya);
- Bab 5 Kesimpulan dan Rekomendasi
3) Bagian Akhir
- Daftar Pustaka

Contoh - Drs. Pratama, M.Pd., PTP Ahli Madya, melaksanakan tugas untuk melakukan analisis kebutuhan aplikasi e–pembelajaran
dengan menggunakan ”moodle” pada mata pelajaran matematika untuk jenjang SMA dan membuat sebuah laporan, diberi
angka kredit 4,59 (empat koma lima sembilan).

- Drs. Nasution, M.Pd., PTP Ahli Madya, dan Randi, S.Pd., PTP Ahli Muda melaksanakan analisis kebutuhan aplikasi e-
pembelajaran ”Smile” (aplikasi pembelajaran percakapan dalam bahasa Inggris) untuk siswa SMP SLB Tunanetra dan
membuat sebuah laporan.
Drs. Nasution, M.Pd. diberi angka kredit 60% x 4,59 = 2,754 (dua koma tujuh lima empat) dan Randi, S.Pd. diberi angka
kredit 80% x 40% x 4,59 =1,469 (satu koma empat enam sembilan).

- Dr. Randi Purwanto, PTP Ahli Utama, Stella, M.Pd., PTP Ahli Madya, dan Susiana, M.Si., PTP Ahli Muda, melaksanakan
analisis kebutuhan aplikasi e–pembelajaran ”PKB” (Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan) dengan aplikasi Edmodo
untuk pelatihan daring (online) Kepala Sekolah jenjang SMP dan membuat sebuah laporan.
Dr. Randi Purwanto diberi angka kredit 50% x 4,59 = 2,295 (dua koma dua sembilan lima), Stella, M.Pd. diberi angka
kredit 25% x 4,59 = 1,148 (satu koma satu empat delapan) dan Susiana M.Si. diberi angka kredit 80% x 25% x 4,59 =
0,918 (nol koma sembilan satu delapan).

[12]
Sub Unsur: A. Analisis dan pengkajian.
Kegiatan: 1. (e). Menganalisis Kebutuhan Teknologi Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum yang Berlaku Sesuai dengan Jenis, Jalur, dan Jenjang
Pendidikan untuk Model Pembelajaran Kompleks.
PTP Ahli Utama

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


Laporan 5,79 a. Kegiatan analisis kebutuhan teknologi a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
pembelajaran berdasarkan kurikulum yang b. Salinan laporan dengan memberikan rekomendasi
berlaku sesuai dengan jenis, jalur dan jenjang tentang hasil analisis kebutuhan teknologi
pendidikan dalam pengembangan model pembelajaran dalam pengembangan model
pembelajaran kompleks. pembelajaran kompleks yang telah dilegalisasi atau
b. Pembelajaran kompleks adalah pembelajaran terverifikasi melalui Aplikasi Dupake oleh pimpinan
yang membutuhkan faktor-faktor instansi tempat bekerja setingkat eselon-II atau
pengetahuan, pemahaman hubungan antara pejabat yang ditugaskan oleh eselon-II minimal
berbagai peraturan dan perundang-undangan, setingkat eselon-III.
kemampuan kolaborasi, kerjasama, c. Isi laporan mencakup:
komunikasi dengan stakeholders 1) Bagian awal (halaman judul, daftar isi);
menggunakan berbagai sumber, strategi dan 2) Bagian Inti
teknologi. - Bab 1 Pendahuluan (latar belakang, rumusan
c. Kegiatan analisis kebutuhan teknologi masalah, tujuan);
pembelajaran ini minimal untuk satu mata - Bab 2 Kajian Teori;
pelajaran, satu kelas, dan satu jenjang - Bab 3 Metodologi (tempat, waktu, subyek
pendidikan. penelitian, teknik pengumpulan data, teknik
analisis);

[13]
- Bab 4 Hasil dan Pembahasan (hasil yang
dicapai didukung dengan penelitian
sebelumnya);
- Bab 5 Kesimpulan dan Rekomendasi
3) Bagian Akhir
- Daftar Pustaka
Contoh - Dr. Agung Hakim seorang PTP Ahli Utama dan I Made Putra, M.Pd., PTP Ahli Madya melaksanakan tugas untuk
melakukan pengembangan model pembelajaran SMA terbuka model single mode diawali dengan analisis kebutuhan
dengan judul “Analisis Model Pembelajaran Blended Learning (Menggabungkan antara Pembelajaran Online dan Offline
dengan Tutorial Menggunakan Media Pembelajaran Modul sebagai Bahan Pembelajaran Offline dan Video
Streaming/Multimedia Interaktif/ Hypermedia sebagai Bahan Pembelajaran Online pada Model Pembelajaran Project Base
Learning/Discovery Learning/Cooperative Learning, dll) di SMA Terbuka Melalui Aplikasi Kelas Maya Rumah Belajar”
dan membuat laporan hasil analisis.
Dr. Agung Hakim diberi angka kredit 60% x 5,79 = 3,474 (tiga koma empat tujuh empat) dan
I Made Putra, M.Pd. diberi angka kredit 80% x 40% x 5,79 = 1,853 (satu koma delapan lima tiga).

- Dr. Mazia seorang PTP Ahli Utama, Arlinda, M.Pd., Mastan, M.Si., dan Suhardi, S.Pd. PTP Ahli Madya mendapatkan
tugas untuk melakukan pengembangan model pembelajaran di sekolah 3T (Terluar, Terdepan, Terpencil) dengan
memanfaatkan aplikasi PSB (Pusat Sumber Belajar) secara daring diawali dengan analisis kebutuhan dengan judul
“Analisis Model Pembelajaran di Sekolah 3T (Terluar, Terdepan, Terpencil) dengan Memanfaatkan Aplikasi PSB (Pusat
Sumber Belajar) secara Daring” dan membuat laporan.
Dr. Mazia diberi angka kredit 40% x 5,79 = 2,316 (dua koma tiga satu enam) sedangkan Arlinda M.Pd., Mastan, M.Si.,
dan Suhardi, S.Pd., masing-masing diberi angka kredit 80% x 20% x 5,79 = 0,926 (nol koma sembilan dua enam).

Sub Unsur: A. Analisis dan pengkajian.


Kegiatan: 1. (f). Menganalisis Kebutuhan Teknologi Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum yang Berlaku Sesuai dengan Jenis, Jalur, dan Jenjang
Pendidikan untuk Inovasi Teknologi Pembelajaran.
[14]
PTP Ahli Utama

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


Laporan 4,68 a. Kegiatan analisis kebutuhan teknologi a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
pembelajaran berdasarkan kurikulum yang b. Salinan laporan dengan memberikan rekomendasi
berlaku sesuai dengan jenis, jalur dan jenjang tentang hasil analisis kebutuhan teknologi
pendidikan dalam pengembangan inovasi pembelajaran dalam pengembangan inovasi teknologi
teknologi pembelajaran. pembelajaran yang telah dilegalisasi atau terverifikasi
b. Inovasi teknologi pembelajaran adalah melalui Aplikasi Dupake oleh pimpinan instansi
menciptakan suatu model aplikasi tempat bekerja setingkat eselon-II atau pejabat yang
pembelajaran baru yang dapat ditugaskan oleh eselon-II minimal setingkat eselon-
mengakomodasikan pembelajaran tipe terbaru III.
ataupun mengadopsi model/aplikasi c. Isi laporan mencakup:
pembelajaran dan diterapkan menjadi suatu 1) Bagian awal (halaman judul, daftar isi);
model/aplikasi pembelajaran yang terbarukan, 2) Bagian Inti
bertujuan memecahkan permasalahan - Bab 1 Pendahuluan (latar belakang, rumusan
pembelajaran. masalah, tujuan);
c. Kegiatan analisis kebutuhan teknologi - Bab 2 Kajian Teori;
pembelajaran ini dilakukan untuk kegiatan - Bab 3 Metodologi (tempat, waktu, subyek
pembelajaran dalam satu satuan pendidikan penelitian, teknik pengumpulan data, teknik
dan menghasilkan suatu rekomendasi tentang analisis);
inovasi teknologi pembelajaran. - Bab 4 Hasil dan Pembahasan (hasil yang
dicapai didukung dengan penelitian
sebelumnya);
- Bab 5 Kesimpulan dan Rekomendasi
3) Bagian Akhir
- Daftar Pustaka

[15]
Contoh - Dr. Tatia Alifia, seorang PTP Ahli Utama dan Ni Wayan Sri Dewanti, M.Pd., PTP Ahli Madya melaksanakan tugas
melakukan kegiatan analisis kebutuhan teknologi pembelajaran untuk inovasi teknologi pembelajaran yang memanfaatkan
konten dengan menggunakan teknologi augmented reality untuk pembelajaran Biologi di SMA dan membuat laporan,
Dr. Tatia Alifia diberi angka kredit 60% x 4,68 = 2,808 (dua koma delapan nol delapan) dan
Ni Wayan Sri Dewanti, M.Pd. diberi angka kredit 40% x 4,68 = 1,872 (satu koma delapan tujuh dua).

- Alzena, Ph.D., PTP Ahli Utama, Hari Pambudi, M.Pd. dan Dra. Sofiyah, PTP Ahli Madya melaksanankan tugas
menganalisis kebutuhan teknologi pembelajaran untuk inovasi teknologi pembelajaran dengan judul “Analisis Kebutuhan
Teknologi Pembelajaran untuk Kegiatan Praktikum pada Mata Pelajaran Kimia Jenjang SMA dengan Menggunakan Media
Simulasi di Daerah 3T”, dan membuat laporan.
Alzena, Ph.D. diberi angka kredit 50% x 4,68 = 2,34 (dua koma tiga empat), sedangkan
Hari Pambudi, M.Pd., dan Dra. Sofiyah masing-masing diberi angka kredit 80% x 25% x 4,68 = 0,936 (nol koma sembilan
tiga enam).

Sub Unsur A: Analisis dan Pengkajian

Butir Kegiatan: 2. (a). Melakukan Studi Kelayakan Pengembangan Teknologi Pembelajaran (Media/Model/Aplikasi) sebagai Ketua Tim.

PTP Ahli Madya

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


Laporan 4,75 a. PTP Ahli Madya berperan sebagai ketua tim a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja
dalam kegiatan studi kelayakan yang menyebutkan perannya sebagai ketua tim.
pengembangan teknologi pembelajaran b. Salinan laporan studi kelayakan dengan memberikan
berbasis media atau model atau aplikasi rekomendasi tentang kelayakan suatu pengembangan
berdasarkan kurikulum yang berlaku sesuai teknologi pembelajaran yang telah dilegalisasi atau
dengan jenis, jalur dan jenjang pendidikan. terverifikasi melalui Aplikasi Dupake oleh pimpinan
instansi tempat bekerja setingkat eselon-II atau
[16]
b. Ketua Tim mengkoordinasikan proses pejabat yang ditugaskan oleh eselon-II minimal
penyusunan rancangan, instrumen, setingkat eselon-III.
mengumpulkan, mengolah, dan c. Isi laporan mencakup:
menganalisis data serta menyusun laporan 1) Bagian awal (halaman judul, daftar isi);
dalam kegiatan studi kelayakan 2) Bagian Inti
pengembangan teknologi pembelajaran - Bab 1 Pendahuluan (latar belakang, rumusan
berbasis media atau model atau aplikasi. masalah, tujuan);
- Bab 2 Kajian Teori;
- Bab 3 Hasil Studi Kelayakan;
- Bab 4 Kesimpulan dan Saran
3) Bagian Akhir
- Daftar Pustaka
- Lampiran (penunjang bagian inti, misalnya
instrumen, dokumentasi, daftar responden,
dll).

Contoh - Drs. Budi, M.Si., PTP Ahli Madya di Balai Pengembangan Multimedia Pendidikan dan Kebudayaan melaksanakan studi
kelayakan tentang pengembangan model pembelajaran discovery–inquiry di sekolah inovatif jenjang SMP sebagai ketua
tim dan membuat laporan hasil studi kelayakan, mendapatkan angka kredit 4,75 (empat koma tujuh lima).

- Wijaya, S. Pd., PTP Ahli Muda LPMP Gorontalo melaksanakan studi kelayakan tentang pengembangan model
pembelajaran Cooperative Learning dengan memanfaatkan TV Edukasi untuk jenjang SMA sebagai ketua tim dan
membuat laporan hasil studi kelayakan, maka ia diberi angka kredit 80% x 4,75 = 3,8 (tiga koma delapan).

- Dra. Zuraida, M.Pd., PTP Ahli Madya di Pustekkom melakukan studi kelayakan pengembangan multimedia interaktif
pada mata pelajaran Ekonomi untuk jenjang SMA sebagai ketua tim dan membuat laporan hasil studi kelayakan,
mendapatkan angka kredit 4,75 (empat koma tujuh puluh lima).

[17]
Sub Unsur A: Analisis dan Pengkajian

Butir Kegiatan: 2. (b). Melakukan Studi Kelayakan Pengembangan Teknologi Pembelajaran (Media/Model/Aplikasi) sebagai Anggota Tim.

PTP Ahli Muda

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


Laporan 1,72 a. PTP Ahli Muda berperan sebagai anggota a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja
tim dalam kegiatan studi kelayakan yang menyebutkan perannya sebagai anggota tim.
pengembangan teknologi pembelajaran b. Salinan laporan studi kelayakan dengan memberikan
berbasis media atau model atau aplikasi rekomendasi tentang kelayakan suatu pengembangan
berdasarkan kurikulum yang berlaku sesuai teknologi pembelajaran yang telah dilegalisasi atau
dengan jenis, jalur dan jenjang pendidikan. terverifikasi melalui Aplikasi Dupake oleh pimpinan
b. Anggota tim berperan sebagai pengumpul, instansi tempat bekerja setingkat eselon-II atau
pengolah, dan penganalisis data dalam pejabat yang ditugaskan oleh eselon-II minimal
kegiatan studi kelayakan pengembangan setingkat eselon-III.
teknologi pembelajaran berbasis media atau c. Isi laporan mencakup:
model atau aplikasi. 1) Bagian awal (halaman judul, daftar isi);
2) Bagian Inti
- Bab 1 Pendahuluan (latar belakang, rumusan
masalah, tujuan);
- Bab 2 Kajian Teori;
- Bab 3 Hasil Studi Kelayakan;
- Bab 4 Kesimpulan dan Saran
3) Bagian Akhir
- Daftar Pustaka

[18]
- Lampiran (penunjang bagian inti, misalnya
instrumen, dokumentasi, daftar responden,
dll).
Contoh - Drs. Yusron Afifi, M.Si., PTP Ahli Muda di Balai Pengembangan Multimedia Pendidikan melaksanakan tugas studi
kelayakan tentang pengembangan teknologi pembelajaran berbasis multimedia pada mata pelajaran matematika untuk
jenjang SMP sebagai anggota tim. Setelah menyusun laporan hasil studi kelayakan selaku anggota tim Drs. Yusron Afifi,
M.Si. mendapatkan angka kredit 1,72 (satu koma tujuh dua).

- Hani Wijaya, S. Pd, PTP Ahli Pertama, jika mengerjakan hal yang sama dengan Drs. Yusron Afifi, M.Si., diberi angka
kredit 80% x 1,72 = 1,38 (satu koma tiga delapan).

- Sania, S.Kom., M.Si., PTP Ahli Muda dan Fardin, S.T., PTP Ahli Pertama di PPPPTK Teknologi melakukan studi
kelayakan sebagai anggota tim tentang pengembangan evaluasi pembelajaran dengan menggunakan aplikasi quis creator
untuk mata pelajaran IPA jenjang SD dan membuat laporan sebagai anggota tim, maka
Sania, S.Kom., M.Si. mendapatkan angka kredit 60% x 1,72 = 1,032 (satu koma nol tiga dua), dan
Fardin, S.T. mendapatkan angka kredit 80% x 40% x 1,72 = 0,55 (nol koma lima lima).

Sub Unsur: B. Perancangan


Kegiatan: 1. (a). Menyusun Rancangan Model/Aplikasi Pembelajaran Berbasis: Media (Sederhana/Audio/Video/Multimedia/Multimedia Interaktif/
Modul).
PTP Ahli Pertama

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


Rancangan 0,90 a. Kegiatan menyusun rancangan model/ aplikasi a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
pembelajaran berbasis salah satu jenis media:

[19]
sederhana/audio/video/multimedia/ b. Rancangan model/aplikasi pembelajaran berbasis
multimedia interaktif/modul berdasarkan salah satu jenis media: sederhana/audio/video/
kurikulum yang berlaku sesuai dengan jenis, multimedia/multimedia interaktif/modul yang telah
jalur dan jenjang pendidikan. dilegalisasi atau terverifikasi melalui Aplikasi
b. Kegiatan menyusun rancangan model/ aplikasi Dupake oleh pimpinan instansi tempat bekerja
pembelajaran ini minimal untuk satu mata setingkat eselon-II atau pejabat yang ditugaskan oleh
pelajaran, satu kelas, dan satu jenjang eselon-II minimal setingkat eselon-III.
pendidikan. c. Rancangan memuat:
1) Bagian awal (halaman judul, daftar isi);
2) Bagian Inti
- Bab I Pendahuluan (latar belakang,
tujuan, sasaran);
- Bab II Kajian Pustaka;
- Bab III Rancangan Model/aplikasi
pembelajaran berbasis media.
a. Deskripsi rancangan (5W1H)
b. Pola penerapan model/aplikasi
pembelajaran berbasis media.
- Bab IV Rencana Kerja
- Bab V Kriteria Keberhasilan
3) Bagian Akhir
- Daftar Pustaka

Contoh - Adelina Sari, S.Pd., dan Sanya Barliani, SPd., PTP Ahli Pertama di BPMTP, menyusun rancangan model pembelajaran
berbasis video untuk SMA kelas X di Surabaya.
Adelina Sari, S.Pd., sebagai penyusun pertama memperoleh angka kredit 60% x 0,90 = 0,54 (nol koma lima empat),
sedangkan Sanya Barliani, SPd sebagai penyusun kedua memperoleh angka kredit 40% x 0,90 = 0,36 (nol koma tiga enam).

[20]
- Anshar Passigai, S.Kom., dan Andi Baharudin, S.Pd., PTP Ahli Pertama, serta Santy Ardhani, S.Kom., MT., PTP Ahli
Muda dari LPMP Sulawesi Selatan, menyusun rancangan aplikasi pembelajaran berbasis multimedia interaktif untuk mata
pelajaran IPS SMP kelas VII di Sungguminasa Gowa.
Santy Ardhani, S.Kom., MT., sebagai penyusun pertama memperoleh angka kredit 50% x 0,90 = 0,45 (nol koma empat
lima), Anshar Passigai, S.Kom. sebagai penyusun kedua, 25% x 0,90 = 0,23, dan Andi Baharudin, S.Pd. sebagai penyusun
ketiga memperoleh angka kredit 25% x 0,90 = 0,23 (nol koma dua tiga).

Sub Unsur: B. Perancangan

Kegiatan: 1. (b). Menyusun Rancangan Model/Aplikasi Pembelajaran Berbasis: Hypermedia.

PTP Ahli Muda

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


Rancangan 1,46 a. Kegiatan menyusun rancangan a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
model/aplikasi pembelajaran berbasis b. Rancangan model/aplikasi pembelajaran berbasis
hypermedia berdasarkan kurikulum yang hypermedia yang telah dilegalisasi atau terverifikasi
berlaku sesuai dengan jenis, jalur, dan melalui Aplikasi Dupake oleh pimpinan instansi
jenjang pendidikan. tempat bekerja setingkat eselon-II atau pejabat yang
b. Hypermedia pembelajaran merupakan ditugaskan oleh eselon-II minimal setingkat eselon-
kombinasi media yang terhubung melalui III.
hyperlink dalam jaringan internet dan dapat b. Rancangan memuat:
digunakan secara nonlinear. 1) Bagian awal (halaman judul, daftar isi);
c. Kegiatan menyusun rancangan 2) Bagian Inti
model/aplikasi pembelajaran ini minimal - Bab I Pendahuluan (latar belakang,
untuk satu mata pelajaran, satu kelas, dan tujuan, sasaran);
satu jenjang pendidikan. - Bab II Kajian Pustaka;

[21]
- Bab III Rancangan Model/Aplikasi
Pembelajaran Berbasis Hypermedia.
a. Deskripsi rancangan (5W1H)
b. Pola penerapan model/aplikasi
pembelajaran berbasis hypermedia.
- Bab IV Rencana Kerja
- Bab V Kriteria Keberhasilan
3) Bagian Akhir
- Daftar Pustaka

Contoh - Martin Leweykabesi, M.Pd., PTP Ahli Muda, dari LPMP Maluku, menyusun rancangan aplikasi pembelajaran virtual lab
(lab maya) untuk mata pelajaran Fisika SMP di Ambon, mendapat angka kredit 1,46 (satu koma empat enam).

- Annasya Putri, M.Si., dan Ammar Indra, M.Pd., PTP Ahli Muda, dari Pustekkom mendapatkan tugas menyusun rancangan
model pembelajaran hypermedia untuk fitur Sumber Belajar di web Rumah Belajar pada mata pelajaran Matematika SMA.
Annasya Putri, M.Si. sebagai penyusun pertama memperoleh angka kredit 60% x 1,46 = 0,876 (nol koma delapan tujuh
enam) sedangkan Ammar Indra, M.Pd., sebagai penyusun kedua memperoleh angka kredit 40% x 1,46 = 0,584 (nol koma
lima delapan empat).

- Dr. Auliya Rizqy, M.Sc., PTP Ahli Muda dan Abimanyu Dewantoro, M.Si., PTP Ahli Pertama dari BPMPK Semarang,
menyusun rancangan aplikasi pembelajaran hypermedia berbasis android untuk pelajaran Kimia SMA kelas X dengan
judul ”Reaksi Reduksi”.
Dr. Auliya Rizqy, M.Sc., sebagai penyusun pertama memperoleh angka kredit 60%, sehingga angka kredit yang diperoleh
adalah 60%x 1,46 = 0,876 (nol koma delapan tujuh enam), sedangkan Abimanyu Dewantoro, M.Si., sebagai penyusun
kedua memperoleh angka kredit 40% dan melakukan kegiatan satu jenjang di atasnya memperoleh angka kredit 80% maka
total angka kredit yang diperoleh adalah 80% x 40% x 1,46= 0,467 (nol koma empat enam tujuh).
Sub Unsur: B. Perancangan

[22]
Kegiatan: 1. (c). Menyusun Rancangan Model/Aplikasi Pembelajaran Berbasis: E–Pembelajaran.

PTP Ahli Madya

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


Rancangan 1,85 a. Kegiatan menyusun rancangan model/ a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
model/aplikasi aplikasi pembelajaran berbasis e– b. Salinan rancangan model/aplikasi pembelajaran
pembelajaran pembelajaran berdasarkan kurikulum yang berbasis e–pembelajaran dalam bentuk tertulis yang
berlaku sesuai dengan jenis, jalur dan dilegalisasi atau terverifikasi melalui Aplikasi
jenjang pendidikan. Dupake oleh pimpinan instansi tempat bekerja
b. Aplikasi e–pembelajaran merupakan setingkat eselon-II atau pejabat yang ditugaskan oleh
perangkat lunak komputer untuk keperluan eselon-II minimal setingkat eselon-III.
proses layanan pembelajaran berbasis c. Rancangan memuat:
elektronik dalam bentuk audio, video dan 1) Bagian awal (halaman judul, daftar isi);
multimedia yang didistribusikan melalui 2) Bagian Inti
radio, televisi, komputer, intranet, dan - Bab I Pendahuluan (latar belakang,
internet. tujuan, sasaran);
c. Kegiatan menyusun rancangan model/ - Bab II Kajian Pustaka;
aplikasi pembelajaran ini minimal untuk satu - Bab III Rancangan Model/aplikasi e-
mata pelajaran, satu kelas, dan satu jenjang pembelajaran
pendidikan. a. Deskripsi rancangan (5W1H)
b. Pola penerapan model/aplikasi e-
pembelajaran
- Bab IV Rencana Kerja
- Bab V Kriteria Keberhasilan
3) Bagian Akhir
- Daftar Pustaka

[23]
- Lampiran (penunjang bagian inti, misalnya
dokumentasi, dll).
Contoh - Dra. Roslina, M.Pd, PTP Ahli Madya dari Pustekkom mendapat tugas untuk menyusun rancangan model pembelajaran
flipped classroom dengan memanfaatkan Rumah Belajar pada jenjang SMA, sehingga memperoleh angka kredit 1,85 (satu
koma delapan lima).

- Dr. Budiarto, M.Si. dan Ratnadewi, M.Pd., sebagai PTP Ahli Madya dari Pustekkom melakukan kegiatan menyusun
rancangan e-pembelajaran dengan Duolingo (aplikasi belajar Bahasa) untuk mata pelajaran Bahasa Inggris jenjang SMP di
Tangerang.
Dr. Budiarto M.Si sebagai penyusun pertama memperoleh angka kredit 60% x1,85 = 1,11 (satu koma satu satu), dan
Ratnadewi, M.Pd sebagai penyusun kedua memperoleh angka kredit 40%x1,85 = 0,74 (nol koma tujuh empat).

- Afifah Fitri, S.Pd., M.Pd., sebagai PTP Ahli Madya., Nurul Azizah, M.Ikom dan Anissa Putri, M.Si sebagai PTP Ahli Muda
dari P4TK Bahasa di Jakarta, bersama-sama menyusun rancangan model pembelajaran blended learning (menggabungkan
pembelajaran offline dan online) berbasis website untuk mata pelajaran Biologi SMA.
Afifah Fitri, S.Pd., M.Pd., sebagai penyusun pertama memperoleh angka kredit 50%, sehingga total angka kredit yang
diperoleh 50% x 1,85 = 0,925 (nol koma sembilan dua lima), sedangkan
Nurul Azizah, M.Ikom dan Anissa Putri, M.Si sebagai penyusun kedua dan ketiga memperoleh angka kredit 25%, serta
melakukan kegiatan satu jenjang di atasnya memperoleh angka kredit 80%, sehingga masing-masing akan mendapatkan total
angka kredit 80% x 25% x 1,85 = 0,37 ( nol koma tiga tujuh).

Sub Unsur: B. Perancangan

Kegiatan: 1. (d). Menyusun Rancangan Model/Aplikasi Pembelajaran Berbasis: Pembelajaran Kompleks.

PTP Ahli Utama

[24]
Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik
Rancangan 5,07 a. Kegiatan menyusun rancangan model/ a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
aplikasi pembelajaran berbasis pembelajaran b. Salinan rancangan model/aplikasi pembelajaran
kompleks berdasarkan kurikulum yang berbasis pembelajaran kompleks dalam bentuk
berlaku sesuai dengan jenis, jalur dan tertulis yang dilegalisasi atau terverifikasi melalui
jenjang pendidikan. Aplikasi Dupake oleh pimpinan instansi tempat
b. Pembelajaran kompleks adalah pembelajaran bekerja setingkat eselon-II atau pejabat yang
yang membutuhkan faktor-faktor ditugaskan oleh eselon-II minimal setingkat eselon-
pengetahuan, pemahaman hubungan antara III.
berbagai peraturan dan perundang-undangan, c. Rancangan memuat:
kemampuan kolaborasi, kerjasama, 1) Bagian awal (halaman judul, daftar isi);
komunikasi dengan stakeholder 2) Bagian Inti
menggunakan berbagai sumber, strategi dan - Bab I Pendahuluan (latar belakang,
teknologi. tujuan, sasaran);
c. Kegiatan menyusun rancangan model/ - Bab II Kajian Pustaka;
aplikasi pembelajaran ini minimal untuk satu - Bab III Rancangan Model/aplikasi
mata pelajaran, satu kelas, dan satu jenjang pembelajaran berbasis pembelajaran
pendidikan. kompleks
a. Deskripsi rancangan (5W1H)
b. Pola penerapan model/aplikasi
pembelajaran berbasis pembelajaran
kompleks
- Bab IV Rencana Kerja
- Bab V Kriteria Keberhasilan
3) Bagian Akhir
- Daftar Pustaka

[25]
Contoh - Dr. Emilia Susanti, S.Pd., M.Si., PTP Ahli Utama di Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan,
menyusun rancangan model pembelajaran dominan online (domon) dengan memanfaatkan aplikasi m-edukasi dan fitur
Sumber Belajar di portal Rumah Belajar untuk SMA Terbuka. Kepadanya diberikan angka kredit 5,07 (lima koma nol tujuh).

- Dr. Adrian Maulana, S.Pd., M.Pd., sebagai PTP Ahli Utama dan Dr. Yunita Utami, M.Pd., sebagai PTP Ahli Madya dari
LPMP Jakarta, bersama-sama menyusun rancangan model pembelajaran inovatif untuk SMA dengan memanfaatkan media
sosial facebook dalam kegiatan pembelajaran inovatif.
Dr. Adrian Maulana, S.Pd., M.Pd., sebagai penyusun pertama memperoleh angka kredit 60%, sehingga total angka kredit
yang diperoleh adalah 60% x 5,07 =3,042 (tiga koma nol empat dua), sedangkan
Dr. Yunita Utami, M.Pd., sebagai penyusun kedua memperoleh angka kredit 40% dan melakukan kegiatan satu jenjang
diatasnya memperoleh angka kredit 80%, maka total angka kredit yang diperoleh adalah 80% x 40% x 5,07 = 1,622 (satu
koma enam dua dua).

Sub Unsur: B. Perancangan


Kegiatan: 2. (a). Menyusun Standar Layanan Model/Aplikasi Pembelajaran Berbasis: Media (Sederhana/Audio/Video/Multimedia/Multimedia
Interaktif/ Modul).
PTP Ahli Pertama

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


Naskah Standar 0,76 a. Kegiatan menyusun standar layanan a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
Layanan model/aplikasi pembelajaran dengan b. Salinan naskah standar layanan dalam bentuk tertulis
memanfaatkan salah satu jenis media: yang dilegalisasi atau terverifikasi melalui Aplikasi
sederhana/ audio/video/multimedia Dupake oleh pimpinan instansi tempat bekerja
multimedia interaktif/modul) sesuai dengan setingkat eselon-II atau pejabat yang ditugaskan oleh
jenis, jenjang dan jalur pendidikan. eselon-II minimal setingkat eselon-III.
b. Naskah standar layanan dapat berbentuk: c. Naskah standar layanan memuat:

[26]
- standar layanan pembelajaran (SOP 1) Bagian awal (halaman judul, daftar isi);
pengunaan/peminjaman perangkat media 2) Bagian Inti
pembelajaran), - Bab 1 Pendahuluan (latar belakang, tujuan,
- standar layanan akademik (SOP sasaran);
pemanfaatan bahan belajar, media, SOP - Bab 2 Deskripsi Layanan
tutorial), a) Ruang Lingkup (jenis layanan, penerima
- standar layanan bantuan belajar, layanan, pemberi layanan, cakupan
- dll. layanan dll)
c. Kegiatan menyusun naskah standar layanan b) Kriteria Minimal Keberhasilan
ini minimal untuk satu mata pelajaran, satu c) SOP.
kelas, dan satu jenjang pendidikan. - Bab 3 Penutup (kesimpulan dan tindak lanjut)
3) Bagian Akhir
- Daftar Pustaka
- Lampiran (penunjang bagian inti, misalnya
dokumentasi, dll).

Contoh - Qonita Amany, S. Pd., PTP Ahli Pertama dari BPMTP, menyusun naskah standar layanan penggunaan media pembelajaran
video Matematika untuk SMA kelas XI di Sidoarjo, maka kepadanya diberikan angka kredit 0,76 (nol koma tujuh enam).

- Fadhillah Zalfa, S.S,, dan dan Paramitha Kumala, S.Pd., PTP Ahli Pertama LPMP Jawa Tengah, menyusun naskah standar
layanan penggunaan media pembelajaran modul untuk pembelajaran Bahasa Indonesia jenjang SMP kelas IX di wilayah kota
Semarang.
Fadhillah Zalfa, S.S. memperoleh angka kredit 60% sehingga total angka kredit yang diperoleh 60% x 0,76= 0,456 (nol koma
empat lima enam), dan
Nur Kumala, S.Pd., sebagai penyusun kedua memperoleh angka kredit 40%, maka total angka kredit yang diperoleh 40% x
0,76 = 0,304 (nol koma tiga nol empat).

[27]
Sub Unsur: B. Perancangan

Kegiatan: 2. (b). Menyusun Standar Layanan Model/Aplikasi Pembelajaran Berbasis: Hypermedia.

PTP Ahli Muda

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


Naskah standar 1,02 a. Kegiatan menyusun standar layanan a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
layanan model/aplikasi pembelajaran dengan b. Salinan naskah standar layanan dalam bentuk tertulis
memanfaatkan hypermedia sesuai dengan yang dilegalisasi atau terverifikasi melalui Aplikasi
jenis, jenjang dan jalur pendidikan. Dupake oleh pimpinan instansi tempat bekerja
b. Naskah standar layanan dapat berbentuk: setingkat eselon-II atau pejabat yang ditugaskan oleh
- standar layanan pembelajaran (SOP eselon-II minimal setingkat eselon-III.
pengunaan/peminjaman perangkat media c. Naskah standar layanan memuat:
pembelajaran), 1) Bagian awal (halaman judul, daftar isi);
- standar layanan akademik (SOP 2) Bagian Inti
pemanfaatan bahan belajar, media, SOP - Bab 1 Pendahuluan (latar belakang, tujuan,
tutorial), sasaran);
- standar layanan bantuan belajar, - Bab 2 Deskripsi Layanan
- dll. a) Ruang Lingkup (jenis layanan, penerima
c. Kegiatan menyusun naskah standar layanan layanan, pemberi layanan, cakupan
ini minimal untuk satu mata pelajaran, satu layanan dll).
kelas, dan satu jenjang pendidikan. b) Kriteria Minimal Keberhasilan.
c) SOP.
- Bab 3 Penutup (kesimpulan dan tindak lanjut)
3) Bagian Akhir
- Daftar Pustaka

[28]
- Lampiran (penunjang bagian inti, misalnya
dokumentasi, dll).

Contoh - I Gusti Ngurah Ardian, M.Pd., PTP Ahli Muda, dari dinas pendidikan kota Denpasar menyusun standar layanan pemanfaatan
aplikasi pembelajaran m-dukasi Fisika untuk SMP, diberi angka kredit 1,02 (satu koma nol dua).

- Cut Safitri Annisa, M.Si., PTP Ahli Muda dan Teuku Rafli Putra, M.Kom., PTP Pertama dari LPMP Aceh bersama-sama
menyusun standar layanan pembelajaran berbasis video melalui pemanfaatan Youtube untuk kegiatan pembelajaran tentang
penguatan pendidikan karakter untuk Guru IPS jenjang SD. Cut Safitri Annisa, M.Si., sebagai penyusun pertama memperoleh
angka kredit 60% sehingga total angka kredit yang diperoleh 60% x 1,02 = 0,612 (nol koma enam satu dua) dan Teuku
Rafli Putra, M.Kom.,sebagai penyusun kedua memperoleh angka kredit 40% dan melakukan kegiatan satu jenjang diatasnya
maka memperoleh angka kredit 80% sehingg total angka kredit yang diperoleh adalah 40% x 1,02 x 80% = 0,3264 (nol koma
tiga dua enam empat).

Sub Unsur: B. Perancangan

Kegiatan: 2. (c). Menyusun Standar Layanan Model/Aplikasi Pembelajaran Berbasis: E-Pembelajaran.

PTP Ahli Madya

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


Naskah Standar 1,55 a. Kegiatan menyusun standar layanan a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
Layanan model/aplikasi e-pembelajaran sesuai dengan b. Salinan naskah standar layanan dalam bentuk tertulis
jenis, jenjang dan jalur pendidikan. yang dilegalisasi atau terverifikasi melalui Aplikasi
b. Naskah standar layanan dapat berbentuk: Dupake oleh pimpinan instansi tempat bekerja
- standar layanan pembelajaran (SOP setingkat eselon-II atau pejabat yang ditugaskan oleh
pengunaan/peminjaman perangkat media eselon-II minimal setingkat eselon-III.
pembelajaran), c. Naskah standar layanan
[29]
- standar layanan akademik (SOP d. Naskah memuat:
pemanfaatan bahan belajar, media, SOP 1) Bagian awal (halaman judul, daftar isi);
tutorial), 2) Bagian Inti
- standar layanan bantuan belajar, - Bab 1 Pendahuluan (latar belakang, tujuan,
- dll. sasaran);
c. Kegiatan menyusun naskah standar layanan - Bab 2 Deskripsi Layanan
ini minimal untuk satu mata pelajaran, satu a) Ruang Lingkup (jenis layanan, penerima
kelas, dan satu jenjang pendidikan. layanan, pemberi layanan, cakupan
layanan dll)
b) Kriteria Minimal Keberhasilan
c) SOP.
- Bab 3 Penutup (kesimpulan dan tindak lanjut)
3) Bagian Akhir
- Daftar Pustaka
- Lampiran (penunjang bagian inti, misalnya
dokumentasi, dll).
Contoh - Dr. Abd. Kholiq, M.Pd., PTP Ahli Madya dari Universitas Pendidikan Indonesia menyusun standar layanan e-pembelajaran
penerapan aplikasi Skype untuk pembelajaran tatap muka online bagi mahasiswa jurusan Teknologi Pembelajaran, kepadanya
diberi angka kredit 1,55 (satu koma lima lima).

- Dr. Bastian Ramadan, S.S., M.Si., PTP Ahli Utama dari Pustekkom menyusun standar layanan e–pembelajaran pemanfaatan
portal Rumah Belajar untuk SMA.
Dr. Bastian Ramadan, S.S., M.Si., melakukan kegiatan satu jenjang di bawahnya memperoleh angka kredit penuh yaitu 1,55
(satu koma lima lima).

- Dr. Pradana Wirasena, S.Pd., M.Pd., PTP Madya dan Dimas Arman, M.Si., PTP Muda dari LPMP Kalimantan Barat bersama-
sama menyusun standar layanan e-pembelajaran dengan memanfaatkan aplikasi Edmodo untuk pelatihan daring (online) bagi
guru-guru Matematika SMA di Propinsi Kalimantan Barat.
[30]
Dr. Pradana Wirasena, S.Pd., sebagai penyusun pertama memperoleh angka kredit 60% sehingga total angka kredit yang
diperoleh adalah 60% x 1,55 = 0,93 (nol koma sembilan tiga), sedangkan
Dimas Arman, M.Si., sebagai penyusun kedua memperoleh angka kredit 40% dan melakukan kegiatan satu jenjang diatasnya
memperoleh angka kredit 80% sehingga total angka kredit yang diperoleh adalah 80% x 40% x 1,55 = 0,496 (nol koma empat
sembilan enam).

Sub Unsur : B. Perancangan

Kegiatan: 2.(c). Menyusun Standar Layanan Model/Aplikasi Pembelajaran Berbasis: Pembelajaran Kompleks.

PTP Ahli Utama

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


Naskah Standar 5,04 a. Kegiatan menyusun standar layanan model/ a. Naskah standar layanan
Layanan aplikasi pembelajaran kompleks sesuai b. Naskah memuat:
dengan jenis, jenjang dan jalur pendidikan. 1) Bagian awal (halaman judul, daftar isi);
b. Naskah standar layanan dapat berbentuk: 2) Bagian Inti
- standar layanan pembelajaran (SOP - Bab 1 Pendahuluan (latar belakang, tujuan,
pengunaan/peminjaman perangkat media sasaran);
pembelajaran), - Bab 2 Deskripsi Layanan
- standar layanan akademik (SOP a) Ruang Lingkup (jenis layanan, penerima
pemanfaatan bahan belajar, media, SOP layanan, pemberi layanan, cakupan
tutorial), layanan dll)
- standar layanan bantuan belajar, b) Kriteria Minimal Keberhasilan
- dll. c) SOP.
c. Kegiatan menyusun naskah standar layanan - Bab 3 Penutup (kesimpulan dan tindak lanjut)
ini minimal untuk satu mata pelajaran, satu 3) Bagian Akhir
kelas, dan satu jenjang pendidikan. - Daftar Pustaka
[31]
- Lampiran (penunjang bagian inti, misalnya
dokumentasi, dll).
c. Berkas terdiri atas:
1) Surat tugas dari pimpinan instansi tempat
bekerja.
2) Salinan naskah standar layanan dalam bentuk
tertulis yang dilegalisasi atau terverifikasi
melalui Aplikasi Dupake oleh pimpinan instansi
tempat bekerja setingkat eselon-II atau pejabat
yang ditugaskan oleh eselon-II minimal setingkat
eselon-III.

Contoh - Dr. Rifan Latief, M.Si., PTP Ahli Utama dari Pustekkom menyusun standar layanan model pembelajaran untuk sekolah 3T
(Terluar, Terdepan, Terpencil) dengan memanfaatkan aplikasi PSB (Pusat Sumber Belajar) secara daring.
Dr. Rifan Latief, M.Si., memperoleh angka kredit 5,04 (lima koma nol empat).

- Dr. Iskandar Idris Piliang, M.Kom., PTP Ahli Utama, Dr. Alfian Chaniago, M.Kom., Dr. Ahmad Azhar, M.Pd dan Dr. Syaiful
Bahri, M.Si., PTP Ahli Madya dari Universitas Andalas bersama-sama mendapat tugas untuk menyusun standar layanan
model pembelajaran untuk SMA Terbuka dengan memanfaatkan aplikasi mobile learning berbasis Android.
Dr. Iskandar Idris Piliang, M.Kom., sebagai penyusun pertama memperoleh angka kredit 40% sehingga total angka kredit
yang diperoleh adalah 40% x 5,04 = 2,016 (dua koma nol satu enam), sedangkan Dr. Alfian Chaniago, M.Kom., Dr. Ahmad
Azhar, M.Pd dan Dr. Syaiful Bahri, M.Si., melakukan kegiatan setingkat di atas memperoleh angka kredit 80% dan sebagai
penyusun kedua, ketiga dan keempat memperoleh angka kredit 20% dan maka total angka kredit yang diperoleh masing-
masing adalah 80% x 20% x 5,04 = 0,806 (nol koma delapan nol enam).

Sub Unsur: B. Perancangan

[32]
Kegiatan: 3.(a). Menyusun Pedoman/Panduan Pengelolaan Model Pembelajaran Berbasis Media (Sederhana/Audio/Video/Multimedia/Multimedia
Interaktif/Modul).
PTP Ahli Pertama

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


Naskah pedoman 0,66 a. Kegiatan menyusun naskah pedoman yang a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
digunakan untuk pengelolaan model b. Salinan naskah pedoman pengelolaan model
pembelajaran dengan memanfaatkan salah pembelajaran berbasis salah satu media
satu jenis media (sederhana/ audio/ video/ (sederhana/audio/video/multimedia/multimedia
multimedia/ multimedia interaktif/ modul) interaktif/modul) dalam bentuk tertulis yang
berdasarkan kurikulum yang berlaku sesuai dilegalisasi atau terverifikasi melalui Aplikasi
dengan jenis, jenjang dan jalur pendidikan. Dupake oleh pimpinan instansi tempat bekerja
b. Kegiatan menyusun naskah pedoman ini setingkat eselon-II atau pejabat yang ditugaskan oleh
minimal untuk satu mata pelajaran, satu kelas, eselon-II minimal setingkat eselon-III.
dan satu jenjang pendidikan. c. Naskah pedoman memuat:
1) Bagian awal (halaman judul, daftar isi);
2) Bagian Inti
- Bab 1 Pendahuluan (latar belakang, tujuan,
sasaran, ruang lingkup);
- Bab 2 Strategi Pengelolaan
a) Perencanaan
b) Pelaksanaan
c) Pengendalian
d) Evaluasi
- Bab 3 Penutup (kesimpulan dan tindak lanjut)
3) Bagian Akhir
- Daftar Pustaka

[33]
- Lampiran (penunjang bagian inti).

Contoh - Qonita Amany, S. Pd, PTP Ahli Pertama dari BPMTP, menyusun pedoman pengelolaan model pembelajaran berbasis video
untuk pelajaran Matematika bagi SMA kelas XI di Sidoarjo diberi angka kredit 0,66 (nol koma enam enam).

- Clearesta Ahmad, S.S., dan dan Paramitha Kumala, S.Pd., PTP Ahli Pertama LPMP Jawa Tengah, menyusun pedoman
pengelolaan model pembelajaran menggunakan modul untuk pembelajaran Bahasa Indonesia jenjang SMP kelas IX di
wilayah kota Semarang.
Clearesta Ahmad, S.S, sebagai penyusun pertama memperoleh angka kredit 60% x 0,66= 0,396 (nol koma tiga sembilan
enam), dan Nur Kumala, S.Pd., sebagai penyusun kedua memperoleh angka kredit 40% x 0,66= 0,264 (nol koma dua enam
empat).

Sub Unsur: B. Perancangan

Kegiatan: 3.(b). Menyusun Pedoman/Panduan Pengelolaan Model Pembelajaran Berbasis Hypermedia.

PTP Ahli Muda

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


Naskah Pedoman 0,78 a. Kegiatan menyusun naskah pedoman yang a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
digunakan untuk pengelolaan model b. Salinan naskah pedoman pengelolaan model
pembelajaran dengan memanfaatkan pembelajaran berbasis hypermedia dalam bentuk
hypermedia berdasarkan kurikulum yang tertulis yang dilegalisasi atau terverifikasi melalui
berlaku sesuai dengan jenis, jenjang dan jalur Aplikasi Dupake oleh pimpinan instansi tempat
pendidikan. bekerja setingkat eselon-II atau pejabat yang
ditugaskan oleh eselon-II minimal setingkat eselon-
III.

[34]
b. Kegiatan menyusun naskah pedoman ini c. Naskah pedoman memuat:
minimal untuk satu mata pelajaran, satu kelas, 1) Bagian awal (halaman judul, daftar isi);
dan satu jenjang pendidikan. 2) Bagian Inti
- Bab 1 Pendahuluan (latar belakang, tujuan,
sasaran, ruang lingkup);
- Bab 2 Strategi Pengelolaan
a) Perencanaan
b) Pelaksanaan
c) Pengendalian
d) Evaluasi
- Bab 3 Penutup (kesimpulan dan tindak lanjut)
3) Bagian Akhir
- Daftar Pustaka
- Lampiran (penunjang bagian inti).

Contoh - I Gusti Ngurah Ardian, M.Pd., PTP Ahli Muda, dari dinas pendidikan kota Denpasar menyusun pedoman pengelolaan model
pembelajaran m-dukasi Fisika untuk SMP, kepadanya diberi angka kredit 0,78 (nol koma tujuh delapan).

- Cut Safitri Annisa, M.Si., PTP Ahli Muda dan Teuku Rafli Putra, M.Kom., PTP Pertama dari LPMP Aceh bersama-sama
menyusun pedoman pengeloaan model pembelajaran video daring melalui pemanfaatan Youtube untuk kegiatan
pembelajaran Bahasa Inggris SMA.
Cut Safitri Annisa, M.Si., sebagai penyusun pertama memperoleh angka kredit 60% sehingga total angka kredit yang
diperoleh 60% x 0,78 = 0,468 (nol koma empat tujuh delapan), dan
Teuku Rafli Putra, M.Kom.,sebagai penyusun kedua memperoleh angka kredit 40% dan melakukan kegiatan satu jenjang
diatasnya memperoleh angka kredit 80% sehingga total angka kredit yang diperoleh adalah 80% x 40% x 0,78 = 0,25 (nol
koma dua lima).

[35]
Sub Unsur: B. Perancangan

Kegiatan: 3. (c). Menyusun Pedoman/Panduan Pengelolaan Model Pembelajaran Berbasis E–Pembelajaran.

PTP Ahli Madya

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


Naskah Pedoman 1,25 a. Kegiatan menyusun naskah pedoman yang a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
digunakan untuk pengelolaan model b. Salinan naskah pedoman pengelolaan model
pembelajaran berbasis e–pembelajaran pembelajaran berbasis e–pembelajaran dalam bentuk
berdasarkan kurikulum yang berlaku sesuai tertulis yang dilegalisasi atau terverifikasi melalui
dengan jenis, jenjang dan jalur pendidikan. Aplikasi Dupake oleh pimpinan instansi tempat
b. Kegiatan menyusun naskah pedoman ini bekerja setingkat eselon-II atau pejabat yang
minimal untuk satu mata pelajaran, satu kelas, ditugaskan oleh eselon-II minimal setingkat eselon-
dan satu jenjang pendidikan. III.
c. Naskah pedoman memuat:
1) Bagian awal (halaman judul, daftar isi);
2) Bagian Inti
- Bab 1 Pendahuluan (latar belakang, tujuan,
sasaran, ruang lingkup);
- Bab 2 Strategi Pengelolaan
a) Perencanaan
b) Pelaksanaan
c) Pengendalian
d) Evaluasi
- Bab 3 Penutup (kesimpulan dan tindak lanjut)
3) Bagian Akhir
- Daftar Pustaka
[36]
- Lampiran (penunjang bagian inti).

