Sekolah : ....
Kelas/Semester : X/1
: Kimia
Standar Kompetensi : 1. Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
1.1 M e m a h a m i Perkembangan P e n d i d i k a n 1. Mengkaji literatur • Siswa mampu Tes Pilihan Atom tersusun dari inti 4 × 45 1. Buku PG Kimia
struktur atom teori atom karakter tentang perkembang- menjelaskan per- tertulis ganda atom yang bermuatan menit Kelas X
berdasarkan (*) G e m a r an teori atom. (*) kembangan teori positif dengan elektron Semester 1,
teori atom Bohr, Membaca atom untuk menun- bergerak mengelilinginya. Intan Pariwara
sifat-sifat unsur, jukkan kelemahan Teori tersebut dikemuka- halaman 1–26
massa atom Ekonomi dan kelebihan tiap- kan oleh . . . . 2. Buku PR Kimia
relatif, dan sifat- kreatif tiap teori atom a. Niels Bohr Kelas X
sifat periodik (•) Pantang berdasarkan fakta b. John Dalton Semester 1,
unsur dalam Menyerah eksperimen. c. E. Rutherford Intan Pariwara
tabel periodik d. J.J. Thomson halaman 1–18
serta menyadari e. Schrödinger 3. BSE Kimia X,
keteraturannya Depdiknas
melalui pema- Partikel-partikel 2. Mengkaji literatur • Siswa mampu me- Tes Pilihan Partikel yang menimbul-
haman konfi- penyusun atom untuk mengetahui nentukan partikel tertulis ganda kan radiasi berdaya
gurasi elektron. partikel-partikel dasar (proton, tembus tinggi dan bersifat
dasar penyusun elektron, dan neu- netral ditemukan oleh
atom. tron) penyusun James Chadwick. Partikel
atom. itu disebut . . . .
a. proton
b. neutron
c. nukleon
d. elektron
e. inti atom
Nomor atom, 3. Menentukan isotop, • Siswa mampu Tes Pilihan Kelompok atom yang
nomor massa, isoton, dan isobar mengklasifikasikan tertulis ganda merupakan isoton adalah
isotop, dan suatu unsur ber- unsur ke dalam ....
elektron valensi dasarkan literatur. isotop, isobar, dan a. 157X dan 179Y
(•) isoton. b. 16A dan 12B
7 5
c. 13M dan 13Z
6 8
d. 34 Cl dan 35 Cl
Kimia Kelas X
17 17
e. 12Mg2+ dan 8O2–
1
Penilaian
2
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
4. Menuliskan kon- • Siswa mampu me- Tes Pilihan Nomor atom unsur K =
Silabus
figurasi elektron nentukan konfi- tertulis ganda 19. Banyaknya elektron
beberapa atom unsur gurasi elektron dan valensi dalam ion K +
untuk menentukan elektron valensi. adalah . . . .
elektron valensinya. a. 1
b. 3
c. 5
d. 7
e. 8
1.1 M e m a h a m i Perkembangan Pendidikan 1. Diskusi informasi • Siswa mampu men- Tes Pilihan Pada sistem periodik 4 × 45 1. Buku PG Kimia
struktur atom dasar penge- karakter tentang pengelom- jelaskan dasar pe- tertulis ganda modern unsur-unsur menit Kelas X
berdasarkan lompokan (*) G e m a r pokan unsur-unsur. ngelompokan unsur- yang berada dalam satu Semester 1,
teori atom Bohr, unsur-unsur Membaca (*) unsur. periode disusun ber- Intan Pariwara
sifat-sifat unsur, dasarkan . . . . halaman 27–54
massa atom Ekonomi a. kemiripan sifat 2. Buku PR Kimia
relatif, dan sifat- kreatif b. jumlah elektron valensi Kelas X
sifat periodik (•) Kreatif c. kenaikan nomor massa Semester 1,
unsur dalam d. jumlah kulit atom Intan Pariwara
tabel periodik e. kenaikan nomor atom halaman 19–38
serta menyadari 3. BSE Kimia X,
keteraturannya 2. Menjelaskan pem- • Siswa mampu Tes Pilihan Di antara unsur-unsur Depdiknas
melalui pema- bagian unsur logam, mengklasifikasikan tertulis ganda berikut yang termasuk
haman konfi- nonlogam, dan meta- unsur ke dalam unsur logam adalah . . . .
gurasi elektron. loid pada tabel logam, nonlogam, a. kalsium
periodik unsur ber- dan metaloid. b. fosfor
dasarkan konfigurasi c. oksigen
elektron. (•) d. silikon
e. boron
Massa atom 3. Menentukan massa • Siswa mampu me- Tes Uraian Diketahui massa atom
relatif (Ar) dan atom relatif suatu nentukan massa tertulis relatif beberapa unsur
sifat keperiodik- unsur melalui per- atom relatif ber- sebagai berikut.
an unsur hitungan apabila dasarkan tabel Cl = 35
diketahui massa periodik. I = 127
atom relatif unsur Ca = 40
lainnya. Ba = 137
Jika unsur Br berada satu
Triade dengan unsur Cl
dan I, sedangkan unsur
Sr berada satu Triade
dengan unsur Ca dan Ba,
tentukan massa atom
relatif unsur Br dan Sr!
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
4. Mengkaji literatur • Siswa mampu me- Tes Uraian Dalam sistem periodik
untuk mengetahui nentukan keter- tertulis unsur, jari-jari atom
keteraturan jari-jari aturan jari-jari atom dalam satu golongan dari
atom suatu unsur suatu unsur dalam atas ke bawah semakin
dalam tabel perio- tabel periodik. besar dan dalam satu
dik. periode dari kiri ke kanan
semakin kecil. Jelaskan
alasannya!
Kimia Kelas X
3
Penilaian
4
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
1.2 Membandingkan Terbentuknya Pendidikan 1. Menyebutkan unsur- • Siswa mampu men- Tes Pilihan Suatu unsur A memiliki 8 × 45 1. Buku PG Kimia
Silabus
proses pemben- ikatan kimia karakter unsur yang cenderung jelaskan kecen- tertulis ganda jumlah elektron 13. Maka menit Kelas X
tukan ikatan ion, (*) R a s a mencapai kestabilan derungan suatu untuk mencapai kestabilan Semester 1,
ikatan kovalen, I n g i n dengan melepas atau unsur untuk men- harus membentuk ion . . . . Intan Pariwara
ikatan koordinasi, Tahu menerima elektron. capai kestabilan- a. A2– d. A2+ halaman 55–80
dan ikatan logam nya. b. A – e. A3+ 2. Buku PR Kimia
serta hubungan- Ekonomi c. A+ Kelas X
nya dengan sifat kreatif Semester 1,
fisika senyawa (•) Kreatif 2. Menuliskan kon- • Siswa mampu Tes Pilihan Perhatikan tabel di bawah Intan Pariwara
yang terbentuk. figurasi elektron menggambarkan tertulis ganda ini! halaman 39–54
atom gas mulia dan susunan elektron Atom A B C D 3. BSE Kimia X,
bukan gas mulia valensi atom gas Nomor 40 40 16 20 Depdiknas
serta menggambar- mulia (duplet dan massa 4. Statif, buret,
kan rumus struktur oktet) dan elek- Jumlah 20 22 8 10 corong, ebonit
Lewis. tron valensi bukan neutron batangan, dan
gas mulia (struk- Berdasarkan tabel ter- gelas kimia
tur Lewis). sebut, atom yang dapat 5. Benzena, nitro
membentuk ikatan ion benzena,
yaitu . . . . trikloro
a. A dan D metana, dan
b. A dan C karbon
c. B dan C tetraklorida
d. B dan D
e. C dan D
Ikatan ion 3. Menuliskan pem- • Siswa mampu men- Tes Pilihan Unsur A memiliki nomor
bentukan ion positif, jelaskan proses ter- tertulis ganda atom 12 dan senyawa B
ion negatif, dan bentuknya ikatan memiliki nomor atom 9.
ikatan ion dalam ion. Berikut ini merupakan
senyawa ion. pernyataan yang benar
mengenai unsur A dan B
....
a. membentuk senyawa
ion AB2
b. tidak larut dalam air
c. saat dalam bentuk
leburan bersifat isolator
d. saat dalam bentuk
padatan bersifat
konduktor
e. membentuk senyawa
ion AB
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
Ikatan kovalen 4. Memilih senyawa • Siswa mampu men- Tes Pilihan Struktur Lewis yang tepat
dan ikatan yang berikatan jelaskan proses ter- tertulis ganda untuk molekul nitrogen
logam rangkap tiga di bentuknya ikatan yaitu . . . .
antara beberapa kovalen tunggal,
a. d.
senyawa. rangkap dua, dan
b. e.
rangkap tiga.
c.
5. Memilih senyawa • Siswa mampu men- Tes Pilihan Senyawa yang mem-
yang berikatan jelaskan proses tertulis ganda punyai ikatan kovalen
kovalen koordinasi terbentuknya ikatan koordinasi adalah . . . .
di antara senyawa- kovalen koordinasi a. CO 2 d. CH 4
senyawa lain. (*) pada beberapa b. C2H 5OH e. H 2 O
senyawa. c. HClO4
6. Melakukan per- • Siswa mampu me- Tes Uji Isi buret dengan benzena.
cobaan untuk me- nyelidiki kepolaran unjuk petik Alirkan benzena dari buret,
ngetahui sifat ke- beberapa senyawa kerja kerja dekatkan ebonit pada aliran
polaran suatu dan hubungannya prosedur benzena, dan amati yang
larutan. (•) dengan keelektro- terjadi. Dengan langkah
negatifan melalui yang sama, ganti benzena
percobaan. dengan nitro benzena,
trikloro benzena, dan
karbon tetraklorida. Amati
yang terjadi. Berdasarkan
percobaan, bahan apa
sajakah yang bersifat po-
lar dan bahan apa sajakah
yang bersifat nonpolar?
7. Mengenali proses • Siswa mampu men- Tes Uraian Peralatan rumah tangga
pembentukan ikatan deskripsikan pro- tertulis sebagian besar terbuat
logam dan hubung- ses pembentukan dari aluminium. Menurut
annya dengan sifat ikatan logam dan Anda mengapa alu-
fisis logam. hubungannya minium dipilih untuk
dengan sifat fisik peralatan memasak?
logam.
8. Mengenali jenis ikatan • Siswa mampu Tes Uraian Unsur X bersama unsur
pada beberapa se- menghubungkan tertulis klor membentuk senyawa
nyawa yang memiliki sifat fisis materi dengan rumus kimia XCl4.
sifat fisis tertentu. dengan jenis Senyawa tersebut mem-
ikatannya. punyai titik leleh –23°C dan
Kimia Kelas X
titik didih 77°C.
a. Tentukan jenis ikatan
XCl4.
b. Apakah unsur X ber-
5
sifat logam atau non-
logam?
6
Silabus
Sekolah : ....
Kelas/Semester : X/1
: Kimia
Silabus
Standar Kompetensi : 2. Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia (stoikiometri)
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
2.1 Mendeskripsi- Tata nama se- Pendidikan 1. Menentukan nama • Siswa mampu me- Tes Pilihan SnCl2 merupakan senyawa 10 × 45 1. Buku PG Kimia
kan tata nama nyawa karakter senyawa biner ber- nuliskan nama se- tertulis ganda biner yang mempunyai menit Kelas X
s e n y a w a (*) B e k e r j a dasarkan aturan nyawa biner. nama . . . . Semester 1,
anorganik dan Sama penamaannya. a. timah klorida Intan Pariwara
o r g a n i k (**) R a s a b. timah(I) klorida halaman 91–116
sederhana serta Ingin Tahu c. timah(II) klorida 2. Buku PR Kimia
persamaan d. timah(IV) klorida Kelas X
reaksinya. Ekonomi e. timah diklorida Semester 1,
kreatif Intan Pariwara
(•) Kreatif 2. Menentukan nama • Siswa mampu me- Tes Pilihan Pasangan antara rumus halaman 59–74
senyawa poliatomik nuliskan nama se- tertulis ganda kimia dan nama senyawa 3. BSE Kimia X,
berdasarkan aturan nyawa poliatomik. berikut yang tepat adalah Depdiknas
penamaannya. ....
a. Mg(NO 3 ) 2 ; magne-
sium nitrit
b. NaSO4; natrium sulfat
c. NH 4 NO 3 ; amonium
nitrit
d. Fe(OH) 3 ; besi(III)
hidroksida
e. K2CO3; kalium bikar-
bonat
3. Menentukan nama • Siswa mampu me- Tes Uraian Tuliskan nama beberapa
senyawa asam, nuliskan nama se- tertulis senyawa hidrat berikut!
basa, dan hidrat. (*) nyawa organik se- a. K2C2O4 · 2H2O
derhana. b. MgSO4 · 7H2O
c. Na2SO4 · 5H2O
Persamaan 4. Menyetarakan per- • Siswa mampu me- Tes Uraian Selesaikan persamaan
reaksi kimia samaan reaksi se- nyetarakan reaksi tertulis reaksi berikut!
sederhana derhana. (**)(•) sederhana dengan KMnO4 + H2SO4 + FeSO4
diberikan nama- → K 2 SO 4 + MnSO 4 +
nama zat yang Fe2(SO4)3 + H2O
terlibat dalam reaksi
atau sebaliknya.
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
2.1 M e m b u k t i k a n Hukum dasar Pendidikan 1. Melakukan per- • Siswa mampu mem- Tes Uji petik Bandingkan massa 15 × 45 1. Buku PG Kimia
dan mengkomu- kimia karakter cobaan untuk mem- buktikan hukum unjuk kerja campuran antara larutan menit Kelas X
nikasikan ber- – Hukum (*) Jujur buktikan hukum Lavoisier melalui per- kerja prosedur perak nitrat dengan Semester 1,
lakunya hukum- Lavoisier (**) K e r j a Kekekalan Massa cobaan. natrium klorida sebelum Intan Pariwara
hukum dasar – Hukum Keras dan menarik ke- dan sesudah reaksi halaman 117–
kimia melalui Proust simpulan dari hasil dengan cara menimbang 166
percobaan serta – Hukum Ekonomi percobaan. (*) larutan-larutan tersebut 2. Buku PR Kimia
menerapkan Dalton kreatif sebelum direaksikan dan Kelas X
konsep mol dalam – Hukum Gay (•) Skill/ke- setelah direaksikan atau Semester 1,
menyelesaikan Lussac terampilan dicampur! Intan Pariwara
perhitungan – Hukum halaman 75–
kimia. Avogadro 2. Membuktian hukum • Siswa mampu mem- Porto- Dokumen Amati data percobaan 103
Proust melalui per- buktikan hukum folio Perkerjaan tentang massa dua unsur 3. BSE Kimia X,
hitungan berdasar- Proust. yang bersenyawa meng- Depdiknas
kan data percoba- hasilkan dua cuplikan 4. Alat dan bahan
an. dari dua daerah yang percobaan
berbeda. hukum
Kekekalan
Massa Massa
Massa Klor Massa
Natrium
Cuplikan Garam
dari dari
(gram) Cuplikan
Cuplikan
(gram) (gram)
Kimia Kelas X
7
Penilaian
8
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
Silabus
soal-soal tentang gunakan data per- tertulis ganda H2(g) → NH3(g) apabila
hukum Perbanding- cobaan untuk mem- masing-masing gas diukur
an Volume. buktikan hukum
Perbandingan pada suhu dan tekanan
Volume (hukum yang sama, perbandingan
Gay Lussac). volume gas-gas yang
bereaksi dan hasil reaksi
adalah . . . .
a. 1 : 1 : 2
b. 1 : 2 : 1
c. 1 : 2 : 3
d. 1 : 3 : 2
e. 2 : 3 : 1
Perhitungan 5. Melakukan per- • Siswa mampu Tes Pilihan Pada suhu dan tekanan
kimia hitungan untuk mem- menggunakan data tertulis ganda sama, 20 ml P 2 tepat
buktikan hukum percobaan untuk habis bereaksi dengan 50
Avogadro. membuktikan ml Q2 menghasilkan 20 ml
hukum Avogadro. gas PxQy. Harga x dan y
berturut-turut adalah . . . .
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 2 dan 3
d. 2 dan 4
e. 2 dan 5
Kimia Kelas X
9
Penilaian
10
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
10. Menyelesaikan soal- • Siswa mampu me- Tes Uraian Kristal Zn(NO3)2 · xH2O
Silabus
soal tentang rumus nentukan rumus tertulis dipanaskan hingga semua
air kristal. air kristal. air kristalnya menguap,
ternyata berat kristal yang
tersisa 63,46%. Tentukan
rumus kristal senyawa
tersebut! (Mr : Zn(NO3)2
= 189, H2O = 18)
11. Menghitung kadar • Siswa mampu me- Tes Pilihan Cuplikan serbuk besi
zat dalam suatu nentukan kadar tertulis ganda sebanyak 10 gram
senyawa. zat dalam suatu dipanaskan dengan gas
senyawa. klor menghasilkan 20
gram besi(II) klorida
(FeCl2). Jika diketahui Ar
Fe = 56 dan Cl = 35,5,
kadar besi dalam cuplikan
adalah . . . %.
a. 4,41
b. 14,20
c. 71,00
d. 88,20
e. 98,80
12. Menentukan pe- • Siswa mampu me- Tes Uraian Sebanyak 100 cm3 larutan
reaksi pembatas, nentukan pereaksi tertulis natrium sulfat 0,5 M di-
banyak zat pereaksi, pembatas dalam campur dengan 500 cm3
dan hasil reaksi me- suatu reaksi. larutan timbal(II) nitrat 0,2 M
lalui perhitungan. • Siswa mampu me- secukupnya sehingga be-
nentukan banyak reaksi menurut persamaan:
zat pereaksi atau Na2SO4(aq) + Pb(NO3)2(aq)
hasil reaksi.
→ PbSO4(s) + 2NaNO3(aq)
Apabila Ar : Pb = 207, S = 32,
O = 16, tentukan:
a. zat sisa,
b. pereaksi pembatas,
dan
c. massa endapan yang
terbentuk!
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Bab I Struktur Atom
Sekolah : ..........
