S.205
Anggota:
Gian Varian Setyadi (1706070936)
Kanya Maharani (1706070910)
Nurul Aulia Ditami (1706070942)
Pramudita Satria Sotama (1706070961)
Thariq Ahmad (1706070974)
25 November 2019
Soal nomor 1 :
Pendapat Gian:
· Berdasarkan lokasi, jenis korosinya adalah korosi lokal namun dapat mengarah
kepada korosi menyeluruh disaat seluruh permukaannya selalu terekspose lingkungan (gas
atau cairan).
· Mekanisme korosi ditandai dengan adanya reaksi kimia atau elektrokimia yang terjadi
pada permukaan yang bereaksi. Logam menjadi tipis dan akhirnya terjadi kegagalan pada
logam tersebut
· Korosi dapat dicegah dengan pemilihan bahan yang tepat, termasuk coating,
pemakaian inhibitor, pemakaian Cathodic Protection, atau kombinasi ketiga pencegahan
tsb diatas, pemeliharaan material yang tepat, dan untuk jangka pemakain yang lebih
panjang diberi logam berpaduan tembaga 0,4%.
Pendapat Pramudita:
a. Jenis Korosi:
Korosi Filiform
c. Pencegahan:
Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah korosi jenis ini adalah dengan menjaga
kelembapan lingkungan. Bila besi tersimpan di tempat yang lembap, walapun sudah
menggunakan film proteksi, besi akan terkena korosi jenis tersebut.
Pendapat Kanya:
Pada soal no. 1, terlampir foto sebuah pipa logam berlapiskan cat yang
mengalami korosi. Pada beberapa bagian pipa, cat pelapis pipa tampak mengelupas.
Selain itu, terdapat gelembung-gelembung (blister) berukuran kecil terbentuk dari
dalam cat pelapis. Gelembung-gelembung tersebut membentuk pola seperti filamen di
beberapa bagian. Berdasarkan ciri-ciri yang telah dipaparkan, maka korosi yang terjadi
pada soal no. 1 ialah korosi filiform.
Proses yang terjadi ialah pembentukan dan pelarutan ion logam pada anoda,
sedangkan oksigen mengalami reduksi pada katoda. Pada bagian paling belakang dari
filiform track disebut inactive site mana logam oksida dan logam hidroksida telah
membentuk endapan. Bagian ini ditandai dengan warna merah kecoklatan.
Salah satu pencegahan yang dapat dilakukan agar pipa tidak mengalami korosi
filiform ialah memperhatikan kondisi lingkungan tempat pipa berada. Kondisi
lingkungan pipa yang sebaiknya menghindari tempat dengan kelembaban yang tinggi,
sesuai bahan yang digunakan untuk pembuatan pipa. Misalnya, pipa enameled steel,
disimpan pada lingkungan dengan kelembaban relatif di bawah 65% untuk menghindari
terjadinya korosi tipe ini.
Selain itu, pencegahan juga dapat dilakukan dengan pemilihan pelapis pipa
yang baik. Karakteristik pelapis pipa yang baik ialah memiliki tingkat transmisi uap air
rendah dengan adhesi yang baik. Oleh karena itu, lacquer and quick-dry paint perlu
dihindari karena memicu terjadinya korosi filiform.
Pendapat Nurul:
a. Jenis Korosi
Korosi ini terjadi pada paduan logam berbeda dan memiliki potensial korosi
berbeda yang dimana terjadi pelarutan salah satu unsur paduan yang aktif. Mekanisme
yang terjadi diawali dengan terjadinya pelarutan total semua unsur paduan, dimana
paduan tersebut akan menujukkan potensial korosi yang berbeda-beda. Beda potensial
antara elemen paduan menjadi kekuatan pendorong untuk serangan preferensial yang
lebih “aktif” pada elemen dalam paduan tersebut, dalam kata lain salah satu elemen
yang memiliki ptensial lebih tinggi, akan terdeposisi, sedangkan elemen yang
potensialnya lebih rendah akan larut ke elektrolit yang mengakibatkan terjadinya
keropos pada paduan logan tersebut.
c. Bagaimana Pencegahannya
Kesimpulan: Korosi yang dialami logam adalah jenis korosi filiform yang
cenderung bersifat lokal
Soal nomor 2:
Pendapat Gian:
· Terlihat di bagian bawahnya terdapat retakan kecil yang dapat diakibatkan oleh gaya
mekanis seperti tarikan atau kompresi yang berpengaruh walaupun masih kecil pada proses
pengkaratan. Kondisi tersebut dikombinasi dengan lingkungan yang dikelilingi cairan
dimana dapat menimbulkan sifat korosif. Kegagalan tersebut dapat berupa korosi tegangan
atau bisa juga korosi kelelahan.