Contoh - Dr. Siti Rahma, M.Pd., PTP Ahli Madya, dari Universitas Pendidikan Indonesia menyusun pedoman pengelolaan model
pembelajaran berbasis e-pembelajaran dengan Skype untuk pembelajaran tatap muka daring bagi mahasiswa jurusan
Teknologi Pembelajaran diberi angka kredit 1,25 (satu koma dua lima).

- Dr. Ramadan, S.S, M.Si, PTP Ahli Utama dari Pustekkom menyusun pedoman pengelolaan model pembelajaran berbasis e-
pembelajaran melalui pemanfaatan portal Rumah Belajar untuk pelajaran sains SMP, maka kepadanya diberikan angka kredit
1,25 (satu koma dua lima).

- Dr. Benny Fajarai, S.Pd., M.Pd., PTP Ahli Madya dan Hasda Filda, M.Si., PTP Ahli Muda dari LPMP Kalimantan Barat
bersama-sama menyusun pedoman pengelolaan model pembelajaran berbasis e-pembelajaran dengan memanfaatkan aplikasi
Edmodo untuk pelatihan daring (online) bagi guru-guru Matematika SMA di Propinsi Kalimantan Barat.
Dr. Benny Fajarai, S.Pd., M.Pd., sebagai penyusun pertama memperoleh angka kredit 60% sehingga total angka kredit yang
diperoleh adalah 60% x 1,25 = 0,75 (nol koma tujuh lima), sedangkan
Hasda Filda, M.Si., sebagai penyusun kedua memperoleh angka kredit 40% dan melakukan kegiatan satu jenjang diatasnya
memperoleh angka kredit 80% sehingga total angka kredit yang diperoleh adalah 80% x 40% x 1,25 =0,4 (nol koma empat).

Sub Unsur: B. Perancangan

Kegiatan: 3. (d). Menyusun Pedoman/Panduan Pengelolaan Model Pembelajaran Berbasis Pembelajaran Kompleks.

PTP Ahli Utama

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


Naskah Pedoman 5,70 a. Kegiatan menyusun naskah pedoman yang a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
digunakan untuk pengelolaan model

[37]
pembelajaran berbasis pembelajaran b. Salinan naskah pedoman pengelolaan model
kompleks berdasarkan kurikulum yang pembelajaran berbasis pembelajaran kompleks dalam
berlaku sesuai dengan jenis, jenjang dan jalur bentuk tertulis yang dilegalisasi atau terverifikasi
pendidikan. melalui Aplikasi Dupake oleh pimpinan instansi
b. Kegiatan menyusun naskah pedoman ini tempat bekerja setingkat eselon-II atau pejabat yang
minimal untuk satu mata pelajaran, satu kelas, ditugaskan oleh eselon-II minimal setingkat eselon-
dan satu jenjang pendidikan. III.
c. Naskah pedoman memuat:
1) Bagian awal (halaman judul, daftar isi);
2) Bagian Inti
- Bab 1 Pendahuluan (latar belakang, tujuan,
sasaran, ruang lingkup);
- Bab 2 Strategi Pengelolaan
a) Perencanaan
b) Pelaksanaan
c) Pengendalian
d) Evaluasi
- Bab 3 Penutup (kesimpulan dan tindak lanjut)
3) Bagian Akhir
- Daftar Pustaka
- Lampiran (penunjang bagian inti).

Contoh - Dr. Rifan Latief, M.Si., PTP Ahli Utama dari Pustekkom menyusun pedoman pengelolaan model sekolah terbuka untuk SMA
dengan memanfaatkan aplikasi PSB (Pusat Sumber Belajar) secara daring. Dr. Rifan Latief, M.Si. memperoleh angka kredit
5,70 (lima koma tujuh kosong).

- Dr. Refly Harun, S.Kom., M.Kom, PTP Ahli Utama, Dr. Nyimas Mastura, M.Kom., Dr. Nilam Sari, M.Pd dan Dra. Nurul
Hidayah, M.Si., PTP Ahli Madya dari Universitas Sriwijaya mendapat tugas untuk menyusun pedoman pengelolaan model
[38]
pembelajaran untuk Sekolah Inovatif jenjang SMA dengan memanfaatkan teknologi mobile learning berbasis Android dan
iOS.
Dr. Refly Harun, S.Kom., M.Kom, sebagai penyusun pertama memperoleh angka kredit 40% sehingga total angka kredit yang
diperoleh adalah 40% x 5,70 = 2,28 (dua koma dua delapan), sedangkan Dr. Nyimas Mastura, S.Kom M.Kom., Dr. Nilam
Sari, M.Pd dan Dra. Nurul Hidayah M.Si., melakukan kegiatan setingkat di atas memperoleh angka kredit 80%, serta sebagai
penyusun kedua, ketiga dan keempat memperoleh angka kredit 20% dan maka total angka kredit yang diperoleh masing-
masing adalah 80% x 20% x 5,70 = 0,912 (nol koma sembilan satu dua).

Sub Unsur: B. Perancangan


Kegiatan: 4. (a). Menyusun Petunjuk Pelaksanaan/Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis Media (Sederhana/Audio/Video/Multimedia/
Multimedia Interaktif/Modul).
PTP Ahli Pertama

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


Naskah 0,67 a. Kegiatan menyusun petunjuk secara tertulis a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
Juklak/Jukfat mengenai pelaksanaan/ pemanfaatan salah b. Salinan naskah juklak/jukfat dalam bentuk tertulis
satu jenis media pembelajaran (sederhana/ yang dilegalisasi atau terverifikasi melalui Aplikasi
audio/video/multimedia/multimedia Dupake oleh pimpinan instansi tempat bekerja
interaktif/modul) berdasarkan kurikulum setingkat eselon-II atau pejabat yang ditugaskan oleh
yang berlaku sesuai dengan jenis, jenjang dan eselon-II minimal setingkat eselon-III.
jalur pendidikan. c. Naskah petunjuk pelaksanaan/pemanfaatan salah
b. Kegiatan menyusun naskah juklak/jukfat ini satu jenis media pembelajaran (sederhana/audio/
minimal untuk satu mata pelajaran, satu kelas, video/multimedia/multimedia interaktif/modul)
dan satu jenjang pendidikan, tanpa duplikasi memuat:
satu jenis media yang sama. 1) Bagian awal (halaman judul, daftar isi);

[39]
2) Bagian Inti
- Bab 1 Pendahuluan (latar belakang, tujuan,
sasaran, ruang lingkup);
- Bab 2 Langkah-langkah Pelaksanaan/
Pemanfaatan
a) Pra Pelaksanaan
b) Pelaksanaan
c) Pasca Pelaksanaan
d) Tindak Lanjut
- Bab 3 Penutup (kesimpulan dan saran)
3) Bagian Akhir
- Daftar Pustaka
- Lampiran (penunjang bagian inti).

Contoh - Olivia Fransiska, S.Pd, PTP Ahli Pertama LP2KS, menyusun naskah petunjuk pemanfaatan media pembelajaran audio untuk
pelajaran bahasa Indonesia pada jenjang SMP di Solo, memperoleh angka kredit 0,67 (nol koma enam tujuh).

- Arbyan Mahendra, M.Si, PTP Ahli Muda di PPPTK, medapatkan tugas untuk menyusun naskah petunjuk pemanfaatan media
pembelajaran multimedia interaktif untuk pelajaran Kimia jenjang SMA di Jakarta. Kepadanya diberikan angka kredit 0,67
(nol koma enam tujuh).

- Oktavianus Ilimagai, S.Pd., PTP Ahli Pertama dan Yosep Wilhelmus, S.Pd., PTP Ahli Muda dari Dinas Pendidikan Papua
Barat, mendapat tugas bersama untuk menyusun naskah petunjuk pemanfaatan media pembelajaran berbentuk modul untuk
mata pelajaran Matematika jenjang SD di Manokwari.
Oktavianus Ilimagai, S.Pd sebagai penyusun pertama memperoleh angka kredit 60% sehingga total angka kredit yang
diperoleh adalah 60%x0,67 = 0,402 (nol koma empat nol dua), dan
Yosep Wilhelmus, S.Pd., sebagai penyusun kedua memperoleh angka kredit 40% sehingga total angka kredit yang diperoleh
adalah 40%x 0,67= 0,268 (nol koma dua enam delapan).
[40]
Sub Unsur : B. Perancangan

Kegiatan: 4.(b). Menyusun Petunjuk Pelaksanaan/Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis Hypermedia.

PTP Ahli Muda

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


Naskah 0,72 a. Kegiatan menyusun petunjuk secara tertulis a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
Juklak/Jukfat mengenai pelaksanaan/ pemanfaatan media b. Salinan naskah juklak/jukfat dalam bentuk tertulis
pembelajaran berbasis hypermedia yang dilegalisasi atau terverifikasi melalui Aplikasi
berdasarkan kurikulum yang berlaku sesuai Dupake oleh pimpinan instansi tempat bekerja
dengan jenis, jenjang dan jalur pendidikan. setingkat eselon-II atau pejabat yang ditugaskan oleh
b. Kegiatan menyusun naskah juklak/jukfat ini eselon-II minimal setingkat eselon-III.
minimal untuk satu mata pelajaran, satu kelas, c. Naskah petunjuk pelaksanaan/pemanfaatan media
dan satu jenjang pendidikan, tanpa duplikasi pembelajaran berbasis hypermedia memuat:
satu jenis media yang sama. 1) Bagian awal (halaman judul, daftar isi);
2) Bagian Inti
- Bab 1 Pendahuluan (latar belakang, tujuan,
sasaran, ruang lingkup);
- Bab 2 Langkah-langkah Pelaksanaan/
Pemanfaatan
a) Pra Pelaksanaan
b) Pelaksanaan
c) Pasca Pelaksanaan
d) Tindak Lanjut
- Bab 3 Penutup (kesimpulan dan saran)
3) Bagian Akhir
- Daftar Pustaka
[41]
- Lampiran (penunjang bagian inti).

Contoh - Meliana Berta, M.Pd., PTP Ahli Muda di UPTD Balai Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan
Provinsi Sulawesi Selatan, menyusun naskah petunjuk pelaksanaan pembelajaran hypermedia dengan memanfaatan virtual
lab untuk pelajaran Biologi jenjang SMP diberi angka kredit 0,72 (nol koma tujuh dua).

- Ariana Grande, M,Si., dan Calysta Rafa, M.Pd., PTP Ahli Muda, Martina Nova., M.Si dan Emanuella Kristina, M.Pd., PTP
Pertama dari Dinas Pendidikan kota Manado mendapat tugas sebagai tim untuk menyusun petunjuk pemanfaatan media
pembelajaran hypermedia animasi pembelajaran untuk pelajaran Kimia SMA melalui fitur Sumber Belajar di portal Rumah
Belajar.
Ariana Grande, M,Si., sebagai penyusun pertama memperoleh angka kredit 40% maka total angka kredit yang diperoleh 40%
x 0,72 = 0,288 (nol koma dua delapan delapan), dan
Calysta Rafa, M.Pd., sebagai penyusun kedua memperoleh angka kredit 20% x 0,72 = 0,144 (nol koma satu empat empat)
Martina Nova., M.Si. dan Emanuella Kristina, M.Pd., melakukan kegiatan satu jenjang diatas memperoleh angka kredit 80%,
serta sebagai penulis ketiga dan keempat memperoleh angka kredit 20%, sehingga keduanya masing-masing mendapat 80%
x 20% x 0,72 = 0,115 (nol koma satu satu lima).

Sub Unsur : B. Perancangan

Kegiatan: 4. (c). Menyusun Petunjuk Pelaksanaan/Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis E-Pembelajaran.

PTP Madya

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


Naskah 1,66 a. Kegiatan menyusun petunjuk secara tertulis a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
Juklak/Jukfat mengenai pelaksanaan/pemanfaatan media b. Salinan naskah juklak/jukfat dalam bentuk tertulis
pembelajaran berbasis e-pembelajaran yang dilegalisasi atau terverifikasi melalui Aplikasi

[42]
berdasarkan kurikulum yang berlaku sesuai Dupake oleh pimpinan instansi tempat bekerja
dengan jenis, jenjang dan jalur pendidikan. setingkat eselon-II atau pejabat yang ditugaskan oleh
b. Kegiatan menyusun naskah juklak/jukfat ini eselon-II minimal setingkat eselon-III.
minimal untuk satu mata pelajaran, satu kelas, c. Naskah petunjuk pelaksanaan/ pemanfaatan media
dan satu jenjang pendidikan, tanpa duplikasi pembelajaran berbasis e-pembelajaran memuat:
satu jenis media yang sama. 1) Bagian awal (halaman judul, daftar isi);
2) Bagian Inti
- Bab 1 Pendahuluan (latar belakang, tujuan,
sasaran, ruang lingkup);
- Bab 2 Langkah-langkah Pelaksanaan/
Pemanfaatan
a) Pra Pelaksanaan
b) Pelaksanaan
c) Pasca Pelaksanaan
d) Tindak Lanjut
- Bab 3 Penutup (kesimpulan dan saran)
3) Bagian Akhir
- Daftar Pustaka
- Lampiran (penunjang bagian inti).

Contoh - Dina Alifia, S.Pd.,M.Pd, PTP Ahli Madya, Pustekkom mendapat tugas menyusun petunjuk pelaksanaan pemanfaatan media
pembelajaran dalam jaringan (online) melalui Fitur Kelas Maya di portal Rumah Belajar untuk jenjang SMA pada mata
pelajaran Kimia diberi angka kredit 1,66 (satu koma enam puluh enam).

- Dra. Dewi Maharani, M.Pd., PTP Ahli Madya dan Anita Kusumawardani, M.Pd., PTP Ahli Muda LPMP Jogyakarta
ditugaskan untuk menyusun petunjuk pelaksanaan model pembelajaran flipped classroom dengan memanfaatkan media
pembelajaran di portal e-learning LPMP untuk jenjang SMA. Dra. Dewi Maharani, M.Pd., sebagai penyusun pertama

[43]
memperoleh angka kredit 60% maka total angka kredit yang diperoleh 60% x 1,66 = 0,996 (nol koma sembilan sembilan
enam), dan
Anita Kusumawardani, M.Pd., melakukan kegiatan satu jenjang di atas memperoleh angka kredit 80%, serta sebagai penulis
kedua memperoleh angka kredit 40%, maka total angka kredit yang diperoleh adalah 80% x 40% x 1,66 = 0,531 (nol koma
lima tiga satu).

Sub Unsur : B. Perancangan

Kegiatan: 4. (d). Menyusun Petunjuk Pelaksanaan/Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis Pembelajaran Kompleks.

PTP Ahli Utama

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


Naskah 4,39 a. Kegiatan menyusun petunjuk secara tertulis a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
Juklak/Jukfat mengenai pelaksanaan/pemanfaatan media b. Salinan naskah juklak/ jukfat dalam bentuk tertulis
pembelajaran berbasis pembelajaran yang dilegalisasi atau terverifikasi melalui Aplikasi
kompleks berdasarkan kurikulum yang Dupake oleh pimpinan instansi tempat bekerja
berlaku sesuai dengan jenis, jenjang dan setingkat eselon-II atau pejabat yang ditugaskan oleh
jalur pendidikan. eselon-II minimal setingkat eselon-III.
b. Kegiatan menyusun naskah juklak/jukfat ini c. Naskah petunjuk pelaksanaan/ pemanfaatan media
minimal untuk satu mata pelajaran, satu pembelajaran berbasis pembelajaran kompleks
kelas, dan satu jenjang pendidikan, tanpa memuat:
duplikasi satu jenis media yang sama. 1) Bagian awal (halaman judul, daftar isi);
2) Bagian Inti
- Bab 1 Pendahuluan (latar belakang, tujuan,
sasaran, ruang lingkup);
- Bab 2 Langkah-langkah Pelaksanaan/
Pemanfaatan
[44]
a) Pra Pelaksanaan
b) Pelaksanaan
c) Pasca Pelaksanaan
d) Tindak Lanjut
- Bab 3 Penutup (kesimpulan dan saran)
3) Bagian Akhir
- Daftar Pustaka
- Lampiran (penunjang bagian inti).
Contoh - Dr. Indah Surya, M.Si., PTP Ahli Utama, Pustekkom mendapat tugas menyusun petunjuk pemanfaatan media pembelajaran
berbasis pembelajaran kompleks untuk sekolah 3T (Terluar, Terdepan, Terpencil) dengan memanfaatkan aplikasi PSB (Pusat
Sumber Belajar) diberi angka kredit 4,39 (empat koma tiga sembilan).

- Dr. Elizabeth, M.Pd., Dr. Khomarudin Hidayat., M.Kom., Dr. Abdilah Pratama., M.Kom., PTP Ahli Utama., dari BPMPK
bersama-sama menyusun petunjuk pemanfaatan media pembelajaran inovatif menggunakan teknologi Augmented Reality
untuk pelajaran sains (Fisika dan Kimia) jenjang SMA di Sekolah Inovatif.
Dr. Elizabeth, M.Pd., sebagai penyusun pertama memperoleh angka kredit 50% maka total angka kredit yang diperoleh adalah
50% x 4,39 = 2,195 (dua koma satu sembilan lima), sedangkan
Dr. Khomarudin Hidayat., M.Kom., Dr. Abdilah Pratama., M.Kom., sebagai penulis kedua dan ketiga memperoleh angka
kredit 25% maka total angka kredit yang diperoleh oleh masing-masing adalah 25% x 4,39 = 1,098 (satu koma nol sembilan
delapan).

- Yosef Saputra, M.Kom., PTP Madya menyusun petunjuk pemanfaatan media pembelajaran berbasis pembelajaran kompleks
untuk Sekolah Terbuka jenjang SMA dengan memanfaatkan mobile technology berbasis Android dan Windows.
Yosef Saputra, M.Kom., melakukan kegiatan satu jenjang diatasnya memperoleh angka kredit 80% sehingga total angka
kredit yang diperoleh adalah 80% x 4,39 = 3,512 (tiga koma lima satu dua).

Sub Unsur : B. Perancangan

[45]
Kegiatan: 5. (a). Menyusun Garis Besar Isi Media (GBIM) media pembelajaran media (sederhana/audio/video/multimedia/multimedia interaktif/
modul).
PTP Ahli Pertama

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


Naskah GBIM 0,36 a. Merupakan kegiatan lanjutan dari analisis a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
dan perancangan sistem/model pembelajaran b. Salinan naskah GBIM dalam bentuk tertulis yang
yang dikembangkan dalam bentuk garis dilegalisasi atau terverifikasi melalui Aplikasi
besar isi media (GBIM) untuk salah satu Dupake oleh pimpinan instansi tempat bekerja
jenis media pembelajaran setingkat eselon-II atau pejabat yang ditugaskan
(sederhana/audio/video/ multimedia/ oleh eselon-II minimal setingkat eselon-III.
multimedia interaktif/modul) berdasarkan c. Naskah GBIM salah satu jenis media pembelajaran
kurikulum yang berlaku sesuai dengan jenis, (sederhana/audio/video/multimedia/multimedia
jenjang dan jalur pendidikan. interaktif/modul).
b. Naskah GBIM disusun oleh penulis dan d. Naskah GBIM memuat:
ditelaah oleh pengkaji materi dan pengkaji 1) Lembar Pengesahan (Penulis, Pengkaji materi
media. dan pengkaji media)
c. Kegiatan ini dilakukan oleh tim. 2) Mata pelajaran,
d. Penulis mendapat 50% 3) Sasaran,
Pengkaji materi 25% 4) Judul,
Pengakji media 25% 5) Topik,
6) Tujuan pembelajaran,
7) Jenis media
8) Keterangan jenis media*
9) Pokok-pokok materi,
10) Latihan dan Tes (sesuai karakteristik format
media)

[46]
11) Daftar pustaka

 Keterangan jenis media pada multimedia interaktif terdiri


dari: teks, animasi, audio, video, simulasi.

Contoh - Zulkarnaen, M. Pd., PTP Ahli Pertama Pustekkom, menyusun satu topik GBIM berbasis media audio mata pelajaran Bahasa
Inggris Listening untuk SMP, maka Zulkarnaen, S.Pd., M.Pd, sebagai penulis diberi angka kredit 0,36 x 50% = 0,18 (nol
koma satu delapan).

- Azka Zania, S.Pd., dan Diandra Palupi, S.Kom., PTP Ahli Pertama Pustekkom menyusun satu topik GBIM berbasis media
multimedia interaktif Fisika untuk SMA.
Azka Zania, S.Pd., sebagai penulis pertama memperoleh angka kredit 60% dari angka kredit penulis (50%) sehingga total
mendapat 60% x 50% x 0,36 = 0,108 (nol koma satu nol delapan) sedangkan Diandra Palupi, S.Kom., sebagai penulis kedua
memperoleh angka kredit 40% dari anka kredit penulis (50%), maka total angka kredit yang diperoleh 40% x 25% x 0,36 =
0,036 (nol koma nol tiga enam).

Sub Unsur : B. Perancangan

Kegiatan: 5.(b). Menyusun Garis Besar Isi Media (GBIM) Hypermedia.

PTP Ahli Muda

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


Naskah GBIM 0,74 a. Merupakan kegiatan lanjutan dari analisis dan a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
perancangan sistem/model pembelajaran b. Salinan naskah GBIM berbasis hypermedia dalam
yang dikembangkan dalam bentuk garis besar bentuk tertulis yang dilegalisasi atau terverifikasi
isi media (GBIM) berbasis hypermedia melalui Aplikasi Dupake oleh pimpinan instansi
tempat bekerja setingkat eselon-II atau pejabat yang
[47]
berdasarkan kurikulum yang berlaku sesuai ditugaskan oleh eselon-II minimal setingkat eselon-
dengan jenis, jenjang dan jalur pendidikan. III.
b. Naskah GBIM disusun oleh penulis dan c. Naskah GBIM memuat:
ditelaah oleh pengkaji materi dan pengkaji 1) Lembar Pengesahan (Penulis,Pengkaji materi dan
media. pengkaji media)
c. Kegiatan ini lakukan oleh tim. 2) Mata pelajaran,
d. Penulis mendapat 50% 3) Sasaran,
Pengkaji materi 25% 4) Judul,
Pengakji media 25% 5) Topik,
6) Tujuan pembelajaran,
7) Jenis media,
8) Keterangan jenis media,*
9) Pokok-pokok materi,
10) Latihan dan Tes (sesuai karakteristik format
media)
11) Daftar pustaka
 Keterangan jenis media pada multimedia interaktif, terdiri
dari teks, animasi, audio, video, simulasi serta dilengkapi
link dan hyperlink ke sumber belajar lain.

Contoh - Rico Armando, M.Si., Laurensia Feriana, M.Pd., Nathanel Abraham., M.Si., PTP Ahli Muda di UPTD Balai Pengembangan
Teknologi dan Komunikasi pendidikan Sulawesi Utara , masing-masing bertugas sebagai penulis, pengkaji materi dan
pengkaji media dalam penyusunan satu topik GBIM berbasis hypermedia pada mata diklat Pembelajaran berbasis TIK untuk
Pelatihan Guru SMA di Sulawesi Utara.
Rico Armando, M.Si sebagai penulis memperoleh angka kredit 50% sehingga total angka kredit yang diperoleh 50% x 0,74
= 0,37 (nol koma tiga tujuh) sedangkan Laurensia Feriana, M.Pd. dan Nathanel Abraham., M.Si., sebagai pengkaji materi dan
media masing-masing memperoleh angka kredit 25% sehingga total angka kredit yang diperoleh 25% x 0,74 = 0,185 (nol
koma satu delapan lima).
[48]
- Diana Fazilah., M.Pd., PTP Ahli Muda BPMRP, Sheilla Aprilia., S.Pd., dosen UNY, Maria Sisca., S.Pd., guru SMAN 1
Yogyakarta, masing-masing sebagai pengkaji media dan materi, serta penulis, bersama-sama menyusun satu topik GBIM
berbasis hypermedia audio streaming untuk pembelajaran Bahasa Indonesia SMA.
Diana Fazilah., M.Pd., sebagai pengkaji media memperoleh angka kredit 25% maka total angka kredit yang diperoleh 25% x
0,74 = 0,185 (nol koma satu delapan lima).

Sub Unsur : B. Perancangan


Kegiatan: 6. (a). Menyusun Rancangan (JM/Flowchart/Storyboard) Pengembangan Bahan Belajar Media (Sederhana/Audio/Video/Multimedia/
Multimedia Interaktif/Modul).
PTP Ahli Pertama

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


Naskah Rancangan 0,22 a. Merupakan kegiatan lanjutan dari a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
pengembangan garis besar isi media (GBIM) b. Salinan naskah rancangan dalam bentuk tertulis
berupa spesifikasi Jabaran Materi untuk yang dilegalisasi atau terverifikasi melalui Aplikasi
media pembelajaran (sederhana/ audio/ Dupake oleh pimpinan instansi tempat bekerja
video/multimedia/multimedia setingkat eselon-II atau pejabat yang ditugaskan
interaktif/modul) berdasarkan kurikulum oleh eselon-II minimal setingkat eselon-III.
yang berlaku sesuai dengan jenis, jalur dan c. Naskah rancangan pengembangan bahan belajar
jenjang pendidikan. salah satu jenis media (sederhana/audio/video/
b. Naskah rancangan dapat juga berbentuk story multimedia/multimedia interaktif/modul).
board atau flowchart atau peta konsep atau d. Lembar Pengesahan (Penulis, Pengkaji materi dan
partitur atau sketsa atau out line disertai Pengkaji Media)
dengan uraian pokok-pokok materi yang akan e. Naskah rancangan media memuat:
dikembangkan menjadi konten media.

[49]
c. Naskah rancangan disusun oleh penulis dan 1) Media Sederhana (media poster, chart/bagan,
ditelaah oleh pengkaji materi dan pengkaji grafik, gambar, foto, infografis):
media. Mata pelajaran, Sasaran, Judul, Topik, Tujuan,
d. Kegiatan ini lakukan oleh tim. Jenis media, Uraian materi, dan daftar pustaka.
e. Penulis mendapat 50% 2) Media Audio :
Pengkaji materi 25% Mata Pelajaran, Sasaran, Judul, Tujuan, format
Pengakji media 25% sajian, uraian materi, alur cerita, latihan dan tes
(sesuai karakteristik format media), daftar pustaka.
3) Media Video:
Mata Pelajaran, Sasaran, judul, jenis media,
tujuan, uraian materi, visualisasi, alur cerita,
latihan dan tes (sesuai karakteristik format
media), daftar pustaka.
4) Media Multimedia/Multimedia Interaktif: Mata
Pelajaran, Sasaran, judul, tujuan, peta materi,
uraian materi, keterangan tampilan
(teks,gambar/foto/grafis,animasi,simulasi, audio,
video), latihan dan tes (sesuai karakteristik format
media), daftar pustaka.
5) Media Modul:
Identitas (judul, topik), Pendahuluan , Isi (memuat
setidaknya 2 (dua) Kegiatan Belajar, Latihan/tugas
Kegiatan Belajar), Penutup, Daftar Pustaka, Tes
Akhir Modul, Kunci Jawaban.

ontoh - Rayyan Nagendra, M.Kom., PTP Ahli Pertama, Pustekkom menyusun satu topik Jabaran Materi berbasis media multimedia
pelajaran Fisika SMP, maka Rayyan Nagendra, M.Kom. sebagai penulis pertama diberi angka kredit 0,22 x 50% = 0,11 (nol
koma satu satu).
[50]
- Mustofa Abkhori, S.Pd., Rafif Akbar, S.Si., Alvin Ibrahim., S.Pd., PTP Ahli Pertama dari Pustekkom diberi tugas untuk
menyusun satu topik Jabaran Materi berbasis modul untuk pelajaran IPS SD. Mustofa Abkhori, S.Pd., sebagai penulis pertama
memperoleh angka kredit 50% sehingga total angka kredit yang diperoleh 50% x 0,22 = 0,11 (nol koma satu satu) dan Rafif
Akbar, S.Si., Alvin Ibrahim., S.Pd., selaku penulis kedua dan ketiga memperoleh angka kredit masing-masing 25% maka
total angka kredit yang diperoleh adalah 25% x 0,22 = 0,055 (nol koma nol lima lima).

Sub Unsur : B. Perancangan

Kegiatan: 6. (b). Menyusun Rancangan (JM/Flowhart/Storyboard) Pengembangan Bahan Belajar Hypermedia.

PTP Pertama

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


Naskah rancangan 0,46 a. Merupakan kegiatan lanjutan dari a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
pengembangan garis besar isi media (GBIM) b. Salinan naskah rancangan dalam bentuk tertulis
berupa spesifikasi Jabaran Materi untuk yang dilegalisasi atau terverifikasi melalui Aplikasi
pengembangan bahan belajar hypermedia Dupake oleh pimpinan instansi tempat bekerja
berdasarkan kurikulum yang berlaku sesuai setingkat eselon-II atau pejabat yang ditugaskan
dengan jenis, jalur dan jenjang pendidikan. oleh eselon-II minimal setingkat eselon-III.
b. Naskah rancangan dapat juga berbentuk story c. Naskah rancangan pengembangan bahan belajar
board atau flowchart atau peta konsep atau hypermedia.
partitur atau sketsa atau out line disertai d. Lembar Pengesahan (Penulis, Pengkaji materi dan
dengan uraian pokok-pokok materi yang akan pengkaji media)
dikembangkan menjadi konten media. e. Naskah rancangan memuat:
c. Naskah rancangan disusun oleh penulis dan 1) Mata pelajaran,
ditelaah oleh pengkaji materi dan pengkaji 2) Sasaran,
media. 3) Judul,
[51]
d. Kegiatan ini lakukan oleh TIM 4) Topik,
e. Penulis mendapat 50% 5) Tujuan,
Pengkaji materi 25% 6) Jenis media (teks,gambar/foto/grafis, animasi,
Pengakji media 25% simulasi, audio, video) dan dilengkapi dengan
link/hyperlink ke sumber belajar lain
7) Uraian materi
8) Latihan dan tes (sesuai karakteristik format
media)
9) Daftar pustaka

Contoh - Kayisa Kamila, S.I.Kom., Pengembang Teknologi Pembelajaran Muda di UPT Balai Pengembangan Multimedia Semarang,
mendapat tugas untuk menyusun jabaran materi/flowchart/storyboard untuk hypermedia m-edukasi untuk pelajaran kimia
SMA diberi angka kredit 0.46 (nol koma empat enam).

- Alvaro Gabriel., M.Pd., PTP Muda, Sandi Pradana., M.Pd., dan Aditya Wirayuda., S.Pd., PTP Pertama dari BPMTP diberi
tugas menyusun satu topik Jabaran materi berbasis hypermedia video streaming untuk pembelajaran Bahasa Inggris SMA.
Alvaro Gabriel., M.Pd., sebagai penulis pertama memperoleh angka kredit 50% maka total angka kredit yang diperoleh 50%
x 0,46 = 0,23 (nol koma dua tiga) sedangkan Sandi Pradana., M.Pd., dan Aditya Wirayuda., S.Pd., sebagai penulis kedua dan
ketiga memperoleh angka kredit 25% dan melakukan kegiatan satu tingkat di atas memperoleh angka kredit 80% sehingga
total angka kredit yang diperoleh masing-masing 25% x 0,46 x 80% = 0,092 (nol koma nol sembilan dua).

Sub Unsur: C. Produksi Media Pembelajaran

Kegiatan: 1. (a). Menyusun Naskah Media Pembelajaran dalam Bentuk: Media Sederhana

PTP Ahli Pertama

[52]
Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik
Naskah 0,43 a. Penulisan naskah media pembelajaran a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja,
sederhana berbasis kurikulum, yang terdiri yang menyebutkan perannya apakah sebagai penulis
dari berbagai rangkaian materi berupa teks, atau pengkaji media.
grafis, gambar/foto/ilustrasi dalam rangka b. Salinan naskah media sederhana dalam bentuk
produksi media sederhana, seperti: media tertulis yang dilegalisasi atau terverifikasi melalui
poster, chart/bagan, grafik, gambar, foto, Aplikasi Dupake oleh pimpinan instansi tempat
infografis, dll., untuk jenis, jalur dan jenjang bekerja setingkat eselon-II atau pejabat yang
pendidikan tertentu. ditugaskan oleh eselon-II minimal setingkat eselon-
b. Naskah yang dinilai adalah naskah yang III.
telah dinyatakan lulus proses pengkajian c. Naskah lengkap terdiri dari:
baik materi maupun media. 1) Lembar pengesahan naskah yang
c. PTP dapat mengambil salah satu peran ditandatangani oleh tim penyusun.
sebagai penulis atau pengkaji media. 2) Identifikasi naskah, berisi: topik, judul, tujuan
d. Penulis mendapat 50% pembelajaran berbasis kurikulum, sasaran,
Pengkaji materi 25% sinopsis, pokok–pokok materi, dan
Pengakji media 25% kepustakaan.
3) Badan naskah, yaitu uraian materi
pembelajaran beserta keterangan
tampilan/format/jenis media yang akan
disajikan dalam sebuah media sederhana
(sesuai karakteristiknya).
Contoh - Drs. Wanto Arifin, Pengembang Teknologi Pembelajaran Pertama di UPTD Balai Tekkom Provinsi Jambi menulis naskah
media sederhana berupa naskah untuk poster berjudul Proses Terjadinya Hujan untuk siswa Sekolah Dasar. Naskah dikaji
oleh pengkaji media Drs. Gunawan, Pengembang Teknologi Pembelajaran Pertama dan pengkaji materi Edi Estiyono,
M.Pd.

[53]
Drs. Wanto Arifin sebagai penulis mendapatkan angka kredit 50% x 0,43= 0,215 (nol koma dua satu lima), pengkaji media,
Drs. Gunawan mendapat angka kredit 25% x 0,43 = 0,107 (nol koma satu nol tujuh).

- Rasid Abdullah, S.Pd., Pengembang Teknologi Pembelajaran Ahli Pertama di LPMP Sulteng menulis naskah media foto
berjudul Gejala Alam mata pelajaran IPS SD dengan pengkaji media Drs. Jaka Sutisna, Pengembang Teknologi
Pembelajaran Ahli Muda di Balai Tekkom dan Infodik Sulteng.
Sebagai penulis naskah media sederhana, maka Rasid Abdullah, S.Pd. diberi angka kredit 50% x 0,43 = 0,215 (nol koma
dua satu lima) sedangkan Drs. Jaka Sutisna diberi angka kredit 25% x 0,43 = 0,108 (nol koma satu nol delapan).

Sub Unsur: C. Produksi Media Pembelajaran

Kegiatan: 1. (b). Menyusun Naskah Media Pembelajaran dalam Bentuk: Audio

PTP Ahli Pertama

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


Naskah 0,44 a. Penulisan naskah media audio pembelajaran a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja,
berbasis kurikulum, yang terdiri dari yang menyebutkan perannya apakah sebagai penulis
berbagai rangkaian penulisan dengan atau pengkaji media.
menampilkan isi materi, latar atau situasi b. Salinan naskah media audio pembelajaran dalam
alur cerita, musik dan efek suara dalam bentuk tertulis yang dilegalisasi atau terverifikasi
rangka produksi media audio, untuk jenis, melalui Aplikasi Dupake oleh pimpinan instansi
jalur dan jenjang pendidikan tertentu. tempat bekerja setingkat eselon-II atau pejabat yang
a. Naskah yang dinilai adalah naskah yang ditugaskan oleh eselon-II minimal setingkat eselon-
telah dinyatakan lulus proses pengkajian III.
baik materi maupun media. c. Naskah lengkap terdiri dari:
b. PTP dapat mengambil salah satu peran 1) Lembar pengesahan naskah yang ditandatangi
sebagai penulis atau pengkaji media. oleh tim penyusun.
[54]
c. Penulis mendapat 50% 2) Identifikasi naskah, berisi: topik, judul, tujuan
Pengkaji materi 25% pembelajaran berbasis kurikulum, sasaran,
Pengakji media 25% pokok–pokok materi, kepustakaan, sinopsis, dan
treatment.
3) Badan naskah, yaitu uraian materi pembelajaran
yang dikemas/disajikan dalam sebuah alur cerita/
program sesuai karakteristik format media audio
pembelajaran.

Contoh - Dedi Kusuma, S.Pd., Pengembang Teknologi Pembelajaran Ahli Pertama di BPMRPK Kemendikbud menulis naskah
media audio pembelajaran berjudul: “Globalisasi” dengan sasaran Sekolah Menengah Pertama. Naskah dikaji oleh
pengkaji media Wahyuni, M.Pd., Pengembang Teknologi Ahli Muda di BPMRPK dan pengkaji materi Dr. Tri Atmaja,
Dosen UNY.
Dedi Kusuma, S.Pd., sebagai penulis naskah diberi angka kredit 50% x 0,44 = 0,22 (nol koma dua dua), serta Wahyuni,
M.Pd. sebagai pengkaji media diberi angka kredit 25% x 0,44 = 0,11 (nol koma satu satu).

- Tina Tsalitsa, S.Pd., Guru Seni Budaya SMA Negeri 1 Yogyakarta menulis naskah media audio pembelajaran untuk
program Budaya Indonesia yang berjudul “Batik sebagai Warisan Leluhur Indonesia”, dengan sasaran guru seni budaya,
dengan pengkaji materi Drs. Amin, dosen Seni Budaya UNY dan pengkaji media Ngadiman, S.Sn. dari P4TK Seni Budaya
Prop. DIY. Untuk itu, Ngadiman, S.Sn. sebagai pengkaji media diberi angka kredit 25% x 0,44 = 0,11 (nol koma satu satu).

Sub Unsur: C. Produksi Media Pembelajaran

Kegiatan: 1. (c). Menyusun Naskah Media Pembelajaran dalam Bentuk: Video

PTP Ahli Pertama

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


[55]
Naskah 0,44 a. Penulisan naskah media video pembelajaran a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja,
berbasis kurikulum, yang terdiri dari berbagai yang menyebutkan perannya apakah sebagai penulis
rangkaian penulisan dengan menampilkan isi atau pengkaji media.
materi, latar atau situasi cerita, komposisi b. Salinan naskah media video pembelajaran dalam
(shot size) dan teknik pengambilan gambar, bentuk tertulis yang dilegalisasi atau terverifikasi
musik, efek suara, atau animasi dalam melalui Aplikasi Dupake oleh pimpinan instansi
produksi media video, untuk jenis, jalur dan tempat bekerja setingkat eselon-II atau pejabat yang
jenjang pendidikan tertentu. ditugaskan oleh eselon-II minimal setingkat eselon-
b. Naskah yang dinilai adalah naskah yang telah III.
dinyatakan lulus proses pengkajian baik c. Naskah lengkap terdiri dari:
materi maupun media. 1) Lembar pengesahan naskah yang ditandatangani
c. PTP dapat mengambil salah satu peran oleh tim penyusun.
sebagai penulis atau pengkaji media. 2) Identifikasi naskah, berisi: topik, judul, tujuan
d. Penulis mendapatkan angka kredit 50%, pembelajaran berbasis kurikulum, sasaran,
Pengkaji Media 25%, dan Pengkaji Materi pokok–pokok materi, kepustakaan, sinopsis, dan
25%. treatment.
3) Badan naskah, yaitu uraian materi pembelajaran
yang dikemas/ disajikan dalam sebuah alur
cerita/program sesuai karakteristik format media
video pembelajaran..

Contoh - Drs. Asep Suryana, Pengembang Teknologi Pembelajaran Ahli Pertama di Pustekkom Kemendikbud menulis satu naskah
media video berjudul: “Planet Science” untuk Sekolah Dasar. Naskah dikaji oleh pengkaji media M. Salahuddin, M.Pd.,
Pengembang Teknologi Pembelajaran Ahli Pertama di Pustekkom Kemendikbud dan pengkaji materi Dra. Insih, M.Pd.,
akademisi UNJ.
Drs. Asep Suryana sebagai penulis diberi angka kredit 50% x 0,44 = 0,22 (nol koma dua dua), dan M. Salahuddin, M.Pd.
sebagai pengkaji media diberi angka kredit 25% x 0,44 = 0,11 (nol koma satu satu).

[56]
- Tini Warsini S.Pd, Guru Sejarah SMP Kelas IX Surabaya menulis naskah media video berjudul: “Masuknya Budaya Islam
di Indonesia”. Naskah dikaji oleh pengkaji materi, Dr. Prabawa, Dosen Universitas Negeri Surabaya dan pengkaji media
PTP Ahli Muda BPMTPK, Arie Ginting, S.Pd.
Arie Ginting, S.Pd.sebagai pengkaji media mendapat angka kredit 25% x 0,44 = 0,11 (nol koma satu satu).

Sub Unsur: C. Produksi Media Pembelajaran

Kegiatan: 1. (d). Menyusun Naskah Media Pembelajaran dalam Bentuk: Multimedia

PTP Ahli Pertama

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


Naskah 0,45 a. Penulisan naskah multimedia pembelajaran a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja,
berbasis kurikulum, yang terdiri dari yang menyebutkan perannya apakah sebagai penulis
berbagai rangkaian penulisan dengan atau pengkaji media.
menampilkan isi materi, animasi 2 atau 3 b. Salinan naskah multimedia pembelajaran dalam
dimensi, deskripsi visual, efek suara, dalam bentuk tertulis yang dilegalisasi atau terverifikasi
rangka produksi multimedia untuk jenis, melalui Aplikasi Dupake oleh pimpinan instansi
jalur dan jenjang pendidikan tertentu. tempat bekerja setingkat eselon-II atau pejabat yang
b. Naskah yang dinilai adalah naskah yang ditugaskan oleh eselon-II minimal setingkat eselon-
telah dinyatakan lulus proses pengkajian III.
baik materi maupun media. c. Naskah lengkap terdiri dari:
c. PTP dapat mengambil salah satu peran 1) Lembar pengesahan naskah yang ditandatangani
sebagai penulis atau pengkaji media. tim penyusun.
d. Penulis mendapatkan angka kredit 50%, 2) Identifikasi naskah, berisi: topik, judul, peta
Pengkaji Media 25%, dan Pengkaji Materi materi, tujuan pembelajaran berbasis kurikulum,
25%. sasaran, pokok–pokok materi, kepustakaan, dan
synopsis.
[57]
3) Badan naskah, yaitu uraian materi pembelajaran
yang dikemas/ disajikan dalam susunan berbagai
media (animasi,video,dan atau audio disertai
keterangan tampilan/media), serta latihan/tes
sesuai karakteristik format multimedia
pembelajaran.

Contoh - Drs. Wawan Gunawan, Pengembang Teknologi Pembelajaran Ahli Pertama di UPTD Balai Pengembangan Teknologi
Komunikasi Provinsi Jambi menulis satu naskah multimedia online untuk pembelajaran fisika dengan judul: “Gaya
Momentum” untuk SMA Kelas X. Naskah dikaji oleh pengkaji media Dwi Setyoningsih, M.Pd., PTP Ahli Muda di UPTD
Balai Pengembangan Teknologi Komunikasi Provinsi Jambi dan dikaji pengkaji materi Else Triana, M.Pd., akademisi
Universitas Jambi.
Drs. Wawan sebagai penulis diberi angka kredit 50% x 0,45 = 0,225 (nol koma dua dua lima) dan Dwi Setyoningsih, M.Pd.
sebagai pengkaji media diberi angka kredit 25% x 0,45 = 0,113 (nol koma satu satu tiga).

- Wati Setyawati, S.Pd., Pengembang Teknologi Pembelajaran Ahli Pertama di P4TK IPA menulis satu naskah multimedia
offline untuk pembelajaran Kimia dengan judul “Larutan Kimia” untuk jenjang SMA dengan pengkaji materi Drs.Agus
Purnomo, Dosen UPI Bandung. Pengkaji media PTP Ahli Muda P4TK IPA Bandung, Aan Wijaya, M.Pd.
Wati Setyawati, S.Pd. diberi angka kredit 50% x 0,45 = 0,225 (nol koma dua dua lima), sedangkan pengkaji media, Aan
Wijaya, S.Pd., diberi angka kredit 25% x 0,45 = 0,113 (nol koma satu satu tiga).

Sub Unsur: C. Produksi Media Pembelajaran

Kegiatan: 1. (e). Menyusun Naskah Media Pembelajaran dalam Bentuk: Multimedia Interaktif

PTP Ahli Pertama

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


[58]
Naskah 0,86 a. Penulisan naskah multimedia interaktif a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja,
pembelajaran berbasis kurikulum, terdiri dari yang menyebutkan perannya apakah sebagai penulis
berbagai rangkaian penulisan dengan atau pengkaji media.
menampilkan isi materi, animasi, efek suara, b. Salinan naskah multimedia interaktif pembelajaran
simulasi, latihan, tes, yang bersifat dua arah dalam bentuk tertulis yang dilegalisasi atau
sehingga membutuhkan umpan balik, untuk terverifikasi melalui Aplikasi Dupake oleh pimpinan
jenis, jalur dan jenjang pendidikan tertentu. instansi tempat bekerja setingkat eselon-II atau
b. Naskah yang dinilai adalah naskah yang telah pejabat yang ditugaskan oleh eselon-II minimal
dinyatakan lulus proses pengkajian baik setingkat eselon-III.
materi maupun media. c. Naskah lengkap terdiri dari:
c. PTP dapat mengambil salah satu peran 1) Lembar pengesahan naskah yang ditandatangani
sebagai penulis atau pengkaji media/materi. tim penyusun.
d. Penulis mendapatkan angka kredit 50%, 2) Identifikasi naskah, berisi: topik, judul, peta
Pengkaji Media 25%, dan Pengkaji Materi materi, tujuan pembelajaran berbasis kurikulum,
25%. sasaran, pokok–pokok materi, kepustakaan, dan
sinopsis.
3) Badan naskah, yaitu uraian materi pembelajaran
yang dikemas/ disajikan dalam susunan berbagai
media (animasi,video,audio, dan atau simulasi,
disertai keterangan tampilan/media), serta
latihan/tes sesuai karakteristik format media.

Contoh - Putu Artika, S.Pd., Pengembang Teknologi Pembelajaran Ahli Pertama di UPTD Tekkomdik Provinsi Bali menulis naskah
multimedia interaktif dengan judul “Cahaya” mata pelajaran fisika untuk SMP kelas VII, dengan pengkaji materi Dr. I
Made Antana, dosen Universitas Udayana, dan pengkaji media Ni Luh Caosa Indah, M.Si., Pengembang Teknologi
Pembelajaran Ahli Muda di UPTD Tekkomdik Provinsi Bali.
Untuk itu, Putu Artika, S.Pd. diberi angka kredit 50% x 0,86 = 0,43 (nol koma empat tiga) dan Ni Luh Caosa Indah, M.Si.,
di beri angka kredit 25% x 0,86 = 0,215 (nol koma dua satu lima).
[59]
- Sukisno, S.Pd Pengembang Teknologi Pembelajaran Ahli Muda di Pustekkom Kemendikbud menulis naskah multimedia
interaktif berjudul “Macam-Macam Bilangan” mata pelajaran matematika jenjang SD, dengan pengkaji media Ratnawati,
M.Kom. Pengembang Teknologi Pembelajaran Ahli Muda di Pustekkom Kemendikbud dan pengkaji materi Sudrajat,
M.Pd., dosen Universitas Indonesia.
Terhadap tim penyusun tersebut, Sukisno diberi angka kredit 50% x 0,86 = 0,43 (nol koma empat tiga) dan Ratnawati,
M.Kom. diberi angka kredit 25% x 0,86 = 0,215 (nol koma dua satu lima).