Kelas/Semester : X/1
Mata Pelajaran : Kimia
Alokasi Waktu : 4 × 45 menit
Standar Kompetensi : 1. Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia.
Kompetensi Dasar : 1.1 Memahami struktur atom berdasarkan teori atom Bohr, sifat-sifat unsur, massa
atom relatif, dan sifat-sifat periodik unsur dalam tabel periodik serta menyadari
keteraturannya melalui pemahaman konfigurasi elektron.
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu:
1. mengkaji literatur tentang perkembangan teori atom;
2. mengkaji literatur untuk mengetahui partikel-partikel dasar penyusun atom;
3. menentukan isotop, isoton, dan isobar suatu unsur berdasarkan literatur;
4. menuliskan konfigurasi elektron beberapa atom unsur untuk menentukan elektron valensinya.
Materi Pembelajaran
1. Perkembangan Teori Atom
2. Partikel-Partikel Penyusun Atom
3. Nomor Atom, Nomor Massa, Isotop, dan Elektron Valensi
Metode Pembelajaran
1. Model Pembelajaran
a. Direct Instruction (DI)
b. Cooperative Learning (CL)
2. Metode
a. Diskusi informasi
b. Tanya jawab
Langkah-Langkah Kegiatan
Pertemuan Pertama
1. Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
a. Motivasi
• Menanyakan kepada siswa tentang pengertian atom.
b. Prasyarat pengetahuan
• Siswa mengetahui tentang atom dan sifat-sifatnya.
Kimia Kelas X 11
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
• Guru menjelaskan tentang perkembangan teori atom dari model atom Dalton hingga model atom
modern.
• Guru menggambarkan model atom Dalton, Thomson, Rutherford, dan Bohr.
• Menjelaskan kelemahan setiap teori atom.
b. Elaborasi
• Guru menunjuk beberapa siswa agar menjelaskan teori atom. Dalam kegiatan ini, siswa disarankan
untul lebih gemar membaca mengenai perkembangan teori atom melalui berbagai referensi lain. (*)
• Guru menunjuk beberapa siswa agar menggambarkan beberapa model atom sesuai penemunya.
(*) Pendidikan karakter (Gemar Membaca).
c. Konfirmasi
• Guru bertanya kepada siswa tentang hal-hal yang belum diketahui siswa.
3. Kegiatan Penutup
Guru menugasi siswa untuk mencari informasi di internet tentang perkembangan teori atom.
Pertemuan Kedua
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Motivasi
• Guru menanyakan kepada siswa tentang partikel penyusun atom.
b. Prasyarat pengetahuan
• Siswa mengetahui bahwa atom tersusun atas partikel-partikel.
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
• Guru menjelaskan tentang partikel-partikel penyusun atom (proton, neutron, elektron).
• Guru menjelaskan tentang nomor massa dan nomor atom.
• Guru menuliskan konfigurasi elektron valensi suatu atom.
b. Elaborasi
• Guru menunjuk siswa untuk menentukan jumlah proton, elektron, dan neutron suatu atom.
• Guru menunjuk siswa untuk menentukan isotop suatu atom. Guru dapat menyisipkan arahan kepada
siswa agar tidak pantang menyerah dalam menyelesaikan soal-soal latihan sehingga saat ujian
berlangsung siswa akan lebih mudah mengerjakannya.(•)
• Guru menunjuk siswa untuk memberikan contoh atom-atom yang merupakan isobar dan isoton.
• Guru menunjuk siswa untuk menuliskan konfigurasi elektron dan menentukan elektron valensinya.
(•) Ekonomi kreatif (Pantang Menyerah).
c. Konfirmasi
Guru menanyakan kepada siswa tentang hal-hal yang belum diketahui.
3. Kegiatan Penutup
Guru menugasi siswa untuk mengerjakan soal-soal di uji kompetensi Bab I.
________, ______________
Mengetahui
Kepala SMA ______________ Guru Mata Pelajaran
........................ .........................
____________________________ _____________________________
NIP _______________________ NIP _________________________
Kimia Kelas X 13
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Bab II Sistem Periodik Unsur
Sekolah : ..........
Kelas/Semester : X/1
Mata Pelajaran : Kimia
Alokasi Waktu : 4 × 45 menit
Standar Kompetensi : 1. Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia.
Kompetensi Dasar : 1.1 Memahami struktur atom berdasarkan teori atom Bohr, sifat-sifat unsur, massa
atom relatif, dan sifat-sifat periodik unsur dalam tabel periodik serta menyadari
keteraturannya melalui pemahaman konfigurasi elektron.
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu:
1. menjelaskan dasar pengelompokan unsur-unsur;
2. mengelompokkan unsur ke dalam logam, nonlogam, dan metaloid pada tabel periodik unsur berdasarkan
konfigurasi elektron;
3. menghitung massa suatu atom jika diketahui massa atom relatifnya;
4. mengkaji literatur untuk mengetahui keteraturan jari-jari atom suatu unsur dalam tabel periodik;
5. mengkaji literatur untuk mengetahui keteraturan energi ionisasi atom suatu unsur dalam tabel periodik;
6. mengkaji literatur untuk mengetahui keteraturan afinitas elektron atom suatu unsur dalam tabel periodik;
7. mengkaji literatur untuk mengetahui keteraturan keelektronegatifan atom suatu unsur dalam tabel periodik.
Materi Pembelajaran
1. Perkembangan Dasar Pengelompokan Unsur-Unsur
2. Massa Atom Relatif (Ar) dan Sifat Keperiodikan Unsur
Metode Pembelajaran
1. Model Pembelajaran
a. Direct Instruction (DI)
b. Cooperative Learning (CL)
2. Metode
a. Diskusi informasi
b. Tanya jawab
Pertemuan Kedua
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Motivasi
• Guru menanyakan kepada siswa tentang massa atom relatif suatu unsur.
b. Prasyarat pengetahuan
• Siswa mengetahui arti dari massa atom relatif suatu unsur.
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
• Guru menjelaskan kepada siswa cara menentukan massa atom relatif suatu unsur dalam tabel periodik.
• Guru menjelaskan kepada siswa tentang sifat-sifat keperiodikan unsur dalam tabel periodik unsur,
yang meliputi jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elektron, dan keelektronegatifan.
b. Elaborasi
• Guru menunjuk beberapa siswa untuk menghitung massa suatu unsur jika diketahui massa atom
relatifnya.
• Guru menunjuk beberapa siswa untuk menggambarkan grafik keteraturan jari-jari atom, energi ionisasi,
afinitas elektron, dan keelektronegatifan suatu unsur dalam tabel periodik.
c. Konfirmasi
Guru menanyakan kepada siswa pengertian golongan dan periode.
Kimia Kelas X 15
3. Kegiatan Penutup
Guru mengakhiri pembelajaran dengan menyimpulkan pembelajaran yang telah dilaksanakan dan menugasi
siswa mempelajari subbab berikutnya.
________, ______________
Mengetahui
Kepala SMA ______________ Guru Mata Pelajaran
........................ .........................
_____________________________ _____________________________
NIP _______________________ NIP ________________________
Kimia Kelas X 17
B. Uraian B. Kerjakan soal-soal berikut!
1. Teori atom Dalton dianggap tidak sesuai dengan
kenyataan atom yang sesungguhnya karena pada
teori atom Dalton menyatakan bahwa atom adalah
bagian terkecil suatu unsur. Berarti atom tidak A. Pilihan Ganda
dapat dibagi lagi menjadi partikel-partikel penyusun 1. Jawaban: d
atom. Pada kenyataannya, Thomson menemukan Niels Bohr bukan menemukan proton, melainkan
partikel-partikel penyusun atom, yaitu elektron kulit atom. Sementara itu, Goldstein menemukan
yang bermuatan negatif. Selain Thomson, Ruther- proton, Chadwick menemukan neutron, J.J.
ford juga menemukan proton dalam inti atom. Thomson menemukan elektron, dan Rutherford
2. Gambaran model atom menurut Thomson yaitu menemukan muatan positif pada inti atom.
atom berupa bola padat bermuatan positif yang di 2. Jawaban: e
dalamnya tersebar elektron-elektron yang Millikan menemukan muatan elektron sebesar
bermuatan negatif. 1,6 × 10–19 C berdasarkan percobaan tetes minyak
3. a. Belum menggambarkan letak dan lintasan dalam tabung yang bermuatan listrik. Sementara
elektron dalam suatu atom. itu, Goldstein menemukan massa proton
b. Tidak dapat menerangkan penyebab elektron = 1,6726 × 10–24 g. Chadwick menemukan neutron,
tidak jatuh ke inti, sedangkan menurut teori Thomson menemukan elektron, dan Rutherford
fisika klasik, jika elektron mengelilingi inti yang menemukan inti atom bermuatan positif.
muatannya berlawanan, elektron akan 3. Jawaban: e
kehilangan energi sehingga jatuh ke inti. Sinar katode merupakan sinar perpendaran hasil
c. Hanya tepat untuk atom-atom dengan nomor radiasi katode menuju anode yang membentur
atom kecil. kaca tabung sehingga kaca berpendar.
4. Niels Bohr mampu mengatasi kelemahan model 4. Jawaban: a
atom Rutherford dan menjelaskan model atom Millikan menyemprotkan minyak ke dalam tabung
Rutherford dengan gambaran model atomnya. yang bermuatan listrik. Dari percobaan tetes
Dalam teorinya, Rutherford menggambarkan bahwa minyak ditemukan muatan elektron sebesar
di dalam atom terdapat lintasan stasioner dengan 1,6022 × 10–19C. Sementara itu, dari percobaan
tingkat energi tertentu. Lintasan stasioner ini hamburan sinar α ditemukan proton, dari percobaan
merupakan tempat elektron beredar mengitari inti tabung gas berkatode ditemukan elektron, dan dari
(kulit atom) tanpa disertai penyerapan dan pembelokkan sinar katode oleh medan listrik
pemancaran energi. Sementara itu, menurut Niels ditemukan muatan elektron.
Bohr pada keadaan normal, elektron menempati 5. Jawaban: b
tingkat energi terendah atau berada dalam tingkat Sinar anode atau proton merupakan radiasi partikel,
dasar. Elektron dapat berpindah dari satu kulit ke bukan merupakan gelombang elektromagnetik.
kulit lain dengan memancarkan atau menyerap Sinar proton bermuatan positif sehingga dibelokkan
energi dalam jumlah tertentu. Elektron yang ke kutub negatif, dengan muatan partikel sebesar
berpindah ke kulit yang lebih luar akan menyerap 1,6 × 10–19 C, dan perbandingan e/m dimiliki oleh
energi, sedangkan jika berpindah ke kulit yang atom hidrogen.
lebih dalam akan memancarkan energi. Gambaran
atom seperti ini menjawab kelemahan model atom 6. Jawaban: d
Rutherford yang tidak dapat menjelaskan alasan Ilmuwan yang menemukan inti atom adalah Ernest
mengapa elektron tidak jatuh ke inti. Rutherford. Ernest Rutherford menemukan inti atom
5. Dalam model atom modern digambarkan bahwa melalui eksperimen hamburan sinar alfa, dan
elektron di dalam atom dapat dipandang sebagai Eugene Goldstein menemukan proton. Niels Bohr
partikel dan gelombang. Dengan dasar ini, menemukan orbital elektron, J.J. Thomson menemu-
Heisenberg, fisikawan Jerman, mengemukakan teori kan elektron, dan James Chadwick menemukan
ketidakpastian yang menyatakan bahwa kedudukan neutron.
dan kecepatan gerak elektron tidak dapat ditentukan 7. Jawaban: a
secara pasti, yang dapat ditentukan hanyalah Hipotesis Rutherford pada percobaan hamburan
kemungkinan terbesarnya atau probabilitasnya. sinar alfa yaitu atom tersusun atas inti atom yang
Dengan demikian, kedudukan dan kecepatan gerak bermuatan positif dan dikelilingi elektron yang
elektron dalam atom ditemukan dalam ruang tertentu bermuatan negatif sehingga atom bersifat netral.
disebut orbital. Teori mengenai elektron berada dalam Pilihan jawaban b merupakan hasil eksperimen
orbital-orbital di seputar inti atom inilah yang Eugene Goldstein tentang proton. Pilihan jawaban
merupakan pokok teori atom modern.
Kimia Kelas X 19
6. Jawaban: c Ion Fe3+ terbentuk jika atom Fe kehilangan tiga
Elektron valensi pada: elektron. Dengan demikian, jumlah elektron pada
13K : 2.8.3 → 3 19N : 2.8.8.1 → 1
ion Fe3+ adalah 26 – 3 = 23.
15L : 2.8.5 → 5 20O : 2.8.8.2 → 2
Jadi, dalam ion Fe3+ terdapat 26 proton, 30 neutron,
M : 2.8.7 → 7 dan 23 elektron.
17
Jadi, unsur yang elektron valensinya paling banyak 13. Jawaban: b
adalah unsur dengan lambang 17M. Susunan elektron dengan jumlah kulit 3 dan
7. Jawaban: e elektron valensi 6 adalah 2.8.6. Jadi, nomor atom
Nomor massa Fe = 56 unsur tersebut 2 + 8 + 6 = 16.
Jumlah elektron Fe = jumlah proton = nomor atom 14. Jawaban: e
= 26
20A = 2.8.8.2 → elektron valensi = 2
Jumlah neutron Fe = 56 – 26 = 30.
16B = 2.8.6 → elektron valensi = 6
Pernyataan yang tepat tentang unsur dengan
14C = 2.8.4 → elektron valensi = 4
lambang atom 56
26Fe adalah p = 26, e = 26, n = 30.
10D = 2.8 → elektron valensi = 8
6E = 2.4 → elektron valensi = 4
8. Jawaban: a
Isoton adalah atom-atom yang mempunyai jumlah
neutron sama, seperti pada 157 X dan 179 Y. 15. Jawaban: c
40 A = 2.8.8.2 → jumlah kulit = 4
Sementara itu, 136M dan 138Z merupakan isobar 20
34Cl dan
karena mempunyai massa atom sama. 17 12B
6 = 2.4 → jumlah kulit = 2
35Cl membentuk isotop karena nomor atom kedua
17
atom sama.
16C
8 = 2.6 → jumlah kulit = 2
9. Jawaban: e
24 D =
12 2.8.2 → jumlah kulit = 3
Konfigurasi elektron unsur 19K : 2.8.8.1 15E
7 = 2.5 → jumlah kulit = 2
Ion K+ terbentuk saat unsur K melepas satu
elektron sehingga jumlah elektron pada K+ = 18. B. Uraian
Konfigurasi elektron ion K+ = 2.8.8.
Jadi, elektron valensi K+ sebanyak 8. 1. a. Unsur P, nomor atom = 27, jumlah neutron
= 32
10. Jawaban: d Nomor massa = nomor atom + jumlah neutron
Konfigurasi elektron: 2.8.18.3 = 27 + 32 = 59
Jumlah elektron: 2 + 8 + 18 + 3 = 31 Jadi, lambang atom P = 59
27P
Jumlah elektron = jumlah proton = nomor atom = 31 b. Unsur Q, nomor atom = 42, jumlah neutron =
Elektron valensi = 3 54
Jumlah elektron di kulit ketiga = 18 Nomor massa = nomor atom + jumlah neutron
11. Jawaban: b = 42 + 54 = 96
Misal atom tersebut adalah X maka lambang atom Jadi, lambang atom Q = 96
42Q
X: 127
53X c. Unsur R, nomor atom = 58, jumlah neutron
Nomor massa X = 127 = 82
Nomor atom X = 53 Nomor massa = nomor atom + jumlah neutron
Jumlah elektron = nomor atom = jumlah proton = 53 = 58 + 82 = 140
Jumlah neutron = nomor massa – nomor atom Jadi, lambang atom R = 140
58R
= 127 – 53 16A+
= 74 2. a. 8
Jadi, atom dengan nomor atom 53 dan massa atom Jumlah proton = jumlah elektron = 8
127 terdiri atas 53 elektron dan 74 neutron. Jumlah neutron = 16 – 8 = 8
Ion 168A+ terjadi karena atom A kehilangan satu
12. Jawaban: c elektron sehingga jumlah elektron = 7
Lambang atom Fe = 5626Fe Konfigurasi elektron: 2.5
Nomor massa Fe = 56 Jadi, ion 168A+ mempunyai jumlah proton 8,
Nomor atom = jumlah proton = jumlah elektron = 26 jumlah elektron = 7, jumlah neutron = 8, dan
Jumlah neutron = nomor massa – nomor atom konfigurasi elektron = 2.5.
= 56 – 26 b. 40 B2+
18
= 30 Jumlah proton = jumlah elektron = 18
Jumlah neutron = 40 – 18 = 22
Kimia Kelas X 21
6. Jawaban: d Jadi, pasangan unsur yang mempunyai jumlah
Nomor atom K = jumlah elektron = 19 neutron sama banyak adalah unsur F dan Ne atau
Konfigurasi elektron = 2.8.8.1 Mg dan Na.
Sementara itu, konfigurasi elektron:
2.8.7 → nomor atom 17 11. Jawaban: e
2.8.8 → nomor atom 18 Isotop adalah unsur-unsur yang mempunyai nomor
2.8.9 → penulisan salah, seharusnya 2.8.8.1 atom sama, tetapi nomor massanya berbeda. Notasi
2.8.8.3 → penulisan salah, untuk jumlah unsur-unsur tersebut adalah 23 23 24 24
11K, 12L, 12M, 11N, dan
23 O. Jadi, unsur yang merupakan isotop adalah 23K
elektron 21 seharusnya konfigurasi 10 11
elektronnya 2.8.9.2 dan 24 23 24
11N atau 12L dan 12M.
