Anda di halaman 1dari 13

Praktikum Pengindraan Jauh

Terapan
DETEKSI HUTAN BAKAU/MANGROVE

Cikia Aulia Anis

17/416838/SV/14576

16 September 2019
Judul
Deteksi Hutan Bakau/ Mangrove

Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk :

1. Mahasiswa mampu melakukan komposit band untuk mendeteksi tumbuhan bakau


dengan menggunakan ENVI

Alat dan Bahan


ALAT
1. Seperangkat komputer
2. Perangkat lunak ENVI

BAHAN
1. Data reflectance wilayah Cilacap
2. Peta penutup lahan KLHK
3. Modul Praktikum

PAGE 1
Langkah Kerja

PAGE 2
Hasil dan Pembahasan
Hasil yang diperoleh dalam praktikum ini adalah sebagai berikut.

1. Hasil dan Pembahasan terhadap perhitungan OIF

Compute statistics digunakan untuk melihat standar deviasi dan korelasi


antar band yang digunakan dalam perhitungan OIF.

PAGE 3
Perhitungan OIF .

a. Kombinasi OIF yang dihasilkan


3!
C(n,3)=
3! (𝑛−3)!

C(7,3)= 35

b. Hasil perhitunagn OIF

Dari hasil perhitungan diatas dapat diketahui kombinasi band dengan nilai
OIF terbesar adalah kombinasi band 1-5-6 ; band 1-5-7 ; band 2-5-6 ; band 2-5-7; dan
kombinasi band 3-5-6. Band yang paling sering muncul adalah band 5. Urutan band
tidak mempengaruhi besarnya OIF karena nilai korelasi antar 2 band akan sama jika
ditukar-tukar, dan nilai standar deviasi maupun korelasi di perhitungan OIF adalah
mutlak positif. Semakin besar standar deviasi yang dimiliki, maka nilai korelasi
antar bandpun akan semakin kecil karena berarti antar band memiliki kepekaan
yang besar terhadap objek yang berbeda sehingga memudahkan dalam
mengidentifikasi berbagai objek yang ada.

PAGE 4
2. Hasil dan Pembahasan terhadap hasil komposit band terbaik hasil perhitungan
OIF dan panduan di LAPAN
a. Hasil komposit band panduan LAPAN 5-7-3

b. Hasil komposit band 1-5-6

PAGE 5
c. Hasil komposit band 1-5-7

d. Hasil komposit band 2-5-6

PAGE 6
e. Hasil komposit band 2-5-7

f. Hasil komposit band 3-5-6

PAGE 7
Dari hasil kombinasi diatas, dapat dilihat bahwa hasil komposit antara
panduan LAPAN dan hasil perhitungan OIF jelas terlihat berbeda. Hal tersebut
akibat perbedaan urutan komposit band. Suatu komposit band memiliki nilai
yang sama jika urutannya diacak, namun warna pada hasil citranya akan jelas
berbeda. Hal tersebut dapat dilihat pada contoh komposit band 1-5-7 dan 7-5-1.

Perbedaan juga terlihat pada kombinasi band 3-5-6 dan 5-6-3. Band yang
digunakan sama hanya saja urutannya diacak, dan hasilnya pun sangat berbeda.

PAGE 8
3. Hasil dan Pembahasan terhadap hasil pembuatan ROI

Berikut hasil pembuatan ROI untuk proses klasifikasi.

PAGE 9
4. Hasil dan Pembahasan terhadap hasil klasifikasi Supersive Maximum Likehood

Berikut hasil klasifikasi supersived dengan metode maximum likehood

Dari hasil klasifikasi diatas dapat diketahui besar hutan mangrove sebesar
19.2388 ha

PAGE 10
Kesimpulan
Berdasarkan praktikum “Deteksi Bakau/Mangrove” dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Salah satu metode untuk mendapatkan kombinasi band yang paling baik adalah
menggunakan metode OIF (Optimum Index Factor).
2. Metode OIF memiliki kelebihan dalam variasi kombinasi band. Banyak
kemungkinan kombinasi hasil perhitungan OIF tertinggi yang baik digunakan
untuk klasifikasi. Kekurangan metode OIF kurang efektifnya waktu dalam
perhitungan, karena harus dilakukan satu persatu.
3. Susunan band pada suatu kombinasi band tidak mempengaruhi kualitas data
tersebut, namun dapat mempengaruhi hasil visual data yang digunakan. Karena
nilai standar deviasi dan nilai korelasi antar 2 band akan sama saja besarnya.

PAGE 11
PETA PERSEBARAN
HUTAN BAKAU
KABUPATEN CILACAP
9160000

±
U SKALA 1:200.000

0 1.250 2.500 5.000 7.500 10.000


Meter

LEGENDA

Hutan Bakau
9150000

Non-Bakau
Perairan

SISTEM REFERENSI DATUM WGS 84


SISTEM PROYEKSI UTM ZONA 49S

DIBUAT PADA
16 SEPTEMBER 2019
9140000

OLEH :
CIKIA AULIA ANIS
17/416838/SV/14576
9130000

PROGRAM STUDI D-III TEKNIK GEOMATIKA


SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2019

250000 260000 270000 280000

Anda mungkin juga menyukai