· Jenis serangan karat ini terjadi sangat cepat, dalam ukuran menit, yakni jika semua
persyaratan untuk terjadi nya karat tegangan ini telah terpenuhi pada saat tertentu yaitu
disaat timbulnya regangan internal dan terciptanya kondisi korosif yang berhubungan
dengan konsentrasi zat karat (corrodent) dan suhu lingkungan.
Mekanisme terjadinya korosi fatigue hampir sama dengan mekanisme korosi tegangan:
Di dalam suatu logam pasti ada daerah anodik dan katodik. Untuk membuat reaksi
korosi berjalan lambat maka banyak orang yang melakukan pasivasi terhadap logam
tersebut dimana pasivasi merupakan suatu proses pembentukan selaput pasif untuk
memperlambat laju korosi dan melindungi logam dari proses korosi. Awal yang
terjadi diakibatkan adanya timbul ceruk atau lubang kecil pada lapisan pasif tersebut.
Pembentukan lubang atau ceruk merupakan pemicu terjadinya kelelahan. Lubang itu
terbentuk karena adanya tegangan tarik dalam logam sehingga ikatan-ikatan pada
struktur kristalnya putus sehingga bentuk bahan berubah secara permanen.
b. Fase penjalaran
· Korosi dapat dicegah dengan diberi inhibitor, apabila ada logam yang mengalami
streses maka logam harus direlaksasi, pelapisan cat atau Sn.
Pendapat Pramudita:
a. Jenis Korosi
Korosi Erosi
c. Pencegahan
Pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan penggunaan bahan yang tahan
korosi ataupun pemberi pelindungan terhadap besi tersebut. Cara lainnya adalah
dengan mengurangi kecepatan fluida yang mengalir, namun hal tersebut sedikit sulit
untuk diaplikasikan dalam aliran sungai.
Pendapat Kanya:
Pada soal no. 2, terlampir foto sebuah pile terbuat dari logam (umumnya
berbahan steel) mengalami korosi. Sebagian pile tersebut tergenang dalam air yang
bergerak dengan kecepatan yang rendah. Di beberapa bagian pile, lubang (celah)
terbentuk dengan ukuran yang berbeda-beda. Lubang di bagian bawah cenderung
berukuran lebih besar dan lebih dalam dibandingkan lubang di bagian atas. Berdasarkan
deskripsi yang telah dijelaskan, maka korosi yang terjadi pada soal no. 2 yaitu korosi
pitting.
Pendapat Nurul:
a. Jenis Korosi
Reduksi air :
Reduksi ion H+ :
c. Bagaimana Pencegahannya
Pendapat Thariq:
Pada gambar 2 terlihat sebagian permukaan logam terendam dalam air. Apabila
bagian dari suatu logam terendam didalam air, maka bagian tersebut akan mengalami
korosi eksternal yang lebih parah. Pendapat tersebut sesuai dengan apa yang terlihat
pada gambar bahwa korosi yang paling parah berada pada logam yang terkena air. Air
dapat mengambil kontaminan gas dari atmosfer atau melarutkan polutan dari mineral.
Ini juga menjadikan lingkungan jinak untuk pertumbuhan mikroba.
· Temperatur air
· pH air
· Kecepatan air
· Mikroba didalamnya
Kesimpulan: Korosi yang dialami oleh logam adalah jenis korosi pitting
Soal nomor 3:
Pendapat Gian:
· Korosi terjadi pada mur dan baut merupakan hasil dari terdapatnya dua logam yang
berbeda yang berada pada lingkungan penghantar, yang disebut korosi galvanik.