Lambang atom P: 23
11P c. 1124Na ⇒ neutron = 24 – 11 = 13
Nomor atom = jumlah proton = jumlah elektron = 11 27
13 Al ⇒ neutron = 27 – 13 = 14
Jumlah neutron = nomor massa – nomor atom
= 23 – 11 d. 82 ⇒ neutron = 207 – 82 = 125
207 Pb
= 12 209Po
84 ⇒ neutron = 209 – 84 = 125
Jadi, atom P mempunyai 11 proton dan 12 neutron. e. 238 U⇒ neutron = 238 – 92 = 146
92
Lambang atom Q: 31
15Q
240 U
94 ⇒ neutron = 240 – 94 = 146
Nomor atom = jumlah proton = jumlah elektron = 15 Jadi, pasangan atom yang jumlah neutronnya
Jumlah neutron = nomor massa – nomor atom 24Na dan 27Al.
berbeda adalah 11 13
= 31 – 15
= 16 15. Jawaban: c
Jadi, atom Q mempunyai 15 proton dan 16 neutron. Isotop uranium dilambangkan dengan 233 92U.
Jumlah elektron = jumlah proton = nomor atom = 92
10. Jawaban: b Jumlah neutron = nomor massa – nomor atom
19 F : jumlah neutron = 19 – 9 = 10
9 = 233 – 92
24 Mg : jumlah neutron = 24 – 12 = 12 = 141
12
20 Ne : jumlah neutron = 20 – 10 = 10 Jadi, dalam isotop uranium 233
92U terdapat 92 proton,
10
23 Na : jumlah neutron = 23 – 11 = 10 92 elektron, dan 141 neutron.
11
.
Jumlah elektron pada ion X2+ = 12 – 2 = 10
+
Konfigurasi elektron unsur X = 2.8
⇒ p = 20, n = 20, e = 18
−
23. Jawaban: a ⇒ p = 9, n = 10, e = 10
−
Atom yang dalam intinya memiliki jumlah neutron ⇒ p = 8, n = 8, e = 10
lebih sedikit dari jumlah protonnya adalah 32He. +
Kimia Kelas X 23
30. Jawaban: b 5. a. Atom A
Isoton adalah unsur yang berbeda mempunyai Jumlah neutron = 22
jumlah neutron sama. Isoton terdapat dalam 40
20Ca
Nomor massa = 40
dan 39 K. Jumlah neutron kedua unsur tersebut Nomor atom = nomor massa – jumlah neutron
19
adalah 20. Sementara itu, unsur 210 214 = 40 – 22
82Pb dan 82Pb
merupakan isotop karena nomor atomnya sama = 18
Nomor atom = jumlah elektron = 18
sedangkan nomor massanya berbeda, unsur 214 82Pb Konfigurasi elektron: 2.8.8
dan 21484 Po merupakan isobar karena nomor
Jumlah elektron valensi = 8
massanya sama, sedangkan nomor atomnya Lambang atom A = 40 18A
berbeda. b. Atom B
Jumlah neutron = 30
B. Uraian Jumlah proton = 25
Jumlah proton = jumlah elektron = nomor atom
1. Sifat-sifat proton sebagai berikut. = 25
a. Merupakan radiasi partikel. Nomor massa = jumlah elektron + jumlah
b. Bermuatan positif. neutron
c. Dalam medan magnet dan listrik dibelokkan = 25 + 30 = 55
ke kutub negatif. Konfigurasi elektron: 2.8.13.2
2. Pada tahun 1930, W. Bothe bersama H. Becker Jumlah elektron valensi = 2
melakukan percobaan, yaitu menembaki inti atom Lambang atom B = 55 25B
berilium dengan partikel alfa. Pada percobaan ini
Kimia Kelas X 25
11. Jawaban: d kulit atom menunjukkan periode. Contoh: unsur Al,
Unsur-unsur sesuai golongannya sebagai berikut. nomor atom = 13. Konfigurasi elektron: 2 . 8 . 3.
Gas mulia : He, Ne, Ar, Kr, Xe, dan Rn Jumlah elektron valensi = 3, maka unsur Al terletak
Alkali tanah : Be, Mg, Ca, Sr, Ba, dan Ra pada golongan IIIA. Jumlah kulit atom = 3, maka
Halogen : F, Cl, Br, I, dan At unsur Al terletak pada periode 3.
Alkali : H, Li, Na, K, Rb, Cs, dan Fr Jadi, unsur Al dalam sistem periodik terletak pada
Kalkogen : O, S, Se, Te, dan Po golongan IIIA, periode 3.
12. Jawaban: c 4. a. Unsur A, elektron valensi = 5, jumlah kulit = 3.
Unsur yang mempunyai elektron valensi sama Unsur A terletak pada golongan VA, periode 3.
berada dalam golongan yang sama. Unsur-unsur
b. Unsur B, elektron valensi = 2, jumlah kulit = 4.
yang terdapat dalam satu golongan yaitu He, Ne,
Unsur B terletak pada golongan IIA, periode 4.
Ar, dan Kr, yaitu anggota golongan VIIIA.
c. Unsur C, elektron valensi = 4, jumlah kulit = 2.
13. Jawaban: e Unsur C terletak pada golongan IVA, periode 2.
Unsur-unsur dalam satu golongan mempunyai
jumlah elektron valensi sama. Unsur-unsur yang 5. 11Na= 2 . 8 . 1 (golongan IA periode 3)
mempunyai elektron valensi sama juga mempunyai 18Ar = 2 . 8 . 8 (golongan VIIIA periode 3)
sifat kimia sama. Oleh karena itu, unsur-unsur 14Si = 2 . 8 . 4 (golongan IVA periode 3)
dalam satu golongan mempunyai kemiripan sifat
15P = 2 . 8 . 5 (golongan VA periode 3)
kimia.
14. Jawaban: a
NA 20 = 2 . 8 . 8 . 2
Elektron valensi = 2
Jumlah kulit = 4
Jadi, atom terletak pada golongan IIA periode 4. A. Pilihan Ganda
Kimia Kelas X 27
Neon memiliki energi ionisasi paling tinggi dalam 20D: 2.8.8.2
periode kedua, artinya dalam satu periode semakin 37E: 2 . 8 . 18 . 8 . 1
ke kanan energi ionisasi unsurnya semakin besar. Unsur A menempati golongan IIA periode 3.
Energi ionisasi bromin lebih rendah daripada klorin, Unsur B menempati golongan VIIA periode 3.
artinya dalam satu golongan semakin ke atas Unsur C menempati golongan IA periode 4.
energi ionisasi unsurnya semakin besar. Unsur D menempati golongan IIA periode 4.
Jadi, unsur argon memiliki energi ionisasi Unsur E menempati golongan IA periode 5.
maksimum dalam periode ketiga, tetapi lebih Afinitas elektron unsur-unsur dalam sistem periodik
rendah dari neon. semakin besar dari kiri ke kanan dan dari bawah
ke atas. Jadi, unsur yang mempunyai afinitas
B. Uraian elektron terbesar adalah unsur B karena terletak
paling kanan (golongan VIIA) dan periode 3 (lebih
1. Energi ionisasi unsur-unsur dalam sistem periodik,
atas daripada periode 4 dalam tabel periodik unsur).
dalam satu periode dari kiri ke kanan semakin besar
dan dalam satu golongan dari atas ke bawah 5. a.
Nomor atom
semakin kecil.
2. Dalam satu golongan dari atas ke bawah, jari-jari atom 9
semakin besar karena dalam satu golongan dari atas
ke bawah kulit atom bertambah berarti periode 8
Kimia Kelas X 29
18. Jawaban: d 23. Jawaban: b
Jumlah kulit atom menunjukkan periode. Keelektronegatifan unsur-unsur dalam satu periode
Konfigurasi elektron dari unsur-unsur dengan nomor dari kiri ke kanan semakin besar. Jadi, urutan unsur-
atom tersebut sebagai berikut. unsur tersebut dalam satu periode dari kiri ke kanan
Nomor atom 2: 2 → periode 1 adalah T, Q, R, P, dan S.
Nomor atom 5: 2 . 3 → periode 2
24. Jawaban: e
Nomor atom 6: 2 . 4 → periode 2
Konfigurasi unsur-unsur tersebut dalam sistem
Nomor atom 14: 2 . 8 . 4 → periode 3
periodik sebagai berikut.
Nomor atom 7: 2 . 5 → periode 2
Nomor atom 11: 2 . 8 . 1 → periode 3 4Be : 2 . 2 → golongan IIA, periode 2
Kimia Kelas X 31
9. Konfigurasi elektron 2. Jawaban: b
16S : 2 . 8 . 6, terletak pada periode 3 golongan VIA
Unsur 199Z memiliki 9 proton, 9 elektron, dan
10 neutron. Saat membentuk ion Z–, jumlah elektron
17Cl : 2 . 8 . 7, terletak pada periode 3 golongan VIIA
bertambah 1 menjadi 10 elektron. Dengan
18Ar : 2 . 8 . 8, terletak pada periode 3 golongan VIIIA
demikian, ion Z– memiliki 9 proton, 10 elektron, dan
19K : 2 . 8 . 8 . 1, terletak pada periode 4 golongan IA 10 neutron.
20Ca : 2 . 8 . 8 . 2, terletak pada periode 4 golongan IIA
a. Urutan unsur-unsur menurut bertambahnya 3. Jawaban: e
jari-jari atom Ar – Cl – S – Ca – K. Beberapa sifat gas neon sebagai berikut.
b. Urutan unsur-unsur menurut bertambahnya 1) Merupakan golongan gas mulia.
energi ionisasi K – Ca – S – Cl – Ar. 2) Memiliki konfigurasi elektron 2 . 8.
3) Telah memenuhi aturan oktet.
10. Langkah-langkah: 4) Termasuk golongan VIIIA.
a. Membuat konfigurasi elektron tiap-tiap unsur: Gas neon tidak membentuk ikatan ion karena ke-
7A = 2 . 5 adaannya telah stabil.
8B = 2 . 6
4. Jawaban: d
15C = 2 . 8 . 5
36Kr = 2 . 8 . 18 . 8
16D = 2 . 8 . 6
Elektron valensi Kr = 8 sehingga termasuk unsur
b. Menentukan golongan dan periode tiap-tiap
golongan VIIIA (gas mulia). Unsur gas mulia bersifat
unsur.
stabil sehingga sukar bereaksi dengan unsur lain.
Unsur Gol. Priode
5. Jawaban: b
A VA 2
Konfigurasi elektron 12Mg: 2 . 8 . 2.
B VIA 2
C VA 3 Unsur ini cenderung melepaskan 2 elektron agar
D VIA 3 stabil seperti unsur-unsur gas mulia (unsur Ne).
12Mg(2 . 8 . 2) → Mg (2 . 8) + 2e
2+ –
B. Uraian
A. Pilihan Ganda
1. a. Suatu atom dikatakan telah stabil apabila telah
memenuhi aturan oktet atau duplet. Suatu 1. Jawaban: e
atom dikatakan telah memenuhi aturan oktet Sifat-sifat senyawa ion sebagai berikut.
jika elektron valensinya 8 dan suatu atom 1) Dalam bentuk lelehannya bersifat konduktor.
dikatakan telah memenuhi aturan duplet jika 2) Titik didih tinggi.
elektron valensinya berjumlah 2. 3) Dalam bentuk padatannya bersifat isolator.
b. Suatu atom dapat mencapai kestabilan 4) Tidak larut dalam larutan karbon tetraklorida.
dengan dua cara, yaitu: 5) Memiliki bentuk kristal yang besar.
1) melakukan serah terima elektron; 2. Jawaban: b
2) melakukan penggunaan pasangan
elektron secara bersama-sama. Nomor Jumlah Jumlah Konfigurasi Keadaan
Unsur Massa Neutron Elektron Elektron Stabil
2.
A 40 20 20 2.8.8.2 A2+
Elektron Cara Mencapai
Atom Konfigurasi B 40 22 18 2.8.8 B
Valensi Kestabilan
C 16 8 8 2.6 C2–
D 20 10 10 2.8 D
a. 12Mg 2.8.2 2 Melepas 2e–
b. 13Al 2.8.3 3 Melepas 3e– Unsur yang dapat membentuk senyawa ion yaitu
c. 16S 2.8.6 6 Menangkap 2e– unsur A dan C, yaitu terbentuk senyawa ion AC.
d. 19K 2.8.8.1 1 Melepas 1e–
3. Jawaban: e
3. a. 80 Br– : 2 . 8 . 18 . 8 (menangkap satu elektron Unsur A memiliki nomor atom 13 sehingga
35
sehingga jumlah elektron menjadi 36). konfigurasi elektron A: 2 . 8 . 3. Unsur B memiliki
40 Ca 2+ : 2 . 8 . 8 (melepas dua elektron
nomor atom 17 sehingga konfigurasi elektron B: 2
b. 20 8 . 7. Unsur A mencapai kestabilan dengan melepas
sehingga jumlah elektron menjadi 18).
3e– dan membentuk ion A3+, sedangkan unsur B
c. 27 Al3+ : 2 . 8 (melepas tiga elektron sehingga
13 dapat mencapai kestabilan dengan menangkap 1e–
jumlah elektron menjadi 10). dan membentuk ion B–. Dengan demikian, A3+ dan
d. 39 K+ : 2 . 8 . 8 (melepas satu elektron sehingga
19 B– dapat membentuk senyawa ion AB3.
jumlah elektron menjadi 18).
4. Jawaban: c
e. 16O2– : 2 . 8 (menangkap dua elektron sehingga
8 Kalium terletak pada golongan IA, berarti memiliki
jumlah elektron menjadi 10). elektron valensi 1. Unsur tersebut akan melepas
f. 137 Ba2+ : 2 . 8 . 18 . 18 . 8 (melepas dua elektron satu elektron untuk mencapai kestabilan seperti
56
sehingga jumlah elektron menjadi 54). gas mulia. Apabila berikatan dengan brom, satu
elektron tersebut akan diberikan pada satu atom
4. Ion positif terbentuk karena atom melepaskan
brom. Sementara itu, satu atom brom akan
elektron untuk mencapai kestabilan seperti gas
menangkap satu elektron dari satu atom kalium.
mulia sehingga jumlah elektron dalam atom
Dengan demikian, terjadi serah terima elektron
menjadi berkurang. Sementara itu, ion negatif
antara kalium dengan brom membentuk ikatan ion
terbentuk karena atom menangkap elektron untuk
dengan susunan yang stabil.
mencapai kestabilan seperti gas mulia sehingga
jumlah elektron dalam atom bertambah.
Kimia Kelas X 33
K → K+ + e– (melepas 1 elektron) sedangkan oksigen termasuk nonlogam. Rumus
Br + e → Br –
– (menangkap 1 elektron) kimia senyawa tersebut adalah MnO2. Sementara
–––––––––––––––– itu, karbon dioksida, nitrogen dioksida, sulfur
K + Br → K+ + Br – dioksida, dan nitrogen monoksida merupakan
senyawa-senyawa yang tersusun atas atom-atom
KBr nonlogam. Keempat senyawa tersebut bukan
5. Jawaban: c termasuk senyawa ionik.
Nama Senyawa Jenis Ikatan 10. Jawaban: e
a. Karbon dioksida Ikatan kovalen a. 4Be dan 8O BeO
b. Karbon monoksida Ikatan kovalen b. 11 Na dan 12Mg tidak dapat membentuk senyawa
c. Kalsium klorida Ikatan ion c. 12Mg dan 16S MgS
d. Nitrogen monoksida Ikatan kovalen d. 1H dan 19K tidak dapat membentuk senyawa
e. Amonia Ikatan kovalen e. 20Ca dan 17Cl CaCl2
! → H – Cl
]
•
]
]
ion negatif. Sementara itu, atom penyusun yang ]]
A. Pilihan Ganda
7. Jawaban: d
1. Jawaban: c ]] kovalen tunggal
kovalen koordinasi ]
]
]
1) Cl2 terbentuk melalui ikatan kovalen tunggal ]
]] ** ]]
• * * •
2) H2O merupakan senyawa kovalen polar ] ] ] ]
]] ** ]]
3) CCl4 merupakan senyawa kovalen nonpolar kovalen tunggal ] ] kovalen tunggal
] ]
4) KCl terbentuk melalui ikatan ion kovalen tunggal
]]
kovalen koordinasi
5) CH4 terbentuk melalui ikatan kovalen tunggal
2. Jawaban: b Jadi, terdapat 4 ikatan kovalen tunggal dan 2 ikatan
NO2 merupakan senyawa yang menyimpang dari kovalen koordinasi.
kaidah oktet karena atom pusat N dikelilingi 8. Jawaban: a
9 elektron. Berikut rumus Lewis senyawa tersebut. Nitrogen (N2), memiliki konfigurasi elektron: 2 . 5.
* ]
x *
** ]] ]]
o
*
o
o
o x xo
O
oo o x N Ooxo
9. Jawaban: d
o
]]
a. *] \ ]]
3. Jawaban: c ]]
b. H H
]
*
*
]
]
*
| |
e. ]* *] ]* *] H–C=C–H
* ] *
] * ] c. H–C≡C–H
d. Cl
Jadi, senyawa yang tidak mengikuti kaidah oktet |
dan duplet adalah PCl5 karena atom P mempunyai Cl – C – Cl
5 pasang elektron berikatan (10 elektron). |
H
10. Jawaban: c
Struktur Lewis dari NH3 dan NH4+ yaitu: e. Cl Cl
+ G PH
Cl | Cl
•
]
] ] Cl
• ] ] ]] • ] ] ] •
• • Jadi, senyawa yang memiliki ikatan rangkap tiga
adalah senyawa C4H2.
