1807-Article Text-3933-2-10-20180217 PDF
1807-Article Text-3933-2-10-20180217 PDF
Abstrak
Latar belakang: Nyeri merupakan suatu keadaan yang tidak nyaman yang sering dirasakan oleh
pasien post sectio caesarea. Aromaterapi dapat digunakan untuk mengatasi nyeri post sectio
caesarea. Tujuan:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas antara aromaterapi
lavender dan aromaterapi lemon di Rumah Sakit Budi Rahayu Kota Magelang. Metode:penelitian
ini menggunakan metodequasy experimentdengan rencangan two group pre-test and post-test
designdengan sampel 56 responden, 28 responden kelompok aromaterapi lavender dan 28
responden kelompok aromaterapi lemon. Teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive
samplingInstrumen yang digunakan adalah numeric rating scale (NRS). Data diolah dengan uji
Wilcoxon dan uji Mann Whitney.Hasil: hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aromaterapi
lavender dan aromaterapi lemon efektif dalam menurunkan skala nyeri post sectio caesarea
dengan p value 0,009 (p < 0,05). Kesimpulan: Aromaterapi levender dan aromaterapi lemon
efektif dalam menurunkan skala nyeri post sectio caesarea,tetapi aromaterapi lemon lebih efektif
dalam mengatasi nyeri post sectio caesarea dengan nilai rata-rata sebesar 4 lebih besar
dibandingkan rata-rata aromaterapi lavender yaitu 2,15.Saran: Rekomendasi penelitian ini adalah
supaya menggunakan aromaterapi lavender dan aromaterapi lemon sebagai intervensi alternatif
yang digunakan untuk menurunkan nyeri post sectio caesarea.
Kata Kunci : Aromaterapi Lavender, Aromaterapi Lemon, Nyeri Post Sectio Caesarea
10
sakit, emosi yang tidak seimbang, karakteristik dan kuesioner. Pada data
histeria, rasa frustasi dan kepanikan. karakteristik data berupa lembaran
Lavender dapat bermanfaat untuk demografi yang berisi data karakteristik
mengurangi rasa nyeri, dan dapat responden yang meliputi usia,
memberikan relaksasi (Hutasoit, 2002). pendidikan terakhir, dan pekerjaan.
Aromaterapi lemon merupakan Pada kuesioner skala numeric Rating
jenis aroma terapi yang dapat digunakan Scale adalah suatu garis lurus yang
untuk mengatasi nyeri dan cemas. Zat digunakan untuk mengukur intensitas
yang terkandung dalam lemon salah nyeri dan pendeskripsi verbal pada
satunya adalah linalool yang berguna setiap ujungnya dengan rentang nyeri 0-
untuk menstabilkan sistem saraf 10 sesuai dengan tingkatnya yang berarti
sehingga dapat menimbulkan efek 0 adalah tidak nyeri, 1-3 adalah nyeri
tenang bagi siapapun yang ringan, 4-6 adalah nyeri sedang dan 7-10
menghirupnya (Wong, 2010). adalah nyeri yang tidak terkontrol.
Aromaterapi lavender dan buah Adapun populasi target dari penelitian
lemon dapat digunakan untuk mengatasi ini adalah ibu bersalin dengan cara
nyeri post sectio caesarea. Didukung sectio caesarea. Populasi terjangkau
oleh penelitian dari Wening Dwijayanti, dalam penelitian ini yaitu ibu bersalin
Sri Sumarni, dan Ida Ariyanti dengan dengan sectio caesarea.Adapun populasi
hasil penurunan nyeri rata-rata antara target dari penelitian ini adalah ibu
sebelum dan sesudah pemberian bersalin dengan cara sectio caesarea.