Sub Unsur: C. Produksi Media Pembelajaran

Kegiatan: 1. (f). Menyusun Naskah Media Pembelajaran dalam Bentuk: Bahan Belajar Mandiri (Modul)

PTP Ahli Pertama

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


Naskah 1,07 a. Penulisan naskah bahan belajar mandiri a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja,
(modul) berbasis kurikulum yang terdiri dari yang menyebutkan perannya apakah sebagai penulis
berbagai rangkaian penulisan dengan atau pengkaji media.
menampilkan isi materi, gambar, ilustrasi dan b. Salinan naskah modul dalam bentuk tertulis yang
kalimat-kalimat komunikatif untuk media dilegalisasi atau terverifikasi melalui Aplikasi
bahan belajar mandiri baik cetak atau Dupake oleh pimpinan instansi tempat bekerja
elektronik untuk jenis, jalur dan jenjang setingkat eselon-II atau pejabat yang ditugaskan oleh
pendidikan tertentu. eselon-II minimal setingkat eselon-III.
b. Naskah modul yang dinilai adalah naskah c. Naskah lengkap terdiri dari:
yang telah dinyatakan lulus proses pengkajian - Lembar pengesahan naskah yang ditandatangani
baik materi maupun media. tim penyusun.
c. PTP dapat mengambil salah satu peran - Sistematika penulisan mencakup:
sebagai penulis atau pengkaji media. 1) Identitas (judul, topik)
[60]
d. Penulis mendapatkan angka kredit 50%, 2) Pendahuluan (tujuan, sasaran, waktu,
Pengkaji Media 25%, dan Pengkaji Materi petunjuk belajar, dan manfaat mempelajari
25%. modul).
3) Isi memuat setidaknya 2 kegiatan belajar
yang masing-masing terdiri dari:
- Tujuan pembelajaran
- Uraian materi: aktivitas belajar,
interaktivitas, diskusi, dilengkapi dengan
ilustrasi.
- Rangkuman
- Latihan
4) Penutup
5) Daftar Pustaka
6) Tes Akhir Modul
7) Kunci Jawaban.

Contoh - Ahmad Iwan, M.Pd. Pengembang Teknologi Pembelajaran Muda di Pustekkom Kemendikbud menulis naskah media
modul dalam bentuk elektronik (e–modul) yang berjudul “Strategi Model Pembelajaran Flipped Classroom dalam
pembelajaran IPA jenjang SMP”, dengan pengkaji materi Dr. Yuyun Wahyuni, dosen Universitas Terbuka, dan pengkaji
media PTP Ahli Madya Pustekkom Kemendikbud, Saleh Syamsuddin, M.Pd.
Untuk itu, Ahmad Iwan, S.Pd. diberi angka kredit 50% x 1,07 = 0,535 (nol koma lima tiga lima) sedangkan Saleh
Syamsuddin, M.Pd. tidak mendapat angka kredit karena mengerjakan tugas dua tingkat di bawahnya.

- Jhon Arman, S.Pd., Pengembang Teknologi Pembelajaran Ahli Pertama di UPTD Balai Tekkom Provinsi Sulawesi Utara,
menulis naskah media modul cetak untuk Program SMP Terbuka yang berjudul ”Pemanfaatan Media Presentasi untuk
Pembelajaran Bahasa” Kelas 8 SMP. Dengan pengkaji materi Dr. Elsi Manopo, dosen Universitas Sam Ratulangi, serta
Paul Karebo, M.Pd. sebagai pengkaji media PTP Muda BTIKP Provinsi Sulawesi Utara.

[61]
Untuk itu, Jhon Arman, S.Pd. diberi angka kredit 50% x 1,07 =0,535 (nol koma lima tiga lima), sedangkan Paul Karebo,
M.Pd. diberi angka kredit 25% x 1,07 = 0,268 (nol koma dua enam delapan).

Sub Unsur: C. Produksi Media Pembelajaran

Kegiatan: 1. (g). Menyusun Naskah Media Pembelajaran dalam Bentuk: Hypermedia

PTP Ahli Muda

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


Naskah 1,82 a. Penulisan naskah hypermedia pembelajaran a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja,
berbasis kurikulum yang terdiri dari berbagai yang menyebutkan perannya apakah sebagai penulis
rangkaian penulisan dengan menampilkan isi atau pengkaji media.
materi berupa kombinasi media seperti teks, b. Salinan naskah hypermedia pembelajaran dalam
video, animasi, audio, yang dihubungkan atau bentuk tertulis yang dilegalisasi atau terverifikasi
link dengan media lain melalui intranet atau melalui Aplikasi Dupake oleh pimpinan instansi
internet. tempat bekerja setingkat eselon-II atau pejabat yang
b. Naskah yang dinilai adalah naskah yang telah ditugaskan oleh eselon-II minimal setingkat eselon-
dinyatakan lulus proses pengkajian baik III.
materi maupun media. c. Naskah lengkap terdiri dari:
c. PTP dapat mengambil salah satu peran - Lembar pengesahan naskah yang ditandatangani
sebagai penulis atau pengkaji media. tim penyusun.
d. Penulis mendapatkan angka kredit 50%, - Sistematika penulisan mencakup:
Pengkaji Media 25%, dan Pengkaji Materi 1) topik, judul, peta materi, flowchart naskah,
25%. tujuan pembelajaran berbasis kurikulum,
sasaran, sinopsis, pokok–pokok materi, dan
kepustakaan.

[62]
2) badan naskah, yaitu uraian materi
pembelajaran yang dikemas/ disajikan dalam
susunan berbagai media (animasi/video/
audio, dan simulasi, disertai keterangan
tampilan dan alamat link URL berikut
deskripsi materi link tersebut), latihan/tes
sesuai karakteristik format media.

Contoh - Puji Raharjo, S.Pd., PTP Ahli Pertama, di Pustekkom Kemendikbud menulis naskah hypermedia berjudul “Operasi
Bilangan Bulat” untuk pelajaran matematika kelas V SD, dengan pengkaji media Ratnawati, M.Pd., PTP Ahli Madya di
Pustekkom Kemendikbud dan Dr. Ika Kartini sebagai pengkaji materi dari Universitas Terbuka.
Terhadap penyusun, Puji Raharjo, S.Pd. diberi angka kredit 80% x 50% x 1,82= 0,73 (nol koma tujuh tiga) dan Ratnawati,
M.Pd. diberi angka 25% x 1,82 = 0,455 (nol koma empat lima lima).

- Fathurozi, M.Pd., PTP Ahli Muda, di LPMP Kalimantan Selatan menulis naskah hypermedia berjudul “Guru dan
Pembelajaran Abad 21” untuk digunakan pada kegiatan Fasilitasi Guru Pembelajar Berbasis Pemanfaatan TIK. Pengkaji
materi Dr. Firman Puji, M.Pd. dosen dari Universitas Lambung Mangkurat dan pengkaji media Syahroni, M.Pd., PTP Ahli
Madya di LPMP Kalimantan Selatan.
Fathurozi, M.Pd. diberi angka kredit 50% x 1,82 = 0,91 (nol koma sembilan satu) serta Syahroni, M.Pd. diberi angka kredit
25% x 1,82 = 0,455 (nol koma empat lima lima).

Sub Unsur: C. Produksi Media Pembelajaran

Kegiatan: 2.(a). Melakukan Kegiatan Rembuk Naskah (Script Conference) untuk Produksi: Audio

PTP Ahli Pertama

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


[63]
Berita acara 0,11 a. Melakukan rembuk naskah (script a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja,
conference) yaitu pertemuan antara tim yang menyebutkan perannya apakah sebagai
produksi (sutradara/penyelia) dengan tim sutradara/penyelia atau pengkaji media.
penulisan naskah (penulis/pengkaji b. Salinan berita acara rembuk naskah yang dilegalisasi
materi/media) untuk menyamakan persepsi atau terverifikasi melalui Aplikasi Dupake oleh
terhadap naskah media audio berbasis pimpinan instansi tempat bekerja setingkat eselon-II
kurikulum yang akan diproduksi. atau pejabat yang ditugaskan oleh eselon-II minimal
b. Rembuk naskah dihadiri minimal 3 dari 4 setingkat eselon-III.
peran orang tersebut (sutradara/ penyelia, c. Berita acara rembuk naskah (script conference) untuk
penulis/ pengkaji materi/ pengkaji media) produksi media audio, memuat di dalamnya:
untuk memberikan pertimbangan teknis dan - Topik/judul program
penyatuan maksud terkait kelayakan naskah - Format program
untuk diproduksi. - Tujuan pembelajaran (berbasis kurikulum)
c. Dalam rembuk naskah PTP bisa mengambil - Sasaran
peran sebagai sutradara/penyelia atau - Pokok-pokok materi
pengkaji media. - Sinopsis
d. Rembuk naskah dilakukan oleh tim, sehingga - Waktu pelaksanaan (hari, tanggal, tempat, & jam)
angka kredit yang didapat oleh masing- - Tim Script Conference
masing adalah 25%. - Resume hasil pengkajian rembuk naskah (script
conference), rekomendasi, & kesimpulan.
- Ditandatangani oleh anggota tim script
conference yang hadir.

Contoh - Sekar Indah, M.Si., seorang PTP Ahli Muda Pustekkom Kemendikbud mendapatkan tugas untuk menyutradarai produksi
media audio pembelajaran program Ensikloedu, mata pelajaran sains, jenjang SD, berjudul “Alat Indra dan
Pemeliharaannya”, Untuk itu terlebih dahulu melakukan rembuk naskah bersama tim yaitu pengkaji media Dra. Jane
Nasution, PTP Ahli Muda Universitas Terbuka dan penulis naskah Ahjun Putra, M.Sc., guru SD Negeri Cipayung 1

[64]
Jakarta. Untuk itu, Sekar Indah, M.Si dan Dra. Jane Nasution masing-masing mendapat angka kredit 25% x 0,11 = 0,028
(nol koma nol dua delapan).

- Arsyita Rasyid, S.Pd., PTP Ahli Pertama di Universitas Lambung Mangkurat ditunjuk sebagai sutradara produksi media
audio pembelajaran untuk digunakan pada Pelatihan Teknik Mengajar bagi Dosen di Lingkungan Kampus Universitas
Lambung Mangkurat. Sebelum melakukan produksi, Arsyita Rasyid, S.Pd., melakukan rembuk naskah bersama pengkaji
media Sodikin, M.Pd. dan penulis naskah Sudirman Said, S.Pd., PTP Ahli Pertama di Universitas Lambung Mangkurat.
Maka, Arsyita Rasyid, S.Pd., Sodikin, M.Pd., dan Sudirman Said, S.Pd., masing-masing mendapat angka kredit 25% x
0,11 = 0,028 (nol koma nol dua delapan).

- Ari Kurniawan, M.Pd., PTP Ahli Muda di Balai Pengembangan Media Radio Pendidikan dan Kebudayaan ditunjuk sebagai
sutradara produksi media audio pembelajaran dengan judul “Gemar Mendengarkan Radio”. Sebelum melakukan produksi,
Ari Kurniawan, M.Pd., melakukan rembuk naskah bersama pengkaji media Farhat Sitompul, M.Pd., dan penulis naskah
Sulaiman Aji, S.Pd., PTP Ahli Pertama di BTIKP Prov. Yogyakarta, serta Dr. Bambang Gunardi, dosen UPN Yogyakarta.
Maka, Ari Kurniawan, M.Pd., Farhat Sitompul, M.Pd., dan Sulaiman Aji, S.Pd. masing-masing mendapat angka kredit
25% x 0,11 = 0,028 (nol koma nol dua delapan).
Sub Unsur: C. Produksi Media Pembelajaran

Kegiatan: 2. (b). Melakukan Kegiatan Rembuk Naskah (Script Conference) untuk Produksi: Video

PTP Ahli Pertama

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


Berita acara 0,11 a. Melakukan rembuk naskah (script a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja,
conference) yaitu pertemuan antara tim yang menyebutkan perannya apakah sebagai
produksi (sutradara/penyelia) dengan tim sutradara/penyelia atau pengkaji media.
penulisan naskah (penulis/pengkaji b. Salinan berita acara rembuk naskah yang dilegalisasi
media/materi), untuk menyamakan persepsi atau terverifikasi melalui Aplikasi Dupake oleh
[65]
terhadap naskah media video berbasis pimpinan instansi tempat bekerja setingkat eselon-II
kurikulum yang akan diproduksi. atau pejabat yang ditugaskan oleh eselon-II minimal
b. Rembuk naskah dihadiri minimal 3 dari 4 setingkat eselon-III.
peran orang tersebut (sutradara/ penyelia, c. Berita acara rembuk naskah (script conference)
penulis/ pengkaji materi/ pengkaji media) untuk produksi media video, memuat didalamnya:
untuk memberikan pertimbangan teknis dan - Topik/judul program
penyatuan maksud terkait kelayakan naskah - Format program
untuk diproduksi. - Tujuan pembelajaran berbasis kurikulum
c. Dalam rembuk naskah PTP bisa mengambil - Sasaran
peran sebagai sutradara/penyelia atau - Pokok-pokok materi
pengkaji media. - Sinopsis
d. Rembuk naskah dilakukan oleh tim, sehingga - Waktu pelaksanaan (hari, tanggal, tempat, &
angka kredit yang didapat oleh masing- jam)
masing adalah 25%. - Tim Script Conference
- Resume hasil pengkajian rembuk naskah (script
conference), rekomendasi, & kesimpulan.
- Ditandatangani oleh seluruh anggota tim script
conference yang hadir.

Contoh - Suhartini, S.Pd. PTP Pertama di P4TK Bisnis dan Pariwisata, sebagai sutradara media video pembelajaran untuk Program
Pasti Bisa, mata pelajaran Bahasa Inggris, jenjang SMK, berjudul “Conditional Sentences”, melakukan rembuk naskah
bersama pengkaji media Mira Cantika, S.Pd., PTP Pertama P4TK Bisnis dan Pariwisata dan Wawan Kurniawan, M.Pd.,
pengkaji materi dari Universitas Negeri Jakarta. Sesuai perannya, baik Suhartini, S.Pd., maupun Mira Cantika, S.Pd.
masing-masing mendapat angka kredit 25% x 0,11 = 0,028 (nol koma nol dua delapan).

- Ernida, S.Pd. PTP Pertama di LPMP Jawa Barat sebagai sutradara media video pembelajaran untuk bahan diklat
pengembangan media pembelajaran melakukan rembuk naskah bersama penulis naskah Ahmat Suyatman, S.Pd., pengkaji
media Sukarni, M.Pd. dan pengkaji materi Cecep Sudjana, M.Pd. dari Universitas Pendidikan Indonesia. Untuk itu, Ernida,
[66]
S.Pd., Ahmat Suyatman, S.Pd., dan Sukarni, M.Pd. mendapatkan angka kredit masing-masing 25% x 0,11= 0,028 (nol
koma nol dua delapan).

Sub Unsur: C. Produksi Media Pembelajaran

Kegiatan: 2. (c). Melakukan Kegiatan Rembuk Naskah (Script Conference) untuk Produksi: Multimedia

PTP Ahli Pertama

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


Berita acara 0,13 a. Melakukan rembuk naskah (script a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja,
conference) yaitu pertemuan antara tim yang menyebutkan perannya apakah sebagai
produksi (sutradara/ penyelia) dengan tim sutradara/penyelia atau pengkaji media.
penulisan naskah (penulis/ pengkaji media/ b. Salinan berita acara rembuk naskah yang dilegalisasi
materi), untuk menyamakan persepsi terhadap atau terverifikasi melalui Aplikasi Dupake oleh
naskah multimedia berbasis kurikulum yang pimpinan instansi tempat bekerja setingkat eselon-II
akan diproduksi. atau pejabat yang ditugaskan oleh eselon-II minimal
b. Rembuk naskah dihadiri minimal 3 dari 4 setingkat eselon-III.
peran orang tersebut (sutradara/ penyelia, c. Berita acara rembuk naskah (script conference) untuk
penulis/pengkaji materi/ pengkaji media) produksi multimedia, memuat didalamnya:
untuk memberikan pertimbangan teknis dan - Topik/judul program
penyatuan maksud terkait kelayakan naskah - Peta Materi
untuk diproduksi. - Tujuan pembelajaran berbasis kurikulum
c. Dalam rembuk naskah PTP bisa mengambil - Sasaran
peran sebagai sutradara/ penyelia atau - Pokok-pokok materi
pengkaji media. - Sinopsis
- Waktu pelaksanaan (hari, tanggal, tempat, & jam)
- Tim Script Conference
[67]
d. Rembuk naskah dilakukan oleh tim, sehingga - Resume hasil pengkajian rembuk naskah (script
angka kredit yang didapat oleh masing- conference), rekomendasi, & kesimpulan.
masing adalah 25%. - Ditandatangani oleh seluruh anggota tim script
conference yang hadir.

Contoh - Dwi Haryanti, S.S, PTP Ahli Pertama, berperan sebagai penyelia dan Hardianto, M.Pd, PTP Ahli Muda di Universitas
Diponegoro, sebagai pengkaji media melakukan kegiatan rembuk naskah (script conference) yang berjudul “Gesture dan
Pandangan Mata”, untuk mata kuliah Public Speaking bersama pengkaji materi, Dra. Indria Gunarti, M.Pd. dari Universitas
Negeri Semarang. Kepada Dwi Haryanti, S.S., Hardianto, M.Pd. dan Dra. Indria Gunarti, M.Pd., masing-masing mendapat
angka kredit 0,13x25%= 0,033 (nol koma nol tiga tiga).

- M.S. Al-Ayubi, S.Ikom., PTP Ahli Pertama bersama Wibowo Mukti, M.Pd., PTP Ahli Muda di Pustekkom, dan penulis
naskah Astari Wulandari, M.Pd. dari SD Kuningan 4 Jakarta dan Purnama Widiatmoko, M.Pd. dari Universitas Negeri
Jakarta melakukan rembuk naskah untuk produksi multimedia berjudul Ciri Khusus Hewan dan Tumbuhan, jenjang
sekolah dasar. Maka, masing-masing mendapatkan angka kredit 0,13x25%= 0,033 (nol koma nol tiga tiga).
Sub Unsur: C. Produksi Media Pembelajaran

Kegiatan: 2. (d). Melakukan Kegiatan Rembuk Naskah (Script Conference) untuk Produksi: Multimedia Interaktif

PTP Ahli Pertama

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


Berita acara 0,16 a. Melakukan rembuk naskah (script a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja,
conference) yaitu pertemuan antara tim yang menyebutkan perannya apakah sebagai
produksi (sutradara/penyelia/ tim leader) sutradara/penyelia atau pengkaji media.
dengan tim penulisan naskah (penulis/ b. Salinan berita acara rembuk naskah yang dilegalisasi
pengkaji media/ materi), untuk menyamakan atau terverifikasi melalui Aplikasi Dupake oleh
persepsi terhadap naskah multimedia pimpinan instansi tempat bekerja setingkat eselon-II
[68]
interaktif berbasis kurikulum yang akan atau pejabat yang ditugaskan oleh eselon-II minimal
diproduksi. setingkat eselon-III.
b. Tim rembuk naskah terdiri dari 4 orang c. Berita acara rembuk naskah (script conference) untuk
tersebut memberikan pertimbangan teknis dan produksi multimedia interaktif, memuat didalamnya:
penyatuan maksud terkait kelayakan naskah - Topik/judul program
untuk diproduksi. - Peta Materi
c. Dalam rembug naskah PTP bisa mengambil - Tujuan pembelajaran berbasis kurikulum
peran sebagai sutradara/penyelia atau - Sasaran
pengkaji media. - Pokok-pokok materi
d. Rembuk naskah dilakukan oleh tim, sehingga - Sinopsis
angka kredit yang didapat oleh masing- - Waktu pelaksanaan (hari, tanggal, tempat, & jam)
masing adalah 25%. - Tim Script Conference
- Resume hasil pengkajian rembuk naskah (script
conference), rekomendasi, & kesimpulan.
- Ditandatangani oleh seluruh anggota tim script
conference yang hadir.

Contoh - Pasca Melida, PTP Ahli Pertama, berperan sebagai tim leader/penyelia dan Ardiyanto Adhi, M.Pd., PTP Ahli Muda di
BPMPK, sebagai pengkaji media dan Rosyana Merida, M.Pd., pengkaji materi dari Universitas Negeri Semarang
melakukan kegiatan rembuk naskah (script conference) untuk produksi multimedia interaktif pada Portal Rumah Belajar
berjudul “Koordinat Kartesius”, untuk mata pelajaran Matematika jenjang SMP. Kepada ketiganya masing-masing
mendapat angka kredit 25% x 0,16 = 0,04 (nol koma nol empat).

- Gilang Putra, S.Kom., sebagai penulis, bersama Sudirman Sanjaya, S.Pd., sebagai penyelia, keduanya PTP Ahli Pertama
Universitas Negeri Malang, melakukan produksi multimedia interaktif berjudul “Proses Pengecoran Logam” untuk mata
kuliah Proses Produksi V dengan menggunakan Software Authoring Multimedia pada jurusan Teknik Mesin Universitas
Negeri Malang. Untuk itu, terlebih dahulu melakukan rembuk naskah bersama pengkaji materi Ramadhan Pohan, M.Pd.

[69]
dan pengkaji media Silvana Hasibuan, S.Pd. Kepada keempatnya, masing-masing mendapat angka kredit 25% x 0,16 =
0,04 (nol koma nol empat).

Sub Unsur: C. Produksi Media Pembelajaran

Kegiatan: 2. (e). Melakukan Kegiatan Rembuk Naskah (Script Conference) untuk Produksi : Hypermedia

PTP Ahli Muda

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


Berita acara 0,54 a. Melakukan rembuk naskah (script a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja,
conference) yaitu pertemuan antara tim yang menjelaskan perannya apakah sebagai
produksi (sutradara/penyelia/tim leader) sutradara/penyelia/team leader atau pengkaji media.
dengan tim penulisan naskah b. Salinan berita acara rembuk naskah yang dilegalisasi
(penulis/pengkaji media/materi), untuk atau terverifikasi melalui Aplikasi Dupake oleh
menyamakan persepsi terhadap naskah pimpinan instansi tempat bekerja setingkat eselon-II
hypermedia berbasis kurikulum yang akan atau pejabat yang ditugaskan oleh eselon-II minimal
diproduksi. setingkat eselon-III.
b. Rembuk naskah dihadiri minimal 3 dari 4 c. Berita acara rembuk naskah (script conference) untuk
peran orang tersebut (sutradara/ penyelia/ produksi hypermedia, memuat didalamnya:
team leader, penulis/pengkaji materi/ pengkaji - Topik/judul program
media) untuk memberikan pertimbangan - Peta materi,
teknis dan penyatuan maksud terkait - Flowchart naskah
kelayakan naskah untuk diproduksi. - Tujuan pembelajaran berbasis kurikulum
c. Dalam rembuk naskah PTP bisa mengambil - Sasaran
peran sebagai sutradara/ penyelia/ team leader - Pokok-pokok materi
atau pengkaji media. - Sinopsis dan deskripsi link URL
- Waktu pelaksanaan (hari, tanggal, tempat, & jam)
[70]
d. Rembuk naskah dilakukan oleh tim, sehingga - Tim Script Conference
angka kredit yang didapat oleh masing- - Resume hasil pengkajian rembuk naskah (script
masing adalah 25%. conference), rekomendasi, & kesimpulan.
- Ditandatangani oleh seluruh anggota tim script
conference yang hadir.

Contoh - Hidayat, S.Pd., sebagai tim leader dan Sriyani, S.Sos, sebagai pengkaji media keduanya PTP Ahli Muda dari BPMPK
Kemdikbud melakukan kegiatan rembuk naskah (script conference) untuk produksi hypermedia berjudul Sifat–sifat
Magnet, mata pelajaran Fiska, SMP. Untuk itu, Hidayat, S.Pd. dan Sriyani, S.Sos., masing-masing mendapat angka kredit
25% x 0,54 = 0,135 (nol koma satu tiga lima).

- Jajang Sujatmika, S.Pd. melakukan rembuk naskah untuk produksi hypermedia mata kuliah Harbour Engineering, jurusan
Civil Engineering Universitas Negeri Malang, dalam sebuah tim bersama Rasdi, M.Pd dan Nina Arsita, M.Pd., sebagai
pengkaji materi dan media, maka ketiganya mendapatkan angka kredit masing-masing 25% x 0,54 = 0,135 (nol koma satu
tiga lima).

Sub Unsur: C. Produksi Media Pembelajaran

Kegiatan: 3. (a). Menyutradarai/Memimpin/Menyelia Produksi Media Pembelajaran dalam Bentuk: Media Sederhana

PTP Ahli Muda

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


Surat keterangan 0,74 a. Menyutradarai/memimpin/menyelia proses a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
produksi media pembelajaran berbasis b. Salinan surat keterangan yang dilegalisasi atau
kurikulum dalam bentuk media sederhana, terverifikasi melalui Aplikasi Dupake oleh pimpinan
adalah sebuah kegiatan memimpin pembuatan instansi tempat bekerja setingkat eselon-II atau
media pembelajaran sederhana seperti: media
[71]
poster, chart/bagan, grafik, gambar, foto, dll, pejabat yang ditugaskan oleh eselon-II minimal
untuk jenis, jalur dan jenjang pendidikan setingkat eselon-III.
tertentu., mulai dari persiapan hingga pasca c. Surat Keterangan menyutradarai memimpin/
produksi, menyelia produksi media pembelajaran dalam bentuk
b. Media pembelajaran yang diproduksi adalah media sederhana menjelaskan tentang:
media yang protipanya sudah melalui proses - pelaksana tugas
ujicoba dan kesimpulannya layak - waktu pelaksanaan
dimanfaatkan atau disebarluaskan. - nama program/ topik/ judul
c. Sutradara/ pemimpin/ penyelia bertanggung - media layak dikembangkan untuk pembelajaran,
jawab atas semua aspek, baik koordinasi serta
maupun artistik dari sebuah proses produksi. - telah layak untuk dimanfaatkan atau
d. Jumlah judul prototipe maksimal yang dapat disebarluaskan.
diajukan dalam 1 (satu) tahun penugasan d. Disertai lampiran: Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan
adalah 9 topik program, baik dalam bentuk: Produksi,
media sederhana/audio/video/multimedia/ 1) Pendahuluan
multimedia interaktif/modul/hypermedia atau - nama dan deskripsi program, topik/judul,
gabungan di antara ragam jenis media tujuan pembelajaran berbasis kurikulum,
tersebut merujuk pada asas kepatutan dengan sasaran, pokok-pokok materi, dan sinopsis.
mempertimbangkan satuan kerja rata-rata 2) Pelaksanaan Produksi
dan aspek kapabilitas serta kompetensi - teknik pelaksanaan, mulai dari persiapan,
seorang sutradara/ penyelia/ pemimpin proses pembuatan media sederhana, hingga
produksi media pembelajaran. pasca produksi.
- jadwal dan pembagian tugas tim.
- perangkat yang digunakan.
3) Penutup
- simpulan, hambatan (jika ada), dan saran.

[72]
Contoh - Ardhani Kusumawati, M.Pd., PTP Ahli Muda di Universitas Terbuka, menyelia pembuatan media pembelajaran sederhana
Learning Object “Keseimbangan Ekosistem” untuk Sekolah Dasar, yang bersangkutan diberi angka kredit 0,74 (nol koma
tujuh empat).

- Kusuma S., M.Pd., PTP Ahli Madya di Pustekkom, menyutradari pembuatan media sederhana dalam bentuk media
presentasi, mata pelajaran IPS SD, berjudul “Unsur-Unsur Peta”. Kepada yang bersangkutan diberi angka kredit 0,74 (nol
koma tujuh empat).
Sub Unsur: C. Produksi Media Pembelajaran

Kegiatan: 3.(b). Menyutradarai/Memimpin/Menyelia Produksi Media Pembelajaran dalam Bentuk: Audio

PTP Ahli Muda

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


Surat keterangan 1,03 a. Menyutradarai/memimpin/menyelia proses a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
produksi media pembelajaran berbasis b. Salinan surat keterangan yang dilegalisasi atau
kurikulum dalam bentuk audio, adalah sebuah terverifikasi melalui Aplikasi Dupake oleh pimpinan
kegiatan memimpin pembuatan media instansi tempat bekerja setingkat eselon-II atau
pembelajaran dalam bentuk audio, mulai dari pejabat yang ditugaskan oleh eselon-II minimal
persiapan, proses perekaman materi suara, setingkat eselon-III.
pemilihan musik dan efek suara, hingga pasca c. Surat Keterangan menyutradarai memimpin/
produksi, untuk jenis, jalur dan jenjang menyelia produksi media pembelajaran dalam bentuk
pendidikan tertentu. audio menjelaskan tentang:
b. Media pembelajaran yang diproduksi adalah - pelaksana tugas
media yang protipanya sudah melalui proses - waktu pelaksanaan
ujicoba dan kesimpulannya layak - nama program/ topik/ judul
dikembangkan. - media layak dikembangkan untuk pembelajaran,
serta
[73]
c. Sutradara/pemimpin/penyelia bertanggung - telah layak untuk dimanfaatkan atau
jawab atas semua aspek, baik koordinasi disebarluaskan.
maupun artistik dari sebuah proses produksi. d. Disertai lampiran: Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan
d. Jumlah topik maksimal yang dapat diajukan Produksi,
dalam 1 (satu) tahun penugasan adalah 9 1) Pendahuluan
topik program, baik dalam bentuk : media - nama dan deskripsi program, topik/judul,
sederhana/audio/video/multimedia/multimedi tujuan pembelajaran berbasis kurikulum,
a interaktif/modul/hypermedia atau gabungan sasaran, pokok-pokok materi, dan sinopsis.
di antara ragam jenis media tersebut merujuk 2) Pelaksanaan Produksi
pada asas kepatutan dengan - teknik pelaksanaan, mulai dari persiapan,
mempertimbangkan satuan kerja rata-rata proses perekaman materi suara, pemilihan
dan aspek kapabilitas serta kompetensi musik dan efek suara, hingga pasca produksi.
seorang sutradara/penyelia/pemimpin - jadwal dan pembagian tugas tim.
produksi media pembelajaran. - perangkat yang digunakan.
3) Penutup
- simpulan, hambatan (jika ada), dan saran

Contoh - Irwan Zaini, S.Sos., PTP Ahli Muda di LPMP Lampung, menyelia pembuatan media audio pembelajaran mata pelajaran
Bahasa Inggris untuk SMP berjudul “Introducing Oneself and Others”, yang bersangkutan diberi angka kredit 1,03 (satu
koma nol tiga).

- Anisa Permata, S.Pd., PTP Ahli Pertama di Universitas Negeri Yogyakarta melaksanakan tugas menyutradarai program
siaran radio pendidikan untuk mahasiswa Sastra Inggris, mata kuliah communication, berjudul Active and Pasive Voices,
maka kepadanya dapat diberikan angka kredit sebesar 80% x 1,03 = 0,824 (nol koma delapan dua empat).
Sub Unsur: C. Produksi Media Pembelajaran

Kegiatan: 3. (c). Menyutradarai/Memimpin/Menyelia Produksi Media Pembelajaran dalam Bentuk: Video

[74]
PTP Ahli Muda

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


Surat keterangan 1,14 a. Menyutradarai/memimpin/menyelia proses a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
produksi media pembelajaran berbasis b. Salinan surat keterangan yang dilegalisasi atau
kurikulum dalam bentuk video, adalah sebuah terverifikasi melalui Aplikasi Dupake oleh pimpinan
kegiatan memimpin pembuatan media instansi tempat bekerja setingkat eselon-II atau
pembelajaran dalam bentuk video, mulai dari pejabat yang ditugaskan oleh eselon-II minimal
persiapan, proses pengambilan gambar, atau setingkat eselon-III.
pembuatan animasi, perekaman materi suara, c. Surat Keterangan menyutradarai memimpin/
pemilihan musik dan efek suara, hingga pasca menyelia produksi media pembelajaran dalam bentuk
produksi, untuk jenis, jalur dan jenjang video menjelaskan tentang:
pendidikan tertentu. - pelaksana tugas
b. Media pembelajaran yang diproduksi adalah - waktu pelaksanaan
media yang protipanya sudah melalui proses - nama program/ topik/ judul
ujicoba dan kesimpulannya layak - media layak dikembangkan untuk pembelajaran,
dikembangkan. serta
c. Sutradara/pemimpin/penyelia bertanggung - telah layak untuk dimanfaatkan atau
jawab atas semua aspek, baik koordinasi disebarluaskan.
maupun artistik dari sebuah proses produksi. d. Disertai lampiran: Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan
d. Jumlah topik maksimal yang dapat diajukan Produksi,
dalam 1 (satu) tahun penugasan adalah 9 1) Pendahuluan
topik program, baik dalam bentuk : media - nama dan deskripsi program, topik/judul,
sederhana/audio/video/multimedia/ tujuan pembelajaran berbasis kurikulum,
multimedia interaktif/modul/hypermedia atau sasaran, pokok-pokok materi, dan sinopsis.
gabungan di antara ragam jenis media 2) Pelaksanaan Produksi
tersebut merujuk pada asas kepatutan dengan

[75]
mempertimbangkan satuan kerja rata-rata - teknik pelaksanaan, mulai dari persiapan,
dan aspek kapabilitas serta kompetensi proses pengambilan gambar (disertakan shot
seorang sutradara/ penyelia/ pemimpin list), atau pembuatan animasi, perekaman
produksi media pembelajaran. materi suara, pemilihan musik dan efek suara,
hingga pasca produksi.
- jadwal dan pembagian tugas tim.
- perangkat yang digunakan.
3) Penutup
- simpulan, hambatan (jika ada), dan saran
Contoh - Dra. Indah Sekarloka, PTP Ahli Muda di Pustekkom, menyutradarai pembuatan media video pembelajaran Program
Bahasa Perancis untuk SMA berjudul “Presenter Moi–Meme”, yang bersangkutan diberi angka kredit 1,14 (satu koma satu
empat).

- Rasyid Ridho, M.Pd., PTP Ahli Pertama di Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M)
Universitas Negeri Jakarta memproduksi video pembelajaran untuk dimanfaatkan pada Pusat Sumber Belajar UNJ, dan
bertindak sebagai sutradara, Rasyid Ridho, M.Pd. diberi angka kredit 80% x 1,14 = 0,912 (nol koma sembilan satu dua),
karena mengerjakan pekerjaan satu jenjang di atasnya.

Sub Unsur: C. Produksi Media Pembelajaran

Kegiatan: 3.(d). Menyutradarai/Memimpin/Menyelia Produksi Media Pembelajaran dalam Bentuk: Multimedia

PTP Ahli Muda

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


Surat keterangan 1,43 a. Menyutradarai/memimpin/menyelia proses a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
produksi media pembelajaran berbasis b. Salinan surat keterangan yang dilegalisasi atau
kurikulum dalam bentuk multimedia adalah terverifikasi melalui Aplikasi Dupake oleh pimpinan
[76]
sebuah kegiatan memimpin pembuatan instansi tempat bekerja setingkat eselon-II atau
media pembelajaran dalam bentuk pejabat yang ditugaskan oleh eselon-II minimal
multimedia, mulai dari persiapan, proses setingkat eselon-III.
pembuatan gabungan berbagai media: c. Surat Keterangan menyutradarai memimpin/
gambar, foto, animasi, perekaman materi menyelia produksi media pembelajaran dalam bentuk
suara, pemilihan musik dan efek suara, multimedia menjelaskan tentang:
hingga pasca produksi, untuk jenis, jalur dan - pelaksana tugas
jenjang pendidikan tertentu. - waktu pelaksanaan
b. Multimedia pembelajaran yang diproduksi - nama program/topik/judul
adalah media yang protipanya sudah melalui - multimedia layak dikembangkan untuk
proses ujicoba dan kesimpulannya layak pembelajaran, serta
dikembangkan. - telah layak untuk dimanfaatkan atau
c. Sutradara/pemimpin/penyelia bertanggung disebarluaskan.
jawab atas semua aspek, baik koordinasi d. Disertai lampiran: Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan
maupun artistik dari sebuah proses produksi. Produksi,
d. Jumlah topik maksimal yang dapat diajukan 1) Pendahuluan
dalam 1 (satu) tahun penugasan adalah 9 - nama dan deskripsi program, topik/judul,
topik program, baik dalam bentuk : media tujuan pembelajaran berbasis kurikulum,
sederhana/audio/video/multimedia/multimedi sasaran, pokok-pokok materi, dan sinopsis.
a interaktif/modul/hypermedia atau gabungan 2) Pelaksanaan Produksi
di antara ragam jenis media tersebut merujuk - teknik pelaksanaan, mulai dari persiapan,
pada asas kepatutan dengan proses pembuatan gabungan berbagai media:
mempertimbangkan satuan kerja rata-rata gambar, foto, animasi, perekaman materi
dan aspek kapabilitas serta kompetensi suara, pemilihan musik dan efek suara, hingga
seorang sutradara/penyelia/pemimpin pasca produksi.
produksi media pembelajaran. - jadwal dan pembagian tugas tim.
- perangkat lunak (software) yang digunakan.
3) Penutup
[77]
- simpulan, hambatan (jika ada), dan saran

Contoh - Faiz Banuaji, S.T., PTP Ahli Muda di Pustekkom, melaksanakan tugas sebagai tim leader pembuatan multimedia
pembelajaran Program Lab Maya untuk mata pelajaran Fisika SMA berjudul Suhu dan Kalor, yang bersangkutan diberi
angka kredit 1,43 (satu koma empat tiga).

- Muhammad Indra, S.Kom., PTP Ahli Pertama di PPPPTK Bidang Otomotif dan Elektronika Malang melaksanakan tugas
sebagai pimpinan produksi pembuatan bahan ajar multimedia menggunakan authoring tools course lab untuk mata diklat
pengenalan e-learning, yang bersangkutan diberi angka kredit 80% x 1,43 = 1,144 (satu koma satu empat empat).

Sub Unsur : C. Produksi media pembelajaran

Kegiatan: 3.(e). Menyutradarai/Memimpin/Menyelia Produksi Media Pembelajaran dalam Bentuk: Multimedia Interaktif

PTP Ahli Muda

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


Surat keterangan 1,5 a. Menyutradarai/ memimpin/ menyelia proses a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
produksi media pembelajaran berbasis b. Salinan surat keterangan yang dilegalisasi atau
kurikulum dalam bentuk multimedia terverifikasi melalui Aplikasi Dupake oleh pimpinan
interaktif adalah sebuah kegiatan memimpin instansi tempat bekerja setingkat eselon-II atau
pembuatan media pembelajaran dalam bentuk pejabat yang ditugaskan oleh eselon-II minimal
multimedia interaktif, mulai dari persiapan, setingkat eselon-III.
proses pembuatan gabungan berbagai media: c. Surat Keterangan menyutradarai memimpin/
gambar, foto, animasi, simulasi, perekaman menyelia produksi media pembelajaran dalam bentuk
materi suara, pemilihan musik dan efek suara, multimedia interaktif menjelaskan tentang:
- pelaksana tugas

[78]
hingga pasca produksi, untuk jenis, jalur dan - waktu pelaksanaan
jenjang pendidikan tertentu. - nama program/ topik/ judul
b. Multimedia interaktif pembelajaran yang - multimedia interaktif layak dikembangkan untuk
diproduksi adalah media yang protipanya pembelajaran, serta
sudah melalui proses ujicoba dan - telah layak untuk dimanfaatkan atau
kesimpulannya layak dikembangkan. disebarluaskan.
c. Sutradara/pemimpin/penyelia bertanggung d. Disertai lampiran: Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan
jawab atas semua aspek, baik koordinasi Produksi,
maupun artistik dari sebuah proses produksi. 1) Pendahuluan
d. Jumlah topik maksimal yang dapat diajukan - nama dan deskripsi program, topik/judul,
dalam 1 (satu) tahun penugasan adalah 9 tujuan pembelajaran berbasis kurikulum,
topik program, baik dalam bentuk: media sasaran, pokok-pokok materi, dan sinopsis.
sederhana/audio/video/multimedia/ 2) Pelaksanaan Produksi
multimedia interaktif/ modul/ hypermedia - teknik pelaksanaan, mulai dari persiapan,
atau gabungan di antara ragam jenis media proses pembuatan gabungan berbagai media:
tersebut merujuk pada asas kepatutan dengan gambar, foto, animasi, simulasi, perekaman
mempertimbangkan satuan kerja rata-rata materi suara, pemilihan musik dan efek suara,
dan aspek kapabilitas serta kompetensi hingga pasca produksi.
seorang sutradara/ penyelia/ pemimpin - jadwal dan pembagian tugas tim.
produksi media pembelajaran. - perangkat lunak (software) yang digunakan.
3) Penutup
- simpulan, hambatan (jika ada), dan saran

Contoh - Wiwik Aeni, M.Kom., Pengembang Teknologi Pembelajaran Muda, Balai Pengembangan Multimedia Pendidikan dan
Kebudayaan, memimpin produksi media pembelajaran berjudul “Hair Style and Spa” untuk siswa Sekolah Menengah Atas
tuna rungu. Yang bersangkutan diberi angka kredit 1,50 (satu koma lima nol).

[79]
- Manikowati, M.Pd., PTP Ahli Muda di Balai Pengembangan Multimedia Pendidikan dan Kebudayaan, menjadi tim leader
pembuatan multimedia interaktif untuk mata pelajaran Bahasa Inggris SMA berjudul “An Invitation”. Yang bersangkutan
diberi angka kredit 1,50 (satu koma lima nol).
Sub Unsur: C. Produksi Media Pembelajaran

Kegiatan: 3. (f). Menyutradarai/Memimpin/Menyelia Produksi Media Pembelajaran dalam Bentuk: Bahan Belajar Mandiri (Modul)

PTP Ahli Muda

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


Surat keterangan 0,93 a. Menyutradarai/memimpin/menyelia proses a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
produksi media pembelajaran berbasis b. Salinan surat keterangan yang dilegalisasi atau
kurikulum dalam bentuk bahan belajar terverifikasi melalui Aplikasi Dupake oleh pimpinan
mandiri (modul) adalah sebuah kegiatan instansi tempat bekerja setingkat eselon-II atau
memimpin pembuatan media pembelajaran pejabat yang ditugaskan oleh eselon-II minimal
dalam bentuk bahan belajar mandiri (modul), setingkat eselon-III.
mulai dari persiapan, proses layout, pemilihan c. Surat Keterangan menyutradarai memimpin/
gambar/foto/ilustrasi pendukung, hingga menyelia produksi media pembelajaran dalam bentuk
pasca produksi, untuk jenis, jalur dan jenjang bahan belajar mandiri (modul) menjelaskan tentang:
pendidikan tertentu. - pelaksana tugas
b. Modul pembelajaran yang diproduksi adalah - waktu pelaksanaan
modul yang protipanya sudah melalui proses - nama program/topik/judul
ujicoba dan kesimpulannya layak - modul layak dikembangkan untuk pembelajaran,
dikembangkan. serta
c. Sutradara/pemimpin/penyelia bertanggung - telah layak untuk dimanfaatkan atau
jawab atas semua aspek, baik koordinasi disebarluaskan.
maupun artistik dari sebuah proses produksi. d. Disertai lampiran: Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan
Produksi,
[80]
d. Jumlah topik maksimal yang dapat diajukan 1) Pendahuluan
dalam 1 (satu) tahun penugasan adalah 9 - nama dan deskripsi program, topik/judul,
topik program, baik dalam bentuk: media tujuan pembelajaran berbasis kurikulum,
sederhana/audio/video/multimedia/ sasaran, pokok-pokok materi, dan sinopsis.
multimedia interaktif/modul/hypermedia atau 2) Pelaksanaan Produksi
gabungan di antara ragam jenis media - teknik pelaksanaan, mulai dari persiapan,
tersebut merujuk pada asas kepatutan dengan proses layout, pemilihan gambar/foto/ilustrasi
mempertimbangkan satuan kerja rata-rata pendukung, hingga pasca produksi.
dan aspek kapabilitas serta kompetensi - jadwal dan pembagian tugas tim.
seorang sutradara/penyelia/pemimpin - perangkat yang digunakan.
produksi media pembelajaran. 3) Penutup
- simpulan, hambatan (jika ada), dan saran.
Contoh - Agus Candra, S.Pd., PTP Ahli Muda di Pustekkom, menyelia pembuatan bahan belajar mandiri (modul) untuk Konten
Budaya berjudul “Keraton Yogyakarta: Sejarah & Filosofi Budaya Jawa”. Yang bersangkutan diberi angka kredit 0,93 (nol
koma sembilan tiga).

- Drs. Cecep Kustandi, PTP Ahli Pertama di Prodi Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Jakarta membuat bahan belajar
mandiri (modul) dengan judul “Pengoperasian Big Blue Button” dalam pembelajaran moda daring untuk digunakan oleh
mentor/pengampu Program Guru Pembelajar. yang bersangkutan diberi angka kredit 80% x 0,93 = 0,744 (nol koma tujuh
empat empat).
Sub Unsur: C. Produksi Media Pembelajaran

Kegiatan: 3.(g). Menyutradarai/Memimpin/Menyelia Produksi Media Pembelajaran dalam Bentuk: Hypermedia

PTP Ahli Muda

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik

[81]
Surat keterangan 1,26 a. Menyutradarai/memimpin/menyelia proses a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
produksi media pembelajaran dalam bentuk b. Salinan surat keterangan yang dilegalisasi atau
hypermedia adalah sebuah kegiatan terverifikasi melalui Aplikasi Dupake oleh pimpinan
memimpin pembuatan bahan belajar berbasis instansi tempat bekerja setingkat eselon-II atau
komputer yang menyediakan navigasi pejabat yang ditugaskan oleh eselon-II minimal
berbasis link dan interaktif, yang setingkat eselon-III.
memungkinkan integrasi dari beragam jenis c. Surat Keterangan menyutradarai memimpin/menyelia
informasi dan bentuk-bentuk digital. produksi media pembelajaran dalam bentuk
Hypermedia adalah sebuah medium informasi hypermedia menjelaskan tentang:
non-linear yang mencakup grafik, audio, - pelaksana tugas
video, teks datar, dan hyperlinks. - waktu pelaksanaan
b. Hypermedia pembelajaran yang diproduksi - nama program/topik/judul
adalah media yang protipanya sudah melalui - hypermedia layak dikembangkan untuk
proses ujicoba dan kesimpulannya layak pembelajaran, serta
dikembangkan. - telah layak untuk dimanfaatkan atau
c. Sutradara/pemimpin/penyelia bertanggung disebarluaskan.
jawab atas semua aspek, baik koordinasi d. Disertai lampiran: Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan
maupun artistik dari sebuah proses produksi. Produksi,
d. Jumlah topik maksimal yang dapat diajukan 1) Pendahuluan
dalam 1 (satu) tahun penugasan adalah 9 topik - nama dan deskripsi program, topik/judul,
program, baik dalam bentuk : media tujuan pembelajaran berbasis kurikulum,
sederhana/audio/video/multimedia/multimedi sasaran, pokok-pokok materi, dan sinopsis.
a interaktif/ modul/ hypermedia atau 2) Pelaksanaan Produksi
gabungan di antara ragam jenis media tersebut - teknik pelaksanaan, mulai dari persiapan,
merujuk pada asas kepatutan dengan proses pembuatan gabungan berbagai media
mempertimbangkan satuan kerja rata-rata dan (grafik, gambar, foto, animasi, simulasi, dan
aspek kapabilitas serta kompetensi seorang hyperlinks), perekaman materi suara,

[82]
sutradara/ penyelia/ pemimpin produksi pemilihan musik dan efek suara, hingga pasca
media pembelajaran. produksi.
- jadwal dan pembagian tugas tim.
- perangkat lunak (software) dan deskripsi
materi hyperlink yang digunakan.
3) Penutup
- simpulan, hambatan (jika ada), dan saran.
Contoh - Dr. Andamsari, PTP Ahli Madya di Pustekkom, menjadi tim leader pembuatan hypermedia pembelajaran Program
Ensiklomedia untuk mata pelajaran Kima SMA, berjudul “Tata Nama dan Persamaan Reaksi”. Yang bersangkutan diberi
angka kredit 1,26 (satu koma dua enam).

- Ahmad Haqi, M.Kom., PTP Ahli Pertama di Prodi Pendidikan Fisika Universitas Negeri Yogyakarta melakukan
pengembangan hypermedia berbasis World Wide Web berjudul “Curug Silawe” untuk materi pokok Usaha dan Energi
untuk SMP/MTs. Yang bersangkutan bertindak sebagai penyelia dan diberi angka kredit 80% x 1,26 = 1,008 (satu koma
nol nol delapan).