NH3 NH4+
13. Jawaban: d
Berdasarkan gambar tersebut dapat diketahui
8O = 2 . 6
bahwa NH3 memiliki 1 elektron bebas, sedangkan ]] •• ]]
NH4+ tidak memiliki elektron bebas. O3 → ]] • • ]
• • ]
]] ]]
Kimia Kelas X 37
2. Jawaban: a 8. Jawaban: b
a. NH3 : Amonia (NH3) merupakan senyawa 6P = 2 . 4 → menangkap 4 elektron
kovalen polar karena selain berikatan 9Q = 2 . 7 → menangkap 1 elektron
secara kovalen, senyawa ini juga
11R = 2 . 8 . 1 → melepas 1 elektron
memiliki sepasang elektron bebas,
18S = 2 . 8 . 8 → stabil
sehingga mengakibatkan amonia
Ikatan ion dibentuk oleh unsur yang melepaskan
bersifat polar.
elektron dengan unsur yang menangkap elektron.
b. NaF : Ikatan ion.
c. CCl4 : Ikatan kovalen nonpolar. 9. Jawaban: c
d. BF3 : Ikatan kovalen nonpolar karena Senyawa karbon tetraklorida memiliki rumus molekul
momen dipolnya nol. CCl4 dan berikatan kovalen. Rumus molekul seperti
e. CaO : Ikatan ion. ini memiliki bentuk yang simetris sehingga momen
3. Jawaban: b dipolnya nol. Senyawa dengan momen dipol nol
tidak memiliki perbedaan keelektronegatifan
9 F memiliki konfigurasi 2 . 7 sehingga saat
menangkap 1 elektron maka konfigurasi elektron sehingga bersifat nonpolar.
menjadi 2 . 8. Konfigurasi elektron ini dimiliki oleh 10. Jawaban: e
unsur neon. Senyawa Al2O3 jika terion akan memiliki jumlah
a. Helium = 2 ion 5 yaitu 2 ion Al3+ dan 3 ion O2–.
b. Neon = 2 . 8 11. Jawaban: b
c. Argon = 2 . 8 . 8 •• ]]
d. Kripton = 2 . 8 . 18 . 8 ]•
•]
] ]
• •
]]
e. Xenon = 2 . 8 . 18 . 18 . 8
4. Jawaban: e H – N – O – H (ada 4 ikatan kovalen tunggal)
Konfigurasi elektron unsur 5A = 2 . 3. |
Unsur A harus melepaskan 3e– untuk membentuk H
ion A3+.
12. Jawaban: a
Unsur A dapat membentuk ikatan dengan unsur
Senyawa yang menyimpang dari kaidah oktet dan
golongan VIIA (dilambangkan dengan B) dengan
duplet yaitu senyawa PCl5 karena atom pusat P
rumus molekul A2B3.
dikelilingi oleh 9 elektron dan 1 atom Cl dikelilingi
5. Jawaban: b oleh 7 elektron.
Kepolaran ditinjau dari harga perbedaan keelektro-
13. Jawaban: d
negatifan. Semakin besar perbedaannya, maka
Berdasarkan gambar tersebut, diperoleh data
akan semakin polar. Harga kepolaran senyawa-
bahwa:
senyawa tersebut sebagai berikut.
Jumlah proton = 49, jumlah neutron = 66, jumlah
a. H2 = 2,2 – 2,2 =0
elektron = 46. Hal ini menandakan bahwa jumlah
b. HCl = 3,16 – 2,2 = 0,96
proton > jumlah elektron, sehingga proton – elektron
c. HBr = 2,96 – 2,2 = 0,76
= 3 maka akan membentuk ion +3. Jadi gambar
d. HI = 2,66 – 2,2 = 0,46
tersebut merupakan ion +3.
e. F2 = 3,98 – 3,98 = 0
14. Jawaban: b
6. Jawaban: c
Ion O2– memiliki konfigurasi elektron 2 . 8. Ion O2– 6C = 2 . 4 → elektron valensi = 4
Kimia Kelas X 39
1 elektron. Hal ini berarti atom A memiliki elektron B. Uraian
valensi 1. Dari kelima pilihan jawaban tersebut
yang memiliki elektron valensi 1 yaitu pilihan 1. Urutan kekuatan ikatan yaitu:
jawaban e (2 . 8 . 8 . 1). Sementara itu, konfigurasi HF > HI > HBr > HCl
elektron: HF memiliki ikatan yang lebih kuat dibandingkan
2 . 8 . 5 → elektron valensi 5 ketiga senyawa tersebut karena HF memiliki ikatan
2 . 8 . 6 → elektron valensi 6 hidrogen. Ikatan hidrogen merupakan ikatan yang
2 . 8 . 7 → elektron valensi 7 sangat kuat. Sementara itu, ikatan HI > HBr > HCl
2 . 8 . 8 → elektron valensi 8 karena jumlah elektron I > Br > Cl. Semakin banyak
elektronnya kekuatan ikatannya akan semakin
26. Jawaban: b besar, karena gaya tarik antara elektron dan inti
P memiliki 5 elektron valensi. Saat P bersenyawa semakin kuat.
dengan unsur Cl membentuk PCl3 maka tiga elektron
P digunakan untuk berikatan dengan Cl sehingga 2. a. A = 2 . 8 . 1 → melepas 1e–
atom P masih memiliki sepasang elektron bebas. B = 1 → menangkap 1e–
C = 2 . 8 . 18 . 7 → menangkap 1e–
27. Jawaban: d Dari ketiga data tersebut, maka unsur A dapat
Antara unsur logam (golongan IA atau II) dengan bergabung dengan unsur C, karena terdapat
nonlogam (golongan VIA atau VIIA) cenderung serah terima elektron. A agar stabil harus
membentuk senyawa ionik, bukan senyawa kovalen. melepas satu elektron. Elektron yang dilepas
28. Jawaban: c tersebut akan ditangkap oleh C untuk mencapai
Atom Mg, Al, Zn, Ba, Na, Li, dan Co termasuk kestabilan. Dengan demikian, akan terbentuk
atom logam sehingga ikatan yang terbentuk dengan senyawa ion AC.
nonlogam termasuk ikatan ion. Unsur B akan bergabung dengan unsur C
HI untuk sama-sama memakai elektron tersebut.
••
1 elektron B akan dipakai oleh C dan 1
•] •"• •• atau H – I elektron C akan dipakai oleh B sehingga akan
terjadi pemakaian bersama pasangan elektron
H2SO3 dalam mencapai kestabilan. Akibatnya, akan
]] •• ]] terbentuk senyawa kovalen BC.
]• ]•
••
• ]
] • atau H – O – S – O – H
b. Senyawa ion yang terbentuk yaitu AC dan
]] ]]
] ]
]] senyawa kovalen yang terbentuk yaitu BC.
]]
––––––––––––––––
] ! ]
] ] Li + F → Li+ + F–
BF 3
]]
•• ••
•
• ]• \ ]• •• atau F – B – F
•• • ] ••
b. NCl3 LiF •
• •
• |
BeF 2 •• F
••
]] ]]
• Be → Be2+ + 2e– × 1 N2O
]
] ! ] ]• ! ]] (memenuhi kaidah oktet)
]] •] ]] F + e– → F– ×2 ••
• • ]
]
] ! ]] ––––––––––––––––– • •• ]] ]] ••
••
]] Be → Be2+ + 2e–
2F + 2e– → 2F– atau N ≡≡ N → O
c. SF4 –––––––––––––––––– H2O
]]
Be + 2F → Be2+ + 2F–
]] ••
]
] • •• • ]] (tidak memenuhi oktet, •]
••
•
] atau H – O – H
]] ] ] ]] BeF2
]] •
]] jumlah elektron valensi S MgO
]• ]
]
] ]
] pada SF4 menjadi 10)
]] ]] Mg → Mg2+ + 2e–
O + 2e– → O2–
d. BF4– ––––––––––––––––
− Mg + O → Mg2+ + O2–
•
••
•
•• • •]
•
••
MgO
•• •] \ •] •• (memenuhi kaidah oktet) CaO
• • • • ]• • •
• • Ca → Ca2+ + 2e–
••
O + 2e– → O2–
––––––––––––––––
e. NO Ca + O → Ca2+ + O2–
]] ••
(tidak memenuhi kaidah oktet,
]• • CaO
] ]• • jumlah elektron valensi N pada
NO hanya 7)
f. XeF2
]] •• •• ]]
(tidak memenuhi kaidah oktet, 8. Aluminium merupakan salah satu unsur logam. Di
]
] • •
] [~ ] ]
] jumlah elektron valensi Xe dalam aluminium terdapat ikatan logam antara
]] ]] ••
pada XeF2 menjadi 10) atom pusat Al dengan elektron-elektron yang
mengelilinginya, dan saling tumpang tindih.
g. BH3 Elektron-elektron ini berikatan sangat kuat dengan
atom pusat sehingga aluminium mudah ditempa
•] dan tidak mudah hancur. Oleh karena mudah
\ •] (tidak memenuhi kaidah oktet, jumlah
ditempa maka aluminium akan mudah dibentuk
•] elektron valensi B pada BH3 hanya 6)
menjadi beberapa macam peralatan, termasuk
h. CO32– peralatan memasak. Elektron-elektron yang saling
tumpang tindih juga mengakibatkan elektron
− bergerak leluasa. Keadaan inilah yang mengakibat-
] ] ] • •] ] ] ]
] • •] ]
kan aluminium bersifat konduktor panas yang baik.
]] ••
]
]]
]
(memenuhi kaidah oktet) 9. a. Kepolaran suatu senyawa ditentukan beberapa
]]
hal berikut.
i. SCl2 1) Jumlah momen dipol. Jika jumlah momen
]] •• ]] dipol = 0, bersifat nonpolar.
]
] ]• ]• ! ]] (memenuhi kaidah oktet) 2) Perbedaan keelektronegatifan. Jika harga
]] •• ]]
perbedaan keelektronegatifan mendekati
j. ClF3 nol (0), bersifat nonpolar.
] ] •• •• ] ]
•
(tidak memenuhi kaidah oktet, 3) Bentuk molekul. Apabila bentuk
]
] ]• ! • ]
] ]
]]
]
jumlah elektron valensi Cl pada molekulnya simetris, biasanya bersifat
]]
] ]
] ] nonpolar.
]] ClF3 menjadi 10)
4) Keberadaan pasangan elektron bebas.
Jika tidak mempunyai pasangan elektron
bebas, bersifat nonpolar.
Kimia Kelas X 41
b. 1) CH4 bersifat nonpolar 3. Jawaban: a
H Atom natrium dengan nomor massa 23 dan nomor
| atom 11 mempunyai 11 proton, 11 elektron, dan
H–C–H 12 neutron.
| 4. Jawaban: d
H Unsur yang mempunyai neutron sebanyak 24 mem-
CH4 tidak memiliki pasangan elektron punyai nomor massa 45 dan proton sebanyak 21,
bebas sehingga pasangan elektron karena jumlah neutron merupakan selisih antara
tertarik sama kuat ke seluruh atom. nomor massa (jumlah inti) dengan nomor atom (jumlah
2) NH3 bersifat polar proton).
Atom pusat memiliki pasangan elektron
5. Jawaban: b
bebas sehingga pasangan elektron akan
Atom 32 16S terdiri atas 16 elektron.
tertarik ke salah satu atom. Selain itu,
27 Al3+ mempunyai elektron sebanyak 13 – 3 = 10
NH 3 memiliki perbedaan keelektro- 13
negatifan sebesar 0,9. 40 Ar2+ mempunyai elektron sebanyak 18 – 2 = 16
18
3) H 2O bersifat polar, karena memiliki 32 S+
perbedaan keelektronegatifan sebesar 16 mempunyai elektron sebanyak 16 – 1 = 15
1,4. 35 Cl– mempunyai elektron sebanyak 17 + 1 = 18
17
4) HF bersifat polar dengan perbedaan 32 S2– mempunyai elektron sebanyak 16 + 2 = 18
16
keelektronegatifan sebesar 1,9.
5) O 2 bersifat nonpolar karena bentuk Jadi, spesi yang elektronnya sama dengan jumlah
molekulnya simetris dan perbedaan elektron dalam 32 40 2+
16S adalah 18Ar .
keelektronegatifannya = 0.
6. Jawaban: c
10. 16S =2 . 8 . 6 → elektron valensi = 6
Nomor atom unsur A = 58
F = 2.7 → elektron valensi = 7
9 Nomor massa isotop A = 140
SF6 Isotop adalah atom yang mempunyai nomor atom
]]
sama tetapi nomor massanya berbeda. Dengan
]]
]
] ]] ]] demikian atom unsur A dilambangkan 140
58A. Jumlah
]
] •
]
•] •
] ]] elektron A = nomor atom = jumlah proton = 58.
• ]]
]]
]] ]•
•]
] ]]
Jumlah neutron = nomor massa – jumlah elektron
]
] ] ] ]]
]] ] ] ]] = 140 – 58 = 82
]]
Jadi, unsur A mempunyai 58 proton, 82 neutron,
Elektron valensi S pada SF6 menjadi 12. Hal ini dan 58 elektron.
menunjukkan adanya penyimpangan dari kaidah
oktet (elektron valensi = 8). 7. Jawaban: a
238 U nomor atom = 92
92
jumlah proton = jumlah elektron = nomor
atom = 92
Latihan Ulangan Tengah Semester nomor massa = 238 = massa atom
A. Pilihan Ganda jumlah neutron = nomor massa – jumlah elektron
= 238 – 92 = 146
1. Jawaban: e
Jadi, dalam unsur uranium dengan lambang 238 92U
Elektron ditemukan oleh Thomson, proton
terdapat 92 proton, 92 elektron, 146 neutron, dan
ditemukan oleh Goldstein, dan neutron ditemukan
massa atom 238.
oleh Chadwick.
8. Jawaban: d
2. Jawaban: a
Elektron valensi suatu unsur dapat ditentukan dari
Pada peredaran hamburan sinar α, sebagian besar
konfigurasi elektronnya. Konfigurasi unsur C, Na,
sinar α diteruskan. Berarti dalam atom banyak
Ca, Se, dan Rb sebagai berikut.
terdapat ruang kosong. Saat sebagian sinar α
dipantulkan, berarti sinar α mengenai suatu benda 6C : 2 . 4 → elektron valensi = 4
pejal yang massanya lebih besar dari massa sinar 11Na : 2 . 8 . 1 → elektron valensi = 1
α. Inti atom yang terpusat pada atom bermuatan 20Ca : 2 . 8 . 8 . 2 → elektron valensi = 2
positif karena sebagian sinar α yang bermuatan
34Se : 2 . 8 . 18 . 6 → elektron valensi = 6
negatif dibelokkan.
37Rb : 2 . 8 . 18 . 8 . 1 → elektron valensi = 1
Kimia Kelas X 43
21. Jawaban: c 26. Jawaban: e
Jumlah proton unsur 55. Konfigurasi unsur-unsur tersebut sebagai berikut.
Jumlah elektron unsur tersebut = jumlah proton = 55. 16P: 2 . 8 . 6 → golongan VIA periode 3
Konfigurasi elektron = 2 . 8 . 18 . 18 . 8 . 1. 11Q: 2 . 8 . 1 → golongan IA periode 3
Jumlah kulit atom = 6 → periode 6 21R: 2 . 8 . 8 . 3 → golongan IIIB periode 4
Jumlah elektron valensi = 1 → golongan IA Jari-jari atom akan bertambah jika unsur pada tabel
Jadi, unsur dengan jumlah proton 55 terletak pada periodik berada di sebelah kiri dan bawah. Jadi,
periode 6 golongan IA. urutan unsur-unsur sesuai kenaikan jari-jari
22. Jawaban: e atomnya yaitu unsur P, R, dan Q.
Konfigurasi elektron dari unsur-unsur tersebut
27. Jawaban: a
sebagai berikut.
Konfigurasi elektron unsur-unsur tersebut sebagai
6W: 2 . 4; terletak pada golongan IVA berikut.
10X: 2 . 8; terletak pada golongan VIIIA
12X: 2 . 8 . 2 → golongan IIA periode 3
17Y: 2 . 8 . 7; terletak pada golongan VIIA
15Y: 2 . 8 . 5 → golongan VA periode 3
19Z: 2 . 8 . 8 . 1; terletak pada golongan IA
17X: 2 . 8 . 7 → golongan VIIA periode 3
23. Jawaban: a
Unsur X, Y, dan Z berada dalam satu periode,
Jumlah proton = nomor atom = jumlah elektron.
dengan urutan tempat: X, Y, dan Z.
Dalam satu golongan, jumlah elektron valensi
Dalam satu periode dari kiri ke kanan sifat ke-
setiap unsur adalah sama. Jumlah proton Y = 9,
periodikan unsur-unsur tersebut sebagai berikut.
maka konfigurasi elektronnya: 2 . 7. Elektron valensi
1) Jari-jari atom berkurang dengan urutan
Y = 7. Oleh karena itu, elektron valensi unsur X
X > Y > Z.
juga harus 7.
2) Elektronegativitas bertambah dengan urutan
Konfigurasi elektron dari unsur-unsur dengan nomor
X < Y < Z.
atom pada pilihan jawaban sebagai berikut.
3) X dan Y berwujud monoatomik karena
1) 17: 2 . 8 . 7 → elektron valensi 7
merupakan logam padat, sedangkan Z ber-
2) 18: 2 . 8 . 8 → elektron valensi 8
berwujud diatomik karena berwujud gas.
3) 19: 2 . 8 . 8 . 1→ elektron valensi 1
4) X dan Y bersifat konduktor listrik dan panas
4) 20: 2 . 8 . 8 . 2 → elektron valensi 2
sedangkan Y bersifat nonkonduktor.
5) 21: 2 . 8 . 8 . 3 → elektron valensi 3
Jadi, jumlah proton unsur X adalah 17 karena 28. Jawaban: b
mempunyai elektron valensi 7. a. Mg2O → ion (ion Mg2+ dan ion O2-)
24. Jawaban: b b. CO2 → kovalen
Unsur X menggantikan unsur hidrogen. Unsur c. NaF → ion (ion Na+ dan F-)
hidrogen mempunyai jumlah elektron 1 sehingga d. LiBr → ion (ion Li+ dan Br-)
elektron valensinya juga 1. Unsur yang juga
e. Al2O3 → ion (ion Al3+ dan O2-)
mempunyai elektron valensi 1 akan mempunyai
sifat-sifat kimia sama dengan unsur hidrogen. 29. Jawaban: b
Konfigurasi elektron yang berelektron valensi 1
Senyawa Nomor Atom Konfigurasi
adalah 2 . 8 . 1.