aromaterapi lavender secara inhalasi Populasi terjangkau dalam penelitian ini
adalah sebesar 1,13. Namun belum yaitu ibu bersalin dengan sectio
diketahui perbedaan efektivitasnya, caesarea. pemilihan sampel dengan cara
sehingga peneliti tertarik meneliti non-probability sampling: consecutive
perbedaan efektivitas aromaterapi sampling. Sedangkan penentuan sampel
lavender dan aromaterapi lemon kelompok aromaterapi lavender dan
terhadap intensitas nyeri post sectio kelompok aromaterapi lemon
caesarea. menggunakan undian. Analisa data yang
digunakan menggunakan uji Wilcoxon
2. METODOLOGI PENELITIAN dan Mann-Whitney.
11
Tabel 1 menunjukkan bahwa hasil uji yang sama sehingga dapat disimpulkan
homogenitas pada kedua kelompok pada bahwa kelompok intervensi aromaterapi
masing-masing karakteristik lavender dan kelompok aromaterapi
menunjukkan P value >0.05 yang lemon memiliki karakteristik yang sama.
artinya kedua kelompok memiliki varian
Tabel 2
Uji Normalitas Nyeri Post Sectio Caesarea Sebelum dan Setelah Dilakukan
Tindakan Pada Kelompok Aromaterapi Lavender
Shapiro-Wilk
Statistik df sig
AT lavender ke 1 ,605 28 ,000
AT lavender ke 2 ,800 28 ,000
Pre test AT Lavender ke 3 ,774 28 ,000
AT Lavender ke 4 ,867 28 ,002
AT Lavender ke 1 ,926 28 ,049
AT Lavender ke 2 ,786 28 ,000
Post test AT Lavender ke 3 ,904 28 ,014
AT Lavender ke 4 ,861 28 ,002
Tabel 3
Uji Normalitas Post Sectio Caesarea Setelah Dilakukan Tindakan Pada Kelompok
Aromaterapi Lemon
Shapiro-Wilk
Statistik df sig
AT Lemon ke 1 ,842 28 ,001
Pre test AT Lemon ke 2 ,734 28 ,000
AT Lemonke 3 ,833 28 ,000
AT Lemonke 4 ,879 28 ,002
AT Lemon ke 1 ,915 28 ,026
Post test AT Lemon ke 2 ,871 28 ,003
AT Lemonke 3 ,920 28 ,034
AT Lemon ke 4 ,858 28 ,001
12
kelompok aromaterapi lemon ke 2 didapatkan hasil P=0,034, pada
didapatkan hasil P=0,003, pada kelompok aromaterapi lemon ke 4
kelompok aromaterapi lemon ke 3 didapatkan hasil P=0,001
Tabel 4
Perbedaan Skor Nyeri Post Sectio caesarea Sebelum dan Setelah Dilakukan
Terapi Aromaterapi Lavender pada Tindakan 1, 2, 3 dan 4
Histrogram 1
Perbedaan Skor Nyeri Post Sectio Caesarea Sebelum Dan Sesudah Dilakukan
Aromaterapi Lavender
10
8
6
4 pre
2
0
Tindakan ke1 tindakan ke 2 Tindakan ke 3 Tindakan ke 4
Tabel 4.5
Perbedaan Skor Nyeri Post Sectio caesarea Sebelum dan Setelah Dilakukan
Terapi Aromaterapi Lemon pada Tindakan 1, 2, 3 dan 4
Variabel mean Mean sd P value
defferent
Nyeri post SC Intervensi 1 2,43 ,000
Sebelum 7,93 0,858
Sesudah 5,50 1,427
Nyeri post SC Intervensi 2 3,14 ,000
Sebelum 7,46 0,637
Sesudah 4,32 1,249
Nyeri post SC Intervensi 3 3,04 ,000
Sebelum 6,18 0,723
Sesudah 3,14 1,380
Nyeri post SC Intervensi 4 4 ,000
Sebelum 5,39 0,875
Sesudah 1,39 1.066
13
*Uji Wilcoxon
Tabel 5 menunjukan bahwa terdapat diberikan aromaterapi lemon pada
penurunan signifikan skor nyeri sebelum tindakan ke 4 sebesar 5,39 dan setelah
dan setelah diberikan aromaterapi lemon diberikan aromaterapi lavender pada
pada kelompok aromaterapi lemon tindakan ke 4 sebesar 1,39 dengan
dengan hasil rata-rata nyeri sebelum p=0,000
Histrogram 4.2
Perbedaan Skor Intensitas Nyeri Post Sectio Caesarea Sebelum Dan Sesudah
Dilakukan Aromaterapi Lemon
10
8
6
pre
4
post
2
0
Tindakan ke 1 Tindakan ke 2 Tindakan ke 3 Tindakan ke 4
Tabel 4.6
Perbedaan penurunan Skor Nyeri Post Sectio Caesarea sebelum dan setelah
diberikan tindakan Aromaterapi Lavender dan Aromaterapi Lemon Pada
Tindakan 1, 2, 3 dan 4
14
ketegangan saraf dan menurunkan nyeri. melaksanakan perannya sesuai undang-
menyegarkan pikiran dengan undang keperawatan.
