Disusun Oleh :
Renaldy Dewana 23-2017-045
Kelas : A
LABORATORIUM FOTOGRAMETRI
JURUSAN TEKNIK GEODESI
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
BANDUNG
2019
Laporan Praktikum Penginderaan Jauh I
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................................... 1
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................... 2
1.1 Maksud dan Tujuan Praktikum ......................................................................................... 2
1.2 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Praktikum...................................................................... 2
BAB IIDASAR TEORI .............................................................................................................. 3
2.1 Layer Stacking .................................................................................................................. 3
2.2 Komposit Citra .................................................................................................................. 4
2.3 Koreksi Geometrik ............................................................................................................ 5
2.3.1 Ground Control Point (GCP) ..................................................................................... 7
2.3.2 Root Mean Square Error (RMSE) .............................................................................. 8
BAB III PELAKSANAAN PRAKTIKUM ................................................................................ 9
3.1 Tahapan Layer Stracking .................................................................................................. 9
BAB IV HASIL DAN ANALISIS............................................................................................ 20
4.1 Hasil dan Analisis Layer Stacking .................................................................................. 20
4.2 Hasil dan Analisis Komposit Citra.................................................................................. 21
4.3 Hasil dan Analisis Koreksi Geometrik............................................................................ 24
BAB VPENUTUP .................................................................................................................... 26
5.1 Kesimpulan ................................................................................................................. 26
5.2 Saran ............................................................................................................................... 26
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
DASAR TEORI
Kondisi di atas juga akan kita temui jika mengunduh data untuk kanal yang
diperlukan saja lewat Land Viewer. Efek yang terjadi adalah cara mengunduh lewat
land viewer memudahkan kita untuk hanya mengambil data yang diperlukan saja,
misal ambil 3 kanal bukan 11 kanal, tapi beberapa orang akan kesulitan untuk
membuat band composite dari data yang sudah diperoleh tersebut. Syarat 3 buah
kanal bisa dicomposite adalah ket-3 kanal tersebut berada dalam satu wadah/produk
atau file. Untuk itu, diperlukan cara menggabungkan ketiga file tadi (bisa berapapun
jumlah filenya, tidak harus tiga) dengan menggunakan layer stack.
Gambar 2.1.2 File baru bernama LayerStack dengan tiga buah layer di
dalamnya.
Digunakan untuk menghasilkan citra dengan perbedaan yang jelas pada daerah
perkotaan/urban.
Color Infrared (vegetation) – 5 4 3
Kombinasi ini digunakan untuk melihat masa, kerapatan, dan dominasi vegetasi.
Kontras antara dominasi vegetasi akan terlihat dalam infrared, sehingga efektif bagi
analisis vegetasi kehutanan atau pertanian skala besar.
Agriculture – 6 5 2
Digunakan untuk menghasilkan citra dengan perbedaan tumbuh-tumbuhan yang
jelas ditunjukkan dengan warna kehijauan.
Atmospheric Penetration – 7 6 5
Berguna untuk memperjelas citra dari ketebalan awan, memperjelas garis pantai,
dan tutupan vegetasi. Kombinasi ini dapat memperjelas citra dari gangguan cuaca.
Healthy Vegetation – 5 6 2
Digunakan untuk menghasilkan citra yang menampakkan tumbuhan yang sehat.
Land/Water – 5 6 4
Digunakan untuk menghasilkan citra dengan perbedaan yang jelas pada air dan
daratan.
Natural With Atmospheric Removal – 7 5 3
Digunakan untuk menghasilkan citra dengan warna natural dan mengurangi
kenampakan awan.
Shortwave Infrared – 7 5 4
Digunakan untuk mendapatkan biomass dengan kontras yang jelas dan citra yang
lebih bersih dari tutupan awan.
Vegetation Analysis – 6 5 4
Digunakan untuk menganalisa tumbuh-tumbuhan.
penginderaan jauh atau peta scan. Titik kontrol lapangan (GCP) adalah suatu
titik-titik yang letaknya pada suatu posisi piksel suatu citra yang koordinat
petanya (referensinya) diketahui. GCP terdiri atas sepasang koordinat x dan
y, yang terdiri atas koordinat sumber dan koordinat referensi. Koordinat-
koordinat tersebut tidak dibatasi oleh adanya koordinat peta.
GCP merupakan pasangan-pasangan titik pada citra awal (belum terkoreksi)
dan referensi (peta, citra terkoreksi) untuk memperbaiki distorsi sistemik
pada citra awal. Objek-objek yang dapat digunakan GCP adalah objek yang
sama pada citra mentah maupun referensi. GCP idealnya diletakkan pada
jalan, sungai, garis pantai, teluk, tanjung, atau kenampakan pada permukaan
bumi lainnya yang dapat dikenali dengan kemungkinan perubahan yang
relatif lambat/tetap. Penentuan titik GCP diusahakan menyebar pada posisi
terluar dari citra yang akan dilakukan koreksi geometrik.
