Ringkasan Coiled Tubing Unit
Ringkasan Coiled Tubing Unit
2. Formasi
3. Mekanis
Pada bagian horizontal, panjang bagian horizontal yang dapat dibor juga
tergantung pada peralatan yang digunakan, dalam hal ini adalah susunan BHA
yang digunakan dan fleksibilitas rangkaian. Semakin baik perencanaan BHA-nya,
memungkinkan untuk mencapai bagian horizontal yang panjang. Dalam
perencanaan maupun operasi pemborannya, umumnya semakin kecil laju build-up
(BUR) maka akan semakin panjang bagian horizontal yang dapat dibor, dan CT
telah mampu melakukan pemboran tipe Ultrashot Radius Radial System, (URRS),
dimana pemboran konvensional belum mampu melakukannya. Strategi
pembebanan pada bagian horizontal juga sangat diperlukan dengan beban buckling
yang dapat menyebabkan kondisi lock up pada bagian belokannya. Problem
buckling maupun lock up ini dapat dikurangi dengan menggunakan CT yang
berukuran lebih besar atau dengan mengurangi clearance/ruang CT dengan dinding
lubang bor.
Merupakan suatu operasi injeksi asam atau fluida treatment lain ke dalam
formasi produktif untuk memperbaiki permeabilitas alami formasi. Beberapa hal
yang perlu diperhatikan sebagai pertimbangan dalam matrix stimulation dengan
CT adalah identifikasi kerusakan, komposisi dan sumber dari kerusakan, sistem
komplesi, parameter reservoir dan pertimbangan peralatan serta fluida treatment.
Pemilihan fluida treatment yang sesuai ditentukan dengan jenis kerusakan, lokasi
dan kemungkinan-kemungkinan adanya substrate lain seperti karat, scale dan
lainnya. Pertimbangan yang diperlukan berupa karakteristik kerusakan, reaksi
fluida treatment dengan formasi dan pencegahan karat terhadap peralatan maupun
personel. Volume treatment umumnya ditentukan berdasar pengalaman di
lapangan.
c. Operasi Logging
Logging dengan CT dapat dilakukan dengan aman, cepat dan target bisa
tercapai. Kecepatan penurunan dapat melebihi 100 fpm pada sumur-sumur vertikal
maupun horizontal. Adanya kabel wireline dalam CT dapat digunakan sebagai alat
bantu dan kontrol di permukaan, dan sebagai penanggulangan terhadap tekanan
dipakai sistem Conductor Deployment.
Penggunaan CT untuk logging dapat dilakukan pada sumur-sumur open hole
maupun cased hole, dapat juga ditambah dengan peralatan perforasi. Dewasa ini
juga dikembangkan peralatan logging yang digunakan kontinyu selama operasi
pemboran, atau lebih dikenal dengan Logging While Drilling (LWD), dengan
penggunaan CT pada operasi pemborannya.
d. Operasi Pemancingan
Nitrogent Tank
2. Penggunaan Unconvensional :
Menurunkan packer dan penataan bridge plugs
Coiled tubing Conveyed perforating(CTCP)
Survei tekanan dan temperatur
Pemasangan gravel pack
Fishing
3. Power Pack
Power pack berfungsi untuk memberikan tenaga hidrolik untuk mengoperasikan dan
mengontrol unit coiled tubing dengan peralatan pengontrol tekanan. Umumnya power pack
terdiri dari diesel engine sebagai penggerak untuk mengatur system dan sirkulasi suplai pompa
hydraulic dengan tekanan dan laju aliran yang dikehendaki. Diesel engine dilengkapi dengan
sitem protection untuk menjaga kebisingan dalam pengoperasian. Pressure control valve
berfungsi untuk membatasi pengaturan dan sistem tekanan maksimum pada bagian sirkulasi.
Fluida dalam sistem hidroluk dijaga agar tetap bersih dengan menggunakan filter disetiap bagian.
Combination Cabin and Power Pack
4. Control Cabin
Adalah suatau ruangan yang merupakan tempat dari control console yang berfungsi
untuk mengontrol pengoperasian dan memonitor component coiled tubing unit.
5. Stripper
Berfungsi untuk memberikan tekanan kecil untuk menutup dan mengerakkan coiled
tubing masuk atau keluar dari sumur sehingga tidak terjadi hubungan antara tekanan sumur
dengan tekanan permukaan. Tekanan pada stripper dapat diatur oleh operator didalam kontrol
kabin.
1. Connector
Berfungsi untuk menghubungkan bermacam-macam peralatan bawah permukaan dengan
ujung dari coiled tubing.
2. Check Valve
Dihubungkan dengan connector yang berada pada ujung dari coiled tubing yang
berfungsi untuk mencegah masuknya aliran balik fluida sumur ke dalam coiled tubing.
3. Swivel Joint
Digunakan untuk menyusun agar peralatan peralatan bawah permukaan dapat
dirangkaikan secara berurutan dan dapat digerakkan atau diputar. Dapat dilihat pada.
4. Release Joint
Berfungsi untuk melepas string kerja coiled tubing string, metoda yang digunakan adalah:
a) Tension-Active Release Joint
Dengan menganggap sebagian sebuah titik lemah di dalam tool string sebelum mengakibatkan
beberapa kerusakan dalam tool string retrieve atau coiled tubing, menggunakan shear pin atau
screw.
b) Pressure-Active Release Joint
Digerakkan dengan menggunakan tekanan yang melewati coiled tubing, kemudian berbalik
dengan menggunakan perbedaan tekanan didalam dan diluar coiled tubing, ini menggunakan
semacam bola didalamnya.
5. Debris filter
Digunakan bersama dengan peralatan – peralatan Coiled Tubing di bawah permukaan
yang lain dan sangat peka sebagai penyaring material-material tertentu yang berukuran kecil.
6 . Nozzle dan Jetting Subs
Salah satu bagian sirkulasi yang pada ujungnya memiliki ukuran yang relatif kecil
dibanding pada bagian lain. Dengan demikian pada bagian yang lebih kecil pancaran fluidanya
akan lebih keras. Biasanya digunakan untuk membersihkan scale yang lunak.
7 .Centralizer
Adalah suatu peralatan bawah permukaan yang berfungsi untuk :
a) Menjaga agar peralatan coiled tubing tetap ditengah-tengah lubang bor.
b) Mencegah rintangan dalam lubang bor.
c) Meminimalkan distorsi
d) Memeberikan stabilitas ketika operasi pemboran
e) Memeberikan tempat untuk aliran fluida.
8 . Jars
Suatu alat yang menghasilkan sebuah efek kejut (sentakan) ke atas terhadap pipa di
bawah jars bila terjadi stuck (jepitan), dapat dilihat pada.
Tipe Jars :
a) Tenaga mekanik
b) Tenaga hidrolik
c) Fluida (imopact drill)
9. Accelerator
Alat ini digunakan bersama-sama dengan jars dalam operasi pemancingan.