A 3 2.1
25. Jawaban: b B 12 2.8.2
Dianggap unsur tersebut adalah X. C 16 2.8.6
Nomor massa X = 137 D 36 2 . 8 . 18 . 8
Jumlah neutron X = 81
Nomor atom X = jumlah proton = jumlah elektron A dan B tidak dapat membentuk senyawa ion
Jumlah elektron = nomor massa – jumlah neutron karena sama-sama melepas elektron
= 137 – 81 B dan C dapat membentuk senyawa ion dengan
= 56 rumus senyawa BC (B melepas 2
Konfigurasi elektron X = 2 . 8 . 18 . 18. 8 . 2 elektron dan C menangkap 2 elektron)
Elektron valensi X = 2 → golongan IIA C dan D tidak dapat membentuk senyawa ion
Golongan IIA merupakan golongan unsur-unsur karena D merupakan gas mulia yang
alkali tanah. Sementara itu, unsur golongan alkali bersifat stabil.
adalah unsur golongan IA, unsur golongan nitrogen A dan D tidak dapat membentuk senyawa ion
merupakan golongan VA, unsur golongan halogen karena D merupakan gas mulia yang
merupakan unsur golongan VIIA, dan unsur bersifat stabil
golongan gas mulia merupakan golongan VIIIA.
••
••
b. 17Cl = 2 . 8 . 7 O C O
× ×
×
• •
• ו
••
••
c. 20Ca = 2 . 8 . 8 . 2 → melepaskan 2 elektron
37. Jawaban: d
d. 8O = 2 . 6 → menangkap 2 elektron
Kepolaran suatu senyawa dapat ditentukan dari
e. 5B = 2 . 3 → melepaskan 3 elektron selisih harga keelektronegatifan unsur-unsur pe-
32. Jawaban: d nyusun senyawa.
a. unsur memiliki jumlah proton 16 a. MgO = 3,44 – 1,31 = 2,13
b. unsur tersebut untuk mencapai kestabilan b. HF = 3,98 – 2,20 = 1,78
perlu menangkap 2 elektron c. Na2O = 3,44 – 0,93 = 2,51
c. unsur tersebut tidak dapat membentuk
d. NaF = 3,98 – 0,93 = 3,05
senyawa ion dengan golongan VIIA
d. unsur tersebut memiliki elektron valensi 6 e. MgF2 = 3,98 – 1,31 = 2,67
(32 – 16 = 16 elektron, konfigurasi elektron Berdasarkan perbedaan keelektronegatifan
= 2 · 8 · 6 sehingga elektron valensi = 6) tersebut, senyawa yang paling polar ditunjukkan
e. unsur tersebut merupakan golongan VIA oleh senyawa yang memiliki perbedaan keelektro-
negatifan paling banyak, yaitu NaF.
33. Jawaban: d
a. P → 4 = 2 . 2 38. Jawaban: b
melepaskan 2 elektron, membentuk ion P2+ ACl2 → A2+ + 2Cl–
b. Q → 8 = 2 . 6 Hal ini menunjukkan bahwa A melepaskan
menangkap 2 elektron, membentuk ion Q2– 2 elektron. Golongan yang memiliki 2 elektron
c. R → 6 = 2 . 4 valensi dan cenderung melepaskannya untuk
menangkap atau melepaskan 4 elektron membentuk ion +2 adalah golongan IIA (golongan
d. S → 11 = 2 . 8 . 1 alkali tanah)
melepaskan 1 elektron, membentuk ion S+ a. alkali = memiliki 1 elektron valensi = cenderung
e. T → 12 = 2 . 8 . 2 membentuk ion +1
melepaskan 2 elektron, membentuk ion T2+ b. alkali tanah = memiliki 2 elektron valensi =
cenderung membentuk ion +2
Berdasarkan konfigurasi elektron tersebut, akan
c. oksigen = memiliki 6 elektron valensi =
dapat terbentuk senyawa ion PQ.
cenderung membentuk ion -2
34. Jawaban: b d. halogen = memiliki 7 elektron valensi =
a. Amonium klorida merupakan senyawa kovalen cenderung membentuk ion -1
yang bersifat polar. e. gas mulia = merupakan golongan yang stabil,
b. Karbon tetraklorida merupakan senyawa sehingga tidak membentuk ion
kovalen nonpolar karena simetris.
39. Jawaban: b
c. Asam klorida merupakan senyawa kovalen
Unsur Ca, memenuhi susunan elektron yang stabil
polar karena memiliki perbedaan keelektro-
dengan cara melepaskan 2 elektron, membentuk
negatifan.
ion Ca2+. Klorin menangkap elektron yang dilepas
d. Asam fluorida merupakan senyawa kovalen
Ca sehingga terbentuk ion Cl –. Ikatan yang
polar karena memiliki perbedaan keelektro-
terbentuk adalah ikatan ion.
negatifan.
e. Magnesium klorida merupakan senyawa ion
sehingga bersifat polar.
Kimia Kelas X 45
40. Jawaban: b Nomor atom = 31
Pasangan elektron di antara N dan B merupakan Jumlah neutron = 70 – 31 = 39
milik atom N. Pasangan elektron antara N dan H
serta B dan F (nomor 1, 3, dan 5) merupakan ikatan × + ×
kovalen tunggal. Pasangan elektron nomor 4 3. Ar Ga =
merupakan pasangan elektron bebas. +
=
= 69,8
B. Uraian
4. a. R(2.7), paling mudah menangkap 1 elektron
1. a. Atom Jumlah Proton Jumlah Neutron untuk membentuk konfigurasi oktet.
16 O
b. S(2.8), sudah stabil sehingga sangat sulit
8 8
8 melepas atau menangkap elektron.
18 O 8 10
8
5. a. 16A: 2.8.6
b. Konfigurasi elektron kedua isotop sebagai Elektron valensi = 6
berikut. Unsur A terletak pada golongan VIA
16 O : 2 . 6 b. 20Ba: 2 . 8. 8 . 2
8
18 O
Elektron valensi = 2
8 :2.6 Unsur B terletak pada golongan IIA
Elektron valensi pada kedua isotop adalah 6.
c. 34C: 2 . 8 . 18 . 6
c. Isotop yang mempunyai jumlah proton sama
dengan jumlah neutron adalah 168O. Elektron valensi = 6
Gambar struktur atom pada atom 168O sebagai Unsur C terletak pada golongan VIA
berikut. d. 49D: 2 . 8 . 18 . 18 . 3
Elektron valensi = 3
Keterangan: Unsur D terletak pada golongan IIIA
= neutron
e. 52E: 2 . 8 . 18 . 18 . 6
= proton
= elektron Elektron valensi = 6
Unsur D terletak pada golongan VIA
Jadi, unsur yang terletak dalam satu golongan
2. a. Konfigurasi elektron unsur P, Q, dan R sebagai
adalah unsur A, C, dan E. Ketiganya terletak pada
berikut.
golongan VIA.
1) 2713P : 2 · 8 · 3
40
2) 18Q : 2 · 8 · 8 6. Harga keelektronegatifan unsur dalam satu periode
dari kiri ke kanan akan semakin besar. Oleh karena
3) 7031R : 2 · 8 · 18 · 3 itu, urutan unsur-unsur tersebut dari kiri-ke kanan
b. 1) Unsur P mempunyai elektron valensi 3 juga sesuai harga keelektronegatifannya, yaitu B,
maka unsur P terletak pada golongan E, D, A, dan C.
IIIA.
2) Unsur Q mempunyai elektron valensi 8 7.
maka unsur Q terletak pada golongan Jenis Ikatan
VIIIA. Kovalen
No. Senyawa Ion
Tunggal Rangkap Rangkap Koordinasi
3) Unsur R mempunyai elektron valensi 3 2 3
maka unsur R terletak pada golongan
1. KOH ✓ ✓ – – –
IIIA. 2. MgO ✓ – – – –
c. Jumlah neutron unsur P, Q, dan R sebagai 3. Cl2 – ✓ – – –
4. HCN – ✓ – ✓ ✓
berikut. 5. CH3NO2 – ✓ ✓ ✓ ✓
1) 2713P : Nomor massa = 27 ×× ××
••
8. a. d.
•×
•×
H O H
××
•×
•×
××
Jumlah neutron = 27 – 13 = 14 b.
••
××
××
××
C O
••
40
2) 18Q : Nomor massa = 40
••
×× • • ××
Nomor atom = 18 e.
••
••
•×
•×
Cl P Cl
××
××
O
× ××
••
c. ×× × • ××
••
××
Cl
××
××
••
••
×
××
70
3) 31R : Nomor massa = 70 O
••
••
Kimia Kelas X 47
12. Jawaban: e 2. a. Al2(SO4)3 : Al3+ dan SO42–
Senyawa poliatom adalah senyawa yang terdiri b. Sn(CO3)2 : Sn4+ dan CO32–
atas lebih dari dua macam unsur penyusun yang
c. Mg(CN)2 : Mg2+ dan CN–
berbeda. Misal kalsium sianida (Ca(CN)2) dan
amonium nitrat (NH4NO3). Kalsium klorida (CaCl2), d. CaF2 : Ca2+ dan F–
perak bromida (AgBr), barium sulfida (BaS2), e. CH3COOH : CH3COO– dan H+
besi(III) oksida (Fe2O3) merupakan senyawa biner 3. a. Kalium oksalat dihidrat
yang terdiri atas unsur logam dan nonlogam. b. Magnesium sulfat heptahidrat
Natrium hidroksida (NaOH) merupakan senyawa c. Natrium sulfat pentahidrat
poliatom yang berupa basa. Asam iodida (HI)
merupakan senyawa asam. Diklor trioksida (Cl2O3) 4.
Senyawa Biner Senyawa Poliatom
dan fosfor pentaklorida (PCl5) merupakan senyawa
biner yang terdiri atas unsur nonlogam dan silikon tetrahidrida asam format
(SiH4) (HCOOH)
nonlogam.
belerang diklorida asam kromat
13. Jawaban: b (SCl2) (H 2 CrO 4)
asam iodida magnesium silikat
Ion Ca2+ = ion kalsium (HI) (MgSiO3)
Ion SiO32– = ion silikat krom(III) klorida barium hipoiodat
(CrCl3) (Ba(IO)2)
Ca2+ + SiO32– → CaSiO3
Senyawa CaSiO3 mempunyai nama kalsium silikat.
Bilangan oksidasi kalsium hanya satu jenis (2+) 5. (NH4)2Cr2O7 terbentuk dari ion NH4+ dan Cr2O72–.
Nama kimianya amonium dikromat. Senyawa
sehingga tidak ada angka Romawi setelah nama
tersebut termasuk senyawa poliatom. Cr 2O 3
unsur depan. Ion antimonit = SbO33–, ion antimonat terbentuk dari ion Cr3+ dan O2–. Nama kimianya
= SbO43–, dan ion tiosulfat = S2O32–. krom(III) oksida. Senyawa tersebut termasuk
senyawa biner yang terbentuk dari unsur logam
14. Jawaban: d
dan nonlogam.
FeS (besi(II) sulfida) merupakan senyawa biner
yang tersusun dari unsur logam dan nonlogam. HCl
(asam klorida) merupakan senyawa asam yang
tersusun dari unsur nonlogam dan nonlogam. FeCl2
(bes(II) klorida) merupakan senyawa biner yang
tersusun dari unsur logam dan nonlogam. H2S A. Pilihan Ganda
(asam sulfida) merupakan senyawa asam anorganik.
1. Jawaban: d
15. Jawaban: b Reaksi pembakaran senyawa organik selalu
Natrium tiosulfat mempunyai rumus kimia membutuhkan O2 (oksigen). Reaksi pembakaran
Na2S2O3. Senyawa tersebut terbentuk dari ion Na+ sempurna menghasilkan gas CO2 dan H2O. Reaksi
dan S2O32–. C2O42– merupakan ion oksalat. SbO33– pembakaran tidak sempurna menghasilkan gas CO
merupakan ion antimonit. SbO43– merupakan ion dan H2O.
antimonat. Natrium hanya mempunyai satu jenis
bilangan oksidasi (1+). 2. Jawaban: a
Reaktan merupakan zat pereaksi. Zat yang
B. Uraian merupakan reaktan adalah Al dan H 2 SO 4 .
Sementara itu, Al2(SO4)3 dan H2 merupakan produk
1. (hasil reaksi).
No. Rumus Nama Kimia
1. SO 3 belerang trioksida
3. Jawaban: e
2. N2O 4 dinitrogen tetraoksida
Misal persamaan reaksi:
3. FePO 4 besi(III) fosfat aCu(s) + bHNO3(aq) → cCu(NO3)2(aq) + dH2O( )
4. Mg3N2 magnesium nitrida + eNO(g)
5. Al(OH)3 aluminium hidroksida a=1
6. H2CO 3 asam karbonat Cu: a = c
c=1
H: b = 2d . . . (1)
N: b = 2c + e . . . (2)
O: 3b = 6c + d + e . . . (3)
f =
b = 2d
2d = 2
O: 3a = 2e
3 = 2e
2d =
e =
d =
Jadi, persamaan reaksi tersebut setara jika c = 2e.
Jadi, persamaan reaksi setara:
Cu(s) +
HNO3(aq) → Cu(NO3)2(aq) + H2O( ) 7. Jawaban: b
Pada suatu persamaan reaksi, larutan disimbolkan
+
NO(g) dengan (aq). Larutan yang terdapat dalam per-
samaan reaksi di atas terdiri atas larutan asam
Jika dikalikan 3, persamaan reaksi menjadi:
klorida (HCl(aq)) dan larutan mangan(II) klorida
3Cu(s) + 8HNO3(aq) → 3Cu(NO3)2(aq) + 4H2O( ) (MnCl2(aq)). Namun, larutan yang merupakan
+ 2NO(g) produk hanya mangan(II) klorida.
4. Jawaban: a 8. Jawaban: c
Reaksi yang terjadi adalah: aHNO2 → bNO + HNO3 + H2O
Aluminium + besi(III) oksida → aluminium oksida + besi
Al + Fe2O3 → Al2O3 + Fe Jumlah H sebelah kiri = a
a=3
Jumlah Al di sebelah kiri berbeda dengan jumlah Jumlah H sebelah kanan = 3
Al di sebelah kanan. Demikian juga jumlah Fe di Jumlah N sebelah kiri = a = 3 3=b+1
sebelah kiri berbeda dengan jumlah Fe di sebelah Jumlah N sebelah kanan = b + 1 b = 2
kanan. Agar persamaan reaksi setara, jumlah Al 9. Jawaban: a
di sebelah kiri disamakan dengan jumlah Al di Misal: a = 1
sebelah kanan, begitu pula dengan jumlah Fe. Fe: 2a = 2c
Persamaan reaksi menjadi: 2 = 2c
2Al + Fe2O3 → Al2O3 + 2Fe c=1
5. Jawaban: e O: 3a + 4b = 12c + d
Misal: a = 1 3 + 4b = 12 + d
Al: a = 2c 4b – d = 9 . . . (1)
1 = 2c H: 2b = 2d
c = 2b – 2d = 0 . . . (2)
S: b = 3c
O: 2b = 3c
b=3
2b =
Persamaan (2)
2b – 2d = 0
b =
6 – 2d = 0
d=3
Kimia Kelas X 49
Jadi, persamaan reaksi setaranya sebagai berikut. Persamaan (2)
Fe2O3 + 3H2SO4 → Fe2(SO4)3 + 3H2O b=c+d
Perbandingan antara koefisien b dan d = 3 : 3 = 1 : 1. 2=c+
10. Jawaban: c
c=1
=
Kimia Kelas X 51
Au3+ + CN– → Au(CN)3 NaHCO3 + H + → Na+ + H2O + CO2
Au3+ + SO32– → Au2(SO3)3 Jumlah muatan reaktan sama dengan jumlah
muatan produk sebesar 1+.
Au3+ + PO43– → AuPO4
17. Jawaban: b
11. Jawaban: e
aAl(s) + bHNO3(aq) → cAl(NO3)3(aq) + dH2(g)
Senyawa tembaga(II) perklorat heksahidrat
Misal: a = 1
merupakan senyawa hidrat yang mempunyai
Al: a = c
rumus kimia Cu(ClO4)2·6H2O. Senyawa tersebut
c=1
mengandung 1 atom Cu, 2 atom Cl, ((4 × 2) + 6 =
H: b = 2d
14) atom O, dan (6 × 2) = 12 atom H.
N: b = 3c
12. Jawaban: d b=3
Mg(NO3)2 = magnesium nitrat O: 3b = 9c
Rumus kimia magnesium nitrit = Mg(NO2)2 3·3=9·1
9=9
NaSO 4 merupakan rumus kimia yang salah,
b = 2d
seharusnya Na2SO4. 3 = 2d
NH4NO3 = amonium nitrat
dalam persamaan reaksi harus sama. Selain itu, c=1
jumlah muatan reaktan juga harus sama dengan Persamaan reaksi setara:
jumlah muatan produk. Dengan demikian, persama-
an reaksi NaHCO3 dengan asam sebagai berikut. Cl2(g) + 2NaOH(aq) → 1
NaCl(aq) +
NaClO3(aq)
+ H2O( )
Kimia Kelas X 53
Persamaan reaksi setara: H: 6b = 5c + 2d
Ba(OH)2(aq) + 2HBr(aq) → BaBr2(aq) + 2H2O( ) 6 = 5 + 2d
Jadi, senyawa yang mempunyai perbandingan 1 = 2d
koefisien 1 : 2 adalah Ba(OH)2 dan HBr.
d=
27. Jawaban: e O: b = c
Persamaan reaksi dimisalkan: 1=1
aSiO2 + bCaF2 + cH2SO4 → dCaSO4 + eSiF4 + Persamaan reaksi setara:
fH2O
Misal: a = 1 Na(s) + C2H5OH(aq) → C2H5ONa(aq) +
H (g)
2
Jumlah atom sebagai berikut. Jika dikalikan 2, persamaan reaksi menjadi:
Si; a = e
2Na(s) + 2C2H5OH(aq) → 2C2H5ONa(aq) + H2(g)
e =1
O; 2a + 4c = 4d + f Jadi, koefisien H2 jika reaksi sudah setara adalah 1.
2 + 4c = 4d + f . . . (1) 30. Jawaban: d
Ca; b = d . . . (2) Belerang dibakar menghasilkan belerang trioksida.