- Andi Matulesi, M.Kom., PTP ahli Madya BTIKP Provinsi Maluku memimpin produksi hypermedia berjudul “Landscape
dan Struktur Geotermal” sebagai media pembelajaran geografi untuk SMA. Kepadanya diberikan angka kredit 1,26 (satu
koma dua enam).
Sub Unsur: C. Produksi Media Pembelajaran

Kegiatan: 4. Memimpin Pembuatan Aplikasi Pembelajaran Berbasis TIK

PTP Ahli Madya

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik

[83]
Surat keterangan 2,33 a. Memimpin proses pembuatan aplikasi a. Surat tugas sebagai pemimpin/penyelia pembuatan
pembelajaran berbasis Teknologi Informasi aplikasi dari pimpinan instansi tempat bekerja.
dan Komunikasi (TIK) yang meliputi b. Salinan surat keterangan yang dilegalisasi atau
pembuatan desain aplikasi, flowchat alur terverifikasi melalui Aplikasi Dupake oleh pimpinan
pemrograman, dan pemrograman. instansi tempat bekerja setingkat eselon-II atau
b. Aplikasi yang dikembangkan adalah aplikasi pejabat yang ditugaskan oleh eselon-II minimal
yang protipanya sudah melalui proses ujicoba setingkat eselon-III.
dan kesimpulannya layak dimanfaatkan dan c. Surat Keterangan memimpin pembuatan aplikasi
disebarluaskan. pembelajaran berbasis TIK, menjelaskan tentang:
c. Pemimpin/ penyelia bertanggung jawab atas - pelaksana tugas
semua aspek, baik koordinasi maupun - waktu pelaksanaan
arsitektur aplikasi pembelajaran berbasis TIK. - nama program/ topik/ judul
d. Jumlah topik yang dapat diajukan dalam 1 - aplikasi layak dikembangkan untuk pembelajaran,
(satu) tahun penugasan adalah 1 aplikasi, serta
merujuk pada asas kepatutan dengan - telah layak untuk dimanfaatkan atau
mempertimbangkan satuan kerja rata-rata disebarluaskan.
dan aspek kapabilitas serta kompetensi d. Disertai lampiran: Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan
seorang pembuat aplikasi pembelajaran Produksi,
berbasis TIK. 1) Pendahuluan
- nama dan deskripsi aplikasi, topik/judul,
tujuan pembelajaran berbasis kurikulum,
sasaran, pokok-pokok materi, dan sinopsis.
2) Pelaksanaan Produksi
- teknik pelaksanaan, mulai dari persiapan,
pembuatan desain aplikasi, flowchat alur
pemrograman, dan pemrograman itu sendiri,
hingga pasca pembuatan aplikasi.
- jadwal dan pembagian tugas tim.
[84]
- perangkat lunak (software) yang digunakan.
3) Penutup
- simpulan, hambatan (jika ada), dan saran
Contoh - Agung Prasetyo, M.Si., PTP Ahli Madya, di Balai Pengembangan Media Radio Pendidikan dan Kebudayaan, memimpin
pembuatan Aplikasi Percakapan untuk pembelajaran Bahasa Inggris Interaktif Berbasis Android “Smile” untuk siswa
tunanetra. Kepadanya diberi angka kredit 2,33 (dua koma tiga tiga).

- Heru Setiyanto, M.Kom., PTP Ahli Muda, di Program Studi Teknik Informatika Universitas Padjadjaran mengembangkan
aplikasi pembelajaran menggunakan perangkat mobile berbasis andorid untuk mata kuliah Statistik Dasar. Yang
bersangkutan diberi angka kredit 80% x 2,33 = 1,864 (satu koma delapan enam empat).
Sub Unsur: C. Produksi Media Pembelajaran

Kegiatan: 5.(a). Melakukan Kegiatan Previu Hasil Produksi Media Pembelajaran terhadap: Media Sederhana

PTP Ahli Pertama

Hasil Kerja Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


Lembar previu 0,10 a. Melakukan kegiatan previu hasil produksi a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
media pembelajaran berbasis kurikulum b. Salinan lembar previu yang dilegalisasi atau
terhadap media sederhana, dilakukan oleh 4 terverifikasi melalui Aplikasi Dupake oleh pimpinan
(empat) orang dalam sebuah tim previu instansi tempat bekerja setingkat eselon-II atau
produksi. Tim previu terdiri dari pengkaji pejabat yang ditugaskan oleh eselon-II minimal
materi/penulis, pengkaji media, serta setingkat eselon-III.
sutradara/penyelia/team leader, dan calon c. Lembar previu media sederhana untuk pembelajaran
pengguna/ahli untuk meninjau media memuat di dalamnya:
sederhana hasil produksi, baik dari aspek - Topik/judul program
materi, media, maupun operasional media - Tujuan pembelajaran
(calon pengguna/ahli). - Sasaran
[85]
b. Dalam butir kegiatan previu, PTP bisa - Pokok-pokok materi
mengambil peran sebagai sutradara/ penyelia/ - Sinopsis
team leader atau pengkaji media. - Waktu pelaksanaan (hari, tanggal, tempat, & jam)
c. Previu dilakukan oleh tim, sehingga angka - Tim previuwer dan perannya baik sebagai
kredit yang didapat oleh masing-masing pengkaji media, pengkaji materi, maupun
adalah 25%. sutradara/penyelia/ team leader.
- Penilaian & hasil previu dari aspek media dan
materi, berupa informasi/ data saran
perbaikan/penyempurnaan produk, serta
kesimpulan.
- Lembar previu ditandatangani seluruh tim previu
yang hadir.
Contoh - Abdul Latief, S.Kom., PTP Ahli Pertama, selaku sutradara, bersama dengan pengkaji media Hendro Wijaya, M.Kom.,
pengkaji materi Dr. Ai Nurhayati, dan guru SD, Dra. Ulfa Megarani melakukan kegiatan previu media sederhana foto
untuk pembelajaran Sains SD, berjudul “Siklus Air”. Untuk itu, Abdul Latief, S.Kom, Hendro Wijaya, M.Kom, dan Dr.
Ai Nurhayati, masing-masing mendapat angka kredit 25% x 0,10 = 0,025 (nol koma nol dua lima).

- Kusuma S., M.Pd., PTP Ahli Muda di Pustekkom, bertindak sebagai sutradara melakukan kegiatan previu hasil produksi
pembuatan media sederhana dalam bentuk power point, mata pelajaran IPS SD berjudul “Unsur-Unsur Peta” bersama
seorang pengkaji media, Wati Candra, M.Si., dan calon pengguna, guru SD Drs. Antonio, maka masing-masing mendapat
angka kredit 25% x 0,10 = 0,025 (nol koma nol dua lima).
Sub Unsur: C. Produksi Media Pembelajaran

Kegiatan: 5.(b). Melakukan Kegiatan Previu Hasil Produksi Media Pembelajaran terhadap: Audio

PTP Ahli Pertama

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


[86]
Lembar previu 0,10 a. Melakukan kegiatan previu hasil produksi a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
media pembelajaran berbasis kurikulum b. Salinan lembar previu yang dilegalisasi atau
terhadap media audio, dilakukan oleh 4 terverifikasi melalui Aplikasi Dupake oleh pimpinan
(empat) orang dalam sebuah tim previu instansi tempat bekerja setingkat eselon-II atau
produksi. Tim previu terdiri dari pengkaji pejabat yang ditugaskan oleh eselon-II minimal
materi/penulis, pengkaji media, serta setingkat eselon-III.
sutradara/ penyelia/tim leader, dan calon c. Lembar previu media audio untuk pembelajaran
pengguna/ahli untuk meninjau media audio memuat di dalamnya:
hasil produksi, baik dari aspek materi, media, - Topik/judul program
maupun operasional media (calon - Tujuan pembelajaran
pengguna/ahli). - Sasaran
b. Dalam butir kegiatan previu, PTP bisa - Pokok-pokok materi
mengambil peran sebagai sutradara/ penyelia/ - Sinopsis
team leader atau pengkaji media. - Waktu pelaksanaan (hari, tanggal, tempat, & jam)
c. Previu dilakukan oleh tim, sehingga angka - Tim previuwer dan perannya baik sebagai
kredit yang didapat oleh masing-masing pengkaji media, pengkaji materi, maupun
adalah 25%. sutradara/penyelia/ tim leader.
- Penilaian & hasil previu dari aspek media dan
materi, berupa informasi/ data saran
perbaikan/penyempurnaan produk, serta
kesimpulan.
- Lembar previu ditandatangani seluruh tim previu
yang hadir.
Contoh - Zainudin, S.Pd, PTP Ahli Pertama, selaku sutradara, bersama dengan pengkaji media Sigit, S.S, pengkaji materi Dr. Alfa
Rizieq, dan siswa SMA Novitasari melakukan kegiatan previu media audio bahan siar Suara Edukasi, mata pelajaran
Bahasa Perancis untuk SMA berjudul “L'identité”. Untuk itu, Zainudin, S.Pd, Sigit, S.S dan Dr. Alfa Rizieq, masing-
masing mendapat angka kredit 25% x 0,10 = 0,025 (nol koma nol dua lima).

[87]
- Anisa Permata, S.Pd., PTP Ahli Muda di Universitas Negeri Yogyakarta melaksanakan tugas previu hasil produksi media
audio pembelajaran untuk mahasiswa Sastra Inggris, mata kuliah communication, berjudul “Active and Pasive Voices”,
yang telah ia sutradarai. Anisa Permata S.Pd., melakukan previu bersama tim- pengkaji materi, pengkaji media, dan
mahasiswa. Masing-masing anggota tim mendapat angka kredit 25% x 0,10 = 0,025 (nol koma nol dua lima).
Sub Unsur: C. Produksi Media Pembelajaran

Kegiatan: 5.(c). Melakukan Kegiatan Previu Hasil Produksi Media Pembelajaran terhadap: Video

PTP Ahli Pertama

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


Lembar previu 0,17 a. Melakukan kegiatan previu hasil produksi a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
media pembelajaran berbasis kurikulum b. Salinan lembar previu yang dilegalisasi atau
terhadap media video, dilakukan oleh 4 terverifikasi melalui Aplikasi Dupake oleh pimpinan
(empat) orang dalam sebuah tim previu instansi tempat bekerja setingkat eselon-II atau
produksi. Tim previu terdiri dari pengkaji pejabat yang ditugaskan oleh eselon-II minimal
materi/penulis, pengkaji media, serta setingkat eselon-III.
sutradara/ penyelia/tim leader, dan calon c. Lembar previu media video untuk pembelajaran
pengguna/ahli untuk meninjau media video memuat di dalamnya:
hasil produksi, baik dari aspek materi, media, - Topik/judul program
maupun pemanfaatan (calon pengguna/ahli). - Tujuan pembelajaran
b. Dalam butir kegiatan previu, PTP bisa - Sasaran
mengambil peran sebagai sutradara/ penyelia/ - Pokok-pokok materi
team leader atau pengkaji media. - Sinopsis
c. Previu dilakukan oleh tim, sehingga angka - Waktu pelaksanaan (hari, tanggal, tempat, &
kredit yang didapat oleh masing-masing jam).
adalah 25%.

[88]
- Tim previuwer dan perannya baik sebagai
pengkaji media, pengkaji materi, maupun
sutradara/penyelia/ tim leader.
- Penilaian & hasil previu dari aspek media dan
materi, berupa informasi/ data saran
perbaikan/penyempurnaan produk, serta
kesimpulan.
- Lembar previu ditandatangani seluruh tim previu
yang hadir.
Contoh - Mariana Susan, S.Pd., PTP Ahli Muda, selaku sutradara bersama pengkaji media Dr. Ade Deliana, pengkaji materi Dr.
Bambang Warsita, dan guru SMP Dra. Aisyah melakukan previu untuk media video pembelajaran, mata pelajaran Geografi
SMP berjudul “Unsur-Unsur Peta”. Untuk itu, Mariana Susan, S.Pd., Dr. Ade Deliana dan Dr. Bambang Warsita, masing-
masing diberi angka kredit 0,17x25% = 0,043 (nol koma nol empat tiga)..

- Ramdhan Muhaimin, M.Pd., PTP Ahli Pertama di Pustekkom bersama tim yang terdiri dari Widodo, M.Hum., Dosen
Bahasa Indonesia UNJ sebagai pengkaji materi dan Ahmad Khumaeni, M.Hum., PTP Muda dari Pustekkom sebagai
pengkaji media melakukan previu terhadap video pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing dengan judul
“Indahnya Indonesia”, untuk dimanfaatkan pada Pusat Sumber Belajar UNJ. Ramdhan Muhaimin, Widodo, dan Ahmad
Khumaeni masing-masingdiberi angka kredit 0,17x25% x = 0,043 (nol koma nol empat tiga).
Sub Unsur : C. Produksi Media Pembelajaran

Kegiatan: 5.(d). Melakukan Kegiatan Previu Hasil Produksi Media Pembelajaran terhadap: Multimedia

PTP Ahli Pertama

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik

[89]
Lembar previu 0,17 a. Melakukan kegiatan previu hasil produksi a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
multimedia pembelajaran berbasis kurikulum b. Salinan lembar previu yang dilegalisasi atau
yang dilakukan oleh 4 (empat) orang dalam terverifikasi melalui Aplikasi Dupake oleh pimpinan
sebuah tim previu produksi. Tim previu terdiri instansi tempat bekerja setingkat eselon-II atau
dari pengkaji materi/penulis, pengkaji media, pejabat yang ditugaskan oleh eselon-II minimal
serta sutradara/ penyelia/tim leader, dan calon setingkat eselon-III.
pengguna/ahli untuk meninjau multimedia c. Lembar previu multimedia pembelajaran memuat di
hasil produksi, baik dari aspek materi, media, dalamnya:
maupun pemanfaatan (calon pengguna/ahli). - Topik/judul program
b. Dalam butir kegiatan previu, PTP bisa - Tujuan pembelajaran
mengambil peran sebagai sutradara/ penyelia/ - Sasaran
team leader atau pengkaji media. - Pokok-pokok materi
c. Previu dilakukan oleh tim sehingga angka - Sinopsis
kredit yang didapat oleh masing-masing - Waktu pelaksanaan (hari, tanggal, tempat, &
adalah 25%. jam).
- Tim previuwer dan perannya baik sebagai
pengkaji media, pengkaji materi, maupun
sutradara/penyelia/ tim leader.
- Penilaian & hasil previu dari aspek media dan
materi, berupa informasi/ data saran
perbaikan/penyempurnaan produk, serta
kesimpulan.
- Lembar previu ditandatangani seluruh tim previu
yang hadir.
Contoh - Arif Widi, S.Pd., PTP Ahli Pertama, selaku tim leader bersama pengkaji media Dr. Sari Syarifah, pengkaji materi Dr. Ika
Kusuma, dan mahasiswa (calon pengguna/pemanfaat) Zena Mursyid, keempatnya dari Universitas Andalas melakukan
previu untuk multimedia pembelajaran mata kuliah Dasar-dasar Genetika dengan judul “Sel dan Kromosom” untuk

[90]
mahasiswa jurusan Agronomi. Terhadap Arif Widi, S.Pd., Dr. Sari Syarifah, dan Dr. Ika Kusuma, masing-masing diberi
angka kredit 25% x 0,17 = 0,043 (nol koma nol empat tiga).

- Rusdi Kirana, M.Pd., PTP Ahli Muda di LPMP Jawa Tengah bersama Budianti, S.Pd., PTP Muda dari BPMPK serta guru
SMK, Drs. Budi Wahono, M.Pd. sebagai pengkaji materi melakukan previu untuk multimedia pembelajaran berjudul
“Grafik Fungsi Kuadrat dan Trigonometri”, untuk Kelas X, SMK Program Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan. Rusdi
Kirana, M.Pd., Budianti, S.Pd. dan Drs. Budi Wahono, M.Pd., masing-masing mendapatkan angka kredit 25% x 0,17 =
0,043 (nol koma nol empat tiga).
Sub Unsur: C. Produksi Media Pembelajaran

Kegiatan: 5.(e). Melakukan Kegiatan Previu Hasil Produksi Media Pembelajaran terhadap: Multimedia Interaktif

PTP Ahli Pertama

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


Lembar previu 0,19 a. Melakukan kegiatan previu hasil produksi a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
multimedia interaktif untuk pembelajaran b. Salinan lembar previu yang dilegalisasi atau
berbasis kurikulum yang dilakukan oleh 4 terverifikasi melalui Aplikasi Dupake oleh pimpinan
(empat) orang dalam sebuah tim previu instansi tempat bekerja setingkat eselon-II atau
produksi. Tim previu terdiri dari pengkaji pejabat yang ditugaskan oleh eselon-II minimal
materi/penulis, pengkaji media, serta setingkat eselon-III.
sutradara/ penyelia/tim leader, dan calon c. Lembar previu multimedia interaktif untuk
pengguna/ahli untuk meninjau multimedia pembelajaran memuat di dalamnya:
interaktif hasil produksi, baik dari aspek - Topik/judul program
materi, media, maupun pemanfaatan (calon - Tujuan pembelajaran
pengguna/ahli). - Sasaran
- Pokok-pokok materi
- Sinopsis
[91]
b. Dalam butir kegiatan previu, PTP bisa - Waktu pelaksanaan (hari, tanggal, tempat, &
mengambil peran sebagai sutradara/ jam).
penyelia/ team leader atau pengkaji media. - Tim previewer dan perannya baik sebagai
c. Previu dilakukan oleh tim, sehingga angka pengkaji media, pengkaji materi, maupun
kredit yang didapat oleh masing-masing sutradara/penyelia/ tim leader.
adalah 25%. - Penilaian & hasil previu dari aspek media dan
materi, berupa informasi/data saran
perbaikan/penyempurnaan produk, serta
kesimpulan.
- Lembar previu ditandatangani seluruh tim previu
yang hadir.

Contoh - Amir Miftah, M.Si, PTP Ahli Muda, selaku penyelia, bersama dengan pengkaji media Dr. Afidah Indra, PTP Ahli Madya
di Pustekkom, pengkaji materi Dr. Nanda Nuryadi, Dosen Universitas Indonesia, dan Fatma Diani, S.Pd. guru SMA Nusa
Bangsa Jakarta, melakukan previu multimedia interaktif untuk pembelajaran di SMA 3T, mata pelajaran bahasa Indonesia
berjudul “Kalimat Deskriptif”. Maka, Amr Miftah, M.Si, Dr. Afidah Indra, Dr. Nanda Nuryadi, dan Fatma Diani, S.Pd.
masing-masing diberi angka kredit 25% x 0,19 = 0,048 (nol koma nol empat delapan).
Sub Unsur: C. Produksi Media Pembelajaran

Kegiatan: 5.(c). Melakukan Kegiatan Previu Hasil Produksi Media Pembelajaran terhadap: Hypermedia

PTP Ahli Muda

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


Lembar previu 0,39 a. Melakukan kegiatan previu hasil produksi a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
hypermedia untuk pembelajaran berbasis b. Salinan lembar previu yang dilegalisasi atau
kurikulum yang dilakukan oleh 4 (empat) terverifikasi melalui Aplikasi Dupake oleh pimpinan
orang dalam sebuah tim previu produksi. instansi tempat bekerja setingkat eselon-II atau
[92]
Tim previu terdiri dari pengkaji pejabat yang ditugaskan oleh eselon-II minimal
materi/penulis, pengkaji media, serta setingkat eselon-III.
sutradara/penyelia/team leader, dan calon c. Lembar previu hypermedia untuk pembelajaran
pengguna/ahli untuk meninjau hypermedia memuat di dalamnya:
hasil produksi, baik dari aspek materi, media, - Topik/judul program
maupun pemanfaatan (calon pengguna/ahli). - Tujuan pembelajaran
b. Dalam butir kegiatan previu, PTP bisa - Sasaran
mengambil peran sebagai sutradara/ - Pokok-pokok materi
penyelia/ team leader atau pengkaji media. - Sinopsis
c. Previu dilakukan oleh tim, sehingga angka - Waktu pelaksanaan (hari, tanggal, tempat, &
kredit yang didapat oleh masing-masing jam).
adalah 25%. - Tim previuwer dan perannya baik sebagai
pengkaji media, pengkaji materi, maupun
sutradara/ penyelia/ tim leader.
- Penilaian & hasil previu dari aspek media dan
materi, berupa informasi/ data saran
perbaikan/penyempurnaan produk, serta
kesimpulan.
- Lembar previu ditandatangani seluruh tim previu
yang hadir.

Contoh - Haryanti, M.T., PTP Ahli Muda, selaku tim leader, bersama dengan pengkaji media PTP Utama Dr. Purwanto, pengkaji
materi Prof. Dr. I Made Astra, serta siswa SMA Waty Farah melakukan kegiatan previu hasil produksi media pembelajaran
terhadap: hypermedia untuk Portal Rumah Belajar, mata pelajaran Fisika jenjang SMA berjudul “Listrik Arus Searah”.
kepada Haryanti, M.T. dan Prof. Dr. I Made Astra masing-masing diberi angka kredit 25% x 0,39 = 0,098 (nol koma nol
sembilan delapan). Sementara, Dr. Purwanto, tidak mendapatkan angka kredit karena melakukan kegiatan dua tingkat di
bawahnya.

[93]
Sub Unsur: C. Produksi Media Pembelajaran

Kegiatan: 6.(a). Melakukan Kegiatan Uji Coba Prototipa: Media Sederhana

PTP Ahli Pertama

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


Laporan 0,12 a. Melaksanakan uji coba prototipa atau hasil a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
produksi media pembelajaran sederhana b. Salinan laporan uji coba yang dilegalisasi atau
berbasis kurikulum dengan mengambil satu terverifikasi melalui Aplikasi Dupake oleh pimpinan
contoh judul/topik program dari tipe/format instansi tempat bekerja setingkat eselon-II atau
yang sejenis guna pengumpulan informasi pejabat yang ditugaskan oleh eselon-II minimal
untuk penyempurnaan prototipa atau setingkat eselon-III.
program media pembelajaran. c. Laporan pelaksanaan ujicoba media pembelajaran
b. Kegiatan ini dilakukan pada sekurang- terdiri dari judul program, jenis media, sasaran, waktu
kurangnya satu lokasi untuk jenis, jalur, dan dan tempat dilaksanakannya ujicoba, metode yang
jenjang pendidikan tertentu. digunakan untuk ujicoba (lampiran instrumen), hasil
uji coba, kesimpulan dan saran.

Contoh - Dra. Yessy Aprilia, PTP Ahli Pertama, Universitas Negeri Padang, melakukan uji coba prototipa media sederhana foto
pada tema Tanah Airku untuk program Bermain dan Belajar di PAUD Kuncup Harapan, Padang. Kepadanya, diberi angka
kredit 0,12 (nol koma satu dua).

- James Sirait, S.Ikom., PTP Ahli Pertama dari Universitas Negeri Medan melakukan ujicoba prototipa media presentasi
menggunakan prezi untuk program pemantapan penggunaan TIK bagi dosen Unimed. James Sirait diberi angka kredit 0,12
(nol koma satu dua).
Sub Unsur: C. Produksi Media Pembelajaran

[94]
Kegiatan: 6.(b). Melakukan Kegiatan Uji Coba Prototipa: Audio

PTP Ahli Pertama

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


Laporan 0,12 a. Melaksanakan uji coba prototipa atau hasil a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
produksi media audio pembelajaran berbasis b. Salinan laporan uji coba yang dilegalisasi atau
kurikulum dengan mengambil satu contoh terverifikasi melalui Aplikasi Dupake oleh pimpinan
judul/topik program dari tipe/format yang instansi tempat bekerja setingkat eselon-II atau
sejenis guna pengumpulan informasi untuk pejabat yang ditugaskan oleh eselon-II minimal
penyempurnaan prototipa atau program setingkat eselon-III.
media pembelajaran. c. Laporan pelaksanaan ujicoba media audio
b. Kegiatan ini dilakukan pada sekurang- pembelajaran terdiri dari judul program, jenis media,
kurangnya satu lokasi untuk jenis, jalur, dan sasaran, waktu dan tempat dilaksanakannya ujicoba,
jenjang pendidikan tertentu. metode yang digunakan untuk ujicoba (lampiran
instrumen), hasil uji coba, kesimpulan dan saran.

Contoh - Wati Setyarini, S.Kom., Pengembang Teknologi Pembelajaran Ahli Pertama di BPMR Yogyakarta, melakukan uji coba
prototipa media audio dengan judul “Salak Pondoh”. Kepadanya, diberi angka kredit 0,12 (nol koma satu dua).

- Diana Karim S.Pd., Pengembang Teknologi Pembelajaran Ahli Pertama di Universitas Terbuka, melakukan ujicoba
prototipa Media Audio dengan judul “Ujicoba Prototipa Melalui Quality Control Program Audio Pembelajaran Fisika SMP
Kelas 9”. Kepadanya, diberi angka kredit 0,12 (nol koma satu dua).
Sub Unsur: C. Produksi Media Pembelajaran

Kegiatan: 6.(c). Melakukan Kegiatan Uji Coba Prototipa: Video

[95]
PTP Ahli Pertama

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


Laporan 0,12 a. Melaksanakan uji coba prototipa atau hasil a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
produksi media video pembelajaran dengan b. Salinan laporan uji coba yang dilegalisasi atau
mengambil satu contoh judul/topik program terverifikasi melalui Aplikasi Dupake oleh pimpinan
dari tipe/format yang sejenis guna instansi tempat bekerja setingkat eselon-II atau
pengumpulan informasi untuk pejabat yang ditugaskan oleh eselon-II minimal
penyempurnaan prototipa atau program setingkat eselon-III.
media pembelajaran. c. Laporan pelaksanaan ujicoba media video
b. Kegiatan ini dilakukan pada sekurang- pembelajaran terdiri dari judul program, jenis media,
kurangnya satu lokasi untuk jenis, jalur, dan sasaran, waktu dan tempat dilaksanakannya ujicoba,
jenjang pendidikan tertentu. metode yang digunakan untuk ujicoba (lampiran
instrumen), hasil uji coba, kesimpulan dan saran.
Contoh - Pipit Sofyan S.Pd., Pengembang Teknologi Pembelajaran Ahli Pertama di P4TK IPA Kemendikbud, melakukan ujicoba
prototipa media video dengan judul “Ujicoba Prototipa Melalui Quality Control Program Video Pembelajaran Fisika SMP
Kelas 7”, maka diberi angka kredit 0,12 (nol koma satu dua).

- Awan Siregar S.Kom., Pengembang Teknologi Pembelajaran Ahli Pertama UPTD Balai Tekkom NAD, melakukan ujicoba
prototipa media video dengan judul “Seudati nan Bermakna”. Kepadanya diberi angka kredit 0,12 (nol koma satu dua).
Sub Unsur: C. Produksi Media Pembelajaran

Kegiatan: 6.(d). Melakukan Kegiatan Uji Coba Prototipa: Multimedia

PTP Ahli Pertama

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik

[96]
Laporan 0,12 a. Melaksanakan uji coba prototipa atau hasil a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
produksi multimedia pembelajaran dengan b. Salinan laporan uji coba yang dilegalisasi atau
mengambil satu contoh judul/topik program terverifikasi melalui Aplikasi Dupake oleh pimpinan
dari tipe/ format yang sejenis guna instansi tempat bekerja setingkat eselon-II atau pejabat
pengumpulan informasi untuk yang ditugaskan oleh eselon-II minimal setingkat
penyempurnaan prototipa atau program eselon-III.
multimedia pembelajaran. c. Laporan pelaksanaan ujicoba multimedia
b. Kegiatan ini dilakukan pada sekurang- pembelajaran terdiri dari judul program, jenis media,
kurangnya satu lokasi untuk jenis, jalur, dan sasaran, waktu dan tempat dilaksanakannya ujicoba,
jenjang pendidikan tertentu. metode yang digunakan untuk ujicoba (lampiran
instrumen), hasil uji coba, kesimpulan dan saran.

Contoh - Toni Hendra S.Kom., Pengembang Teknologi Pembelajaran Ahli Pertama di UPTD Balai Tekkom NAD, melakukan
ujicoba prototipa multimedia dengan judul “Larutan dan Senyawa Kimia” untuk mata pelajaran Kimia Kelas 10. Toni
Hendra S.Kom. diberi angka kredit 0,12 (nol koma satu dua).

- Agustina Harahap, M.Kom., Pengembang Teknologi Pembelajaran Ahli muda di Pustekkom Kemendikbud, melakukan
ujicoba prototipa multimedia dengan judul “Air dan Proses filterisasi”. Terhadap kegiatan tersebut, Agustina Harahap,
M.Kom. diberi angka kredit 0,12 (nol koma satu dua).
Sub Unsur: C. Produksi Media Pembelajaran

Kegiatan: 6.(e). Melakukan Kegiatan Uji Coba Prototipa: Multimedia Interaktif

PTP Ahli Pertama

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik

[97]
Laporan 0,27 a. Melaksanakan uji coba prototipa atau hasil a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
produksi multimedia interaktif pembelajaran b. Salinan laporan uji coba yang dilegalisasi atau
dengan mengambil satu contoh judul/topik terverifikasi melalui Aplikasi Dupake oleh pimpinan
program dari tipe/ format yang sejenis guna instansi tempat bekerja setingkat eselon-II atau
pengumpulan informasi untuk pejabat yang ditugaskan oleh eselon-II minimal
penyempurnaan prototipa atau program setingkat eselon-III.
multimedia interaktif pembelajaran. c. Laporan pelaksanaan ujicoba multimedia interaktif
b. Kegiatan ini dilakukan pada sekurang- pembelajaran terdiri dari judul program, jenis media,
kurangnya satu lokasi untuk jenis, jalur, dan sasaran, waktu dan tempat dilaksanakannya ujicoba,
jenjang pendidikan tertentu. metode yang digunakan untuk ujicoba (lampiran
instrument), hasil uji coba, kesimpulan dan saran.
Contoh - Heni Ahmadi, S.Kom., Pengembang Teknologi Pembelajaran Pertama, BPMM Semarang, melakukan ujicoba prototipa
media multimedia interaktif dengan judul “Ujicoba Prototipa Program M. Mobile kimia kelas 11 di Wilayah Kota
Semarang”, maka diberi angka kredit 0,27 (nol koma dua tujuh).

- Julius Gluba Gebze, M.Hum., PTP ahli muda dari Universitas Cendrawasih melakukan ujicoba prototipa multimedia
interaktif berjudul “Istilah dan Dialek Papua dalam Percakapan Sehari-hari” untuk mahasiswa luar daerah Papua. Julius
diberi angka kredit 0,27 (nol koma dua tujuh).
Sub Unsur: C. Produksi Media Pembelajaran

Kegiatan: 6.(f). Melakukan Kegiatan Uji Coba Prototipa: Bahan Belajar Mandiri (Modul)

PTP Ahli Pertama

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


Laporan 0,22 a. Melaksanakan uji coba prototipa atau hasil a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
produksi bahan belajar mandiri (modul) b. Salinan laporan uji coba yang dilegalisasi atau
dengan mengambil satu contoh judul/ topik terverifikasi melalui Aplikasi Dupake oleh pimpinan
[98]
program dari tipe/ format yang sejenis guna instansi tempat bekerja setingkat eselon-II atau
pengumpulan informasi untuk pejabat yang ditugaskan oleh eselon-II minimal
penyempurnaan prototipa atau program setingkat eselon-III.
modul pembelajaran. c. Laporan pelaksanaan ujicoba bahan belajar mandiri
b. Kegiatan ini dilakukan pada sekurang- (modul) terdiri dari judul program, jenis media,
kurangnya satu lokasi untuk jenis, jalur, dan sasaran, waktu dan tempat dilaksanakannya ujicoba,
jenjang pendidikan tertentu. metode yang digunakan untuk ujicoba (lampiran
instrument), hasil uji coba, kesimpulan dan saran.

Contoh - Ratnasari, S.Kom. Pengembang Teknologi Pembelajaran Pertama di Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Tekkom Provinsi
Jawa Tengah, melakukan ujicoba prototipa modul dengan judul “Pembuatan Infografis untuk Pembelajaran”. Kepada
Ratnasari, S.Kom. diberi angka kredit 0,22 (nol koma dua dua).

- Feizy Marin, M.Ikom., PTP ahli muda di Balai Tekkom Provinsi Kalimantan Selatan melakukan ujicoba modul
kewirausahaan dengan judul “Pembuatan Cincin Sederhana dari Mutiara Martapura”. Feizy diberi angka kredit 0,22 (nol
koma dua dua).
Sub Unsur: C. Produksi Media Pembelajaran

Kegiatan: 6.(g). Melakukan Kegiatan Uji Coba Prototipa: Hypermedia

PTP Ahli Muda

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


Laporan 0,43 a. Melaksanakan uji coba prototipa atau hasil a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
produksi hypermedia pembelajaran dengan b. Salinan laporan uji coba yang dilegalisasi atau
mengambil satu contoh judul/ topik program terverifikasi melalui Aplikasi Dupake oleh pimpinan
dari tipe/ format yang sejenis guna instansi tempat bekerja setingkat eselon-II atau
pengumpulan informasi untuk
[99]
penyempurnaan prototipa atau program pejabat yang ditugaskan oleh eselon-II minimal
hypermedia pembelajaran. setingkat eselon-III.
b. Kegiatan ini dilakukan pada sekurang- c. Laporan pelaksanaan ujicoba hypermedia
kurangnya satu lokasi untuk jenis, jalur, dan pembelajaran terdiri dari judul program, jenis media,
jenjang pendidikan tertentu. sasaran, waktu dan tempat dilaksanakannya ujicoba,
metode yang digunakan untuk ujicoba (lampiran
instrumen), hasil uji coba, kesimpulan dan saran.
Contoh - Nissa Nur, S.I.Kom, PTP Ahli Muda di LPMP Lampung, melakukan kegiatan uji coba prototipa hasil produksi hypermedia
pembelajaran untuk mata pelajaran Biologi SMP, berjudul “Pencemaran Lingkungan” di SMP Negeri 1 Lampung.
Kepadanya diberikan angka kredit 0,43 (nol koma empat tiga).

- Amiroeddin Gafar, M.Sn., PTP Ahli Pertama di Universitas Negeri Padang melakukan uji coba prototipe hypermedia
berjudul “Manusia dan Perkembangannya” untuk pembelajaran sains SD. Karena mengerjakan butir kegiatan satu jenjang
di atasnya, Amiroeddin Gafar mendapatkan angka kredit 80% x 0,43 = 0,344 (nol koma tiga empat empat).
Sub Unsur: C. Produksi Media Pembelajaran

Kegiatan: 7.(a). Menyusun Naskah Bahan Penyerta Media Pembelajaran: Audio

PTP Pertama

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


Naskah bahan 0,3 a. Penulisan bahan belajar penyerta berbasis a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
penyerta kurikulum yang berisikan identitas media, b. Salinan naskah bahan penyerta yang dilegalisasi atau
konten pelengkap, dan evaluasi serta daftar terverifikasi melalui Aplikasi Dupake oleh pimpinan
pustaka, bertujuan untuk memudahkan instansi tempat bekerja setingkat eselon-II atau
peserta didik memahami materi pelajaran pejabat yang ditugaskan oleh eselon-II minimal
yang disajikan dalam sebuah media audio setingkat eselon-III.
pembelajaran. c. Naskah bahan penyerta terdiri dari:
[100]
b. Penulis mendapatkan angka kredit 50%, - Lembar pengesahan naskah
Pengkaji Media 25%, dan Pengkaji Materi - Sistematika penulisan mencakup:
25%. 1) Identitas Media berisi topik, judul, tujuan
pembelajaran, sasaran, pokok-pokok materi,
dan sinopsis.
2) Konten pelengkap media audio pembelajaran.
3) Evaluasi (latihan/tes/kuis, dsb.)
4) Daftar Pustaka.

Contoh - Dra. Anissa Yuliani, Pengembang Teknologi Pembelajaran Ahli Muda di UPT Balai Pengembangan Media Radio
Yogyakarta, menulis sebuah bahan penyerta media pembelajaran audio yang “Teks Deskriptif” untuk kelas 8 SMP.
Kepadanya diberikan angka kredit 50% x 0,3 = 0,15 (nol koma satu lima). Naskah ini dikaji oleh Tian Puspita, M.Pd, PTP
Muda BPMRPK dan Ariyawan, M.Pd. dari UNY. Kepada keduanya masing-masing diberikan angka kredit 25% x 0,3 =
0,075 (nol koma nol tujuh lima).
- Muharam Lubis, S.Pd., PTP Ahli Pertama di Universitas Negeri Jakarta menulis naskah bahan penyerta media
pembelajaran audio berjudul “Sistem Ekskresi dan Fungsinya pada Manusia”, untuk mapel IPA Kelas VIII bersama dengan
pengkaji media PTP Pertama UNJ, Muharram Lubis, S.Pd. dan Dr. Robinson Situmorang selaku pengkaji materi. Kepada
penulis diberikan angka kredit 50% x 0,3 = 0,15 dan pengkaji masing-masing mendapatkan angka kredit 25% x 0,3= 0,075
(nol koma nol tujuh lima).
Sub Unsur: C. Produksi Media Pembelajaran

Kegiatan: 7. (b). Menyusun Naskah Bahan Penyerta Media Pembelajaran: Video

PTP Ahli Pertama

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik

[101]
Naskah bahan 0,37 a. Penulisan bahan belajar penyerta berbasis a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
penyerta kurikulum yang berisikan identitas media, b. Salinan naskah bahan penyerta yang dilegalisasi atau
konten pelengkap, dan evaluasi serta daftar terverifikasi melalui Aplikasi Dupake oleh pimpinan
pustaka, bertujuan untuk memudahkan instansi tempat bekerja setingkat eselon-II atau
peserta didik memahami materi pelajaran pejabat yang ditugaskan oleh eselon-II minimal
yang disajikan dalam sebuah media video setingkat eselon-III.
pembelajaran. c. Naskah bahan penyerta terdiri dari:
b. Penulis mendapatkan angka kredit 50%, - Lembar pengesahan naskah
Pengkaji Media 25%, dan Pengkaji Materi - Sistematika penulisan mencakup:
25%. 1) Identitas Media berisi topik, judul, tujuan
pembelajaran, sasaran, pokok-pokok materi,
dan sinopsis.
2) Konten pelengkap media video pembelajaran.
3) Evaluasi (latihan/tes/kuis, dsb.)
4) Daftar Pustaka.
Contoh - Drs. Sodikin, Pengembang Teknologi Pembelajaran Ahli Pertama di UPT Balai Pengembangan Media Televisi Surabaya,
menulis sebuah bahan penyerta dengan judul “Pitagoras” untuk Mata Pelajaran Matematika Kelas 7 SMP, dengan pengkaji
materi Dr. Clearesta, dosen Universitas Airlangga dan pengkaji media, PTP Muda Delanova, S.Pd.. Drs. Sodikin
memperoleh angka kredit 50% x 0,37 = 0,185 (nol koma satu delapan lima). Sementara, masing-masing pengkaji mendapat
angka kredit 0.37 x 25% = 0,0925 (nol koma nol sembilan dua lima).

- Laras Nursetyowati, S.Ikom., PTP Ahli Pertama di LPMP Jawa Timur, menyusun naskah bahan penyerta video
pembelajaran berjudul “Daur Air” untuk mata pelajaran IPA Kelas V Semester 2 dengan didampingi pengkaji media PTP
Muda BPMTPK Chornia, M.Pd. dan pengkaji materi Sunardji, M.Pd. dari Unesa. Kepada ketiganya, Laras Nursetyowati,
S.Ikom., memperoleh angka kredit 50% x 0,37 = 0,185 (nol koma satu delapan lima) dan masing-masing pengkaji
mendapatkan angka kredit 25% x 0,37 = 0,093 (nol koma nol sembilan dua lima).
Sub Unsur: C. Produksi Media Pembelajaran

[102]
Kegiatan: 7. (c). Menyusun Naskah Bahan Penyerta Media Pembelajaran: Multimedia

PTP Ahli Pertama

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


Naskah bahan 0,35 a. Penulisan bahan belajar penyerta berbasis a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
penyerta kurikulum yang berisikan identitas media, b. Salinan naskah bahan penyerta yang dilegalisasi atau
konten pelengkap, dan evaluasi serta daftar terverifikasi melalui Aplikasi Dupake oleh pimpinan
pustaka, bertujuan untuk memudahkan instansi tempat bekerja setingkat eselon-II atau
peserta didik memahami materi pelajaran pejabat yang ditugaskan oleh eselon-II minimal
yang disajikan dalam sebuah multimedia setingkat eselon-III.
pembelajaran. c. Naskah bahan penyerta terdiri dari:
b. Penulis mendapatkan angka kredit 50%, - Lembar pengesahan naskah
Pengkaji Media 25%, dan Pengkaji Materi - Sistematika penulisan mencakup:
25%. 1) Identitas media berisi topik, judul, tujuan
pembelajaran, sasaran, pokok-pokok materi,
dan sinopsis.
2) Konten pelengkap multimedia pembelajaran.
3) Evaluasi
4) Daftar Pustaka.
Contoh - Pengembang Teknologi Pembelajaran Pertama di UPT BPMPK Kemendikbud, menulis sebuah bahan penyerta dengan
judul “Matahari dan Planet-Planetnya” untuk jenjang Taman Kanak-Kanak. Adapun pengkaji medianya adalah Iskandar,
M.Eng., PTP Muda dan pengkaji materi Drs. Salman, M.Pd. dari PGSD UNNES. Kepada Edhi Kuncara, S.Kom.
memperoleh angka kredit 50% x 0,35 =0,175 (nol koma satu tujuh lima) sedangkan dua pengkaji mendapatkan 25% x 0,35
= 0,0875 (nol koma nol delapan tujuh lima).

[103]
- Uswatun Hasanah, S.Pd. PTP Ahli Pertama di Universitas Negeri Jogjakarta, menulis sebuah naskah bahan penyerta media
pembelajaran Multimedia dengan judul “Aplikasi Multimedia dengan Animasi” untuk mata kuliah Teknologi Informasi
dengan pengkaji materi, Dr. Sugeng Hartanto dan pengkaji media PTP Pertama, Purwo Nugroho, S.Kom., Uswatun
Hasanah, S.Pd. diberi angka kredit 50% x 0,35 =0,175 (nol koma satu tujuh lima). Sementara, kedua pengkaji mendapatkan
angka kredit 25% x 0,35 = 0,0875 (nol koma nol delapan tujuh lima).
Sub Unsur : C. Produksi Media Pembelajaran

Kegiatan: 7. (d). Menyusun Naskah Bahan Penyerta Media Pembelajaran: Multimedia Interaktif

PTP Ahli Pertama

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


Naskah bahan 0,38 a. Penulisan bahan belajar penyerta berbasis a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
penyerta kurikulum yang berisikan identitas media, b. Salinan naskah bahan penyerta yang dilegalisasi atau
konten pelengkap, dan evaluasi serta daftar terverifikasi melalui Aplikasi Dupake oleh pimpinan
pustaka, bertujuan untuk memudahkan instansi tempat bekerja setingkat eselon-II atau
peserta didik memahami materi pelajaran pejabat yang ditugaskan oleh eselon-II minimal
yang disajikan dalam sebuah multimedia setingkat eselon-III.
interaktif pembelajaran. c. Naskah bahan penyerta terdiri dari:
b. Penulis mendapatkan angka kredit 50%, - Lembar pengesahan naskah
Pengkaji Media 25%, dan Pengkaji Materi - Sistematika penulisan mencakup:
25%. 1) Identitas media berisi topik, judul, tujuan
pembelajaran, sasaran, pokok-pokok materi,
dan sinopsis.
2) Konten pelengkap multimedia interaktif
pembelajaran.
3) Evaluasi (latihan/tes/kuis,dsb.)
4) Daftar Pustaka.
[104]
Contoh - Niko Pertiwi, M.Pd. Pengembang Teknologi Pembelajaran Ahli Muda di UPT BPMPK Kemendikbud menulis sebuah
bahan penyerta dengan judul “SAC dan Pengembangan Konten Mobile Learning”. Materi bahan penyerta ini dikaji oleh
Dr. Auliya dari Universitas Negeri Semarang, dan pengkaji media Mursyid, M.Si.
Niko Pertiwi, M.Pd. memperoleh angka kredit 50% x 0,38 = 0,19 (nol koma satu sembilan) sedangkan Dr. Auliya dan
Mursyid, M.Si. mendapatkan angka kredit 25% x 0,38 =0,095 (nol koma nol sembilan lima).

- Dra. Atharia Indah, PTP Ahli Pertama di Pustekkom, menulis naskah bahan penyerta media pembelajaran multimedia
interaktif berjudul “Cahaya dan Sifat-Sifatnya” untuk Sekolah Dasar kelas 5 dengan didampingi Indrayanti, S.Pd., PTP
Ahli Pertama sebagai pengkaji media dan Meliana, M.Pd. sebagai pengkaji materi.
Dra. Atharia Indah mendapatkan angka kredit 50% x 0,38 = 0,19 (nol koma satu sembilan), sedangkan Indrayanti, S.Pd.
dan Meliana, M.Pd. masing-masing mendapatkan angka kredit 25% x 0,38 =0,095 (nol koma nol sembilan lima).

Sub Unsur: C. Produksi Media Pembelajaran

Kegiatan: 7. (e). Menyusun Naskah Bahan Penyerta Media Pembelajaran: Hypermedia

PTP Ahli Muda


Angka
Satuan Hasil Kriteria Bukti Fisik
Kredit
Naskah bahan 0,49 a. Penulisan bahan belajar penyerta berbasis a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
penyerta kurikulum yang berisikan identitas media, b. Salinan naskah bahan penyerta yang dilegalisasi atau
konten pelengkap, dan evaluasi serta daftar terverifikasi melalui Aplikasi Dupake oleh pimpinan
pustaka, bertujuan untuk memudahkan instansi tempat bekerja setingkat eselon-II atau pejabat
peserta didik memahami materi pelajaran yang ditugaskan oleh eselon-II minimal setingkat
yang disajikan dalam sebuah hypermedia eselon-III.
pembelajaran. c. Naskah bahan penyerta terdiri dari:
- Lembar pengesahan naskah

[105]
b. Penulis mendapatkan angka kredit 50%, - Sistematika penulisan mencakup:
Pengkaji Media 25%, dan Pengkaji Materi 1) Identitas media berisi topik, judul, tujuan
25%. pembelajaran, sasaran, pokok-pokok materi, dan
sinopsis.
2) Konten pelengkap hypermedia pembelajaran.
3) Evaluasi (latihan/tes/kuis,dsb.)
4) Daftar Pustaka.
Contoh - Alzena, M.T., PTP Ahli Muda di Universitas Terbuka, menyusun naskah bahan penyerta hypermedia pembelajaran dengan
judul “ Gerak pada Makhluk Hidup”, dengan pengkaji materi Dr. Riris Rizqia dari Universitas Negeri Jakarta, dan pengkaji
media Enikla Rahma, M.Kom, dari Universitas Terbuka.
Untuk itu, Alzena, M.T diberikan angka kredit 50% x 0,49 = 0,245 (nol koma dua empat lima) dan Enikla Rahma, M.Kom
selaku pengkaji media mendapat angka kredit 25% x 0,49 = 0,123 (nol koma satu dua tiga).

- Wijaya, S.Pd., PTP Ahli Pertama di LPMP Jawa Tengah, menyusun naskah bahan penyerta hypermedia dengan judul
“Pembelajaran dan Peran Guru Pebelajar”. Dalam penyusunannya didampingin oleh pengkaji materi Dr. Ilham Arif dan
pengkaji media, PTP Pertama Ananto Putra, M.Pd. Kepada Wijaya, S.Pd., diberikan angka kredit 50% x 0,49 = 0,245 (nol
koma dua empat lima) dan kepada Ananto Putra, M.Pd., 80% x 25% x 0,49 = 0,098 (nol koma nol sembilan delapan).

Sub Unsur: D. Implementasi (Pemanfaatan Media Pembelajaran atau Penerapan Model Pembelajaran)

Kegiatan: 1. (a). Melaksanakan Studi Kelayakan Dalam Rangka: Pemanfaatan Media Pembelajaran

PTP Ahli Pertama


Angka
Satuan Hasil Kriteria Bukti Fisik
Kredit
Laporan 0,78 a. Studi kelayakan dilakukan untuk a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
mengumpulkan data dan informasi terkait

[106]
lokasi, sasaran, sarana prasarana, dan aspek lain b. Salinan laporan hasil studi kelayakan pemanfaatan
yang dapat mempengaruhi kelayakan media pembelajaran yang dilegalisasi atau terverifikasi
implementasi pemanfaatan media pembelajaran melalui Aplikasi Dupake oleh pimpinan instansi tempat
bagi sasaran. bekerja setingkat eselon-II atau pejabat yang
b. Hasil studi kelayakan selanjutnya akan ditugaskan oleh eselon-II minimal setingkat eselon-III.
didokumentasikan dalam bentuk laporan yang c. Isi laporan mencakup:
isinya adalah rekomendasi terkait hasil studi 1) Bagian awal (halaman judul, daftar isi);
tentang kelayakan pemanfaatan media 2) Bagian Inti
pembelajaran. - Bab 1 Pendahuluan (latar belakang, tujuan,
c. Jika dikerjakan oleh tim, maka nilai angka sasaran, lokasi pelaksanaan, waktu
kredit dibagi sesuai jumlah anggota: pelaksanaan);
- 2 orang (60% dan 40%) - Bab 2 Pelaksanaan Studi (jadwal, metode
- 3 orang (50%, 25%, 25%) pelaksanaan studi);
- 4 orang (40%, 20%, 20%, 20%) - Bab 3 Hasil (pembahasan hasil studi
kelayakan);
- Bab 4 Penutup (kesimpulan dan rekomendasi).
3) Bagian Akhir
- Daftar Pustaka
- Lampiran (penunjang bagian inti, misalnya
instrumen, dokumentasi, daftar responden, dll).

