Anda di halaman 1dari 1

Florian Indra Kusuma Irawan

176114026

Ringkasan Tokoh Mahatma Gandhi

Mahatma Gandhi lahir di Porbandar, sebuah kota kecil di pantai barat India, pada 2
Oktober 1869. Pada tahun 1893, Gandhi berangkat ke Afrika Selatan untuk menjadi
penerjemah untuk para pengacara di sebuah perusahaan swasta asal India. Di sana, ia
menghadapi suatu kenyataan yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya yakni diskriminasi
terhadap bangsa kulit hitam. Sejak saat itu, ia menjadi aktivis yang berjuang untuk
memperjuangkan hak-hak orang kulit hitam di Afrika Selatan. Di awal tahun 1914, gerakan
yang dipimpin oleh Gandhi tersebut meraih kesuksesan. Imigran India mendapatkan hak-hak
sipilnya, pajak tahunan buruh dihapuskan, pernikahan non-Kristen diakui, serta beberapa hal
kecil lainnya segera diselesaikan.
Keberhasilan yang diraih oleh Gandhi di Afrika Selatan membuatnya terpanggil untuk
pulang ke India dan memperjuangkan kemerdekaan bangsanya di tanah air sendiri. Gandhi
juga tekun dalam perjuangan membangun dialog dengan agama-agama lain. Meskipun ia
seorang Hindu, ia tidak memandang agama lain sebagai ajaran sesat. Ia mempelajari banyak
kebijaksanaan dari agama-agama lain, khususnya Islam dan Kristen. Ia meyakini bahwa
semua manusia apapun agamanya patut memperoleh hak yang sama dan hidup bersama
dengan damai di dalam suatu negara. Berdasarkan pandangan itu, ia berjuang untuk
mendamaikan antara pemeluk agama Hindu dan Islam di India. Sayangnya, perjuangan itu
mendapat banyak perlawanan dari orang-orang India sendiri. Akhirnya, pada 30 Januari
1948, seorang penganut Hindu ekstrimis menembak mati Gandhi di depan umum.
Dalam perjuangannya melawan segala bentuk diskriminasi dari pemerintah
kolonialisme Inggris, Gandhi mengembangkan beberapa gagasan yang menjadi dasar dan
pedoman bagi gerakan-gerakan revolusi yang ia pimpin. Beberapa gagasan pokok yang ia
kembangkan antara lain: satyagraha, ahimsa, dan swadeshi. (1) Satyagraha berasal dari
bahasa Sansekerta: satya (kebenaran) dan agraha (berpegang teguh). Menurut Gandhi
sendiri, satyagraha berarti “jalan kebenaran”. (1) Ahimsa dalam bahasa Sansekerta berasal
dari kata dasar himsa (menyakiti/melukai). Dalam ajaran Hindu, Budha dan Jain, ahimsa
menunjuk pada keadaan di mana tidak adanya cedera/luka dalam pikiran, kata-kata dan
perbuatan. (3) Swadeshi berasal dari bahasa Sansekerta yaitu swa (diri/mandiri/sendiri) dan
desh (negara). Gandhi menyadari bahwa salah satu jalan yang harus ditempuh dalam
memperjuangkan kemerdekaan India adalah dengan mengadakan rekonstruksi ekonomi
masyarakat pribumi. Baginya, konstruksi ekonomi internal dapat menjadi "benteng terkuat"
melawan aliran ekonomi pemerintah kolonial Inggris.

Anda mungkin juga menyukai