F; 2b= 4e Persamaan reaksinya:
2b = 4 2S(s) + 3O2(g) → 2SO3(g)
b =2
Selanjutnya, belerang trioksida dengan air
Persamaan (2)
menghasilkan asam sulfat. Persaman reaksinya:
b =d
SO3(g) + H2O( ) → H2SO4(aq)
d =2
H; 2c= 2f . . . (3) Belerang trioksida berwujud gas. Koefisien oksigen
S; c = d adalah 3. Rumus kimia asam sulfat adalah H2SO4.
c =2 Perbandingan koefisien S : O2 = 2 : 3. Perbandingan
Persamaan (3) koefisien SO3 : H2O sama dengan H2O : H2SO4 =
2c = 2f 1 : 1.
2f = 4
f =2 B. Uraian
Persamaan (1) 1. Penamaan senyawa asam sebagai berikut.
2 + 4c = 4d + f
a. Penamaan yang tidak mengandung O dengan
2+8 =8+2
cara menyebut asam yang menggantikan
Jadi, a = 1, b = 2, c = 2, d = 2, e = 1, dan f = 2
nama hidrogen kemudian diikuti nama atom
Persamaan reaksi setara:
yang berikatan dan diakhiri dengan -ida.
SiO2 + 2CaF2 + 2H2SO4 → 2CaSO4 + SiF4 + 2H2O Contoh HCl = asam klorida.
Spesi-spesi reaksi yang mempunyai koefisien 2 b. Asam yang mengandung O ada dua
yaitu CaF2, H2SO4, CaSO4, dan H2O. kemungkinan, yaitu untuk atom yang terikat
28. Jawaban: c dengan bilangan oksidasi besar berakhiran
Garam dapur (NaCl) jika direaksikan dengan larutan -at dan kecil berakhiran -it. Contoh H2SO4 =
perak nitrat (AgNO3) akan menghasilkan larutan asam sulfat dan H2SO3 = asam sulfit.
natrium nitrat dan endapan putih perak klorida. Penamaan senyawa basa dengan menyebutkan
Persamaan reaksi setaranya sebagai berikut. nama atom yang terikat –OH dan diikuti dengan
NaCl(aq) + AgNO3(aq) → NaNO3(aq) + AgCl(s) menyebut hidroksida. Contoh NaOH = natrium
garam perak natrium perak hidroksida.
dapur nitrat nitrat klorida 2. a. Senyawa biner logam dan nonlogam: NaBr,
29. Jawaban: a Li2S, dan KI.
Persamaan reaksi: b. Senyawa biner nonlogam dan nonlogam: HCl,
N2O3, dan CO2.
aNa(s) + bC2H5OH(aq) → cC2H5ONa(aq) + dH2(g) c. Senyawa poliatom: H 3 PO 4, HSCN, dan
Misal: a = 1 Zn(OH)2.
Na: a = c d. Senyawa asam: HCl, H3PO4, dan HSCN.
c=1 e. Senyawa basa: Zn(OH)2.
C: 2b = 2c f. Senyawa hidrat: Na2CO3·5H2O.
2b = 2
b=1
Kimia Kelas X 55
Perbandingan koefisien reaksi: Persamaan reaksi setaranya:
KClO3 : KCl : O2 = 2 : 2 : 3 C3H8(g) + 5O2(g) → 3CO2(g) + 4H2O(g)
Persamaan reaksi menggunakan nama
b. Logam natrium direaksikan dengan larutan
senyawa:
etanol (C2H5OH) menghasilkan larutan natrium
kalium klorat padat → kalium klorida + oksigen
etanolat dan gas hidrogen.
b. aMnO4(s) + bHCl(aq) → cMnCl2(aq) + dH2O( ) Persamaan reaksinya:
+ eCl2(g) aNa(s) + bC2H5OH(aq) → cC2H5ONa(aq)
Misal a = 1 + dH2(g)
Mn: a = c Misal: a = 1
c=1 Na: a = c
O: 4a = d c=1
d=4 C: 2b = 2c
H: b = 2d b=1
b=8 H: 6b = 5c + 2d
Cl: b = 2c + 2e 6 = 5 + 2d
8 = 2 + 2e 1 = 2d
6 = 2e
e=3 d=
Persamaan reaksi setara: O: b = c
MnO4(s) + 8HCl(aq) → MnCl2(aq) + 4H2O( ) 1=1
+ 3Cl2(g) Persamaan reaksi setaranya:
Perbandingan koefisien reaksi:
Na(s) + C2H5OH(aq) → C2H5ONa(aq) + H2(g)
MnO4 : HCl : MnCl2 : H2O = 1 : 8 : 1 : 4 : 3
Persamaan reaksi menggunakan nama Jika dikalikan 2, persamaan reaksi menjadi:
senyawa: 2Na(s) + 2C2H5OH(aq) → 2C2H5ONa(aq) + H2(g)
mangan(VIII) oksida + asam klorida →
c. Logam tembaga direaksikan dengan larutan
mangan(II) klorida + air + klorida
asam nitrat menghasilkan larutan tembaga(II)
c. aFeSO4(s) + bH2O( ) → cFeSO4·10H2O(s) nitrat, air, dan gas nitrogen dioksida.
Persamaan reaksi setara tinggal mengganti Persamaan reaksinya:
koefisien b menjadi 10. Jadi, persamaan reaksi aCu(s) + bHNO3(aq) → cCu(NO3)2(aq) +
setara: dH2O( ) + eNO2(g)
FeSO4(s) + 10H2O( ) → FeSO4·10H2O(s) Misal: a = 1
Persamaan reaksi menggunakan nama Cu: a = c
senyawa: c=1
besi(II) sulfat + air → besi sulfat dekahidrat H: b = 2d . . . (1)
N: b = 2c + e
10. a. Bahan bakar elpiji propana (C3H8) dibakar b = 2 + e . . . (2)
dengan oksigen menghasilkan gas karbon O: 3b = 6c + d + 2e
dioksida dan uap air. 3b = 6 + d + 2e . . . (3)
Persamaan reaksinya:
aC3H8(g) + bO2(g) → cCO2(g) + dH2O(g) Persamaan (1) dan (2):
b=2+e
Misal: a = 1 2d = 2 + e . . . (4)
C: 3a = c Persamaan (1) dan (3):
c=3 3b = 6 + d + 2e
H: 8a = 2d 3(2d) = 6 + d + 2e
8 = 2d 6d = 6 + d + 2e
d=4 5d = 6 + 2e . . . (5)
O: 2b = 2c + d
2b = 6 + 4 Persamaan (4) dan (5):
2b = 10 2d = 2 + e × 2 4d = 4 + 2e
b=5 5d = 6 + 2e × 1 5d = 6 + 2e
––––––––––– –
–d = –2
d=2
Kimia Kelas X 57
Massa HI = 1,25 gram total zat-zat sebelum reaksi akan selalu sama
Massa zat yang tidak bereaksi dengan massa total zat-zat hasil reaksi”.
= massa zat sebelum reaksi – massa zat sesudah 2. Persamaan reaksinya sebagai berikut.
reaksi
Mg + S → MgS
= (5 + 5) gram – 1,25 gram
6 gram + S = 14 gram
= (5 + 5) – 1,25 gram
S = (14 – 6) gram = 8 gram
8. Jawaban: b
Jadi, massa serbuk belerang yang telah bereaksi
CaCO3 + 2HCI → CaCI2(aq) + H2O( ) + CO2(g)
sebanyak 8 gram.
Y gram + 5,81 gram = 13,78 gram
Y gram = (13,78 – 5,81) gram 3. Persamaan reaksi yang terjadi sebagai berikut.
Y = 7,97 gram 4Cu(s) + O2(g) → 2Cu2O(s)
Jadi, massa kalsium karbonat yang direaksikan Massa reaktan = massa produk
sebesar 7,97 gram. Massa Cu + massa O2 = massa Cu2O
9. Jawaban: d 64 gram + 8 gram = massa Cu2O
Serbuk garam inggris jika direaksikan dengan Massa Cu2O = 72 gram
larutan amonia akan mengalami reaksi menurut 4. Massa AgNO3 + massa NaCl = massa AgCl +
persamaan berikut. massa NaNO3
MgSO4(s) + 2NH4OH(aq) → Mg(OH)2(s)
51 gram + 17,55 gram = massa AgCl + 25,5 gram
+ (NH4)2SO4(aq) Massa AgCl= (68,55 – 25,5) gram = 43,05 gram
Massa MgSO4 ditambah NH4OH sama dengan
Jadi, massa endapan AgCl yang terbentuk sebesar
massa Mg(OH)2 ditambah (NH4)2SO4.
43,05 gram.
Jadi, jika massa tabung beserta zat sebelum
direaksikan = 60 gram maka massa tabung beserta 5. Reaksi yang terjadi:
zat setelah direaksikan = 60 gram. C6H12O6 + 6O2 → 6CO2 + 6H2O
10. Jawaban: e 9 gram + x = 13,2 gram + 5,4 gram
Reaksi yang terjadi sebagai berikut. 9 gram + x = 18,6 gram
CH3COOH(aq) + NaHCO3(s) → CH3COONa(aq) + x = 9,6 gram
H2O( ) Jadi, oksigen yang diperlukan pada pembakaran
tersebut adalah 9,6 gram.
+ CO2(g)
Massa zat sebelum reaksi = massa zat sesudah
reaksi
Massa asam asetat + massa soda kue = massa
zat sesudah reaksi
3 gram + 2,5 gram = massa zat sesudah reaksi A. Pilihan Ganda
Massa zat sesudah reaksi = 5,5 gram.
Jadi, massa zat hasil reaksi dan gas yang terbentuk 1. Jawaban: c
yaitu 5,5 gram dan CO2 (karbon dioksida). Perbandingan C : O = 3 : 8
C + O2 → CO2
B. Uraian 4 g 10 g
Massa C yang bereaksi
1. Percobaan yang dilakukan oleh Lavoisier yaitu
Kimia Kelas X 59
10. Jawaban: d Massa Ca yang bereaksi
2Mg + O2 → 2MgO
= × 2,8 gram = 12 gram
Massa Mg dalam MgO
Massa Ca3N2 yang terbentuk
= +
× massa MgO = 12 gram + 2,8 gram = 14,8 gram
=
× 5 gram b. Zat sisa berupa kalsium dengan massa
+ sebesar
= ×5 gram = 3 gram = 21 gram (mula-mula) – 12 gram (reaksi)
= 9 gram
Kemurnian serbuk magnesium
#$$ !# 4. Misalnya, massa KBr = a gram maka massa
= × 100% NaBr = (0,56 – a) gram.
#$$ $~? #@~$}?#
Massa Br dalam KBr + massa Br dalam NaBr =
= × 100% = 75% Massa Br dalam AgBr
⋅ \ ⋅ \
B. Uraian (massa KBr) + (massa NaBr)
\ \
1. Perbandingan massa unsur-unsur penyusun pupuk ⋅ \
urea sebagai berikut. = (massa AgBr)
\
Massa C : massa O : massa N : massa H
= 1 × Ar C : 1 × Ar O : 2 × Ar N : 4 × Ar H (a) + (0,56 – a) = (0,94)
= 1 × 12 : 1 × 16 : 2 × 14 : 4 × 1
−
= 12 : 16 : 28 : 4 + =
=3:4:7:1
−
Jadi, perbandingan massa dari unsur-unsur = 0,005
penyusun pupuk urea yaitu
C : O : N : H = 3 : 4 : 7 : 1. 103a + 66,64 – 119a = (119)(103)(0,005)
–16a = –5,355
2. Mr magnesium sulfat (MgSO4)
a = 0,33
= Ar Mg + Ar S + (4 × Ar O)
Jadi, massa KBr = a gram = 0,33 gram
= 24 + 32 + (4 × 16)
$$ \
= 24 + 32 + 64 %KBr = × 100%
$$ #?@
= 120
× = × 100%
% Mg dalam MgSO4 = × 100%
×
= 58,9%
= × 100%
5. Persentase N dalam urea (CO(NH2)2)
= 20% ×
= × 100%
×
% S dalam MgSO4 = × 100%
×
= × 100%
×
× + × + × + ×
= × 100%
×
= × 100%
= 26,7% × + × + × + ×
×
% O dalam MgSO4 = × 100% = × 100%
× = 46,7%
= × 100%
Kandungan N dalam pupuk urea
= 53,3%
= × 100%
3. a. Perbandingan massa dalam Ca3N2
= 42%
Massa Ca : massa N = (3)Ar Ca : (2)Ar N
= (3)(40) : (2)(14) Kemurnian pupuk urea = × 100%
= 120 : 28 = 90%
= 30 : 7
1. Jawaban: b
Jika massa unsur nitrogen pada kedua senyawa ]
= 48
sama, data tersebut dapat dimasukkan ke dalam x = 4 gram
tabel berikut.
4. Jawaban: d
Senyawa Massa Massa
Nitrogen Oksida Unsur Nitrogen Unsur Oksigen
massa C = 12 gram
Ar C = 12
Senyawa I 46,66% 53,33%
Ar H = 1
Senyawa II 46,66% 106,66%
CH4 → massa H = × massa C
Massa oksigen yang bergabung dengan 46,66%
unsur nitrogen mempunyai perbandingan = 53,33%
= × 12 gram = 4 gram
: 106,66% = 1 : 2. Perbandingan massa oksigen
yang bergabung dengan nitrogen merupakan
C2H6 → massa H = × massa C
bilangan bulat yang sederhana (hukum Perbandingan
Berganda atau hukum Dalton).
= × 12 gram = 3 gram
2. Jawaban: d
Jika massa unsur P tetap pada kedua senyawa, C2H4 → massa H = × massa C
data tersebut dapat dimasukkan ke dalam tabel
berikut. = × 12 gram = 2 gram
Senyawa Komposisi P Komposisi Q
C2H2 → massa H =
× massa C
I 6 4
II 6 6
= × 12 gram = 1 gram
Massa Q yang bergabung dengan 6 g unsur P
mempunyai perbandingan = 4 : 6 = 2 : 3. Per- Jadi, perbandingan massa hidrogen dalam CH4,
bandingan massa Q yang bergabung dengan unsur C2H6, C2H4, dan C2H2 yaitu 4 : 3 : 2 : 1.
P merupakan bilangan bulat yang sederhana. 5. Jawaban: b
3. Jawaban: a Perbandingan volume = perbandingan koefisien
Data tersebut dapat dimasukkan dalam tabel NxO + S → SOy + N2
berikut. 70 ml (105 – 70) ml = 35 ml 70 ml
––––––––––––––––––––––––––––––––––– : 35
Massa Massa
Senyawa Belerang (g) Oksigen (g)
2NxO + S → SOy + 2N2
Jumlah atom sebelum dan setelah reaksi adalah
Belerang dioksida 8 16
tetap.
Belerang trioksida x 12
2NxO = 2N2
Jika massa belerang pada kedua senyawa dibuat 2Nx = 2N2
sama yaitu 8 gram, data menjadi seperti tabel x=2
berikut. 2N2O= SOy
Massa Massa 2O = Oy
Senyawa Belerang (g) Oksigen (g) y=2
Belerang dioksida 8 16 Jadi, persamaan reaksi yang terjadi yaitu:
Belerang trioksida 8 12x
=
2N2O(g) + S(s) → SO2(g) + 2N2(g)
] ]
Kimia Kelas X 61
6. Jawaban: d 10. Jawaban: c
Menurut Gay Lussac, pada suhu dan tekanan yang Persamaan reaksi setara:
sama perbandingan volume gas-gas yang bereaksi PCl3(g) + Cl2(g) → PCl5(g)
dan hasil reaksi berbanding sebagai bilangan bulat.
Perbandingan volume sama dengan perbandingan Volume gas PCl5 yang dihasilkan
koefisien reaksi.
= × volume PCl3
aN2(g) + bH2(g) → cNH3(g)
Misal: a = 1 = × 5 ml = 5 ml
N : 2a = c
c=2 Volume gas klor yang bereaksi
H : 2b = 3c = × volume PCl3
2b = 6
b=3 = × 5 ml = 5 ml
Persamaan reaksi setara:
Jadi, volume gas klor yang tersisa = (7 – 5) ml
N2(g) + 3H2(g) → 2NH3(g) = 2 ml.
Perbandingan volume = perbandingan koefisien =
1 : 3 : 2. B. Uraian
7. Jawaban: c 1. Senyawa Massa Unsur X Massa Unsur Cl
Persamaan reaksi:
5CxHy + 20O2 → 15CO2 + 10H2O 1 72,16% 27,84%
2 56,44% 43,56%
C : 5x = 15 3 50,90% 49,10%
x=3 4 46,35% 53,65%
H : 5y = 20
y=4 Jika massa unsur X pada keempat senyawa sama,
data tersebut dapat dimasukkan ke dalam tabel
Jadi, rumus hidrokarbon tersebut C3H4.
berikut.
8. Jawaban: c Senyawa Massa Unsur X Massa Unsur Cl
Persamaan reaksi setara sebagai berikut.
1 72,16% 27,84%
2C4H10(g) + 13O2(g) → 8CO2(g) + 10H2O(g)
2 72,16% 55,69%
*!?#~ 3 72,16% 69,61%
= = 4 72,16% 83,52%
*!?#~
Volume C4H10 = × volume CO2 Massa Cl yang bergabung dengan 72,16%
unsur X mempunyai perbandingan = 27,84% :
=
× 40 L = 10 L 55,69% : 69,61% : 83,52% = 1 : 2 : 2,5 : 3
= 2 : 4 : 5 : 6.
9. Jawaban: c
CH4(g) + 2O2(g) → CO2(g) + 2H2O(l) 2. Data nomor 1:
C3H8(g) + 5O2(g) → 3CO2(g) + 4H2O(l) a. Jika massa Fe dalam senyawa I dan senyawa
II dibuat sama yaitu 7 gram maka per-
Misal: volume CH4 = y ml
bandingan massa O dalam senyawa I dan
volume C3H8 = (10 – y) ml
senyawa II yaitu 2 : 3.
Volume O2 pada reaksi CH4 = × volume CH4 b. Jika massa O dalam senyawa I dan
senyawa II dibuat sama yaitu 48 gram maka
= × y ml = 2y ml perbandingan massa Fe dalam senyawa I dan
senyawa II yaitu168 : 112 = 3 : 2.
