Anda di halaman 1dari 5

Secara bahasa, al-karim mempunyai arti Yang Maha Mulia, Yang Maha Dermawan atau Yang Maha Pemurah.

Secara istilah, al-


karim diartikan bahwa allah SWT Yang Maha Mulia lagi Maha Pemurah yang memberi anugrah atau rezeki kepada semua
makhluk-Nya. Dapat pula dimaknai sebagai Zat yang sangat banyak memiliki kebaikan, Maha Pemurah, Pemberi Nikmat dan
Keutamaan, baik ketika diminta maupun tidak. Hal tersebut sesuai dengan firmanya :
Q.S al-infitar : 6

‫غ َّركَ ِب َر ِبِّكَ ا ْلك َِر ِيم‬


َ ‫ان َما‬
ُ ‫س‬َ ‫يَا أَيُّ َها اإل ْن‬
Artinya : “Hai manusia, Apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu yang Maha Pemurah?
Secara bahasa, al-karim mempunyai arti Yang Maha Mulia, Yang Maha Dermawan atau Yang Maha Pemurah.
Secara istilah, al-karim diartikan bahwa allah SWT Yang Maha Mulia lagi Maha Pemurah yang memberi
anugrah atau rezeki kepada semua makhluk-Nya. Dapat pula dimaknai sebagai Zat yang sangat banyak
memiliki kebaikan, Maha Pemurah, Pemberi Nikmat dan Keutamaan, baik ketika diminta maupun tidak. Hal
tersebut sesuai dengan firmanya :
Manfaat Al-Karim

1. Menanamkan sifat mulia dalam diri seorang muslim, karena Allah Mahamulia
mencintai orang yang bersifat mulia.
2. Menanamkan sifat pemurah dalam diri seorang muslim, karena di antara makna Al
Kariim“Maha Pemurah“. Tentu Allah amat mencintai orang yang bersifat pemurah.
Dan Allah membeci orang yang bersifat kikir.
3. Menumbuhkan rasa cinta yang dalam diri seorang muslim kepada Allah, karena
Allah bersifat Maha Pemurah. Allah memberi nikmat tanpa batas kepadanya
meskipun tanpa diminta.
4. Wajibnya memuliakan kitab Allah yaitu Al-Qur’anul Karim. Karena, Al-Quran
adalah KalamAllah yang mulia. Yang diturunkan melalui perantara malaikat yang
mulia kepada Rasul yang mulia.
5. Barang siapa memperbanyak dzikir dengan Asma Allah ini ketika hendak tidur dan
dilakukan secara rutin, maka Allah akan menanamkan sifat Karim kedalam hati
orang – orang arif.
6. Orang yang membaca yaa Kariim sebanyak 270 kali setiap hari akan terbebas sama
sekali dari utang mereka.
7. Barang siapa membaca astaghfirullaah yaa Kariim sering kali merasa aman dari
hukuman Allah dan mengharapkan ampunan-Nya

Manfaat Al-Mu’min

1. Barang siapa yang mewiridkan ” Yaa Mukmin” minimal 100x setiap selesai sholat,
insya Allah akan diberikan rasa aman dimanapun dia berada. Ia terbebas dari rasa
takut, cemas, kuatir terhadap berbagai ancaman yang mungkin hadir dalam
kehidupannya.
2. Dengan mewiridkan ya Mukmin sertiap hari insya Allah hati njadi tentram, dan diberi
rasa aman oleh Allah dari berbagai ancaman didunia maupun akhirat. Dialam
barzakh diberi rasa aman dari siksa kubur, dihari berbangkit juga diberi rasa aman
dari kepanikan, kekalutan dan kesengsaraan dihari itu.
3. Jika seseorang menuliskan Asma Allah ini di kertas atau dengan mengukirnya di
cincin perak kemudian dipakai sebagai ta’wiz, maka keselamatan jasmani dan
ruhaninya berada dalam tanggungan Allah SWT.
4. Jika seseorang berdzikir dengan Asma Allah ini sebanyak 36 kali dan memohon
perlindungan kepada-Nya ketika menghadapi kekerasan atau bahaya, maka Insya
Allah dia akan selamat.
5. 1. Al-Karim
6.
7. Secara bahasa, al-Karim mempunyai arti Yang Mahamulia, Yang
Maha Dermawan atau Yang Maha Pemurah.
8.
9. Secara istilah, al-Karim diartikan bahwa Allah Swt. Yang Mahamulia
lagi Maha Pemurah yang memberi anugerah atau rezeki kepada
semua makhluk-Nya.
10.
11. Dapat pula dimaknai sebagai Zat yang sangat banyak memiliki
kebaikan, Maha Pemurah, Pemberi Nikmat dan keutamaan, baik
ketika diminta maupun tidak. Hal tersebut sesuai dengan firman-Nya:
12. ‫ان َما غ ََّر َك ِب َر ِب َِّك ْال َك ِر ِيم‬
ُ ‫س‬َ ‫يَا أَيُّ َها اإل ْن‬
13.
Artinya: “Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu
(berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah.” (Qs. Al-
Infithaar (82) : 6).
14.
15. Al-Karim dimaknai Maha Pemberi karena Allah Swt. senantiasa
memberi, tidak pernah terhenti pemberian-Nya. Manusia tidak boleh
berputus asa dari kedermawanan Allah Swt. jika miskin dalam harta,
karena kedermawanan-Nya tidak hanya dari harta yang dititipkan
melainkan meliputi segala hal.
16.
17. Manusia yang berharta dan dermawan hendaklah tidak sombong jika
telah memiliki sifat dermawan karena Allah Swt. tidak menyukai
kesombongan.
18.
19. Dengan demikian, bagi orang yang diberikan harta melimpah
maupun tidak dianugerahi harta oleh Allah Swt., keduanya harus
bersyukur kepada-Nya karena orang yang miskin pun telah diberikan
nikmat selain harta.
20.
21. Al-Karim juga dimaknai Yang Maha Pemberi Maaf karena Allah Swt.
memaafkan dosa para hamba yang lalai dalam menunaikan
kewajiban kepada Allah Swt., kemudian hamba itu mau bertaubat
kepada Allah Swt.
22.
23. Bagi hamba yang berdosa, Allah Swt. adalah Yang Maha
Pengampun. Dia akan mengampuni seberapa pun besar dosa
hamba-Nya selama ia tidak meragukan kasih sayang dan
kemurahan-Nya.
24.
25. Menurut imam al-Gazali, al-Karim adalah Dia yang apabila berjanji,
menepati janjinya, bila memberi, melampaui batas harapan, tidak
peduli berapa dan kepada siapa Dia memberi dan tidak rela bila ada
kebutuhan dia memohon kepada selain-Nya, meminta pada orang
lain.
26.
27. Dia yang bila kecil hati menegur tanpa berlebih, tidak mengabaikan
siapa yang menuju dan berlindung kepada-Nya, dan tidak
membutuhkan sarana atau perantara.
Perilaku yang berkaitan dengan Al-Karim

