Anda di halaman 1dari 6

LTM “APLIKASI ASAM NUKLEAT”

TASYA SALSABILA - 1706023006

I . ABSTRAK
Asam nukleat merupakan makromolekul biokimia yang menyimpan dan mentransfer informasi
genetik dalam sel.Asam Nukleat memiliki beberapa fungsi, diantaranya sebagai pembawa
energy,pembawa bahan pembentuk dasar suatu molekul,dan juga sebagai koenzim.
Keyword : asam nukleat, kesehatan, forensik, rekayasa genetika.
II . BAHASAN
I. Bidang Kesehatan
1. Terapi Gen
Terapi gen adalah cara pengobatan dalam tingkat molekuler dengan mentransfer
materi genetik baru ke dalam sel-sel tubuh. Tujuan terapi gen yaitu untuk mengganti
dan memperbaiki gen yang bermutasi, dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Jenis virus yang digunakan untuk terapi gen :
 Retrovirus: Golongan virus yang dapat membuat rantai ganda DNA dari
genomnya dan disayukan dengan kromosom sel.

 Adenoassociatedvirus: Virus dengan rantai tunggal yang dapat memasukkan


material genetic di tempat spesifik pada kromosom 19.

 Herpes simpleks: golongan virus dengan rantai ganda yang menginfeksi


sebagian dari sel seperti sel neuron.
Mekanisme terapi gen adalah sebagai berikut :
1. Menggantikan gen yang bermutasi
Gen mutan menyebabkan sel tidak mampu menjalankan fungsinya dengan baik
sehingga dilakukan penggantian gen rusak dengan gen normal
2. Memperbaiki gen yang bermutasi
Jika gen masih dapat diperbaiki, maka gen tersebut diperbaiki agar factor
pemicunya mampu ditekan
3. Memperkuat system kekebalan tubuh
Menambahkan gen pada sel yang tidak lengkap, menambahkan sel kanker agar
peka terhadap radiasi, menambahkan gen pada sel kanker agar mudah dikenali
Gambar 1. Jenis Terapi Gen
(sumber:http://www.danafarberbostonchildrens.org/innovative-approaches/gene-
therapy/frequently-asked-questions.aspx)

1.1 Hemofilia
Pasien melakukan penyuntikkan faktor pembekuan yang hilang. Dengan terapi gen,
substitusi dari gen yang membuat protein yang hilang secara permanen dapat
menghapus kebutuhan protein suntikan.
1.2 Kanker
Terapi gen digunakan untuk menghancurkan sel kanker.
1.3 Muscular Dystrophy
Terapi gen lebih berguna untuk metode merawat distrofi otot.
1.4 RNA Interference
Interferensi RNA merupakan salah satu mekanisme pada sel hidup untuk
mengendalikan aktivitas gen. Karena pertama kali ia diketahui sebagai suatu
proses untuk "mementahkan" hasil transkripsi sehingga translasi tidak dapat
berlangsung, ia pernah dikenal sebagai mekanisme peredaman gen
pascatranskripsi.

2. Vaksinasi Gen
Vaksinasi gen atau imunisasi DNA adalah adalah teknik baru yang digunakan secara
efisien untuk merangsang respon imun humoral dan seluler terhadap protein antigen.
Prinsip metode ini yaitu menginjeksi langsung materi genetik ke dalam inang hidup dan
menyebabkan sejumlah kecil sel menghasilkan produk gen yang diinginkan.
Mekanisme vaksinasi gen adalah sebagai berikut :
1. Plasmid yang mengandung protein disuntikkan ke dalam kulit target.
2. Protein diproduksi secara endogen, kemudian diolah secara intraseluler
menjadi peptide antigenik dengan enzim protease.
3. Peptida dimasukkan ke dalam reticulum endopasma oleh vesikel
4. Dalam RE, peptida mengikat molekul major histocompability complex.
5. Kemudian dikeluarkan pada permukaan sel, sehingga merangsang CTL
membangkitkan imunitas seluler.
6. CTL menghambat virus dengan 2 cara:
 Sitolisis, dari sel yang terinfeksi
 Nonsitolisis, melalui proses sitokin
Gambar 2 : Mekanisme Vaksinasi Gen
Sumber: referensibiologi.com

II. Bidang Rekayasa Genetika


1. GMO ( Genetic Modified Organism )
GMO (Genetic Modified Organism) atau biasa disebut dengan produk rekayasa
genetika adalah organisme yang telah mengalami perubahan pada DNA-nya dengan
menggunakan suatu teknologi yang disebut dengan bioteknologi modern sehingga
menghasilkan suatu organisme atau produk yang berbeda dengan produk alamiahnya
sehingga memiliki beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan produk alamiahnya
Produk dari GMO sebagaian besar berbentuk tanaman transgenik.