Volume O2 pada reaksi C3H8 = × (10 –y) ml Data nomor 2:
a. Dengan massa Cu yang sama yaitu
= 50 – 5y ml
63,5 gram, maka perbandingan massa S
Jika volume O2 yang habis bereaksi = 38 liter dalam senyawa I dan senyawa II yaitu
maka: 2y + (50 – 5y) = 38 liter 16 : 32 = 1 : 2.
–3y = –12 liter b. Jika massa S dalam senyawa I dan
y = 4 liter senyawa II dibuat sama yaitu 32 gram maka
Jadi, volume CH4 4 liter dan volume C3H8 6 liter. perbandingan massa Cu dalam senyawa I dan
senyawa II yaitu 127 : 63,5 = 2 : 1.
Kimia Kelas X 63
Mr CO2 = ((1 × Ar C) + (2 × Ar O)) g/mol
mol CO2 = × 0,01 mol = 0,01 mol
= ((1 × 12) + (2 × 16)) g/mol
= (12 + 32) g/mol 1 mol gas menempati volume 24 dm3
= 44 g/mol Volume CO2 = 0,01 × 24 dm3
Mr NH3 = ((1 × Ar N) + (3 × Ar H)) g/mol = 24 × 10–2 dm3 = 240 cm3
= ((1 × 14) + (3 × 1)) g/mol 8. Jawaban: c
= (14 + 3) g/mol Volume (STP)
= 17 g/mol #$$
mol CO2 =
Mr SO3 = ((1 × Ar S) + (3 × Ar O)) g/mol
= ((1 × 32) + (3 × 16)) g/mol =
+ + #*!
= (32 + 48) g/mol
= 80 g/mol =
+
#*!
Mr CH4 = ((1 × Ar C) + (4 × Ar H)) g/mol
= = 0,05 mol
= ((1 × 12) + (4 × 1)) g/mol #*!
6. Jawaban: b = 0,139 M
Massa atom relatif Ne #*!
b. M NaCl = =
Σ #$$ ~ + Σ #$$ ~
= ?#! $~!?? &*# ~ } !# = 0,16 M
Misal kelimpahan 20Ne = x% maka kelimpahan
22Ne = (100 – x)% c. mol C2H5OH = = 2 × 10–2 mol
mol H2 = × mol Fe Gas oksigen diukur pada keadaan saat 0,58 liter
gas N2 beratnya 0,7 gram.
Kimia Kelas X 65
= 5,17 : 10,34 : 1,7
=3:6:1
Jadi, rumus empiris senyawa tersebut (C3H6O)n.
Rumus molekul ditentukan dengan terlebih dahulu
A. Pilihan Ganda mencari Mr-nya.
Massa gas = 1,45 g
1. Jawaban: d
Senyawa karbon + O2 → CO2 + H2O Volume gas = 743 ml
46 gram 88 gram 54 gram = 0,743 liter
Massa C dalam CO2 Tekanan = 37 cmHg
37
× = atm = 0,486 atm
= × massa CO2 76
× + ×
× Suhu = 80°C
= × 88 gram
× + × = (80 + 273) K = 353 K
PV = nRT
= × 88 gram = 24 gram
#$$ $
Massa H dalam H2O = $
×R×T
× #$$ $ × ×
= × massa H2O Mr gas =
× + × ^×
× ⋅ ⋅
= × 54 gram = = 116
× + × ⋅
Kimia Kelas X 67
78n + 104n + 112n = 294 P·V=n·R·T
294n = 294 0,5 · 98,4 = n · 0,082 · 300
n=1
Jadi, rumus molekul senyawa = rumus empiris n =
senyawa yaitu K2Cr2O7. = 2 mol
2. Misal berat kristal = 100 gram Jumlah molekul CO2 = 6,02 × 1023 × mol
Massa kristal yang tersisa (Zn(NO3)2) = 63,46% = = 6,02 × 1023 × 2
63,46 gram = 12,04 × 1023 molekul
Massa H2O = (100 – 63,46) gram = 36,54 gram
Zn(NO3)2 · xH2O → Zn(NO3)2 + xH2O
Perbandingan mol Zn(NO3)2 : H2O
A. Pilihan Ganda
= :
1. Jawaban: a
= 0,34 : 2,03
Menurut hukum Kekekalan Massa bahwa massa
=1:6 sebelum bereaksi sama dengan massa setelah
Harga x = 6, sehingga rumus kimia kristal hidrat bereaksi, sehingga erlenmeyer beserta isinya
adalah Zn(NO3)2 · 6H2O. tersebut jika ditimbang tetap sama 240 gram.
3. M + O2 → MO2 Pb(NO3)2(aq) + 2KI(aq) → PbI2(aq) + 2KNO3(aq)
#$$ massa Pb(NO3)2 + KI = massa PbI2 + KNO3
mol O2 =
= = 0,05 mol
#*! 2. Jawaban: c
mol M = × mol O2 = × 0,05 mol = 0,05 mol Fe + S → FeS
20 g 4 g
#$$
mol M = = Perbandingan massa Fe dan S dalam FeS
= 1 × Ar Fe : 1 × Ar S
0,05 mol = = 1 × 56 : 1 × 32
Ar M = 55 = 56 : 32
=7:4
4. mol Na2SO4 mula-mula = (V · M)Na2SO4 Jika semua besi habis maka S yang diperlukan
= 0,1 liter × 0,5 M
= × massa besi
= 0,05 mol
mol Pb(NO3)2 mula-mula = (V · M)Pb(NO3)2 = × 20 gram
= 0,5 liter × 0,2 M
= 11,43 gram (tidak mungkin karena S hanya
= 0,1 mol tersedia 4 gram)
Na2SO4 + Pb(NO3)2 → PbSO4 + 2NaNO 3 Jika semua belerang habis maka Fe yang diperlukan
Mula-mula : 0,05 mol 0,1 mol
Reaksi : 0,05 mol 0,05 mol 0,05 mol 0,1 mol = × 4 gram = 7 gram
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Sisa : – 0,05 mol 0,05 mol 0,1 mol Massa FeS yang terbentuk
a. zat sisa = Pb(NO3)2 sebesar 0,05 mol = massa Fe + massa S
= 7 g + 4g
b. Pereaksi pembatas = Na2SO4
= 11 g
c. Endapan yang terbentuk = PbSO4 (karena
wujud zatnya : padat) 3. Jawaban: e
&#
massa PbSO4 = 0,05 mol × Mr PbSO4 P = 1.520 mmHg × ## = 2 atm
= 0,05 mol × 303 g/mol
V = 500 ml = 0,5 liter
= 15,15 g
T = 24°C + 273 = 297 K
# P·V=n·R·T
5. P = # × 1 atm = 0,5 atm
T = 27 + 273 = 300 K 2 · 0,5 = $ · 0,082 · 297
R = 0,082 liter atm/mol K Mr gas = 33,998 ≈ 34
V = 98,4 L Mr tersebut dimiliki oleh gas H2S
=
#*! #*!
*!?#~
=
#$$
volume H2 = 60 L
=
6. Jawaban: c massa Na2CO3 = × 106 = 1,1024
^
= % kemurnian Na2CO3 = × 100%
^
^^ ^ ^ = 91,8% ≈ 92%
=
^
9. Jawaban: e
^^ a. besi + belerang → besi(II) sulfida
=
^^ ^ 7 gram + 4 gram → 11 gram
&*
Massa besi dalam besi(II) sulfida
=
&*
~
= ~ + × massa FeS
= 1,10
dSTP = 1,10 d2 = +
× 11
= (1,10)(1,35 kg/m3)
= 1,48 kg/m3 = × 11
= 7 gram
Kimia Kelas X 69
Massa belerang dalam besi(II) sulfida = 52 gram – 37,44 gram = 14,56 gram
= 11 gram – 7 gram = 4 gram Reaksi tersebut tidak mengikuti hukum
Reaksi tersebut mengikuti hukum Kekekalan Kekekalan Massa.
Massa.
10. Jawaban: d
b. hidrogen + oksigen → air Fe + Cl2 → FeCl2
2 gram + 16 gram → 18 gram
#$$ ~!
Massa hidrogen dalam air mol FeCl2 = ~!
× #$$ ~!
= × + × massa H2O =
× ~ + × !
×
= × + × 18 =
× + ×
#*!
= × 18 = 2 gram = = mol
#*!
Massa oksigen dalam air
mol Fe = × mol FeCl2
= 18 gram – 2 gram = 16 gram
Reaksi tersebut mengikuti hukum Kekekalan
= × = mol
Massa.
c. tembaga + oksigen → tembaga(II) oksida Massa Fe = mol Fe × Ar Fe
8 gram + 2 gram → 10 gram
= mol × 56 g/mol
Massa tembaga dalam tembaga(II) oksida
? = gram
= ? + × massa CuO
Kadar Fe dalam 10 gram cuplikan
= + × 10 = 8 gram
= × × 100% = 88,19%
Massa oksigen dalam tembaga(II) oksida
= 10 gram – 8 gram = 2 gram 11. Jawaban: c
Reaksi tersebut mengikuti hukum Kekekalan #$$
mol Ag =
Massa.
d. tembaga + belerang → tembaga(II) sulfida
= = 7,26 × 10–3 mol
64 gram + 32 gram → 96 gram #*!
Massa tembaga dalam tembaga(II) sulfida mol HNO3 =
× mol Ag
?
= ? + × massa CuS =
× 7,26 × 10–3 mol
= 9,68 × 10–3 mol
= +
× 96
#$$
=
× 96 = 64 gram
× −
#*!
Massa belerang dalam tembaga(II) sulfida =
= 96 gram – 64 gram = 32 gram = 8,42 × 10–3 liter = 8,42 ml
Reaksi tersebut mengikuti hukum Kekekalan
Massa. 12. Jawaban: c
Misal gas tersebut mempunyai rumus molekul CxHy
e. magnesium + nitrogen → magnesium nitrida
24 gram + 28 gram → 52 gram massa total = 100 gram
massa C = 92,3 gram
Massa magnesium dalam magnesium nitrida
×
massa H = 7,7 gram
=
× + × × massa Mg3N2 Perbandingan mol C : mol H
× #$$ #$$
=
× + × × 52 = :
= + × 52 = :
= 7,69 : 7,7 = 1 : 1
= × 52 = 37,44 gram
Jadi, rumus empirisnya CH.
Massa nitrogen
Kimia Kelas X 71
Volume gas ideal pada suhu 20°C(293 K): Pereaksi pembatasnya yaitu Pb(NO3)2
#$$$ Pb(NO3)2 + 2HCl → PbCl2 + 2HNO3
P · Mr gas =
·R ·T
Mula-mula : 4 mmol 18 mmol – –
Reaksi : 4 mmol 8 mmol 4 mmol 8 mmol
38,9 =
· 0,082 · 293
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
V = 0,24 liter –
Setimbang : – 10 mmol 4 mmol 8 mmol
18. Jawaban: b Endapan yang terbentuk berupa endapan PbCl2
mol HCl = MHCl × volume HCl Massa PbCl2 = mmol PbCl2 × Mr PbCl2
= 0,1 M × 14 × 10–3 L = 4 mmol × (207 + 71) mg/mmol
= 1,4 × 10–3 mol = 4 mmol × 278 mg/mmol
Na2CO3 + 2HCl → 2NaCl + H2O + CO2 = 1,112 mg = 1,112 g
1,4 × 10–3 mol
% PbCl2 = × 100% = 96,04% ≈ 96%
mol Na2CO3 =
× mol HCl
21. Jawaban: b
= × 1,4 × 10–3 mol Massa kalsium fosfida (Ca3P2)
= 0,7 × 10–3 mol = × massa karbid
Massa Na2CO3
= mol Na2CO3 × Mr Na2CO3 = × 50 gram = 4,55 gram
= 0,7 × 10–3 mol × ((2 × 23) + (1 × 12) mol Ca3P2 =
#$$
^
+ (3 × 16)) gram/mol
^
#
= 0,7 × 10–3 mol × (46 + 12 + 48) gram/mol =
× + ×
##*!
= 0,7 × 10–3 mol × 106 gram/mol #
= 7,42 × 10–2 gram =
+ ##*!
% kadar natrium karbonat dalam sampel #
= = 0,025 mol
× − ##*!
=
× 100% = 49,47% Persamaan reaksi setara:
19. Jawaban: a Ca3P2(s) + 6H2O( ) → 3Ca(OH)2(aq) + 2PH3(g)
Oksigen yang diperlukan = 56 ml = 0,056 L
mol PH3 = × mol Ca3P2
mol oksigen (STP) = = 0,0025 mol
#*! = × 0,025 mol = 0,050 mol
Reaksi pembakaran karbon:
C + O2 → CO2 massa PH3
= mol PH3 × Mr PH3
mol C = × O2 = 0,050 mol × ((1 × 31) + (3 × 1)) g/mol
= 0,050 mol × 34 g/mol = 1,7 gram
mol C = × 0,0025 mol = 0,0025 mol
22. Jawaban: c
Massa karbon yang dibakar
Perbandingan volume = perbandingan koefisien =
mol C × Ar C = 0,0025 mol × 12 g/mol
perbandingan mol
= 0,03 gram
Tiap liter bensin menghasilkan 0,28 kg CO, berarti
Jadi, persentase karbon dalam zat
tiap 1 mol bensin mengandung = 0,01 mol CO.
=
× 100% = 25%
Jadi, jika 100 liter bensin dibakar maka:
20. Jawaban: d
mmol Pb(NO3)2 = 40 ml × 0,1 M = 4 mmol mol CO = × 0,01 mol = 1 mol
mol HCl = 60 ml × 0,3 M = 18 mmol massa CO = mol × Mr CO = 1 × 28 = 28 kg
Pb(NO3)2 + 2HCl → PbCl2 + 2HNO3
4 mmol 18 mmol
Kimia Kelas X 73
27. Jawaban: d B. Uraian
mol NaBH4 =
× mol B2H6 1. a. Senyawa I
N = 63,64%
=
× 0,2 mol
O = 36,36%
= 0,3 mol Perbandingan massa
Jika reaksi mempunyai rendemen 70% maka mol
NaBH4 yang harus direaksikan N:O=
:
= 4,546 : 3,03
= × 0,3 mol = 0,429 mol
= 1,5 : 1
28. Jawaban: a = 2 : 1,3
a. Reaksi antara nitrogen dan hidrogen Senyawa II
menghasilkan amonia. N = 46,67%
N2 + 3H2 → 2NH3 O = 53,33%
1 mol ~ 2 mol Perbandingan massa
b. Oksidasi dari amonia menghasilkan
N:O=
:
nitrogen(IV) oksida dan air.
= 3,33 : 4,44
2NH3 + O2 → N2O4 + 3H2O = 1 : 1,33
2 mol ~ 1 mol = 2 : 2,66
c. Reaksi antara nitrogen(IV) oksida dengan air Senyawa III
menghasilkan asam nitrat dan nitrogen(III) N = 36,84%
oksida. O = 63,16%
2N2O4 + H2O → 2HNO3 + N2O3 Perbandingan massa
1 mol ~ 1 mol
N:O=
:
Jadi, secara teoritis jumlah mol asam nitrat yang
dihasilkan dari 1 mol nitrogen adalah 1 mol. = 2,63 : 5,26
=1:2
29. Jawaban: d
=2:4
Rumus molekul vanillin pada gambar yaitu Dengan massa N sama-sama 2, maka per-
C6H3(OH)(OCH3)(CHO). bandingan massa O = 1,3 : 2,66 : 4
Mr vanillin = 152 g/mol =1:3:4
massa vanillin = 23,6 g Jadi, data tersebut sesuai dengan hukum
#$$@}!!}@
Dalton.
mol vanillin = b. Jika rumus kimia senyawa II adalah N2O3
@}!!}@
maka rumus kimia senyawa I = N2O dan
= = 0,155 mol senyawa III = N2O4.
30. Jawaban: b 2. Misal massa total = 100 gram
Misal massa total = 100 gram massa O = 28 gram
massa Fe = (100 – 28) gram = 72 gram
massa natrium = 29,08 gram
massa belerang = 40,56 gram Perbandingan mol = Fe : O
massa oksigen = 30,36 gram = :
Perbandingan mol = Na : S : O = 1,29 : 1,75
= : : = 1 : 1,36
=3:4
= 1,26 : 1,27 : 1,90
Jadi, rumus empiris oksida tersebut Fe3O4.
= 1 : 1 : 1,5
=2:2:3
Jadi, rumus kimianya Na2S2O3. Rumus molekul
anion belerang dalam senyawa tersebut S2O32–.
= × = × 0,4 mol
##*!
[ = 0,6 mol
= mol
mol SO2 = × mol ZnS
mol Mg(OH)2 dari reaksi KOH
#$$
= × = × 0,4 mol
− [ # = 0,4 mol
= ×
##*! #*! #*!
− [ *!?#~
= *!?#~
= mol
#*! #*!
#$$ = *!?#~
mol Mg(OH)2 hasil =
!}&~
Volume SO2 = 20 liter
#
= = 0,075 mol Jadi, volume gas yang ada setelah reaksi
##*!
berlangsung (volume gas SO2) adalah 20 liter.
mol Mg(OH)2 dari reaksi NaOH + mol Mg(OH)2 dari
reaksi KOH = mol Mg(OH)2 hasil 5. Pada suhu 0°C, 1 atm → STP
[ − [
+ = 0,075 mol mol N2 = = 0,0446 mol
[ + − [ massa N2 = mol N2 × Mr N2
= 0,075
= 0,0446 × 28
[ +
= 0,075 = 1,25 gram
32X = 64 massa gas A = × massa N2
X = 2 gram
Jadi, massa NaOH = 2 gram dan massa KOH = = × 1,25
(7,6 – 2) gram = 5,6 gram. = 1,43 gram
4. Misal persamaan reaksi:
mol gas A (STP) = = 0,0446 mol
aZnS + bO2 → cZnO + dSO2
#$$$
a=1 Mr gas A =
#*!$
Zn: a = c
c=1 = = 32
S: a = d *!?#~
d=1 6. mol CO2 =
#*!
O: 2b = c + 2d
= #*!