Ø Berbudi Luhur
Ø Menanamkan sifat mulia dan pemurah
Ø Menumbuhkan sifat pemaaf
Ø Menumbuhkan cinta yang dalam kepada Allah swt
Ø Menyatukan keberagaman suku dan adat

4. Contoh perilaku sehari-hari

Ø Memberi uang seadanya di kotak amal masjid


Ø Bersodakoh terhadap orang tidak mampu
Ø Tidak sombong
ØMelakukan kerja sama dan menghargai orang lain
Assalamualaikum teman-teman kali ini saya akan memberi tahu kalian sedikit tentang pengetahuan saya ni…

Bukannya sombong ni ya,,Oke jangan kebanyakan ngomong ..

Sekarang kembali ke pembahasan…..


1. Al-Karim (Allah Maha mulia)
Maha mulia, dermawan, pemurah, pemberi rizki,pemberi nikmat, pemberi maaf kepada semua makhluk-Nya

contoh penerapan al-Karim dalam kehidupan:

1. Menepati janji yang sudah dibuat dan tidak mengingkarinya


2. Menyisihkan uang jajan untuk infaq sodaqoh setiap hari jumat yang diedarkan oleh ROHIS/OSIS
3. Menjamu tamu yang datang kerumah
4. Menjadi pribadi yang pemaaf
5. Tidak membeda-bedakan teman
6. Menjaga tali silaturahmi menolng orang yang sedang kesusahan
7. Mengembalikan barang yang ditemukan kepada pemiliknya.
8. Contoh lain dalam meneladani Asmaul Husna al-Karim dantaranya yaitu :

9. a) Berupaya menjadi orang yang dermawan. Orang yang dermawan akan menyedekahkan
sebagian harta bendanya untuk kemaslahatan umat atau menolong kepada orang-orang
yang membutuhkan pertolongan. Kenapa demikian? Karena segala yang kita miliki
sebenarnya bukanlah milik kita. Akan tetapi milik Allah yang dititipkan kepada kita. Oleh
karena itu, sudah sepantasnya harta kita digunakan untuk kebaikan bersama.
b) Menanamkan sifat mulia dalam diri kita sehingga kita menjadi seorang mukmin yang
berakhlak terpuji. Dengan demikian, Allah Yang Maha Mulia akan mencintai kita karena
kita menerapkan sifat mulia yang memunculkan kemuliaan.
c) Menanamkan sifat pemurah dalam diri kita. Allah swt sangat mencintai orang yang
bersifat pemurah dan Dia membenci orang yang bersifat kikir.
d) Menumbuhkan rasa cinta yang dalam pada diri kita terhadap orang lain secara tulus.
Allah sangat mencintai kepada hamba-hamba-Nya dengan memberi kasih sayang yang
melimpah. Oleh karena itu, sangatlah pantas jika kita saling mengasihi dan mencintai di
antara sesama manusia.
e) Menumbuhkan sifat suka memuliakan tetangga, tamu dan orang lain. Memuliakan
tetangga, tamu dan orang lain adalah salah satu lahan yang baik untuk menjalin
silaturahmi. Kenapa demikian? Karena dengan memuliakan mereka dapat membukakan
pintu-pintu rezeki. Di samping itu, kita akan dimuliakan oleh mereka. Bukankah hal ini
merupakan balasan yang setimpal? Dan secara otomatis kita telah melaksanakan perintah
Rasulullah saw.
f) Menjadi seorang pemaaf,karena Allah menyukai sifat pemaaf. Sifat pemaaf inilah akan
membuat kita menjadi seorang yang hatinya lapang dan merasa semakin ringan jika
menghadapi berbagai masalah yang berat. Seorang pemaaf yang mau memaafkan
keasalahan orang lain terhadap dirinya termasuk orang yang sangat mulia di hadapan Allah
swt. Perlu diketahui bahwa apabila seorang mukmin berkenan ikhlas memaafkan orang lain
atas kesalahan yang diperbuatnya, maka derajat kemuliaannya akan ditambah oleh Allah
swt. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah saw: “Tidaklah seseorang memaafkan,
melainkan Allah tambah kemuliaannya.”
g) Berupaya menghiasi diri kita dengan keimanan dan ketakwaan agar dapat meraih
kemuliaan. Perilaku-perilaku takwa ini akan mendapat balasan yang setimpal berupa
kebaikan, kebahagiaan, dan kemuliaan di hadapan Allah dan manusia.

Anda mungkin juga menyukai