“ELEGI RENJANA”
A. Unsur Intrinsik
1. Tema
Tema dari novel ini adalah cinta dan persahabatan. Dilihat dari isi novel
ini yang menceritakan tentang kisah hidup Rasi
2. Alur
Alur yang ada dalam novel “Elegi Renjana” yaitu campuran (maju-mundur)
Hal ini dibuktikan oleh beberapa tahapan sebagai berikut:
Awal cerita dalam novel ini didahului oleh perkenalan 8 tokoh yang
saling berkaitan dalam novel. Kedelapan tokoh ini bersahabat. Kedelapan
tokoh ini terbagi oleh 4 sahabat cowok (Utara, Athaya, Fajar, dan Langit) dan
4 sahabat cewek (Utari, Rasi, Shira, Lintang) mereka kuliah di kampus yang
sama dengan jurusan yang berbeda-beda. Persahabatan mereka dipersatukan
oleh Utara dan Utari yang merupakan saudara kembar namun tidak identik.
Namun, tokoh utama dalam novel ini adalah Rasi, seorang gadis pintar,
mandiri, cantik, jago main gitar, mempunyai suara yang merdu, serta cewek
yang selalu berpikir dengan logika. Rasi memiliki daya tarik tersendiri
sehingga hampir semua cowok suka kepadanya. Ia orang yang bersifat ramah
dan bisa bergaul dengan siapapun tanpa mengaitkan dengan urusan perasaan.
Rasi adalah sosok yang pandai menyimpan masalahnya dan lebih
mementingkan kebahagian sahabat-sahabatnya. Namun, dibalik sosok Rasi
yang dinilai sempurna oleh sahabat-sahabatnya, Rasi menyimpan kekosongan
dan masalah hidupnya yang sengaja disimpannya rapat-rapat.
Konflik kedua adalah ketika rasa sakit yang dirasakan Utari di dadanya
selama ini yang dikiranya hanya karena empatinya yang sangat erat sehingga
ia bisa merasakan rasa sakit Rasi karena menyimpan rasanya ternyata adalah
rasa sakit dari penyakit yang dulu pernah diidapinya semasa kecil. Ternyata
penyakit itu belum sembuh dan mengancam nyawanya.
Antiklimaks
Penyelesaian Masalah
Penyelesaian masalah dalam novel ini yaitu ketika ketujuh sahabat itu
sudah menjalani kehidupannya masing-masing. Sebelum itu, Rasi
mengungkapkan perasaannya yang sebenanya kepada Utara. Ia merasa jika ia
ingin memulai kisah baru ia harus menuntaskan kisahnya yang lama. Sebelum
ia pergi ke Austaralia untuk menemui orang tuanya, Bintang juga
mengungkapkan perasaannya dan mengatakan akan selalu menunggu Rasi
hingga ia siap membuka hati. Di Australia ia bertemu dengan Athaya yang
juga sedang berlibur di sana.
3. Latar
a) Chapter 1 : SENANDIKA RASI
FREAK. Dari tadi masih saja kepikiran sama perkataan salah satu dosen gue.
Sebenarnya, kata-katanya biasa aja, tapi enggak tahu kenapa malah bikin
gelisah setengah mampus. Padahal gue udah coba distract dengan macam-
macam lagu yang bisa bikin mood gue seenggaknya tenang....(hal 1)
Latar: Suasana : Gelisah
g. Fajar Satria
Karakter: pemalas, lemot, jayus.
Bukti bahwa pemalas:
1) “Eh, habis ini kan pelajarannya Bu Ratih, cabut saja yuk!” seru Fajar.
Bukti bahwa lemot:
1) Kekesalannya bertambah menjadi dua kali lipat melihat wajah polos
Fajar yang tak juga mengerti di mana letak kesalahan ucapannya tadi.
Bukti bahwa jayus:
1) “Lo tahu? Dia itujayus kayak Fajar sama Langit. Tapi, modusnya
kelewat lebih berkali-kali lipat dari duo itu,” kata Rasi sambil
menyngkirkan wajah Athaya dari hadapannya.
5. Gaya Bahasa
a) Majas Asosiasi
“Baginya suara Rasi laksana oase di gurun.” (hal 56)
b) Majas Hiperbola
“Tak lagi sedekat nadi namun malah sejauh matahari.” (hal 75)
“Shira bagi Akbar adalah malaikat penyelamatnya” (hal 101)
c) Majas Personifikasi
“Hati Utara diam-diam berlonjak gembira”
“Rasi mencoba mencerna seluruh perkataan Shira yang seolah berlomba-
lomba meminta waktu pada semesta untuk bisa diluapkan.”