= 0,05 mol
2b = 1 + 2
2b = 3 K2CO3 + 2HCl → 2KCl + H2O + CO2
0,05 mol ~ 0,05 mol
b= massa K2CO3
Persamaan reaksi setara: = mol K2CO3 × Mr K2CO3
Kimia Kelas X 75
massa H2O b. Volume H2 sebagai berikut.
= massa K2CO3 · xH2O – massa K2CO3 P·V=n·R·T
= 10,5 gram – 6,9 gram 1 · V = 0,05 · 0,082 · (27 + 273)
= 3,6 gram V = 1,23 liter
#*!
Jadi, volume gas hidrogen yang dihasilkan
#*! = ]
adalah 1,23 liter.
#
# #*! 9. V = 1 L
# =
# #*!
] T = 25°C + 273 = 298 K
#*!
P = 1 atm
#*!
= ] ^
n =
#*!
x = #*! = 4 &# × !}&~
=
Jadi, jumlah air kristal (x) adalah 4 dan rumus ⋅ &# #*!− − ×
kristal garamnya K2CO3 · 4H2O. = 0,04 mol
7. C7H8 + 9O2 → 7CO2 + 4H2O Jumlah molekul O2
Perbandingan volume = perbandingan koefisien = × 0,04 mol × 6,02 × 1023molekul/mol
misal volume O2 = 9 liter maka perbandingan
C7H8 : O2 = 1 : 9. = 4,816 × 1021 molekul
Jumlah atom O
Volume udara = × volume O2 = 2 × 4,816 × 1021
= 9,632 × 1021 atom
= × 9 liter = 45 liter
#$$
Perbandingan uap udara: C7H8O2 : O2 = 45 : 1 : 9. 10. mol CO2 =
Dengan demikian, perbandingan uap udara : toluena
#
= 45 : 1. =
+ × ##*!
8. a. Reaksi setara: #
Mg(s) + 2HCl(aq) → MgCl2(aq) + H2(g) =
##*!
#$$ = 0,015 mol
mol Mg =
# mol MCO3 = × mol CO2
= = 0,5 mol
##*!
#$$ ! = × 0,015 mol
mol HCl = !
= 0,015 mol
#
= = 0,1 mol #$$
##*! Mr MCO3 = #*!
Kimia Kelas X 77
10. Jawaban: b 17. Jawaban: e
Muatan ion :+1 –2 Senyawa kimia yang dapat dibentuk dari ion-ion
Rumus ion : Na+ CO32– tersebut sebagai berikut.
Perbandingan : 2 1 CuOH = tembaga(I) hidroksida
Rumus kimia : Na2CO3 CuNO3 = tembaga(I) nitrat
11. Jawaban: d Cu2SO4 = tembaga(I) sulfat
Senyawa Cu(CN)2 merupakan senyawa poliatom Cu3AsO3 = tembaga(I) arsenit
yang terbentuk dari ion Cu2+ (tembaga(II)) dan CN– Fe(OH)2 = besi(II) hidroksida
(sianida). Jadi, nama senyawa tersebut adalah Fe(NO3)2 = besi(II) nitrat
tembaga(II) sianida. Tembaga mempunyai bilangan FeSO4 = besi(II) sulfat
oksidasi +1 dan +2. Jika tembaga mempunyai
Fe3(AsO3)2 = besi(II) arsenit
bilangan oksidasi +1 (ion Cu+) maka senyawa yang
terbentuk adalah CuCN (tembaga(I) sianida). Mg(OH)2 = magnesium hidroksida
Mg(NO3)2 = magnesium nitrat
12. Jawaban: c
MgSO4 = magnesium sulfat
Zink memiliki muatan 2+ sehingga ion zink, Zn2+.
Fosfida memiliki muatan 3– sehingga ion fosfida, Mg3(AsO3)2 = magnesium arsenit
P3–. Rumus kimia zink fosfida = Zn3P2. Fe (OH)3 = besi(III) hidroksida
Fe(NO3)3 = besi(III) nitrat
13. Jawaban: c
Garam glauber (Na2SO4) ditemukan oleh J.R. Fe2(SO4)3 = besi(III) sulfat
Glauber. Garam tersebut terbentuk dari ion Na+ FeAsO3 = besi(III) arsenit
(natrium) dan SO42– (sulfat). Dengan demikian, Al(OH)3 = aluminium hidroksida
nama kimia senyawa tersebut adalah natrium Al(NO3)3 = aluminium nitrat
sulfat. Natrium hanya mempunyai satu macam Al2(SO4)3 = aluminium sulfat
bilangan oksidasi sehingga tidak perlu me-
AlAsO3 = aluminium arsenit
nambahkan angka Romawi di belakang nama
natrium. 18. Jawaban: e
14. Jawaban: c Karat besi (Fe2O3) jika bereaksi dengan gas karbon
Ion timah(IV) jika bergabung dengan ion karbonat monoksida (CO) akan menghasilkan padatan besi
akan membentuk senyawa timah(IV) karbonat. (Fe) dan gas karbon dioksida (CO2). Persamaan
reaksinya:
Sn4+ + CO32– → Sn(CO3)2 Fe2O3(s) + CO(g) → Fe(s) + CO2(g)
Jadi, rumus kimia timah(IV) karbonat adalah (belum setara)
Sn(CO3)2. Jika dimisalkan persamaan reaksi:
Timah mempunyai bilangan oksidasi +2 dan +4.
aFe2O3(s) + bCO(g) → cFe(s) + dCO2(g)
Jika ion timah(II) bergabung dengan ion karbonat
akan membentuk senyawa timah(II) karbonat a=1
(SnCO3). Fe : 2a = c
2= c
15. Jawaban: c c= 2
Senyawa plumbi iodida mempunyai nama lain O : 3a + b= 2d
timbal(IV) iodida. Rumus kimia senyawa tersebut 3 + b = 2d . . . (1)
adalah PbI4. Senyawa PbI4, terbentuk dari ion Pb4+
C:b=d . . . (2)
dan I–. Unsur timbal mempunyai dua bilangan
oksidasi yaitu +2 dan +4. Pb2+ merupakan ion Persamaan (1) dan (2)
plumbo, sedangkan Pb4+ merupakan ion plumbi. 3 + b = 2d
3 + d = 2d
16. Jawaban: b
Ca(OH)2 = Kalsium hidroksida d=3
KOH = Kalium hidroksida b=d
KMnO4 = Kalium permanganat b=3
HNO3 = Asam nitrat Jadi, persamaan reaksi setara sebagai berikut.
HNO2 = Asam nitrit Fe2O3(s) + 3CO(g) → 2Fe(s) + 3CO2(g)
Al2(SO4)3 = Aluminium sulfat
Na3PO4 = Natrium fosfat
d= 2
Persamaan (4)
H : b = 2d
2d = 2 + e
b= 4
Cl : b = 2c + 2e 2(
) = 2 + e
4 = 2 + 2e
2 = 2e
=2+e
e= 1
e=
21. Jawaban: b
1) 2Pb(NO3)2(s) → 2PbO(s) + 4NO2(g) + O2(g) Persamaan reaksi setara sebagai berikut:
2) 2HCl(aq) + Na 2 S 2 O 3 (aq) → 2NaCl(aq) Cu(s) +
HNO3(aq) → Cu(NO3)2(aq) +
H2O( ) +
NO(g)
+ SO2(g) + S(s) + H2O( ) Jika dikalikan 3, persamaan reaksi menjadi:
3) CuCO 3(s) + 2HNO3(aq) → Cu(NO 3)2(aq) 3Cu(s) + 8HNO3(aq) → 3Cu(NO3)2(aq) + 4H2O( ) + 2NO(g)
+ CO2(g) + H2O( )
Jadi, senyawa yang mempunyai perbandingan
4) Zn(s) + 2HCl (aq) → ZnCl2(aq) + H2(g) koefisien sama adalah Cu : Cu(NO3)2 = 3 : 3.
22. Jawaban: b 23. Jawaban: b
Logam tembaga (Cu) jika direaksikan dengan Asam adipat, HOOC(CH2)4COOH, digunakan
larutan asam nitrat (HNO3) akan menghasilkan dalam pembuatan nilon. Jika massa molarnya
larutan tembaga(II) nitrat (Cu(NO3)2), air (H2O), dan
146,26 g/mol, jumlah atom asam adipat dengan
gas nitrogen monoksida (NO). Persamaan reaksi-
massa 1,0 g sebesar 4,1 · 1021.
nya sebagai berikut.
Massa asam adipat = 1,0 g
aCu(s) + bHNO3(aq) → cCu(NO3)2(aq) + dH2O( ) + eNO(g)
Mr asam adipat = 146,26 g/mol
Misal: a = 1
Cu : a = c
mol asam adipat =
c=1 #*!
H : b = 2d . . . (1) = 6,84 · 10–3 mol
N : b = 2c + e Jumlah atom asam adipat = mol · 6,02 · 1023
b=2+e . . . (2) = 6,84 · 10–3 · 6,02 · 1023
O : 3b = 6c + d + e = 4,1 · 1021
3b = 6 + d + e . . . (3)
24. Jawaban: d
Persamaan (1) dan (2)
b = 2d #$$ ? #$$ ?
mol CuO = = × ? + ×
?
b=2+e
2d = 2 + e . . . (4) #
=
×
+ × # #*!
#
= = 0,2 mol
# #*!
Kimia Kelas X 79
27. Jawaban: c
mol Cu = × mol CuO Massa kafein
= mol kafein × Mr kafein
= × 0,2 mol = 0,2 mol = mol kafein × ((4 × Ar C) + (5 × Ar H) (2 × Ar N)
+ (1 × ArO))
Massa Cu = mol Cu × Ar Cu
= 0,05 mol × ((4 × 12) + (5 × 1) + (2 × 14)
= 0,2 mol × 63,5 gram/mol = 12,7 gram
Jadi, massa Cu yang dihasilkan 12,7 gram. + (1 × 16) g/mol
= 0,05 mol × (48 + 5 + 28 + 16) g/mol
25. Jawaban: d = 0,05 mol × 97 g/mol = 4,85 gram
Misal: massa total = 100 gram
massa X = 32 gram 28. Jawaban: d
massa SO4 = (100 – 32) gram = 68 gram Volume O2 yang diperlukan
Perbandingan mol X : SO4 dalam senyawa X2SO4
= × volume C2H6
= :
× [ + × = × 11,2 liter
= 39,2 liter (memungkinkan reaksi berlangsung)
= [
:
+ ×
Volume CO2 = × volume C2H6
= :
[
= × 11,2 liter
2Ar X = 45,176471 = 22,4 liter
Ar X = 22,588 ≈ 23
Jadi, X adalah unsur Na. *!?#~
mol CO2 =
!}&~ #*!
26. Jawaban: a
!}&~
Persamaan reaksi pembakaran sebagai berikut. = = 1 mol
!}&~ #*!
C3H8(g) + 5O2(g) → 3CO2(g) + 4H2O(g)
2C4H10(g) + 13O2(g) → 8CO2(g) + 10H2O(g) Jumlah partikel CO2
Misal volume C3H8 = x liter = 1 × 6,02 × 1023 = 6,02 × 1023molekul.
volume C4H10 = (10 – x) liter 29. Jawaban: a
Volume O2 untuk pembakaran C3H8 #$$ !
mol CCl2F2 =
= × volume C3H8 !
= 5x liter #
= × + × ! + × ##*!
Volume O2 untuk pembakaran C4H10
#
=
= × volume C4H10 × + ×
+ × ##*!
#
= × (10 – x) liter = ##*!
1) mol NH3 =
1,5x = 14
x = 9,33 liter
#
= × +
× ##*!
Volume C3H8 = 9,33 liter dan volume C4H10 =
(10 – 9,33) liter = 0,67 liter
#
=
Jadi, kadar C4H10 dalam gas elpiji = × 100 % × +
× ##*!
#
= 6,7 %. =
##*!
= 0,02 mol
= = 1,5 mol
Massa O = massa CxHyOz – (massa C + massa H) 6,02× 1023
= 4,5 gram – (1,8 + 0,3) gram massa CO2
mol CO2 pada tabung B = Mr CO2
= 4,5 gram – 2,1 gram
99 gram
= 2,4 gram =
(12 + 32) gram/mol
Kimia Kelas X 81
99 gram Pereaksi pembatas (pereaksi yang habis lebih
= = 2,25 mol dahulu) adalah HCl.
44 gram/mol
mol CO2 pada tabung A mol CO2 pada tabung B CaCO3 yang tersisa
=
volume CO2 pada tabung A volume CO2 pada tabung B
= mol CaCO3 sisa × Mr CaCO3
1,5 mol 2,25 mol = 0,01 mol × 100 gram/mol = 1 gram
=
12,8 liter volume CO2 pada tabung B
Volume gas CO2 = mol CO2 × 22,4 liter/mol
Volume CO2 pada tabung B = 19,2 liter. = 0,01 mol × 22,4 liter/mol
= 0,224 liter/mol
34. Jawaban: c 36. Jawaban: c
massa asetaminofen
Mr asetaminofen = mol asetaminofen 38 cmHg
P= × 1 atm = 0,5 atm
76 cmHg
0,0302 g
= 0,0002 mol
= 151 g/mol V = 15 liter
a. C8H9NO R = 0,082 L atm/mol K
Mr = (8 × Ar C) + (9 × Ar H) + (1 × Ar N)
+ (1 × Ar O) T = 27 + 273 = 300 K
= (8 × 12) + (9 × 1) + (1 × 14) + (1 × 16)
P·V=n·R·T
= 96 + 9 + 14 + 16 = 135 g/mol
b. C8H8NO2 0,5 · 15 = n · 0,082 · 300
Mr = (8 × Ar C) + (8 × Ar H) + (1 × Ar N) 7,5
+ (2 × Ar O) n= = 0,305 mol
24,6
= (8 × 12) + (8 × 1) + (1 × 14) + (2 × 16) massa gas X 13,41 gram
= 96 + 8 + 14 + 32 = 150 g/mol Mr gas X = =
Mol gas X 0,305 mol
c. C8H9NO2
Mr = (8 × Ar C) + (9 × Ar H) + (1 × Ar N) = 43,97 gram/mol ≈ 44 gram/mol.
+ (2 × Ar O) 37. Jawaban: d
= (8 × 12) + (9 × 1) + (1 × 14) + (2 × 16) 25NxOy → 50NO + 12,5O2
= 96 + 9 + 14 + 32 = 151 g/mol
N = 25x = 50
d. C8H8N2O
x=2
Mr = (8 × Ar C) + (8 × Ar H) + (2 × Ar N)
O = 25y = 50 + 25
+ (1 × Ar O)
25y = 75
= (8 × 12) + (8 × 1) + (2 × 14) + (1 × 16)
y=3
= 96 + 8 + 28 + 16 = 148 g/mol
Jadi, rumus kimia oksida nitrogen tersebut adalah
e. C8H9N2O
N2O3.
Mr = (8 × Ar C) + (9 × Ar H) +(2 × Ar N)
+ (1 × Ar O) 38. Jawaban: c
= (8 × 12) + (9 × 1) + (2 × 14) + (1 × 16) Massa 1 mol XCl sebesar 74,5 g.
= 96 + 9 + 28 + 16 = 149 g/mol Massa atom relatif X adalah:
Jadi, rumus molekul asetaminofen adalah massa 74,5 g
C8H9NO2. Mr XCl = mol
= 1mol
× (6 × 1023 mol–1)
Jadi, jumlah molekul C19H26O3 dalam 15,1 g Al2O3 = aluminium oksida Al(OH)3 = aluminium hidroksida
= 3 × 1022.
40. Jawaban: b
5. a. Ba3N2 = barium nitrida
x × Ar C
76,3 % = Mr vitamin K × 100 % b. PbI2 = timbal(II) iodida
x ×12 c. N2O5 = dinitrogen pentaoksida
76,3 % = 173 × 100 % d. NH3 = amonia
1.200x = 13.199,9 e. Al2S3 = aluminium sulfida
x = 10,99 ≈ 11
f. CF4 = karbon tetrafluorida
Jadi, jumlah atom karbon pada setiap molekul
vitamin K adalah 11. 6. a. Ca(s) + 2HCl(aq) → CaCl2(aq) + H2(g)
kalsium asam klorida kalsium klorida hidrogen
Kimia Kelas X 83
100 Bijih yang harus tersedia
= 30 × 0,288 mol × ((1 × 1) + (1 × 14)
100
= 0,2 × 10 kg
+ (3 × 16)) g/mol
100 = 5.000 kg
= 30 × 0,288 mol × 63 g/mol = 5 ton
= 60,48 gram Biji yang harus diolah sebanyak 5 ton.
Jadi, massa larutan 30% asam nitrat 10. a. WO3 + 3C → 3CO + W
60,48 gram.
MrWO3 = 232 g/mol
8. Massa asam oksalat = 45 gram massa 116 g
Volume larutan = 500 cm3 = 0,5 dm3 mol WO3 = M WO = 232 g/mol
r 3
Mr(COOH)2 = 90 g/mol = 0,5 mol
45 g 3
Konsentrasi (COOH)2 dalam g/dm3 = 0,5 dm3 mol C = 1 × 0,5 mol
= 90 g/dm3 = 1,5 mol
Konsentrasi (COOH)2 dalam mol/dm3 massa C = mol C × ArC
45 g = 1,5 × 12
= 90 g / mol × 0,5 dm3 = 1 mol/dm3. = 18 gram
Jadi, konsentrasi asam oksalat 1 mol/dm3. Jadi, massa karbon yang diperlukan sebanyak
18 gram.
9. Kalaverit mengandung 40 % emas, artinya dalam
b. mol WO3 = mol W
100 kg kalaverit terdapat 40 kg emas. Oleh karena
= 0,5 mol
itu, untuk memperoleh 4 kg emas diperlukan
kalaverit sebanyak: massa W = mol W × Ar W
= 0,5 × 184
4
= 40 × 100 kg = 92 gram
Jadi, wolfram yang diperoleh (maksimal)
= 10 kg
sebanyak 92 gram.
Bijih hanya mengandung 2.000 bpj kalaverit
2.000
= 106 × 100 % = 0,2 %