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
2
Buka aplikasi Envi 4.5
dengan mengklik dua kali
pada ikon. Kemudian klik
file, pilih open image file.
3
Pilih semua Citra Landsat 8
yang ingin di layer
stacking. Jumlah citra ada
12. Kemudian klik open.
10
11
12
Klik choose untuk
menentukan nama dan
folder layer stacking
dimana ingin ditempatkan.
13
14
15
16
Maka akan tampil hasil dari
layer stacking seperti
gambar disamping yang
masih menggunakan grey
scale. Selesai.
8
Maka tampilan akan seperti
gambar disamping, yakni ada
jendela vektor dan layer band
yang terdapat vektornya juga.
10
11
Kesembilan, pada jendela vektor
aktifkan toggle cursor dengan
cara klik kanan, pilih toggle
cursor on.
14
Maka pada jendela vektor dan
layer band akan muncul titik
GCP yang sudah di add seperti
gambar di samping.
15
Lakukan hal yang sama dari
langkah sepuluh sampai sebelas
hingga titik minimal GCP yang
sudah disepakati serta rmse
yang dibawah 0,0 (hasil gambar
disamping RMSE : 0,038520).
Jika ingin melihat rmse seluruh
titik dapat dengan mengklik
show list.
16
17
18
BAB IV
Analisis
Dari praktikum ini dapat dianalisis bahwa diperlukannya layer stacking pada Citra
landsat 8 yang memiliki 11 band atau saluran supaya kesebelas band atau saluran
tersebut dapat menjadi satu di satu Citra.
Analisis
Dari praktikum ini dapat dianalisis bahwa penentuan GCP pada vektor dan layer Citra
harus sama atau paling tidak berbeda sangat sedikit. Kurang samanya penempatan
titik GCP pada gambar vektor dan Layer Citra menyebabkan rmse besar, semakin
banyak titik GCP yang dibuat tidak akurat maka rmse akan membesar. Kebalikkannya
jika penempatan pada kedua tempat tersebut sama maka rmse akan kecil. Kesulitan
dalam pembuatan titik GCP untuk mengoreksi Citra adalah penempatan titik GCP
yang harus seakurat mungkin pada ke dua tempat membuat pemilihan tempat menjadi
tidak leluasa. Koreksi geometrik pada peletakan titik GCP yang menjadi acuan harus
tersebar merata pada area sedangkan hasil penempatan pada citra yang saya buat
belum tersebar merata karena garis vektor yang ada juga tidak mencakup seluruh
Citra. Supaya dapat menghasilkan titik GCP dengan rmse sekecil mungkin harus
mencari garis lekukan yang lancip supaya mempermudah penyesuaian pada GCP di
layer dan vektor. Dari gambar diatas, hasil Citra yang telah dikoreksi tidak terjadi
kemencengan yang berarti tahap koreksi geometrik berhasil atau sesuai dengan
keadaan sebenarnya di bumi.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum ini dapat disimpulkan bahwa Layer Stacking atau kadang
disebut juga sebagai Band Stacking ini , diperlukan jika kita memiliki lebih dari satu
band/layer yang terpisah file/ productnya. Misal terdapat 3 kanal (Band 2, Band 3
dan Band 4) yang secara berurutan adalah kanal Biru, Hijau dan Merah dari Landsat
8. Jika Anda mengunduh data melalui earthexplorer dan membuka satu persatu file
secara terpisah (bukan dengan membuka MTL filenya), maka masing masing kanal
akan berdiri sendiri dan berada dalam “wadah” sendiri. Dan koreksi geometrik
berfungsi untuk memberi koordinat asli ke Citra agar Citra sesuai dengan keadaan
sebenarnya di bumi. Penentuan GCP pada Citra digunakan untuk koreksi geometrik.
Akurasi hasil koreksi geometrik dapat dilihat dari nilai rmsenya. Semakin kecil
rmsenya semakin baik tingkat ketelitiannya. Pada praktikum ini hasil koreksi
geometrik pada nilai RMSE-nya adalah 0,003316 yang berarti telah memenuhi syarat
ketelitian koreksi geometriknya.
5.2 Saran
Saran yang dibutuhkan adalah ketelitian untuk mendapatkan hasil RMSE yang kecil
agar dapat mendapatkan hasil yang baik.
DAFTAR PUSTAKA