6. Sudut Pandang
a) Senandika Rasi
Pada bagian ini sudut pandang yang digunakan adalah orang pertama
sebagai tokoh utama. Si tokoh utama menceritakan bagaimana dirinya dan
hidupnya. Karena novel ini menceritakan kisah si tokoh utama. Bagian ini
adalah bagian pengantar sebelum masuk pada chapter 1, sebagai pengenalan.
Hal ini dibuktikan dengan:
1) Gue malas sebenarnya buat nulis-nulis kayak gini. Curhat saja gue enggak
pernah. Tapi, as I said before, dosen Manajemen Proyek Sistem
Informatika gue bilang sesuatu hal yang bikin kepikiran terus.
2) Gue Rasi A. Karina, biasa dipanggil Rasi, umur baru 20 tahun, belum
cocok buat dipanggil tante, tap kalau lo mau manggil sayang mending
mikir-mikir lagi deh.
3) Gue adalah mahasiswi tingakat nanggung di salah satu universitas di
daerah Jobedetabek.
4) Oh ya, sekalian deh dengarin lagu-lagu yang ada di setiap bagian cerita gue.
Siapa tau nih, siapa tahu, lo bisa paham yang gue rasain waktu itu.
i) Elegi Rasi
Pada bagian ini ada dua sudut pandang, yaitu orang ketiga serbatahu
dan orang pertama sebagai tokoh utama. Bukti sudut pandang orang ketiga
serba tahu:
1) Lelaki dihadapannya saat ini masi sama seperti Athaya yang selama ini
dia kenal.
2) Ya, apa yang dikatakan Rasi memang benar. Athaya-lah yang selama ini
menceritakan tentang perempuan itu pada kepada Bintang.
Hidup ini pasti ada rintangan, tetap menjalani dengan ihklas dan jangan
pernah mengeluh. Semua yang kita jalani tidak berat jika kita mampu
bersyukur.
Jadikan apa yang kita lihat sebuah pelajaran. Kebaikan bisa terjadi tak
hanya dengan satu cara, tetapi banyak cara. Maka bukalah pikiran dan
mulailah melihat keadaan sekitar dan ambillah hikmahnya.
Jangan menutup diri dari orang baru. Terimalah dan jalani. Siapa tahu
orang itu akan dapat merubah hidup kita menjadi lebih baik.
Elegi Renjana
Tidak semua yang kita rasakan, orang lain rasakan. Mereka hanya akan
mengerti jika kita berbagi dengan mereka. Maka, jangan pernah memaksa
orang untuk mengerti jika kita tidak pernah mengatakannya. Jangan menjadi
orang yang berpikiran sempit mengenai sesuatu hal, karena maknanya dapat
bermacam-macam, contohnya rasa yang tidak melulu berhubungan dengan
saling memiliki.
B. Unsur Ekstrinsik
1. Biografi Pengarang
Dikenal dengan nama pena Hujan Mimpi, lahir di Jakarta, 19 Mei 1996.
Wanita berdarah Betawi-Makassar ini memulai debut kepenulisannya dalam
kancah sastra pada tahun 2017 dengan buku kumpulan prosa yang berjudul
Sebatas Mimpi.
Perempuan lulusan Sistem Informasi ini juga sudah melahirkan dua
buah novel kolaborasi, yakni Kala (2017), dan Amorfati (2017), serta sebuah
buku self motivation Hujan Bahagia (2017). Elegi Renjana, menjadi buku
kelima sekaligus novel tunggal pertama yang dituliskannya.
Ia bisa diajak bertukar sapa dan cerita di laman-laman mayanya:
Instagram : @hujan_mimpi
Twitter : hujanmimpi
Wattpad : stefanibella19
Tumblr : hujanmimpi.tumblr.com
c) Nilai Budaya
Hari ini semuanya tengah kembali berkumpul di rumah Utara. Membentu
lelaki itu untuk menyiapkan acara tahlilan seratus hari Utari.... (hal 394)
Penjelasan:
Sebagai seorang manusia terutama seorang muslim, sudah
sepatutnya untuk turut serta membantu saudara, tetangga, teman jika ada
acara di rumahnya. Baik itu tahlilan, syukuran, atau pun acara-acara
lainnya.