2. Kloning
Kloning adalah suatu cara reproduksi yang menggunakan teknik tingkat tinggi di bidang
rekayasa genetika untuk menciptakan makhluk hidup tanpa perkawinan melalui metode
fusi sel. Teknik reproduksi ini menjadi terkenal sejak tahun 1996 karena
keberhasilan Dr. Ian Welmut, seorang ilmuwan Scotlandia yang sukses menerapkan
teknologi kloning pada domba yang kemudian dikenal dengan Dolly.
2.1 Kloning DNA Rekombinan
Merupakan pemindahan sebagian rantai DNA yang diinginkan dari suatu organisme
pada satu element replikasi genetik, contohnya penyisipan DNA dalam plasmid bakteri
untuk mengklon satu gen.
2.2 Kloning Reproduktif
Merupakan teknologi yang digunakan untuk menghasilkan hewan yang sama,
contohnya Dolly dengan suatu proses yang disebut SCNT (Somatic Cell Nuclear
Transfer).
2.3 Kloning Terapeutik
Merupakan suatu kloning untuk memproduksi embrio manusia sebagai bahan
penelitian. Tujuan utama dari proses ini bukan untuk menciptakan manusia baru, tetapi
untuk mendapatkan sel batang yang dapat digunakan untuk mempelajari
perkembangan manusia dan penyembuhan penyakit.

III. Bidang Forensik


1. DNA Finger Printing
DNA fingerprinting adalah metode analisis untuk mengidentifikasi suatu individu
berdasarkan pada potongan DNA-nya. Pada pengujian DNA fingerprinting hanya
dibutuhkan contoh jaringan tubuh yang mengandung DNA dalam jumlah sedikit saja.
DNA dapat diekstraksi dari berbagai sumber, misalnya dalam bentuk darah.

2. RFLP ( Restriction Fragment Length Polymorphism )


Restriction Fragment Length Polymorphism adalah teknik pertama yang digunakan
secara luas untuk mendeteksi variasi dan polimorfisme pada sekuens DNA . Prinsip
teknik ini berdasarkan pada aktivitas suatu enzim restriksi yang memotong DNA
menjadi fragmen-fragmen spesifik.

Gambar 3. . Analisis DNA dengan RFLP


Sumber :

3. Polimerase Chain Reaction


Polymerase Chain Reaction adalah teknik untuk mendapatkan jumlah copy gen dalam
jumlah banyak dengan menggunakan sebuah template awal untuk di copy .
Gambar 4. Mekanisme PCR
Sumber: referensibiologi.com

4. DNA Microarray
Sebuah metode yang digunakan untuk menganalisa fungsi dan ekspresi gen dalam
jumalah yang banyak secara simultan dan dalam satu kali percobaan saja. Teknologi
ini menggunakan chip yang berukuran sangat kecil. Prinsipnya adalah mengandalkan
kemampuan DNA sampel yang telah dilabel dengan zat fluorescent untuk melakukan
rekombinasi dengan probe yang telah ada pada chip microarray (Stekel 2003).
Manfaat DNA Microarray :
 Mendeteksi RNA (paling sering sebagai cDNA setelah transkripsi balik) yang
mungkin atau tidak akan diterjemahkan menjadi protein
 Mampu menganalisis ekspresi seluruh gen yang terdapat didalam sel manusia
sehingga membantu manusia dalam melakukan identifikasi seluruh sifat yang
melekat pada seseorang.
 Membantu dalam identifikasi gen baru, mengetahui tentang fungsi dan tingkat
ekspresi mereka dibawah kondisi yang berbeda.
 Membantu manusia dalam memonitoring, mendiagnosa, dan memprediksi suatu
penyakit.
III . KESIMPULAN
Asam nukleat memiliki 5 pokok bahasan penting yaitu diantaranya : Struktur Asam Nukleat, Fungsi
Asam Nukleat, Biosintesis Asam Nukleat, Analisis Asam Nukleat, Aplikasi Asam Nukleat. Dari
bahasan tersebut, untuk topic khusus aplikasi pada asam nukleat dapat disimpulkan bahwa asam
nukleat dapat diaplikasikan dalam berbagai hal diantaranya dalam hal kesehatan, rekayasa
genetik dan forensik. Selain itu asam nukleat juga sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari
kita seperti membantu proses cloning untuk seekor domba dolly.

IV . DAFTAR PUSTAKA
 Raven dkk. (2005). Biology, 7th Edition, New York: McGraw Hill Higher Education
 Hardiany, N. (2016). Metode Transfer Asam Nukleat sebagai Dasar Terapi Gen. eJournal
Kedokteran Indonesia, 4(3).
 Lehninger, A.L., Nelson, D.L.I. & Cox, M.M. (2008). Lehninger Principles of Biochemistry (5th
Edition). New York; New Delhi: W.H. Freeman.

Anda mungkin juga menyukai