Contoh - Sigit Wiryawan Triwibowo, S.Sn., PTP Ahli Pertama, melaksanakan studi kelayakan pemanfaatan Video on Demand
Televisi Edukasi pada jenjang SD di Tangerang Selatan dan didokumentasikan hasilnya dalam bentuk laporan, diberi
angka kredit 0,78 (nol koma tujuh delapan).
- Garini, S.T., PTP Ahli Muda, melaksanakan studi kelayakan pemanfaatan M-kit (multimedia teaching aids, sebuah
aplikasi berbasis komputer untuk guru PAUD) pada jenjang PAUD di kota Semarang dan didokumentasikan hasilnya
dalam bentuk laporan, diberi angka kredit 0,78 (nol koma tujuh delapan).

[107]
Sub Unsur: D. Implementasi (Pemanfaatan Media Pembelajaran atau Penerapan Model Pembelajaran)

Kegiatan: 1. (b). Melaksanakan Studi Kelayakan Dalam Rangka: Pemanfaatan Hypermedia

PTP PTP Ahli Muda


Angka
Satuan Hasil Kriteria Bukti Fisik
Kredit
Laporan 0,78 a. Studi kelayakan dilakukan untuk a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
mengumpulkan data dan informasi terkait b. Salinan laporan hasil studi kelayakan pemanfaatan
lokasi, sumber daya manusia (pengguna hypermedia pembelajaran yang dilegalisasi atau
hypermedia pembelajaran), sarana prasarana, terverifikasi melalui Aplikasi Dupake oleh pimpinan
dan aspek lain yang akan menentukan instansi tempat bekerja setingkat eselon-II atau pejabat
kelayakan pemanfaatan hypermedia yang ditugaskan oleh eselon-II minimal setingkat
pembelajaran bagi sasaran. eselon-III.
b. Hasil studi kelayakan selanjutnya akan c. Isi laporan mencakup:
didokumentasikan dalam bentuk laporan yang 1) Bagian awal (halaman judul, daftar isi);
isinya adalah rekomendasi terkait hasil studi 2) Bagian Inti
tentang kelayakan pemanfaatan hypermedia - Bab 1 Pendahuluan (latar belakang, tujuan,
pembelajaran. sasaran, lokasi pelaksanaan, waktu
c. Jika dikerjakan oleh tim, maka nilai angka pelaksanaan);
kredit dibagi sesuai jumlah anggota: - Bab 2 Pelaksanaan Studi (jadwal, metode
- 2 orang (60% dan 40%) pelaksanaan studi);
- 3 orang (50%, 25%, 25%) - Bab 3 Hasil (pembahasan hasil studi
- 4 orang (40%, 20%, 20%, 20%) kelayakan);
- Bab 4 Penutup (kesimpulan dan rekomendasi).
3) Bagian Akhir
- Daftar Pustaka

[108]
- Lampiran (penunjang bagian inti, misalnya
instrumen, dokumentasi, daftar responden,
dll).

Contoh - Sarah Yambise, M.Pd., M.Ikom., PTP Ahli Muda, melaksanakan studi kelayakan pemanfaatan Rumah Belajar, fitur
laboratorium maya untuk pembelajaran Kimia di SMA Nusantara, Papua Barat, dan hasilnya didokumentasikan dalam
bentuk laporan, diberi angka kredit 0,78 (nol koma tujuh delapan).
Sub Unsur: D. Implementasi (Pemanfaatan Media Pembelajaran atau Penerapan Model Pembelajaran)

Kegiatan: 1. (c). Melaksanakan Studi Kelayakan dalam Rangka: Penerapan Aplikasi/Model E-Pembelajaran

PTP PTP Ahli Madya


Angka
Satuan Hasil Kriteria Bukti Fisik
Kredit
Laporan 0,91 a. Studi kelayakan dilakukan untuk a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
mengumpulkan data dan informasi terkait b. Salinan laporan hasil studi kelayakan penerapan
lokasi, sumber daya manusia (pengguna aplikasi/model e–pembelajaran yang dilegalisasi atau
model/aplikasi e–pembelajaran), sarana terverifikasi melalui Aplikasi Dupake oleh pimpinan
prasarana, dan aspek lain yang akan instansi tempat bekerja setingkat eselon-II atau pejabat
menentukan kelayakan implementasi penerapan yang ditugaskan oleh eselon-II minimal setingkat
e-pembelajaran bagi sasaran. eselon-III.
b. Hasil studi kelayakan selanjutnya akan c. Isi laporan mencakup:
didokumentasikan dalam bentuk laporan yang 1) Bagian awal (halaman judul, daftar isi);
salah satu isinya adalah rekomendasi terkait 2) Bagian Inti
hasil studi tentang kelayakan penerapan - Bab 1 Pendahuluan (latar belakang, tujuan,
aplikasi/model e–pembelajaran. sasaran, lokasi pelaksanaan, waktu
pelaksanaan);

[109]
c. Jika dikerjakan oleh tim, maka nilai angka - Bab 2 Pelaksanaan Studi (jadwal, metode
kredit dibagi sesuai jumlah anggota: pelaksanaan studi);
- 2 orang (60% dan 40%) - Bab 3 Hasil (pembahasan hasil studi
- 3 orang (50%, 25%, 25%) kelayakan);
- 4 orang (40%, 20%, 20%, 20%) - Bab 4 Penutup (kesimpulan dan rekomendasi).
3) Bagian Akhir
- Daftar Pustaka
- Lampiran (penunjang bagian inti, misalnya
instrumen, dokumentasi, daftar responden, dll).
Contoh - Dr. Mega Arini, M. Pd., PTP Ahli Madya, melaksanakan studi kelayakan penerapan model e-pembelajaran (blended
learning pada perkuliahan Pendidikan Profesi Guru untuk mata kuliah Pedagogik), serta didokumentasikan hasilnya dalam
bentuk laporan, diberi angka kredit 0,91 (nol koma sembilan satu).
Sub Unsur: D. Implementasi (Pemanfaatan Media Pembelajaran atau Penerapan Model Pembelajaran)

Kegiatan: 1. (d). Melaksanakan Studi Kelayakan dalam Rangka: Penerapan Pembelajaran Kompleks/Inovasi Teknologi

PTP Ahli Utama


Angka
Satuan Hasil Kriteria Bukti Fisik
Kredit
Laporan 2,01 a. Studi kelayakan dilakukan untuk a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
mengumpulkan data dan informasi terkait b. Salinan laporan hasil studi kelayakan penerapan
lokasi, sumber daya manusia (pengguna pembelajaran kompleks/inovasi teknologi yang
pembelajaran kompleks/inovasi teknologi), dilegalisasi atau terverifikasi melalui Aplikasi Dupake
sarana prasarana, dan aspek lain yang akan oleh pimpinan instansi tempat bekerja setingkat
menentukan kelayakan penerapan pembelajaran eselon-II atau pejabat yang ditugaskan oleh eselon-II
kompleks/inovasi teknologi bagi sasaran. minimal setingkat eselon-III.
c. Isi laporan mencakup:

[110]
b. Hasil studi kelayakan selanjutnya akan 1) Bagian awal (halaman judul, daftar isi);
didokumentasikan dalam bentuk laporan yang 2) Bagian Inti
salah satu isinya adalah rekomendasi terkait - Bab 1 Pendahuluan (latar belakang, tujuan,
hasil studi tentang kelayakan penerapan sasaran, lokasi pelaksanaan, waktu
pembelajaran kompleks/inovasi teknologi. pelaksanaan);
- Bab 2 Pelaksanaan Studi (jadwal, metode
pelaksanaan studi);
- Bab 3 Hasil (pembahasan hasil studi
kelayakan);
- Bab 4 Penutup (kesimpulan dan rekomendasi);
3) Bagian Akhir
- Daftar Pustaka
- Lampiran (penunjang bagian inti, misalnya
instrumen, dokumentasi, daftar responden,
dll).

Contoh - Dr. Tatia Alifia, seorang PTP Utama dan Ni Wayan Sri Dewanti, M.Pd., PTP Madya ditugaskan untuk melakukan kegiatan
studi kelayakan inovasi teknologi pembelajaran berupa augmented reality untuk pembelajaran Biologi di SMA dan
membuat laporan, diberi angka kredit 60% x 2,01 = 1,206 (satu koma dua nol enam) dan Ni Wayan Sri Dewanti, M.Pd
diberi angka kredit 40% x 2,01 = 0,804 (nol koma delapan nol empat).
Sub Unsur: D. Implementasi (Pemanfaatan Media Pembelajaran atau Penerapan Model Pembelajaran)

Kegiatan: 2. (a). Melaksanakan Perintisan Dalam Rangka: Pemanfaatan Media Pembelajaran

PTP Ahli Pertama


Angka
Satuan Hasil Kriteria Bukti Fisik
Kredit

[111]
Berita Acara 0,38 a. Kegiatan yang dilakukan dalam rangka a. Surat Tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
perintisan pemanfaatan media pembelajaran b. Salinan berita acara yang dilegalisasi atau terverifikasi
berdasarkan kurikulum yang berlaku sesuai melalui Aplikasi Dupake oleh pimpinan instansi
dengan jenis, jalur, dan jenjang pendidikan. tempat bekerja setingkat eselon-II atau pejabat yang
b. Kegiatan perintisan dilakukan untuk memastikan ditugaskan oleh eselon-II minimal setingkat eselon-III.
beberapa hal, diantaranya: proses pemanfaatan c. Berita Acara* ditandatangani oleh pelaksana tugas
media pembelajaran sesuai rancangan yang telah (PTP) dan pimpinan unit tempat/lokasi perintisan atau
disusun, media belum pernah dimanfaatkan yang mewakili.
calon sasaran, lokasi baru pertama kali d. Isi dokumen berita acara mencakup pernyataan bahwa
memanfaatkan media pembelajaran, efektivitas PTP telah melakukan perintisan dalam rangka
pemanfaatan media di lokasi rintisan, dan pemanfaatan media pembelajaran, dilengkapi dengan:
ketepatan strategi perintisan. - Judul kegiatan
- Waktu dan tempat pelaksanaan;
- Sasaran/peserta perintisan;
- Strategi perintisan; dan
- Kesimpulan Hasil Perintisan.

*format berita acara terlampir


Contoh - Sigit Triwibowo, S.Sn., PTP Ahli Pertama, melakukan perintisan pemanfaatan video pembelajaran Bahasa Jerman di
SMAN 6 Depok, dan didokumentasikan hasilnya dalam bentuk Berita Acara diberikan angka kredit 0,38 (nol koma tiga
delapan).
- Raisa Afganisa, S.T., PTP Ahli Muda, melakukan perintisan pemanfaatan multimedia pembelajaran IPA di SD Pelangi,
Yogyakarta, dan didokumentasikan hasilnya dalam bentuk Berita Acara diberikan angka kredit 0,38 (nol koma tiga
delapan).
Sub Unsur: D. Implementasi (Pemanfaatan Media Pembelajaran atau Penerapan Model Pembelajaran)

Kegiatan: 2. (b). Melaksanakan Perintisan Dalam Rangka: Pemanfaatan Hypermedia

[112]
PTP Ahli Muda
Angka
Satuan Hasil Kriteria Bukti Fisik
Kredit
Berita Acara 0,53 a. Kegiatan yang dilakukan dalam rangka a. Surat Tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
perintisan pemanfaatan hypermedia b. Salinan berita acara yang dilegalisasi atau terverifikasi
pembelajaran berdasarkan kurikulum yang melalui Aplikasi Dupake oleh pimpinan instansi
berlaku sesuai dengan jenis, jalur, dan jenjang tempat bekerja setingkat eselon-II atau pejabat yang
pendidikan. ditugaskan oleh eselon-II minimal setingkat eselon-III.
b. Kegiatan perintisan dilakukan untuk c. Berita Acara ditandatangani oleh pelaksana tugas
memastikan beberapa hal, diantaranya: proses (PTP) dan pimpinan unit tempat/lokasi perintisan atau
pemanfaatan hypermedia pembelajaran sesuai yang mewakili.
rancangan yang telah disusun, hypermedia d. Isi dokumen berita acara mencakup pernyataan bahwa
belum pernah dimanfaatkan calon sasaran, PTP telah melakukan perintisan dalam rangka
lokasi baru pertama kali memanfaatkan pemanfaatan hypermedia pembelajaran, dilengkapi
hypermedia pembelajaran, efektivitas dengan:
pemanfaatan hypermedia di lokasi rintisan, dan - Judul kegiatan
ketepatan strategi perintisan. - Waktu dan tempat pelaksanaan;
- Sasaran/peserta perintisan;
- Strategi perintisan; dan
- Kesimpulan Hasil Perintisan.
Contoh - Putri Sartika, M.Pd., PTP Muda, melakukan perintisan pemanfaatan Video on Demand pada Laman TV Edukasi untuk
pembelajaran tematik SD kelas awal di SDN 03 Pondok Labu Jakarta Selatan, diberi angka kredit 0,53 (nol koma lima
tiga).
Sub Unsur: D. Implementasi (Pemanfaatan Media Pembelajaran Atau Penerapan Model Pembelajaran)

Kegiatan: 2. (c). Melaksanakan Perintisan Dalam Rangka: Penerapan Aplikasi/Model E-Pembelajaran

[113]
PTP Ahli Madya
Angka
Satuan Hasil Kriteria Bukti Fisik
Kredit
Berita Acara 1,44 a. Kegiatan yang dilakukan dalam rangka a. Surat Tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
perintisan penerapan aplikasi/model e- b. Salinan berita acara yang dilegalisasi atau terverifikasi
pembelajaran berdasarkan kurikulum yang melalui Aplikasi Dupake oleh pimpinan instansi
berlaku sesuai dengan jenis, jalur, dan jenjang tempat bekerja setingkat eselon-II atau pejabat yang
pendidikan. ditugaskan oleh eselon-II minimal setingkat eselon-III.
b. Kegiatan perintisan dilakukan untuk c. Berita Acara ditandatangani oleh pelaksana tugas
memastikan beberapa hal, diantaranya: proses (PTP) dan pimpinan unit tempat/lokasi perintisan atau
penerapan aplikasi/ model e-pembelajaran yang mewakili.
sesuai rancangan yang telah disusun, d. Isi dokumen berita acara mencakup pernyataan bahwa
aplikasi/model e-pembelajaran belum pernah PTP telah melakukan perintisan dalam rangka
diterapkan calon sasaran, lokasi baru pertama penerapan aplikasi/ model e-pembelajaran, dilengkapi
kali menerapkan aplikasi/model e- dengan:
pembelajaran, efektivitas penerapan - Judul kegiatan
aplikasi/model e-pembelajaran di lokasi - Waktu dan tempat pelaksanaan;
rintisan, dan ketepatan strategi perintisan. - Sasaran/peserta perintisan;
- Strategi perintisan; dan
- Kesimpulan hasil perintisan.
Contoh - Dr. Inanda Mora, M. Pd., PTP Ahli Madya, melaksanakan perintisan dalam rangka penerapan model pembelajaran blended
learning untuk perkuliahan mahasiswa jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Terbuka, dan didokumentasikan hasilnya dalam bentuk berita acara diberi angka kredit 1,44 (satu
koma empat empat).

[114]
- Veranda Katalina, M.Ed., PTP Ahli Madya di Kementerian Kesehatan melaksanakan perintisan dalam rangka penerapan
aplikasi perkuliahan daring pada mata kuliah Dasar Pendidikan dan Promosi Kesehatan untuk mahasiswa STIKES Medika
di Bali, dan didokumentasikan hasilnya dalam bentuk berita acara diberi angka kredit 1,44 (satu koma empat empat).
Sub Unsur: D. Implementasi (Pemanfaatan Media Pembelajaran Atau Penerapan Model Pembelajaran)

Kegiatan: 2. (d). Melaksanakan Perintisan dalam Rangka: Penerapan Pembelajaran Kompleks/Inovasi Teknologi Pembelajaran

PTP Ahli Utama


Angka
Satuan Hasil Kriteria Bukti Fisik
Kredit
Berita Acara 2,86 a. Kegiatan yang dilakukan dalam rangka a. Surat Tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
perintisan pemanfaatan media pembelajaran b. Salinan berita acara yang dilegalisasi atau terverifikasi
berdasarkan kurikulum yang berlaku sesuai melalui Aplikasi Dupake oleh pimpinan instansi
dengan jenis, jalur, dan jenjang pendidikan. tempat bekerja setingkat eselon-II atau pejabat yang
b. Kegiatan perintisan dilakukan untuk ditugaskan oleh eselon-II minimal setingkat eselon-III.
memastikan beberapa hal, diantaranya: proses c. Berita Acara ditandatangani oleh pelaksana tugas
penerapan pembelajaran kompleks/inovasi (PTP) dan pimpinan unit tempat/lokasi perintisan atau
teknologi pembelajaran sesuai rancangan yang yang mewakili.
telah disusun, penerapan pembelajaran d. Isi dokumen berita acara mencakup pernyataan bahwa
kompleks/inovasi teknologi pembelajaran PTP telah melakukan perintisan dalam rangka
belum pernah dilakukan calon sasaran, lokasi penerapan pembelajaran kompleks/inovasi teknologi
baru pertama kali menerapkan pembelajaran pembelajaran, dilengkapi dengan:
kompleks/inovasi teknologi pembelajaran, - Judul kegiatan
efektivitas penerapan pembelajaran - Waktu dan tempat pelaksanaan;
kompleks/inovasi teknologi pembelajaran di - Sasaran/peserta perintisan;
lokasi rintisan, dan ketepatan strategi perintisan. - Strategi perintisan; dan
- Kesimpulan Hasil Perintisan.

[115]
Contoh - Dr. Eryka Rahmania, M.I.Kom., Seorang PTP Utama melaksanakan perintisan penerapan pembelajaran kompleks
memanfaatkan mobile learning untuk pembelajaran Ekonomi di 10 SMA Negeri di Kota Palu, diberikan angka kredit
2,86.
- Hamidi, M.Pd, seorang PTP Madya melaksanakan perintisan penerapan kursus daring oleh Pusdiklat Kementerian
Sekretariat Negara, dibuktikan dengan berita acara dan mendapat angka kredit 80% x 2,86 = 2,29 (dua koma dua
sembilan).
Sub Unsur: D. Implementasi (Pemanfaatan Media Pembelajaran Atau Penerapan Model Pembelajaran)

Kegiatan: 3.(a). Melaksanakan Orientasi Dalam Rangka: Pemanfaatan Media Pembelajaran

PTP Ahli Pertama


Angka
Satuan Hasil Kriteria Bukti Fisik
Kredit
Berita Acara 0,37 Kegiatan untuk memberikan pembekalan kepada a. Surat Tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
pendidik dan tenaga kependidikan tentang peran, b. Salinan berita acara yang dilegalisasi atau terverifikasi
tugas, dan fungsi mereka dalam rangka pemanfaatan melalui Aplikasi Dupake oleh pimpinan instansi
media pembelajaran pada proses pembelajaran. tempat bekerja setingkat eselon-II atau pejabat yang
ditugaskan oleh eselon-II minimal setingkat eselon-III.
c. Berita Acara yang ditandangani oleh pelaksana tugas
(PTP) dan pimpinan unit atau yang mewakili
tempat/lokasi orientasi pemanfaatan media
pembelajaran pada proses pembelajaran.
d. Isi dokumen berita acara mencakup pernyataan bahwa
PTP telah melakukan orientasi dalam rangka
pemanfaatan media pembelajaran, dilengkapi dengan:

[116]
- Judul kegiatan
- Waktu dan tempat pelaksanaan;
- Sasaran/peserta orientasi;
- Strategi orientasi; dan
- Kesimpulan hasil orientasi.
Contoh - Sigit Wiryawan Triwibowo, S.Sn., PTP Ahli Pertama, melakukan orientasi pemanfaatan video pada pembelajaran
Bahasa di SMP 2 Depok, dan mendokumentasikannya dalam bentuk Berita Acara diberikan angka kredit 0,37 (nol koma
tiga tujuh).
- Susilawati, M.Kom., PTP Ahli Muda, melakukan orientasi pemanfaatan multimedia pembelajaran IPA di SD Garuda,
Bogor, dan mendokumentasikannya dalam bentuk Berita Acara diberikan angka kredit 0,37 (nol koma tiga tujuh).
Sub Unsur: D. Implementasi (Pemanfaatan Media Pembelajaran Atau Penerapan Model Pembelajaran)

Kegiatan: 3.(b). Melaksanakan Orientasi Dalam Rangka: Pemanfaatan Hypermedia

PTP Ahli Muda


Angka
Satuan Hasil Kriteria Bukti Fisik
Kredit
Berita Acara 0,63 Kegiatan orientasi pemanfaatan hypermedia kepada a. Surat Tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
pendidik dilakukan untuk memberikan pembekalan b. Salinan berita acara yang dilegalisasi atau terverifikasi
tentang peran, tugas, dan fungsi pendidik dalam melalui Aplikasi Dupake oleh pimpinan instansi
rangka pemanfaatan hypermedia pembelajaran pada tempat bekerja setingkat eselon-II atau pejabat yang
proses pembelajaran. ditugaskan oleh eselon-II minimal setingkat eselon-III.
c. Berita Acara yang ditandangani oleh pelaksana tugas
(PTP) dan pimpinan unit atau yang mewakili
tempat/lokasi orientasi pemanfaatan hypermedia pada
proses pembelajaran.

[117]
d. Isi dokumen berita acara mencakup pernyataan bahwa
PTP telah melakukan orientasi dalam rangka
pemanfaatan hypermedia pembelajaran, dilengkapi
dengan:
- Judul kegiatan
- Waktu dan tempat pelaksanaan;
- Sasaran/peserta orientasi;
- Strategi orientasi; dan
- Kesimpulan hasil orientasi.

Contoh - Putri Sartika, M.Pd., PTP Muda, melakukan orientasi dalam rangka pemanfaatan https://www.pbslearningmedia.org/,
sebuah hypermedia pembelajaran, kepada guru-guru SMP swasta di Kabupaten Jembrana, Bali, dan didokumentasikan
hasilnya dalam bentuk Berita Acara diberi angka kredit 0,63 (nol koma enam tiga).
Sub Unsur: D. Implementasi (Pemanfaatan Media Pembelajaran Atau Penerapan Model Pembelajaran)

Kegiatan: 3.(c). Melaksanakan Orientasi Dalam Rangka: Penerapan Aplikasi/Model E-Pembelajaran

PTP Ahli Madya


Angka
Satuan Hasil Kriteria Bukti Fisik
Kredit
Berita Acara 0,93 Kegiatan orientasi dilakukan untuk memberikan a. Surat Tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
pembekalan tentang peran, tugas, dan fungsi b. Salinan berita acara yang dilegalisasi atau terverifikasi
pendidik dan atau tenaga kependidikan dalam melalui Aplikasi Dupake oleh pimpinan instansi
rangka penerapan aplikasi/model e-pembelajaran tempat bekerja setingkat eselon-II atau pejabat yang
pada proses pembelajaran. ditugaskan oleh eselon-II minimal setingkat eselon-III.
c. Berita Acara yang ditandangani oleh pelaksana tugas
(PTP) dan pimpinan unit atau yang mewakili

[118]
tempat/lokasi orientasi penerapan aplikasi/model e-
pembelajaran pada proses pembelajaran.
d. Isi dokumen berita acara mencakup pernyataan bahwa
PTP telah melakukan orientasi dalam rangka
penerapan aplikasi/model e- pembelajaran pada proses
pembelajaran, dilengkapi dengan:
- Judul kegiatan
- Waktu dan tempat pelaksanaan;
- Sasaran/peserta orientasi;
- Strategi orientasi; dan
- Kesimpulan hasil orientasi.

Contoh - Dr. Nurdiyah, M. Pd., PTP Ahli Madya di LPMP Jawa Timur, melaksanakan orientasi dalam rangka penerapan aplikasi
virtual reality untuk pembelajaran sejarah jenjang SMA, kepada guru-guru yang tergabung dalam MGMP Sejarah di kota
Malang, dan didokumentasikan hasilnya dalam bentuk berita acara diberi angka kredit 0,93 (nol koma sembilan tiga).
Sub Unsur: D. Implementasi (Pemanfaatan Media Pembelajaran Atau Penerapan Model Pembelajaran)

Kegiatan: 3.(d). Melaksanakan Orientasi Dalam Rangka: Penerapan Pembelajaran Kompleks/Inovasi Teknologi Pembelajaran

PTP Ahli Utama


Angka
Satuan Hasil Kriteria Bukti Fisik
Kredit
Berita Acara 1,59 Kegiatan untuk memberikan pembekalan tentang a. Surat Tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
peran, tugas, dan fungsi pendidik dalam rangka b. Salinan berita acara yang dilegalisasi atau terverifikasi
penerapan pembelajaran kompleks/inovasi teknologi melalui Aplikasi Dupake oleh pimpinan instansi
pembelajaran. tempat bekerja setingkat eselon-II atau pejabat yang
ditugaskan oleh eselon-II minimal setingkat eselon-III.

[119]
c. Berita Acara yang ditandangani oleh pelaksana tugas
(PTP) dan pimpinan unit atau yang mewakili
tempat/lokasi orientasi penerapan pembelajaran
kompleks/inovasi teknologi pembelajaran.
d. Isi dokumen berita acara mencakup pernyataan bahwa
PTP telah melakukan orientasi dalam rangka
penerapan pembelajaran kompleks/inovasi teknologi
pembelajaran, dilengkapi dengan:
- Judul kegiatan
- Waktu dan tempat pelaksanaan;
- Sasaran/peserta orientasi;
- Strategi orientasi; dan
- Kesimpulan hasil orientasi.

Contoh - Embunsari, Ph.D., seorang PTP Utama di Pusdiklat Kemendikbud melaksanakan orientasi kepada widyaiswara terkait
penerapan pembelajaran kompleks untuk Pelatihan Paling Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS) di lingkungan
Kemendikbud, dan mendokumentasikannya dalam Berita Acara diberikan angka kredit 1,59 (satu koma lima sembilan).
Sub Unsur: D. Implementasi (Pemanfaatan Media Pembelajaran atau Penerapan Model Pembelajaran)

Kegiatan: 4.(a). Melakukan Pembimbingan Pada Pendidik atau Tenaga Kependidikan dalam Rangka: Pemanfataan Media Pembelajaran

PTP Ahli Pertama


Angka
Satuan Hasil Kriteria Bukti Fisik
Kredit
Surat Keterangan 0,64 a. Kegiatan menginformasikan, mensimulasikan, a. Surat Tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
dan mengarahkan pendidik atau tenaga b. Salinan surat keterangan yang dilegalisasi atau
terverifikasi melalui Aplikasi Dupake oleh pimpinan

[120]
kependidikan dalam memanfaatkan media instansi tempat bekerja setingkat eselon-II atau pejabat
pembelajaran dalam proses pembelajaran. yang ditugaskan oleh eselon-II minimal setingkat
b. Ruang lingkup bimbingan mencakup materi eselon-III.
bimbingan yang terkait pemanfaatan media c. Surat Keterangan, berisikan pernyataan pimpinan
pembelajaran, tujuan dilakukan bimbingan, instansi PTP bernaung yang menerangkan:
sasaran bimbingan, waktu pelaksanaan, lokasi - Nama/identitas PTP dan tugas yang dilakukannya,
pelaksanaan, materi bimbingan, metode dalam hal ini terkait pembimbingan pada
pembimbingan, kesimpulan, dan rencana tindak pendidik atau tenaga kependidikan dalam
lanjut atas hasil pembimbingan. memanfaatkan media pembelajaran;
- Waktu dan tempat pembimbingan;
- Tujuan pembimbingan;
- Sasaran pembimbingan;
- Metode pembimbingan;
- Materi pembimbingan;
- Kesimpulan hasil pembimbingan; dan
- Rencana tindak lanjut hasil pembimbingan.
Contoh - Sigit Wiryawan Triwibowo, S.Sn., PTP Ahli Pertama, melakukan pembimbingan dalam rangka pemanfaatan video
pembelajaran Bahasa Inggris “Sing and Learn” produksi Pustekkom Kemdikbud kepada guru SMPN 3, Depok, yang
dibuktikan dengan Surat Keterangan diberikan angka kredit 0,64 (nol koma enam empat).

- Manik Mariska, M.Pd., PTP Ahli Muda, melakukan pembimbingan pada pendidik dalam rangka pemanfaatan multimedia
interaktif untuk pembelajaran IPA di SD Kartika, Semarang, yang dibuktikan dengan Surat Keterangan diberikan angka
kredit 0,64 (nol koma enam empat).
Sub Unsur: D. Implementasi (Pemanfaatan Media Pembelajaran atau Penerapan Model Pembelajaran)

Kegiatan: 4.(b). Melakukan Pembimbingan pada Pendidik Atau Tenaga Kependidikan dalam Rangka: Pemanfaatan Hypermedia

[121]
PTP Ahli Muda
Angka
Satuan Hasil Kriteria Bukti Fisik
Kredit
Surat Keterangan 0,69 a. Kegiatan menginformasikan, mensimulasikan, a. Surat Tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
dan mengarahkan pendidik atau tenaga b. Salinan surat keterangan yang dilegalisasi atau
kependidikan dalam memanfaatkan hypermedia terverifikasi melalui Aplikasi Dupake oleh pimpinan
dalam proses pembelajaran. instansi tempat bekerja setingkat eselon-II atau pejabat
b. Ruang lingkup bimbingan mencakup materi yang ditugaskan oleh eselon-II minimal setingkat
bimbingan yang terkait pemanfaatan eselon-III.
hypermedia dalam pembelajaran, tujuan c. Surat Keterangan, berisikan pernyataan pimpinan
dilakukan bimbingan, sasaran bimbingan, waktu instansi PTP bernaung yang menerangkan:
pelaksanaan, lokasi pelaksanaan, materi - Nama/identitas PTP dan tugas yang dilakukannya,
bimbingan, metode pembimbingan, kesimpulan, dalam hal ini terkait pembimbingan pada pendidik
dan rencana tindak lanjut atas hasil atau tenaga kependidikan dalam memanfaatkan
pembimbingan. hypermedia pembelajaran;
- Waktu dan tempat pembimbingan;
- Tujuan pembimbingan;
- Sasaran pembimbingan;
- Metode pembimbingan;
- Materi pembimbingan;
- Kesimpulan Hasil Pembimbingan; dan
- Rencana Tindak Lanjut Hasil pembimbingan.
Contoh - Putri Sartika, M.Pd., PTP Muda, melakukan pembimbingan pada pendidik dalam rangka pemanfaatan aplikasi Augmented
Reality pada mata kuliah Teknologi Kinerja di Jurusan Teknologi Pendidikan, Universitas Ageng Tirtayasa, yang dibuktikan
dengan Surat Keterangan diberi angka kredit 0,69 (nol koma enam sembilan).
Sub Unsur: D. Implementasi (Pemanfaatan Media Pembelajaran Atau Penerapan Model Pembelajaran)

[122]
Kegiatan: 4.(c). Melakukan Pembimbingan Pada Pendidik atau Tenaga Kependidikan dalam Rangka: Penerapan Aplikasi/Model E-Pembelajaran

PTP Ahli Madya


Angka
Satuan Hasil Kriteria Bukti Fisik
Kredit
Surat Keterangan 1,77 a. Kegiatan menginformasikan, mensimulasikan, a. Surat Tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
dan mengarahkan pendidik atau tenaga b. Salinan surat keterangan yang dilegalisasi atau
kependidikan dalam penerapan aplikasi/model terverifikasi melalui Aplikasi Dupake oleh pimpinan
e-pembelajaran melalui pengamatan, instansi tempat bekerja setingkat eselon-II atau pejabat
pengarahan, dan pemberian saran dan masukan yang ditugaskan oleh eselon-II minimal setingkat
terhadap penerapan aplikasi/model e- eselon-III.
pembelajaran. c. Surat Keterangan, berisikan pernyataan pimpinan
instansi PTP bernaung yang menerangkan:
b. Ruang lingkup bimbingan mencakup materi - Nama/identitas PTP dan tugas yang dilakukannya,
bimbingan yang terkait penerapan dalam hal ini terkait pembimbingan pada
aplikasi/model e-pembelajaran, tujuan pendidik atau tenaga kependidikan dalam
dilakukan bimbingan, sasaran bimbingan, waktu penerapan aplikasi/ model e-pembelajaran;
pelaksanaan, lokasi pelaksanaan, materi - Waktu dan tempat pembimbingan;
bimbingan, metode pembimbingan, kesimpulan, - Tujuan pembimbingan;
dan rencana tindak lanjut atas hasil - Sasaran pembimbingan;
pembimbingan. - Metode pembimbingan;
- Materi pembimbingan;
- Kesimpulan Hasil Pembimbingan; dan
- Rencana Tindak Lanjut Hasil pembimbingan.
Contoh - Dr. Reinald Rahadian, M.Pd., PTP Ahli Madya di Kemenristek DIKTI, melaksanakan pembimbingan pada para dosen di
wilayah Kopertis III dalam rangka penerapan model pembelajaran hibrida (hybrid learning) dengan memanfaatkan SPADA

[123]
untuk Pendidikan Profesi Guru, dan didokumentasikan hasilnya dalam bentuk Surat Keterangan diberi angka kredit 1,77
(satu koma tujuh tujuh).
Sub Unsur : D. Implementasi (Pemanfaatan Media Pembelajaran Atau Penerapan Model Pembelajaran)
Kegiatan: 4.(d). Melakukan Pembimbingan Pada Pendidik atau Tenaga Kependidikan dalam Rangka: Penerapan Pembelajaran Kompleks/Inovasi
Teknologi Pembelajaran.
PTP Ahli Utama
Angka
Satuan Hasil Kriteria Bukti Fisik
Kredit
Surat Keterangan 2,04 a. Kegiatan menginformasikan, mensimulasikan, a. Surat Tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
dan mengarahkan pendidik dan atau tenaga b. Salinan surat keterangan yang dilegalisasi atau
kependidikan dalam penerapan pembelajaran terverifikasi melalui Aplikasi Dupake oleh pimpinan
kompleks/inovasi teknologi pembelajaran instansi tempat bekerja setingkat eselon-II atau pejabat
melalui pengamatan, pengarahan, dan pemberian yang ditugaskan oleh eselon-II minimal setingkat
saran dan masukan terhadap penerapan eselon-III.
pembelajaran kompleks/inovasi teknologi c. Surat Keterangan, berisikan pernyataan pimpinan
pembelajaran. instansi PTP bernaung yang menerangkan:
b. Ruang lingkup bimbingan mencakup materi - Nama/identitas PTP dan tugas yang dilakukannya,
bimbingan yang terkait penerapan pembelajaran dalam hal ini terkait pembimbingan pada pendidik
kompleks/inovasi teknologi pembelajaran, atau tenaga kependidikan dalam penerapan
tujuan dilakukan bimbingan, sasaran bimbingan, pembelajaran kompleks/inovasi teknologi
waktu pelaksanaan, lokasi pelaksanaan, materi pembelajaran;
bimbingan, metode pembimbingan, kesimpulan, - Waktu dan tempat pembimbingan;
dan rencana tindak lanjut atas hasil - Tujuan pembimbingan;
pembimbingan. - Sasaran pembimbingan;
- Metode pembimbingan;
- Materi pembimbingan;

[124]
- Kesimpulan hasil pembimbingan; dan
- Rencana tindak lanjut hasil pembimbingan.
Contoh - Dr. Sandrina Kanaya, M.I.Kom., melakukan pembimbingan kepada pendidik dan atau tenaga kependidikan di Fakultas
Ekonomi, Universitas Terbuka, tentang model pembelajaran kompleks dengan memanfaatkan Massive Open Online Course
(MOOC), dan didokumentasikan hasilnya dalam bentuk Surat Keterangan diberi angka kredit 2,04 (dua koma nol empat).
Sub Unsur: D. Implementasi (Pemanfaatan Media Pembelajaran Atau Penerapan Model Pembelajaran)

Kegiatan: 5.(a). Melakukan Kegiatan Layanan Konsultasi dalam Rangka: Pemanfataan Media Pembelajaran

PTP Ahli Pertama


Angka
Satuan Hasil Kriteria Bukti Fisik
Kredit
Surat Keterangan 0,4 a. Kegiatan pemberian layanan konsultasi kepada a. Surat Tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
pendidik dan atau tenaga kependidikan yang b. Salinan surat keterangan yang dilegalisasi atau
mengalami kendala dalam memanfaatkan media terverifikasi melalui Aplikasi Dupake oleh pimpinan
pembelajaran yang digunakan dalam proses instansi tempat bekerja setingkat eselon-II atau pejabat
belajar mengajar. yang ditugaskan oleh eselon-II minimal setingkat
b. Layanan konsultasi dapat diberikan secara eselon-III.
langsung (tatap muka) atau daring, dalam c. Surat Keterangan, berisikan pernyataan pimpinan
lingkup kelompok kecil (5-10 orang) maupun instansi PTP bernaung yang menerangkan:
kelompok besar (lebih dari 10 orang), dengan - Nama/identitas PTP dan tugas yang
memperhatikan asas kepatutan di mana dalam 1 dilakukannya, dalam hal ini terkait pemberian
hari hanya dapat dilakukan 1 layanan konsultasi. layanan konsultasi mengenai pemanfaatan
media pembelajaran kepada pendidik atau
tenaga kependidikan yang dilayani;
- Waktu dan tempat dilaksanakannya layanan
konsultasi;

[125]
- Tujuan layanan konsultasi;
- Sasaran layanan konsultasi;
- Kendala yang dimiliki penerima layanan;
- Metode layanan konsultasi;
- Materi layanan konsultasi;
- Rekomendasi atau solusi.

Contoh - Putri Tunggadewi, S.Sn., PTP Ahli Pertama, memberikan layanan konsultasi pada guru yang tergabung dalam MGMP
Bahasa Inggris di kota Tangerang terkait kendala pada saat memanfaatkan video pembelajaran Bahasa Inggris “Sing and
Learn” produksi Pustekkom Kemdikbud, dan didokumentasikan hasilnya dalam bentuk Surat Keterangan diberi angka
kredit 0,4 (nol koma empat).

- Susilawati, M.Ed., PTP Ahli Muda di Balai Pengembangan Multimedia Pendidikan dan Kebudayaan, Semarang, memberikan
layanan konsultasi pada guru yang mengalami kendala pada saat memanfaatkan mobile edukasi, sebuah multimedia
berformat mobile-learning, untuk pembelajaran IPA di MGMP Fisika kota Semarang, dan didokumentasikan hasilnya dalam
bentuk Surat Keterangan diberi angka kredit 0,4 (nol koma empat).
Sub Unsur: D. Implementasi (Pemanfaatan Media Pembelajaran Atau Penerapan Model Pembelajaran)

Kegiatan: 5.(b). Melakukan Kegiatan Layanan Konsultasi Dalam Rangka: Pemanfaatan Hypermedia

PTP Ahli Muda


Angka
Satuan Hasil Kriteria Bukti Fisik
Kredit
Surat Keterangan 0,54 a. Kegiatan memberikan layanan konsultasi kepada a. Surat Tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
pendidik dan atau tenaga kependidikan yang b. Salinan surat keterangan yang dilegalisasi atau
mengalami kendala dalam memanfaatkan terverifikasi melalui Aplikasi Dupake oleh pimpinan
instansi tempat bekerja setingkat eselon-II atau pejabat

[126]
hypermedia yang digunakan dalam proses yang ditugaskan oleh eselon-II minimal setingkat
belajar mengajar. eselon-III.
b. Layanan konsultasi dapat diberikan secara c. Surat Keterangan, berisikan pernyataan pimpinan
langsung (tatap muka) atau daring, dalam instansi PTP bernaung yang menerangkan:
lingkup kelompok kecil (5-10 orang) maupun - Nama/identitas PTP dan tugas yang
kelompok besar (lebih dari 10 orang), dengan dilakukannya, dalam hal ini terkait pemberian
memperhatikan asas kepatutan di mana dalam 1 layanan konsultasi mengenai pemanfaatan
hari hanya dapat dilakukan 1 layanan konsultasi. hypermedia pembelajaran kepada pendidik
atau tenaga kependidikan yang dilayani;
- Waktu dan tempat dilaksanakannya layanan
konsultasi;
- Tujuan layanan konsultasi;
- Sasaran layanan konsultasi;
- Kendala yang dimiliki penerima layanan;
- Metode layanan konsultasi;
- Materi layanan konsultasi;
- Rekomendasi atau solusi.

Contoh - Abdurrahman, M.Pd., PTP Muda, memberikan layanan konsultasi kepada pendidik dan peserta didik yang mengalami
kendala dalam pemanfaatan Augmented Reality pada mata kuliah Teknologi Kinerja di Jurusan Teknologi Pendidikan,
Universitas Ageng Tirtayasa , diberi angka kredit 0,54 (nol koma lima empat).
Sub Unsur: D. Implementasi (Pemanfaatan Media Pembelajaran atau Penerapan Model Pembelajaran)

Kegiatan: 5.(c). Melakukan Kegiatan Layanan Konsultasi Dalam Rangka: Penerapan Aplikasi/Model E-Pembelajaran

PTP Ahli Madya

[127]
Angka
Satuan Hasil Kriteria Bukti Fisik
Kredit
Surat Keterangan 1,38 a. Kegiatan memberikan layanan konsultasi kepada a. Surat Tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
pendidik dan atau tenaga kependidikan yang b. Salinan surat keterangan yang dilegalisasi atau
mengalami kendala dalam penerapan terverifikasi melalui Aplikasi Dupake oleh pimpinan
aplikasi/model e-pembelajaran yang digunakan instansi tempat bekerja setingkat eselon-II atau pejabat
dalam proses belajar mengajar. yang ditugaskan oleh eselon-II minimal setingkat
b. Layanan konsultasi dapat diberikan secara eselon-III.
langsung (tatap muka) atau daring, dalam c. Surat Keterangan, berisikan pernyataan pimpinan
lingkup kelompok kecil (5-10 orang) maupun instansi PTP bernaung yang menerangkan:
kelompok besar (lebih dari 10 orang), dengan - Nama/identitas PTP dan tugas yang dilakukannya,
memperhatikan asas kepatutan di mana dalam 1 dalam hal ini terkait pemberian layanan
hari hanya dapat dilakukan 1 layanan konsultasi. konsultasi mengenai penerapan pembelajaran
kompleks/inovasi teknologi pembelajaran kepada
pendidik atau tenaga kependidikan yang dilayani;
- Waktu dan tempat dilaksanakannya layanan
konsultasi;
- Tujuan layanan konsultasi;
- Sasaran layanan konsultasi;
- Kendala yang dimiliki penerima layanan;
- Metode layanan konsultasi;
- Materi layanan konsultasi;
- Rekomendasi atau solusi.

Contoh - Dr. Nurdiyah, M. Pd., PTP Ahli Madya, memberikan layanan konsultasi pada pendidik yang mengalami kendala dalam
rangka penerapan aplikasi video conference untuk menyampaikan materi pembelajaran pada siswa SMA Terbuka, dan
didokumentasikan hasilnya dalam bentuk berita acara diberi angka kredit 1,38 (satu koma tiga delapan).

[128]
Sub Unsur: D. Implementasi (Pemanfaatan Media Pembelajaran Atau Penerapan Model Pembelajaran)

Kegiatan: 5.(d). Melakukan Kegiatan Layanan Konsultasi dalam Rangka: Penerapan Pembelajaran Kompleks/Inovasi Teknologi Pembelajaran.

PTP Ahli Utama


Angka
Satuan Hasil Kriteria Bukti Fisik
Kredit
Surat Keterangan 1,75 a. Kegiatan memberikan layanan konsultasi a. Surat Tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
kepada pendidik dan atau tenaga kependidikan b. Salinan surat keterangan yang dilegalisasi atau
yang mengalami kendala dalam menerapkan terverifikasi melalui Aplikasi Dupake oleh pimpinan
pembelajaran kompleks/inovasi teknologi instansi tempat bekerja setingkat eselon-II atau pejabat
pembelajaran, disert yang ditugaskan oleh eselon-II minimal setingkat
b. Layanan konsultasi dapat diberikan secara eselon-III.
langsung (tatap muka) atau daring, dalam c. Surat Keterangan, berisikan pernyataan pimpinan
lingkup kelompok kecil (5-10 orang) maupun instansi PTP bernaung yang menerangkan:
kelompok besar (lebih dari 10 orang), dengan - Nama/identitas PTP dan tugas yang dilakukannya,
memperhatikan asas kepatutan di mana dalam 1 dalam hal ini terkait pemberian layanan konsultasi
hari hanya dapat dilakukan 1 layanan mengenai penerapan pembelajaran
konsultasi. kompleks/inovasi teknologi pembelajaran kepada
pendidik atau tenaga kependidikan yang dilayani;
- Waktu dan tempat dilaksanakannya layanan
konsultasi;
- Tujuan layanan konsultasi;
- Sasaran layanan konsultasi;
- Kendala yang dimiliki penerima layanan;
- Metode layanan konsultasi;
- Materi layanan konsultasi;

[129]
- Rekomendasi atau solusi.

Contoh - Drs. Yhon Bastian, M.Ed, seorang PTP Utama memberikan layanan konsultasi pada pendidik dan tenaga kependidikan dalam
rangka penerapan pembelajaran kompleks memanfaatkan aplikasi perkuliahan daring SPADA bagi peserta Pendidikan
Profesi Guru di Universitas Negeri Yogyakarta, dan didokumentasikan hasilnya dalam bentuk Surat Keterangan diberikan
angka kredit 1,75 (satu koma tujuh lima).
Sub Unsur: D. Implementasi (Pemanfaatan Media Pembelajaran atau Penerapan Model Pembelajaran)

Kegiatan: 6.(a). Melakukan Fasilitasi Dalam Rangka: Pemanfaatan Media Pembelajaran

PTP Ahli Pertama


Angka
Satuan Hasil Kriteria Bukti Fisik
Kredit
Berita Acara 0,43 a. Kegiatan memberikan fasilitasi kepada pendidik a. Surat Tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
dan atau tenaga kependidikan untuk b. Salinan berita acara yang dilegalisasi atau terverifikasi
meningkatkan kemampuan dalam memanfaatkan melalui Aplikasi Dupake oleh pimpinan instansi
media pembelajaran pada proses belajar tempat bekerja setingkat eselon-II atau pejabat yang
mengajar. ditugaskan oleh eselon-II minimal setingkat eselon-III.
b. Fasilitasi dilakukan secara langsung (tatap c. Berita Acara yang ditandangani oleh pelaksana tugas
muka), dalam lingkup kelompok kecil (5-10 (PTP) dan pimpinan unit tempat/lokasi fasilitasi
orang) maupun kelompok besar (lebih dari 10 pemanfaatan media pembelajaran atau yang mewakili.
orang), dengan memperhatikan asas kepatutan di d. Isi dokumen berita acara mencakup pernyataan bahwa
mana dalam 1 hari hanya dapat dilakukan 1 PTP telah melakukan fasilitasi dalam rangka
kegiatan fasilitasi. pemanfaatan media pembelajaran, dilengkapi dengan:
- Judul kegiatan
- Waktu dan tempat pelaksanaan;
- Sasaran/peserta Fasilitasi;

[130]
- Strategi Fasilitasi; dan
- Kesimpulan hasil Fasilitasi.

Contoh - Siti Nurahma, S.Sn., PTP Ahli Pertama, melakukan fasilitasi terhadap guru yang tergabung dalam MGMP Bahasa Inggris
di kota Tangerang agar meningkat kemampuannya dalam memanfaatkan video pembelajaran Bahasa Inggris “Sing and
Learn” produksi Pustekkom Kemdikbud, dan didokumentasikan hasilnya dalam bentuk Berita Acara dan diberikan angka
kredit 0,43 (nol koma empat tiga).

- Susilawati, M.Ed., PTP Ahli Muda di Balai Pengembangan Multimedia Pendidikan dan Kebudayaan, Semarang, melakukan
fasilitasi untuk meningkatkan kemampuan guru-guru Fisika di MGMP Fisika kota Semarang dalam memanfaatkan mobile
edukasi, sebuah multimedia berformat mobile-learning, dan didokumentasikan hasilnya dalam bentuk Berita Acara diberi
angka kredit 0,43 (nol koma empat tiga).