menciptakan pikiran positif dan
menghapus emosi negatif. 3. Penelitian Selanjutnya
Dengan penelitian ini diharapkan
4. KESIMPULAN DAN SARAN penelitian selanjutnya dapat menjadikan
KESIMPULAN penelitian ini sebagai referensi
1. Terdapat perbedaan penurunan bagipeneliti lain untuk melakukan
intensitas nyeri post sectio caesarea penelitian dengan intervensi yang
sebesar 2,15 sebelum dan sesudah berbeda. selain itu penelitian selanjutnya
diberikan aromaterapi lavender dari diharapkan dapat meneliti jenis-jenis
nyeri skala nyeri 5,54, sesudah aromaterapi yang lainnya, dalam
diberikan aromaterapi lavender 3,39 mengatasi nyeri post sectio caesarea.
2. Terdapat perbedaan intensitas nyeri
post sectio caesarea sesudah DAFTAR PUSTAKA
diberikan aromaterapi lemon erdapat
perbedaan penurunan intensitas nyeri 1. Alexander, M. (1994).
post sectio caesarea sebelum dan Biodegradation and
sesudah diberikan aromaterapi lemon Bioremediation. Academic Press,
sebesar 4, dari imtemsitas nyeri 5,39 New York.
menjadi 1,39
3. Aromaterapi lemon lebih efektif 2. Anggorowati. (2007). Efektifitas
menurunkan nyeri post sectio pemberian intervensi spiritual
caesarea dibandingkan dengan “spirit ibu” terhadap nyeri post
aromaterapi lavender. sectio caesarean (SC) pada rs
sultan agung dan rs roemani
SARAN semarang. Journal Media Ners,1
15
7. Imepey L, Child T. 18. Potter, and Perry (2005).
(2008). Obstetrics and Fundamental Keperawatan Konsep,
Gynaecology, 3rd edition. Wiley- Proses dan Praktik. Jakarta: EGC
Blackwell
19. Potter, P,A and Perry, A,G.
8. Jitowiyono, S. dan Kristiyanasari (2009).Fundamentals of Nursing,
W. (2010). Asuhan Keperawatan Fundamental Keperawatan buku 1
Neonatus Dan Anak. Nuha Medika. Edisi 7 Jakarta: Salemba Medika
Cetakan I: Jakarta
20. Prawirohardjo, S.
9. Kulas, T. (2008). Modified Misgav (2009). Pelayanan Kesehatan
Ladach Method For Cesarean Maternal Dan Neonatal. Jakarta:
Section: Clinical Experience. PT Bina Pustaka
Gynecol Obstet Invest
21. Sulistyowati, 2009, Farmakologi
10. Laila, Nur, Najmi. (2011). Buku dan Terapi, EKG. Yogyakarta
pintar menstruasi. Buku Biru:
Yogyakarta 22. Suroso dan Sri M. T. (2014).
Penerapan Tehnik Akupresur Titik
11. MacKinnon, K. (2004). Pada Tangan Terhadap Intensitas
Aromatherapy: Ar or science Nyeri Persalinan Kala I.
Highlights of Aromatherapi in
medicine today, USPG, 8(8). 23. Wong. 2010. Easing anxiety with
aromatherapy. about.com
12. Maifrisco, (2008). Pengaruh alternativemedicine [Jurnal
Aromaterapi Terhadap Tingkat Online].
Stress Mahasiswa, http://altmedicine.about.com/od/an
www.indoskripsi.com. xiety/a/anxiety_acupuncture.htm
16