· Mekanisme korosi: Perbedaan potensial biasanya terjadi diantara dua logam yang
berbeda, ketika keduanya di celupkan ke dalam larutan korosif. Ketika logam tersebut
berkontak, dengan adanya perbedaan potensial akan menghasilkan aliran elektron. Elektron
mengalir dari logam yang kurang mulia (anodik) menuju ke metal yang lebih mulia
(katodik). Akibatnya metal yang kurang mulia berubah menjadi ionion positif karena
kehilangan elektron. Ion-ion positif metal bereaksi dengan ionion negatif yang berada di
dalam elektrolit menjadi garam metal. Karena peristiwa tersebut permukaan anoda
kehilangan metal. Korosi akan menyerang logam yang ketahanan-korosinya lebih rendah
dan serangan pada logam yang lebih tahan-korosi akan lebih sedikit. Logam yang terserang
korosi akan menjadi anoda dan logam yang lebih tahan terhadap serangan korosi akan
menjadi katoda. Biasanya logam yang katodik akan terserang sedikit bahkan tidak terjaidi
korosi ketika kedua logam tersebut disambungkan.
· Korosi dapat dicegah dengan memilih kombinasi logam yang sedekat mungkin
potensial eloektrodanya (urutan galvanisnya), menghindari sebisa mungkin pengaruh luas
(luas anoda lebih kecil dari luas katoda), mengisolasi antara dua logam yang berbeda,
menggunakan coating (pelapisan/cat), memasang inhibitor untuk menurunkan agresivitas
lingkungan, memasang logam ketiga yang berfungsi sebagai anoda terhadap kedua logam
yang terpasang.
Pendapat Pramudita:
a. Jenis Korosi
Galvanic Corrosion
Dapat terjadi apabila dua logam yang memiliki potensial electron yang berbeda.
c. Pencegahan
Pemilihan 2 bahan yang akan kontak langsung, tidak boleh memiliki beda potensial
yang besar. Semakin besar beda potensial logam, maka semakin besar kemungkinan
terjadinya korosi tersebut. Penggunaan coating atau TeflonTape juga dapat mencegah
terjadinya korosi.
Pendapat Kanya:
Pada soal no. 3, terlampir foto mur-baut yang mengalami korosi. Karat yang
terbentuk paling terlihat pada bagian bawah baut. Baut yang dipasang mengalami
kontak dengan logam berbeda bahan di bagian bawahnya di mana keduanya berada
dalam sebuah lingkungan penghantar. Berdasarkan penjelasan sebelumnya, maka
maka korosi yang terjadi pada soal no. 3 yaitu korosi galvanik.
Korosi galvanik terjadi akibat perbedaan bahan yang digunakan antara logam
yang saling bersentuhan. Akibatnya, perbedaan potensial terjadi sehingga terbentuk
aliran elektron di antara kedua logam tersebut. Logam yang memiliki potensial yang
rendah disebut anoda, sedangkan logam berpotensial tinggi disebut sebagai katoda.
Aliran elektron yang dihasilkan mengalir dari anoda ke katoda di mana ion-ion
bermuatan positif akan terbentuk. Ion-ion tersebut mengalami reaksi dengan ion-ion
negatif yang terdapat pada larutan elektrolit. Akibatnya, anoda rentan terhadap korosi,
sedangkan katoda memiliki sifat yang tahan korosi.
Korosi tipe ini terjadi sangat cepat bila jarak antar logam sangat dekat. Selain
itu, perbandingan luas antara logam yang besar, di mana katoda jauh lebih luas dari
anoda juga meningkatkan laju korosi terhadap logam yang berperan sebagai anoda.
Kondisi lingkungan juga tentunya mempengaruhi korosi galvanik.
Pendapat Nurul:
a. Jenis Korosi
Dua jenis logam yang berbeda dihubungkan secara fisik, terjadilah elemen
galvanis, tempat mengalirnya arus listrik. Pada keadaan tersebut, terdapat logam yang
menjadi anoda dan katoda. Logam berperan sebagai anoda akan terkorosi karena
terjadi reaksi oksidasi sedangkan logam yang berperan sebagai katoda terjadi reaksi
reduksi atau tidak terjadi korosi.
c. Bagaimana Pencegahannya
5. Menggunakan logam ketiga yang lebih anodic terhadap kedua logam yang
terpasang.