Sub Unsur: D. Implementasi (Pemanfaatan Media Pembelajaran Atau Penerapan Model Pembelajaran)

Kegiatan: 6.(b). Melakukan Fasilitasi Dalam Rangka: Pemanfaatan Hypermedia

PTP Ahli Muda


Angka
Satuan Hasil Kriteria Bukti Fisik
Kredit
Berita Acara 0,63 a. Kegiatan memberikan fasilitasi dalam rangka a. Surat Tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
implementasi pemanfaatan hypermedia kepada b. Salinan berita acara yang dilegalisasi atau terverifikasi
pendidik dan atau tenaga kependidikan untuk melalui Aplikasi Dupake oleh pimpinan instansi
meningkatkan kemampuan dalam memanfaatkan tempat bekerja setingkat eselon-II atau pejabat yang
hypermedia pembelajaran pada proses ditugaskan oleh eselon-II minimal setingkat eselon-III.
pembelajaran. c. Berita Acara yang ditandangani oleh pelaksana tugas
(PTP) dan pimpinan unit tempat/lokasi fasilitasi

[131]
b. Fasilitasi dilakukan secara langsung (tatap pemanfaatan hypermedia pembelajaran atau yang
muka), dalam lingkup kelompok kecil (5-10 mewakili.
orang) maupun kelompok besar (lebih dari 10 d. Isi dokumen berita acara mencakup pernyataan bahwa
orang), dengan memperhatikan asas kepatutan di PTP telah melakukan fasilitasi dalam rangka
mana dalam 1 hari hanya dapat dilakukan 1 pemanfaatan hypermedia pembelajaran, dilengkapi
kegiatan fasilitasi. dengan:
- Judul kegiatan
- Waktu dan tempat pelaksanaan;
- Sasaran/peserta Fasilitasi;
- Strategi Fasilitasi; dan
- Kesimpulan hasil Fasilitasi.

Contoh - Lia Nurmalia, M.Pd., PTP Muda, memberikan fasilitasi kepada pendidik untuk meningkatan kemampuannya dalam
pemanfaatan Augmented Reality pada mata kuliah Teknologi Kinerja di Jurusan Teknologi Pendidikan, Universitas Ageng
Tirtayasa , diberi angka kredit 0,63 (nol koma enam tiga).
Sub Unsur: D. Implementasi (Pemanfaatan Media Pembelajaran atau Penerapan Model Pembelajaran)

Kegiatan: 6.(c). Melakukan Fasilitasi dalam Rangka: Penerapan Aplikasi/Model E-Pembelajaran

PTP Ahli Madya


Angka
Satuan Hasil Kriteria Bukti Fisik
Kredit
Berita Acara 1,80 a. Kegiatan memberikan fasilitasi kepada pendidik a. Surat Tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
dan atau tenaga kependidikan untuk b. Salinan berita acara yang dilegalisasi atau terverifikasi
meningkatkan kemampuan dalam penerapan melalui Aplikasi Dupake oleh pimpinan instansi
aplikasi/model e-pembelajaran pada proses tempat bekerja setingkat eselon-II atau pejabat yang
belajar mengajar. ditugaskan oleh eselon-II minimal setingkat eselon-III.

[132]
b. Fasilitasi dilakukan secara langsung (tatap c. Berita Acara yang ditandangani oleh pelaksana tugas
muka), dalam lingkup kelompok kecil (5-10 (PTP) dan pimpinan unit tempat/lokasi fasilitasi
orang) maupun kelompok besar (lebih dari 10 penerapan aplikasi/model e-pembelajaran atau yang
orang), dengan memperhatikan asas kepatutan di mewakili.
mana dalam 1 hari hanya dapat dilakukan 1 d. Isi dokumen berita acara mencakup pernyataan bahwa
kegiatan fasilitasi. PTP telah melakukan fasilitasi dalam rangka
penerapan aplikasi/ model e-pembelajaran, dilengkapi
dengan:
- Judul kegiatan
- Waktu dan tempat pelaksanaan;
- Sasaran/peserta Fasilitasi;
- Strategi Fasilitasi; dan
- Kesimpulan hasil Fasilitasi.

Contoh - Dr. Hidayat, M. Pd., PTP Ahli Madya, memberikan fasilitasi pada pendidik untuk meningkatkan kompetensinya dalam
rangka penerapan aplikasi Televisi Edukasi (berbasis gawai) sebagai sumber belajar siswa SMP terbuka, dan
didokumentasikan hasilnya dalam bentuk berita acara diberi angka kredit 1,8 (satu koma delapan).
Sub Unsur: D. Implementasi (Pemanfaatan Media Pembelajaran atau Penerapan Model Pembelajaran)

Kegiatan: 6.(d). Melakukan Fasilitasi dalam Rangka: Penerapan Pembelajaran Kompleks/Inovasi Teknologi Pembelajaran.

PTP Ahli Utama


Angka
Satuan Hasil Kriteria Bukti Fisik
Kredit
Berita Acara 2,4 a. Kegiatan memberikan fasilitasi kepada pendidik a. Surat Tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
dan atau tenaga kependidikan untuk b. Salinan berita acara yang dilegalisasi atau terverifikasi
meningkatkan kemampuan dalam rangka melalui Aplikasi Dupake oleh pimpinan instansi

[133]
penerapan pembelajaran kompleks/inovasi tempat bekerja setingkat eselon-II atau pejabat yang
teknologi pembelajaran. ditugaskan oleh eselon-II minimal setingkat eselon-III.
b. Fasilitasi dilakukan secara langsung (tatap c. Berita Acara yang ditandangani oleh pelaksana tugas
muka), dalam lingkup kelompok kecil (5-10 (PTP) dan pimpinan unit tempat/lokasi fasilitasi
orang) atau kelompok besar (lebih dari 10 orang), penerapan pembelajaran kompleks/inovasi teknologi
dengan memperhatikan asas kepatutan di mana pembelajaran atau yang mewakili.
dalam 1 hari hanya dapat dilakukan 1 kegiatan Isi dokumen berita acara mencakup pernyataan bahwa
fasilitasi. PTP telah melakukan fasilitasi dalam rangka penerapan
aplikasi/ model e-pembelajaran, dilengkapi dengan:
- Judul kegiatan
- Waktu dan tempat pelaksanaan;
- Sasaran/peserta fasilitasi;
- Strategi fasilitasi; dan
- Kesimpulan hasil fasilitasi.
Contoh - Ambunsuri, M.Pd, Seorang PTP Utama melakukan fasilitasi pada pendidik untuk meningkatkan kemampuan dalam rangka
penerapan pembelajaran kompleks memanfaatkan mobile learning untuk pembelajaran di SMA Terbuka, diberikan angka
kredit 2,4 (dua koma empat).
Sub Unsur: D. Implementasi (Pemanfaatan Media Pembelajaran atau Penerapan Model Pembelajaran)

Kegiatan: 7.(a). Melaksanakan Sosialisasi Model dalam Rangka: Pemanfaatan Media Pembelajaran

PTP Ahli Pertama


Angka
Satuan Hasil Kriteria Bukti Fisik
Kredit
Laporan 0,31 a. Kegiatan sosialisasi terkait model pemanfaatan a. Surat Tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
media pembelajaran pada satuan pendidikan atau b. Salinan laporan yang dilegalisasi atau terverifikasi
instansi lain yang memanfaatkan media tersebut. melalui Aplikasi Dupake oleh pimpinan instansi

[134]
b. Kegiatan ini bertujuan untuk: tempat bekerja setingkat eselon-II atau pejabat yang
- memberikan pemahaman tentang model ditugaskan oleh eselon-II minimal setingkat eselon-III.
pemanfaatan media pembelajaran, c. Laporan Sosialisasi Model Pemanfaatan Media
- memberikan motivasi bagi pendidik/tenaga Pembelajaran mencakup:
kependidikan/ instansi lain yang relevan - Judul
untuk model pemanfaatan media - Sasaran
pembelajaran yang terbaru sesuai situasi dan - Tujuan Sosialisasi
kondisi, serta kebutuhan pembelajaran. - Waktu dan Tempat
- mengajak pendidik/tenaga - Strategi Sosialisasi
kependidikan/instansi lain yang relevan - Materi Sosialisasi
untuk mengadopsi model pemanfaatan - Deskripsi Pelaksanaan Sosialisasi
media pembelajaran - Hasil Sosialisasi (Ketercapaian Tujuan
Sosialisasi)

Contoh - Sumarwanto, S.Sn., PTP Ahli Pertama, melaksanakan sosialisasi model pemanfaatan video pembelajaran Bahasa Indonesia
SMP kepada guru-guru mata pelajaran Bahasa Indonesia SMP di Provinsi Jawa Barat dan dibuatkan laporan sosialisasinya,
diberikan angka kredit 0,31 (nol koma tiga satu).
Sub Unsur: D. Implementasi (Pemanfaatan Media Pembelajaran atau Penerapan Model Pembelajaran)

Kegiatan: 7.(b). Melaksanakan Sosialisasi Model dalam Rangka: Pemanfaatan Hypermedia

PTP Ahli Muda


Angka
Satuan Hasil Kriteria Bukti Fisik
Kredit
Laporan 0,51 a. Kegiatan sosialisasi terkait model pemanfaatan a. Surat Tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
hypermedia pembelajaran pada satuan b. Salinan laporan yang dilegalisasi atau terverifikasi
melalui Aplikasi Dupake oleh pimpinan instansi

[135]
pendidikan atau instansi lain yang memanfaatkan tempat bekerja setingkat eselon-II atau pejabat yang
hypermedia tersebut. ditugaskan oleh eselon-II minimal setingkat eselon-III
b. Kegiatan ini bertujuan untuk: c. Laporan Sosialisasi Model Pemanfaatan Hypermedia
- memberikan pemahaman tentang model Pembelajaran mencakup:
pemanfaatan hypermedia pembelajaran, - Judul
- memberikan motivasi bagi pendidik/tenaga - Sasaran
kependidikan/ instansi lain yang relevan - Tujuan Sosialisasi
untuk model pemanfaatan hypermedia yang - Waktu dan Tempat
terbaru sesuai situasi dan kondisi, serta - Strategi Sosialisasi
kebutuhan pembelajaran. - Materi Sosialisasi
- mengajak pendidik/tenaga - Deskripsi Pelaksanaan Sosialisasi
kependidikan/instansi lain yang relevan - Hasil Sosialisasi (Ketercapaian Tujuan
untuk mengadopsi model pemanfaatan Sosialisasi)
hypermedia pembelajaran.
Contoh - Hairun Nissa, M.Pd., M.Ikom., melaksanakan sosialisasi model pemanfaatan Fitur Peta Budaya di portal Rumah Belajar
untuk pembelajaran Seni Budaya SMP kepada MGMP Seni Budaya Kota Bandar Lampung, dibuktikan dengan Laporan,
diberi angka kredit sebesar 0,51 (nol koma lima satu).
Sub Unsur: D. Implementasi (Pemanfaatan Media Pembelajaran atau Penerapan Model Pembelajaran)

Kegiatan: 7.(c). Melaksanakan Sosialisasi Model dalam Rangka: Penerapan Aplikasi/Model E-Pembelajaran

PTP Ahli Madya


Angka
Satuan Hasil Kriteria Bukti Fisik
Kredit
Laporan 0,90 a. Kegiatan sosialisasi model penerapan a. Surat Tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
aplikasi/model e-pembelajaran pada satuan b. Salinan laporan yang dilegalisasi atau terverifikasi
melalui Aplikasi Dupake oleh pimpinan instansi

[136]
pendidikan atau instansi lain yang tempat bekerja setingkat eselon-II atau pejabat yang
memanfaatkan. ditugaskan oleh eselon-II minimal setingkat eselon-III.
b. Kegiatan ini bertujuan untuk: c. Laporan Sosialisasi Model Penerapan Aplikasi/ Model
- memberikan pemahaman tentang e-pembelajaran, mencakup:
aplikasi/model-model e-pembelajaran, - Judul
- memberikan motivasi bagi pendidik/tenaga - Sasaran
kependidikan/ instansi lain yang relevan - Tujuan Sosialisasi
untuk menerapkan aplikasi/model e- - Waktu dan Tempat
pembelajaran yang terbaru sesuai situasi dan - Strategi Sosialisasi
kondisi, serta kebutuhan pembelajaran. - Materi Sosialisasi
- mengajak pendidik/tenaga - Deskripsi Pelaksanaan Sosialisasi
kependidikan/instansi lain yang relevan untuk - Hasil Sosialisasi (Ketercapaian Tujuan
mengadopsi penerapan aplikasi/model e- Sosialisasi)
pembelajaran.
Contoh - Dr. Agnes, M. Pd., PTP Madya dari Direktorat Jendral GTK Dikdas, melaksanakan sosialisasi kepada widyaiswara di LPMP
Gorontalo terkait model penerapan blended learning untuk Progam Peningkatan Kompetensi Pembelajaran bagi guru SD,
yang didokumentasikan dalam bentuk laporan dan diberi angka kredit 0,90 (nol koma sembilan nol).
Sub Unsur: D. Implementasi (Pemanfaatan Media Pembelajaran atau Penerapan Model Pembelajaran)

Kegiatan: 7.(d). Melaksanakan Sosialisasi Model dalam Rangka: Penerapan Pembelajaran Kompleks/Inovasi Teknologi Pembelajaran

PTP Ahli Utama


Angka
Satuan Hasil Kriteria Bukti Fisik
Kredit
Laporan 1,87 a. Kegiatan sosialisasi model dalam penerapan a. Surat Tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
pembelajaran kompleks pada satuan pendidikan b. Salinan laporan yang dilegalisasi atau terverifikasi
atau instansi lain yang memanfaatkan. melalui Aplikasi Dupake oleh pimpinan instansi

[137]
b. Kegiatan ini bertujuan untuk: tempat bekerja setingkat eselon-II atau pejabat yang
- memberikan pemahaman tentang model-model ditugaskan oleh eselon-II minimal setingkat eselon-III
pembelajaran kompleks atau inovasi teknologi c. Laporan Sosialisasi Model Penerapan Pembelajaran
yang terbaru, Kompleks/Inovasi Teknologi Pembelajaran,
- memberikan motivasi bagi pendidik/tenaga mencakup:
kependidikan/ instansi lain yang relevan untuk - Judul
menerapkan pembelajaran kompleks atau - Sasaran
inovasi teknologi yang terbaru sesuai situasi - Tujuan Sosialisasi
dan kondisi, serta kebutuhan pembelajaran. - Waktu dan Tempat
- mengajak pendidik/tenaga kependidikan/ - Strategi Sosialisasi
instansi lain yang relevan untuk mengadopsi - Materi Sosialisasi
penerapan model pembelajaran kompleks atau - Deskripsi Pelaksanaan Sosialisasi;
inovasi teknologi pembelajaran. - Hasil Sosialisasi (Ketercapaian Tujuan
Sosialisasi)
Contoh - Dr. Cut Handayana, M. Pd., PTP Utama dari Pustekkom melakukan sosialisasi inovasi teknologi pembelajaran dengan
memanfaatkan Wahana Jelajah Angkasa sebagai sumber belajar Astronomi kepada guru dan dosen Fisika, dan
didokumentasikan hasilnya dalam bentuk laporan akan diberi angka kredit 1,87.
Sub Unsur: D. Implementasi (Pemanfaatan Media Pembelajaran atau Penerapan Model Pembelajaran)

Kegiatan: 8. Melakukan Kolaborasi Implementasi Model E-Pembelajaran

PTP Ahli Utama


Angka
Satuan Hasil Kriteria Bukti Fisik
Kredit
Laporan 1,22 a. Kegiatan kolaborasi implementasi model e- a. Surat Tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
pembelajaran dilakukan untuk: b. Salinan laporan yang dilegalisasi atau terverifikasi
melalui Aplikasi Dupake oleh pimpinan instansi

[138]
- mengurangi hambatan yang mungkin terjadi tempat bekerja setingkat eselon-II atau pejabat yang
dalam implementasi model e-pembelajaran; ditugaskan oleh eselon-II minimal setingkat eselon-III
- membantu penyebaran informasi terkait c. Laporan kolaborasi implementasi model e-
implementasi model e-pembelajaran; pembelajaran yang menggambarkan peran PTP,
- meningkatkan keterlibatan sasaran mencakup:
implementasi model e-pembelajaran; - Judul
- berbagi aneka sumber (resources sharing) - Latar belakang
antarpihak yang terlibat dalam kolaborasi - Tujuan
untuk mengoptimalkan implementasi model - Sasaran
e-pembelajaran. - Waktu dan tempat
b. Kolaborasi dilakukan berdasarkan pedoman - Deskripsi pelaksanaan kolaborasi
yang telah dibuat dan disepakati antarpihak yang - Peran, tugas dan kontribusi pihak-pihak yang
berkolaborasi, sesuai dengan peran dari masing- terlibat dalam kolaborasi
masing pihak. - Capaian hasil kolaborasi
- Kesimpulan dan saran

Contoh - Yudi Arifianto, M.Ed. PTP Madya dari Pustekkom melakukan kolaborasi dalam implementasi model pembelajaran flipped
classroom dengan memanfaatkan konten di tve.kemdikbud.go.id dan suaraedukasi.kemdikbud.go.id untuk pembelajaran di
SMP, melibatkan beberapa pihak: dinas pendidikan, tenaga pendidik dan kependidikan, yang didokumentasikan dalam
bentuk laporan dan diberi angka kredit 1,22 (satu koma dua dua).

- Dr. Cut Handayana, M. Pd PTP Utama dari Universitas Terbuka melakukan kolaborasi dengan dosen dari Universitas Negeri
Solo, dan Universitas Negeri Jakarta untuk melakukan kuliah bersama dalam jaringan pada mata kuliah Psikologi Pendidikan,
menggunakan SPADA, yang didokumentasikan dalam bentuk laporan dan diberi angka kedit 80%x1,22=0,976 (nol koma
sembilan tujuh enam).

Sub Unsur: E. Pengendalian (Pemantauan)

[139]
Kegiatan: 1. Mengendalikan/Memantau Sistem Model Pembelajaran terhadap: Pemanfaatan Media Pembelajaran

PTP Ahli Pertama

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


laporan 0,61 a. Pengendalian sistem/model pembelajaran a. Surat Tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
berupa kegiatan untuk memastikan b. Salinan laporan yang dilegalisasi atau terverifikasi
rancangan model dapat diimplementasikan melalui Aplikasi Dupake oleh pimpinan instansi
sesuai dengan yang direncanakan. tempat bekerja setingkat eselon-II atau pejabat yang
b. Pengendalian sistem/model pembelajaran ditugaskan oleh eselon-II minimal setingkat eselon-
terhadap pemanfaatan salah satu media III.
pembelajaran berbasis audio, video, c. Laporan pengendalian sistem/model pembelajaran
multimedia, multimedia interaktif, atau terhadap pemanfaatan salah satu media pembelajaran
bahan belajar mandiri (modul) melalui berbasis audio, video, multimedia, multimedia
pemantauan, observasi, kunjungan/visitasi, interaktif, atau bahan belajar mandiri (modul)
supervisi dan pembinaan secara langsung dan memuat:
jarak jauh berdasarkan kurikulum yang - Bab 1 Pendahuluan (latar belakang, rumusan
berlaku sesuai dengan jenis, jalur, dan masalah, tujuan, sasaran);
jenjang Pendidikan. - Bab 2 Pelaksanaan Pengendalian
- Bab 3 Hasil
- Bab 4 Kesimpulan dan Rekomendasi
- Lampiran (instrumen, dokumentasi, daftar
responden, dll)
Contoh - Dra. Dewi Simanjuntak, M.Pd, PTP Pertama, mengendalikan model pembelajaran terhadap pemanfaatan media
pembelajaran berbasis audio melalui pemantauan, observasi, supervisi dan pembinaan, diberi judul Pengendalian model
pembelajaran terhadap pemanfaaatan media pembelajaran berbasis Radio Suara Edukasi pada jenjang Sekolah Dasar (SD)
dan membuat laporan diberi angka kredit 0,61 (nol koma enam satu ).

[140]
- Sutoyo, S.Pd, PTP Muda dan Obet Sisimila, S.Pd, PTP Pertama dari BPMTPK, mengendalikan model pembelajaran
terhadap pemanfaatan media pembelajaran video Learning Object mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk jenjang SD kelas
IV dan membuat sebuah laporan. Hasil kegiatannya Sutoyo, SPd diberi angka kredit 60% x 0,61 = 0,678 (nol koma enam
tujuh delapan) dan Obet Sisimila 40% x 1,13 = 0,452 (nol koma empat lima dua).

Sub Unsur: E. Pengendalian (Pemantauan)

Kegiatan: 2. Mengendalikan/Memantau Sistem Model Pembelajaran terhadap: Pemanfaatan Hypermedia

PTP Ahli Muda

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


Laporan 0,81 a. Pengendalian sistem/model pembelajaran a. Surat Tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
berupa kegiatan untuk memastikan rancangan b. Salinan laporan yang dilegalisasi atau terverifikasi
model dapat diimplementasikan sesuai melalui Aplikasi Dupake oleh pimpinan instansi
dengan yang direncanakan. tempat bekerja setingkat eselon-II atau pejabat yang
b. Pengendalian sistem/model pembelajaran ditugaskan oleh eselon-II minimal setingkat eselon-
terhadap pemanfaatan hypermedia melalui III.
pemantauan, observasi, kunjungan/ visitasi, c. Laporan pengendalian sistem/model pembelajaran
supervisi dan pembinaan secara langsung dan terhadap pemanfaatan hypermedia memuat:
jarak jauh berdasarkan kurikulum yang - Bab 1 Pendahuluan (latar belakang, rumusan
berlaku sesuai dengan jenis, jalur, dan jenjang masalah, tujuan, sasaran);
Pendidikan. - Bab 2 Pelaksanaan Pengendalian
- Bab 3 Hasil
- Bab 4 Kesimpulan dan Rekomendasi
- Lampiran (instrumen, dokumentasi, daftar
responden, dll).

[141]
Contoh - Diana Sari, S.Si.,M.T, PTP Muda, mengendalikan model pembelajaran terhadap pemanfaatan hypermedia melalui
pemantauan, observasi, supervisi dan pembinaan, dengan judul Pengendalian model pembelajaran terhadap pemanfaatan
hypermedia untuk web rumah belajar mata pelajaran biologi untuk jenjang pendidikan SMU, diberi angka kredit 0,81 (nol
koma delapan puluh satu).

- Dayan Sitio, S. Pd, PTP Pertama, mengerjakan hal yang sama dengan Diana Sari, S.Si.,M.T, maka ia diberi angka kredit
80% dari 0,81 yaitu 0,648 (nol koma enam empat delapan).

- Drs. Arief Wicaksono, M. Pd., PTP Muda, dan Hendarrita, M.Kom, PTP Pertama mendapatkan tugas untuk mengendalikan
model pembelajaran terhadap pemanfaatan hypermedia dengan judul pengendalian model pembelajaran terhadap
pemanfaatan hypermedia untuk fitur Laboratorium Maya (virtual lab) di web Rumah Belajar pada mata pelajaran kimia
jenjang SMA dan membuat sebuah laporan. Drs. Agung Wicaksono, M. Pd diberi angka kredit 60% x 0,81 = 0,468 (nol
koma empat enam delapan) dan Hendarrita, M.Kom diberi angka kredit 80% x 40% x 0,81 = 0,2592 (nol koma dua lima
sembilan dua).

- Maman Suratman, ST., PTP Madya dan Rizal, M.Pd., PTP Muda, mengendalikan model pembelajaran terhadap
pemanfaatan hypermedia berupa pemanfaatan media video tutorial berbasis web tentang penguatan pendidikan karakter
untuk Guru Matematika jenjang SD dan membuat sebuah laporan. Maman Suratman, ST diberi angka kredit 60% x 0,81 =
0,468 (nol koma empat enam delapan) dan Rizal, M.Pd diberi angka kredit 40% x 0,81 = 0,324 (nol koma tiga dua empat)

Sub Unsur: E. Pengendalian (Pemantauan)

Kegiatan: 3. Mengendalikan/Memantau Sistem Model Pembelajaran terhadap: Penerapan Model E-Pembelajaran

PTP Ahli Madya

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik

[142]
laporan 1,06 a. Pengendalian sistem/model pembelajaran a. Surat Tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
berupa kegiatan untuk memastikan rancangan b. Salinan laporan yang dilegalisasi atau terverifikasi
model dapat diimplementasikan sesuai melalui Aplikasi Dupake oleh pimpinan instansi
dengan yang direncanakan. tempat bekerja setingkat eselon-II atau pejabat yang
b. Pengendalian sistem/model pembelajaran ditugaskan oleh eselon-II minimal setingkat eselon-
terhadap Penerapan model e-pembelajaran III.
melalui pemantauan, observasi, kunjungan/ c. Laporan pengendalian sistem/model pembelajaran
visitasi, supervisi dan pembinaan secara terhadap Penerapan model e-pembelajaran memuat:
langsung dan jarak jauh berdasarkan - Bab 1 Pendahuluan (latar belakang, rumusan
kurikulum yang berlaku sesuai dengan jenis, masalah, tujuan, sasaran);
jalur, dan jenjang Pendidikan - Bab 2 Pelaksanaan Pengendalian
- Bab 3 Hasil
- Bab 4 Kesimpulan dan Rekomendasi
- Lampiran (instrumen, dokumentasi, daftar
responden, dll).
Contoh - Nuryulinda, M.Pd, PTP Madya, mengendalikan model pembelajaran Penerapan model e-pembelajaran berupa model
pembelajaran flipped classroom dengan memanfaatkan Rumah Belajar pada jenjang SMP dan membuat laporan, diberi
angka kredit 1,06 (satu koma nol enam).

- Dra. Rahmat Rafli, M.Pd, PTP Madya, dan Arief, M.Pd, PTP Muda mendapat tugas mengendalikan model pembelajaran
Penerapan model e-pembelajaran yang memanfaatkan media audio berbasis aplikasi android pada mata pelajaran Bahasa
Inggris untuk satuan pendidikan Sekolah Luar Biasa (SLB)A (tunanetra) jenjang SMA dan membuat sebuah laporan. Dra.
Rahmat Rafli, M.Pd diberi angka kredit 60% x 1,06 = (nol koma enam tiga enam) dan Arief, M.Pd diberi angka kredit 80%
x 40% x 1,06 = 0,2544 (nol koma dua lima empat empat).

- Dra. Meutia, M.Pd, PTP Utama, Anggelina, M.Si, PTP Madya, dan Meilita, S.Pd, PTP Muda mendapat tugas mengendalikan
model pembelajaran Penerapan model e-pembelajaran berupa model pembelajaran dalam jaringan (online) melalui Fitur
Kelas Maya Rumah Belajar untuk jenjang SMA pada mata pelajaran Kimia dan membuat sebuah laporan. Dra. Meutia,
[143]
M.Pd diberi angka kredit 50% x 1,06 = 0,53 (nol koma lima tiga), Anggelina, M.Si, PTP Madya diberi angka kredit 25% x
1,06 = 0.265 (nol koma dua enam lima), dan Meilita, S.Pd diberi angka kredit 80% x 25% x 1,06 = 0,212 (nol koma dua
satu dua).

Sub Unsur: E. Pengendalian (Pemantauan)

Kegiatan: 4. Mengendalikan/Memantau Sistem Model Pembelajaran terhadap: Penerapan Model Pembelajaran Kompleks

PTP Ahli Utama

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


Laporan 2,53 a. Pengendalian sistem/model pembelajaran a. Surat Tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
berupa kegiatan untuk memastikan rancangan b. Salinan laporan yang dilegalisasi atau terverifikasi
model dapat di implementasikan sesuai melalui Aplikasi Dupake oleh pimpinan instansi
dengan yang direncanakan. tempat bekerja setingkat eselon-II atau pejabat yang
b. Pengendalian sistem/model pembelajaran ditugaskan oleh eselon-II minimal setingkat eselon-
terhadap penerapan model pembelajaran III.
kompleks melalui pemantauan, c. Laporan pengendalian sistem/model pembelajaran
kunjungan/visitasi, observasi, supervisi dan terhadap penerapan model pembelajaran kompleks
pembinaan secara langsung dan jarak jauh memuat :
berdasarkan kurikulum yang berlaku sesuai - Bab 1 Pendahuluan (latar belakang, rumusan
dengan jenis, jalur, dan jenjang Pendidikan masalah, tujuan, sasaran);
- Bab 2 Pelaksanaan pengendalian
- Bab 3 Hasil
- Bab 4 Kesimpulan dan Rekomendasi
- Lampiran (instrumen, dokumentasi, daftar
responden, dll)

[144]
Contoh - Dr. Mazia seorang PTP Utama, mendapatkan tugas mengendalikan model pembelajaran terhadap penerapan pembelajaran
kompleks berupa model pembelajaran di sekolah 3T (Terluar, Terdepan, Terpencil) dengan memanfaatkan aplikasi PSB
(Pusat Sumber Belajar) secara daring dan membuat laporan. Dr. Mazia diberi angka kredit 2,53 (dua koma lima tiga).

- Dr. Faiza Larasati, S,Pd. M.Si, PTP Utama dan I Made Putra, M.Pd, PTP Madya mendapatkan tugas untuk mengendalikan
model pembelajaran terhadap penerapan pembelajaran kompleks berupa model pembelajaran SMA terbuka model single
mode dengan judul “Mengendalikan model pembelajaran blended learning (menggabungkan antara pembelajaran online
dan offline dengan tutorial menggunakan media pembelajaran modul sebagai bahan pembelajaran offline dan menggunakan
video streaming/multimedia interaktif/hypermedia sebagai bahan pembelajaran online dengan menggunakan model
pembelajaran project base learning/discovery learning/cooperative learning, dll) di SMA Terbuka dengan menggunakan
aplikasi Kelas Maya Rumah Belajar” dan membuat sebuah laporan. Dr. Faiza Larasati, S,Pd. M.Si diberi angka kredit 60%
x 2,53 = 1,518 (satu koma lima satu delapan) dan I Made Putra, M.Pd diberi angka kredit 80% x 40% x 2,53 = 0,8096 (nol
koma delapan nol sembilan enam).

Sub Unsur: E. Pengendalian (Pemantauan)

Kegiatan: 5. Mengendalikan/Memantau Sistem Model Pembelajaran terhadap: Pemanfaatan Aplikasi E-Pembelajaran

PTP Ahli Madya

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


laporan 1,71 a. Pengendalian sistem/model pembelajaran a) Surat Tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
berupa kegiatan untuk memastikan b) Salinan laporan yang dilegalisasi atau terverifikasi
rancangan model diimplementasikan sesuai melalui Aplikasi Dupake oleh pimpinan instansi
dengan yang direncanakan. tempat bekerja setingkat eselon-II atau pejabat yang
b. Pengendalian sistem/model pembelajaran ditugaskan oleh eselon-II minimal setingkat eselon-
terhadap pemanfaatan aplikasi e- III.
pembelajaran melalui pemantauan,
[145]
kunjungan/visitasi, observasi, supervisi dan c) Laporan pengendalian sistem/model pembelajaran
pembinaan secara langsung dan jarak jauh terhadap pemanfaatan aplikasi e-pembelajaran
berdasarkan kurikulum yang berlaku sesuai memuat :
dengan jenis, jalur, dan jenjang Pendidikan - Bab 1 Pendahuluan (latar belakang, rumusan
masalah, tujuan, sasaran);
- Bab 2 Pelaksanaan pengendalian
- Bab 3 Hasil
- Bab 4 Kesimpulan dan Rekomendasi
- Lampiran (instrumen, dokumentasi, daftar
responden, dll).

Contoh - Bayuaji, M.Pd, PTP Madya, mendapatkan tugas untuk mengendalikan model pembelajaran terhadap pemanfaatan aplikasi
e-pembelajaran dengan menggunakan ”moodle” pada mata pelajaran matematika untuk jenjang SMA dan membuat laporan,
diberi angka kredit 1,71 (satu koma tujuh satu).

- Drs. Nasution, M.Pd, PTP Madya, dan Randi, S.Pd PTP Muda mengendalikan model pembelajaran terhadap pemanfaatan
aplikasi e-pembelajaran ”Smile” (aplikasi pembelajaran percakapan dalam bahasa Inggris) untuk siswa SMP SLB Tunanetra
dan membuat sebuah laporan. Drs. Nasution, M.Pd diberi angka kredit 60% x 1,71 = 1,026 (satu koma nol dua enam) dan
Randi, S.Pd diberi angka kredit 80% x 40% x 1,71 = 0.5472 (nol koma lima empat tujuh dua).

- Dr. Randi Purwanto PTP Utama, Stella, M.Pd, PTP Madya, dan Susiana, M.Si PTP Muda, mengendalikan model
pembelajaran terhadap pemanfaatan aplikasi e-pembelajaran ”PKB” (Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan) dengan
aplikasi Edmodo untuk pelatihan daring (online) Kepala Sekolah jenjang SMP dan membuat sebuah laporan. DR. Randi
Purwanto diberi angka kredit 50% x 1,71 = 0,855 (nol koma delapan lima lima), Stella, M.Pd diberi angka kredit 25% x
1,71 = 0,4275 (nol koma empat dua tujuh lima) dan Susiana M.Si diberi angka kredit 80% x 25% x 1,71 = 0,342 (nol koma
tiga empat dua).

[146]
Sub Unsur: E. Pengendalian (Pemantauan)

Kegiatan: 6. Mengendalikan/Memantau Sistem Model Pembelajaran terhadap: Penerapan Inovasi Teknologi Pembelajaran

PTP Ahli Utama

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


laporan 2,53 a. Pengendalian sistem/model pembelajaran a. Surat Tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
berupa kegiatan untuk memastikan b. Salinan laporan yang dilegalisasi atau terverifikasi
rancangan model di implementasikan sesuai melalui Aplikasi Dupake oleh pimpinan instansi
dengan yang direncanakan. tempat bekerja setingkat eselon-II atau pejabat yang
b. Pengendalian sistem/model pembelajaran ditugaskan oleh eselon-II minimal setingkat eselon-
terhadap penerapan inovasi teknologi III.
pembelajaran melalui pemantauan, c. Laporan pengendalian sistem/model pembelajaran
observasi, kunjungan/visitasi supervisi dan terhadap penerapan inovasi teknologi pembelajaran
pembinaan secara langsung dan jarak jauh memuat :
berdasarkan kurikulum yang berlaku sesuai - Bab 1 Pendahuluan (latar belakang, rumusan
dengan jenis, jalur, dan jenjang Pendidikan masalah, tujuan, sasaran);
- Bab 2 Pelaksanaan pengendalian
- Bab 3 Hasil
- Bab 4 Kesimpulan dan Rekomendasi
- Lampiran (instrumen, dokumentasi, daftar
responden, dll).
Contoh - Dr. Alifia, seorang PTP Utama dan Ni Wayan Sri Dewanti, M.Pd, PTP Madya melaksanakan tugas untuk mengendalikan
model pembelajaran terhadap penerapan inovasi teknologi pembelajaran yang memanfaatkan konten dengan menggunakan
teknologi augmented reality untuk pembelajaran Biologi di SMA dan membuat sebuah laporan. Dr. Alifia diberi angka
kredit 60% x 2,53 = 1,518 (satu koma lima satu delapan) dan Ni Wayan Sri Dewanti, M.Pd diberi angka kredit 40% x 2,53=
1,012 (satu koma nol satu dua).
[147]
- Dr. Tatia, PTP Utama, Hari Pambudi, M.Pd, PTP Madya, dan Dra. Sofiyah, PTP Madya ditugaskan untuk mengendalikan
model pembelajaran terhadap penerapan inovasi teknologi pembelajaran di daerah 3T untuk kegiatan praktikum pada mata
pelajaran Kimia di SMA dengan menggunakan media simulasi dan membuat sebuah laporan. Dr. Tatia diberi angka kredit
50% x 2,53= 1,265 (satu koma dua enam lima), sedangkan Hari Pambudi, M.Pd, dan Dra. Sofiyah masing-masing diberi
angka kredit 80% x 25% x 2,53 = 0,506 (nol koma lima)

Sub Unsur: F. Evaluasi

Kegiatan: 1.a. Menyusun Desain Evaluasi untuk Pemanfaatan Media Pembelajaran

PTP Ahli Pertama

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


Desain 0,33 a. Kegiatan menyusun desain evaluasi a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
pemanfaatan media pembelajaran seperti b. Salinan desain evaluasi pemanfaatan media
media sederhana, audio, video, multimedia, pembelajaran, yang dilegalisasi oleh pimpinan
multimedia interaktif dan modul dalam instansi tempat bekerja setingkat eselon-II atau
kegiatan pembelajaran yang bisa dijadikan pejabat yang ditugasi oleh eselon-II minimal
acuan dalam menyusun instrumen, setingkat eselon-III.
mengumpulkan dan mengolah data serta c. Desain evaluasi pemanfaatan media pembelajaran
membuat laporan. yang disusun memuat: judul desain evaluasi, latar
b. Desain disusun berdasarkan tujuan belakang, tujuan, variabel dan aspek, sasaran, hasil
perancangan pemanfaatan media. yang ingin dicapai, jenis instrumen yang akan
c. Desain berfokus pada pemanfaatan media digunakan, waktu pelaksanaan, serta kriteria terkait
pembelajaran yang meliputi: media evaluasi pemanfaatan media.
sederhana, audio, video, multimedia,
multimedia interaktif dan modul.
[148]
d. Dalam desain menjelaskan variabel dan aspek
evaluasi.
e. Aspek yang dievaluasi bisa sebagian atau
keseluruhan dari pemanfaatan media.
f. Cakupan wilayah evaluasi bisa di satuan
pendidikan, kumpulan satuan pendidikan,
atau lingkup nasional.
Contoh - Bibin Sarbini, S.Pd., Pengembang Teknologi Pembelajaran jenjang Ahli Pertama, menyusun desain evaluasi pemanfaatan
audio pembelajaran berhitung untuk PAUD, diberi angka kredit 0,33 (nol koma tiga puluh tiga).
- Sri Handayani, M.Si., Pengembang Teknologi Pembelajaran jenjang Ahli Pertama, menyusun desain evaluasi pemanfaatan
video pembelajaran mencangkok pada mata pelajaran biologi di SMA Terbuka, diberi angka kredit 0,33 (nol koma tiga
puluh tiga).
- Andika, S.Pd., Pengembang Teknologi Pembelajaran jenjang Ahli Pertama, menyusun desain evaluasi pemanfaatan game
edukasi pada mata pelajaran Matematika untuk jenjang SD, diberi angka kredit 0,33 (nol koma tiga tiga).
- Drs. Rahmat S.Pd., M.Pd., Pengembang Teknologi Pembelajaran jenjang Ahli Pertama, menyusun desain evaluasi
pemanfaatan media video pada mata diklat Pariwisata, diberi angka kredit 0,33 (nol koma tiga tiga).

Kegiatan: 1.b. Menyusun Desain Evaluasi untuk Pemanfaatan Hypermedia

PTP Ahli Muda

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


Desain 0,70 a. Kegiatan menyusun desain evaluasi a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
pemanfaatan hypermedia (lebih dari satu b. Salinan desain evaluasi pemanfaatan hypermedia
media, tidak hanya media teks, tetapi juga pembelajaran dalam bentuk tertulis yang dilegalisasi
memuat media audio, video, dan atau oleh pimpinan instansi tempat bekerja setingkat
multimedia lainnya yang terhubung dengan

[149]
jaringan internet atau intranet) dalam eselon-II atau pejabat yang ditugasi oleh eselon-II
kegiatan pembelajaran yang bisa dijadikan minimal setingkat eselon-III.
acuan dalam menyusun instrumen, c. Desain evaluasi pemanfaatan hypermedia
mengumpulkan dan mengolah data serta pembelajaran yang disusun memuat: judul desain
membuat laporan. evaluasi, latar belakang, tujuan, variabel dan aspek,
b. Desain disusun berdasarkan tujuan sasaran, hasil yang ingin dicapai, jenis instrumen
perancangan pemanfaatan hypermedia. yang akan digunakan, waktu pelaksanaan, serta
c. Desain berfokus pada pemanfaatan kriteria terkait evaluasi pemanfaatan hypermedia.
hypermedia (lebih dari satu media, tidak
hanya media teks, tetapi juga memuat media
audio, video, dan atau multimedia lainnya
yang terhubung dengan jaringan internet atau
intranet).
d. Dalam desain menjelaskan variabel dan
aspek evaluasi.
e. Aspek yang dievaluasi bisa sebagian atau
keseluruhan dari pemanfaatan hypermedia.
f. Cakupan wilayah evaluasi bisa di satuan
pendidikan, kumpulan satuan pendidikan,
atau lingkup nasional.

Contoh - Ridwan Syaidi, M.Pd., dengan dibantu oleh Sri Handayani, M.Si., Pengembang Teknologi Pembelajaran jenjang Ahli
Pertama menyusun desain evaluasi pemanfaatan sumber belajar online pada web rumah belajar di SMAN di Bogor, maka
masing-masing akan mendapat proporsi penilaian 60 : 40, sehingga ia diberikan angka kredit 60 % dari 0,7, yaitu 0,42 (nol
koma empat dua). Sementara itu, Sri Handayani, M.Si, (karena PTP Pertama) diberikan angka kredit 80% dari (40% x 0,7),
yaitu 0,22 (nol koma dua dua).
-

[150]
- Dra. Ani Setyawati, M.Pd., Pengembang Teknologi Pembelajaran jenjang Muda menyusun desain evaluasi pemanfaatan
ensiklomedia pada SMA di Kota Depok, maka yang bersangkutan diberikan angka kredit sebesar 0,70 (nol koma tujuh).
Kegiatan: 1.c. Menyusun Desain Evaluasi untuk Penerapan Model E-Pembelajaran

PTP Ahli Madya

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


Desain 1,11 a. Kegiatan menyusun desain evaluasi a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
penerapan model e-pembelajaran dalam b. Salinan desain evaluasi penerapan model e-
kegiatan pembelajaran yang bisa dijadikan pembelajaran dalam bentuk tertulis yang dilegalisasi
acuan dalam menyusun instrumen, oleh pimpinan instansi tempat bekerja setingkat
mengumpulkan dan mengolah data serta eselon-II atau pejabat yang ditugasi oleh eselon-II
membuat laporan. minimal setingkat eselon-III.
b. Desain disusun berdasarkan tujuan c. Desain evaluasi penerapan model e-pembelajaran
perancangan penerapan model e- yang disusun memuat: judul desain evaluasi, latar
pembelajaran. belakang, tujuan, variabel dan aspek, sasaran, hasil
c. Desain berfokus pada penerapan model e- yang ingin dicapai, jenis instrumen yang akan
pembelajaran. digunakan, waktu pelaksanaan, serta kriteria terkait
d. Dalam desain menjelaskan variabel dan evaluasi penerapan model e-pembelajaran.
aspek evaluasi.
e. Aspek yang dievaluasi bisa sebagian atau
keseluruhan dari penerapan model e-
pembelajaran.
f. Cakupan wilayah evaluasi bisa di satuan
pendidikan, kumpulan satuan pendidikan,
atau lingkup nasional.

[151]
Contoh - Youlanda, M.Pd, PTP Madya, melakukan penyusunan desain evaluasi penerapan model e -pembelajaran menggunakan
google classroom di SMK sasaran Program SPMI, diberi angka kredit 1,11 (satu koma satu satu).

- Youlanda, M.Pd, dengan dibantu oleh Ridwan Syaidi, M.Pd., PTP Muda, untuk melakukan penyusunan desain evaluasi
penerapan model e -pembelajaran menggunakan google classroom di SMK sasaran Program SPMI, maka masing-masing
akan mendapat proporsi penilaian 60 : 40, sehingga ia diberikan angka kredit 60 % dari 1,11, yaitu 0,66 (nol koma enam
enam. Sementara itu, Ridwan Syaidi, M.Pd, diberikan angka kredit 80 % dari (0,4 x 1,11), yaitu 0,35 (nol koma tiga lima).
Kegiatan: 1.d. Menyusun Desain Evaluasi untuk Penerapan Model Pembelajaran Kompleks

PTP Ahli Utama

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


Desain 1,24 a. Kegiatan menyusun desain evaluasi a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
penerapan model pembelajaran kompleks b. Salinan desain evaluasi penerapan model
dalam kegiatan pembelajaran yang bisa pembelajaran kompleks dalam bentuk tertulis yang
dijadikan acuan dalam menyusun instrumen, dilegalisasi oleh pimpinan instansi tempat bekerja
mengumpulkan dan mengolah data serta setingkat eselon-II atau pejabat yang ditugasi oleh
membuat laporan. eselon-II minimal setingkat eselon-III.
b. Desain disusun berdasarkan tujuan c. Desain evaluasi penerapan model pembelajaran
perancangan penerapan model pembelajaran kompleks yang disusun memuat: judul desain
kompleks. evaluasi, latar belakang, tujuan, variabel dan aspek,
c. Desain berfokus pada penerapan model sasaran, hasil yang ingin dicapai, jenis instrumen
pembelajaran kompleks. yang akan digunakan, waktu pelaksanaan, serta
d. Dalam desain menjelaskan variabel dan aspek kriteria terkait evaluasi penerapan model
evaluasi. pembelajaran kompleks.

[152]
e. Aspek yang dievaluasi bisa sebagian atau
keseluruhan dari penerapan model
pembelajaran kompleks.
f. Cakupan wilayah evaluasi bisa di satuan
pendidikan, kumpulan satuan pendidikan,
atau lingkup nasional.

Contoh - Drs. Heru Waluyo, M.Pd, PTP Utama, melakukan penyusunan desain evaluasi penerapan model pembelajaran kompleks
menggunakan aplikasi kelas maya ditunjang pemanfaatan video pembelajaran di SMA Harapan Bangsa, diberi angka kredit
1,24 (satu koma dua empat).

- Drs. Heru Waluyo, M.Pd, dengan dibantu oleh Youlanda, M.Pd., PTP Madya, untuk melakukan penyusunan desain evaluasi
penerapan model pembelajaran kompleks menggunakan aplikasi kelas maya ditunjang pemanfaatan video pembelajaran
di SMA Harapan Bangsa, maka masing-masing akan mendapat proporsi penilaian 60 : 40, sehingga ia diberikan angka
kredit 60 % dari 1,24, yaitu 0,74 (nol koma tujuh empat). Sementara itu, Youlanda, M.Pd, diberikan angka kredit 80 % dari
(0,4 x 1,24), yaitu 0,40 (nol koma empat).

Kegiatan: 1.e. Menyusun Desain Evaluasi untuk Penerapan Inovasi Teknologi Pembelajaran

PTP Ahli Utama

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


Desain 1,25 a. Kegiatan menyusun desain evaluasi a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
penerapan inovasi teknologi pembelajaran b. Salinan desain evaluasi penerapan inovasi teknologi
dalam kegiatan pembelajaran yang bisa pembelajaran dalam bentuk tertulis yang dilegalisasi
dijadikan acuan dalam menyusun instrumen, oleh pimpinan instansi tempat bekerja setingkat

[153]
mengumpulkan dan mengolah data serta eselon-II atau pejabat yang ditugasi oleh eselon-II
membuat laporan. minimal setingkat eselon-III.
b. Desain disusun berdasarkan tujuan c. Desain evaluasi penerapan inovasi teknologi
perancangan penerapan inovasi teknologi pembelajaran yang disusun memuat: judul desain
pembelajaran. evaluasi, latar belakang, tujuan, variabel dan aspek,
c. Desain berfokus pada penerapan inovasi sasaran, hasil yang ingin dicapai, jenis instrumen
teknologi pembelajaran. yang akan digunakan, waktu pelaksanaan, serta
d. Dalam desain menjelaskan variabel dan aspek kriteria terkait evaluasi penerapan inovasi teknologi
evaluasi. pembelajaran.
e. Aspek yang dievaluasi bisa sebagian atau
keseluruhan dari penerapan inovasi teknologi
pembelajaran.
f. Cakupan wilayah evaluasi bisa di satuan
pendidikan, kumpulan satuan pendidikan,
atau lingkup nasional.