6. Merancang dengan baik agar dapat mengganti bagian anoda yang rusak.
Pendapat Thariq:
Berdasarkan ciri cirinya, menurut saya jenis korosi pada gambar adalah Crecive
Corrosion. Tipe korosi seperti ini umumnya terjadi akibat celah sempit yang terisi
larutan yang stagnan dan hal ini menyebabkan adanya perbedaan konsentrasi asam
pada permukaan luar dan permukaan dalam celah. Akibatnya salah satu
permukaannya akan bersifat anodik dan yang lainnya bersifat katodik.
Kesimpulan: Korosi yang dialami oleh logam adalah jenis korosi galvanik
Soal no. 4:
Pendapat Gian:
· Mekanisme Reaksi: Dimulai dari adanya reaksi kimia karena pH air yang
rendah dan udara yang lembab,sehingga makin lama logam makin menipis.
· Korosi dapat dicegah dengan pemilihan bahan yang tepat, termasuk coating,
pemakaian inhibitor, pemakaian Cathodic Protection, atau kombinasi ketiga
pencegahan tsb diatas, pemeliharaan material yang tepat, dan untuk jangka
pemakain yang lebih panjang diberi logam berpaduan tembaga 0,4%.
Pendapat Pramudita:
a. Jenis Korosi
Dapat terjadi karena adanya reaksi kimia atau electrochemical reaction yang
menyebabkan terjadinya korosi di seluruh permukaan logam yang terpapar.
c. Pencegahan
Penggunaan inhibitor dan penggunaan pelindung. Contohnya adalah cathodic
protection dimana logam utama akan dilindungi oleh logam lain yang di sengaja untuk
terkena korosi terlebih dahulu.
Pendapat Kanya:
Pada soal no. 4, terlampir potret sebuah storage tank yang mengalami fenomena
korosi. Fenomena korosi pada tangki ini terjadi di seluruh bagian secara merata. Oleh
karena itu, tipe korosi yang terjadi storage tank di soal no. 4 adalah uniform attack.
Korosi jenis ini sering disebut juga sebagai general attack.
Tipe korosi yang terjadi pada tangki ini sering dijumpai dalam kehidupan
sehari-hari. Penyebab dari korosi ini ialah reaksi elektrokimia yang terjadi di seluruh
bagian tangki. Reaksi elektrokimia merupakan reaksi kimia yang melibatkan terjadinya
perpindahan arus elektron dari daerah anoda ke daerah katoda melalui perantara suatu
larutan elektronik. Reaksi oksidasi terjadi pada logam anoda, sedangkan reaksi reduksi
terjadi pada logam katoda. Distribusi reaktan katodik yang merata pada seluruh bagian
tangki logam menyebabkan tidak ada bagian khusus yang “disukai” untuk reaksi
katodik maupun anodik. Dampaknya, seluruh bagian tangki mengalami korosi,
menyebabkan dinding tangki semakin tipis.
Beberapa cara dapat dilakukan untuk menurunkan laju korosi tipe uniform
attack. Pertama, pemilihan bahan tangki yang lebih kuat terhadap korosi dalam jangka
waktu yang lebih lama. Kedua, pelapisan tangki dengan cat ataupun inhibitor untuk
memperlambat laju korosi pada tangki. Ketiga, teknik proteksi katodik juga dapat
dilakukan dengan tujuan yang sama dengan cara sebelumnya. Untuk hasil yang lebih
maksimal, ketiga cara ini dapat dikombinasikan untuk mencegah korosi tipe uniform
attack.
Pendapat Nurul:
a. Jenis Korosi
c. Bagaimana pencegahannya
2. Melakukan pelapisan dengan cat atau dengan material yang leih anodic.
3. Pemakaian inhibitor
Pendapat Thariq:
Pada gambar 4, terdapat fenomena logam yang terkorosi secara merata, yaitu
hampir di seluruh permukaan logam. Berdasarkan ciri yang terlihat pada gambar,
maka saya menyimpulkan bahwa korosi yang terjadi adalah Uniform Corossion yang
umumnya mengikis permukaan logam secara keseluruhan. Selain itu, korosi seperti
ini akan membuat ketebalan logam semakin tipis secara keseluruhan. Biasanya, kasus
seperti ini terjadi pada tangka penyimpanan yang terletak diatas permukaan tanah.