Contoh - Drs. Heru Waluyo, M.Pd, PTP Utama, melakukan penyusunan desain evaluasi penerapan inovasi teknologi pembelajaran
menggunakan aplikasi rumah belajar di SMA Harapan Bangsa, diberi angka kredit 1,25 (satu koma dua puluh lima)
- Drs. Heru Waluyo, M.Pd, dengan dibantu oleh Youlanda, M.Pd , PTP Utama, untuk melakukan penyusunan desain
evaluasi penerapan inovasi teknologi pembelajaran menggunakan aplikasi rumah belajar di SMA Harapan Bangsa,
maka masing-masing akan mendapat proporsi penilaian 60 : 40, sehingga ia diberikan angka kredit 60 % dari 1,25, yaitu
0,75 (nol koma tujuh lima. Sementara itu, Youlanda, M.Pd, diberikan angka kredit 80 % dari (0,4 x 1,25), yaitu 0,40 (nol
koma empat).

Kegiatan: 2.a. Menyusun Instrumen Evaluasi untuk Pemanfaatan Media Pembelajaran

PTP Ahli Pertama

[154]
Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik
Instrumen 0,34 Menyusun instrumen untuk evaluasi a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
pemanfaatan media pembelajaran sederhana, b. Salinan instrumen evaluasi untuk pemanfaatan
audio, video, multimedia, multimedia interaktif media pembelajaran yang dilegalisasi oleh pimpinan
dan modul dengan kriteria: instansi setingkat eselon-II atau pejabat yang
- Dapat digunakan untuk mengumpulkan ditugasi oleh eselon-II minimal setingkat eselon-III.
data. c. Instrumen evaluasi untuk pemanfaatan media
- Disusun berdasarkan kisi-kisi. pembelajaran mencakup: petunjuk pelaksanaan/
- Sesuai dengan tujuan yang ada dalam pengisian instrumen, judul instrumen, tujuan, aspek
desain. evaluasi, kisi-kisi instrumen, indikator evaluasi,
pedoman penskoran, dan butir-butir pertanyaan/
pernyataan terkait instrumen evaluasi.

Contoh - Youlanda, M.Pd, PTP Pertama melakukan penyusunan instrumen evaluasi pemanfaatan film "Hero" dalam pembelajaran
"kronologis, diakronik, sinkronik, ruang, dan waktu dalam sejarah" di SMA Sasaran Kurikulum 2013 Kelas 10, diberi angka
kredit 0,34 (nol koma tiga empat)

- Resti Yuniarti, M.Pd, PTP Pertama melakukan penyusunan instrument evaluasi modul pembelajaran dasar – dasar
macromedia flash pada kegiatan fasilitasi peningkatan mutu guru di LPMP Jawa Barat, diberi angka kredit 0,34 (nol koma
tiga empat)

Kegiatan: 2.b. Menyusun Instrumen Evaluasi untuk Pemanfaatan Hypermedia

PTP Ahli Muda

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik

[155]
Instrumen 0,66 Menyusun instrumen untuk evaluasi a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
pemanfaatan hypermedia dengan kriteria: b. Salinan instrumen evaluasi untuk pemanfaatan
- Dapat digunakan untuk mengumpulkan hypermedia pembelajaran yang dilegalisasi oleh
data. pimpinan instansi setingkat eselon-II atau pejabat
- Disusun berdasarkan kisi-kisi. yang ditugasi oleh eselon-II minimal setingkat
- Sesuai dengan tujuan yang ada dalam eselon-III.
desain. c. Instrumen evaluasi untuk pemanfaatan hypermedia
pembelajaran mencakup: petunjuk pelaksanaan/
pengisian instrumen, judul instrumen, tujuan, aspek
evaluasi, kisi-kisi instrumen, indikator evaluasi,
pedoman penskoran, dan butir-butir pertanyaan/
pernyataan terkait instrumen evaluasi.

Contoh - Hamidi, M.Pd, Pengembang Teknologi Pembelajaran Ahli Muda di Pustekkom, menyusun instrumen evaluasi pemanfaatan
konten pembelajaran dari Sumber Belajar (web Rumah Belajar) pada SMP Negeri Ciputat, diberi angka kredit 0,66 (nol
koma enam enam).
- Hamidi, M.Pd, Pengembang Teknologi Pembelajaran Ahli Muda dengan dibantu oleh Youlanda, M.Pd, Pengembang
Teknologi Pembelajaran Ahli Pertama, menyusun instrumen evaluasi pemanfaatan konten pembelajaran dari Sumber
Belajar (web Rumah Belajar) pada SMP Negeri Ciputat, maka masing-masing akan mendapat proporsi penilaian 60 : 40,
sehingga Hamidi, M.Pd diberikan angka kredit 60 % dari 0,66, yaitu 0,4 (nol koma empat. Sementara itu, Youlanda, M.Pd,
diberikan angka kredit 80 % dari (0,4 x 0,66), yaitu 0,21 (nol koma dua satu).
Kegiatan: 2.c. Menyusun Instrumen Evaluasi untuk Penerapan E-Pembelajaran

PTP Ahli Madya

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik

[156]
Instrumen 0,96 Menyusun instrumen evaluasi untuk penerapan a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
e-pembelajaran dengan kriteria: b. Salinan instrumen evaluasi untuk penerapan e-
- Dapat digunakan untuk mengumpulkan pembelajaran yang dilegalisasi oleh pimpinan
data instansi setingkat eselon-II atau pejabat yang
- Disusun berdasarkan kisi-kisi ditugasi oleh eselon-II minimal setingkat eselon-III.
- Sesuai dengan tujuan yang ada dalam c. Instrumen evaluasi untuk penerapan e-pembelajaran
desain mencakup: petunjuk pelaksanaan/pengisian
instrumen, judul instrumen, tujuan, aspek evaluasi,
kisi-kisi instrumen, indikator evaluasi, pedoman
penskoran, dan butir-butir pertanyaan/ pernyataan
terkait instrumen evaluasi.

Contoh - Drs. Koswara, M.Pd, Pengembang Teknologi Pembelajaran Madya di P4TK, menyusun instrumen evaluasi untuk
penerapan e-pembelajaran yang memanfaatkan web Rumah Belajar pada SMA Negeri di Jakarta, diberi angka kredit 0,96
(nol koma sembilan enam).
- Drs. Koswara, M.Pd, dengan dibantu oleh Hamidi, M.Pd, Pengembang Teknologi Pembelajaran Muda di Pustekkom,
menyusun instrumen evaluasi untuk penerapan e-pembelajaran yang memanfaatkan web Rumah Belajar pada SMA Negeri
di Jakarta, maka masing-masing akan mendapat proporsi penilaian 60 : 40, sehingga ia diberikan angka kredit 60 % dari
0,96, yaitu 0,58 (nol koma lima puluh delapan. Sementara itu, Hamidi, M.Pd, diberikan angka kredit 80 % dari (0,4 x 0,96),
yaitu 0,3 (nol koma tiga).
Kegiatan: 2.d. Menyusun Instrumen Evaluasi untuk Model Pembelajaran Kompleks

PTP Ahli Utama

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


Instrumen 1,13 Menyusun instrumen evaluasi untuk penerapan a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
model pembelajaran kompleks dengan kriteria:

[157]
- Dapat digunakan untuk mengumpulkan b. Salinan instrumen evaluasi untuk penerapan model
data. pembelajaran kompleks yang dilegalisasi oleh
- Disusun berdasarkan kisi-kisi. pimpinan instansi setingkat eselon-II atau pejabat
- Sesuai dengan tujuan yang ada dalam yang ditugasi oleh eselon-II minimal setingkat
desain. eselon-III.
c. Instrumen evaluasi untuk penerapan model
pembelajaran kompleks mencakup: petunjuk
pelaksanaan/pengisian instrumen, judul instrumen,
tujuan, aspek evaluasi, kisi-kisi instrumen, indikator
evaluasi, pedoman penskoran, dan butir-butir
pertanyaan/pernyataan terkait instrumen evaluasi.

Contoh - Dra. Siti Halimah, M.Pd, Pengembang Teknologi Pembelajaran Utama di Dikdasmen, menyusun instrumen evaluasi untuk
penerapan model pembelajaran kompleks pada SMA Negeri di Jakarta, diberi angka kredit 1,13 (satu koma satu tiga).
- Dra. Siti Halimah, M.Pd, dengan dibantu oleh Drs. Koswara, M.Pd, Pengembang Teknologi Pembelajaran Madya di P4TK,
menyusun instrumen evaluasi untuk penerapan model pembelajaran kompleks pada SMA Negeri di Jakarta, maka masing-
masing akan mendapat proporsi penilaian 60 : 40, sehingga ia diberikan angka kredit 60 % dari 1,13, yaitu 0,68 (nol koma
enam puluh delapan. Sementara itu, Drs. Koswara, M.Pd, diberikan angka kredit 80 % dari (0,4 x 1,13), yaitu 0,36 (nol
koma tiga enam).
Kegiatan: 2.e. Menyusun Instrumen Evaluasi untuk Penerapan Inovasi Teknologi Pembelajaran

PTP Ahli Utama

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


Instrumen 1.18 Menyusun instrumen evaluasi untuk penerapan a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
inovasi teknologi pembelajaran dengan kriteria: b. Salinan instrumen evaluasi untuk penerapan inovasi
teknologi pembelajaran yang dilegalisasi oleh

[158]
- Dapat digunakan untuk mengumpulkan pimpinan instansi setingkat eselon-II atau pejabat
data. yang ditugasi oleh eselon-II minimal setingkat
- Disusun berdasarkan kisi-kisi. eselon-III.
- Sesuai dengan tujuan yang ada dalam c. Instrumen evaluasi untuk penerapan inovasi
desain. teknologi pembelajaran mencakup: petunjuk
pelaksanaan/pengisian instrumen, judul instrumen,
tujuan, aspek evaluasi, kisi-kisi instrumen, indikator
evaluasi, pedoman penskoran, dan butir-butir
pertanyaan/pernyataan terkait instrumen evaluasi.

Contoh - Purwadi, M.Pd, Pengembang Teknologi Pembelajaran Utama di Pustekkom , menyusun instrumen evaluasi inovasi
pembelajaran yang memanfaatkan web Rumah Belajar pada SMA Negeri di Jakarta, diberi angka kredit 1,18 (satu koma
satu delapan).
- Purwadi, M.Pd, Pengembang Teknologi Pembelajaran Utama di Pustekkom, dibantu dengan Dra. Siti Halimah, M.Pd,
seorang Pengembang Teknologi Pembelajaran Utama di Universitas 11 Maret dan Drs. Koswara, M.Pd, Pengembang
Teknologi Pembelajaran Madya di Pustekkom, untuk menyusun instrumen evaluasi inovasi pembelajaran yang
memanfaatkan web Rumah Belajar pada SMA Negeri di Jakarta, maka masing-masing akan mendapat proporsi penilaian
50 : 25 : 25, sehingga Purwadi, M.Pd diberikan angka kredit 50 % dari 1,13, yaitu 0,59 (nol koma lima puluh sembilan, dan
Dra. Siti Halimah, M.Pd, diberikan angka kredit 25 % dari 1,13, yaitu 0,28 (nol koma dua delapan. Sementara itu, Drs.
Koswara, M.Pd, diberikan angka kredit 80 % dari (0,4 x 1,13), yaitu 0,23 (nol koma dua tiga).

Kegiatan: 3.a. Melakukan Evaluasi untuk Pemanfaatan Media Pembelajaran

PTP Ahli Pertama

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik

[159]
Laporan 0,62 Melakukan evaluasi untuk pemanfaatan media a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
pembelajaran yang mencakup kegiatan b. Salinan laporan hasil evaluasi pemanfaatan media
pengumpulan, pengolahan dan analisis data serta pembelajaran yang dilegalisasi oleh pimpinan
penulisan laporan, dengan kriteria : instansi setingkat eselon-II atau pejabat yang ditugasi
- Dilakukan berdasarkan tujuan oleh eselon-II minimal setingkat eselon-III.
perancangan pemanfaatan media. c. Sistematika laporan hasil evaluasi pemanfaatan
- Berfokus pada pemanfaatan media media pembelajaran mencakup:
pembelajaran yang meliputi: media - Judul evaluasi untuk pemanfaatan media
sederhana, audio, video, multimedia, pembelajaran;
multimedia interaktif dan modul. - Bab I Pendahuluan: latar belakang; tujuan;
- Variabel dan aspek yang dievaluasi bisa rumusan masalah;
sebagian atau keseluruhan dari - Bab II Kajian Teori/Telaah Literatur/
pemanfaatan media Landasan Literatur/Landasan Pengembangan/
- Cakupan wilayah evaluasi bisa di satuan Kerangka berfikir: kajian teori yang relevan;
pendidikan, kumpulan satuan pendidikan, - Bab III Metodologi Evaluasi terdiri dari waktu
atau nasional. dan tempat; jenis dan pendekatan; desain;
subjek penelitian; teknik pengumpulan data;
instrumen beserta kisi-kisi; hasil ujicoba
instrument (jika dilakukan); teknik analisis
data; kriteria evaluasi
- Bab IV Hasil Evaluasi dan Pembahasan:
temuan hasil evaluasi dan pembahasan;
- Bab V Penutup: kesimpulan dan saran
(rekomendasi)
- Daftar Pustaka
- Lampiran (Desain dan Instrumen)

[160]
Contoh - M. Farras, S.Pd, Pengembang Teknologi Pembelajaran Ahli Pertama di Pustekkom, melakukan evaluasi pemanfaatan media
video pembelajaran pada SD Negeri Depok, diberi angka kredit 0,62 (nol koma enam dua).
- Resti Yuniarti, M.Pd, PTP Pertama di LPMP Jawa Barat dibantu dengan Rini Pepa Wiratin, S.Si, M.T PTP Pertama di
LPMP Jawa Barat melakukan evaluasi pemanfaatan multimedia interaktif pada pembelajaran tematik kelas 4 di SDN
Sindangsari Kabupaten Bandung Barat diberi angka kredit 0,62. maka masing-masing akan mendapat proporsi penilaian
60 : 40, sehingga ia diberikan angka kredit 60 % dari 0,62, yaitu 0,372 (nol koma tiga tujuh dua) Sementara itu, Rini Pepa
Wiratin, S.Si, M.T, diberikan angka kredit 40% (0,4 x 0,62), yaitu 0,248 (nol koma dua empat delapan).

Kegiatan: 3.b. Melakukan Evaluasi untuk Pemanfaatan Hypermedia

PTP Ahli Muda

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


Laporan 0,91 Kegiatan melakukan evaluasi untuk pemanfaatan a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
hypermedia pembelajaran yang mencakup b. Salinan laporan hasil evaluasi pemanfaatan
kegiatan pengumpulan, pengolahan dan analisis hypermedia pembelajaran yang dilegalisasi oleh
data serta penulisan laporan, dengan kriteria : pimpinan instansi setingkat eselon-II atau pejabat
- Disusun berdasarkan tujuan perancangan yang ditugasi oleh eselon-II minimal setingkat
pemanfaatan hypermedia. eselon-III.
- Berfokus pada pemanfaatan hypermedia. c. Sistematika laporan hasil evaluasi pemanfaatan
- Variabel dan aspek yang dievaluasi bisa hipermedia mencakup:
sebagian atau keseluruhan dari pemanfaatan - Judul evaluasi untuk pemanfaatan hypermedia
hypermedia. pembelajaran;
- Cakupan wilayah evaluasi bisa di satuan - Bab I Pendahuluan: latar belakang; tujuan;
pendidikan, kumpulan satuan pendidikan, rumusan masalah;
atau nasional.

[161]
- Bab II Kajian Teori/Telaah Literatur/
Landasan Literatur/Landasan Pengembangan/
Kerangka berfikir: kajian teori yang relevan;
- Bab III Metodologi Evaluasi terdiri dari waktu
dan tempat; jenis dan pendekatan; desain;
subjek penelitian; teknik pengumpulan data;
instrumen beserta kisi-kisi; hasil ujicoba
instrument (Jika dilakukan); teknik analisis
data; kriteria evaluasi
- Bab IV Hasil Evaluasi dan Pembahasan:
temuan hasil dan pembahasan;
- Bab V Penutup: kesimpulan dan saran
(rekomendasi);
- Daftar Pustaka dan lampiran.
Contoh - Hamidi, M.Pd, Pengembang Teknologi Pembelajaran Ahli Muda di Pustekkom, melakukan evaluasi pemanfaatan konten
pembelajaran dari Sumber Belajar (web Rumah Belajar) pada SMP Negeri Ciputat, diberi angka kredit 0,91 (nol koma
sembilan satu).
- Hamidi, M.Pd, dengan dibantu oleh M. Farras, S.Pd, Pengembang Teknologi Pembelajaran Ahli Pertama di Pustekkom,
melakukan evaluasi pemanfaatan konten pembelajaran dari Sumber Belajar (web Rumah Belajar) pada SMP Negeri
Ciputat, maka masing-masing akan mendapat proporsi penilaian 60 : 40, sehingga ia diberikan angka kredit 60 % dari 0,91,
yaitu 0,55 (nol koma lima lima. Sementara itu, M. Farras, S.Pd, diberikan angka kredit 80 % dari (0,4 x 0,91), yaitu 0,3 (nol
koma tiga ).
Kegiatan: 3.c. Melakukan Evaluasi untuk Penerapan Model E-Pembelajaran

PTP Ahli Madya

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik

[162]
Laporan 2,97 Kegiatan melakukan evaluasi untuk penerapan a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
model e-pembelajaran yang mencakup kegiatan b. Salinan laporan hasil evaluasi untuk penerapan model
pengumpulan, pengolahan dan analisis data serta e-pembelajaran yang dilegalisasi oleh pimpinan
penulisan laporan, dengan kriteria: instansi setingkat eselon-II atau pejabat yang ditugasi
- Disusun berdasarkan tujuan penerapan oleh eselon-II minimal setingkat eselon-III.
model e-pembelajaran c. Sistematika laporan hasil evaluasi penerapan model
- Berfokus pada penerapan model e- e-pembelajaran mencakup:
pembelajaran. - Judul evaluasi untuk penerapan model e-
- Variabel dan aspek yang dievaluasi bisa pembelajaran;
sebagian atau keseluruhan dari penerapan e- - Bab I Pendahuluan: latar belakang; tujuan;
pembelajaran. rumusan masalah;
- Cakupan wilayah evaluasi bisa di satuan - Bab II Kajian Teori/Telaah Literatur/
pendidikan, kumpulan satuan pendidikan, Landasan Literatur/Landasan Pengembangan/
atau nasional. Kerangka berfikir: kajian teori yang relevan;
- Bab III Metodologi Evaluasi terdiri dari waktu
dan tempat; jenis dan pendekatan; desain;
subjek penelitian; teknik pengumpulan data;
instrumen beserta kisi-kisi; hasil ujicoba
instrument (Jika dilakukan); teknik analisis
data; kriteria evaluasi
- Bab IV Hasil Evaluasi dan Pembahasan:
temuan hasil dan pembahasan;
- Bab V Penutup: kesimpulan dan saran
(rekomendasi)
- Daftar Pustaka dan lampiran

Contoh - Drs. Sunarto, M.Pd., Pengembang Teknologi Pembelajaran Madya dari Pustekkom, dengan dibantu oleh Arif Budi Solikhin,
S. Sn. Pengembang Teknologi Pembelajaran Muda di Pustekkom, melakukan evaluasi untuk penerapan model e-
[163]
pembelajaran, maka masing-masing akan mendapat proporsi penilaian 60 : 40. Sebagai anggota pertama, Drs. Sunarto, M.
Pd. diberi angka kredit 60 % dari 2.97, yakni 1,78 (satu koma tujuh delapan), sedangkan Arif Budi Solikhin, S.Sn. sebagai
anggota kedua, diberikan angka kredit 80 % dari (0,4 x 2,97), yaitu 0,95 (nol koma sembilan puluh lima).
Kegiatan: 3.d. Melakukan Evaluasi untuk Penerapan Model Pembelajaran Kompleks

PTP Ahli Utama

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


Laporan 3,7 Kegiatan melakukan evaluasi untuk penerapan a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
model pembelajaran kompleks yang mencakup b. Salinan laporan hasil evaluasi untuk penerapan
kegiatan pengumpulan, pengolahan dan analisis model pembelajaran kompleks yang dilegalisasi
data serta penulisan laporan, dengan kriteria : oleh pimpinan instansi setingkat eselon-II atau
- Disusun berdasarkan tujuan perancangan pejabat yang ditugasi oleh eselon-II minimal
penerapan model pembelajaran kompleks. setingkat eselon-III.
- Berfokus pada penerapan model c. Sistematika laporan hasil evaluasi penerapan model
pembelajaran kompleks. pembelajaran kompleks mencakup:
- Variabel dan aspek yang dievaluasi bisa - Judul evaluasi untuk penerapan model
sebagian atau keseluruhan dari penerapan pembelajaran kompleks;
model pembelajaran kompleks - Bab I Pendahuluan: latar belakang; tujuan;
- Cakupan wilayah evaluasi bisa di satuan rumusan masalah;
pendidikan, kumpulan satuan pendidikan, - Bab II Kajian Teori/Telaah Literatur/
atau nasional. Landasan Literatur/Landasan Pengembangan/
Kerangka berfikir/ : kajian teori yang relevan;
- Bab III Metodologi Evaluasi terdiri dari waktu
dan tempat; jenis dan pendekatan; desain;
subjek penelitian; teknik pengumpulan data;
instrumen beserta kisi-kisi; hasil ujicoba

[164]
instrument (jika dilakukan); teknik analisis
data; kriteria evaluasi
- Bab IV Hasil Evaluasi dan Pembahasan:
temuan hasil penelitian dan pembahasan;
- Bab V Penutup: kesimpulan dan saran
(rekomendasi)
- Daftar Pustaka dan lampiran
Contoh - Drs. Bambang Warsito, M. Pd., Pengembang Teknologi Pembelajaran Utama di Pustekkom, sebagai anggota satu, dan Sri
Wahyuni, S.Sos., M. Pd. Pengembang Teknologi Pembelajaran Madya di Pustekkom, sebagai anggota kedua, melakukan
evaluasi untuk penerapan model pembelajaran kompleks, maka masing-masing akan mendapat proporsi penilaian 60 :
40. Sebagai anggota pertama, Drs. Bambang Warsito, M. Pd. diberi angka kredit 60 % dari 3,7, yakni sebesar 2.22 (dua
koma dua dua), sedangkan Sri Wahyuni, S. Sos., M. Pd sebagai anggota kedua, diberi angka kredit angka kredit 80 % dari
(0,4 x 3,7), yaitu 1,18 satu koma satu delapan).
Kegiatan: 3.e. Melakukan Evaluasi untuk Penerapan Inovasi Teknologi Pembelajaran

PTP Ahli Utama

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


Laporan 3,11 a. Kegiatan untuk melakukan evaluasi a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
penerapan inovasi teknologi pembelajaran b. Salinan laporan hasil evaluasi untuk penerapan
yang diterapkan sehingga dapat diputuskan inovasi teknologi pembelajaran yang dilegalisasi
keberlangsungan penerapan kedepannya. oleh pimpinan instansi setingkat eselon-II atau
Kegiatannya meliputi pengumpulan data, pejabat yang ditugasi oleh eselon-II minimal
pengolahan, analisis, dan interpretasi serta setingkat eselon-III.
pembuatan laporan. c. Sistematika laporan hasil evaluasi penerapan inovasi
b. Disusun berdasarkan tujuan perancangan teknologi pembelajaran, sistematikanya mencakup:
penerapan inovasi teknologi pembelajaran.

[165]
c. Berfokus pada penerapan inovasi teknologi - Judul evaluasi untuk penerapan inovasi
pembelajaran teknologi pembelajaran;
d. Variabel dan aspek yang dievaluasi bisa - Bab I Pendahuluan: latar belakang; tujuan;
sebagian atau keseluruhan dari penerapan rumusan masalah;
inovasi teknologi pembelajaran. - Bab II Kajian Teori/Telaah Literatur/
5) Cakupan wilayah evaluasi bisa di satuan Landasan Literatur/Landasan Pengembangan/
pendidikan, kumpulan satuan pendidikan, atau Kerangka berfikir/ : kajian teori yang relevan;
nasional. - Bab III Metodologi Evaluasi terdiri dari waktu
dan tempat; jenis dan pendekatan; desain;
subjek penelitian; teknik pengumpulan data;
instrumen beserta kisi-kisi; hasil ujicoba
instrument (Jika dilakukan); teknik analisis
data; kriteria evaluasi
- Bab IV Hasil Evaluasi dan Pembahasan:
temuan hasil dan pembahasan;
- Bab V Penutup: kesimpulan dan saran
(rekomendasi)
- Daftar Pustaka dan lampiran

Contoh - Dr. Ananta Saputra, M.Pd. PTP utama, dan Drs. Bambang Warsito, M. Pd., Pengembang Teknologi Pembelajaran Utama
di Pustekkom, serta Drs. Sunarto, M. Pd., Pengembang Teknologi Pembelajaran Madya dari Pustekkom, melakukan
evaluasi penerapan inovasi teknologi pembelajaran di beberapa instansi/ sekolah di enam provinsi di Indonesia, maka
masing-masing akan mendapat proporsi penilaian 50 : 25 : 25. Sebagai anggota pertama, Dr. Ananta Saputra, M.Pd.. diberi
angka kredit 50 % dari 3.11, yakni 1,55 (satu koma lima lima), sedangkan Drs. Bambang Warsito, M. Pd sebagai anggota
kedua, diberi angka kredit 25 % dari 3,11, yakni 0,78 (nol koma tujuh puluh delapan. Sementara Drs. Sunarto, M. Pd.
sebagai anggota ketiga, diberikan angka kredit 80 % dari (0,25 x 3,11), yaitu 0,62 (nol koma enam dua).

[166]
Kegiatan: 4. Melakukan Evaluasi Aplikasi E-Pembelajaran

PTP Ahli Utama

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


Laporan 2,76 a. Kegiatan untuk melakukan evaluasi aplikasi a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
e-pembelajaran yang telah dikembangkan b. Salinan laporan hasil evaluasi aplikasi e-
sehingga dapat diputuskan keberlangsungan pembelajaran yang dilegalisasi oleh pimpinan
perkembangan aplikasi e-pembelajaran instansi setingkat eselon-II atau pejabat yang ditugasi
tersebut kedepannya. Kegiatannya meliputi oleh eselon-II minimal setingkat eselon-III.
pengumpulan data, pengolahan, analisis, dan c. Sistematika laporan hasil evaluasi aplikasi e-
interpretasi serta pembuatan laporan. pembelajaran mencakup:
b. Disusun berdasarkan tujuan perancangan - Judul evaluasi untuk penerapan aplikasi e-
aplikasi e-pembelajaran. pembelajaran;
c. Berfokus pada penerapan aplikasi e- - Bab I Pendahuluan: latar belakang; tujuan;
pembelajaran. rumusan masalah;
d. Variabel dan aspek yang dievaluasi bisa - Bab II Kajian Teori/Telaah Literatur/
sebagian atau keseluruhan dari penerapan Landasan Literatur/Landasan Pengembangan/
aplikasi e-pembelajaran. Kerangka berfikir: kajian teori yang relevan;
e. Cakupan wilayah evaluasi bisa di satuan - Bab III Metodologi Evaluasi terdiri dari waktu
pendidikan, kumpulan satuan pendidikan, dan tempat; jenis dan pendekatan; desain;
atau nasional. subjek penelitian; teknik pengumpulan data;
instrumen beserta kisi-kisi; hasil ujicoba
instrument (jika dilakukan); teknik analisis
data; kriteria evaluasi
- Bab IV Hasil Evaluasi dan Pembahasan:
temuan hasil dan pembahasan;

[167]
- Bab V Penutup: kesimpulan dan saran
(rekomendasi)
- Daftar Pustaka dan lampiran

Contoh - Dr. Purwanto, PTP Utama, dengan dibantu oleh Dr. Ananta Saputra, M.Pd. PTP utama, dan Drs. Bambang Warsito, M. Pd.,
Pengembang Teknologi Pembelajaran Utama di Pustekkom, mengevaluasi aplikasi e-pembelajaran yang dimanfaatkan di
beberapa sekolah di enam provinsi di Indonesia, maka masing-masing akan mendapat proporsi penilaian 50 : 25 : 25.
Sebagai anggota pertama, Dr. Purwanto diberi angka kredit 50 % dari 2.76, yakni 1,38 (satu koma tiga puluh delapan),
sedangkan Dr. Ananta Saputra, M.Pd sebagai anggota kedua, diberi angka kredit 25 % dari 2,76, yakni 0,69 (nol koma
enam sembilan). Sementara Drs. Bambang Warsito, M. Pd.. sebagai anggota ketiga, diberikan angka kredit 25 % dari 2,76,
yaitu 0,69 (nol koma enam sembilan).

III. PENGEMBANGAN PROFESI

Sub Unsur : A. Pembuatan Karya Tulis Ilmiah/Karya Ilmiah di Bidang Pengembangan Teknologi Pembelajaran
Butir Kegiatan: 1.a. Membuat Karya Tulis/Karya Ilmiah, Hasil Penelitian, Pengkajian, Survei dan atau Evaluasi di Bidang Pengembangan
Teknologi Pembelajaran yang Dipublikasikan dalam Bentuk Buku yang Diterbitkan dan Diedarkan Secara Nasional.
Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik

[168]
Buku 12,5 a. Buku Ilmiah adalah Karya Tulis Ilmiah (KTI) a. Buku secara lengkap yang dapat menunjukkan judul
dengan pembahasan mendalam tentang buku, nama penerbit, edisi, ISBN, tanggal bulan
masalah kekinian suatu keilmuan dengan tahun terbitan, dan keseluruhan isi buku secara
merangkum hasil-hasil penelitian yang lengkap, dan jika buku dipublikasikan dan diedarkan
terbaru dengan menekankan pada aspek teori, secara online, harus menyertakan juga alamat situs
panduan penjelasan filosofis atas suatu (url).
langkah panduan atau suatu bentuk kajian b. Surat perjanjian/kontrak antara penulis dengan
yang dicetak dalam format buku serta susunan penerbit.
dalam bagian per bagian atau bab per bab c. Surat pernyataan tentang etika publikasi dari penulis
yang dibuat secara berkesinambungan dan yang menjelaskan bahwa buku yang diajukan adalah
bertautan (Perka LIPI No. 04/E/2012 tentang merupakan karya sendiri (original), tidak plagiat, dan
Pedoman Karya Tulis Ilmiah). belum pernah diterbitkan sebelumnya.
b. Karya tulis/karya ilmiah hasil penelitian,
pengkajian, survei dan atau evaluasi di bidang
pengembangan teknologi pembelajaran yang
disajikan dalam bentuk buku yang diterbitkan
dan diedarkan secara nasional oleh penerbit
(publishing house) yang berbadan hukum dan
adanya editor.
c. Kerangka isi penulisan buku mengikuti
ketentuan yang lazim pakai pada penulisan
buku atau mengikuti ketentuan yang diberikan
oleh penerbit bukunya.
d. Memiliki katalog dalam terbitan (KDT).
e. Penerbit merupakan anggota Ikatan Penerbit
Indonesia (IKAPI)
f. Tidak termasuk buku pelajaran
SD/SMP/SMA
[169]
g. Jumlah penulis maksimal 4 orang (yang
tercantum di dalam sampul buku).
h. Jika buku dibagi menjadi bab-bab yang
penulisnya berbeda, maka tidak dinilai
sebagai buku.

Contoh - Dr. Ahmad, M.Pd., Pengembang Teknologi Pembelajaran Utama di Pustekkom, menyusun buku yang berjudul “Teknologi
Pembelajaran, Landasan dan Aplikasinya” yang diterbitkan oleh PT Rineka Cipta (anggota IKAPI) diberi angka kredit
12,5 (dua belas koma lima).
- Dr. Suwanto, M.Pd., Pengembang Teknologi Pembelajaran Madya di UNS, menyusun buku yang berjudul “Model
Pembelajaran dan Pemanfaatan TIK pada Pembelajaran Abad XXI” yang diterbitkan oleh Tiga Serangkai (anggota IKAPI)
diberi angka kredit 12,5 (dua belas koma lima).
- Dr. Puji Lestari, M.Pd., Pengembang Teknologi Pembelajaran Madya di PPPPTK Bidang IPA, menyusun buku yang
berjudul “Model Pembelajaran IPA di Era 4.0” yang diterbitkan oleh PT Intan Pariwara (anggota IKAPI) diberi angka
kredit 12,5 (dua belas koma lima).
- Dr. Hartono, M.Pd., Pengembang Teknologi Pembelajaran Madya di BPMTPK, menyusun buku yang berjudul “Produksi
Media Animasi 2D dan 3D Untuk SMK Kompetensi Keahlian Multimedia Kelas XII” yang diterbitkan oleh Penerbit
Erlangga (anggota IKAPI) diberi angka kredit 12,5 (dua belas koma lima).
- Dr. Haryanto, M.Sn., Pengembang Teknologi Pembelajaran Madya di PPPPTK Bidang Seni Budaya, menyusun buku yang
berjudul “Pelajaran Seni Tari Untuk SMP Kelas VIII” yang diterbitkan oleh Intan Pariwara (anggota IKAPI) tidak
memperoleh angka kredit = 0 (nol).

Butir Kegiatan: 1.b. Membuat Karya Tulis/Karya Ilmiah, Hasil Penelitian, Pengkajian, Survei dan atau Evaluasi di Bidang Pengembangan Teknologi
Pembelajaran yang Dipublikasikan dalam Bentuk Majalah Ilmiah yang Diakui oleh Kementerian yang Bersangkutan..

[170]
Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik

Naskah Artikel 6 a. Karya Tulis/Karya Ilmiah adalah tulisan hasil a. Bukti fisik artikel berkala/majalah/jurnal ilmiah
Jurnal pokok pikiran, pengembangan, dan hasil adalah salinan sampul yang menunjukkan nama
kajian/penelitian yang disusun oleh berkala/majalah/jurnal ilmiah, volume dan nomor
Pengembang Teknologi Pembelajaran baik terbitan, tahun, nama penerbit dan nomor Print
perorangan atau kelompok di bidang International Standard Serial Number (P-ISSN) dan
pengembangan teknologi pembelajaran Electronic International Standard Serial Number
(Permenpan No. 28 Tahun 2017 Pasal 1 Ayat (E-ISSN), serta Nomor SK Terakreditasi. Juga
16). disertakan salinan daftar isi, keseluruhan isi artikel
b. Artikel ilmiah yang dimuat/ beserta pengenal objek digital atau Digital Object
diterbitkan/dipublikasikan dalam Identifier (DOI), dan mencantumkan alamat
berkala/majalah/jurnal ilmiah yang yang situs/URL Web Open Journal System (OJS).
diakui (terakreditasi) oleh Kementerian yang b. Surat pernyataan dari Penulis yang menjelaskan
bersangkutan yaitu Akreditasi Jurnal bahwa karya tulis/karya ilmiah yang diajukan adalah
Nasional (ARJUNA) kategori Science and merupakan karya sendiri dan belum pernah
Technology Index 1 (Sinta 1/S1) dan Science diterbitkan sebelumnya.
and Technology Index 2 (Sinta 2/S2). c. Salinan SK Akreditasi Jurnal Nasional (ARJUNA)
c. Kerangka isi penulisan artikel ilmiah dari Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan
mengikuti ketentuan yang lazim pakai pada Pengembangan Kemenristekdikti.
penulisan artikel ilmiah atau mengikuti
ketentuan yang diberikan oleh jurnal
ilmiahnya.
Contoh - Dr. Robert, M. Pd., Pengembang Teknologi Pembelajaran Madya di Pustekkom, menulis artikel ilmiah yang berjudul
“Evaluasi Bahan Belajar Diklat Online Guru Pembelajar” yang dipublikasikan di Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan
terakreditasi Ristekdikti No.: 21/E/KPT/2018, pada Vol. 3 No. 2 tahun 2018 diberi angka kredit 6,0 (enam).

[171]
- Bintoro Setyawan, M.Pd., Pengembang Teknologi Pembelajaran Muda di BPMTPK, menulis artikel ilmiah yang berjudul
“Augmented Reality Dalam Pembelajaran IPA SD” DOI: 10.31800/jtp.kw.v7n1.p78--90yang dipublikasikan di Jurnal
Kwangsan terakreditasi Sinta-2 Ristekdikti No: 30/E/KPT/2018, Vol. 7 No. 1 tahun 2019 diberi angka kredit 6,0 (enam).
- Atik Umamah, Ika Hidayanti, Kurniasih, Pengembang Teknologi Pembelajaran Madya di Universitas Terbuka, menulis
artikel ilmiah yang berjudul “Kesulitan Mahasiswa Dalam Menulis Teks Eksposisi: Analisis Berbasis Gender” DOI:
10.24832/jpnk.v4i1.1004 yang dipublikasikan di Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan terakreditasi Ristekdikti No.:
21/E/KPT/2018, pada Vol. 4 No. 1 tahun 2019, Atik Umamah sebagai penulis pertama diberi angka kredit 6,0 x 50% = 3,0
(tiga koma nol), Ika Hidayanti sebagai penulis kedua diberi angka kredit 6,0 x 25% = 1,50 (satu koma lima puluh), dan
Kurniasih sebagai penulis ketiga diberi angka kredit 6,0 x 25% = 1,50 (satu koma lima puluh).

Butir Kegiatan: 2.a. Membuat Karya Tulis/Karya Ilmiah Hasil Penelitian, Pengkajian, Survei dan atau Evaluasi di Bidang Pengembangan
Teknologi Pembelajaran yang Tidak Dipublikasikan, Tetapi Didokumentasikan di Perpustakaan dalam Bentuk Buku.
Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik
Buku 8 a. Karya tulis/karya ilmiah hasil penelitian, a. Buku secara lengkap yang dapat menunjukkan judul
pengkajian, survei dan/ atau evaluasi di buku, nama penerbit, edisi, ISBN, tanggal bulan
bidang pengembangan teknologi tahun terbitan, dan keseluruhan isi buku secara
pembelajaran yang tidak dipublikasikan, lengkap, dan jika buku diedarkan secara online harus
tetapi didokumentasikan di perpustakaan menyertakan juga alamat situs (url).
adalah karya tulis ilmiah yang berisi hal-hal b. Surat perjanjian/kontrak antara penulis dengan
terkait dengan pengembangan teknologi penerbit.
pembelajaran, dan disajikan dalam bentuk c. Surat pernyataan tentang etika publikasi dari penulis
buku yang diterbitkan dan diedarkan dalam yang menjelaskan bahwa buku yang diajukan adalah
lingkup terbatas. merupakan karya sendiri (original), tidak plagiat,
b. Kerangka isi penulisan buku mengikuti dan belum pernah diterbitkan sebelumnya.
ketentuan yang lazim pakai pada penulisan
buku atau mengikuti ketentuan yang
diberikan oleh penerbit bukunya.

[172]
Contoh - Dr. Hasan, M. Pd., Pengembang Teknologi Pembelajaran Madya di Universitas Terbuka, menyusun buku yang berjudul
“Pendidikan Jarak Jauh: Perancangan, Pengembangan, Implementasi dan Evaluasinya” yang diterbitkan oleh Penerbit
Universitas Terbuka diberi angka kredit 8 (delapan) angka kredit.
- Dr. Sarsito, M. Pd., Pengembang Teknologi Pembelajaran Utama di Pustekkom, menyusun buku yang berjudul
“Pengembangan Modul” yang diterbitkan dan diedarkan oleh Pustekkom diberi angka kredit 8 (delapan) angka kredit.
Budi, M. Pd., Pengembang Teknologi Pembelajaran Madya di PPPPTK Bidang IPA, menyusun buku yang berjudul
“Pemanfaatan Laboratorium Maya Untuk Pembelajaran IPA di SMP” yang diterbitkan dan diedarkan oleh Penerbit PPPPTK
Bidang IPA diberi angka kredit 8 (delapan) angka kredit.

Butir Kegiatan: 2.b. Membuat Karya Tulis/Karya Ilmiah Hasil Penelitian, Pengkajian, Survei dan atau Evaluasi di Bidang Pengembangan
Teknologi Pembelajaran yang Tidak Dipublikasikan, Tetapi Didokumentasikan di Perpustakaan dalam Bentuk Majalah.
Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik
Artikel dalam 4 a. Artikel dalam Majalah berisi hasil pengkajian, a. Bukti fisik artikel dalam majalah adalah salinan
Majalah survei dan atau evaluasi di bidang sampul yang menunjukkan nama majalah, volume
pengembangan teknologi pembelajaran. dan nomor terbitan, tahun, nama penerbit dan nomor
b. Hasil karya tulis/karya ilmiah berupa artikel P-ISSN dan E-ISSN, Juga disertakan salinan daftar
yang diterbitkan atau disebarluaskan melalui isi, keseluruhan isi artikel beserta DOI (Digital
majalah ilmiah dalam/luar negeri yang Object Identifier), dan mencantumkan alamat
terindeks. situs/URL Web OJS (Open Journal System.
c. Kerangka isi penulisan artikel dalam majalah b. Surat pernyataan dari penulis yang menjelaskan
mengikuti ketentuan yang lazim pakai pada bahwa makalah ilmiah yang diajukan adalah
penulisan artikel ilmiah atau mengikuti merupakan karya sendiri dan belum pernah
ketetapan yang diberikan oleh majalah diseminarkan sebelumnya.
ilmiahnya.

[173]
Contoh - B Warsita., Pengembang Teknologi Pembelajaran Madya di Pustekkom, menulis artikel ilmiah yang berjudul “Evaluasi
Bahan Belajar Diklat Online Calon Pejabat Pengembang Teknologi Pembelajaran” yang dipublikasikan di Jurnal yang
belum atau tidak terakreditasi, di Jurnal Teknodik Vol. 20 No. 1 tahun 2016 diberi angka kredit 4,0 (empat).
- Hery Yanto, Siti Awaliyah., Pengembang Teknologi Pembelajaran Madya di LPMP, menulis artikel ilmiah yang berjudul
“Evaluasi Pelaksanaan Co-teaching Blended Learning Bahasa Inggris Bidang Kewarganegaraan” DOI:
10.21831/jitp.v6i1.19701 yang dipublikasikan di Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan Terakreditasi Ristekdikti Sinta-3
pada Vol. 6 No. 1 tahun 2019 Hery Hery Yanto sebagai penulis pertama memperoleh angka kredit 4,0 x 60% = 2,4 (dua
koma empat), sedangkan Awaliyah diberi angka kredit 4,0 x 40% = 1,60 (satu koma enam).

Butir Kegiatan: 3. Membuat Karya Tulis/Karya Ilmiah Berupa Tinjauan atau Ulasan Ilmiah Hasil Gagasan Sendiri di Bidang Pengembangan
Teknologi Pembelajaran yang Dipublikasikan.
Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik
Buku 8 a. Karya tulis/karya ilmiah yang berupa tinjauan a. Buku secara lengkap yang dapat menunjukkan judul
atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri pada buku, nama penerbit, edisi, ISBN, tanggal bulan
prinsipnya sama dengan butir 1, hanya tahun terbitan, dan keseluruhan isi buku secara
bedanya karya tulis/karya ilmiah ini hasil lengkap.
analisis terhadap permasalahan atau topik b. Surat perjanjian/kontrak antara penulis dengan
yang berasal dari temuan, pemikiran, dan atau penerbit.
gagasan sendiri. Isi karya tulis/karya ilmiah c. Surat pernyataan tentang etika publikasi dari penulis
ini antara lain dapat berupa laporan praktik - yang menjelaskan bahwa buku yang diajukan adalah
praktik terbaik (best practices) yang terkait merupakan karya sendiri (original), tidak plagiat,
dengan kegiatan pengembangan teknologi dan belum pernah diterbitkan sebelumnya.
pembelajaran. d. Jika buku dipublikasikan dan diedarkan secara
b. Memiliki katalog dalam terbitan (KDT). online, sertakan alamat situs (url).
c. Tidak termasuk buku pelajaran di sekolah.
d. Jumlah penulis maksimal 4 orang (yang
tercantum di dalam sampul buku).

[174]
e. Jika buku dibagi menjadi bab-bab yang
penulisnya berbeda, maka tidak dinilai
sebagai buku.
f. Kerangka isi penulisan buku mengikuti
ketentuan yang lazim pada penulisan buku
atau mengikuti ketetapan yang diberikan oleh
penerbit buku.

Contoh - Dr. Basri, M. Pd., Pengembang Teknologi Pembelajaran Madya di LPPKS, menyusun buku yang berjudul “Profesi
Pengembang Teknologi Pembelajaran di Era Digital” yang diterbitkan oleh Penerbit Remaja Rosdakarya Bandung diberi
angka kredit 8 (delapan) angka kredit.
- Dr. Joko Margono, M. Pd., Pengembang Teknologi Pembelajaran Madya di Pusdiklat Pegawai Kemdikbud, menyusun
buku yang berjudul “Media dan Teknologi Pembelajaran di Era Revolusi 4.0” yang diterbitkan oleh Penerbit Prenada
Media diberi angka kredit 8 (delapan) angka kredit.
- Dr. Budi Harsono, M. Pd., Pengembang Teknologi Pembelajaran Madya di Pusdiklat Pegawai Kemdikbud, menyusun
buku yang berjudul “Pemanfaatan TIK Untuk Pembelajaran di Era Revolusi 4.0” yang diterbitkan oleh Penerbit Prenada
Media diberi angka kredit 8 (delapan) angka kredit.

Artikel Majalah 4 a. Karya tulis/karya ilmiah yang berupa tinjauan a. Bukti fisik artikel majalah atau jurnal ilmiah adalah
atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri pada fotokopi sampul yang menunjukkan nama majalah
prinsipnya sama dengan butir 1, hanya atau jurnal ilmiah, volume dan nomor terbitan, tahun,
bedanya karya tulis/karya ilmiah ini hasil nama penerbit dan nomor P-ISSN dan E-ISSN.
analisis terhadap permasalahan atau topik Disertakan juga salinan daftar isi serta keseluruhan
yang berasal dari temuan, pemikiran, dan atau isi artikel yang ditulisnya.
gagasan sendiri. Isi karya tulis/karya ilmiah b. Melampirkan surat pernyataan dari Penulis yang
ini antara lain dapat berupa laporan praktik- menjelaskan bahwa artikel majalah atau jurnal ilmiah
praktik terbaik (best practices) yang terkait yang diajukan adalah merupakan karya sendiri dan
belum pernah diterbitkan sebelumnya.
[175]
dengan kegiatan pengembangan teknologi c. SK Akreditasi Jurnal Nasional (ARJUNA) dari
pembelajaran. Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan
Pengembangan Kemenristekdikti.
b. Hasil karya tulis/karya ilmiah ini dapat berupa
artikel yang dimuat dalam majalah atau jurnal
ilmiah yang diakui oleh Kementerian yang
bersangkutan yaitu Akreditasi Jurnal Nasional
(ARJUNA) kategori Science and Technology
Index 3 (Sinta 3/S3) dan Science and
Technology Index 4 (Sinta 4/S4).

c. Kerangka isi artikel ilmiah mengikuti


ketentuan yang lazim pada penulisan artikel
ilmiah atau mengikuti ketetapan yang
diberikan oleh majalah/jurnal ilmiahnya.

Contoh - B.Warsita, M. Pd., Pengembang Teknologi Pembelajaran Madya Pustekkom, menulis artikel ilmiah yang berjudul
“Pemanfaatan Portal Rumah Belajar Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran” DOI:
http://dx.doi.org/10.32550/teknodik.v0i0.355 yang dipublikasikan di Jurnal Teknodik Vol. 23 No. 1 tahun 2019 diberi
angka kredit 4,0 (empat) angka kredit.
- Tatat Hartati, M. Pd., Pengembang Teknologi Pembelajaran Muda LPMP Jawa Barat, menulis artikel ilmiah yang
berjudul “Techonological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) Dalam Rangka Peningkatan Kualitas Pembelajaran
Mahasiswa PPG SD Prajabatan” DOI: 10.17509/e.v18i2.15092 yang dipublikasikan di Edutech: Jurnal Teknologi
Pendidikan Terakreditasi Ristekdikti NO: 34/E/KPT/2018 Sinta-4 Vol. 18 No. 2 tahun 2019 diberi angka kredit 4,0
(empat) angka kredit.

Butir Kegiatan: 4. Membuat karya tulis/karya ilmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri di bidang pengembangan teknologi
pembelajaran yang tidak dipublikasikan, tetapi didokumentasikan
[176]
Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik
Buku 7 a. Buku ilmiah adalah KTI dengan a. Buku secara lengkap yang dapat menunjukkan judul
pembahasan mendalam tentang masalah buku, nama penerbit, edisi, ISBN, tanggal terbitan,
kekinian suatu keilmuan dengan tahun terbit dan keseluruhan isi buku secara lengkap.
merangkum hasil-hasil penelitian yang b. Surat perjanjian/kontrak antara penulis dengan
terbaru dengan menekankan pada aspek penerbit.
teori, panduan penjelasan filosofis atas c. Surat pernyataan tentang etika publikasi dari penulis
suatu langkah panduan atau suatu bentuk yang menjelaskan bahwa buku yang diajukan adalah
kajian yang dicetak dalam format buku serta merupakan karya sendiri (original), tidak plagiat,
susunan dalam bagian per bagian atau bab dan belum pernah diterbitkan sebelumnya.
per bab yang dibuat secara berkesinam- d. Jika buku dipublikasikan dan diedarkan secara
bungan dan bertautan (Perka LIPI No. online, sertakan alamat situs (url).
04/E/2012 tentang Pedoman Karya Tulis
Ilmiah).
b. Hasil karya tulis/karya ilmiah ini dapat
berupa buku di bidang pengembangan
teknologi pembelajaran yang diedarkan
secara regional atau kalangan terbatas.
c. Kerangka isi penulisan buku mengikuti
ketentuan yang lazim pakai pada penulisan
buku atau mengikuti ketetapan yang
diberikan oleh penerbit.

Contoh - Dr. Hamidah, M. Pd., Pengembang Teknologi Pembelajaran Madya, menyusun buku yang berjudul “Pengembang Bahan
Belajar Mandiri” yang didokumentasikan oleh Pustekkom Kemdikbud diberi angka kredit 7 (tujuh) angka kredit.

[177]
Artikel dalam 3,5 a. Artikel dalam majalah berisi hasil pengkajian, a. Bukti fisik artikel dalam majalah adalah salinan
Majalah survei dan atau evaluasi di bidang sampul yang menunjukkan nama majalah, volume
pengembangan teknologi pembelajaran. dan nomor terbitan, tahun, nama penerbit dan nomor
b. Hasil karya tulis/karya ilmiah berupa artikel P-ISSN, juga disertakan salinan daftar isi,
yang diterbitkan atau disebarluaskan melalui keseluruhan isi artikel.
majalah ilmiah yang ber-ISSN. b. Surat pernyataan dari penulis yang menjelaskan
c. Kerangka isi penulisan artikel dalam majalah bahwa makalah ilmiah yang diajukan adalah
mengikuti ketentuan yang lazim pakai pada merupakan karya sendiri dan belum pernah
penulisan artikel ilmiah atau mengikuti diseminarkan sebelumnya.
ketetapan yang diberikan oleh majalah
ilmiahnya.
Contoh : - Dr. Muhammad Alfan, M.Pd., Pengembang Teknologi Pembelajaran Muda dari Kemendikbud, membuat artikel
mengenai “Pengembangan Mini Tower Antenna dan Modul Ajar Teknologi Jaringan Wireless sebagai Media
Pembelajaran, Diklat Mengadministrasi Teknologi Jaringan Wireless, misalnya dimuat di Majalah Skill dan
Teknologi P4TK BoE Malang yang sudah ber-ISSN, diberi angka kredit 3,5 (tiga koma lima) angka kredit.

Butir Kegiatan: 5. Membuat Tulisan Ilmiah Populer di Bidang Pengembangan Teknologi Pembelajaran yang Disebarluaskan Melalui Media Massa
yang Merupakan Satu Kesatuan
Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik

[178]
Naskah Artikel 2 a. Karya tulis/karya ilmiah berupa laporan hasil a. Bukti fisik berupa artikel ilmiah atau artikel ilmiah
penelitian atau praktik-praktik terbaik (best populer secara lengkap yang dapat menunjukkan
practices) yang terkait dengan kegiatan judul artikel, nama jurnal/media
pengembangan teknologi pembelajaran. massa/majalah/buletin, tanggal terbit, tahun terbit dan
b. Hasil karya tulis/karya ilmiah berupa artikel disertai artikel utuh yang telah disebarluaskan
yang diterbitkan atau disebarluaskan melalui melalui media massa/online dengan menuliskan
media massa, seperti Jurnal yang belum alamat URL.
mempunyai ISSN dan belum terakreditasi, b. Melampirkan surat pernyataan dari Penulis yang
Buletin/Majalah, website lembaga resmi menjelaskan bahwa artikel ilmiah atau artikel ilmiah
pemerintah atau surat kabar. populer yang diajukan adalah merupakan karya
c. Kerangka isi penulisan artikel mengikuti sendiri dan belum pernah diterbitkan sebelumnya.
ketentuan yang lazim pada penulisan artikel
ilmiah di jurnal atau ilmiah populer di media
massa atau mengikuti ketetapan yang
diberikan oleh penerbit media massa.

Contoh - Dr. Aminah, M. Pd., Pengembang Teknologi Pembelajaran Madya, menulis artikel yang berjudul “Pengembangan
Karir PNS Melalui Jabatan Fungsional Pengembangan Teknologi Pembelajaran” yang diterbitkan oleh surat kabar
Republika pada hari Senin tanggal 26 Februari 2018 diberi angka kredit 2 (dua) angka kredit.
- Dr. Azka Nabilah Azzahra, M.Si., Pengembang Teknologi Pembelajaran Madya dari Kemendikbud, menulis artikel
yang berjudul “Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran Matematika”, misalnya diterbitkan oleh Buletin LIMAS
P4TK Matematika, Nomor 41, tahun 2019, diberi 2 (dua) angka kredit.
- Dr. Muhammad Zafran Rasya Syazani, MT., Pengembang Teknologi Pembelajaran Madya dari Kemendikbud,
menulis artikel yang berjudul “Pengembangan Digital Learning Object (DLO) Mengadministrasi Sistem Operasi
Jaringan Pada Sistem Guru Pembelajar Moda Daring Menggunakan Learning Management System (LMS) Moodle
dan Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) Framework ”, misalnya diterbitkan oleh Jurnal
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran, Nomor 3, tahun 2019, diberi 2 (dua) angka kredit.

[179]
- Dr. Muhammad Azzam Hamizan Hafizuddin, MT., Pengembang Teknologi Pembelajaran Madya dari
Kemendikbud, menulis artikel yang berjudul “Strategi Blended Learning Flex Model Pada Pembelajaran
Administrasi Jaringan Komputer Untuk Meningkatkan Pengalaman Belajar ”, misalnya diterbitkan oleh Jurnal
Inovasi dan Teknologi Pembelajaran, Volume 5 No. 1 tahun 2019, diberi 2 (dua) angka kredit. Contoh alamat
journal ada di http://journal2.um.ac.id/index.php/jinotep.

Butir Kegiatan: 6. Menyampaikan Prasaran Berupa Tinjauan, Gagasan, atau Ulasan Ilmiah dalam Pertemuan Ilmiah Nasional (tidak Harus
Memberikan Rekomendasi tetapi Harus Ada Kesimpulan Akhir)
Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik
Naskah 2,5 a. Karya tulis/karya ilmiah yang berupa a. Naskah paparan berupa makalah/prosiding yang
tinjauan, gagasan atau ulasan ilmiah yang disajikan dalam forum ilmiah nasional secara lengkap
disajikan pada pertemuan ilmiah nasional yang dapat menunjukkan judul, nama forum ilmiah,
sebagai prasaran. Isi karya tulis/karya ilmiah tanggal, bulan, tahun kegiatannya dan disertai dengan
ini terkait dengan kegiatan pengembangan keterangan dari penyelenggara forum ilmiah yang
teknologi pembelajaran. menyatakan bahwa paparan tersebut telah disajikan
b. Hasil menyampaikan prasaran ini dapat pada forum ilmiah.
berupa paparan yang disajikan dalam forum b. Surat tugas dan surat keterangan/sertifikat sebagai
ilmiah nasional (tidak harus memberikan prasaran/narasumber yang menyajikan makalah di
rekomendasi tetapi harus ada kesimpulan forum ilmiah nasional.
akhir). c. Surat undangan dari panitia penyelenggara atau bukti
c. Kerangka isi penulisan prasaran mengikuti makalah telah diterima.
ketentuan yang lazim pada penulisan karya
tulis/karya ilmiah atau mengikuti ketetapan
yang diberikan oleh penyelenggara forum
ilmiah nasional.

[180]
Contoh - Dr. Susilo, M. Pd., Pengembang Teknologi Pembelajaran Utama, menyampaikan prasaran mengenai “Disruptive
Innovation in Education” pada kegiatan Regional Symposium PTP tahun 2018 tanggal 28 Maret 2018 di Hotel Sahid Jakarta
diberi angka kredit 2,5 (dua koma lima).

Sub Unsur : B. Penerjemahan/penyaduran buku/bahan lainnya di bidang pengembangan teknologi pembelajaran

Kegiatan: 1. Menerjemahkan/menyadur di bidang pengembangan teknologi pembelajaran yang dipublikasikan

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


Buku 7 a. Karya tulis/karya ilmiah hasil menerjemahkan a. Buku terjemahan yang diedarkan secara nasional
buku/karya ilmiah di bidang pengembangan adalah salinan buku secara lengkap yang dapat
teknologi pembelajaran yang dipublikasikan menunjukkan judul buku, nama penerbit, nomor
adalah karya tulis ilmiah yang berisi karya ISBN, tanggal bulan dan tahun terbitan, disertai
terjemahan tentang hal-hal terkait dengan dengan keterangan dari penerbit yang menyatakan
pengembangan teknologi pembelajaran, dan bahwa buku tersebut telah diedarkan secara
disajikan dalam bentuk buku yang diterbitkan nasional.
oleh penerbit (publishing house) yang b. Izin tertulis dari penulis atau penerbit buku yang
berbadan hukum dan diedarkan secara diterjemahkan.
nasional yang memiliki nomor ISBN. c. Melampirkan juga surat pernyataan dari Penulis
b. Karya terjemahan/saduran adalah yang menjelaskan bahwa buku yang diajukan
penerjemahan/ penyaduran dari bahasa asing merupakan karya terjemahan yang dilakukan sendiri
ke bahasa Indonesia oleh penerjemah dan belum pernah diterbitkan
c. Harus mendapat izin tertulis dari penulis atau sebelumnya.
penerbit buku yang diterjemahkan
d. Kerangka isi penulisan buku mengikuti
ketentuan yang lazim pada penulisan buku

[181]
atau mengikuti ketetapan yang diberikan oleh
penerbit buku.

Contoh Dr. Harun Kamil, M. Pd., Pengembang Teknologi Pembelajaran Utama, menerjemahkan buku yang berjudul “Instructional
Technology and Media for Learning oleh Sharon E. Smaldino, James Russell, Robert Heinich, & Michael Molenda” dan
diterbitkan oleh Penerbit Remaja Rosdakarya Bandung diberi angka kredit 7 (tujuh).

Naskah artikel 3,5 a. Karya tulis/karya ilmiah hasil menerjemahkan a. Artikel majalah atau jurnal ilmiah adalah salinan
artikel ilmiah di bidang pengembangan sampul yang menunjukkan nama majalah atau jurnal
teknologi pembelajaran yang dipublikasikan ilmiah, volume dan nomor terbitan, tahun, nama
adalah karya tulis ilmiah yang berisi karya penerbit dan nomor P-ISSN dan E-ISSN. Juga
terjemahan tentang hal-hal terkait dengan disertakan salinan daftar isi serta keseluruhan isi
pengembangan teknologi pembelajaran, dan artikel yang diterjemahkannya.
dapat disajikan dalam bentuk artikel yang b. Izin tertulis dari penulis artikel yang diterjemahkan.
dimuat dalam majalah atau jurnal ilmiah c. Melampirkan juga surat pernyataan dari Penulis yang
tingkat nasional yang memiliki nomor P-ISSN menjelaskan bahwa artikel yang diajukan adalah
dan E-ISSN. merupakan karya terjemahan yang dilakukan sendiri
b. Karya terjemahan/saduran adalah oleh penerjemah dan belum pernah diterbitkan
penerjemahan/penyaduran dari bahasa asing sebelumnya.
ke Bahasa Indonesia d. Surat pernyataan dari atasan langsung bahwa artikel
c. Artikel yang diterjemahkan harus telah tersebut bermanfaat untuk institusi.
mendapat izin dari dewan redaksi atau
penerbit.
d. Kerangka isi penulisan artikel ilmiah
mengikuti ketentuan yang lazim pada
penulisan artikel ilmiah atau mengikuti
ketetapan yang diberikan oleh panduan
penulisan (gaya selingkung) jurnal ilmiahnya.
[182]
Contoh Dr. Mulyadi, M. Pd., Pengembang Teknologi Pembelajaran Madya, menerjemahkan artikel yang berjudul “Connectivism:
Learning Theory of The Future or Vestige of The Past?, International Review of Research in Open and Distance Learning”
dan dipublikasikan di Jurnal Teknodik Vol. 21 No. 2 tahun 2017 diberi angka kredit 3,5 (tiga koma lima) angka kredit.

Butir Kegiatan: 2. Menerjemahkan/menyadur di bidang pengembangan teknologi pembelajaran yang tidak dipublikasikan.
Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik
Buku 3,5 a. Definisi bentuk karya tulis/karya ilmiah a. Buku terjemahan secara utuh
terjemahan jenis ini sama dengan jenis buku b. Surat pernyataan yang menyatakan tentang tujuan,
butir 1 di atas. Bedanya, karya tulis/karya kegunaan dan manfaat dari diterjemahkannya buku
ilmiah ini tidak dipublikasikan atau hanya tersebut, kaitannya dengan kegiatan pengembangan
untuk kepentingan internal satuan kerja. teknologi pembelajaran.
Karya tulis/karya ilmiah terjemahan ini c. Surat keterangan yang menjelaskan penggunaan
berupa buku terjemahan mengenai penerjemaan/penyaduran buku oleh pimpinan unit
pengembangan teknologi pembelajaran. kerja setingkat eselon-II atau pejabat yang ditugaskan
b. Karya terjemahan/saduran adalah oleh eselon-II minimal setingkat eselon-III (kata
penerjemahan/penyaduran dari bahasa asing pengantar dari kepala instansi pada buku)
ke bahasa Indonesia
c. Buku yang diterjemahkan harus mendapat d. Terjemahan buku merupakan terjemahan yang belum
izin tertulis dari penulis atau penerbit. pernah diterjemahkan sebelumnya baik oleh PTP
d. Kerangka isi penerjemahan mengikuti yang bersangkutan maupun oleh pihak lain, maka
kerangka isi buku yang diterjemahkan, atau harus dilampirkan surat pernyataan dari Penulis yang
ketentuan yang lazim pakai pada menjelaskan bahwa buku yang diajukan adalah
penerjemahan dan penulisan buku. merupakan karya terjemahan yang dilakukannya
sendiri dan belum pernah diterbitkan sebelumnya.
e. Surat izin tertulis dari penulis atau penerbit buku yang
diterjemahkan.

[183]
Contoh Dr. Hamzah, M. Pd., Pengembang Teknologi Pembelajaran Utama, menerjemahkan buku yang berjudul “Hybrid Learning,
Innovation in Educational Practices” oleh Simon. K. S Cheung, dkk dan diterbitkan oleh Penerbit Pustekkom kemdikbud
diberi angka kredit 3 (tiga) angka kredit.
Artikel dalam 1,5 a. Karya tulis/karya ilmiah terjemahan/saduran a. Artikel dalam Majalah terjemahan/saduran secara
majalah ini dapat berbentuk makalah utuh
terjemahan/saduran mengenai b. Surat pernyataan yang menyatakan tentang tujuan,
pengembangan teknologi pembelajaran. kegunaan dan manfaat dari
b. Karya terjemahan/saduran adalah diterjemahkan/disadurnya buku tersebut, kaitannya
penerjemahan/penyaduran dari bahasa asing dengan kegiatan pengembangan teknologi
ke bahasa Indonesia pembelajaran.
c. Artikel yang diterjemahkan/disadur harus c. Terjemahan makalah merupakan
telah mendapat izin dari dewan redaksi atau terjemahan/saduran yang belum pernah
penerbit. diterjemahkan sebelumnya baik oleh PTP yang
d. Dimanfaatkan di kalangan terbatas bersangkutan maupun oleh pihak lain, maka harus
e. Kerangka isi penulisan makalah atau artikel dilampirkan surat pernyataan dari Penulis yang
majalah mengikuti ketentuan yang lazim pada menjelaskan bahwa makalah yang diajukan adalah
penulisan makalah ilmiah atau atau mengikuti merupakan karya terjemahan yang dilakukannya
ketetapan yang diberikan oleh panduan sendiri dan belum pernah diterbitkan sebelumnya.
penulisan (gaya selingkung) majalah d. Surat keterangan yang menjelaskan penggunaan
ilmiahnya. penerjemaan/penyaduran buku oleh pimpinan unit
kerja setingkat eselon-II atau pejabat yang
ditugaskan oleh eselon-II minimal setingkat eselon-
III (kata pengantar dari kepala instansi pada buku)
e. Makalah harus disahkan oleh pimpinan unit kerja
setingkat eselon-II atau pejabat yang ditugaskan oleh
eselon-II minimal setingkat eselon-III.
f. Surat izin dari penulis atau dewan redaksi.

[184]
Contoh Dr. Fahrudin, M. Pd., Pengembang Teknologi Pembelajaran Madya, menerjemahkan makalah atau artikel yang berjudul
“Connectivisme: A learning theory for digital age. International journal of Instructional Technology and Distance Learning”
diberi angka kredit 1,5 (satu koma lima) angka kredit.

Sub Unsur : C. Pembuatan buku pedoman/ketentuan pelaksanaan/ketentuan teknis di bidang pengembangan teknologi pembelajaran.

Butir Kegiatan: 1. Menyusun buku pedoman pelaksanaan di bidang pengembangan teknologi pembelajaran.

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


Juklak/Buku 6 a. Pedoman pelaksanaan/Petunjuk Pelaksanaan a. Buku Pedoman pelaksanaan/Petunjuk Pelaksanaan
Pedoman (Juklak) adalah dokumen tertulis yang (Juklak) yang menjelaskan prosedur dan tatacara
berisikan prosedur dan tata cara pelaksanaan pelaksanaan kegiatan yang berkaitan pengembangan
kegiatan yang berkaitan dengan teknologi pembelajaran untuk meningkatkan mutu
pengembangan teknologi pembelajaran untuk Pendidikan.
meningkatkan mutu pendidikan. b. SK penunjukan sebagai tim penyusunan buku
b. Kerangka Pedoman pelaksanaan/Petunjuk Pedoman pelaksanaan/Petunjuk Pelaksanaan (Juklak)
Pelaksanaan (Juklak) memuat judul, daftar isi, dari institusi tingkat nasional yang menerbitkan
pengesahan, istilah dan definisi, prosedur dan pedoman pelaksanaan.
tata cara pelaksanaan kegiatan yang berkaitan c. Sistematika Pedoman pelaksanaan/Petunjuk
pengembangan teknologi pembelajaran untuk Pelaksanaan (Juklak) mencakup:
meningkatkan mutu Pendidikan. 1) Bagian awal (halaman judul, tim penyusun, kata
c. Pedoman pelaksanaan/Petunjuk Pelaksanaan pengantar, daftar isi, daftar istilah, dll);
(Juklak) lazimnya disusun oleh sebuah Tim 2) Bagian Inti
yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan - Bab I Pendahuluan (latar belakang, dasar
Pejabat setingkat eselon 2. hukum, tujuan, sasaran, hasil yang
diharapkan);
- Bab II Perencanaan;

[185]
d. Pedoman pelaksanaan/Petunjuk Pelaksanaan - Bab III Pelaksanaan dan Pengembangan;
(Juklak) lazimnya dituangkan dalam bentuk - Bab IV Monitoring Evaluasi dan Tindak
peraturan eselon 2 atau eselon 1. Lanjut;
e. Pedoman pelaksanaan/Petunjuk Pelaksanaan 3) Bagian Akhir (Daftar pustaka, lampiran)
(Juklak) yang disusun oleh Tim dengan
ketentuan jika penulis kurang dari atau sama
dengan 4 orang berlaku ketentuan
sebagaimana yang sudah ada, jika penulisnya
lebih dari 4 orang, berlaku ketentuan sebagai
berikut:
- jika penulis 5 sd. 10 orang, penulis
pertama 30%, dan penulis kedua dan
selanjutnya masing-masing 15%.
- jika penulis > 10 orang, penulis pertama
20%, dan penulis kedua dan selanjutnya
masing-masing 10%.
Contoh - Yusuf Mustofa sebagai PTP Utama, Abdul Kadir sebagai PTP Madya, Ali Badaruddin sebagai PTP Muda, dan Agus
Pratama sebagai PTP Pertama, ditetapkan dengan surat keputusan Direktur Pembinaan Guru Pendidikan Dasar sebagai
ketua dan anggota tim penyusun pedoman penyelenggaraan perlombaan karya inovasi pembelajaran guru sekolah
menengah pertama. Yusuf Mustofa sebagai ketua tim memperoleh angka kredit 40 % x 6 = 2,4 (dua koma empat). Abdul
Kadir, Ali Badaruddin, dan Agus Pratama sebagai aggota tim memperoleh angka kredit masing-masing 20 % x 6 = 1,2 (satu
koma dua).
- Yanu Sutejo sebagai PTP Utama, Made Sutisna sebagai PTP Madya, Karyono Jati sebagai PTP Madya, Abu Bakar sebagai
PTP Muda, Sri Lestari sebagai PTP Muda, Fredy Mentira sebagai PTP Pertama, Nur Syahrizal sebagai PTP Pertama, dan
Hardiansyah sebagai PTP Pertama, ditetapkan dengan surat keputusan kepala Pustekkom sebagai ketua dan anggota tim
penyusun pedoman penyelenggaraan festival video edukasi untuk penguatan Pendidikan karakter. Yanu Sutejo sebagai
ketua tim memperoleh angka kredit 30 % x 6 = 1,8 (satu koma delapan). Penulis lainnya masing-masing memperoleh angka
kredit 15% x 6 = 0,9 (nol koma sembilan).
[186]
Butir Kegiatan: 2. Menyusun ketentuan pelaksanaan di bidang pengembangan teknologi pembelajaran.

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


Juklak/Peraturan 8 a. Ketentuan pelaksanaan/peraturan adalah a. Petunjuk pemanfaatan/peraturan pelaksanaan di
Pelaksanaan dokumen tertulis yang berisikan peraturan bidang pengambangan teknologi pembelajaran
dan ketentuan pelaksanaan kegiatan yang b. SK penunjukan sebagai tim penyusun
berkaitan dengan pengembangan teknologi Juklak/peraturan pelaksanaan dari institusi tingkat
pembelajaran untuk meningkatkan mutu nasional yang menerbitkan Juklak.
pendidikan. c. Kerangka ketentuan pelaksanaan/peraturan memuat
b. Ketentuan pelaksanaan/peraturan judul, daftar isi, pengesahan, istilah dan definisi,
pelaksanaan menjelaskan tujuan, kegunaan peraturan dan ketentuan pelaksanaan kegiatan yang
dan manfaat dari dibuatnya buku tersebut, berkaitan dengan pengembangan teknologi
yang secara spesifik menjelaskan prosedur pembelajaran untuk meningkatkan mutu pendidikan.
dan tata cara pelaksanaan kegiatan yang
berkaitan dengan ketentuan pelaksanaan
kegiatan pengembangan teknologi
pembelajaran untuk meningkatkan mutu
pendidikan.
c. Ketentuan pelaksanaan/peraturan lazimnya
disusun oleh sebuah Tim yang dibentuk
berdasarkan Surat Keputusan Pejabat
setingkat eselon 1.
d. Ketentuan pelaksanaan lazimnya dituangkan
dalam bentuk peraturan pejabat setingkat
eselon 1 atau peraturan Menteri/Kepala
Lembaga (LPNK).

[187]
e. Ketentuan pelaksanaan yang disusun oleh
Tim dengan ketentuan jika penulis kurang
dari atau sama dengan 4 orang berlaku
ketentuan sebagaimana yang sudah ada, jika
penulisnya lebih dari 4 orang, berlaku
ketentuan sebagai berikut:
- jika penulis 5 sd. 10 orang, penulis
pertama 30%, dan penulis kedua dan
selanjutnya masing-masing 15%.
- jika penulis > 10 orang, penulis pertama
20%, dan penulis kedua dan selanjutnya
masing-masing 10%.

Contoh - Drs. Maulana, M. Pd. Pengembang Teknologi Pembelajaran Madya menjadi anggota urutan ke – 6 dalam SK Tim
penyusunan kententuan pelaksanaan Pembatik (Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi) se-
Indonesia. Untuk dokumen buku ketentuan pelaksanaan tersebut, PTP tersebut mendapatkan angka kredit 15% x 8 = 1,2
(satu koma dua).

Butir Kegiatan: 3. Menyusun ketentuan teknis di bidang pengembangan teknologi pembelajaran.

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


Juknis 3 a. Ketentuan teknis (Juknis) adalah dokumen a. Petunjuk teknis teknis di bidang pengambangan
tertulis yang berisikan aturan-aturan terinci teknologi pembelajaran.
mengenai pelaksanaan kegiatan di bidang b. SK penunjukan sebagai tim penyusun Juknis dari
pengembangan teknologi pembelajaran pimpinan yang membidangi pelaksanaan kegiatan.
disertai dengan berbagai format dan contoh- c. Sistematika Juknis memuat:
contoh konkrit secara teknis.

[188]
b. Kerangka Juknis sekurang-kurangnya 1) Bagian awal (halaman judul, tim penyusun, kata
memuat rincian pelaksanaan kegiatan disertai pengantar, daftar isi, daftar istilah, dll);
dengan berbagai format, prinsip-prinsip, 2) Bagian Inti
syarat-syarat, aplikasi yang digunakan, Bab I Pendahuluan (Ruang lingkup, tujuan,
pembiayaan, struktur organisasi, penjadwalan sasaran,);
dan contoh-contoh konkrit secara teknis. Bab II Teknis Penyelenggaraan
c. Juknis disusun oleh Tim dengan ketentuan Standar penyelenggaraan, prinsip-prinsip,
jika penulis kurang dari atau sama dengan 4 syarat-syarat, aplikasi yang digunakan,
orang berlaku ketentuan sebagaimana yang pembiayaan, struktur organisasi/ tugas dan
sudah ada, jika penulisnya lebih dari 4 orang, tanggung jawab, penjadwalan dan contoh-contoh
berlaku ketentuan sebagai berikut: konkrit secara teknis
- jika penulis 5 sd. 10 orang, penulis pertama Bab III Monitoring Evaluasi;
30%, dan penulis kedua dan selanjutnya 3) Bagian Akhir (Daftar pustaka, lampiran)
masing-masing 15%.

Contoh - Dr Kurniawati, M.Pd., Pengembang Teknologi Pembelajaran Madya, menyusun panduan teknis pemanfaatan siaran
televisi edukasi dalam kegiatan pembelajaran diberi angka kredit 3 (tiga) angka kredit.
- Kurniawan, M. Pd., Pengembang Teknologi Pembelajaran Madya, menyusun panduan teknis pemanfaatan siaran radio
edukasi dalam kegiatan pembelajaran diberi angka kredit 3 (tiga) angka kredit.
Sub Unsur D: Pelaksanaan studi banding di bidang pengembangan teknologi pembelajaran dan pendidikan terbuka/jarak jauh.

Butir Kegiatan: Melaksanakan kegiatan studi banding di bidang pengembangan teknologi pembelajaran dan pendidikan terbuka/jarak jauh

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


laporan 0,2 Kegiatan studi banding adalah kegiatan a. Surat tugas dari pimpinan unit kerja yang
mempelajari praktik-praktik terbaik (best bersangkutan.
practice) di bidang pengembangan teknologi

[189]
pembelajaran dan penyelenggaraan pendidikan b. Laporan studi banding yang menjelaskan tentang
terbuka/jarak jauh di satuan kerja/ instansi/ negara pelaksanaan studi banding, latar belakang, tujuan,
lain. hasil dari studi banding dan lesson learned
(pembelajaran berharga yang diperoleh).
Dilampirkan foto dokumentasi pelaksanaan studi
banding.

Contoh - Khotijah PTP Muda dari LPMP Sumatera Barat melakukan studi banding ke Pusat Pengembangan Bahan Ajar di
Universitas Terbuka diberi angka kredit 0,2 (nol koma dua) angka kredit.
- Endang PTP Madya PPPPTK Matematika melakukan studi banding mengenai Diklat jarak jauh secara online ke
SEAMOLEC diberi angka kredit 0,2 (nol koma dua) angka kredit.
- Syamsudin Ashari sebagai PTP Utama, Buyung Nasution sebagai PTP Madya, Andini Retriani sebagai PTP Muda, dan
Iwan Setiawan sebagai PTP Pertama merupakan tim dari TV Edukasi yang melakukan studi banding ke badan penyiaran
NHK Jepang. Masing-masing membuat laporan studi banding, setiap orang akan memperoleh angka kredit 0,2.

III. PENUNJANG TUGAS PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN

Sub Unsur : A. Pengajar/Pelatih di Bidang Pengembangan Teknologi Pembelajaran

Butir Kegiatan: Mengajar/Melatih yang Berkaitan dengan Bidang Pengembangan Teknologi Pembelajaran

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


Setiap 2 jam 0,4 a. Mengajar/ melatih tenaga pendidik dan a. Surat tugas dari pimpinan instansi tempat bekerja.
tenaga kependidikan yang berkaitan dengan b. Sertifikat atau surat keterangan telah mengajar atau
bidang pengembangan teknologi melatih dari instansi penyelenggara diklat.
pembelajaran. c. Lampiran sertifikat atau surat keterangan yang
b. Penyelenggara adalah lembaga diklat atau memuat jumlah jam pelajaran, materi yang diampu,
[190]
lembaga yang kompeten. peserta, tempat, dan waktu pelatihan, deskripsi
c. Mengajar/ melatih dapat dilakukan secara pelaksanaan kegiatan pelatihan, ringkasan materi,
tatap muka atau daring. serta dokumentasi foto pelaksanaan pelatihan.
Contoh - Drs. Sigit Hehanusa, S.T., M.T., Pengembang Teknologi Pembelajaran Muda di lembaga diklat perhubungan mengajar
materi evaluasi media pembelajaran berbasis modul cetak selama 6 jam dan akan memperoleh angka kredit dengan nilai
nilai 3 x 0,4 = 1,2 (satu koma dua).
- Drs. Rocky Tanjung, M.Pd., Pengembang Teknologi Pembelajaran Utama mengajar selama 4 jam pelajaran materi
penyusunan garis-garis besar isi media untuk video pembelajaran bagi para Kepala SMK Jurusan Broadcasting di Sumatera
Utara, mendapatkan angka kredit 2 x 0,4 = 0,8 (nol koma delapan).
- Dr. Pindah Sihotang, MSi, Pengembang Teknologi Pembelajaran Madya melatih pembuatan media video pembelajaran
untuk guru-guru SMK Jurusan TV selama 10 jam pelajaran dan berhak memperoleh angka kredit 5 x 0,4 = 2 (dua).
Sub Unsur : B. Peran Serta dalam Seminar/Lokakarya di Bidang Pengembangan Teknologi Pembelajaran
Butir Kegiatan: 1.a. Mengikuti Kegiatan Seminar/Lokakarya/Konferensi di Bidang Pengembangan Teknologi Pembelajaran sebagai Pemrasaran/
Penyaji/Narasumber.
Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik
Kali/laporan 3 a. Mengikuti kegiatan atau berperan serta a. Surat tugas menjadi pemrasaran/penyaji/narasumber
dalam seminar/lokakarya/konferensi di dari pimpinan instansi tempat bekerja.
bidang pengembangan teknologi b. Laporan mendiskripsikan mengenai peran sebagai
pembelajaran sebagai Pemrasaran atau Pemrasaran/penyaji/narasumber dalam
penyaji atau narasumber. seminar/lokakarya/konferensi di bidang
b. Penyelenggara pengembangan teknologi pembelajaran yang
seminar/lokakarya/konferensi berkompeten memuat: deskripsi seminar (tema seminar, materi,
dan berskala nasional dan internasional waktu, tempat pelaksanaan, jumlah peserta, dan
pelaksanaan sesi pemrasaran/penyaji/narasumber).
c. Sertifikat sebagai Pemrasaran /penyaji/narasumber

[191]
Contoh - Ahmad Sodikin adalah fungsional PTP pertama mengikuti simposium internasional ISODEL yang diselenggarakan oleh
Pustekkom bekerjasama dengan berbagai institusi sebagai pemrasaran yang menyajikan makalah dan menyusun laporan,
mendapatkan angka kredit 3 (tiga).
- Joni Hehanusa MT, fungsional PTP madya mengikuti lokakarya penyusunan model pembelajaran berbasis lingkungan
dan android sebagai pemrasaran. Joni menunjukkan surat tugas, sertifikat keikutsertaan, dan laporan pelaksanaan serta
hasil. Joni akan memperoleh angka kredit 3 (tiga).
- Kristina Pesolima M.Si fungsional PTP muda menghadiri konferensi pengembangan teknologi pembelajaran regional
Asia sebagai narasumber, kemudian membuat laporan keikutsertaannya maka Kristina memperoleh nilai angka kredit 3
(tiga).
Butir Kegiatan: 1.b. Mengikuti Kegiatan Seminar/Lokakarya/Konferensi di Bidang Pengembangan Teknologi Pembelajaran sebagai Pembahas/
Moderator.
Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik
a. Mengikuti kegiatan atau berperan serta a. Surat tugas menjadi pembahas/moderator dari
Kali/laporan 2 dalam seminar/lokakarya/konferensi di pimpinan instansi tempat bekerja.
bidang pengembangan teknologi b. Laporan mendiskripsikan mengenai peran sebagai
pembelajaran sebagai pembahas/moderator. pembahas/moderator dalam seminar/lokakarya/
b. Penyelenggara seminar/lokakarya/ konferensi di bidang pengembangan teknologi
konferensi berkompeten dan berskala pembelajaran, memuat: deskripsi seminar (tema
nasional dan internasional. seminar, materi, waktu dan tempat pelaksanaan,
jumlah peserta, pelaksanaan sesi
pembahas/moderator).
c. Sertifikat sebagai pembahas/moderator.

Contoh - Abdul Tholib Siagian M.Pd., Pengembang Teknologi Pembelajaran Ahli Muda mengikuti Seminar Penyusunan Model
Pembelajaran Berbasis Android 4.0 di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur sebagai moderator dan menulis laporan,
akan mendapatkan angka kredit 2 (dua).

[192]
Sub Unsur : B. Peran Serta dalam Seminar/Lokakarya di Bidang Pengembangan Teknologi Pembelajaran

Butir Kegiatan: 1.c. Mengikuti Kegiatan Seminar/Lokakarya/Konferensi di Bidang Pengembangan Teknologi Pembelajaran sebagai Peserta.

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


Kali/laporan 1 a. Mengikuti kegiatan atau berperan serta a. Surat tugas menjadi peserta dari pimpinan instansi
dalam seminar/lokakarya/konferensi di tempat bekerja.
bidang pengembangan teknologi b. Laporan mendiskripsikan mengenai peran sebagai
pembelajaran sebagai peserta peserta dalam seminar/lokakarya/konferensi di
b. Penyelenggara seminar/lokakarya/konferensi bidang pengembangan teknologi pembelajaran,
berkompeten dan berskala nasional dan memuat deskripsi seminar (tema seminar, materi,
internasional. waktu, tempat pelaksanaan, jumlah peserta, dan
pelaksanaan kegiatan).
c. Sertifikat sebagai peserta.
Contoh - Drs. Ajat Sudrajat, Fungsional PTP Ahli Madya melaksanakan tugas sebagai peserta pada seminar nasional tentang
Pembelajaran Abad 21 yang diselenggarakan oleh Kemendikbud dan menyusun laporan, akan mendapatkan angka kredit 1
(satu).
- Drs. Udin Saparudin, M.H., Fungsional Pengembang Teknologi Pembelajaran Ahli Muda mengikuti lokakarya penyusunan
desain induk model pembelajaran untuk wilayah pesisir laut wilayah Indonesia sebagai peserta. Udin akan memperoleh
angka kredit 1 (satu).
- Yanto Baharudin, M.Si., Fungsional PTP Ahli Pertama mengikuti konferensi pengembang teknologi pembelajaran tingkat
nasional bertema disrupsi Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi di Wilayah Terpencil Indonesia. Yanto
menunjukkan sertifikat, surat tugas, dan laporan peran serta, maka Yanto berhak memperoleh nilai 1 (satu) sebagai angka
kredit.
Sub Unsur : B. Peran Serta dalam Seminar/Lokakarya di Bidang Pengembangan Teknologi Pembelajaran

Butir Kegiatan: 2.a. Mengikuti/Berperan Serta dalam Delegasi Ilmiah sebagai Ketua.

[193]
Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik
a. Mengikuti atau berperan sebagai ketua a. Surat tugas sebagai ketua delegasi ilmiah dari
Laporan 1,5 delegasi ilmiah dalam forum ilmiah yang pimpinan instansi tempat bekerja.
berkaitan dengan pengembangan teknologi b. Laporan yang mendeskripsikan mengenai latar
pembelajaran sebagai ketua. belakang, tujuan, hasil yang diharapkan,
b. Forum ilmiah seperti diskusi ilmiah, kongres. pelaksanaan kegiatan, peran ketua, dan anggota
c. Delegasi bermakna mewakili delegasi, disertai lampiran dengan materi, hasil
instansi/organisasi/negara sebagai ketua atau kegiatan, dan dokumentasi foto.
memimpin delegasi ilmiah.
d. Penyelenggara forum ilmiah berkompeten
dan berskala nasional dan internasional.

Contoh - Ayub Subali, M.Pd mengikuti forum ilmiah bertema simposium pengembangan teknologi pembelajaran regional di Seoul
Korea Selatan sebagai ketua dengan membawa dua anggota delegasi. Ketua berperan aktif menyampaikan gagasannya di
forum tersebut didukung oleh dua anggota delegasi. Setelah itu ketua membuat laporan keikutserataan sebagai ketua dalam
forum tersebut, dengan struktur laporan yang ada. Angka kredit yang diberikan kepada Ayub adalah 1,5 (satu koma lima).
Butir Kegiatan: 2.b. Mengikuti/Berperan Serta dalam Delegasi Ilmiah sebagai Anggota.

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


a. Mengikuti atau berperan sebagai anggota a. Surat tugas sebagai anggota delegasi ilmiah dari
Laporan 1 delegasi ilmiah dalam forum ilmiah yang pimpinan instansi tempat bekerja
berkaitan dengan pengembangan teknologi b. Laporan yang mendeskripsikan mengenai latar
pembelajaran sebagai anggota. belakang, tujuan, hasil yang diharapkan,
b. Delegasi bermakna mewakili: instansi/ pelaksanaan kegiatan, peran ketua, dan anggota
organisasi/negara sebagai anggota delegasi delegasi, disertai lampiran dengan materi, hasil
ilmiah. kegiatan, dan dokumentasi foto.

[194]
Contoh - John Hendardi, S.T., M.Pd. mengikuti forum ilmiah konferensi internasional bertema Educational Technology and
Innovation Science in Digital Era di Belanda sebagai peserta delegasi ilmiah.
Sub Unsur : C. Keanggotaan dalam Organisasi Profesi

Butir Kegiatan: 1. Menjadi Anggota Profesi Nasional sebagai Pengurus Aktif

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


a. Menjadi pengurus pusat organisasi profesi a. Surat Keputusan (SK) Sebagai Pengurus Pusat, dan
Asosiasi Pengembang Teknologi b. Salinan (scan) kartu anggota aktif APTPI.
Pembelajaran Indonesia (APTPI).
b. Menjadi pengurus wilayah organisasi profesi
Tahun 1 Asosiasi Pengembang Teknologi
Pembelajaran Indonesia (APTPI).
c. Masa kepengurusan dinilai per tahun
berdasarkan tanggal pada Surat Keputusan
(SK).
- Dr. Purwanto, PTP Ahli Utama Pustekkom Kemendikbud menjadi Ketua Umum APTPI mulai tanggal 26 Maret 2017,
mendapatkan angka kredit 1 (satu) per tahun.
- Hamzah H.,S.T., M.T., menjadi Ketua APTPI Wilayah Indonesia Timur mulai tanggal 15 Desember 2017, mendapatkan
angka kredit 1 (satu) per tahun.
Butir Kegiatan: 2. Menjadi Anggota Profesi Nasional sebagai Anggota Aktif

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


Tahun 0,75 a. Menjadi anggota aktif organisasi profesi a. Salinan (scan) kartu anggota aktif APTPI, dan atau
Asosiasi Pengembang Teknologi b. Surat Keputusan (SK) sebagai anggota aktif.
Pembelajaran Indonesia (APTPI).

[195]
b. Masa keanggotaan dinilai per tahun
berdasarkan tanggal pada Surat Keputusan
(SK) pengurus pusat APTPI.
Contoh - Dr. Ade Deliana, PTP Ahli Madya BPMRPK menjadi anggota APTPI mulai tanggal 1 Januari 2018, dengan menyertakan
bukti fisik pendukung, mendapatkan angka kredit 0,75 (nol koma tujuh lima) per tahun.
Sub Unsur : D. Keanggotaan dalam Tim Penilai

Butir Kegiatan: Menjadi Anggota Tim Penilai Kinerja Jabatan Fungsional Pengembang Teknologi Pembelajaran.

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


SK 0,5 a. Mendapatkan tugas sebagai anggota tim a. Surat Keputusan (SK) sebagai tim penilai kinerja
penilai kinerja jabatan fungsional jabatan fungsional pengembang teknologi
pengembang teknologi pembelajaran pembelajaran dari instansi pembina.
dibuktikan dengan surat keputusan (SK) dari b. Surat Tugas mengikuti kegiatan penilaian kinerja
instansi pembina. jabatan fungsional pengembang teknologi
b. Aktif dan bekerja sebagai tim penilai pembelajaran dari pimpinan instansi tempat bekerja.
dibuktikan dengan surat tugas dari pimpinan
instansi tempat bekerja.
c. Masa keanggotaan sebagai tim penilai adalah
satu tahun berjalan dihitung pada tiap
pelaksanaan kegiatan penilaian kinerja
jabatan fungsional pengembang teknologi
pembelajaran.

Contoh - Tyo Karnadi, Ph.D. melaksanakan tugas sebagai anggota tim penilai kinerja jabatan fungsional pengembang teknologi
pembelajaran, menunjukkan SK Sekretaris Jenderal kemendikbud tentang Tim Penilai Kinerja Jabatan Fungsional

[196]
Pengembang Teknologi Pembelajaran dan surat tugas dari Kapustekkom Kemendikbud, maka kepadanya diberikan angka
kredit 0,5 (nol koma lima) untuk 1 kali masa penilaian.
Sub Unsur : E. Perolehan Penghargaan/Tanda Jasa

Butir Kegiatan: 1. Memperoleh Penghargaan/Tanda Jasa Satyalancana Karyasatya 30 Tahun.

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


Piagam 3 Memperoleh Satyalancana karya satya 30 tahun. a. Surat keputusan penunjukkan sebagai penerima
penghargaan/tanda jasa Satyalancana Karya Satya
masa kerja 30 tahun.
b. Piagam Penghargaan/tanda jasa Satyalancana Karya
Satya 30 tahun.

Contoh - Drs. Parodin, PTP Ahli Madya LPMP Lampung memiliki masa kerja 32 tahun, berdisipilin, bekerja baik, dan bersungguh-
sungguh kerja, sehingga diputuskan oleh pimpinan unit kerja sebagai penerima penghargaan/tanda jasa Satyalancana Karya
Satya 30 tahun. Angka kredit yang akan diterima Drs. Parodin adalah 3 (tiga).
Butir Kegiatan: 2. Memperoleh Penghargaan/Tanda Jasa Satyalancana Karyasatya 20 Tahun.

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


Piagam 2 Memperoleh Satyalancana Karya Satya 20 tahun. a. Surat Keputusan penunjukkan sebagai penerima
penghargaan/tanda jasa Satyalancana Karya Satya
masa kerja 20 tahun.
b. Piagam Penghargaan/tanda jasa Satyalancana Karya
Satya 20 tahun.

[197]
Contoh - Obed Hehanusa, S.Pd pejabat fungsional PTP Ahli Muda memiliki masa kerja 24 tahun, berdisipilin, bekerja baik, dan
bersungguh-sungguh kerja, sehingga diputuskan oleh pimpinan unit kerja sebagai penerima Penghargaan/Tanda Jasa
Satyalancana Karya Satya 20 tahun, mendapatkan angka kredit senilai 2 (dua).
Butir Kegiatan: 3. Memperoleh Penghargaan/Tanda Jasa Satyalancana Karyasatya 10 Tahun.

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


Piagam 1 Memperoleh Satyalancana Karya Satya 10 tahun. a. Surat keputusan penunjukkan sebagai penerima
penghargaan/tanda jasa Satyalancana Karya Satya
masa kerja 10 tahun.
b. Piagam Penghargaan/tanda jasa Satyalancana Karya
Satya 10 tahun.

Contoh - Warsito, SS, M.Si., pejabat fungsional PTP Ahli Muda yang memiliki dedikasi baik dan masa kerja 14 tahun, memperoleh
penghargaan atau tanda jasa Satyalancana Karya Satya untuk 10 tahun pengabdian sebagai aparatur sipil negara, maka angka
kredit yang akan diterima adalah 1 (satu).
Sub Unsur : F. Perolehan Gelar Kesarjanaan Lainnya

Butir Kegiatan: 1. Memperoleh Gelar Kesarjanaan yang Tidak Sesuai dengan Bidang Tugasnya Tingkat Sarjana (S1)/Diploma IV.

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


Ijazah/gelar 5 Memperoleh gelar kesarjanaan strata satu atau a. Surat tugas belajar/izin belajar.
diploma IV di bidang selain pengembangan b. Surat keterangan dari pimpinan unit kerja yang
teknologi pembelajaran. menyatakan kelulusan sebagai Sarjana (S1) atau
Diploma IV.
c. Salinan sertifikat ijazah atau gelar kesarjanaan Strata
Satu atau Diploma IV di bidang selain
pengembangan teknologi pembelajaran.
[198]
d. Jika tugas belajar, melampirkan surat bebas
sementara dan aktif kembali sebagai Pejabat
Fungsional PTP.

Contoh - I Nyoman Angkasa, S.T. telah menyelesaikan gelar kesarjanaan di bidang sarjana teknik bangunan yang merupakan bidang
yang berbeda dengan bidang teknologi pembelajaran, maka akan menerima angka kredit senilai 5 (lima).
Butir Kegiatan: 2. Memperoleh Gelar Kesarjanaan yang Tidak Sesuai dengan Bidang Tugasnya Tingkat Magister (S2).

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik


Ijazah/gelar 10 Memperoleh gelar kesarjanaan strata dua (S2) di a. Surat tugas belajar/izin belajar.
bidang selain pengembangan teknologi b. Surat keterangan dari pimpinan unit kerja yang
pembelajaran. menyatakan kelulusan sebagai Magister atau Strata
Dua (S2).
c. Salinan sertifikat ijazah atau gelar kesarjanaan
Magister atau Strata Dua (S2) di bidang selain
pengembangan teknologi pembelajaran.
d. Jika tugas belajar, melampirkan surat bebas
sementara dan aktif kembali sebagai Pejabat
Fungsional PTP.

Contoh - Paskalis Ohara, SH, L.L.M. telah menyelesaikan gelar kesarjanaan strata dua di bidang hukum yang merupakan bidang yang
berbeda dengan bidang teknologi pembelajaran. Nilai angka kredit yang diterima adalah 10 (sepuluh).
Butir Kegiatan: 3. Memperoleh Gelar Kesarjanaan yang Tidak Sesuai dengan Bidang Tugasnya Tingkat Doktor (S3).

Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik

[199]
Ijazah/gelar 15 Memperoleh gelar kesarjanaan Strata Tiga (S3) a. Surat tugas belajar/izin belajar.
di bidang selain pengembangan teknologi b. Surat keterangan dari pimpinan unit kerja yang
pembelajaran. menyatakan kelulusan sebagai Doktor atau Strata
Tiga (S3).
c. Salinan sertifikat ijazah atau gelar kesarjanaan
Doktor atau Strata Tiga (S3) di bidang selain
pengembangan teknologi pembelajaran.
d. Jika tugas belajar, melampirkan surat bebas
sementara dan aktif kembali sebagai Pejabat
Fungsional PTP.

Contoh - Dr. Herbertus Sinaga, telah menyelesaikan pendidikan pasca sarjana strata tiga (S3) di bidang sosiologi yang merupakan
bidang yang berbeda dengan bidang teknologi pembelajaran, memperoleh angka kredit 15 (lima belas).

[200]

Anda mungkin juga menyukai